Anda di halaman 1dari 17

oleh;: Nurul K

PENDAHULUAN
 Perusahaan pada umumnya akan
menghendaki produksi yang selalu sama
(konstan) setiap hari atau bulan, karena akan
memudahkan dalam perencanaan
kebutuhan tenaga kerja, bahan atau fasilitas
lain yang diperlukan dalam berproduksi
DALAM MERENCANAKAN POLA
PRODUKSI YANG MENJADI PERTIMBANGAN
AL:

1. POLA PENJUALAN
tujuan produksi prshan adalah utk dijual.
Dan untuk memenuhi kebutuhan
penjualan., shg volume penjualan akan
mempengaruhi pola produksi
2. POLA BIAYA
terdiri dari:
1. Biaya simpan (carrying cost)
 Biaya penyimpanan barang hasil produksi yang belum
terjual
2. Biaya lembur ( Over time premium cost)
 Biaya yang diberikan kpd karyawan yang melakukan
kerja lembur
3. Biaya perputaran tenaga kerja (Labour turn over cost)
 Biaya yang digunakan utk mencari, mendapatkan,
menarik, melatih dan mempertahankan tenaga kerja
yang diperlukan selama satu periode produksi
4. Biaya subkontrak ( Sub contrac cost)
 Biaya yang digunakan utk memesan pada perusahaan
lain yang dapat memproduksi barang hasil produksi kita.
Biaya ini adl selisih HPP kita dgn harga barang klo kita
sub kontrakkan pada perusahaan lain. Hal ini terjadi kalau
volume penjualan melebihi volume produksi
3. KAPASITAS MAKSIMUM
 Pola produksi konstan
 Yaitu jumlah yang diproduksi setiap hari/ minggu/
bulan sll sama
 Pola produksi bergelombang
 Yaitu apabila jumlah yang diproduksi pada setiap
hari/minggu/bulan tidak selalu sama
 Pola produksi moderat
 Yaitu pola produksi tyang bergelombang, hanya saja
diusahakan agar gelombang produksi tidak terlalu
tajam sehingga dapat mendekati konstan
 Dalam merencanakan pola produksi yang
tepat. Suatu perusahaan dapat menggunakan
analisis biaya tambahan (incremental cost) dari
biaya tersebut diatas terhadap biaya produksi
total yang sudah direncanakan semula dari
luas produksi.
 Masing-masing pola produksi akan
memberikan biaya yang berbeda-beda.
 Dalam pemilihan pola produksi dipilih yang
biaya tambahannya paling kecil
CONTOH SOAL

 PerusahaanABC menghadapi permintaan tahunan yang


berfluktuatif sebagai berikut:
 Triwulan 1 jumlah permintaan 400 unit
 Triwulan 2 jumlah permintaan 1100 unit
 Triwulan 3 jumlah permintaan 1300 unit
 Triwulan 4 jumlah permintaan 900 unit

 Untuk memenuhi permintaan itu direncanakan 3 alternatif


pola produksi sebagai berikut:
 A. Pola produksi konstan sebesar 1000 unit tiap triwulan
 B. Pola bergelombang permintaannya
 C. Pola moderat, dimana pada triwulalan pertama dan
kedua sebesar 800 unit dan triwulan ke tiga dan
keempat sebesar 1200 unit
PERTANYAAN
Tentukan pola produksi mana yang sebaiknya
dipilih oleh perusahaan bila diketahui:
Biaya simpan Rp 250,-/unit/ triwulan

Biaya kerja lembur Rp 200,-/unit/triwulan dan


biaya kerja lembur harus dibayar bila produksi
melebihi 1500 unit setriwulan.
Biaya subkontrak Rp 600,-/unit

setiap pertambahan 100 unit produksi akan


diperlukan biaya labor turn over Rp 15.000,-
sedang bila berkurang 100 unit sebesar Rp
25.000,-. Kapasitas maksimum mesin yang ada
sebesar 2000 unit setriwulan.
PP KONSTAN
1. Biaya Simpan;
 Tw I: (1000-400) xRp 250,- = Rp 150.000
 Tw II: (1000+600-1100) xRp 250,- = Rp 125.000
 Tw III; (1000+500-1300) xRp 250,- = Rp 50.000
 TwIV: (1000+200-900) xRp 250,- = Rp 75.000,-
2. Biaya kerja lembur tidak ada karena perusahaan
berproduksi konstan sebesar 1000 unit, berarti tidak
melebihi 1500 unit
3. Biaya sub Kontrak tidak ada karena kekurangan produksi
bisa dipenuhi denganpersediaan
4. Biaya labor turn over tdk ada krn perusahaan berproduksi
konstan, tdk pernah ada perubahan volume produksi
PP BERGELOMBANG

1. Biaya simpan tidak ada


2. Biaya kerja lembur tidak ada, krn produksi tidak
melebihi 1500 unit/tw
3. Biaya sub kontrak tidak ada, krn bisa dipenuhi
dengan produksi
4. Biayalabor turn over
1. Tw I ; -
2. Tw II; (1100-400)/100 x Rp 15.000,- = Rp 105.000
3. Tw III: (1300-1100)/100 x Rp 15000 = Rp 30,000
4. Tw IV: (1300-900)/100 x Rp 25.000,- = Rp
100.000
PP MODERAT

1. Biaya Simpan
 Tw I: (800-400) xRp 250,- = Rp 100.000
 Tw II: (800+400-1100) xRp 250,- = Rp
25.000
 Tw III; (1200+100-1300) xRp 250,- = Rp
0
 TwIV: (1200-900) xRp 250,- = Rp 75.000,-
2. Biaya kerja lembur tidak ada
3. Biaya sub kontrak tidak ada
4. Biaya turn over,
 Tw III : ( 1200-800)/100 x Rp 15.000 = Rp 60.000,-
 Masing masing Total biaya ssuai pola
produksi al:
 PP Kontan = Rp 400.000
 PP bergelombang = Rp 235.000
 PP moderat =Rp 260.000
 Sehingga sebaiknya perusahaan ABC
menggunakan PP bergelombang karena total
biaya paling rendah
SOAL

Perusahaan HBU mempunyai mesin-mesin


dengan kapasitas penuh sebanyak 3000 unit
setiap triwulan.
Dari analisis pasarnya dapat diperkirakan
besarnya permintaan tahun 2010 adalah
sebagai berikut:
Triwulan I : 2000 unit
Triwulan II ; 2500 unit
Triwulan III : 4000 unit
Triwulan IV : 4000 unit
Untuk memenuhi permintaan tersebut
perusahaan mempunyai dua alternatif, yaitu
berproduksi stabil setiap triwulan sama atau
berproduksi yang banyaknya sesuai dengan
permintaan masing-masing triwulan (bila
kapasitas masih bisa dicapai)
Pertimbangan lain yang mempengaruhi pemilihan kedua
alternatif itu adalah:

Biaya penyimpanan barang setiap unit setiap triwulan Rp


20

Diatas kapasitas penuh perusahaan masih bisa menambah


kapasitas sampai menjadi 3500 unit setiap triwulan dengan
menggunakan kerja lembur setiap unit Rp 10

Bilakapasitas produksi tidak dapat menutup


permintaannya maka bisa dilakukan subkontrak dengan
perusahaan lain yang akan memakan biaya setiap satuan
Rp 30 lebih mahal dari pada kalau dibuat sendiri dalam
keadaan biasa

Persediaan awal tidak ada, persediaan akhir juga tidak


ada.

Bagaimana pemecahan, alternatif mana yang harus diambil/


JAWAB

Alternatif 1 (PP konstan) bila perusahaan


berproduksi stabil:
 Biaya penyimpanan?
 Biaya kerja lembur?
 Biaya subkontrak?

Alternatif 2 (PP bergelombang) bila


berproduksi sesuai permintaan:
 Biaya penyimpanan?
 Biaya kerja lembur?
 Biaya subkontrak?
 PR hal. 94 no.4,
 Dr buku : Zulian Zamit, manajemen produksi
dan operasi, edisi ke 2,

Anda mungkin juga menyukai