Anda di halaman 1dari 5

GANGGUAN HIPERSEKRESI ADRENAL

Letak kelenjar adrenal

Kelenjar adrenal adalah sepasang organ kecil yang terletak diujung bagian atas setiap ginjal
dengan dua komponen endokrin tersendiri yaitu korteks dan medulla.
Medulla adrenal terletak dibagian tengah kelenjar dan menyekresi katekolamin
epinefrin dan norepinefrin. Medula adrenal berfungsi sebagai bagian dari system saraf
otonom. Stimulasi serabut saraf simpatik preganglion yang berjalan lansung kedalam
sel-sel pada medula adrenal akan menyebabkan pelepasan hormone katekolamin,
yaitu epinefrin dan nonepinefrin. Katekolamin mengatur lintasan metabolic untuk
meningkatkan katabolisme bahan bakar yang tersimpan sehingga kebutuhan kalori
dari sumber-sumber endogen terpenuhi.

Korteks adrenal menyintesis dan menyekresi 3 kelompok utama hormon steroid yang berasal
dari kolesterol :
(1) Glukokortikoid
(2) Mineralokortikoid
(3) Steroid seks

Dari korteks adrenal dikenali lebih dari 30 jenis hormon steroid, namun hanya
dua jenis yang jelas fungsional, yaitu aldosteron sebagai mineralokortikoid utama dan
kortisol sebagai glukokortikoid utama. Mineralokortikoid mempengaruhi elektrolit
(mineral) cairan ekstrasel, terutama natrium dan kalium. Sedangkan glukokortikoid
meningkatkan glukosa darah, serta efek tambahan pada metabolisme protein dan
lemak seperti pada metabolisme karbohidrat.
Sedikitnya 95% aktivitas glukokortikoid dari sekresi adrenokortikal merupakan
hasil dari sekresi kortisol, yang dikenal juga sebagai hidrokortisol. Namun, sejumlah
kecil aktivitas glukokortikoid yang cukup penting diatur oleh kortikosteron.
Efek kortisol terhadap metabolisme karbohidrat adalah:
1. Perangsangan gluconeogenesis dengan cara meningkatkan enzim terkait dan
pengangkutan asam amino dari jaringan ekstrahepatik, terutama dari otot.
2. Penurunan pemakaian glukosa oleh sel dengan menekan proses oksidasi
NADH untuk membentuk NAD
3. Peningkatan kadar glukosa darah dan “Diabetes Adrenal” dengan menurunkan
sensitivitas jaringan terhadap insulin.
Efek kortisol terhadap metabolisme protein adalah:
 pengurangan protein sel
 kortisol meningkatkan protein hati dan protein plasma
 peningkatan kadar asam amino darah, berkurangnya pengangkutan asam
amino ke sel-sel ekstrahepatik, dan peningkatan pengangkutan asam amino
ke sel-sel hati.
Jadi, mungkin sebagian besar efek kortisol terhadap metabolisme tubuh terutama
berasal dari kemampuan kortisol untuk memobilisasi asam amino dari jaringan perifer,
sementara pada waktu yang sama meningkatkan enzim-enzim hati yang dibutuhkan
untuk menimbulkan efek hepatik.
Efek kortisol terhadap metabolisme lemak adalah:
1) mobilisasi asam lemak akibat berkurangnya pengangkutan glukosa ke dalam
sel-sel lemak sehingga menyebabkan asam-asam lemak dilepaskan
2) obesitas akibat kortisol berlebihan karena penumpukan lemak yang
berlebihan di daerah dada dan kepala, sehingga badan bulat dan wajah “moon
face”, disebabkan oleh perangsangan asupan bahan makanan secara
berlebihan disertai pembentukan lemak di beberapa jaringan tubuh yang
berlangsung lebih cepat daripada mobilisasi dan oksidasinya.
Kortisol juga dapat mengurangi dan mempercepat proses inflamasi,
menghambat respons inflamasi pada reaksi alergi, mengurangi jumlah eosinofil dan
limfosit darah, serta meningkatkan produksi eritrosit, walaupun mekanismenya yang
belum jelas.
Hormon glukokortikoid mempunyai mekanisme kerja seluler sebagai berikut:
 Hormon masuk ke dalam sel melalui membran sel
 Hormon berikatan dengan reseptor protein di dalam sitoplasma
 kompleks hormon-reseptor kemudian berinteraksi dengan urutan DNA
pengatur spesifik, yang disebut elemen respons glukokortikoid, untuk
membangkitkan atau menekan transkripsi gen
 Glukokortikoid akan meningkatkan atau menurunkan transkripsi
banyak gen untuk mempengaruhi sintesis mRNA utnuk protein yang
memperantarai berbagai pengaruh fisiologis.
Regulasi kortisol dipengaruhi oleh hormon ACTH yang disekresi oleh hipofisis.
ACTH ini merangsang sekresi kortisol. Sedangkan sekresi ACTH sendiri diatur oleh
CRF/CRH (Corticotropin Releasing Factor/Hormone) dari hipotalamus. RF, ACTH,
dan kortisol kembali menjadi normal.
Berlawanan dengan aldosteron, kortisol pada keadaan tertentu dapat
menyebabkan retensi Na+ dan meningkatkan ekskresi K+, tetapi efek ini jauh lebih
kecil daripada aldosteron. Hal ini disebabkan karena kortisol dapat menambah
kecepatan filtrasi glomeruli; selain itu kortisol juga dapat meningkatkan sekresi tubuli
ginjal
Sindrom cushing

Gejala dan tanda sindrom Cushing (kortisol berlebih) adalah wajah yang khas (moon face)
disertai jerawat dan hirsutisme, obesitas batang tubuh dengan fosa supraklavikularis yang
terisi penuh, punuk kerbau (buffalo hump) dan striae abdomen, kelemahan dan atroli otot,
osteoporosis kulit yang rapuh dan penyemnbuhan luka yang lama, serta ulkus peptikum,
hipertensi, dan kelabilan emosi.
Penyebab terserang sindrom Cushing adalah latrogenik pemberian terapi dosis
superfisiologis kortisol (atau analog yang terkait) yang digunakan untuk mengobati berbagai
gangguan autoimun atau inflamasi (missal, artritis reumatoid) dan mencegah penolakan organ
transplan.
Sindrom Cushing dibagi dalam dua tipe : (1) tipe dependen ACTH akibat hipersekresi
ACTH (sumber adenoma hipofisis (80%) atau hyperplasia kortikotropi hipolisis (20), atau
sekresi ACTH ektopik [misal, kanker paru sel oat]), dan (2) tipe independen ACTH akibat
hipersekresi kortisol adrenal (sumber tumor adrenal jinak atau ganas, hyperplasia
adrenokortikal autonom) atau pengobatan menggunakan kortisol dalam waktu lama.
Penegakan diagnosis sindrom Cushing berdasarkan pada gambaran klinis dan peningkatan
kortisol plasma.
Penjelasan penyebab sindrom Cushing adalah melalui uji supresi deksametason, MRI dan CT
scan yang menggambarkan hipofisis dan adrenal, dan melalui analisis kadar ACTH dara
(ACTH tinggi ; adenoma hipofisis atau dari ACTH ektopik ; ACTH rendah : tumor adrenal
primer)
Pengobatan sindrom Cushing dependen-ACTH adalah dengan reseksi pembedahan
tranasfenoid pada adenoma hipofisis,lradiasi hiperplasia hipofisis, atau pembedaham dengan
membuang neoplasma ektopik yang memproduksi ACTH atau supresi kimia fungsi adrenal
dengan ketokonazol.
Pengobatan sindrom Cushing independen ACTH adalah reseksi pembedahan tumor adrenal
atau ablasi medis (missal, metirapon) diikuti dengan terapi penggantian.
Aldosteronisme
Aldosteron (mineralokortikoid utama) adalah pengatur utama volume cairan ekstraselular
dengan menyebabkan retensi Na’ (dan air) oleh tubulus distal ginjal dan dikendalikan oleh
mekanisme renin-angiotrensin-aldosteron, Selain itu, aldosterone juga merupakan penentu
keseimbangan K’.
Aldosteronisme primer (sindrom Conn), yaitu sekresi aldosteron yang berlebihan oleh
kelenjar adrenal, hamper selalu disebabkan oleh adenoma korteks adrenal ( jarang disebabkan
oleh karsinoma adrenal atau hyperplasia adrenal bilateral).
Aldosteronisme sekunder, yaitu sekresi aldosterone berlebih akibat rangsangan ekstra-adrenal
yang disebabkan oleh aktivasi mekanisme renin-arigiotensin-aldosteron (missal, gagal
jantung kongestif, sirosis hati, sindrom nefrotik) atau akibat stenosis arteria renalis.
Efek aldosteronisme adalah refensi Na’ dan air, menyebabkan terjadinya hipertensi sistemik,
dan hilangnya K’ urine dalam jumlah berlebih, menyebabkan timbulnya hypokalemia,
alkalosis metabolic, dan disritmia jantung.
Penegakan diagnosis aldosteronisme berdasarkan pada kadar elektrolit abnormal (Na’ tinggi,
K’ rendah, alkalosis metabolic) dan dipastikan dengan melakukan deteksi peningkatan kadar
aldosteron plasma dan dengan melihat adenoma korteks adrenal pada pemeriksaan CT scan
atau MRI. Kadar renin plasma rendah pada aldosteronisme primer dan kadarnya tinggi pada
aldosteronisme sekunder.
Pengobatan aldosteronisme primer adalah dengan melakukan eksisi bedah adenoma adrenal
atau dengan pemberian spironolakton ( antagonis aldosterone) untuk hyperplasia adrenal.
Sindrom sindrom kelebihan androgen
Sekresi androgen yang berlebih pada perempuan menyebabkan virilisasi-jerawat, suara
memberat, pembesaran klitoris, kebotakan atau berkurangnya garis rambut daerah
temporal,oligomenore atau amenore, dan hirsutisme (pertumbuhan rambut kasar berwarna
gelap yang berlebih dengan distribusi maskulin pada wajah, putting susu, dan daerah pubis).
Tiga androgen utama yang berfungsi dalam meningkatkan kekuatan tubuh antara lain : (1)
dehidroepiandrosteron (DHEA), (2) delta-4-androstenedion, dan (3) testosteron. Dua jenis
androgen yang pertama diproduksi oleh kelenjar adrenal dan diubah menjadi testosteron di
jaringan perifer, sejumlah kecil testosteron diproduksi oleh kelenjar adrenal dan ovarium,
sedangkan sejumlah besar dihasilkan oleh testis pada laki-laki.
Testosteron sebagian beredar dalam bentuk bebas (aktif) dan sebagian berikatan dengan
globulin pengikat hormon sex (SHBG) dan dibuang melalui degradasi metabolik dalam hati
dan jaringan perifer.
Pada laki-laki, kurang dari 2% androgen berasal dari kelenjar adrenal, tetapi pada perempuan,
jumlahnya meningkat hingga 50%. Perempuan yang normal menurunkan hamper semua
testosteron dalam hati, tetapi pada perempuan hirsutisme, 32% testosteron dimetabolisme
dalam jaringan perifer, dan hal ini menyebabkan tingginya kadar testosteon dalam bentuk
bebas (aktif).
Pengobatan kelebihan androgen berkaitan dengan patologi yang mendasarinya. Jika
kelebihan androgen merupakan bagian dari sindrom cushing, maka perbaikan dari sindrom
cushing seperti yang telah dijelaskan sebelumnya akan memberikan remisi manifestasi
kelebihan androgen.

Anda mungkin juga menyukai