A Hasil endodontik Sukses dengan Non-diobturasi Canals
Saeed Asgary Sebuah, Mahta Fazlyab Sebuah*
Sebuah Iran Pusat endodontik Penelitian, Lembaga Penelitian Ilmu Gigi, Gigi Sekolah; Shahid Beheshti University of Medical Sciences, Tehran, Iran
PASAL INFO
Pasal Jenis:
Laporan kasus
diterima: 2 Desember 2014
Revisi: 14 Jan 2015
diterima: 29 Jan 2015
Doi: 10,7508 / iej.2015.03.013
*Penulis yang sesuai: Mahta Fazlyab, Iran Pusat endodontik
Penelitian, Shahid Beheshti University of Medical Sciences, Tehran,
Iran
Tel: + 98-21 22413897; E-mail: Dr.MFazlyab@gmail.com
pengantar
n 1967, Grossman dijelaskan prinsip-prinsip terapi saluran akar (RCT) [1]; 9
sayaitudisebut segel kedap udara
kanal berarti segel kedap udara yang kemudian diganti dengan
segel kedap air. Schilder [2] menggambarkan tujuan perawatan endodontik
sebagai Total obturasi dari ruang saluran akar, yang mencegah migrasi bakteri
dari endodontium ke periodonsium. Sepuluh tahun kemudian konsep ini
ditantang oleh DuBrow [3] yang melaporkan kasus yang sembuh setelah
instrumentasi, pengobatan dan penimbangan koronal sempurna tanpa obturasi
kanal.
Pentingnya mahkota segel telah diakui di gigi
literatur; saluran akar disegel dapat koronal kontaminasi ulang jika
pembusukan berulang mengekspos bahan pengisi endodontik [4]. Ketika situasi ini
terjadi, bagian koronal dari saluran akar terkena flora oral, yang dapat
memungkinkan egress bakteri ke jaringan periapikal [4].
Hari ini tujuan akhir dari perawatan endodontik telah melangkah maju; bahkan
dengan obturasi getah perca konvensional, tujuan utamanya adalah untuk mencapai
cemental / penghalang berserat pada akar apeks [5]. Secara teori, jika kita dapat
mensterilkan kanal dan mencegah kebocoran koronal, kemudian mengisi akar
seharusnya tidak perlu. Shah dan Logani [6] melaporkan bahwa penempatan semen
kalsium-sulfat atas lubang dari dibersihkan / kanal berbentuk none-diobturasi dan
restorasi permanen, atau dalam istilah mereka SealBio, berhasil setelah pendek dan
evaluasi jangka panjang.
ABSTRAK
Laporan kasus ini merupakan hasil dari perawatan endodontik dalam molar mandibula
yang terinfeksi dengan periodontitis periradicular dan prognosis buruk yang melekat pada
perawatan saluran akar karena kelengkungan akar parah. gigi berhasil diobati dengan
meninggalkan akar mesial non-diobturasi, lubang-lubang saluran yang koronal disegel
dengan kalsium diperkaya campuran semen dan definitif koronal restorasi amalgam,
ditempatkan pada kunjungan berikutnya.
Kata kunci: biomaterial; Kalsium-Diperkaya Campuran; CEM Semen; Seal koronal;
Endodontik; SealBio; Akar-End Bedah
Laporan ini merupakan hasil pengobatan gigi yang terinfeksi dengan
prognosis buruk yang melekat dari perawatan endodontik yang berhasil diobati
th Prinsipdengan konsep yang sama: penyegelan koronal tanpa akar obturasi.
Laporan kasus
Sebuah mengeluh laki-laki berusia 27 tahun dari nyeri tumpul di rahang kirinya
bawah dirujuk ke klinik gigi swasta. Pada pemeriksaan klinis, tidak ada
pembengkakan terdeteksi di wajahnya. Evaluasi intra-oral menunjukkan molar
mandibula kedua parah membusuk yang mesial miring dan memiliki amalgam
mengisi oklusal; gigi adalah strategis, seperti ketiadaan akan mengakibatkan bebas-
end edentulisme. gigi lembut pada palpasi tapi tidak responsif terhadap pengujian
bubur dingin dan listrik. Pada periapikal radiografi memudar dari lamina dura dan
periradicular trabekulasi tulang tampak jelas di sekitar puncak akar sangat
melengkung dan di daerah tengah sekitar akar mesial ( Gambar 1A ); periradicular
periodontitis setelah pulpa nekrosis adalah diagnosis akhir.
