MISI KESISWAAN
Membentuk peserta didik SMK Negeri 1 Bawen yang:
MOTTO KESISWAAN
PRINSIP KERJA KESISWAAN
1. Jumlah peserta didik yang bermasalah dalam mengikuti pendidikan maksimal 9%.
2. Tingkat pelanggaran disiplin peserta didik maksimal 9%.
3. Tingkat Keikut sertaan peserta didik dalam berorganisasi, olah raga, dan ketrampilan lain
yang bermanfaat minimal 25%.
4. Prestasi peserta didik di berbagai bidang akademik maupun kegiatan kesiswaan lainnya
minimal 10% .
5. Animo pendaftar baru/ peserta didik baru pada SMK Negeri Bawen minimal 490 orang.
6. Memberikan kepuasan pelanggan (peserta didik) pada level minimal 3,6 (dari skala 0–5).
7. Memberikan kepuasan pelanggan (masyarakat ) pada level minimal 3,4 (dari skala 0-5 ).
JANJI PELAYANAN UNIT KERJA KESISWAAN
SANKSI PELANGGARAN
Peserta didik yang melanggar peraturan dan tata tertib akan dikenakan sanksi sebagai berikut:
1. pemberian tugas yang bermanfaat baik untuk sekolah maupun dirinya sendiri.
2. pemberian sangsi administrasi dalam bentuk catatan/ data pelanggaran.
3. penyitaan barang yang dilarang oleh tata tertib dan tidak boleh diambil .
4. pemberian teguran tulisan dan pembuatan surat pernyataan yang harus diketahui oleh
orang tua kandung dan wali yang sebenarnya.
5. pemberian skorsing secara bertahap dari 2 hari sampai 1 minggu sesuai besarnya poin
pelanggaran yang dilakukan oleh siswa dan kebijakan Kepala Sekolah.
6. pengembalian siswa kepada orang tua/wali oleh sekolah jika siswa tersebut sudah tidak bisa
dibina lagi oleh sekolah.
KETENTUAN SANKSI
KETENTUAN PEMBERIAN SANKSI
Jika selama 1 tahun mengikuti pendidikan di SMKN I Bawen mendapatkan:
Catatan :
1. Pelaksanaan pemberian sanksi dapat dilaksanakan tanpa harus melalui tahapan di atas,
apabila ada pelanggaran yang memiliki point besar.
2. Penghitungan point pelanggaran dapat dihapuskan apabila siswa tidak lagi melakukan
pelanggaran tata tertib minimal selama dua bulan berturut-turut setelah mendapat
pembinaan dari BP/BK dan mendapaT surat peringatan II (point 51 – 70).
3. Jika no.2 tidak tercapai, maka penghitungan diteruskan hingga 1 tahun, setelah itu baru
dapat dihapuskan.