No Aspek Penilaian Nilai 0 1 2 3 1 Mengucapkan “Assalamualaikum wr.wb.” 2 Membuka sesi dengan menyapa pasien (membangun sambung rasa) 3 Mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim” 4 Memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan edukasi. 5 Menyampaikan waktu edukasi dan kapan pertanyaan boleh diajukan. 6 Menyampaikan materi edukasi secara ringkas, padat, dan menggunakan bahasa yang sederhana. 7 Apabila diperlukan dapat menggunakan alat bantu dan media yang sesuai tujuan edukasi. 7 Beberapa kali mengecek pemahaman pasien. 8 Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengajukan pertanyaan. 9 Menyampaikan kesimpulan. 10 Mengucapkan terima kasih dan “Jazakumullah khairan katsiron” CHECK LIST Basic Life Support I (Dewasa) No Aspek Penilaian Nilai 0 1 2 3 1 Mengucapkan “Assalamualaikum wr.wb.” 2 Mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim” 3 Penilaian respons dilakukan setelah penolong yakin bahwa dirinya sudah aman untuk melakukan pertolongan. Penilaian respons dilakukan dengan menepuk- nepuk dan menggoyangkan penderita sambil memanggil penderita. 4 Jika pasien tidak respons, aktivasi sistem layanan gawat darurat dengan minta bantuan orang terdekat atau penolong sendiri yang menelepon jika tidak ada orang lain. 5 Periksa denyut nadi arteri karotis dalam waktu maksimal 10 detik. 6 Lakukan kompresi dada. 7 Setelah lakukan kompresi 30 kali, lakukan ventilasi dengan membuka jalan napas. 7 Berikan napas bantuan, dengan perbandingan kompresi dan ventilasi 30:2. 8 Cek irama jantung dan ulangi siklus setiap 2 menit. 9 Lakukan sampai kriteria berhasil/dihentikan. 10 Mengucapkan terima kasih dan “Jazakumullah khairan katsiron” CHECK LIST Basic Life Support II (Anak) No Aspek Penilaian Nilai 0 1 2 3 1 Mengucapkan “Assalamualaikum wr.wb.” 2 Mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim” 3 Pemeriksaan nadi bayi kurang dari satu tahun dilakukan pada arteri brachialis atau arteri femoralis. Untuk anak diatas satu tahun, pemeriksaan dilakukan sama seperti pada orang dewasa. 4 Jika pulsasi teraba, berikan 1 bantuan napas tiap 3 detik. Berikan kompresi jika denyut jantung <60/menit dengan perfusi yang buruk walaupun setelah oksigenasi dan ventilasi yang adekuat. 5 Lakukan kompresi dada: a. pada anak: Menekan sternum sekitar 5 cm dengan kecepatan minimal 100 kali per menit. Setelah 30 kali kompresi, buka jalan napas dan berikan 2 kali napas bantuan sampai dada terangkat (1 penolong). Kompresi dan napas buatan dengan rasio 15:2 (2 penolong). b. pada bayi: Letakkan 2 jari satu tangan pada setengah bawah sternum; lebar 1 jari berada di bawah garis intermammari. Menekan sternum sekitar 4 cm kemudian angkat tanpa melepas jari dari sternum dngan kecepatan minimal 100 kali per menit. Setelah 30 kali kompresi, buka jalan napas dan berikan 2 kali napas bantuan sampai dada terangkat (1 penolong). Kompresi dan napas bantuan dengan rasio 15:2 jika 2 penolong. 6 Jika bayi atau anak sudah kembali ke dalam sirkulasi spontan, maka baringkan anak atau bayi ke posisi mantap. 7 Mengucapkan terima kasih dan “Jazakumullah khairan katsiron” CHECK LIST Intubasi Dewasa No Aspek Penilaian Nilai
0 1 2 3
1 Mengucapkan “Assalamualaikum wr.wb.”
2 Mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”
3 Beritahukan pada penderita atau keluarga mengenai prosedur
tindakan yang akan dilakukan, indikasi dan komplikasinya, dan mintalah persetujuan dari penderita atau keluarga (informed consent). 4 Cek alat yang diperlukan.
5 Pertahankan kepala sedikit ekstensi. (jika resiko fraktur servikal
dapat disingkirkan). 6 Bila perlu lakukan penghisapan lendir pada mulut dan faring dan berikan semprotan bensokain atau tetrakain jika pasien sadar atau tidak dalam keadaan anestesi dalam. 7 Lakukan hiperventilasi minimal 30 detik melalui bag masker. 8 Buka mulut dengan cara cross finger dan tangan kiri memegang laringoskop 9 Masukkan bilah laringoskop dengan lembut menelusuri mulut sebelah kanan, sisihkan lidah ke kiri. Masukkan bilah sedikit demi sedikit sampai ujung laringoskop mencapai dasar lidah, perhatikan agar lidah atau bibir tidak terjepit di antara bilah dan gigi pasien. 10 Angkat laringoskop ke atas dan ke depan dengan kemiringan 30 samapi 40 sejajar aksis pengangan. Jangan sampai menggunakan gigi sebagai titik tumpu. 11 Bila pita suara sudah terlihat, tahan tarikan / posisi laringoskop dengan menggunakan kekuatan siku dan pergelangan tangan. Masukkan pipa ET dari sebelah kanan mulut ke faring sampai bagian proksimal dari cuff ET melewati pita suara ± 1 – 2 cm atau pada orang dewasa atau kedalaman pipa ET ±19 -23 cm. 12 Angkat laringoskop dan stilet pipa ET dan isi balon dengan udara 5 – 10 ml. Waktu intubasi tidak boleh lebih dari 30 detik. 13 Hubungkan pipa ET dengan ambubag dan lakukan ventilasi sambil melakukan auskultasi (asisten), pertama pada lambung, kemudian pada paru kanan dan kiri sambil memperhatikan pengembangan dada. 14 Setelah bunyi nafas optimal dicapai, kembangkan balon cuff dengan menggunakan spuit 10 cc. 15 Lakukan fiksasi pipa dengan plester agar tak terdorong atau tercabut. 16 Pasang orofaring untuk mencegah pasien menggigit pipa ET jika mulai sadar. 17 Lakukan ventilasi terus dengan oksigen 100 % (aliran 10 sampai 12 liter per menit). 18 Mengucapkan terima kasih dan “Jazakumullah khairan katsiron”
CHECK LIST TRANSPORT PASIEN
No Aspek Penilaian Nilai
0 1 2 3 1 Mengucapkan “Assalamualaikum wr.wb.” 2 ……. 3 Mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim” 4 Melakukan teknik transport pasien: Darurat Non darurat 5 ……… 6 ……… 7 Menyampaikan hasil tindakan transport pasien. 8 Mengucapkan terima kasih dan “Jazakumullah khairan katsiron”