Pada bab ini akan disampaikan hasil penelitian Asuhan Keperawatn Pada Pasien Gastritis Di
Puskesmas Seteluk Tahun 2019 meliputi gambaran umum Puskesmas Seteluk, gambaran
umum responden dan Asuhan Keperawatan Gastritis.
Puskesmas Seteluk yaitu salah satu puskesmas yang berada di kabupaten sumbawa barat,
Puskesmas seteluk mempunyai luas 236,21 km yang berlokasi si jalan ahmad yani kec.
Seteluk kabupaten sumbawa barat.
( 1). Visi:
(2). Misi
(a). M endorong kemandirian masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.
Di wilayah kerja.
Untuk melaksanakan program-program yang telah di susun disesuaikan dengan tugas dan
Fungsi Puskesmas Seteluk Kabupaten Sumbawa Barat mempunyai tenaga medis terdiri
Dari:
Peneliti ini dilakukan di ruang rawat inap puskesmas seteluk kabupaten sumbawa barat.
Di dalam ruangan terdiri dari 6 tempat tidur jumlah perawat DIII 12 orang, Ners 4 orang
Diruang rawat inap puskesmas seteluk kabupaten sumbawa barat telah disusun program-
Program yang disusun dengan tugas dan fungsi yaitu melaksanakan upaya kesehatan
Secara berdaya guna dan berhasil guna dengan menggunakan upaya penyebuhan dan
1. Pengkajian
a.Tanggal Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 29 mei 2019 pukul 10.00 WITA dengan
melakukan wawancara dan observasi pada klien dan keluarga
No RM : 000445
Diagnosa :Gastritis
b. Identitas
1) Identitas Pasien
Umur : 45 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Tani
Umur : 50 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan ; Tani
Saat pengkajian (PQRST) pada tanggal 29 mei 2019 dilakukan pengkajian, klien
Klien datang melalui IGD tanggal 29 mei 2019 pukul 10.00 WITA diantar oleh
keluarga dengan keluhan nyeri ulu hati,mual,muntah.keluhan nyeri ulu hati
dirasakan sejak 2 hari yang lalu (27/5/2019) dan memberat sejak tanggal 29 mei
2019.saat dilakukan pengkajian di IGD didapatkan hasil klien nyeri ulu hati,nyeri
tekan abdomen, klien muntah 2 kali, mual ,TD: 100/60 mmhg, N: 88 x/menit, S:
36°C, RR: 20X/menitdan di IGD klien diberikan tindakan pemasangan infus Rl,
injeksi ranitidine 1 ampul per intravena.klien kemudian masuk ruang rawat inap
puskesmas seteluk pukul 12.00 Wita untuk perawatan lanjut.
Penyakit serupa seperti yang diderita pasien saat ini, penyakit gastritis bukan
Penyakit keturunan.
........................................................................................................
..........................................................................................................
Keterangan
: Laki- Laki
: Perempuan hidup
: Laki-Laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
: Tinggal serumah
: Pasien
h.Riwayat Bio- Psiko- Sosial- Spritual
1). Biologis
Klien mengatakan saat sakit tidak merasakn ada keluhan sakit fisik kecuali nyeri
2). Psiko
3). Sosial
Klien mengatakan hubungan dengan orang- orang terdekat terjalin dengan baik
4). Spritual
Klien mengatakan tidak dapat melaksanakan ibadah sholat seperti biasanya selama
1 2 3
1. Pola Nutrisi
b. Minum Minum air puti 7-8 gelas Minum air putih 2-3 gelas
sehari (1500cc) sehari
2. Pola Eliminasi
Kesadaran : CM (Composmetis).
GCS : E4 V5 M6
Nadi : 84 x/ menit
Suhu : 36° C
Berat badan : 52 kg
a) Wajah tidak tampak pukcat, bentuk simetris,wajah tampak meringis saat nyeri
timbul.
b). Rambut
c). Mata
d). Hidung
Peradangan.
e).Telinga
f). Mulut
Bentuk simetris, tidak ada stomatitis, mulut mukosa tidak ada pembesaran
( 1) Jantung: reguler
Tidak kembung
DL: Hb : 12 gr %
Trombosit : 157.000 UL
Hematokrit : 37 %
Albumin : 3,9 gr %
Golongan darah : O
g) Terapi ( 29-5-2019 )
a.Analisa Data
1 2 3 4
1). Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa gaster ditandai
Ditandai dengan klien mengeluh nyeri ulu hati, nyeri karena peningkatan asam
Lambung, nyeri seperti di tusuk-tusuk, nyeri pada ulu hati, skala nyeri 4 (0-10),
Nyeri hilang timbul,durasi sekitar 5-10 menit dan terdapat nyeri tekan abdomen,
2). Gangguan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
Yang tidak adekuat ditandai dengan klien mengeluh mual, muntah,nafsu makan
3). Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri ulu hati ditandai dengan klien
Mengeluh kadang tidak bisa tidur karena nyeri ulu hati saat siang dan malam
Hari. Klien hanya tidur 4-5 jam dan sering terbangun pada malm hari, konjungtiva
Umur: 45 Tahun
A. Prioritas masalah
B. Rencana Perawatan
1 2 3 4
Umur: 45 Tahun
13.00
5). memberikan makanan 5). Klien berusaha
Dalam jumlah Makan makanan
Kecil dan dalam Dalam keadaan
16.30 Jumlah yang Hangat dan sedikit
teratur Tapi sering,
Umur: 45 Tahun
1 2 3 4
Analisa:
Masalah teratasi
Planing:
2 Jumat
31 mei 201 Gangguan pola nutrisi Subjektif:
Kurang dari kebutuhan
tubuh Klien mengatakan sudah tidak mual
08.00 Wita Dan muntah, nafsu makan meningkat
Objektif:
Analisa:
Masalah teratasi
Planing:
Objektif:
Analisa:
Masalah teratasi
Planing:
Daftar 6 : Evaluasi
Pembahasan
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari rabu tanggal 29 mei 2019 pukul 12.00 Wita dan
dilakukan di ruang rawat inap puskesmas seteluk oleh peneliti. Pengkajian dilakukan dengan
metode,wawancara,observasi dan pemeriksaan.
Dalam konsep dasar teori asuhan keperawatan pada pasien dengan gastritis dengan
berbagai masalah yang dihadapi data yang perlu dikaji adalah disamping data biografi yang
perlu dikaji juga adalah masalah kesehatan yang dialami oleh klien sebelum terjadi gastritis
pada klien pola pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemeriksaan fisik terutama pada bagian
abdomen serta pemeriksaan penunjang yang diperlukan guna penegakkan diagnosa gastritis
pada klien.
Berkaitan dengan hal tersebut walaupun dalam teori terdapat banyak masalah yang
mungkin muncul namun dalm pengkajian yang penulis lakukan terhadap ny. M dengan
gastritis ditemukan masalah antara lain gangguan rasa nyaman nyeri. Gangguan pola nutrisi
Kurang dari kebutuhan tubuh,gangguan pola tidur.
Pada pengkajian didapatkan data fokus terkait pola kenyamanan/ nyeri yang dirasakan
klien adalah (R) nyeri pada ulu hati oleh (p) peningkatan asam lambung, (Q) karakeristik
nyeri seperti ditusuk-tusuk, (S) skala nyeri 4 dan (T) nyeri hilang timbul dengan durasi 5-10
menit. Untuk fokus pola nutris klien mengeluh mual,muntah dan nafsu makan berkurang
pada peemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan pada abdomen.pola istirahat tidur klien
terganggu dikarenakan nyeri ulu hati yang dirasakanoleh klien.
Penegakkan diagnosa gastritis dilakukan oleh dokter mempertimbangkan pemeriksaan
laboratorium ( darah, asam lambung). Penegakkan diagnosa dilakukan juga berdasarkan
keluhan klien dan riwayat pemenuhan nutrisi sebelum klien sakit
Pengajian keperawatan merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan sistematis
dalam pengumpilana data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi satu kesehatan klien (setiadi 2012).
Pengkajian keperawatan meliputi data dasar.riwayat kesehatan, riwayat penyakit sekarang,
riwayat penyakit masa lalu, riwayat kesehatan keluarga,riwayat biopsikososial.
Pengkajian keperawatan adalah suatu tindakan peninjauan situasi manusia untuk
mmemperoleh data tentang klien dengan maksud menegaskan situasi penyakit,diagnosa
masalah klien, penetapan klien dan kebutuhan promosi keshatan klien
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang penulis angkat pada tinjauan kasusu ada 3 yaitu gangguan
rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa gaster, gangguan pola nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekut , gangguan pola tidur
berhubungan dengan nyeri ulu hati
Gangguan rasa nyamn nyeri muncu karena iritasi mukosa gaster yang disebabkan oleh
peningkatan asam lambung. Mukosa lambung teriritasi akan mengaktifkan respon syaraf
lokal dari lambung yang akan dimanifestasikan dalam bentuk nyeri akut
Gangguan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh disebabkan oleh intake nutrisi yang
tidak adekuat pada klien.pada pasien gastritis peningkatan asam lambung akan memberikan
Rasa mual, muntah, rasa mual klien akan membuat klien tidak nafsu makan sehingga intake
nutrisi lien akan berkurang.
Gangguan pola tidur disebabkan oleh nyeri ulu hati yang dirasakan klien yang membuat
klien sering terbangun pada waktu tidur terutama pada malam hari.
Apabila dibandingkan antara masalah keperawatan landasan teori dengan tinjauan kasu
ternyata berbeda. Pada tinjauan kasus masalah keperawatan yang diangkat ada 3,sedangkan
pada landasan teori menurut doenges 2014 diagnosa keperawatan ada 5 yaitu: gangguan rasa
nyaman nyeri,gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,
gangguan pola tidur, ansietas, kurang pengetahuan tentang penyakit dan penatalaksaan.
Sebelum membuat diagnosa keperawatan maka data yang terkumpul diidentifikasi untuk
menentukan masalah melalui analisa data, pengelompokan data. Diagnosa keperawatan
adalah suatu penegakkan prioritas masalah utama dalam keluhan klien dalam hasil
pengkajian klien.
3. Intervensi
Intervensi dirumuskan mengacu pada teori Doenges. Intervensi terdiri dari tujuan dan
kriteria hasil, intervensi dan rasionalisasi dari intervensi yang akan dilakukan. Tujuan
mengacu pada standar perumusan yang akan diakukan.tujuan mengacu pada standar
perumusan tujuan dan kriteria hasil dimana pada perumusan tujuan harus mencangkup
kriteria SMART yaitu tujuan jelas atau spesifik (spesifik),
Tujuan dapat diukur keberhasilan ( measurable),tujuan dapat diterpkan (aapplicablle)
Tujuan dapat dirasionalisasikan (Reasonable) dan tujuan memiliki batasan waktu(time)
perencana keperawatn yang dibuat penulis sesuai dengan diagnosa keperawatan yang sudah
ditegakkanyang tujuannya untuk mengatasi masalah keperawatan pada klien. Intervensi
dirumuskan 1 kali sebagai acuan dalam melakukan tindakan keperawatan pada klien
Intervensi keperawatan menurut doenges 2014 adalah pengkajian sitematis dan identifikasi
masalah, penentuan tujuan, pelaksanaan serta cara atau strategi yang disusun dnegan tujuan
untuk mengulangi masalah keperawatan yang telah disusun dengan tujuan untuk mengulangi
masalah keperawatan yang telah ditentukan berdasarkan prioritas masalah pasien
Intervensi adalah rencana keperawatan yang d terapkan untuk penentuan tindak lanjut dalam
proes keperawatan.
4. Implementasi
Tindakan keperawatan yang diberikan pada pasien berdasarkan intervensi yang telah
dibuat. Implementasi dilakukan selama 3 hari yakni tanggal 29 sampai 31 mei 2019.
Setiap selesai memberikan tindakan keperawatan, respon klien harus benar-benar
diperhatikan, hal ini bertujuan untuk mengetahui keadaan dan untuk klien dan untuk
menentukan tindakan keperawatan.
Tindakan kaperawatan yaitu merupakan tahap keempat dari proses keperawatan tahap ini
muncul jadi perencanaan yang dibuat diaplikasikan pada klien tindakan yang dilakukan
mungkin sama, mungkin juga berbeda dengan urutan yang telah dibuat pada perencanaan.
Aplikasi ang dilakukan pada klien akan, disesuaikan dengan kondisi klien saat itu dan
kebutuhan yang paling dirasakan oleh klien. Pembahasan implementasi meliputi tindakan
yang dapat dilaksanakan dan tindakan yang tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan
intervensi pada diagnosa tersebut (Debora, 2011).
Tindakan keperawatan yaitu suatu penerapan asuhan keperawatan melalui proses untuk
observasi klien dalam menentukan perkembangan penyakit.
5 Evaluasi
Evaluasi yang digunakan yaitu evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan
setiap hari setelah melakukan implementasi dalam bentuk respon hasil untuk melihat
keberhasilan tindakan keperawatan yang diberikan dalam jangka waktu pendek. Sedangkan
evaluasi sumatif dilakukan pada hari ke 3 tanggal 22 mei 2019. Evaluasi fomatif berdasar
pada kriteria hasil yang dirumuskan pada intervensi keperawatan. Pda studi kasus ini ke tiga
diagnosa keperawatan teratasi semua dengan kriteria hasil yang sudah ditetapkan sehingga
intervensi lanjutkan tidak dilakukan oleh pasien dipulangkan pada tanggal 31 mei 2019 pukul
10.00 Wita.
Evaluasi merupakan tahap kelima dan proses keperawatan pada tahap ini perawat
membandingkan hasil tindakan yang telah dilakukan dengan kriteria hasil yang sudah
ditetpkan serta menilai apakah masalah yang terjadi sudah teratasi semuanya (Debora, 2011).
Evaluasi yaitu respon akhir tindakan dalam proses keperawatan.