Pilihan pengobatan didiskusikan dengan pasien; RCT meliputi kemungkinan
tinggi fraktur instrumen karena akar sangat melengkung. Dia diberitahu bahwa
dalam kasus pemisahan instrumen, operasi periapikal harus direncanakan yang juga
tak terduga karena akar yang panjang, kedekatan apeks akar dengan kanal
mandibula dan kedalaman rendah ruang depan. Dia memilih penyegelan koronal
sehingga dalam kasus kegagalan, pilihan rendah prognosis lainnya akan diadili.
IEJ Iran endodontik Journal 2015; 10 (3): 208-210
209 Asgary dan Fazlyab
Gambar 1: SEBUAH) Pra-operasi radiografi periapikal; B) Pasca-operasi gambar; CD) Pendek dan
jangka panjang (12 bulan) tindak lanjut gambar
Setelah anestesi lokal, semua karies dihilangkan dan rongga akses disiapkan.
Kemudian gigi diisolasi dan lubang kanal berada. Kanal distal itu navigasikan
dengan # 10 tangan NiTi K-berkas (Maillefer, Ballaigues, Swiss) dan panjang
kerjanya (WL) ditentukan dengan locator apex elektronik (Root ZX, J. Morita USA,
Inc., Irvine, CA , USA). Meskipun kanal mesial yang berlayar ke WL sama seperti
kanal distal, karena relatif lebih tinggi kelengkungan akar di daerah apikal dan juga
kelengkungan tumpul kanal mesial percabangan dari lantai ruang, file terbesar yang
bisa menembus kanal mesial adalah # 25. Bahkan troughing dari bagian mesial dari
lantai ruang tidak memfasilitasi negosiasi kanal; anatomi mengutuk kanal-kanal
tersebut tidak dapat diobati. Semua kanal diairi dengan 5.
# 25 dengan irigasi antar-instrumentasi. Untuk desinfeksi, kanal diisi dengan
pasta krim yang terdiri dari minocycline (Razak, Tehran, Iran), siprofloksasin
(Amindaru, Tehran, Iran) dan metronidazol (Parsdaru, Teheran,
Iran) di sama
proporsi dicampur dengan garam.
Dua minggu kemudian pasien adalah asimtomatik. Kanal-kanal irigasi,
dibersihkan dan dikeringkan; kanal distal itu diobturasi dengan # 25 / 0,04 induk
getah perca kerucut dan teknik kondensasi lateral menggunakan Roth 801 saluran
akar sealer (Roth internasional LTD, IL, USA). Untuk kanal mesial, campuran
calciumenriched (CEM) semen (BioniqueDent, Tehran, Iran) dicampur sesuai dengan
instruksi pabrik dan kemudian ditempatkan di bagian koronal dari kanal mesial. gigi
adalah
sementara dipulihkan dengan Cavit (ESPE-Premier, Norristown, PA,
USA) yang kemudian diganti dengan restorasi permanen amalgam ( Gambar
1B-C ).
Selama 12 bulan ke depan, gigi adalah asimptomatik dan fungsional;
apalagi, radiografi ditampilkan pembentukan kembali dari periodontal ligamen
dan lamina dura ( Gambar 1D ).
IEJ Iran endodontik Journal 2015; 10 (3): 208-210
Diskusi
Laporan ini membahas hasil pengobatan yang sukses dari gigi nekrotik dengan
periodontitis apikal dengan menyegel lubang kanal mesial dengan CEM semen.
Konsep pengobatan dilaporkan tidak “perintis” di Endodontik. Ini adalah
fakta terbukti bahwa fundamental Endodontik
didasarkan pada menghapus penyebab infeksi /
peradangan dan mencegah terulangnya nya dengan cara menyegel [7-9].
Pada tahun 1965 studi klasik oleh Kakehashi
et al. [ 10] menunjukkan peran bakteri dalam pembentukan infeksi periapikal. Pada
tahun 1992, Gutman et al. [ 9] menempatkan penekanan pada pentingnya
penghapusan bakteri dan pencegahan reentrance mereka. gigi dirawat secara
endodontik gagal bukan karena mengisi miskin namun karena miskin pembersihan
dan membentuk [11]; selain itu, pemeliharaan daerah periapikal yang sehat sangat
tergantung pada kualitas segel koronal daripada yang dari akar mengisi [12]. Dalam
sebuah studi yang menarik, Sabeti et al.
[11] mengevaluasi peran obturasi dalam perbaikan periapikal di gigi anjing,
melalui penciptaan pathosis apikal dengan meninggalkan gigi terbuka selama 6
minggu; maka kanal yang dibersihkan dan dibentuk. Mereka disegel lubang kanal
nonobturated dengan ikatan dan amalgam. Mereka melaporkan bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan secara statistik antara diobturasi dan non-diobturasi
gigi mengenai tulang resorpsi, peradangan,
ketebalan ligamen periodontal dan dalam satu penyembuhan jangka waktu
lesi periapikal [11].
