PENGANTAR
Materi : Penyakit Diabetes Melitus
Pokok Bahasan : Perawatan dan Pencegahan Diabetes Melitus
Hari/tanggal : Sabtu, 06 Juli 2019
Waktu pelaksanaan : 09.00 wib
Waktu pertemuan : 35 menit
Tempat : RSUD Sidoarjo / Ruangan Tulip 2 Timur
Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga dan pAsien dapat
melakukan perawatan pada penyakit DM
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x45 menit, pAsien dan
keluarga dapat menjelaskan kembali tentang :
a. Pengertian DM
b. Klasifikasi DM
c. Tanda dan gejala DM
d. Penyebab DM
e. Komplikasi DM
f. Penatalaksanaan DM
C. MATERI
(Terlampir)
D. MEDIA
Materi SAP
Leaflet
E. METODE
Ceramah
Tanya Jawab
Diskusi
F. KEGIATAN PENYULUHAN
No Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta Waktu
1. Pembukaan
Memberi salam Menjawab salam
Memberi pertanyaan apersepsi Memberi salam 5 menit
Penyebab DM
Komplikasi DM
Penatalaksanaan DM
3. Evaluasi
Menyimpulkan inti penyuluhan
Menyampaikan secara singkat materi
penyuluhan
Memberi kesempatan kepada ibu-ibu Memperhatikan 5 menit
untuk bertanya menjawab
A. PENGERTIAN
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam
darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin
secara efektif. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pancreas, yang
bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal.
Insulin memasukkan gula kedalam sel sehingga bias menghasilkan energy atau
disimpan sebagai cadangan energi.
B. KLASIFIKASI DM
1. TIPE 1 : Insulin Dependen Diabetes Melitus (IDDM)/Diabetes Melitus
Tergantung Insulin (DMTI)
5% - 10% penderita diabetik adalah tipe I. Sel-sel beta dari pankeas
yang normalnya menghasilkan insulin dhancurkan oleh proses Autoimun.
Diperlukan suntikan untuk mengontrol kadar gula darah, biasanya terjadi
sebelum usia 30 tahun.
2. TIPE 2 : Non Insulin Dependen Diabetes Melitus (NIDDM)/ Diabetes
Melitus Tak Tergantung Insulin (DMT TI)
95% penderita diabetik adalah tipe II. Kondisi diakibatkan oleh
penurunansensitivitas terhadap insulin atau akibat penurunan jumlah
pembentukan insulin. Pengobatan pertama adalah dengan diit dan olah raga,
jika kenaika kdar glukosa darah menetap, sulemen dengan preparat
hipoglikemik (suntikan insulin dibutuhkan, jika preparat oral tidak dapat
mengontrol hiperglikemia) terjadi paling sering pada mereka yang berusia
lebih dari 30 tahun dan pada merekan yang obesitas.
D. PENYEBAB
1. Keturunan
2. Usia
3. Kegemukan
4. Kurang gerak
5. Kehilangan insulin
6. Alkoholisme
7. Obat-obatan
E. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan baik
sehingga gula darah selalu tinggi adalah :
1. Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi
2. Jantung : Hipertensi, Gagal Jantung
3. Mata : Glaukoma, Katarak, Retinopati
4. Syaraf : Neuropati, mati rasa
5. Kulit : Luka lama, gangrene
6. Hipoglikemi
7. Ketoasidosis
Untuk mencegah komplikasi sebaiknya yang dilakukan adalah :
1. Diet dengan benar
2. Minum obat teratur
3. Kontrol gula darah teratur
F. PENATALAKSANAAN
1. Diit
syArat diet DM hendaknyA dapAt :
a. Memperbaiki kesehatan umum penderita
b. Mengarahkan pada berat badan normal
c. Menekankan dan menunda timbulnya penyakit angiopati diabetik
d. Memberikan modifikasi diit sesuai dengan keadaan penderita
e. Menarik dan mudah diberikan
Prinsip diet DM :
a. Jumlah sesuai kebutuhan
b. Jadal diet ketat
c. Jenis : boleh dimakan/ tidak
Contoh makanan untuk penderita diabetes : alpukat, beras merah,
daging tanpa lemak, sayuran hijau (bayam, brokoli), ikan laut, ubi jalar,
tomat.
2. Latihan fisik
Kegunaan latihan teratur setiap hari bagi penderita diabetes mellitus :
a. Meningkatkan kepekaan insulin, apabila dikerjakan setiap 1 ½ jam
sesudah makan.
b. Mencegah kegemukan bila ditambah latihan pagi dan sore
c. Memperbaiki Aliran perifer dan menambah suplai oksigen
d. Kadar glukosa otot dan hati menjadi berkurang, maka latihan akan
dirangkang pembentukan glikogen baru.
Contoh latihan fisik pada penderita diabetes : jalan cepat, yoga,
bersepeda, latihan angkat beban, berenang.
3. Obat
a. Tablet oad (oral antidiabetes/ obat hipoglikemik oral (OHO))
b. Insulin
Disuntikkan secara SC (subcutan). Insulin regular mencapai
puncak kerjanya pada 1-4 jam, setelah suntikan subcutan, kecepatan
Absorbsi di tempat suntikan tergantung pada beberapa faktor.