Anda di halaman 1dari 28

BAB 1V

HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

1.Gambaran umum lokasi penelitian

Pada bab ini akan disampaikan hasil penelitian Asuhan Keperawatn Pada Pasien Gastritis Di
Puskesmas Seteluk Tahun 2019 meliputi gambaran umum Puskesmas Seteluk, gambaran
umum responden dan Asuhan Keperawatan Gastritis.

a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Seteluk

Puskesmas Seteluk yaitu salah satu puskesmas yang berada di kabupaten sumbawa barat,

Puskesmas seteluk mempunyai luas 236,21 km yang berlokasi si jalan ahmad yani kec.
Seteluk kabupaten sumbawa barat.

Geografis kecamatan seteluk dengan batas-batas sebagai barikut:

1). Sebelah utara: kecamatan poto tano

2) Sebelah selatan: kecamatan taliwang

3) Sebelah barat : Kecamatan poto tano

4) Sebelah timur : Kecamatan alas barat

a) Visi Dan Misi Puskesmas Seteluk

( 1). Visi:

Visi UPTD Puskesmas seteluk adalah “ Dengan semangat kebersamaan prima

Dalam pelayanan kesehatan menuju masyarakat seteluk sehat”

(2). Misi

Misi UPTD Puskesmas Seteluk adalah sebagai berikut:

(a). M endorong kemandirian masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.

(b). Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara terpadu dengan lapisan masyarakat

Di wilayah kerja.

(c). Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia puskesmas.

(d). Mendorong kerjasama dengan lintas sektor wilayah lainnya.


2. Keterangan

Untuk melaksanakan program-program yang telah di susun disesuaikan dengan tugas dan

Fungsi Puskesmas Seteluk Kabupaten Sumbawa Barat mempunyai tenaga medis terdiri

Dari:

a. Dokter umum : 1 orang

b. Para medis Perawat:16 orang

( sumber: kepegawaian puskesmas seteluk kabupaten sumbawa barat).

3. Keadaan ruangan yang di teliti

Peneliti ini dilakukan di ruang rawat inap puskesmas seteluk kabupaten sumbawa barat.

Di dalam ruangan terdiri dari 6 tempat tidur jumlah perawat DIII 12 orang, Ners 4 orang

Tidak termasuk kepala ruangan.

Diruang rawat inap puskesmas seteluk kabupaten sumbawa barat telah disusun program-

Program yang disusun dengan tugas dan fungsi yaitu melaksanakan upaya kesehatan

Secara berdaya guna dan berhasil guna dengan menggunakan upaya penyebuhan dan

Pemulihan yang dilaksanakan secara terpadu dengan upaya pelayanan kesehatan,

Pengobatan dan melaksanakan pelayanan puskesmas seteluk kabupaten sumbawa barat.


b. Hasil Studi Kasus

1. Pengkajian

a.Tanggal Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 29 mei 2019 pukul 10.00 WITA dengan
melakukan wawancara dan observasi pada klien dan keluarga

No RM : 000445

Tanggal Masuk :29 mei 2019

Diagnosa :Gastritis

b. Identitas

1) Identitas Pasien

Nama : Ny. Masarang

Umur : 45 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : Tani

Alamat : Seteluk tengah

2) Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. Abdullah

Umur : 50 Tahun

Jenis Kelamin : Laki- laki

Pendidikan : SMA

Pekerjaan ; Tani

Alamat : Seteluk tengah

Hub. Dengan Pasien : Suami


c. Keluhan Utama

Nyeri ulu hati

d. Keluhan Saat dikaji

Klien mengeluh nyeri ulu hati,mual, muntah, nafsu makan berkurang

Saat pengkajian (PQRST) pada tanggal 29 mei 2019 dilakukan pengkajian, klien

Klien mengeluh nyeri ulu hati dengan skala 4

e. Keluhan penyerta: klien mengatakan tidak nafsu makan

f. Riwayat Penyakit Sekarang

Klien datang melalui IGD tanggal 29 mei 2019 pukul 10.00 WITA diantar oleh
keluarga dengan keluhan nyeri ulu hati,mual,muntah.keluhan nyeri ulu hati
dirasakan sejak 2 hari yang lalu (27/5/2019) dan memberat sejak tanggal 29 mei
2019.saat dilakukan pengkajian di IGD didapatkan hasil klien nyeri ulu hati,nyeri
tekan abdomen, klien muntah 2 kali, mual ,TD: 100/60 mmhg, N: 88 x/menit, S:
36°C, RR: 20X/menitdan di IGD klien diberikan tindakan pemasangan infus Rl,
injeksi ranitidine 1 ampul per intravena.klien kemudian masuk ruang rawat inap
puskesmas seteluk pukul 12.00 Wita untuk perawatan lanjut.

