Anda di halaman 1dari 48

PERATURAN

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING


PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN
NOMOR 32/PER-DJPDSPKP/2017

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN


COLD STORAGE TAHUN 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING


PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan efektivitas dan
terukurnya hasil pelaksanaan penyaluran Bantuan
Pemerintah Pembangunan Cold Storage Tahun 2018 di
lingkup Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan, perlu disusun
Petunjuk Teknis;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan tentang Petunjuk Teknis
Penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan Cold
Storage Tahun 2018;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang


Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4433);
2. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
3. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 5);
-2-

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor


168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1746);
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 220);
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
60/PERMEN-KP/2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum dalam
rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1777);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA


SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN
PEMERINTAH PEMBANGUNAN COLD STORAGE TAHUN
2018.

Pasal 1
Menetapkan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan Cold
Storage Tahun 2018 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Pasal 2
Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan Cold Storage
Tahun 2018 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 digunakan sebagai pedoman
bagi satuan kerja lingkup Direktorat Logistik, Direktorat Jenderal Penguatan
Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Dinas yang menangani urusan
kelautan dan perikanan di Daerah, dan Penyuluh Perikanan serta para pelaku
usaha perikanan dalam penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan Cold
Storage Tahun 2018.
-3-

Pasal 3
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Desember 2017
DIREKTUR JENDERAL
PENGUATAN DAYA SAING PRODUK
KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

NILANTO PERBOWO

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,
dan Humas

Esti Budiyarti
Lampiran I : Peraturan Direktur Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan
Nomor 32/PER-DJPDSPKP/2017
tentang Petunjuk Teknis
Penyaluran Bantuan Pemerintah
Pembangunan Cold Storage Tahun
2018

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perwujudan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan
nasional perlu adanya jaminan ketersediaan, keterjangkauan, dan
keberlanjutan untuk pemenuhan konsumsi ikan dan industri pengolahan
ikan.
Pemenuhan konsumsi ikan dan industri pengolahan ikan perlu adanya
jaminan terhadap pengadaan, penyimpanan, transportasi, dan distribusi
ikan dan produk perikanan, serta bahan dan alat produksi melalui Sistem
Logistik Ikan Nasional.
Logistik adalah bagian dari rantai pasok (supply chain) yang
menangani arus barang, arus informasi dan arus uang melalui proses
pengadaan (procurement), penyimpanan (warehousing), transportasi
(transportation), distribusi (distribution), dan pelayanan pengantaran
(delivery services) sesuai dengan jenis, kualitas, jumlah, waktu dan tempat
yang dikehendaki konsumen, secara aman, efektif dan efisien, mulai dari
titik asal (point of origin) sampai dengan titik tujuan (point of destination).
Beberapa permasalahan rantai pasok ikan dari titik asal (point of origin)
sampai dengan titik tujuan sebagai berikut:
1. biaya logistik tinggi (distribusi, penyimpanan, dan biaya pelabuhan);
2. terbatasnya sarana angkut (darat/laut) khusus ikan (segar, beku, hidup);
3. terbatasnya sarana infrastruktur logistik ikan; dan
4. terbatasanya Sarana Sistem Rantai Dingin (cold storage, pabrik es).
Salah satu upaya peningkatan mutu rantai pasok dan penyediaan
logistik rantai dingin untuk konsumsi ikan dan industri pengolahan ikan
dilakukan dengan penyediaan Sarana Sistem Rantai Dingin pada setiap
tahapan mulai dari proses pengadaan ikan, penyimpanan, transportasi dan
distribusi. Penyediaan sarana cold storage dan kelengkapannya menjawab
sebagian permasalahan tersebut.
Cold storage merupakan sarana penting bagi terlaksananya komponen
penyimpanan. Cold storage di dalam implementasi SLIN dapat berfungsi
sebagai tempat penyimpanan di sentra produksi untuk menyerap hasil
produksi nelayan sehingga pada musim ikan, ikan dapat disimpan sebagai
stok. Cold storage juga berfungsi sebagai buffer stock di daerah-daerah yang
-2-

menjadi penyangga untuk menjamin ketersediaan ikan untuk konsumsi dan


industri pengolahan ikan.
Pada saat ini ketersediaan cold storage di Indonesia masih sangat
minim bila dibandingkan dengan kebutuhannya. Total kebutuhan cold
storage 1,7 juta ton baru terpenuhi sekitar 200 ribu ton. Dalam rangka
memenuhi kebutuhan cold storage tersebut pemerintah melakukan berbagai
upaya antara lain 1) mendorong pihak BUMN perikanan dan swasta untuk
dapat membangun cold storage, 2) memfasilitasi pembangunan cold storage
di daerah daerah yang sangat membutuhkan.
Pembangunan sarana prasarana logistik terutama cold storage harus
memperhatikan beberapa aspek yaitu: ketersediaan lahan (clear and clean)
disertai dengan sertifikat, profil lahan (luas, letak lokasi, kedekatan dengan
aktivitas bisnis perikanan, kondisi lahan matang/tidak, akses jalan utama),
ketersediaan air bersih, pasokan listrik yang cukup untuk operasional, dan
koperasi calon pengelola.
Dalam pelaksanaan pembangunan cold storage tersebut perlu
diprioritaskan lokasi-lokasi yang memang membutuhkan sehingga perlu
dilakukan kegiatan T – 1 untuk menilai kelayakan lokasi tersebut dibangun
cold storage dan menyusun perencanaan untuk lelang konsruksi. Kelayakan
cold storage dapat dinilai dari 1) kebutuhan cold storage di lokasi tersebut
dilihat dari besarnya produksi dan potensi pendaratan ikan/didatangkan
ikan dari wilayah lainnya, 2) dari sisi ketersedian sarana dan prasarana
pendukung seperti lahan, listrik, air bersih, akses jalan utama, dan calon
pengelola 3) kelayakan operasional bisnis cold storage.

B. Tujuan
1. Tujuan
Tujuan Penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan Cold
Storage adalah menyediakan fasilitas penyimpanan beku dan pembekuan
ikan sesuai standar untuk mempertahankan kualitas ikan dalam rangka
mendukung Sistem Logistik Ikan Nasional.
2. Sasaran
Sasaran Bantuan Pemerintah Pembangunan Cold Storage adalah
tersedianya fasilitas penyimpanan beku dan pembekuan ikan sesuai
standar untuk mempertahankan kualitas ikan dalam rangka mendukung
Sistem Logistik Ikan Nasional dengan terbangunnya 14 (empat belas) unit
cold storage.
3. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pemberian Bantuan Pemerintah
Pembangunan Cold Storage adalah terjaganya mutu ikan dengan
terbekukannya produk perikanan berdasarkan utilitas Air Blast Freezer
di dalam bangunan cold storage sebesar 40% selama 1 tahun (efektif
terhitung di tahun 2019).
-3-

C. Pengertian
1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria
bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan,
kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah.
2. Sarana Sistem Rantai Dingin adalah peralatan untuk menerapkan teknik
pendinginan maupun pembekuan terhadap ikan secara terus menerus
dan tidak terputus sejak penangkapan, pemanenan, penanganan,
pengolahan, distribusi hingga diterima konsumen. Penerapan sistem
rantai dingin bertujuan untuk menjaga mutu dan keamanan produk
perikanan.
3. Cold Storage adalah satu kesatuan bangunan yang terdiri dari konstruksi
sipil, konstruksi rangka baja dan pekerjaan instalasi cold room untuk
membekukan ikan dan penyimpanan ikan beku dalam rangka menjaga
kualitas ikan.
4. Air Blast Freezer (ABF) suatu ruangan yang berfungsi untuk
membekukan ikan/hasil perikanan lainnya dengan suhu maksimal
-40 °C.
5. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan.
6. Dinas Provinsi adalah satuan kerja perangkat daerah provinsi yang
bertanggung jawab dibidang kelautan dan perikanan.
-4-

BAB II
BENTUK, RINCIAN JUMLAH, PERSYARATAN PENERIMA, TATA KELOLA
PENCAIRAN DANA, DAN PENYALURAN DANA BANTUAN PEMERINTAH

A. Pemberi Bantuan Pemerintah


Pemberi Bantuan Pemerintah berupa Pembangunan Cold Storage
adalah Satuan Kerja Direktorat Logistik, Direktorat Jenderal Penguatan
Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. Sumber dana berasal dari
Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terdapat pada DIPA
tahun anggaran 2018.

