Disusun Oleh :
C1AA19020
2020
Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia, termasuk Indonesia.
Ditinjau dari asal atau didapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas (Community acquired
infection) atau berasal dari lingkungan rumah sakit (Hospital acquired infection) yang sebelumnya
dikenal dengan istilah infeksi nosokomial. Tindakan medis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang bertujuan untuk perawatan atau penyembuhan pasien, apabila dilakukan tidak sesuai prosedur
maka berpotensi untuk menularkan penyakit infeksi, baik bagi pasien yang lain atau bahkan pada
petugas kesehatan itu sendiri. Karena tidak dapat ditentukan secara pasti asal infeksi, maka sekarang
istilah infeksi nosokomial (Hospital acquired infection) diganti dengan istilah baru yaitu “Healthcare-
associated infections” (HAIs) dengan pengertian yang lebih luas tidak hanya di rumah sakit tetapi
juga di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, serta tidak terbatas infeksi pada pasien saja, tetapi juga
infeksi pada petugas kesehatan yang didapat pada saat melakukan tindakan perawatan pasien (Akib
et al, 2008).
Cara penularan : Antar manusia secara fekal-oral yang terkontaminasi atau oral dari
air yang tercemar
Uji diagnostik : Anti HAV IgM dan IgG. IgM ditemukan saat awal penyakit dan
menghilang setelah 4 bulan dapat bertahan sampai 6 bulan atau lebih lama. Anti
HAV IgG dapat dideteksi sesaat setelah IgM.
o HEPATITIS B
Cara penularan : Darah atau cairan tubuh pada pasien HbsAg positif
Uji diagnostik : Tes serologis HbsAg, HbeAg, anti HBc IgM dan anti HBc IgG
o SCABIES
o VARCELLA ZOSTER
Cara penularan : Transmisi orang ke orang melalui kontak langsung, kadang melalui
penyebaran udara (airborne) dari sekret pernapasan dan sangat jarang melalui lesi
zoster
Uji diagnostik : Deteksi antigen dari lesi vesikel selama 3-4 hari pertama erupsi dengan
pewarnaan immunofluoresen atau kultur
o INFLUENZA
Transmisi : Transmisi orang ke orang melalui kontak langsung, infeksi droplet besar
(large droplet), atau alat/bahan yang terkontaminasi sekret nasofaringeal
Uji diagnostik :
Transmisi : Fekal-oral dan kontak langsung melalui saluran napas. Virus dapat bertahan
hidup di lingkungan dalam jangka waktu lama sehingga transmisi dapat terjadi melalui
alat atau bahan yang terkontaminasi
Masa inkubasi : 3-6 hari untuk penyakit tangan kaki dan mulut
Uji diagnostik : Rapid virus culture (shell vial) dan deteksi langsung dengan menggunakan
tehnik molekuler (Reverse transcriptio-PCR) dari apusan tenggorok, tinja dan rectal atau
cairan serebrospinal. Tes serologis kurang bermakna.
Uji diagnostik :
Hygiene dan sanitasi mengacu pada, lingkungan sehat mencakup lingkungan pemukiman, tempat
kerja, tempat rekreasi serta tempat dan fasilitas umum. Hygiene adalah upaya kesehatan dengan
cara memelihara dan melindungi kebersihan subjeknya. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan
cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya.
Tujuan utama Hygiene dan Sanitasi yaitu mencegah kontaminasi makanan oleh bakteri, mencegah
perkembangbiakan bakteri dan mencegah terjadinya kontaminasi silang dan rekontaminasi. 6
prinsip hygiene dan sanitasi makanan:
Bahan makanan hedaklah dipilih yang bagus dan berkualitas, karena bagus penampilannya
tidak selalu berkualitas. Penampilan yang bagus tapi warna mencolok dikhawatirkan itu bukan
pewarna makanan yang akan dapat membahayakan kesehatan.
Secara umum pilih lah yang bersih, tidak bau, tidak berubah warna serta segar dan tidak berulat
untuk sayur – sayuran. Bahan makanan yang dalam bentuk kemasan harus memperhatikan
tanggal kadaluarsanya.
Bahan makanan yang belum dimasak harus di simpan di lemari pendingin untuk menghindari
kerusakan atau pembusukan bahan makanan
Makanan harus diolah dengan alat atau wadah yang bersih, dan tenaga yang mengolah/
menjamah makanan harus menjaga hygiene dan sanitasi personalnya yaitu dengan memakai
Alat Pelindung Diri (APD) pada saat persiapan, pengolahan makanan bahkan sampai makanan
disajikan ke pelanggan.
Makanan matang di simpan dalam wadah yang “Safety”, yaitu bersih dan tidak menggunakan
wadah yang dapat membahayakan bagi kesehatan. Makanan harus dalam keadaan tertutup,
sehingga terhindar dari debu, serangga dan lain-lain
5. Pengangkutan makanan
Pada prinsipnya sama dengan penyimpanan makanan masak/matang dan dalam proses
pengangkutan harus menggunakan wadah atau alat yang tidak rawan tumpah.
6. Penyajian Makanan
Makanan disajikan dalam wadah yang bersih, tertutup dan pramusaji makanan harus memakai
APD sesuai standar.
Dengan demikian diharapkan makanan yang disajikan ke pelanggan adalah makanan yang
memenuhi syarat kesehatan sehingga dapat bermanfaat untuk kesehatan orang pelanggan
yang mengkonsumsinya.
DAFTAR PUSTAKA