MUKHTAR, S.Pd
NIP.
KATA PENGANTAR
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru mengamanatkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik
minimal S1 atau D-IV, kompetensi, dan sertifikat pendidik. Selain itu, sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, guru harus meningkatkan kompetensinya secara berkelanjutan.
Sehubungan dengan hal tersebut, agar proses peningkatan kualifikasi akademik dan kompetensi guru
terprogram serta terlaksana dengan baik, diperlukan wadah pembinaan guru yang mandiri dan
profesional.
Wadah pembinaan guru yang sudah ada, yaitu Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa
Inggris untuk guru SMP di kecamatan Pinggir dan Talang Muandau saat ini masih belum berjalan
dengan baik dan masih banyak menghadapi berbagai kendala, salah satunya belum terbentuknya MGMP
kecamatan secara resmi.
Agar kegiatan pembinaan guru di MGMP lebih terarah dan resmi,maka kami pengurus MGMP Bahasa
Inggris Kecamatan Pinggir dan Talang Muandau menyampaikan proposal pembentukan MGMP Bahasa
Inggris Kecamatan Pinggir dan Talang Muandau ini sebagai dasar sebagai dasar melaksanakan program
MGMP yang akan dilakukan
Demikianlah proposal ini kami sampaikan. Semoga proposal ini dapat disetujui sehingga mampu
memberikan inspirasi dan motivasi pada MGMP di masa depan sehingga berjalan efektif dan efisien
untuk meningkatkan mutu guru secara berkelanjutan.
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Dasar hukum
V. PENUTUP
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional).
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia masih mengalami berbagai hambatan, bahkan sebagian
besar terletak pada proses pembelajaran. Dalam suatu proses pendidikan, guru memegang peranan yang
sangat penting, sebab keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan sangat tergantung pada guru.
Sebagaimana dijelaskan dalam peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional No 14 tahun 2010
mengenai Pelaksanaan Jabatan Funsional Guru, bahwa “guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan usia dini jalur formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah”. Dari pengertian
tersebut terlihat bahwa guru merupakan fasilitator utama dalam suatu proses pendidikan, sehingga
diperlukan guru yang berkualitas guna tercapainya suatu pendidikan yang juga berkualitas.
Menurut Mulyasa (2013:18), karakteristik guru yang dinilai kompeten secara profesional adalah
mampu mengembangkan tanggung jawab dengan baik, melaksanakan peran dan fungsinya dengan tepat,
mampu bekerja untuk mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah dan mampu melaksanakan peran dan
fungsinya dalam pembelajaran di kelas. Jadi, guru yang professional adalah guru yang memiliki
kompetensi atau standar mutu yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran
serta mengedepankan nasib peserta didiknya untuk bisa menggunakan potensi dan kecakapan yang
dimilikinya.
Berbagai fakta menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan.
Pada dasarnya terdapat empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, diantaranya kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi pribadi (UU No.14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen). Salah satu diantaranya yang dinilai masih menjadi problem serius dan krusial di
kalangan guru, yakni kompetensi pedagogik, misalnya guru dinilai belum mampu mengelola pendidikan
secara maksimal, misalnya guru dinilai belum mampu mengelola pembelajaran secara maksimal, baik
dalam hal pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, maupun pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
Berbagai cara dapat dilakukan guna meningkatkan kompetensi pedagogik guru di Indonesia.
Salah satu upaya riil yang telah dilakukan yakni melalui pembentukan MGMP. MGMP (Musyawarah
Guru Mata Pelajaran) adalah wadah untuk pertemuan para guru mata pelajaran sekolah. Lembaga ini
dibentuk tidak hanya sebagai forum silaturahmi, tetapi juga sebagai forum untuk menampung berbagai
permasalahan yang dihadapi guru di sekolah masing-masing sesuai dengan tugas dan tanggug jawab yang
diembannya (Rahima, dalam Nurdianti, 2013). Ini membuktikan bahwa pembentukan MGMP cukup
berperan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh guru, sesuai dengan bidang studinya masing-
masing.
Melalui MGMP diharapkan guru dapat mempertahankan kualitas profesionalismenya sesuai
tuntutan jaman dan kebutuhan sekolah. Selain itu, MGMP juga dituntut untuk berperan sebagai
1) reformator, dalam classroom reform, terutama dalam reorientasi pembelajaran efektif,
2) mediator dalam pengembangan dan peningkatan system pengujian,
3) supporting agency, dalam inovasi manajemen kelas dan manajemen sekolah,
4) collaborator, terhadap unit terkait dan organisasi profesi yang relevan,
5) evaluator dan developer school reform dalam konteks MPMBS dan
6) clinical dan academic supervisor, dengan pendekatan penilaian appraisal
(Hunaenah dalam Lestari, 2012: 11)
Penjelasan tersebut memperlihatkan bahwa penyelenggaraan MGMP memiliki peranan penting
dalam peningkatan kompetensi pedagogik guru, namun memang dalam penyelenggaran kegiatan MGMP
pun guru masih dihadapi dengan berbagai permasalahan yang menyebabkan penyelanggaraan kegiatan
tersebut belum optimal.
B. Tujuan
Tujuan dibentuknya Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris - SMP
Kecamatan Pinggir dan Talang Muandau adalah sebagai tempat melakukan pertemuan bagi
tenaga pendidik mata pelajaran bahasa Inggris untuk meningkatkan kompetensinya sebagai
pendidik mata pelajaran Bahasa Inggris. Kompetensi yang dimaksud meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
C. Dasar hukum
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Kewenangan Pusat dan daerah.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan.
PROSEDUR PEMBENTUKAN MGMP
15 SMPS SANTO YOSEF Jl. Gajah Mada No. 107 Sebanga Duri
C. Penetapan Keanggotaan
Setiap guru Bahasa Inggris SMP di Kecamatan Pinggir dan Talang Muandau ditetapkan sebagai
anggota oleh pengurus MGMP Bahasa Inggris SMP Kecamatan Pinggir dan Talang Muandau.
PEMBENTUKAN PENGURUS
A. Waktu pelaksanaan
Pembentukan pengurus MGMP Bahasa Inggris SMP Kecamatan Pinggir dan Talang Muandau
dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2019 bertempat di SMPIT Mutiara.
C. Penetapan Pengurus
Setelah pengurus terpilih dan susunan pengurus telah lengkap, ketua terpilih mengusulkan
susunan dan pengesahan pengurus MGMP dilakukan oleh Korwilcam Pendidikan Kecamatan Pinggir
dan Talang Muandau
SEKOLAH INTI PELAKSANAAN KEGIATAN MGMP
A. Lokasi inti
Sekolah Inti untuk kegiatan MGMP Bahasa Inggris – SMP Kecamatan Pinggir dan Talang
Muandau adalah SMPS IT Mutiara yang beralamat di Komplek PT CPI Sebanga Duri Kel Titian
Antui
B. Sarana dan Prasarana yang dimiliki
a. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas terdapat beberapa kesimpulan yaitu:
1. MGMP merupakan salah satu wadah yang penting bagi guru karena dapat mengembangkan
dan meningkatkan kemampuan profesinya dengan baik sehingga dapat menciptakan suatu
pembelajaran yang variatif, kreatif, menyenangkan, dan inovatif karena melalui MGMP akan
diperoleh informasi aktual tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan
pembelajaran yang mutahir dan akan terjadi sharing pengalaman dan ilmu pengetahuan antar
guru sehingga kemampuan guru senantiasa berkembang sejalan dengan perubahan paradigma
pendidikan yang begitu cepat dan radikal.
2. MGMP akan berkembang dengan baik, bila adanya keterlibatan secara sinergis antara
berbagai pihak yang terkait untuk mendukung dan mendorong kegiatan MGMP baik secara
moril maupun materil.
b. Saran
Untuk mengoftimalkan kegiatan MGMP kiranya perlu disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Perlunya Revitalisasi kegiatan MGMP sehingga terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas
kegiatan MGMP.
2. Untuk memperlancar kegiatan MGMP perlu adanya dukungan yang nyata dan kongkrit
secara sungguh-sungguh dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kabupaten/Kota ...............
3. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga kiranya dapat mengembangkan jaringan informasi
pembelajaran yang aktual, termasuk hasil kegiatan MGMP yang lebih nyata dan praktis agar
mudah diakses oleh semua guru.
Demikian Proposal pembentukan MGMP MGMP Bahasa Inggris – SMP Kecamatan Pinggir dan
Talang Muandau .Sebagai pertimbangan kami lampirkan daftar anggota dan pengurus MGMP Bahasa
Inggris – SMP Kecamatan Pinggir dan Talang Muandau
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami berharap pengajuan proposal ini dapat terealisasi
sesuai dengan yang kami harapkan, sehingga dapat bermanfaat bagi peningkatan kegiatan MGMP Bahasa
Inggris – SMP Kecamatan Pinggir dan Talang Muandau.
Kab/Kota, ... Mei 2016
Kabupaten/Kota ...............
................................... ...................................
Mengetahui,
Kabupaten/Kota ..................
...................................
NIP. ...................................