B. Bentuk Bantuan Pemerintah


1. Jenis Bantuan Pemerintah
Jenis Bantuan Pemerintah berupa Pembangunan Cold Storage.
2. Bentuk Bantuan Pemerintah
Bentuk Bantuan Pemerintah Pembangunan Cold Storage diberikan
dalam bentuk barang.
3. Spesifikasi Bantuan Pemerintah
a. Bangunan utama
Merupakan satu kesatuan bangunan yang terdiri dari
konstruksi sipil, konstruksi rangka baja, dan pekerjaan instalasi
berbagai jenis cold room yang dirancang dengan desain khusus
dengan konsep post modern, dengan penjelasan sebagai berikut:
1) yang termasuk dalam konstruksi sipil adalah pekerjaan persiapan
lahan, pembangunan pondasi (termasuk pondasi mesin refrigerasi
dan pondasi cold room), pekerjaan instalasi air, pekerjaan instalasi
listrik dan pekerjaan konstruksi bangunan/ruang sipil yang
sekurang-kurangnya terdiri dari ruang kantor, gudang kering,
toilet dan ruang ganti;
2) yang termasuk dalam konstruksi rangka baja adalah
pembangunan konstruksi tiang penyangga dan pekerjaan atap;
dan
3) yang termasuk dalam cold room adalah berbagai macam ruangan
dengan dinding dan atap yang berupa panel berinsulasi,
dilengkapi dengan mesin refrigerasi utnuk pengaturan suhu dan
kecepatan udara di dalamnya. Mesin refrigerasi yang digunakan
terdiri dari condensing unit dan evaporator berikut sistem kontrol.
Beberapa jenis cold room adalah:
a) Chiller Cold Storage
Berfungsi sebagai gudang penyimpan produk dingin
dengan suhu ruangan berkisar dari -1 s/d 4 °C.
-5-

b) Frozen Cold Storage


Berfungsi sebagai gudang penyimpanan produk beku
dengan suhu ruangan berkisar dari -15 s/d -18 °C.
c) Air blast freezer
Berfungsi sebagai ruangan pembeku produk dengan
suhu ruangan mencapai -40 °C dengan kecepatan udara
sampai dengan 10 m/detik untuk menghasilkan produk beku
dengan suhu temperature pusat produk -18 °C.
d) Anteroom
Adalah ruangan antara yang berfungsi untuk menjaga
stabilitas suhu pada ruangan chiller/freezer Cold Storage dan
air blast freezer. Suhu ruangan berkisar dari -5 s/d 15 °C.
e) Loading room
Adalah ruangan yang berfungsi sebagai penampungan
ketika proses pemuatan produk untuk distribusi. Suhu
ruangan berkisar dari 5 s/d 15 °C.
f) Unloading room
Adalah ruangan yang berfungsi sebagai penerimaan
bahan baku. Suhu ruangan berkisar dari 5 s/d 15 °C.
4) Ruang Operasional
Ruangan ini didesain dengan menggunakan insulated panel.
Ruang operasional meliputi:
a) ruang penanganan adalah ruangan dimana di dalamnya
terjadi aktifitas penanganan ikan antara lain
perendaman/pencucian, sortir, grading dan penataan ikan
untuk pembekuan. Suhu ruangan berkisar dari 5 s/d 15 °C;
b) ruang loker dan toilet;
c) ruang kantor; dan
d) gudang kering.
b. Struktur lantai
Lantai pada pembangunan Cold Storage mempunyai desain
yang khusus agar terbebas dari resiko kerusakan struktur yang
disebabkan proses pengembangan dan penyusutan. Hal ini
disebabkan oleh karena lantai tentunya akan memperoleh beban
temperatur dingin yang pasti akan masuk kedalam pondasi,
sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada lantai. Struktur lantai
terdiri dari cor beton, PU panel dan pipa ventilasi. Untuk lantai dalam
ruang prosessing, Cold Storage, air blast freezer, anteroom, loading
room didesain khusus dengan kemiringan tertentu agar tidak terdapat
genangan air.
-6-

Gambar struktur lantai Cold Storage dan ABF

c. Mesin
1) Cold Storage 30 - 50 Ton & ABF paling banyak 8 Ton/hari

NO JENIS PEKERJAAN VOLUME SAT

A MESIN PENDINGIN DAN ACCESSORIS


1 COLD STORAGE 30 - 50 Ton (12 m x 6 m x 3.5 m)
a Insulated Panel 1 lot
Polyurethane Density: 45 ± 5% kg/m³
Thikness: 100mm (Dinding, Atap, Lantai)
Thermal Conductivity: 0.020 W/mk
Skin : Food Grade FDA Approved dan antibacterial Untuk
CS, ABF, Loading & Processing Room
Kekuatan Tarik (Tensile Strenght) class G300
Bahan PPGI dengan lapisan anti karat Zinc class Z275
Certificate Fire Behavior of Building Material Test minimal class
B2 standard DIN 4102 atau setara
Connection: Cam lock System
Sliding Door 1500 x 2000 x 100 mm, c/w Door Heater, Handle,
Frame, Rail & Lock + ventilator
Strip Curtain, c/w Hanger & Bracket
Wheater Proof Lamp

b Condensing Unit 1 unit


- Condensing unit dirakit oleh pabrikan kompresor
- Compressor dengan COO Eropa
- Semi Hermetic Compressor Min 13 HP
- Cooling Capacity: Min 11.5 KW at Evap Temp -32 C, Ambient
Temperature 35 C
- Mass Flow: Min 90 g/s
- Minimal asesoris dalam Condensing Unit:
-7-

NO JENIS PEKERJAAN VOLUME SAT

- Suction and Discharge Pressure Gauge


- High Low Pressure Control
- Liquid Receiver with sight glass
- Oil Separator
- Check Valve
- Sight Glass and Filter Dryer
- Air Cooled Condensor, minimal 2 fan number dengan minimal
air flow Min 2,5 m3/s
- Voltage 400V-3-50hz
- Refrigerant: Zero ODP, R404a atau R407F
(Mengikuti brochure dan mendapat dukungan penuh dari
pabrikan)
(Complete with Certificate Of Origin dari Eropa)
(Complete with Certificate class ISO Certification 9001:2008
atau Setara)

c Evaporator 1 unit
- Cooling Capacity: Min 12.5 KW at Evap Temp -32 C, Room
Temperature -25 C
- Interchanged fin arrangement min 6,5 mm
- Fan quantity and minimum size: 2 x 500 mm
- Fan motor: 3 Phase/380 V/ 50 Hz
- Fin/Tube material: Aluminium/copper
- Air Flow: Min 13500 m³/h
- Air Throw: Min 20 m
- Heater Defrost Coil and Tray
(Mengikuti brochure dan mendapat dukungan penuh dari
pabrikan)
(Complete with Certificate class ISO Certification 9001:2008
atau setara)

d Control Panel dan Instalasi 1 set


- Dibuat oleh Panel Maker (Panel builder)
- MCCB
- Magnetic Contactor
- Thermal Overload
- Indicator lamp
- Time Delay Relay
- Temperature and Defrost Controler
- Cable from control panel TO compressor: NYY Standar SNI
- Cable From control Panel to evaporator and condensor: NYY
Standar SNI
- Hard Copper Pipe ASTM B 280
- Pipe Insulation
-8-

NO JENIS PEKERJAAN VOLUME SAT

- With Tray/Ladder support


- pressure test min. 250 psi, 1 day (24 jam)
- R-404a
- Dilengkapi dengan Wiring Diagram

2 AIR BLAST FREEZER 1 x 4 Ton; (5 m x 4 m x 3.5 m) x 1


a Insulated Panel 1 lot
Polyurethane Density: 45 ± 5% kg/m³
Thikness: 150mm (Dinding, Atap, Lantai)
Thermal Conductivity: 0.020 W/mk
Skin : Food Grade FDA Approved dan antibacterial Untuk
CS, ABF, Loading & Processing Room
Kekuatan Tarik (Tensile Strenght) class G300
Bahan PPGI dengan lapisan anti karat Zinc class Z275
Certificate Fire Behavior of Building Material Test minimal class
B2 standard DIN 4102 atau setara
Connection: Cam lock System
Swing Door 1000 x 2000mm, c/w Door Heater, Handle, Frame &
Lock + ventilator
Strip Curtain, c/w Hanger & Bracket
Wheater Proof Lamp

b Condensing Unit 1 set


- Compressor dengan COO Eropa
- Refrigeration Capacity: Min 27 KW/Set at t evap - 30 C
Ambient Temperature 35 C
- Two Stage Semihermetic Compressor Min 25 HP
- Mass Flow: Min 145 g/s
- Crankcase heater 200 W
- Minimal Assesories dalam Condensing Unit:
- Sight Glass
- Receiver
- Accumulator
- Oil Separator
- Solenoid Valve
- Pressure Gauge
- Air Cooled Condensor with Four Fan Design, Total Fan Power
Input Maks 1600 Watt
- Air Flow Condensor: Min 7 m³/s
- Refrigerant: R404a, Zero ODP
(Mengikuti brochure dan mendapat dukungan penuh dari
pabrikan)
(Complete with Certificate of Origin)
-9-

NO JENIS PEKERJAAN VOLUME SAT

(Complete with Certificate ISO Certification 9001:2008 atau


setara)

c Evaporator 1 set
- Cooling Capacity: Min 29 KW at Evap Temp -30 C, Room
Temperature -35 C
- Interchanged fin arrangement min 8,5 mm
- Fan quantity and minimum size: 2 x 630 mm
- Fan motor: 3 Phase/380 V/ 50 Hz
- Fin/Tube material: Aluminium/copper
- Air Flow: Min 29000 m³/h
- Air Throw: Min 30 m
- Heater Defrost Coil and Tray
(Mengikuti brochure dan mendapat dukungan penuh dari
pabrikan)
(Complete with Certificate ISO Certification 9001:2008 atau
setara)

c Control Panel dan Instalasi 1 set


- Dibuat oleh Panel Maker (Panel builder)
- MCCB
- Magnetic Contactor
- Thermal Overload
- Indicator lamp
- Time Delay Relay
- Temperature and Defrost Controler
- Cable from control panel TO compressor: NYY Standar SNI
- Cable From control Panel to evaporator and condensor: NYY
Standar SNI
- Hard Copper Pipe ASTM B 280
- Pipe Insulation
- With Tray/Ladder support
- pressure test min. 250 psi, 1 day (24 jam)
- R-404a
- Dilengkapi dengan Wiring Diagram

