Anda di halaman 1dari 1

ANESTESIOLOGI dan REANIMASI

Semester 7 FK Unusa

Skenario 1 : Airway

Ahmad seorang dokter muda dari FK Unusa sedang tugas jaga di IGD RSI Jemursari
Surabaya, datang seorang pasien laki, dewasa muda, 17 tahun, korban kecelakaan lalu lintas
sepeda motor ngebut tabrakan dengan truk, diantar oleh petugas kepolisian.

Wajah pasien tampak berdarah darah, tulang rahang tidak simetris, didapatkan
obstruksi jalan napas gargling, dilakukan tindakan suctioning, jalan napas bebas. Sebentar
kemudian kesadaran pasien menurun, terdengar suara snoring, dilakukan tindakan chin lift
dengan hati-hati, tidak dilakukan tindakan head tilt dan neck lift, masih terdengar snoring,
dilakukan jaw thrust, nampak see saw breathing, lalu dipasang oropharingeal tube/mayo,
jalan napas bebas kembali. Konsul dokter anestesi, dilakukan intubasi endotracheal secara
in-line immobilisation dengan endo tracheal tube (ETT) cuff+ nomer 7,5 batas mulut 22 cm.
Dilakukan tindakan diagnostik, lalu persiapan tracheostomy dan definitif terapi oleh dokter
bedah di kamar operasi

Keluarga pasien yang sedang menunggu, sambil makan, mendengar suara panggilan
dari informasi, kaget, chocking, sehingga berusaha menelan makanan tersebut, tidak bisa
masuk, tertahan di rongga mulut, nampak gelisah, sesak memegangi lehernya. DM Ahmad
dengan sigap melakukan back blows dan Heimlich manouvre, tidak berhasil mengatasi
obstruksi airway, dilakukan cricothyroidotomy, dokter anestesi melakukan laringoscopy dan
dengan bantuan forcep magill dilakukan tindakan evakuasi pengambilan benda asing di jalan
napas.

Anda mungkin juga menyukai