PEREKONOMIAN
INDONESIA 2019
Surabaya, 25 Juni 2019
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
1. PENDAHULUAN
v) KEBIJAKAN PRIORITAS
3
KEMENTERIAN KOORDINATOR
OUTLINE OUTLOOK PEREKONOMIAN BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA 2019
OUTLOOK
PEREKONOMIAN 2019
Internal
• Defisit Transaksi Berjalan
• Pertumbuhan Ekonomi • Produk Domestik • Tingginya impor
• Perdagangan Bruto • Peningkatan Daya Saing
• Pasar Komoditas • Inflasi • Industri 4.0
• Kebijakan Moneter • Nilai Tukar • Ketenagakerjaan
• Kebijakan Fiskal • Pasar Finansial Eksternal
• Pasar Finansial • Neraca Pembayaran • Pelonggaran Kebijakan
Moneter AS
• Ketegangan Hubungan
Perdagangan AS dan
Tiongkok
• Isu Brexit di Uni Eropa
• Kebijakan Proteksionisme
• Harga Komoditas Dunia
4
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN GLOBAL
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
KEMENTERIAN KOORDINATOR
PEREKONOMIAN GLOBAL BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
MODERASI DI TENGAH KETIDAKPASTIAN DUNIA
Pertumbuhan PDB (%) US$, Miliar Penerbitan Obligasi di
Perekonomian global masih dipengaruhi 200 Negara-negara Berkembang
Ekonomi 2018 2019f
oleh kebijakan dan kondisi ekonomi AS,
Dunia 3,6 3,3 160 2015 2016
Kawasan Euro dan China. Pasar keuangan 2017 2018
terdampak oleh kebijakan moneter AS AS 2,9 2,3
sementara pasar komoditas dipengaruhi 120
Kawasan Euro 1,8 1,3
oleh penurunan produksi di negara-
80
negara industri. Sektor perdagangan juga Jepang 0,8 1,0
mengalami tekanan dengan adanya Tiongkok 6,6 6,3
40
eskalasi tensi dalam hubungan AS
India 7,1 7,3
dengan negara-negara ekonomi besar
0
seperti Tiongkok dan India. Indonesia 5,2 5,2
Sahara
Tengah
Selatan
Latin dan
Pasifik
Timur dan
Timur-
Amerika
Afrika
Timur
Karibia
Asia
Sub-
Tengah
Asia
Eropa
Asia
Sumber: IMF, 2019
100
Moderasi
pertumbuhan 80
pertumbuhan
Kawasan Euro 60
dan Tiongkok
Normalisasi 40
Kebijakan Konflik 20
Moneter AS Perdagangan
2017
2013
2014
2015
2016
2018
2019
2020
AS-Tiongkok
Energi Logam Pertanian
Sumber: Bank Dunia 6
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DOMESTIK
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
KEMENTERIAN KOORDINATOR
PEREKONOMIAN INDONESIA BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
PERIODE 2014-2018
Tahun 2018 merupakan
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA Pertumbuhan ekonomi Faktor pendorong inflasi terjaga di
LAJU INFLASI 2018 yaitu kondisi harga pangan
TAHUN 2014 - KUARTAL I 2019 tertinggi dalam 5 tahun
terakhir yaitu sebesar yang cukup terkendali dan
10
5,17% (YoY). 8.36 optimalisasi kebijakan subsidi
2014 2015 2016 2017 2018 2019 BBM yang lebih tepat sasaran.
Kuartal kedua tahun 2018 8
5.21 5.19
5.27
pertumbuhan ekonomi Tahun 2019 laju inflasi dijaga pada
5.15 5.18
5.12
5.05 mencapai 5.27% 6 tingkat 3,5 persen. Strategi
5.03 5.01 5.06 5.07
5.17
3.61 pengendalian inflasi difokuskan pada
4.94 5.06 Pertumbuhan didorong oleh 4 3.35 3.5
5.01
keterjangkauan harga, ketersediaan
4.83 4.78 4.94 4.94 investasi, terutama di pasokan, kelancaran distribusi, dan
4.93 sektor pertambangan dan 2 3.02 3.13 komunikasi yang efektif. Roadmap
4.74 infrastruktur. pengendalian inflasi juga dirancang
Pertumbuhan ekonomi pada 0 untuk menjadi panduan bagi
kuartal I tahun 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019F pemerintah daerah dalam
sebesar 5,07% lebih besar Proyeksi Kementerian Keuangan merancang kegiatan pengendalian
dibandingkan kuartal I tahun inflasi di tingkat daerah.
Sumber : Badan Pusat Statistik (2019) – tahun sebelumnya Sumber : Badan Pusat Statistik (2019) dan Nota Keuangan APBN 2019
Tantangan Perekonomian Indonesia tahun 2019 masih cukup besar dan menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan.
INTERNAL EKSTERNAL
Pelonggaran Kebijakan
1 Defisit Transaksi Berjalan 1 Moneter AS
Ketegangan Hubungan
2 Tingginya Impor 2 Perdagangan AS - Tiongkok
10
PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI
DAN SEKTORAL 2019
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI 2019 REPUBLIK INDONESIA
12
KEMENTERIAN KOORDINATOR
KEBIJAKAN SEKTORAL BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
3.37 2 World Bank: Proyeksi harga CPO meningkat menjadi 592 $/mt
3.87 3.88
3.75
KEBIJAKAN PENDORONG
60%
40% Target peningkatan rehabilitasi jaringan irigasi
20%
5
0% Implementasi Reforma Agria yang terdiri dari Tanah Objek Reforma
2014 2015 2016 2017 2018 6 Agraria, Perhutanan Sosial, dan Moratorium Sawit
Perikanan
Peremajaan kelapa sawit melalui Program Sawit Rakyat (PSR) yang
Kehutanan dan Penebangan Kayu 7 ditargetkan seluas 200.000 ha dan peremajaan pohon karet yang
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian ditargetkan seluas 50.000 ha per tahun
13
KEMENTERIAN KOORDINATOR
KEBIJAKAN SEKTORAL BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
8
Pertambangan Penerbitan izin ekspor
6 Minyak, Gas dan Proyek revitalisasi dan
Panas Bumi
konsentrat tembaga PT
ekspansi kilang minyak
4
Pertambangan Amman dan PT Freeport
Batubara dan yang masih berjalan
serta nikel untuk PT Antam
Lignit
2 Pertambangan
Bijih Logam
0
2014 2015 2016 2017 2018 Stabilisasi permintaan
Moderasi lifting minyak dengan adanya optimisme
bumi menjadi 775 ribu pertumbuhan ekonomi di
Pertumbuhan Sektor Pertambangan barel/hari dari 800 ribu Jepang dan India di tahun
4
DAN Penggalian barel/hari 2019
1.81
2
Persen (%)
1. Tax Allowance (pemberian fasilitasi pajak pada sektor tertentu termasuk sektor
industri pengolahan. Pengurangan PPh sebesar 30% dari nilai penanaman modal
Trend Pertumbuhan dan Proyeksi 2. Tax Holiday (pemberian fasilitasi pajak sebesar 100% dengan jangka waktu yang
Sektor Industri Pengolahan (YoY) dan Proyeksi 2019 disesuaikan dengan nilai investasi)
dalam Persen (%)
3. Operasionalisasi KEK Sei Mangkei
4. Implementasi B20 dan Pasar Baru Produk CPO : India
5. Harmonisasi PPnBM untuk Sedan dan SUV
4,77
6. Fasilitasi PPn di Kawasan Berikat (Fasilitas Pengurangan Pajak Pertambahan nilai
Petumbuhan (%)
di Kawasan Berikat)
4.64
7. Industri Berorientasi Ekspor : Penyederhanan Prosedur Ekspor (Peniadaan
Laporan Surveyor)
4.33 4.29
4.26 8. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Dasar Pembiayaan Ekspor
Nasional (RPP KDPEN)
4.27
9. Kebijakan National Interest Account (NIA) yaitu kebijakan yang terkait
2014 2015 2016 2017 2018 2019F pembiayaan, penjaminan dan asuransi kepada badan usaha baik badan usaha
yang berbentuk badan hukum maupun tidak berbentuk badan hukum termasuk
perorangan yang melakukan kegiatan baik langsung maupun tidak langsung
dalam rangka mengeluarkan barang dan/atau jasa dari wilayah Negara Republik
Indonesia
10. Prospek SKDU (Triwulan I 2019 SKDU untuk Sektor Industri Penglahan
diperkirakan sebesar 2,17 persen.)
11. Implementasi Trans Pacific Petrochemical Indonesia (TPPI)
15
KEMENTERIAN KOORDINATOR
KEBIJAKAN SEKTORAL BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
16
KEMENTERIAN KOORDINATOR
KEBIJAKAN SEKTORAL BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah Dan Daur Ulang
7.07
6 5.46 5.93
5.24
4.6 Pembangunan 48 bendungan
4 3.6 (40 lanjutan, 8 baru)
2 Waduk Karian di Lebak, Banten, rampung di tahun 2019
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019f Rehabilitasi 26 embung
• kenaikan yang dialami oleh sektor produksi • Pengelolaan Air Limbah Sebanyak 167680KK
lain akan berdampak pada peningkatan • Pembangunan SPAM berbasis masyarakat 1930Liter/Detik
permintaan di sektor ini. • Pembangunan SPAM dikawasan khusus 245Liter/Detik
17
KEMENTERIAN KOORDINATOR
KEBIJAKAN SEKTORAL BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
10.9
7 6.97 6.8
6.5 6.36 10.4
Septe…
Septe…
Novem…
Desem…
Novem…
Desem…
Juni
Agustus
Juni
Agustus
April
Juli
April
Juli
Januari
Maret
Januari
Maret
Februari
Oktober
Februari
Oktober
Mei
Mei
6
6.09
5.5 2017 2018
5 5.22
4.5
4 Proyek Konstruksi yang selesai di 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019f
1 Satelit 1 15 1 Jalan
(Palapa Ring) Pelabuhan Jalan Tol (Flyover)
• Pembangunan infrastruktur merupakan
prioritas pemerintah selama empat tahun
terakhir. 1 3 Bandar 1
• Salah satu upaya pemerintah dalam Smelter Udara Kereta Api Akses Bandara
rangka pemerataan ekonomi.
1 7 SPAM
jaringan irigasi Sistem Penyediaan Air Minum
18
KEMENTERIAN KOORDINATOR
KEBIJAKAN SEKTORAL BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Penyelesaian Jalan
Trend Pertumbuhan dan Proyeksi
Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil
bagian Trans-Sumatera; Trans-Jawa;
dan Motor (YoY) dan Proyeksi 2019 dalam Persen (%)
5.18 5,47
4.97
4.46
Melanjutkan upaya debottlenecking regulasi
Pertumbuhan (%)
2014 2015 2016 2017 2018 2019F Fasilitasi perdagangan untuk ekspor manufaktur
dan impor bahan baku/penolong serta bahan
modal;
8.49
8.18
Peningkatan aktivitas perdagangan melalui peningkatan
7.36 7.45 pertumbuhan pada sektor perdagangan besar dan eceran
7.01
6.71
Perkembangan Distribusi PDB Subsektor Pertumbuhan usaha e-commerce yang didukung melalui
Sektor Transportasi dan Pergudangan (persen) Road Map e-Commerce
100%
90% Pergudangan dan Jasa
80% Penunjang Angkutan
0%
2014 2015 2016 2017 2018
20
KEMENTERIAN KOORDINATOR
KEBIJAKAN SEKTORAL BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
AKTIVITAS PENDORONG
6,25
5.77
Pertumbuhan (%)
5.66 MoU Sektor Pariwisata dengan Vokasi terkait penyerapan tenaga kerja
5.39
5.17 lulusan vokasi sehingga membantu meningkatkan pendapatan yang
berimbas pada peningkatan konsumsi.
21
KEMENTERIAN KOORDINATOR
KEBIJAKAN SEKTORAL BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
3.6 3.62
3.5 3.52
3.5
Penyelesaian
Peningkatan literasi jaringan Palapa
3.4
2014 2015 2016 2017 2018 pemanfaatan Ring paket
broadband Tengah dan Timur
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019p
22
KEMENTERIAN KOORDINATOR
KEBIJAKAN SEKTORAL BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
8.58 8.93
Peningkatan target indikator keuangan perbankan, seperti
6.43 pertumbuhan kredit dan pertumbuhan dana pihak ketiga
5.47
4.68
4.17
Perkembangan Distribusi PDB Subsektor Peningkatan target indikator pasar modal, seperti
Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi (persen)
penambahan emiten baru
100%
80%
Implementasi program Strategi Nasional Keuangan Inklusif
60%
(SNKI) yang menargetkan indeks keuangan inklusif
40%
sebesar 75%
20%
0%
2014 2015 2016 2017 2018 Perkembangan financial technology (fintech)
Jasa Perantara Keuangan Asuransi dan Dana Pensiun
Jasa Keuangan Lainnya Jasa Penunjang Keuangan
23
KEMENTERIAN KOORDINATOR
KEBIJAKAN SEKTORAL BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
5
4.69
4.11 3.97 Fasilitas rumah kedua dan Fasilitas kredit rumah pertama
3.66 3.58 berikutnya pada kisaran 80 diserahkan kepada masing-masing
s.d 90 % bank (DP dapat 0%, 5%, 10%)
24
KEMENTERIAN KOORDINATOR
KEBIJAKAN SEKTORAL BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
7.69
8.44
7.36
Permintaan Lembaga
Survei menjelang pilkada
25
KEMENTERIAN KOORDINATOR
KEBIJAKAN SEKTORAL BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
7.02
5.85 Anggaran Perlindungan Sosial
4.63 Jaminan perlindungan sosial khususnya bagi 40% penduduk
3.2 termiskin meningkat dari 291.7 T menjadi Rp. 387.3 T.
2.38 2.06 Peningkatan peserta PBI JKN menuju ke 96.8 juta jiwa
Perkuatan program keluarga harapan target 10juta keluarga
Program bantuan pangan non-tunai
2014 2015 2016 2017 2018 2019f Program Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial (RAPS)
Mendorong UMKM melalui penyaluran dana bergulir, insentif
perpajakan PPh final UMKM 0,5%, dan subsidi bunga KUR 12,8
• Kontribusi terhadap PDB nasional juta debitur lama dan 4 juta debitur baru
sebesar 3.65% pada tahun 2018.
• Porsi APBN untuk sektor ini Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Penyaluran mencapai Rp. 826.8 T
memegang peranan penting.
• Tahun 2019 APBN didorong untuk Pertahanan
lebih efektif, efisien dan produktif. Pembangunan pertahanan Pancasila
Pelaksanaan pertahanan
Pembangunan postur Pertahanan
Kerjasama Internasional
Industri pertahanan
26
KEMENTERIAN KOORDINATOR
KEBIJAKAN SEKTORAL BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
27
KEMENTERIAN KOORDINATOR
KEBIJAKAN SEKTORAL BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Penguatan tren pertumbuhan menjadi 7,68% yang sejalan dengan kebijakan peningkatan kualitas SDM
1.03
Peningkatan belanja
pemerintah untuk
kesehatan (Rp123,1
triliun)
2014 2015 2016 2017 2018
28
KEMENTERIAN KOORDINATOR
KEBIJAKAN SEKTORAL BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
8.73
8.08
8.01
29
KEBIJAKAN PRIORITAS
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
KEMENTERIAN KOORDINATOR
Kebijakan Prioritas BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
PP.5.1. Relaksasi Daftar Negatif Investasi PP.6.1. Kebijakan Satu Peta (PKSP) PP.7.1 Penyelesaian Perundingan Perdagangan
Bebas
PP.5.2. Sistem Online Single Submission
(OSS) PP.6.2. Pengembangan Kawasan PP.7.2 Penyelesaian Sengketa Perdagangan di
Ekonomi Khusus WTO
PP.5.3. Industri Berorientasi Ekspor
PP.6.3. Penyelesaian Proyek Strategis
PP.5.4. Ease of Doing Business (EoDB) Nasional melalui KPPIP PP.7.3 Peningkatan Kerja Sama Ekonomi
Internasional
PP.5.5. Pengembangan Logistik NasionaL Usulan Program Penanggulangan Bencana
Prioritas PP.7.4 Program Joint Crediting Mechanism (JCM)
PP.6.4.
31
KEBIJAKAN PERCEPATAN EKSPOR
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
KEMENTERIAN KOORDINATOR
KEBIJAKAN PERCEPATAN EKSPOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
5 Industri Kimia
34
KEMENTERIAN KOORDINATOR
KEBIJAKAN PERCEPATAN EKSPOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
1
Pengembangan sistem Delivery Order 1 Penyelesaian perundingan FTAs
(DO) Online
2 Ratifikasi perundingan IA-CEPA
2 Simplifikasi prosedur ekspor otomotif
Penyelesaian ratifikasi perjanjian Kerja
3 Sama Ekonomi dan Teknik (KSET)
Pembangunan Kawasan Otomotif
3 Center
Inisiasi perundingan FTA baru untuk
4 pasar non-tradisional
35
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN