Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SRAGEN


UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
SAMBIREJO
Jalan Raya Sragen – Balong KM.12 Sambirejo kode Pos 57293
Telp 08112650988

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

TOP KESAT (TEMUKAN, OBATI, PEDULI, KEMBALI KE MASYARAKAT)

I. PENDAHULUAN
Menurut undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, yang
dimaksud kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Kesehatan mental merupakan salah satu aspek yang kini
sedang hangat diperbincangkan. Seseorang dikatakan memiliki kesehatan mental
yang baik apabila kondisi batinnya dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga
dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dan dapat
menjalin hubungan positif dengan orang lain.
Kesehatan jiwa menurut UU No 18 tahun 2014 adalah kondisi dimana
seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial
sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi
tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya. Orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan
perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan
perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan
dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia disebut orang dengan gangguan
jiwa (ODGJ).
Saat ini kesehatan jiwa menjadi masalah kesehatan global di setiap
negara, dimana karena pengaruh pesatnya arus globalisasi dan pengaruh kemajuan
teknologi informasi bisa memberikan dampak tersendiri bagi kesehatan mental
manusia. Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan tersebut, hingga banyak orang yang tidak menyadari
masalah kesehatan jiwa.

II. LATAR BELAKANG


Gangguan jiwa menurut Depkes RI (2010) adalah suatu perubahan pada
fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa yang
menimbulkan penderitaan pada individu dan hambatan dalam melaksanakan peran
sosial. Sedangkan definisi gangguan jiwa yang lain adalah gangguan utama dalam
pemikiran, perasaan atau perilaku seseorang yang mencerminkan masalah dalam
fungsi mentalnya. Gangguan mental menyebabkan seseorang mengalami kesulitan
dalam melakukan kegiatan sosial, pekerjaan, atau hubungan dengan keluarga
(American Psychiatric Association, 2015).
Menurut WHO, terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta
orang terkena bipolar, 21 juta orang terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena
dimensia. Di Indonesia terjadi peningkatan proporsi orang dengan gangguan Jiwa,
dari 1.7% menjadi 7% (Riskesdas, 2018).
Cakupan data yang diperoleh Riskesdas (2018), sebanyak 84.9%
penderita skizofrenia sudah berobat, namun 51.1% diantaranya masih belum rutin
dalam meminum obatnya. Berbagai macam alasan yang mendasari diantaranya
sudah merasa sehat, tidak mampu membeli obat secara rutin dan sering lupa.
Masih ada 6% penduduk usia lebih dari sama dengan 15 tahun yang mengalami
depresi, dan 91% diantaranya tidak berobat.
Orang Dengan Gangguan Jiwa yang selanjutnya disingkat ODGJ adalah
orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang
termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang
bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam
menjalankan fungsi orang sebagai manusia (UU Nomor 18 tahun 2014).
Pelayanan kesehatan jiwa merupakan salah satu bagian dari UKM
pengembangan di UPTD Puskesmas Sambirejo. Kegiatan yang dilakukan
bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal melalui
pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sampai saat ini tercatat
ada 93 orang yang mengalami gangguan jiwa. Saat ini pelayanan kesehatan jiwa
di UPTD Puskesmas Sambirejo masih belum maksimal. Cakupan penanganan dan
penemuan kasus ODGJ dari kader dan masyarakat belum dapat mencapai target.
Bulan Juni 2019 target yang diharapkan 50% sedangkan cakupannya hanya
45,2%. Sedangkan target SPM ODGJ berat dalam 1 tahun harus memenuhi 100%.
Selain itu sampai saat ini penanganan ODGJ hanya berupa kunjungan rumah dan
belum dapat terkoordinasi dengan baik. Keteraturan ODGJ dalam meminum obat
belum bisa terpantau, dan masih belum maksimalnya peran lintas sektor dalam
penanganan dan pengobatan ODGJ.
III. TUJUAN
1. Tujuan umum
Kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan
jiwa di UPTD Puskesmas Sambirejo melalui kerjasama lintas sektor.

2. Tujuan khusus
- Mengumpulkan data ODGJ di wilayah Sambirejo
- Pemantauan kedisiplinan ODGJ untuk kontrol dan berobat
- Meningkatkan peran serta kader untuk menjadi pengawas minum obat
bagi ODGJ selain dari keluarga
- Meningkatkan peran serta lintas sektor terkait dalam proses pengobatan
ODGJ
- Meningkatkan efektivitas dalam berkomunikasi dan sharing informasi
melalui aplikasi Whatsapp
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai gangguan jiwa

IV. SASARAN
Orang dan keluarga dengan gangguan Jiwa (ODGJ)

V. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Sosialisasi launching inovasi program kesehatan Jiwa TOP KESAT dilaksanakan
pada:
Hari/tanggal : Selasa, 13 Agustus 2019
Jam : 08.30 – selesai
Tempat: Gedung IPHI Kecamatan Sambirejo
Dihadiri oleh tamu undangan Muspika kecamatan Sambirejo, kepala desa, bidan
desa, kader, babinsa, bhabinkamtibmas, dan keluarga ODGJ di wilayah Sambirejo.

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan dengan cara penyuluhan menggunakan media presentasi
power point dengan LCD dan Proyektor.

VII. SUMBER BIAYA


Kegiatan sosialisasi ini diambilkan dari BLUD Puskesmas Sambirejo tahun
2019.

1. Konsumsi : Snack 50 orang @ Rp 12.000 = Rp 600.000

Makansiang 50 orang @ Rp 34.000 = Rp 1.700.000

Jumlah =Rp.2.300.000

Sumberdana :BLUD
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi dilakukan di akhir kegiatan dan dilaporkan secara tertulis paling
lambat satu minggu setelah kegiatan kepada Kepala Puskesmas Sambirejo disertai
dokumentasi kegiatan.

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh dokter dan penanggungjawab
program kesehatan jiwa, kemudian dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
Sambirejo.

Mengetahui Sambirejo, 5 Agustus 2019


Kepala Puskesmas Sambirejo Penanggung jawab UKM

dr. Wisnu Retnaningsih Nurhayati, A.Md.Keb


NIP. 19781007 200312 2 008 NIP. 19740330 199301 2 002
.

Anda mungkin juga menyukai