Pengawetan Bahan Pangan Hewani
Pengawetan Bahan Pangan Hewani
Disusun oleh:
Nisrina Andika Naharani (18220001)
Amarul Ilma Takatsuri (18220007)
A. Latar Belakang
Daging dalam keadaan segar mudah mengalami kerusakan sebagai akibat
adanya reaksi-reaksi kimiawi, enzimatik, dan aktivitas mikrobia terutama
bakteri yang berlangsung secara bersamaan. Pada umumnya kerusakan oleh
bakteri mendominasi peristiwa-peristiwa kerusakan lainnya. Cara yang sudah
uum dilakukan untuk mempertahankan kesegaran daging adalah dengan
pendinginan dan pembekuan. Meskipun demikian berbagai cara lain telah
ditempuh untuk tujuan yang sama, yang dalam aplikasinya dikombinasikan
atau tanpa dikombinasikan dengan pendinginan.
Kerusakan kimiawi dan kontaminasi mikroba menjadi penyebab dari
hilangnya beberapa bagian hasil produksi perikanan dan pertanian setiap
tahunnya. Terjadinya kebusukan yang disebabkan oleh proses enzimatis dan
kontaminasi mikroba akibat proses pengawetan yang salah. Banyak cara
pengawetan yang dapat dilakukan dan yang cukup sering digunakan adalah
pengawetan suhu rendah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pengawetan dengan suhu rendah?
2. Apa tujuan pengawetan suhu rendah pada daging?
3. Bagaimana pengaruh pengawetan suhu rendah terhadap kualitas daging?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari pengawetan dengan suhu rendah.
2. Menjelaskan tujuan pengawetan suhu rendah pada daging.
3. Menjelaskan pengaruh pengawetan suhu rendah terhadap kualitas daging.
D. Manfaat
1. Memahami pengertian dari pengawetan dengan suhu rendah.
2. Memahami tujuan pengawetan suhu rendah pada daging.
3. Memahami pengaruh pengawetan suhu rendah terhadap kualitas daging.
BAB II
ISI
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan:
1. Pengawetan dengan suhu rendah adalah suatu proses yang dapat
menghambat penuaan pematangan pelunakan dan perubahan warna serta
tekstur, mengurangi kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas mikroba,
memperpanjang umur simpan. Cara pengawetan pangan dengan suhu
rendah ada 2 macam yaitu pendinginan (cooling) dan pernbekuan
(freezing).
2. Tujuan lain dari pengawetan antara lain:
a. Mengurangi kontaminasi.
b. Mengendalikan kerusakan oleh mikroba.
c. Mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme, kerusakan bahan
pangan selama penyimpanan dapat diperkecil dalam bentuk belum
dipotong-potong.
3. Pengaruh pengawetan suhu rendah terhadap kualitas daging:
a. Kehilangan berat sebesar 0,68% dari berat setelah penyembelihan.
b. Pertambahan kelembapan sampai 11,7% dalam penyimpanannya.
c. Membantu untuk mencegah denaturasi protein.
B. Saran
Sebelum melakukan pengawetan suhu rendah terhadap daging hewani,
akan lebih baik apabila mengetahui lebih dulu jenis pengawetan yang spesifik
dan cocok untuk digunakan dalam produk yang akan disimpan. Dengan
demikian, kualitas produk yang disimpan akan lebih terjaga serta resiko
kontaminasi dan kebusukan juga dapat lebih diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
Puspitasari, Sari. 2012. Pengawetan Suhu Rendah Pada Ikan Dan Daging.
Program Studi S1 Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro
Semarang.