3 Processing
a Insulated Panel 1 lot
Polyurethane Density: 45 ± 5% kg/m³
Thikness: Processing 50 mm
Thermal Conductivity: 0.020 W/mk
Skin : Food Grade FDA Approved dan antibacterial Untuk
CS, ABF, Loading & Processing Room
- 10 -

NO JENIS PEKERJAAN VOLUME SAT

Kekuatan Tarik (Tensile Strenght) class G300


Bahan PPGI dengan lapisan anti karat Zinc class Z275
Certificate Fire Behavior of Building Material Test minimal class
B2 standard DIN 4102 atau setara
Connection: Cam lock system
Swing Window 1000 x 1000mm, c/w Door Handle, Frame,
Hinges & Lock (panel plate)
Strip Curtain, c/w Hanger & Bracket
Wheater Proof Lamp

b Condensing Unit 2 set


- Condensing unit dirakit oleh pabrikan kompresor
- Single Stage Full Hermetic Scroll Compressor Maks 4 HP
- Cooling Capacity: Min 11 KW at Evapaporating Temperature 5
C Ambient Temperature 38 C
- High Low Pressure Control
- Liquid Receiver with sigh glass
- Sight Glass and Filter Dryer
- Air Cooled Condensor
- Voltage 380-420 V-3-50hz
- Refrigerant: Zero ODP, R404a
(Mengikuti brochure dan mendapat dukungan penuh dari
pabrikan)
(Complete with Certificate ISO Certification 9001:2008 atau
setara)

c Evaporator 2 set
- Cooling Capacity: Min 11 KW at Evap Temp 5 C, Room
Temperature 15 C
- Interchanged fin arrangement min 4.2 mm
- Fan quantity and minimum size: 2 x 350 mm
- Fan motor: 1 Phase/230 V/ 50 Hz
- Fin/Tube material: Aluminium/copper
- Air Flow: Min 4500 m³/h
- Air Throw: Min 8 m
- Tipe: Double Air Throw Evaporator
(Mengikuti brochure dan mendapat dukungan penuh dari
pabrikan)
( Complete with certificate ISO Certification 9001:2008 atau
setara)

d Control Panel 1 set


- Control Panel dibuat oleh Panel Maker (panel builder)
- MCCB
- 11 -

NO JENIS PEKERJAAN VOLUME SAT

- Magnetic Contactor
- Thermal Overload
- Indicator lamp
- Time Delay Relay
- Temperature and Defrost Controler
- Cable from control panel to compressor: NYY Standar SNI
- Cable From control Panel to evaporator and condensor: NYY
Standar SNI
- Hard Copper Pipe ASTM B 280
- Pipe Insulation
- With Tray/Ladder support
- pressure test min. 250 psi, 1 day (24 jam)
- R-404a
- Dilengkapi dengan Wiring Diagram

4 Loading Room
a Insulated Panel 1 set
Polyurethane Density: 45 ± 5% kg/m³
Thikness: Loading 75 mm (Dinding, Atap, Lantai)
Thermal Conductivity: 0.020 W/mk
Skin : Food Grade FDA Approved dan antibacterial Untuk
CS, ABF, Loading & Processing Room
Kekuatan Tarik (Tensile Strenght) class G300
Bahan PPGI dengan lapisan anti karat Zinc class Z275
Certificate Fire Behavior of Building Material Test minimal class
B2 standard DIN 4102 atau setara
Connection: Cam lock System
Sliding Door 1500 x 2000mm, c/w Door Heater, Handle, Frame,
Rail & Lock + ventilator
Strip Curtain, c/w Hanger & Bracket
Wheater Proof Lamp

b - Plug in refrigeration system 1 set


- Original Assembly by Principle
- Single Stage Reciprocating Compressor
- Cooling Capacity: Min 3.7 KW at Evaporating Temperature 5 C
Ambient Temperature 35 C
- Air Cooled Condensor
- Air Flow Condenser Min 1500 m³/h
- Air Flow Evaporator Min 1800 m³/h
- Voltage 380-420 V-3-50hz
- Refrigerant: Zero ODP, R404a
- 12 -

NO JENIS PEKERJAAN VOLUME SAT

(Mengikuti brochure dan mendapat dukungan penuh dari


pabrikan)
(Complete with Certificate class ISO Certification 9001:2008
atau setara)

5 Operation Room 1 set


a R. Locker dan Toilet
Swing Office Door 800 x 2000mm, c/w Handle Hinges & Lock
(panel plate)
Wheater Proof Lamp
Polyurethane Density: 45 ± 5% kg/m³
Thikness: 50 mm (Dinding, Atap, Lantai)
Thermal Conductivity: 0.020 W/mk
Skin : Food Grade FDA Approved dan antibacterial Untuk
CS, ABF, Loading & Processing Room
Kekuatan Tarik (Tensile Strenght) class G300
Bahan PPGI dengan lapisan anti karat Zinc class Z275
Certificate Fire Behavior of Building Material Test minimal class
B2 standard DIN 4102 atau setara
Connection: Cam lock System

b R. Kantor
Swing Office Door 1000 x 2000mm, c/w Handle Hinges & Lock
(panel plate)
Wheater Proof Lamp
Polyurethane Density: 45 ± 5% kg/m³
Thikness: 50 mm (Dinding, Atap, Lantai)
Thermal Conductivity: 0.020 W/mk
Skin : Food Grade FDA Approved dan antibacterial Untuk
CS, ABF, Loading & Processing Room
Kekuatan Tarik (Tensile Strenght) class G300
Bahan PPGI dengan lapisan anti karat Zinc class Z275
Certificate Fire Behavior of Building Material Test minimal class
B2 standard DIN 4102 atau setara
Connection: Cam lock system

c Dry Storage
Swing Office Door 1000 x 2000mm, c/w Handle Hinges & Lock
(panel plate)
Swing Window Door 1000 x 1000 mm, c/w Handle Hinges &
Lock (panel plate)
Wheater Proof Lamp
Polyurethane Density: 45 ± 5% kg/m³
Thikness: 50 mm (Dinding, Atap, Lantai)
- 13 -

NO JENIS PEKERJAAN VOLUME SAT

Thermal Conductivity: 0.020 W/mk


Skin : Food Grade FDA Approved dan antibacterial Untuk
CS, ABF, Loading & Processing Room
Kekuatan Tarik (Tensile Strenght) class G300
Bahan PPGI dengan lapisan anti karat Zinc class Z275
Certificate Fire Behavior of Building Material Test minimal class
B2 standard DIN 4102 atau setara
Connection: Cam lock system

d Entrance
Swing Office Door 800 x 2000mm, c/w Handle Hinges & Lock
(panel plate)
Wheater Proof Lamp
Polyurethane Density: 45 ± 5% kg/m³
Thikness: 50 mm (Dinding, Atap, Lantai)
Thermal Conductivity: 0.020 W/mk
Skin : Food Grade FDA Approved dan antibacterial Untuk
CS, ABF, Loading & Processing Room
Kekuatan Tarik (Tensile Strenght) class G300
Bahan PPGI dengan lapisan anti karat Zinc class Z275
Certificate Fire Behavior of Building Material Test minimal class
B2 standard DIN 4102 atau setara
Connection: Cam lock system

2) Cold Storage 100 Ton & ABF paling banyak 8 Ton/hari

NO JENIS PEKERJAAN VOLUME SAT

A MESIN PENDINGIN DAN ACCESSORIS


1 COLD STORAGE 100 Ton (11 m x 12 m x 3.5 m)
a Insulated Panel 1 lot
Polyurethane Density: 45 ± 5% kg/m³
Thikness: 100mm (Dinding, Atap, Lantai)
Thermal Conductivity : 0.020 W/mk
Skin: Food Grade FDA Approved dan antibacterial Untuk
CS, ABF, Loading & Processing Room
Kekuatan Tarik (Tensile Strenght) class G300
Bahan PPGI dengan lapisan anti karat Zinc class Z275
Certificate Fire Behavior of Building Material Test minimal class
B2 standard DIN 4102 atau setara
Connection: Cam lock system
Sliding Door 1500 x 2000 x 100 mm, c/w Door Heater, Handle,
Frame, Rail & Lock + ventilator
- 14 -