f. Riwayat Penyakit Dahulu

Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit serupa.Klien


sebelumnya tidak pernah di rawat di puskesmas.
g. Riwayat kesehatan keluarga: keluarga klien mengatakan tidak pernah mengalami

Penyakit serupa seperti yang diderita pasien saat ini, penyakit gastritis bukan

Penyakit keturunan.

........................................................................................................

..........................................................................................................

Daftar gamabar 3: Genogram

Keterangan

: Laki- Laki

: Perempuan hidup

: Laki-Laki meninggal

: Perempuan meninggal

: Garis pernikahan

: Garis keturunan

: Tinggal serumah

: Pasien
h.Riwayat Bio- Psiko- Sosial- Spritual

1). Biologis

Klien mengatakan saat sakit tidak merasakn ada keluhan sakit fisik kecuali nyeri

Perut yang dirasakan

2). Psiko

Emosi klien stabil,ingin cepat sembuh dari penyakit

3). Sosial

Klien mengatakan hubungan dengan orang- orang terdekat terjalin dengan baik

Dan dapat bekerjasama dalam proses keperawatan hubungan dengan perawat,

Dokter maupun pasien lain baik.

4). Spritual

Klien mengatakan tidak dapat melaksanakan ibadah sholat seperti biasanya selama

Sakit,klien berdoa diatas tempat tidur agar diberi kesembuhan

i. Activity Daily Living (ADL)

ADL Sebelum Sakit Saat Sakit

1 2 3

1. Pola Nutrisi

a. Makan Makan tidak teratur,makan 2 Klien tidak ada nafsu makan,


kali sehari,klien sering makanan yang disediakan
Terlambat makan tidak habis karena mual,
muntah

b. Minum Minum air puti 7-8 gelas Minum air putih 2-3 gelas
sehari (1500cc) sehari

2. Pola Eliminasi

a. Bab 1-2 x sehari Klien mengatakan selama


sakit bab 1x

b.Bak 3-4 x sehri Klien Bak 3-4 x sehari


1 2 3

3. Aktivitas Klien bisa beaktifitas dengan Klien tidak bisa melakukan


baik, klien mengatakan aktivitas seperti biasa karena
menjalani aktivitas di sawah penyakit yang diderita dan
dan latihan olah raga aktivitas dibantu oleh
keluarga dalam aktivitas
seperti mandi, makan

4. Istirahat Klien mengatakan bisa tidur Klien mengatakn kadang


pada siang dan malam hari tidak bisa tidur pada siang
± 8 jam, istirahat cukup dan malam hari ±4- 5 jam
saja karena klien merasakn
mual, muntah dan istrahat
tidak cukup
5. Personal hygiene Mandi 2 kali sehari Selama di rawat di
puskesmas klien hanya
mandi 1x sehari

6.Pola kenyamanan/ nyeri Klien tidak pernah mengeluh P: Peningkatan asam


nyeri Lambung akibat terlambat
makan
Q: nyeri seperti di tusuk-
tusuk
R: Nyeri pada ulu hati
S: Skala 4 (0-10)
T: Nyeri hilang timbul,
Durasi Sekitar 5-10 menit

Daftar tabel 1 : Activity Daily Living (ADL)


J. Pemeriksaan

1). Pemeriksaan umum

Kesadaran : CM (Composmetis).

GCS : E4 V5 M6

Tekanan darah : 100/60 mmhg

Nadi : 84 x/ menit

Respirasi rate : 22 x/ menit

Suhu : 36° C

Berat badan : 52 kg

Tinggi badan : 159 cm

2). Pemeriksaan Fisik ( dari kepala s.d kaki)

a) Wajah tidak tampak pukcat, bentuk simetris,wajah tampak meringis saat nyeri

timbul.

b). Rambut

Warna hitam, tidak terdapat infksi,rambut lurus

c). Mata

Bentuk simetris , konjungtiva tampak agak pucat, sklera ikterik,tampak

kantong mata,warna kehitaman pada sekitar mata.

d). Hidung

Bentuk simetris,fungsi penciuman baik, tidak terdapat secret,tidak dapat

Peradangan.