Keberhasilan pengobatan dikenal tergantung pada integritas pembersihan
yang tepat dan membentuk dan irigasi kimia [13]. Ada laporan yang menarik dari 18
gigi dengan infeksi periapikal bahwa setelah membersihkan dan membentuk dan
irigasi dengan 2,5% NaOCl, di mana obat dengan pasta antibiotik tiga; sesi setelah
itu, lubang saluran semua gigi disegel dengan semen berbasis kalsium sulfat.
Setelah 6 sampai 36 bulan masa tindak lanjut, semua gejala dari semua kasus telah
diselesaikan [6]. Penulis bernama teknik ini sebagai “SealBio”. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa pada kasus tertentu yang meninggalkan dokter dengan
tidak ada pilihan lain, sama seperti kasus ini, obat antibiotik serta penyegelan
mendalam dari kanal memberikan ruang untuk hasil yang sukses.
Protokol kanal desinfeksi dalam perawatan ini termasuk pasta antibiotik.
antibiotik yang paling umum digunakan untuk tujuan ini adalah campuran sama
metronidazol, minocycline, dan ciprofloxacin, disebut triple antibiotik pasta [14],
pertama kali diperkenalkan oleh Hoshino [15]. Protokol desinfeksi saluran akar
menggunakan pasta antibiotik tiga dalam perawatan endodontik regeneratif
pertama kali dicoba oleh Banchs dan Trope [16]. Sejak itu, beberapa studi klinis
yang telah dipublikasikan menunjukkan bahwa metode disinfeksi sedang klinis dan
radiografi sukses [14, 17] karena dapat menembus lapisan dalam dentin [15].

Dalam laporan ini, CEM semen digunakan untuk menutup non-diobturasi
kanal mesial. CEM ekspansi pengaturan semen hampir mirip dengan trioksida
mineral agregat (MTA) yang bersama dengan aliran masuk akal dan ketebalan
film [18], memungkinkan semen untuk secara efektif menutup daerah tersebut dan
mencegah kebocoran mikro [19]. Kemampuan penyegelan dan biokompatibilitas
CEM semen menguntungkan dan mirip dengan MTA [20-23]. Ukuran partikel kecil
CEM dibandingkan dengan MTA juga bisa membenarkan sifat penyegelan yang
menguntungkan [18]. Selain menyegel, keberhasilan pengobatan dapat dikaitkan
dengan sifat antimikroba dari Bioceramic ini karena pH basa-nya (~ 11). efek
antibakteri CEM semen mirip dengan kalsium hidroksida dan unggul MTA [24] dan
efek mematikan pada Candida albicans mirip dengan MTA setelah 24 jam [25].
Meskipun hasil dari kasus ini mendukung penggunaan CEM dalam kasus serupa,
laporan tersebut memiliki tingkat terendah bukti dalam praktik berbasis bukti.
Kesimpulan
endodontik memodifikasi dilaporkan pengobatan untuk sebuah
nekrotik / gejala molar mandibula didasarkan pada klinis yang rasional. percobaan lebih
lanjut dengan panjang tindak lanjut dan ukuran sampel yang lebih besar diperlukan untuk
mengevaluasi hasil perawatan tersebut.
Pengakuan
Para penulis mengucapkan terima kasih kepada pasien untuk memberikan izin untuk
penerbitan kasus ini.
Benturan Kepentingan: 'Tidak ada menyatakan'.
Referensi
1. Grossman LI. Pemikiran dari perawatan endodontik. Dent Clin Utara Am. 1967: 483-90.
2. Schilder H. Postdoctoral pendidikan endodontik: tujuan kurikuler. J Dent Educ.
1974; 38 (11): 618-22.
3. DuBrow H. poin Perak dan getah perca dan peran tambalan saluran akar. J Am
Dent Assoc. 1976; 93 (5): 976-80.
4. Khayat A, Lee SJ, Torabinejad M. penetrasi Manusia liur koronal membukanya
saluran akar diobturasi. J Endod. 1993; 19 (9): 458-61.
5. Vojinovic O, Vojinovic J. periodontal migrasi sel ke dalam bubur apikal selama
proses perbaikan setelah pulpectomy di gigi dewasa: sebuah studi
autoradiographic. J Rehabil Oral. 1993; 20 (6): 637-52.
6. Shah N, Logani A. SealBio: Sebuah novel, non-obturasi perawatan endodontik
berdasarkan konsep regenerasi. J conserv Dent. 2012; 15 (4): 328-32.
7. Roth KA, Friedman S, Levesque CM, Basrani BR, halus Y. Mikroba biofilm
proliferasi dalam dentin interface sealer-akar dipengaruhi oleh jenis sealer
dan periode penuaan. J Endod. 2012; 38 (9): 1253-6.
8. von Arx T, Hanni S, Jensen SS. hasil klinis dengan dua metode yang berbeda
persiapan akar-end dan mengisi dalam operasi apikal: trioksida mineral agregat
dan perekat resin komposit. J Endod. 2010; 36 (7): 1122-9.
perawatan endodontik tanpa kanal obturasi 210
9. Gutmann JL. Klinis, radiografi, dan perspektif histologis pada keberhasilan dan
kegagalan dalam endodontik. Dent Clin Utara Am. 1992; 36 (2): 379-92.
10. Kakehashi S, Stanley H, Fitzgerald R. Efek dari eksposur bedah dari pulp gigi
di bebas kuman dan laboratorium konvensional tikus. Bedah Mulut, Oral
Medicine, Patologi Oral. 1965; 20 (3): 340-9.
11. Sabeti MA, Nekofar M, Motahhary P, Ghandi M, Simon JH. Penyembuhan dari
periodontitis apikal setelah perawatan endodontik dengan dan tanpa obturasi pada
anjing. J Endod. 2006; 32 (7): 628-33.
12. Ray HA, status Trope M. periapikal gigi dirawat secara endodontik dalam
kaitannya dengan kualitas teknis pengisian akar dan pemulihan koronal. Int
Endod J. 1995; 28 (1): 12-8.
13. Torabinejad M, Ung B, Kettering JD. Penetrasi bakteri in vitro koronal
membukanya gigi dirawat secara endodontik. J Endod. 1990; 16 (12): 566-9.
14. Nosrat A, Ryul Kim J, Verma P, P SC. pertimbangan teknik jaringan dalam
regenerasi pulpa gigi. Iran Endod J. 2014; 9 (1): 30-9.
15. Hoshino E, Kurihara-Ando N, Sato saya, Uematsu H, Sato M, Kota K, Iwaku M.
In-vitro kerentanan antibakteri dari bakteri yang diambil dari terinfeksi akar dentin
untuk campuran ciprofloxacin, metronidazole dan minocycline. Int Endod J. 1996;
29 (2): 125-30.
16. Banchs F, Trope M. Revaskularisasi dari gigi permanen yang belum matang dengan
periodontitis apikal: protokol pengobatan baru? J Endod. 2004; 30: 196-200.
17. Kontakiotis EG, Filippatos CG, Agrafioti A. Tingkat bukti hasil terapi
endodontik regeneratif. J Endod. 2014; 40 (8): 1045-1053.
18. Asgary S, Shahabi S, Jafarzadeh T, Amini S, Kheirieh S. Sifat dari bahan
endodontik baru. J Endod. 2008; 34 (8): 990-3.
19. Asgary S, Ahmadyar M. terapi Vital pulpa menggunakan campuran
calciumenriched: Review berbasis bukti. J conserv Dent. 2013; 16 (2): 92-8.
20. Asgary S, Eghbal MJ, Ghoddusi J, Yazdani S. hasil satu tahun terapi pulpa vital dalam
geraham permanen dengan pulpitis ireversibel: sebuah multicenter yang sedang
berlangsung, acak, percobaan klinis non-inferioritas. Clin Oral Investig. 2013; 17 (2): 431-9.
21. Mozayeni MA, Milani AS, Marvasti LA, Asgary S. Sitotoksisitas kalsium diperkaya
campuran semen dibandingkan dengan trioksida mineral agregat dan material
restoratif menengah. Aust Endod J. 2012; 38 (2): 70-5.
22. Nosrat A, Asgary S. Apexogenesis dari molar gejala dengan kalsium diperkaya
campuran. Int Endod J. 2010; 43 (10): 940-4.
23. Nosrat A, Seifi A, Asgary S. pulpotomi di karies terpajan geraham permanen yang belum
matang menggunakan kalsium diperkaya campuran semen atau mineral trioksida agregat:
uji coba klinis secara acak. Int J Paediatr Dent. 2013; 23 (1): 56-63.
24. Asgary S, Akbari Kamrani F, Taheri S. Evaluasi efek antimikroba dari MTA,
kalsium hidroksida, dan CEM semen. Iran Endod
J. 2007; 2 (3): 105-9.
25. Kangarlou A, Sofiabadi S, Yadegari Z, Asgary S. antijamur efek kalsium diperkaya
semen campuran terhadap Candida albicans. Iran Endod J. 2009; 4 (3): 101-5.
Silakan mengutip tulisan ini sebagai: Asgary S, Fazlyab M. Sukses Hasil
endodontik dengan Non-diobturasi Kanal. Iran Endod J. 2015; 10 (3): 208-10.
Doi: 10,7508 / iej.2015.03.013
IEJ Iran endodontik Journal 2015; 10 (3): 208-210