NO JENIS PEKERJAAN VOLUME SAT

Strip Curtain, c/w Hanger & Bracket


Wheater Proof Lamp

b Condensing Unit 2 unit


- Condensing unit dirakit oleh pabrikan kompresor
- Compressor dengan COO Eropa
- Semi Hermetic Compressor Min 13 HP
- Cooling Capacity: Min 11.5 KW at Evap Temp -32 C, Ambient
Temperature 35 C
- Mass Flow: Min 90 g/s
- Minimal asesoris dalam Condensing Unit:
- Suction and Discharge Pressure Gauge
- High Low Pressure Control
- Liquid Receiver with sight glass
- Oil Separator
- Check Valve
- Sight Glass and Filter Dryer
- Air Cooled Condensor, minimal 2 fan number dengan minimal
air flow Min 2,5 m3/s
- Voltage 400V-3-50hz
- Refrigerant: Zero ODP, R404a atau R407F
(Mengikuti brochure dan mendapat dukungan penuh dari
pabrikan)
(Complete with Certificate Of Origin dari Eropa)
(Complete with Certificate class ISO Certification 9001:2008
atau Setara)

c Evaporator 2 unit
- Cooling Capacity: Min 12.5 KW at Evap Temp -32 C, Room
Temperature -25 C
- Interchanged fin arrangement min 6,5 mm
- Fan quantity and minimum size: 2 x 500 mm
- Fan motor: 3 Phase/380 V/ 50 Hz
- Fin/Tube material: Aluminium/copper
- Air Flow: Min 13500 m³/h
- Air Throw: Min 20 m
- Heater Defrost Coil and Tray
(Mengikuti brochure dan mendapat dukungan penuh dari
pabrikan)
(Complete with Certificate class ISO Certification 9001:2008
atau setara)

d Control Panel dan Instalasi 2 set


- Dibuat oleh Panel Maker (Panel builder)
- 15 -

NO JENIS PEKERJAAN VOLUME SAT

- MCCB
- Magnetic Contactor
- Thermal Overload
- Indicator lamp
- Time Delay Relay
- Temperature and Defrost Controler
- Cable from control panel TO compressor: NYY Standar SNI
- Cable From control Panel to evaporator and condensor: NYY
Standar SNI
- Hard Copper Pipe ASTM B 280
- Pipe Insulation
- With Tray/Ladder support
- pressure test min. 250 psi, 1 day (24 jam)
- R-404a
- Dilengkapi dengan Wiring Diagram

2 AIR BLAST FREEZER 1 x 4 Ton; (5 m x 4 m x 3.5 m) x 1


a Insulated Panel 1 lot
Polyurethane Density: 45 ± 5% kg/m³
Thikness: 150mm (Dinding, Atap, Lantai)
Thermal Conductivity: 0.020 W/mk
Skin: Food Grade FDA Approved dan antibacterial Untuk
CS, ABF, Loading & Processing Room
Kekuatan Tarik (Tensile Strenght) class G300
Bahan PPGI dengan lapisan anti karat Zinc class Z275
Certificate Fire Behavior of Building Material Test minimal class
B2 standard DIN 4102 atau setara
Connection: Cam lock System
Swing Door 1000 x 2000mm, c/w Door Heater, Handle, Frame &
Lock + ventilator
Strip Curtain, c/w Hanger & Bracket
Wheater Proof Lamp

b Condensing Unit 1 set


- Compressor dengan COO Eropa
- Refrigeration Capacity: Min 27 KW/Set at t evap - 30 C
Ambient Temperature 35 C
- Two Stage Semihermetic Compressor Min 25 HP
- Mass Flow: Min 145 g/s
- Crankcase heater 200 W
- Minimal Assesories dalam Condensing Unit:
- Sight Glass
- Receiver
- 16 -

NO JENIS PEKERJAAN VOLUME SAT

- Accumulator
- Oil Separator
- Solenoid Valve
- Pressure Gauge
- Air Cooled Condensor with Four Fan Design, Total Fan Power
Input Maks 1600 Watt
- Air Flow Condensor: Min 7 m³/s
- Refrigerant: R404a, Zero ODP
(Mengikuti brochure dan mendapat dukungan penuh dari
pabrikan)
(Complete with Certificate of Origin)
(Complete with Certificate ISO Certification 9001:2008 atau
setara)

c Evaporator 1 set
- Cooling Capacity: Min 29 KW at Evap Temp -30 C, Room
Temperature -35 C
- Interchanged fin arrangement min 8,5 mm
- Fan quantity and minimum size: 2 x 630 mm
- Fan motor: 3 Phase/380 V/ 50 Hz
- Fin/Tube material: Aluminium/copper
- Air Flow: Min 29000 m³/h
- Air Throw: Min 30 m
- Heater Defrost Coil and Tray
(Mengikuti brochure dan mendapat dukungan penuh dari
pabrikan)
(Complete with Certificate ISO Certification 9001:2008 atau
setara)

c Control Panel dan Instalasi 1 set


- Dibuat oleh Panel Maker (Panel builder)
- MCCB
- Magnetic Contactor
- Thermal Overload
- Indicator lamp
- Time Delay Relay
- Temperature and Defrost Controler
- Cable from control panel TO compressor: NYY Standar SNI
- Cable From control Panel to evaporator and condensor : NYY
Standar SNI
- Hard Copper Pipe ASTM B 280
- Pipe Insulation
- With Tray/Ladder support
- pressure test min. 250 psi, 1 day (24 jam)
- 17 -

NO JENIS PEKERJAAN VOLUME SAT

- R-404a
- Dilengkapi dengan Wiring Diagram

3 Processing
a Insulated Panel 1 lot
Polyurethane Density: 45 ± 5% kg/m3
Thikness: Processing 50 mm
Thermal Conductivity: 0.020 W/mk
Skin: Food Grade FDA Approved dan antibacterial Untuk
CS, ABF, Loading & Processing Room
Kekuatan Tarik (Tensile Strenght) class G300
Bahan PPGI dengan lapisan anti karat Zinc class Z275
Certificate Fire Behavior of Building Material Test minimal class
B2 standard DIN 4102 atau setara
Connection: Cam lock System
Swing Window 1000 x 1000mm, c/w Door Handle, Frame,
Hinges & Lock (panel plate)
Strip Curtain, c/w Hanger & Bracket
Wheater Proof Lamp

b Condensing Unit 2 set


- Condensing unit dirakit secara orisinil oleh pabrikan
kompresor
- Single Stage Full Hermetic Scroll Compressor Maks 4 HP
- Cooling Capacity: Min 11 KW at Evapaporating Temperature 5
C Ambient Temperature 38 C
- High Low Pressure Control
- Liquid Receiver with sigh glass
- Sight Glass and Filter Dryer
- Air Cooled Condensor
- Voltage 380-420 V-3-50hz
- Refrigerant: Zero ODP, R404a
(Mengikuti brochure dan mendapat dukungan penuh dari
pabrikan)
(Complete with Certificate ISO Certification 9001:2008 atau
setara)

c Evaporator 2 set
- Cooling Capacity: Min 11 KW at Evap Temp 5 C, Room
Temperature 15 C
- Interchanged fin arrangement min 4.2 mm
- Fan quantity and minimum size: 2 x 350 mm
- Fan motor: 1 Phase/230 V/ 50 Hz
- Fin/Tube material: Alluminium/ copper
- 18 -

NO JENIS PEKERJAAN VOLUME SAT

- Air Flow: Min 4500 m3/h


- Air Throw: Min 8 m
- Tipe: Double Air Throw Evaporator
(Mengikuti brochure dan mendapat dukungan penuh dari
pabrikan)
(Complete with certificate ISO Certification 9001:2008 atau
setara)

d Control Panel 1 set


- Control Panel dibuat oleh Panel Maker (panel builder)
- MCCB
- Magnetic Contactor
- Thermal Overload
- Indicator lamp
- Time Delay Relay
- Temperature and Defrost Controler
- Cable from control panel to compressor: NYY Standar SNI
- Cable From control Panel to evaporator and condensor : NYY
Standar SNI
- Hard Copper Pipe ASTM B 280
- Pipe Insulation
- With Tray/Ladder support
- pressure test min. 250 psi, 1 day (24 jam)
- R-404a
- Dilengkapi dengan Wiring Diagram

4 Loading Room
a Insulated Panel 1 lot
Polyurethane Density: 45 ± 5% kg/m3
Thikness: Loading 75 mm (Dinding, Atap, Lantai)
Thermal Conductivity : 0.020 W/mk
Skin : Food Grade FDA Approved dan antibacterial Untuk
CS, ABF, Loading & Processing Room
Kekuatan Tarik (Tensile Strenght) class G300
Bahan PPGI dengan lapisan anti karat Zinc class Z275
Certificate Fire Behavior of Building Material Test minimal class
B2 standard DIN 4102 atau setara
Connection: Cam lock System
Sliding Door 1500 x 2000mm, c/w Door Heater, Handle, Frame,
Rail & Lock + ventilator
Strip Curtain, c/w Hanger & Bracket
Wheater Proof Lamp
- 19 -

NO JENIS PEKERJAAN VOLUME SAT

b Plug in refrigeration system 1 set


- Original Assembly by Principle Pembuat Condensing Unit
- Single Stage Reciprocating Compressor
- Cooling Capacity: Min 3.7 KW at Evaporating Temperature 5 C
Ambient Temperature 35 C
- Plug In Refrigeration System
- Air Cooled Condensor
- Air Flow Condenser Min 1500 m3/h
- Air Flow Evaporator Min 1800 m3/h
- Voltage 380-420 V-3-50hz
- Refrigerant: Zero ODP, R404a
(Mengikuti brochure dan mendapat dukungan penuh dari
pabrikan)
(Complete with Certificate class ISO Certification 9001:2008
atau setara)

5 Operation Room 1 set


A R. LOCKER dan TOILET
Swing Office Door 800 x 2000mm, c/w Handle Hinges & Lock
(panel plate)
Wheater Proof Lamp
Polyurethane Density: 45 ± 5% kg/m3
Thikness: 50 mm (Dinding, Atap, Lantai)
Thermal Conductivity: 0.020 W/mk
Skin : Food Grade FDA Approved dan antibacterial Untuk
CS, ABF, Loading & Processing Room
Kekuatan Tarik (Tensile Strenght) class G300
Bahan PPGI dengan lapisan anti karat Zinc class Z275
Certificate Fire Behavior of Building Material Test minimal class
B2 standard DIN 4102 atau setara
Connection: Cam lock system

b R. Kantor
Swing Office Door 1000 x 2000mm, c/w Handle Hinges & Lock
(panel plate)
Wheater Proof Lamp
Polyurethane Density: 45 ± 5% kg/m3
Thikness: 50 mm (Dinding, Atap, Lantai)
Thermal Conductivity: 0.020 W/mk
Skin : Food Grade FDA Approved dan antibacterial Untuk
CS, ABF, Loading & Processing Room
Kekuatan Tarik (Tensile Strenght) class G300
Bahan PPGI dengan lapisan anti karat Zinc class Z275
- 20 -

NO JENIS PEKERJAAN VOLUME SAT

Certificate Fire Behavior of Building Material Test minimal class


B2 standard DIN 4102 atau setara
Connection: Cam lock System

c Dry Storage
Swing Office Door 1000 x 2000mm, c/w Handle Hinges & Lock
(panel plate)
Swing Window Door 1000 x 1000 mm, c/w Handle Hinges &
Lock (panel plate)
Wheater Proof Lamp
Polyurethane Density: 45 ± 5% kg/m3
Thikness: 50 mm (Dinding, Atap, Lantai)
Thermal Conductivity: 0.020 W/mk
Skin: Food Grade FDA Approved dan antibacterial Untuk
CS, ABF, Loading & Processing Room
Kekuatan Tarik (Tensile Strenght) class G300
Bahan PPGI dengan lapisan anti karat Zinc class Z275
Certificate Fire Behavior of Building Material Test minimal class
B2 standard DIN 4102 atau setara
Connection: Cam lock system

d Entrance
Swing Office Door 800 x 2000mm, c/w Handle Hinges & Lock
(panel plate)
Wheater Proof Lamp
Polyurethane Density: 45 ± 5% kg/m3
Thikness: 50 mm (Dinding, Atap, Lantai)
Thermal Conductivity: 0.020 W/mk
Skin: Food Grade FDA Approved dan antibacterial Untuk
CS, ABF, Loading & Processing Room
Kekuatan Tarik (Tensile Strenght) class G300
Bahan PPGI dengan lapisan anti karat Zinc class Z275
Certificate Fire Behavior of Building Material Test minimal class
B2 standard DIN 4102 atau setara
Connection: Cam lock system
- 21 -

d. Contoh site plan dan layout

Site Plan Cold Storage 100 ton - ABF 8 ton


- 22 -

Layout Cold Storage 100 ton - ABF 8 ton


- 23 -

Site Plan Cold Storage 100 ton - ABF 4 ton

Layout Cold storage 100 ton - ABF 4 ton


- 24 -

a. Contoh tampilan desain bangunan Cold Storage


- 25 -

C. Rincian Bantuan Pemerintah


Bantuan Pemerintah berupa pembangunan Cold Storage tahun
anggaran 2018 berjumlah 14 (empat belas) unit yang terdiri dari beberapa
kapasitas, yaitu:
1. Cold Storage kapasitas 30 ton dengan air blast freezer 4 ton/hari;
2. Cold Storage kapasitas 50 ton dengan air blast freezer 4 ton/hari; dan
3. Cold Storage kapasitas 100 ton dengan air blast freezer 4 ton/hari.

D. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah


1. Kriteria Penerima Bantuan Pemerintah
Bantuan Cold Storage dapat diberikan kepada Lembaga Pemerintah
yaitu pemerintah daerah tingkat provinsi yang menangani urusan
kelautan dan perikanan.
2. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah
a. Persyaratan adminsitrasi
Syarat-syarat penerima Bantuan Pemerintah Pembangunan
Cold Storage adalah yang memenuhi persyaratan administrasi sebagai
berikut:
1) Dinas Kelautan dan Perikanan atau yang menangani kelautan dan
perikanan mengajukan proposal/usulan permohonan Bantuan
Pemerintah kepada Direktur Jenderal PDSPKP c.q. Direktur
Logistik. Proposal yang memuat uraian informasi antara lain
mengenai:
a) potensi perikanan wilayah dengan menampilkan data dan
Informasi potensi perikanan (tangkap, budidaya), data
produksi keseluruhan (jenis dan jumlah), di sentra pendaratan
ikan dan sentra budidaya (jenis dan jumlah);
b) kondisi aktifitas pemasaran (lokasi, komoditas yang disimpan,
waktu operasional dan jumlah pedagang);
c) profil lahan (luas, letak lokasi, kondisi lahan, akses jalan
utama, kedekatan dengan tempat aktivitas bisnis hasil
perikanan);
d) sarana dan prasarana pemasaran penunjang yang
dibutuhkan; dan
e) rencana pemanfaatan serta pengelolaan dan organisasi
pengelola.
2) Membuat surat pernyataan ketersediaan listrik dan air yang
cukup.
3) Membuat surat penetapan lahan (clear and clean) dan kesesuaian
rencana pembangunan prasarana pemasaran dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah yang ditandatangani oleh Gubernur.
- 26 -

4) Membuat Pakta Integritas/Surat Pernyataan Kesiapan, Mampu,


dan Kesanggupan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah yang
ditandatangani Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan atau yang
menangani kelautan dan perikanan.
b. Persyaratan teknis
Syarat-syarat penerima Bantuan Pemerintah Pembangunan
Cold Storage adalah yang memenuhi persyaratan teknis sebagai
berikut:
1) Dokumen perencanaan
a) dokumen studi kelayakan (data potensi perikanan, jenis
produk dan rencana operasional/kelayakan usaha, kondisi
eksisting) yang dikeluarkan oleh tenaga ahli; dan
b) Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan dokumen anggaran.
2) Lokasi
a) lahan clean and clear (status kepemilikan jelas yang dibuktikan
dengan sertifikat, tidak dalam sengketa, sesuai dengan tata
ruang yang direncanakan);
b) status kepemilikan lahan jelas milik Pemerintah Daerah
Provinsi dan harus diserahkan terlebih dahulu selama
pembangunan Cold Storage kepada Ditjen PDSPKP), dalam hal
lahan dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,
Pemerintah Daerah Provinsi melakukan koordinasi dengan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana ketentuan
peraturan perundangan;
c) lokasi pembangunan harus berada pada lokasi yang sudah ada
aktifitas bisnis perikanan baik kegiatan produksi maupun
pemasaran dengan volume yang cukup yang secara rill
memerlukan fasilitas Cold Storage serta didukung dengan
aksestabilitas untuk penyediaan ikan yang akan disimpan
dalam Cold Storage maupun pemasaran lokal dan antar
daerah; dan
d) luas lahan yang dibutuhkan disesuaikan dengan kondisi di
lapangan antara 400 m2 s/d 1000 m2.
3) Ketersediaan air bersih, antara lain:
a) air harus memenuhi standar untuk penanganan pangan; dan
b) kapasitas debit air yang dibutuhkan sudah tersedia di lokasi
baik dari PAM maupun sumber air lainnya yang siap
digunakan, dibuktikan dengan surat keterangan ketersediaan
sumber air bersih dari perusahaan penyedia air bersih.
4) Ketersediaan listrik, antara lain:
a) kapasitas listrik yang tersedia siap digunakan di lokasi,
dibuktikan dengan surat keterangan ketersediaan/dukungan
listrik dari PLN;
- 27 -

b) Cold Storage membutuhkan daya listrik minimal 100 s/d 200


KVA atau sesuai dengan kapasitas Cold Storage yang
dibangun, yang mana penyediaan listrik sesuai kebutuhan
disediakan oleh pengelola baik untuk operasional selama
proses pembangunan maupun sebelum dilakukan running test;
dan
c) memiliki dokumen AMDAL atau UKL/UPL (Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup).

E. Tata Kelola Pencairan Dana Bantuan Pemerintah


1. Pemerintah Pusat
Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai regulator, fasilitator,
penanggung jawab dan pelaksana pemberi Bantuan Pemerintah
Pembangunan Cold Storage, kegiatannya dikoordinasikan oleh Direktur
Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan c.q.
Direktur Logistik.
Dalam melaksanakan bantuan dimaksud Direktur Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan c.q. Direktur
Logistik memiliki tugas sebagai berikut:
a. menyusun dan menetapkan petunjuk teknis Bantuan Pemerintah
Pembangunan Cold Storage;
b. mempersiapkan spesifikasi teknis paket Bantuan Pemerintah
Pembangunan Cold Storage;
c. melakukan validasi terhadap dokumen usulan calon penerima
Bantuan Pemerintah;
d. melakukan penetapan penerima Bantuan Pemerintah berdasarkan
keputusan Direktur Jenderal;
e. melaksanakan pembangunan Cold Storage;
f. melakukan koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan terkait
calon pengelola Bantuan Pemerintah Cold Storage;
g. melakukan penyerahan Bantuan Pemerintah Cold Storage kepada
penerima Bantuan Pemerintah; dan
h. melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap
pembangunan, validasi calon penerima, penyaluran, dan
pemanfaatan Bantuan Pemerintah.
2. Pemerintah Provinsi
Dalam mendukung pelaksanaan Bantuan Pemerintah
Pembangunan Cold Storage, Dinas yang membidangi perikanan memiliki
tugas sebagai berikut:
a. mengajukan proposal pengajuan Bantuan Pemerintah Pembangunan
Cold Storage;
b. menyiapkan syarat-syarat yang dibutuhkan seperti surat
ketersediaan lahan, listrik, air, dan kesanggupan pemanfaatan
- 28 -

sebagaimana tercantum pada poin Persyaratan Penerima Bantuan


Pemerintah;
c. melakukan seleksi pengelola dengan mengacu pedoman dari
pemerintah pusat;
d. memberikan bantuan personal untuk pengelola teknis selama proses
pembangunan;
e. melakukan pemantauan, evaluasi, pembinaan, dan pelaporan
pemanfaatan Cold Storage; dan
f. menyampaikan laporan pemanfaatan Bantuan Pemerintah di
wilayahnya secara berkala kepada Direktorat Logistik, Direktorat
Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.
3. Penyuluh Perikanan
Untuk menjamin efektifitas pelaksanaan dan keberlanjutan
kegiatan Penyaluran Bantuan kepada penerima Bantuan Pemerintah,
maka dilakukan pendampingan oleh Penyuluh Perikanan Pegawai
Aparatur Sipil Negara (ASN). Penyuluh mempunyai tugas membantu
identifikasi dan verifikasi.

F. Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah


1. Mekanisme Seleksi Penerima Bantuan Pemerintah
a. Pemberian Bantuan Pemerintah dilaksanakan berdasarkan usulan
proposal dari calon penerima Bantuan Pemerintah atau unit kerja
calon penerima Bantuan Pemerintah kepada Direktur Jenderal sesuai
dengan jenis Bantuan Pemerintah.
b. Verifikasi lapangan dan administrasi
Usulan akan diverifikasi kelengkapan administrasi dan
kunjungan ke lapangan oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
c. Penetapan Penerima
Tahapan penetapan penerima Bantuan Pemerintah dilakukan
setelah seluruh tahapan identifikasi, verifikasi, dan validasi telah
dilaksanakan. Penetapan penerima Bantuan Pemerintah
pembangunan Cold storage ditetapkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen Satker Direktorat Logistik dan disahkan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran yang memuat paling sedikit meliputi:
1) nama institusi penerima;
2) daerah provinsi penerima Bantuan Pemerintah; dan
3) jumlah unit dan keterangan rencana pemanfaatan.
d. Proses Pengadaan
Pelaksanaan pengadaan dilakukan oleh Satker Pusat melalui
mekanisme Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan peraturan
presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dan perubahannya.
- 29 -

e. Penyerahan Bantuan Pemerintah


Penyerahan Bantuan Pemerintah dituangkan dalam Berita
Acara Serah Terima dari Kuasa Pengguna Barang kepada penerima
Bantuan Pemerintah.
f. Pendampingan Penggunaan Bantuan
Pendampingan penggunaan bantuan dalam rangka
pelaksanaan bantuan pemerintah menjadi hal penting, mengingat
bahwa Bantuan Pemerintah hakekatnya adalah proses penyaluran
dana/uang ataupun barang/jasa kepada kelompok penerima
manfaat. Pendampingan kegiatan Bantuan Pemerintah dilaksanakan
oleh petugas secara berjenjang, mulai dari Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. Pendampingan
yang dilaksanakan lebih cenderung menyangkut aspek teknis dan
aspek administrasi, sehingga Bantuan Pemerintah yang diberikan
dapat tepat sasaran.
2. Teknis Operasional
Dalam melaksanakan pengelolaan Bantuan Pemerintah, penerima
Bantuan Pemerintah harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Bantuan Pemerintah yang diterima dapat dikelola sendiri atau
dikerjasamakan dengan pihak lain sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Pengelolaan Cold Storage ditujukan untuk mendukung pelaksanaan
Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN).
c. Pengelola Cold Storage harus bekerja sama dengan operator utama
SLIN yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
3. Monitoring dan Evaluasi
Dalam rangka pencapaian target kinerja, transparansi, dan
akuntabilitas pelaksanaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah,
Direktur Jenderal dan Kepala Dinas Provinsi sesuai dengan
kewenangannya melakukan monitoring dan evaluasi.
Kegiatan monitoring dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi atau SKPD terkait
yang mendapat tugas monitoring. Guna kelancaran proses penyaluran
Bantuan Pemerintah, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dapat
mendelegasikan kewenangannya atau memberikan sebagian tugasnya
kepada Dinas Kabupaten/Kota.
Monitoring dan evaluasi antara lain melakukan pengawasan
terhadap:
a. kesesuaian antara pelaksanaan penetapan calon penerima,
pembangunan, dan penyerahan bantuan Cold Storage dengan
petunjuk teknis yang telah ditetapkan serta ketentuan peraturan
terkait lainnya; dan
b. kesesuaian antara target capaian dengan realisasi.
Dalam rangka perbaikan penyaluran bantuan Cold Storage,
Direktur Jenderal dapat mengambil langkah-langkah tindak lanjut
dengan mengacu pada hasil monitoring dan evaluasi.
- 30 -

BAB III
PERTANGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH, KETENTUAN
PERPAJAKAN, SANKSI, DAN PELAPORAN

A. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah


1. Pengadaan barang dan jasa dengan cara kontraktual yang berpedoman
pada peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai
pengadaan barang dan jasa pemerintah. Pencairan dana dalam rangka
pengadaan barang dan/atau jasa yang akan disalurkan melalui
mekanisme LS ke rekening penyedia barang/jasa atau UP. Pelaksanaan
penyaluran oleh PPK atau Penyedia Barang/Jasa sesuai
perjanjian/kontrak yang dapat dilakukan sekaligus atau bertahap paling
lama 4 (empat) tahap.
2. Penerima Bantuan Pemerintah dalam hal ini wajib melakukan
penandatangan Berita Acara Serah Terima Barang berupa pembangunan
Cold Storage.
3. Sedangkan dalam hal pelaporan realisasi pelaksanaan pemberian
bantuan, Direktur Jenderal wajib menyampaikan laporan perkembangan
pelaksanaan pemberian bantuan kepada Menteri melalui Sekretaris
Jenderal paling lambat tanggal 10 setiap 3 (tiga) bulan sebagaimana
format berikut:

B. Ketentuan Perpajakan
Pemungutan pajak atas Bantuan Pemerintah dilakukan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan yang
berlaku.
- 31 -

C. Sanksi
Penerima Bantuan Pemerintah Pembangunan Cold Storage wajib
melaksanakan pemanfaatan sesuai dengan peruntukannya dengan
mengacu pada petunjuk teknis, apabila penerima bantuan dimaksud tidak
melaksanakan kegiatan sesuai dengan sesuai dengan peruntukannya
dengan mengacu pada petunjuk teknis dan peraturan yang berlaku maka:
1. Jika penerima Bantuan Pemerintah tidak dapat mengoperasionalkan
Bantuan Pemerintah sesuai dengan peruntukannya, maka akan
dilakukan penarikan oleh Ditjen PDSPKP terhadap Bantuan Pemerintah
dimaksud.
2. Jika penerima Bantuan Pemerintah melakukan pelanggaran bersifat
administratif, penerima Bantuan Pemerintah dikenakan sanksi berupa
tidak akan mendapatkan program Bantuan Pemerintah pada tahun yang
akan datang.
3. Jika penerima Bantuan Pemerintah sedang mengalami persoalan hukum
atas Bantuan Pemerintah lainnya yang telah diterima pada tahun
sebelumnya maka tidak akan direkomendasikan untuk menerima
bantuan pada tahun berjalan sampai dengan persoalan hukum selesai
sesuai dengan ketentuan.

D. Pembinaan
Pembinaan dalam rangka pelaksanaan Bantuan Pemerintah menjadi
hal penting, mengingat bahwa Bantuan Pemerintah hakekatnya adalah
proses penyaluran dana/uang ataupun barang/jasa kepada kelompok
penerima manfaat. Pembinaan kegiatan Bantuan Pemerintah dilaksanakan
oleh petugas secara berjenjang, mulai dari Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. Pembinaan yang
dilaksanakan lebih cenderung merupakan bentuk pengawalan dan
pendampingan menyangkut aspek teknis dan aspek administrasi, sehingga
Bantuan Pemerintah yang diberikan dapat tepat sasaran.

E. Pelaporan
Penerima Bantuan Pemerintah wajib memberikan laporan tertulis
kepada Ditjen PDSPKP melalui Direktorat Logistik dengan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut:
1. Penerima Bantuan Pemerintah wajib menyampaikan laporan tertulis
kegiatan pemanfaatan/operasionalisasi setiap semester dan tahunan
atau sewaktu-waktu bila diminta, kepada Direktur Jenderal Penguatan
Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan cq. Direktur Logistik dengan
alamat:
Direktorat Logistik, Ditjen PDSPKP
Kantor Pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan
Gedung Mina Bahari III Lantai 12
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat
Telp/Fax 021- 3500163
E-mail: pengadaanpenyimpanan.logistik@kkp.go.id
- 32 -

2. Materi pelaporan minimal mencakup:


a. profil penerima Bantuan Pemerintah;
b. data produksi usaha (utilitas);
c. status pemanfaatan; dan
d. kondisi Bantuan Pemerintah dilengkapi dengan dokumentasi
kegiatan pemanfaatan/operasionalisasi.
- 33 -

BAB VI
PENUTUP

Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah berupa Cold Storage Tahun 2018


ini diharapkan dapat dimplementasikan oleh seluruh pemegang kebijakan dan
penerima Bantuan Pemerintah pada Tahun Anggaran 2018 dengan baik.
Diharapkan kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam bantuan
ini, baik langsung maupun tidak langsung seyogyanya terlebih dahulu
memahami isi Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah ini. Dengan demikian
kekeliruan dan kesalahan prosedur selama pelaksanaan dapat dihindarkan.
Petunjuk Teknis ini diharapkan menjadi acuan bagi pelaksana kegiatan serta
pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan bantuan.

DIREKTUR JENDERAL
PENGUATAN DAYA SAING PRODUK
KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

NILANTO PERBOWO

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,
dan Humas

Esti Budiyarti
Lampiran II : Peraturan Direktur Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan
Nomor 32/PER-DJPDSPKP/2017
tentang Petunjuk Teknis
Penyaluran Bantuan Pemerintah
Pembangunan Cold Storage Tahun
2018

DOKUMEN PENDUKUNG KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH


PEMBANGUNAN COLD STORAGE

1. Surat Permohonan Kepala Dinas Provinsi

= KOP SURAT =

Kabupaten/Kota ……………., ………………… 2018


Nomor : …………………………
Perihal : Permohonan Bantuan Pemerintah Pembangunan Cold Storage
Lampiran : ...... berkas

Kepada Yth.
Direktur Jenderal PDSPKP
di
Tempat

Bersama ini kami sampaikan bahwa dalam rangka menunjang kegiatan


… (dalam bidang perikanan dan kelautan). Berkenaan dengan hal tersebut kami
mohon dapat diberikan bantuan berupa Cold Storage kapasitas .........
Sebagai bahan pertimbangan, dengan ini kami lampirkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Proposal Usulan
2. Profil penerima Bantuan Pemerintah Cold Storage
3. Pakta Integritas/Surat Pernyataan Pemanfaatan Bantuan
4. Pakta Integritas/Surat Pernyataan Kesiapan, Mampu dan
Kesanggupan Pemanfaatan Cold Storage.
Demikian surat permohonan bantuan Cold Storage ini kami sampaikan.
Atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.

Kab/Kota ……….., ……….. 2018

ttd & cap basah

(…………………………………………)
-2-

2. Outline proposal usulan

OUTLINE PROPOSAL USULAN


BANTUAN PEMERINTAH COLD STORAGE

A. PENDAHULUAN
1. Keragaan bidang usaha
a. Nama Lembaga, Status Badan Hukum, Jumlah Anggota, dan lain-lain.
b. Legalitas: akte, Perizinan, sertifikat, dan lain-lain.
c. Bidang/unit usaha yang telah berjalan.
2. Menyajikan Visi, Misi dan Tujuan (jangka pendek, menengah, dan
Panjang)
3. Struktur organisasi (Pengurus dan Manajemen/Pengelola)

B. RENCANA PENGUSAHAAN/BUSINESS PLAN


1. Aspek Administrasi dan Manajemen
a. Rencana pemanfaatan Bantuan:
1) Status bantuan
2) Model pengelolaan bantuan tersebut
b. Skema pemasaran
c. Pakta Integritas/Surat Pernyataan Siap, Kesiapan, Mampu dan
Kesanggupan Pemanfaatan Bantuan.
2. Aspek Pasar
a. Peluang pasar
b. Analisis pasar
c. Proyeksi kapasitas produksi
d. Proyeksi Permintaan
3. Manajemen resiko

C. PENUTUP
-3-

3. Pakta Integritas Kesanggupan Pemanfaatan Bantuan

PAKTA INTEGRITAS/SURAT PERNYATAAN


KESIAPAN, MAMPU, DAN KESANGGUPAN PEMANFAATAN
BANTUAN PEMERINTAH

Kami yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : ......... (Isi nama penerima)
Jabatan : Pimpinan
Bertindak atas nama organisasi:
1. Nama Lembaga : ........ (Isi dengan nama lembaga)
2. Alamat :
Dalam rangka pemanfaatan Bantuan Pemerintah Pembangunan Cold Storage
dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2018, kami
menyatakan hal sebagai berikut:
1. Siap menerima dan memanfaatkan bantuan dimaksud sebagaimana
mestinya.
2. Mampu mengoperasionalkan bantuan dimaksud sebagaimana mestinya.
3. Mampu menyediakan biaya operasional dan sanggup memelihara serta
mempertanggungjawabkan kegiatan operasional Bantuan Pemerintah dari
Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2018 sebagaimana
ketentuan yang belaku.
4. Bersedia memberikan keterangan yang benar terhadap aparat pengawas
internal dan eksternal Pemerintah terkait dengan bantuan yang diterima;
dan
5. Tidak memindahtangankan/memperjualbelikan bantuan yang diterima
kepada pihak lain.
Apabila dikemudian hari terdapat ketidaksesuaian dalam pemanfaaatan
bantuan dimaksud, kami bersedia untuk mempertanggungjawabkan hal
tersebut dan menjalani proses sesuai ketentuan yang berlaku.
Demikian surat Pakta Integritas/Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-
benarnya tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

Kab/Kota ……….., ……….. 2018

Kepala Dinas Kelautan dan


Perikanan
Provinsi………………….

ttd & cap basah

(…………………………………………..)
NIP.
-4-

4. Format Berita Acara Serah Terima

= KOP SURAT =

BERITA ACARA SERAH TERIMA


BANTUAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN COLD STORAGE
TAHUN ANGGARAN 2018
NOMOR ......................

Pada hari ini ………… tanggal ……………… bulan …………….. tahun


…………….yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : ...............................................................................
2. Jabatan : Kuasa Pengguna Barang ........................................
3. Alamat : ...............................................................................
bertindak untuk dan atas nama Menteri Kelautan dan Perikanan selaku
Pengguna Barang, berkedudukan di ……………… (alamat kantor), yang
selanjutnya disebut PIHAK KESATU;
1. Nama : ...............................................................................
2. Jabatan : ...............................................................................
3. Alamat : ...............................................................................
bertindak sebagai penerima Bantuan Pemerintah Pembangunan Cold Storage
dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2018,
berkedudukan di ……………… (alamat kantor), yang selanjutnya di sebut
PIHAK KEDUA;
Dengan ini menyatakan sebagai berikut:
1. Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Serah Terima Cold Storage
yang diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun
Anggaran 2018 pada Satuan Kerja Direktorat Logistik, Direktorat Jenderal
PDSPKP untuk mendukung Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN).
2. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima dari PIHAK KESATU, Cold Storage yang diperoleh dengan
menggunakan Dana APBN Tahun Anggaran 2018 pada Satuan Kerja
Direktorat Logistik tersebut dalam keadaan baik, dengan perincian
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dari Berita Acara Serah Terima ini.
3. Penyerahan Cold Storage sebagaimana dimaksud pada angka 2 merupakan
penyerahan kepemilikan dengan ketentuan PIHAK KEDUA bersedia:
a. menerima, mengelola, dan memanfaatkan Cold Storage sesuai
peruntukannya;
b. tidak memindahtangankan/memperjualbelikan Cold Storage kepada
pihak lain;
c. menyediakan biaya operasional dan perawatan Cold Storage; dan
-5-

d. menyampaikan laporan pemanfaatan Cold Storage dimaksud kepada


Direktur Jenderal PDSPKP cq. Direktur Logistik ditembuskan kepada
dinas yang menangani bidang kelautan dan perikanan provinsi setiap
setiap 6 (enam) bulan sekali.
4. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Berita Acara Serah
Terima ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya berdasarkan
persetujuan PARA PIHAK.
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan
ditandangani oleh PARA PIHAK pada hari ini dan tanggal tersebut diatas,
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


Kuasa Pengguna Barang Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
………………………… Provinsi ………………….

ttd & cap basah ttd & cap basah


(…………………………………………) (…………………………………………..)
NIP. NIP.

Tembusan:
1. Menteri Kelautan dan Perikanan RI;
2. Menteri Keuangan RI;
3. Gubernur …………………
4. Sekretaris Jenderal KKP;
5. Inspektur Jenderal KKP;
6. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.

Lampiran:
1. Daftar Bantuan Pemerintah yang diserahterimakan;
2. Berita acara pemeriksaan barang;
3. Foto/Dokumentasi.
-6-

LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA


Nomor:
Tanggal:

DAFTAR BARANG/JASA YANG DISERAHTERIMAKAN

Nama Tahun Harga (Rp)


No Merek/Spesifikasi Jumlah Kondisi
Barang Perolehan Satuan Total

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


KUASA PENGGUNA BARANG
………………………… …………………………

ttd & cap basah ttd & cap basah


(…………………………………………) (…………………………………………)
NIP. …………………………………….

Mengetahui
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/Kota ………………….

ttd & cap basah


(…………………………………………..)
NIP. .…………………………………….
-7-

5. Format Laporan Kegiatan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah Cold Storage

Yth.
Direktur Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
di
Jakarta

Dengan hormat,
Sehubungan dengan telah diterimanya Bantuan Pemerintah Pembangunan Cold
Storage dari Kementerian Kelautan dan Perikanan serta memperhatikan
Petunjuk Teknis yang diterbitkan Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan, dengan ini kami laporkan sebagai berikut:
1. Nama pengelola : ………………………………………………..
2. Alamat : ……………………………………………….
3. Waktu pelaporan : ……………………………………………….
4. Biaya operasional : ……………………………………………….

Jumlah
No Jenis Biaya Satuan Triwulan 1 Harga/Satuan Nilai (Rp)
A Bahan Baku Ikan: Kg -
IKAN… Kg
IKAN… Kg
IKAN… Kg
IKAN… Kg
IKAN… Kg
IKAN… Kg
Bahan pendukung:
plastik PE Buah
Kardus Buah
karung Buah
Transportasi Rp/Kg

B Biaya Tenaga Kerja -


- Tenaga Operasional Orang
- Manajerial & administrasi Orang
- Pimpinan Orang

C Biaya Tetap
Listrik Bulan
Air m³
BBM (Cadangan) Liter
administrasi Bulan
Jumlah Biaya Operasional

5. Penjualan
Hasil Produksi
No nilai penjualan
Jenis Kg Harga
1
2
-8-

6. Laba dan rugi


Uraian Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan dst
1. Pendapatan

2. Pengeluaran
a. Biaya Operasional
b. Penyusutan
c. Kredit
Jumlah

Laba sebelum pajak


3. Laba rugi

7. Daerah pembelian : ……………………………………………….


8. Daerah pemasaran : ……………………………………………….
9. Permasalahan dan usulan solusi : ………………………………

Demikian laporan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

......, Tanggal ....


Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi………………….

ttd & cap basah

(…………………………………………..)
NIP. ……………………………….

Tembusan:
1. Menteri Kelautan dan Perikanan RI;
2. Menteri Keuangan RI;
3. Gubernur …………………
4. Sekretaris Jenderal KKP;
5. Inspektur Jenderal KKP;
6. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.

DIREKTUR JENDERAL
PENGUATAN DAYA SAING PRODUK
KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, NILANTO PERBOWO
dan Humas

Esti Budiyarti
Lampiran III : Peraturan Direktur Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan
Nomor 32/PER-DJPDSPKP/2017
tentang Petunjuk Teknis
Penyaluran Bantuan Pemerintah
Pembangunan Cold Storage Tahun
2018

ANALISIS USAHA PEMANFAATAN COLD STORAGE

1. Cold Storage 50 ton & ABF 4 ton


Rincian analisis usaha adalah sebagai berikut:
Uraian Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Inflow

a. Pendapatan - 10,342,080,000 10,342,080,000 10,342,080,000 10,342,080,000 10,342,080,000


b. Dana sendiri 1,357,980,601
c. Kredit
investasi 5,431,922,403
d. Kredit modal
kerja -

e. Nilai sisa 4,378,996,516

Jumlah 6,789,903,004 10,342,080,000 10,342,080,000 10,342,080,000 10,342,080,000 14,721,076,516


Inflow untuk
IRR - 10,342,080,000 10,342,080,000 10,342,080,000 10,342,080,000 14,721,076,516
Outflow
a. Biaya
investasi 5,558,063,313 - - - -
b. Biaya modal
kerja 1,231,839,691
c. Biaya
operasional - 7,391,038,147 7,391,038,147 7,391,038,147 7,391,038,147 7,391,038,147

d. Angsuran - 1,573,842,934 1,526,313,613 1,478,784,292 1,431,254,971 1,383,725,650

e. Pajak 11,2 % - 131,259,339 131,259,339 131,259,339 131,259,339 131,259,339

Jumlah 6,789,903,004 9,096,140,420 9,048,611,099 9,001,081,778 8,953,552,457 8,906,023,136


Outflow untuk
IRR 6,789,903,004 7,522,297,487 7,522,297,487 7,522,297,487 7,522,297,487 7,522,297,487

Total cashflow - 1,245,939,580 1,293,468,901 1,340,998,222 1,388,527,543 5,815,053,380


Cashflow untuk
IRR (6,789,903,004) 2,819,782,513 2,819,782,513 2,819,782,513 2,819,782,513 7,198,779,029
PV Factor 100% 85.11% 72.43% 61.64% 52.46% 44.65%

PV of Cash flow (6,789,903,004) 2,399,814,905 2,042,395,664 1,738,209,076 1,479,326,873 3,214,174,933


Cummulative
PV (6,789,903,004) (4,390,088,099) (2,347,692,435) (609,483,360) 869,843,513 4,084,018,447
NPV 4,084,018,447
-2-

Asumsi operasional selama 1 tahun:


Jumlah 1
No Jenis Biaya Satuan Harga/Satuan Nilai (Rp)
Thn
A Bahan Baku kg -
Tuna kg 86,400 12,000 1,036,800,000
Layang kg 115,200 9,000 1,036,800,000
Lemuru kg 57,600 11,000 633,600,000
Tongkol kg 86,400 9,000 777,600,000
Cakalang kg 86,400 9,000 777,600,000
Lainnya kg 144,000 12,000 1,728,000,000

plastik PE kg 288 18,000 5,184,000


kardus buah 5,760 5,000 28,800,000

transportasi Rp/Kg 288,000 2,000 576,000,000

B Biaya Tenaga Kerja


- Tenaga Operasional org 5 30,000,000 150,000,000
- Staf manajerial &
administrasi org 2 60,000,000 120,000,000
- Pimpinan org 1 120,000,000 120,000,000

C Biaya Tetap
Abonemen Listrik (75
KVA) bulan 12 15,000,000 180,000,000
Listrik tahun 1 205,204,147 205,204,147
Air m3 500 12,200 6,100,000
BBM (Cadangan) liter 500 6,700 3,350,000
Administrasi bulan 12 500,000 6,000,000
Jumlah Biaya Operasional 7,391,038,147

Asumsi penjualan ikan dalam 1 tahun:


Hasil Produksi
No Nilai Penjualan
Jenis Kg Harga
1 Tuna 82,080 35,000 2,872,800,000
2 Layang 109,440 18,000 1,969,920,000
3 Lemuru 54,720 12,000 656,640,000
4 Tongkol 82,080 16,000 1,313,280,000
5 Cakalang 82,080 18,000 1,477,440,000
6 Lainnya 136,800 15,000 2,052,000,000
547,200 10,342,080,000
-3-

Kriteria Kelayakan:

No Kriteria Kelayakan
1 IRR 38,17%
2 B/C Gross Ratio:
- Benefit DF 12,5 %
(Rp) 34,666,350,896
- Cost DF 12.5 % (Rp) 30,582,332,449
3 B/C ratio DF 12.5 % 1.134
Net B/C ratio DF 12.5
4 % 1.60
5 NPV DF 12.5 % (Rp) 4,084,018,447
6 Payback Period 4.25

Berdasarkan analisis usaha Cold Storage kapasitas 50 ton diatas


diperoleh data sebagai berikut:
a. Pendapatan pada usaha ini diasumsikan bahwa Cold Storage
beroperasi selama 1 tahun dengan harga di atas, sehingga pendapatan
yang diperoleh sebesar Rp10.342.080.000,-/tahun.
b. Ketersediaan dana pada usaha ini berasal dari dana sendiri dan kredit
investasi. Dana sendiri sebesar Rp1.357.980.601,- sedangkan kredit
investasi sebesar Rp5.431.922.403,-.
c. Biaya investasi diasumsikan dikeluarkan pada tahun pertama, yaitu
pada tahun ke-0. Biaya investasi pada usaha ini sebesar
Rp5.558.063.313,-.
d. Biaya operasional pada usaha ini meliputi biaya tetap dan biaya
variabel. Total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp7.391.038.147,-
pada tahun 1, dan seterusnya berdasarkan tabel diatas.
e. Nilai IRR = 38,17%
Nilai IRR ini menunjukkan bahwa usaha ini mampu mengembalikan
modal pinjaman sampai tingkat bunga maksimum sebesar 38,17%.
Nilai IRR ini lebih besar dari tingkat suku bunga Bank. Kriteria
kelayakan finansial tersebut menunjukkan bahwa usaha tersebut
layak untuk dikembangkan.
f. Net B/C ratio = 1.60
Berdasarkan tabel diatas nilai Net B/C ratio = 1.60. Hal ini berarti
setiap Rp1,- pengeluaran pada saat usaha maka akan menghasilkan
manfaat Rp1,60. Artinya apabila nilai Net B/C ratio>1 maka usaha
tersebut layak untuk dikembangkan.
g. NPV = Rp4.084.018.447,-
h. Pada tabel diatas menunjukkan bahwa hasil analisis nilai NPV sebesar
Rp4.084.018.447,- lebih besar dari nol, artinya usaha tersebut
menguntungan dan layak untuk dikembangkan. Berdasarkan kriteria
investasi, suatu usaha layak untuk dilanjutkan dan dikembangkan
jika nilai NPV>0.
-4-

i. Payback Period = 4.25


Nilai Payback Period pada usaha diatas sebesar 4.25 menunjukkan
bahwa modal investasi yang dimiliki saat ini dapat dikembalikan
dalam jangka waktu 4 tahun 6 bulan selama umur proyek.

DIREKTUR JENDERAL
PENGUATAN DAYA SAING PRODUK
KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd.

NILANTO PERBOWO

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama,
dan Humas

Esti Budiyarti

Anda mungkin juga menyukai