e).Telinga

Bentuk simetris,ketajaman pendengaran baik

f). Mulut

Bentuk simetris, tidak ada stomatitis, mulut mukosa tidak ada pembesaran

kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid.


g). Dada: simetris

( 1) Jantung: reguler

( 2) Paru : Bronfeskuler +, Ronchi -, wheezing - , sonor

( 3) Perut : Abdomen bentuk simetris

Nteri tekan epigastium +

Bising usus: 18 x/ mnt

Tidak kembung

Tidak ada acites

h). Integumen dan ekstremitas: warna kulit sawo matang, tidak

terdapat memar ekstremitas bawah kiri,kanan bisa digerakkan dengan


baik,ekstremitas atas tangan kiri,kanan dapat digerakkan dengan bsik CRT: warna
kuku kembali normal kuran dari 2 detik, turgor Kulit baik.

i) Genetalia: tidak terkaji.

j) Diagnostik test/ pemeriksaan penunjang (..29-5-2019 )

DL: Hb : 12 gr %

Trombosit : 157.000 UL

Leukosit : 4500 sel/mm3

Eritrosit : 4,5 juta/UL

Hematokrit : 37 %

Albumin : 3,9 gr %

Golongan darah : O
g) Terapi ( 29-5-2019 )

No Nama obat Dosis Rute Kegunaan obat


1. Omeprazole 2x 1 tab. Oral Mencegah dan
Mengobati gangguan
Pencernaan.

2. Ranitidine 2x1 amp infus Menurunkan


Injeksi Produksi asam
Lambung.

3. Vitamin 2x 1 tab. Oral Meningkatkan


b. complek daya tahan tubuh.

Daftar tabel 2 : Terapi


2.Diagnosa keperawatan

a.Analisa Data

.NO Tanda dan Gejala Etiologi Problem

1 2 3 4

1 Subyektif: Proses helicobacter Gangguan rasa


. Klien mengatakan pylori nyaman nyeri
Nyeri ulu hati
Sejak 2 hari
yang Lalu Infeksimukosa
Objektif: lambung
k/u: sedang
TD: 100/60mmhg Gangguan difus
N :88 x/ menit barier
S :36° C mukosa
RR:22x/ menit
P: peningkatan Peningkatan asam
Asam lambung lambung
Q: Nyeri seperti
di tusuk- tusuk Iritasi mukosa
R: Nyeri paada lambung
ulu hati
S: Skala 4
(0- 10) Peradangan mukosa
Subjektif: lambung
Klien mengatakan
Nafsu makan Nyeri
Tidak
ada, mual, muntah

2 Objektif: Perubahan kebutuhan Gangguan Pola nutrisi


DO: k/u sedang nutrisi dari kurang dari
Makanan yang kebutuhan kebutuhan tubuh
disediakan tidak tubuh berhubungan dengan
dihabiskan intake yang tidak
BB sebelum sakit adekuat
54kg Peningkatan asam
BB saat sakit: Lambung
52 kg
Albumin: 3,9 gr % Anoreksia
Mata tidak cekung Mual,muntah
Turgorkulit: baik
Bising usus:
18 x/ mnt
2 3 4

3 3. Subjektif: Stimulan nervus vagus Gangguan pola


Klien mengatakan tidur
Kadang tidak bisa
Tidur pada siang dan Reflex enteric dinding
Malam hari ± 4-5jam lambung
Karena klien
Merasakan mual,
Muntah dan istirahat Hormon gastrin
Tidak cukup
Objektif:
Konjungtiva tampak Respon Stimulan sel parietal
Agak pucat, tampak dari iritasi lambung
Tampak kantong
Mata, warna
Kehitaman pada Nyeri ulu hati
Sekitar mata
TD:100/60 mmhg
N: 88x/menit Tidur terganggu
S:36° C
RR:22 X/ menit

Daftar tabel 3: Analisa data


b. Rumusan diagnosa keperawatan

1). Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa gaster ditandai

Ditandai dengan klien mengeluh nyeri ulu hati, nyeri karena peningkatan asam

Lambung, nyeri seperti di tusuk-tusuk, nyeri pada ulu hati, skala nyeri 4 (0-10),

Nyeri hilang timbul,durasi sekitar 5-10 menit dan terdapat nyeri tekan abdomen,

Wajah tampak meringis saat nyeri timbul.

2). Gangguan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake

Yang tidak adekuat ditandai dengan klien mengeluh mual, muntah,nafsu makan

Berkurang, makanan yang disediakan tidak dihabiskan.

3). Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri ulu hati ditandai dengan klien

Mengeluh kadang tidak bisa tidur karena nyeri ulu hati saat siang dan malam

Hari. Klien hanya tidur 4-5 jam dan sering terbangun pada malm hari, konjungtiva

Tampak agak pucat,tampak kantong mata TD: 100/60 mmhg, N: 88 x/menit,

S: 36° C, RR: 22 x/menit


3. Intervensi

Nama: Ny. Masarang No RM: 000445

Umur: 45 Tahun

A. Prioritas masalah

1). Gangguan rasa nyeri.

2). Gangguan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

3). Gangguan pola tidur.

B. Rencana Perawatan

Tanggal Perencanaan: 29 mei 2019.

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional


Keperawatan Hasil

1 2 3 4

1 Setelah dilakukan 1). Mengkaji PQRST 1). Mengidentifikasi


tindakan keperawatan Karakteristik
selama 2x24 jam nyeri
diharapkan nyeri 2). Ajarkan klien 2). Mengalihkan
berkurang dengan kriteria Tekhnik relaxasi Nyeri dan
hasil: Dan distraksi Mengurangi
nyeri
1). Skala Nyeri 0-3
3). Observasi tanda- 3) Mengidikator
2). Nyeri berkurang Tanda vital Keadekuatan
Volume sirkulasi
3). Klien tampak rileks Dan untuk
Mengetahui
Perkembangan
Penyakit klien
4). Atur posisi klien 4).Posisi yang
Senyaman Nyaman dapat
mungkin Menurunkan
nyeri

5). Kolaborasi dalam 5) meenghilangkan


Pemberian Dan mengatasi
Terapi nyeri
1 2 3 4

2 Setelah dilakukan 1). Kaji Faktor 1). Menentukan


tindakan keperawatan Penyebab klien Intervensi
selama 2x24 jam Tidak nafsu selanjutnya
diharapkan kebutuhan makan
nutrisi terpenuhi dengan
kriteria hasil: 2). Timbng berat 2). Mengevaluasi
Badan klien Keefektifan atau
1). Nafsu makan Kebutuhan
meningkat Mengubah
Pemberian nutrisi
2). Mual, muntah
berkurang 3). Auskulasi bising 3). Membantu
usus
3). Makan habis 1 porsi
4). Berikan makanan 4).Meningkatkan
4). Berat badan bertambah Dalam jumlah Proses pencernaan
Kecil dan dalam Dan toleransi
Jumlah yang Pasien terhadap
teratur Nutrisi yang
diberikan

5). Kaji pola nutrisi 5). Mengetahui porsi


Makan klien

6). Menjelaskan 6). Memberikan


Pentingnya Pengetahuan
Intake nutrisi Pada klien tentang
Yang adekuat penyakit dalam
Untuk memenuhi
Penyembuhan kebutuhan nutrisi
penyakit

7). Kolaborasi 7). Agar pemberian


Dengan ahli gizi Diit klien sesuai
Dalam pemberian Dengan
Gizi Kenutuhan nutrisi
Klien.
1 2 3 4

3 Setelah dilakukan 1).Mengkaji dan 1). Menegetahui,


tindakan keperawatan mengobservasi Mengidentifikasi
selama 2x24 jam Penyebab Intensitas pola
diharapkan pola tidur Gangguan tidur Pola tidur klien
normal dengan kriteria
hasil:
2). Mengajarkan 2). Mengalihkan
1). Tidur tidak mengalami Klien tekhnik Perhatian klien
Gangguan/ sering distraksi Yang dirasakan
terbangun Untuk memenuhi
Tercukupnya pola
2). Konjungtiva tidak Tidur klien
Pucat
3). Memberikan 3). Lingkungan yang
Lingkungsn yang Nyaamn
3). Lingkaran hitam pada Nyaman bagi Meningkatkan
Mata berkurang Klien Kualitas tidur
klien

4). Membandingkan 4). Sebagai acuan


Pola tidur klien Tindakan asuhan
Saat ini dengan Keperawatan
Kebiasaan tidur Yang tepat bagi
Sebelum dirawat pasien

Dafatar tabel 4 : Intervecnsi


4. Implementasi

Nama: Ny. masarang No RM: 000445

Umur: 45 Tahun

Hari/ Tgl Diagnosa Implementasi Respon hasil Paraf


Jam
4 5
1 2 3
1)karakteristik
Rabu, 1). Mengkaji PQRST Nyeri dirasakan
29 mei 2019 1 Oleh klien pada
PQRST:
12.00 P: Peningkatan
Asam lambung
Akibat
Terlambat
makan
Q:Nyeri seperti
Ditusu-tusuk
R: Nyeri pada
Ulu hati
S: Skala nyeri 4
T: Nyeri hilang
Timbul,durasi
Sekitar 5-10
Menit.

12.30 2).Meng ajarkan klien 2).Klien mampu


Tekhnik relaxasi dan Melakukan
distraksi tekhnik
Relaxasi dan
Distraksi dengan
baik

13..00 3). Mengobservasi 3). Tanda vital


Tanda-tanda vital Klien stabil,
TD:100/ 60 mmhg
N: 86x/ menit
S: 36° C
RR: 20 x/ menit

13.30 4). Mengatur posisi klien 4).Posisi klien


Senyaman mungkin d atur semi fowler
klien mengatakan
nyaman dengan
posisi yang di
berikan
1 2 3 4 5

13.45 5) Kolaborasi dengan Klien diberikan terapi


Dokter dalam pembeian a) Ranitidin injeksi
Terapi 2x 1 ampul

14.00 1). Mengkaji Faktor 1). Klien mengatakan


II Penyebab klien tidak nafsu makan
14.15 Tidak nafsu karena mual,
makan muntah

2). meniimbng berat 2). Berat badan klien


14.30 Badan 52 kg

3). Memeriksa 3).Bising usus klien


15.00 Auskulasi bising usus 18 x/ menit

4). Berkolaborasi 4). Klien mendapatkan


Dengan ahli gizi Diit TKTP 2100
15.15 Dalam pemberian Kalori, tekstur
gizi Makanan lunak

5). memberikan makanan 5). Klien berusaha


Dalam jumlah Makan makanan
Kecil dan dalam Dalam keadaan
Jumlah yang Hangat dan sedikit
16.00 teratur Tapi sering,

6). Kaji pola nutrisi 6) Klien


16.30 Menghabiskan
1/4 porsi

7). Menjelaskan 7). Klien memahami


Pentingnya Dan mengerti
Intake nutrisi Yang disampaikan
Yang adekuat Dan klien berusaha
Untuk Memenuhi asupan
Penyembuhan nutrisi
penyakit
1 2 2 3 4 5

19.00 III 1).Mengkaji dan 1). Menegetahui,


mengobservasi Mengidentifikasi
Penyebab Intensitas pola
Gangguan tidur Pola tidur klien

19.15 2). Mengajarkan 2). Mengalihkan


Klien tekhnik Perhatian klien
distraksi Yang dirasakan
Untuk memenuhi
Tercukupnya pola
Tidur klien

19.30 3). Memberikan 3). Lingkungan yang


Lingkungsn yang Nyaamn
Nyaman bagi Meningkatkan
Klien Kualitas tidur
klien

20.00 4). Membandingkan 4). Sebagai acuan


Pola tidur klien Tindakan asuhan
Saat ini dengan Keperawatan
Kebiasaan tidur Yang tepat bagi
Sebelum dirawat pasien
1 2 3 4 5

Kamis, 1). Mengkaji PQRST 1)karakteristik


30 mei 2019 1 Nyeri dirasakan
Oleh klien pada
08.00 PQRST:
P: Peningkatan
Asam lambung
Akibat berkurang
Klien sudah
Mulai teratur
makan
Q:Nyeri seperti
Ditusuk-tusuk
berkurang
R: Nyeri pada
Ulu hati
berkurang
S: Skala nyeri 3
T: Nyeri hilang
Timbul,durasi
Sekitar 4
Menit.

08.30 2).Mengajarkan klien 2).Klien mampu


Tekhnik relaxasi dan Melakukan
distraksi tekhnik
Relaxasi dan
Distraksi dengan
baik

09.00 3). Mengobservasi 3). Tanda vital


Tanda-tanda vital Klien stabil,
TD:110/ 60 mmhg
N: 84x/ menit
S: 36° C
RR: 22 x/ menit

09.15 4). Mengatur posisi klien 4).Posisi klien


Senyaman mungkin d atur semi fowler
klien mengatakan
nyaman dengan
posisi yang di
berikan
1 2 3 4 5

09.30 5) Kolaborasi dengan Klien diberikan terapi


Dokter dalam pembeian a) Ranitidin injeksi
Terapi 2x 1 ampul

10.00 1). Mengkaji Faktor 1). Klien mengatakan


II Penyebab klien nafsu makan mulai
Tidak nafsu meningkat,
makan mual berkurang,
udah tidak muntah
11.00 2). meniimbng berat
Badan
2). Berat badan klien
53 kg
3). Memeriksa
12.00 Auskulasi bising usus
3).Bising usus klien
16 x/ menit

12.15 4). Berkolaborasi 4). Klien mendapatkan


Dengan ahli gizi Diit TKTP 2100
Dalam pemberian Kalori, tekstur
gizi Makanan lunak

13.00
5). memberikan makanan 5). Klien berusaha
Dalam jumlah Makan makanan
Kecil dan dalam Dalam keadaan
16.30 Jumlah yang Hangat dan sedikit
teratur Tapi sering,

18.00 6). Kaji pola nutrisi 6) Klien


Menghabiskan
1/2 porsi

18.15 7). Menjelaskan 7). Klien memahami


Pentingnya Dan mengerti
Intake nutrisi Yang disampaikan
Yang adekuat Dan klien berusaha
Untuk Memenuhi asupan
Penyembuhan nutrisi
penyakit
1 2 2 3 4 5

19.00 III 1).Mengkaji dan 1). Pola tidur klien


mengobservasi sudah mulai tidak
Penyebab terganggu dengan
Gangguan tidur rentan waktu tidur
siang, malah hari
±6-7 jam
19.15
2). Mengajarkan 2). Klien mampu
Klien tekhnik Mengalihkan
distraksi Perhatian dengan
Aktivitas ringan
Seperti Membaca
Buku sebelum
tidur

19.30 3). Mempertahankan 3). Lingkungan klien


Lingkungan yang nyaman Di pertahankan,
Bagi klien untuk Tempat tidur
Meningkatkan tidur dan Bersih,pengunjung
Istirahat klien Dibatasi,
Kebisingan di
kurangi

20.00 4). Membandingkan 4). Sebagai acuan


Pola tidur klien Tindakan asuhan
Saat ini dengan Keperawatan
Kebiasaan tidur Yang tepat bagi
Sebelum dirawat pasien
1 2 2 3 4 5

19.00 III 1).Mengkaji dan 1). Pola tidur klien


mengobservasi sudah mulai tidak
Penyebab terganggu dengan
Gangguan tidur rentan waktu tidur
siang, malah hari
±6-7 jam
19.15
2). Mengajarkan 2). Klien mampu
Klien tekhnik Mengalihkan
distraksi Perhatian dengan
Aktivitas ringan
Seperti Membaca
Buku sebelum
tidur

19.30 3). Mempertahankan 3). Lingkungan klien


Lingkungan yang nyaman Di pertahankan,
Bagi klien untuk Tempat tidur
Meningkatkan tidur dan Bersih,pengunjung
Istirahat klien Dibatasi,
Kebisingan di
kurangi

20.00 4). Membandingkan 4). Sebagai acuan


Pola tidur klien Tindakan asuhan
Saat ini dengan Keperawatan
Kebiasaan tidur Yang tepat bagi
Sebelum dirawat pasien

Daftar tabel 5 : Implementasi


5) Evaluasi

Nama: Ny. Masarang No RM: 000445

Umur: 45 Tahun

Hari/ Tgl Diagnosa


No Jam Keperawatan Evaluasi Paraf

1 2 3 4

1 Jumat Gangguan rasa nyaman Subjektif:


31 mei 2019 nyeri Klien mengatakan sudah tidak nyeri

08.00 Wita Objektif:


Skala nyeri 0 (0-10)
Wajah tampkak rileks
TTV: TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/menit
S : 36° C
RR: 20 x/ menit

Analisa:

Masalah teratasi

Planing:

Intervensi di hentikan, klien boleh


pulang

2 Jumat
31 mei 201 Gangguan pola nutrisi Subjektif:
Kurang dari kebutuhan
tubuh Klien mengatakan sudah tidak mual
08.00 Wita Dan muntah, nafsu makan meningkat

Objektif:

a.Klien tidak mual dan muntah

b.Klien mampu menghabiskan


1 porsi makanan

c. Berat badan dapat dipertahankan


kembali 54 kg setelah terjadi
penurunan berat badan
1 2 3 4 5

Analisa:

Masalah teratasi

Planing:

Intervensi dihentikan, paisen boleh


pulang

3 Jumat Gangguan pola tidur Subjektif:


31 mei
2019 Klien mengatakan sudah bisa tidur,
tidak terbangun pada malam hari
08.00 Dan dapat tidur da istrihat pada siang,
Malam hari

Objektif:

a. Klien tidur pada malam hari selama


7 jam

b. Kunjungtiva tidak pucat

c.tidak tampak lingkaran hitam pada


mata

Analisa:

Masalah teratasi

Planing:

Intervensi dihentikan, pasien boleh


Pulang

Daftar 6 : Evaluasi
Pembahasan

1. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada hari rabu tanggal 29 mei 2019 pukul 12.00 Wita dan
dilakukan di ruang rawat inap puskesmas seteluk oleh peneliti. Pengkajian dilakukan dengan
metode,wawancara,observasi dan pemeriksaan.
Dalam konsep dasar teori asuhan keperawatan pada pasien dengan gastritis dengan
berbagai masalah yang dihadapi data yang perlu dikaji adalah disamping data biografi yang
perlu dikaji juga adalah masalah kesehatan yang dialami oleh klien sebelum terjadi gastritis
pada klien pola pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemeriksaan fisik terutama pada bagian
abdomen serta pemeriksaan penunjang yang diperlukan guna penegakkan diagnosa gastritis
pada klien.
Berkaitan dengan hal tersebut walaupun dalam teori terdapat banyak masalah yang
mungkin muncul namun dalm pengkajian yang penulis lakukan terhadap ny. M dengan
gastritis ditemukan masalah antara lain gangguan rasa nyaman nyeri. Gangguan pola nutrisi
Kurang dari kebutuhan tubuh,gangguan pola tidur.
Pada pengkajian didapatkan data fokus terkait pola kenyamanan/ nyeri yang dirasakan
klien adalah (R) nyeri pada ulu hati oleh (p) peningkatan asam lambung, (Q) karakeristik
nyeri seperti ditusuk-tusuk, (S) skala nyeri 4 dan (T) nyeri hilang timbul dengan durasi 5-10
menit. Untuk fokus pola nutris klien mengeluh mual,muntah dan nafsu makan berkurang
pada peemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan pada abdomen.pola istirahat tidur klien
terganggu dikarenakan nyeri ulu hati yang dirasakanoleh klien.
Penegakkan diagnosa gastritis dilakukan oleh dokter mempertimbangkan pemeriksaan
laboratorium ( darah, asam lambung). Penegakkan diagnosa dilakukan juga berdasarkan
keluhan klien dan riwayat pemenuhan nutrisi sebelum klien sakit
Pengajian keperawatan merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan sistematis
dalam pengumpilana data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi satu kesehatan klien (setiadi 2012).
Pengkajian keperawatan meliputi data dasar.riwayat kesehatan, riwayat penyakit sekarang,
riwayat penyakit masa lalu, riwayat kesehatan keluarga,riwayat biopsikososial.
Pengkajian keperawatan adalah suatu tindakan peninjauan situasi manusia untuk
mmemperoleh data tentang klien dengan maksud menegaskan situasi penyakit,diagnosa
masalah klien, penetapan klien dan kebutuhan promosi keshatan klien

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang penulis angkat pada tinjauan kasusu ada 3 yaitu gangguan
rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa gaster, gangguan pola nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekut , gangguan pola tidur
berhubungan dengan nyeri ulu hati
Gangguan rasa nyamn nyeri muncu karena iritasi mukosa gaster yang disebabkan oleh
peningkatan asam lambung. Mukosa lambung teriritasi akan mengaktifkan respon syaraf
lokal dari lambung yang akan dimanifestasikan dalam bentuk nyeri akut
Gangguan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh disebabkan oleh intake nutrisi yang
tidak adekuat pada klien.pada pasien gastritis peningkatan asam lambung akan memberikan
Rasa mual, muntah, rasa mual klien akan membuat klien tidak nafsu makan sehingga intake
nutrisi lien akan berkurang.
Gangguan pola tidur disebabkan oleh nyeri ulu hati yang dirasakan klien yang membuat
klien sering terbangun pada waktu tidur terutama pada malam hari.
Apabila dibandingkan antara masalah keperawatan landasan teori dengan tinjauan kasu
ternyata berbeda. Pada tinjauan kasus masalah keperawatan yang diangkat ada 3,sedangkan
pada landasan teori menurut doenges 2014 diagnosa keperawatan ada 5 yaitu: gangguan rasa
nyaman nyeri,gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,
gangguan pola tidur, ansietas, kurang pengetahuan tentang penyakit dan penatalaksaan.
Sebelum membuat diagnosa keperawatan maka data yang terkumpul diidentifikasi untuk
menentukan masalah melalui analisa data, pengelompokan data. Diagnosa keperawatan
adalah suatu penegakkan prioritas masalah utama dalam keluhan klien dalam hasil
pengkajian klien.
3. Intervensi
Intervensi dirumuskan mengacu pada teori Doenges. Intervensi terdiri dari tujuan dan
kriteria hasil, intervensi dan rasionalisasi dari intervensi yang akan dilakukan. Tujuan
mengacu pada standar perumusan yang akan diakukan.tujuan mengacu pada standar
perumusan tujuan dan kriteria hasil dimana pada perumusan tujuan harus mencangkup
kriteria SMART yaitu tujuan jelas atau spesifik (spesifik),
Tujuan dapat diukur keberhasilan ( measurable),tujuan dapat diterpkan (aapplicablle)
Tujuan dapat dirasionalisasikan (Reasonable) dan tujuan memiliki batasan waktu(time)
perencana keperawatn yang dibuat penulis sesuai dengan diagnosa keperawatan yang sudah
ditegakkanyang tujuannya untuk mengatasi masalah keperawatan pada klien. Intervensi
dirumuskan 1 kali sebagai acuan dalam melakukan tindakan keperawatan pada klien
Intervensi keperawatan menurut doenges 2014 adalah pengkajian sitematis dan identifikasi
masalah, penentuan tujuan, pelaksanaan serta cara atau strategi yang disusun dnegan tujuan
untuk mengulangi masalah keperawatan yang telah disusun dengan tujuan untuk mengulangi
masalah keperawatan yang telah ditentukan berdasarkan prioritas masalah pasien
Intervensi adalah rencana keperawatan yang d terapkan untuk penentuan tindak lanjut dalam
proes keperawatan.

4. Implementasi
Tindakan keperawatan yang diberikan pada pasien berdasarkan intervensi yang telah
dibuat. Implementasi dilakukan selama 3 hari yakni tanggal 29 sampai 31 mei 2019.
Setiap selesai memberikan tindakan keperawatan, respon klien harus benar-benar
diperhatikan, hal ini bertujuan untuk mengetahui keadaan dan untuk klien dan untuk
menentukan tindakan keperawatan.
Tindakan kaperawatan yaitu merupakan tahap keempat dari proses keperawatan tahap ini
muncul jadi perencanaan yang dibuat diaplikasikan pada klien tindakan yang dilakukan
mungkin sama, mungkin juga berbeda dengan urutan yang telah dibuat pada perencanaan.
Aplikasi ang dilakukan pada klien akan, disesuaikan dengan kondisi klien saat itu dan
kebutuhan yang paling dirasakan oleh klien. Pembahasan implementasi meliputi tindakan
yang dapat dilaksanakan dan tindakan yang tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan
intervensi pada diagnosa tersebut (Debora, 2011).
Tindakan keperawatan yaitu suatu penerapan asuhan keperawatan melalui proses untuk
observasi klien dalam menentukan perkembangan penyakit.
5 Evaluasi
Evaluasi yang digunakan yaitu evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan
setiap hari setelah melakukan implementasi dalam bentuk respon hasil untuk melihat
keberhasilan tindakan keperawatan yang diberikan dalam jangka waktu pendek. Sedangkan
evaluasi sumatif dilakukan pada hari ke 3 tanggal 22 mei 2019. Evaluasi fomatif berdasar
pada kriteria hasil yang dirumuskan pada intervensi keperawatan. Pda studi kasus ini ke tiga
diagnosa keperawatan teratasi semua dengan kriteria hasil yang sudah ditetapkan sehingga
intervensi lanjutkan tidak dilakukan oleh pasien dipulangkan pada tanggal 31 mei 2019 pukul
10.00 Wita.
Evaluasi merupakan tahap kelima dan proses keperawatan pada tahap ini perawat
membandingkan hasil tindakan yang telah dilakukan dengan kriteria hasil yang sudah
ditetpkan serta menilai apakah masalah yang terjadi sudah teratasi semuanya (Debora, 2011).
Evaluasi yaitu respon akhir tindakan dalam proses keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai