KEPERAWATAN JIWA
ISOLASI SOSIAL
Disusun Oleh :
2019-2020
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Definisi
3. Etiologi
Menurut Damaiyanti & Iskandar(2012), belum ada suatu
kesimpulan yang spesifik tentang penyebab gangguan yang
mempengaruhi hubungan interpersonal. Namun, factor yang
mungkin mempengaruhi antara lain :
a. Faktor Predisposisi
1. Faktor Perkembangan
Kurangnya stimulasi, kasih sayang, perhatian, dankehangatan
dari ibu/pengasuh pada bayi akan memberikan rasa tidakaman
yang dapat menghambat terbentuknya rasa percaya diri dan
dapat mengembangkan tingkah laku curiga pada orang lain
maupunlingkungan di kemudian hari. Komunikasi yang hangat
sangat penting dalam masa ini, agar anak tidak merasa
diperlakukan sebagai objek.
2. Faktor Sosial Budaya
Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan
merupakanfaktor pendukung terjadinya gangguan
berhubungan. Dapat jugadisebabkan oleh karena norma-norma
yang salah yang dianut oleh satukeluarga, seperti anggota tidak
produktif diasingkan dari lingkungansosial.
3. Faktor Biologis
Genetik merupakan salah satu faktor pendukung yang
menyebabkanterjadinya gangguan dalam hubungan sosial.
Organ tubuh yang jelasmempengaruhi adalah otak. Insiden
tertinggi skizofrenia.
b. Faktor Presipitasi
1. Stressor Sosial Budaya
Stresor sosial budaya dapat memicu kesulitan dalam
berhubunganseperti perceraian, berpisah dengan orang yang
dicintai, kesepiankarena ditinggal jauh, dirawat di rumah sakit
atau dipenjara.
4. Tanda dan Gejala
Gejala subjektif:
1. Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh
orang lain.
2. Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain.
3. Respon verbal kurang dan sangat singkat.
4. Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan
orang lain.
5. Klien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu.
6. Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat
keputusan.
7. Klien merasa tidak berguna.
8. Klien tidak yakin dapat melangsungkan hidupnya.
9. Klien merasa ditolak.
Gejala objektif:
Perubahan
Sensori/ Halusinasi
(Akibat)
NamaPerawat : PerawatK
NamaPasien : Ny. X
Hari/ Tanggal : Rabu, 01 Mei 2019
Pertemuan Ke :1
SP : 1 Isolasi Sosial
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
Data subjektif :
1. Klien mengatakan malas dan malu berinteraksi dengan orang lain.
Data objektif :
1. Klien tampak menyendiri.
2. Klien tidak mau melakukan aktivitas di luar kamar.
3. Klien tidak mau melakukan interaksi dengan yang lainnya.
4. Kontak mata kurang.
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
3. Tujuan
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan
B. Strategi Pelaksanaan
A. Orientasi
“Senang ya bisa berkenalan dengan ibu X pagi hari ini, bagaimana kalau
kita berbincang-bincang bu supaya semakin akrab bu, iya ibu selain
membuat kita akrab supaya ibu juga tau bagaimana kerugian dan
keuntungan berinteraksi dengan orang lain, hehehe iya ibu”
B. Fase Kerja
“Ibu, kalau boleh tau ibu paling dekat dengan siapa? Oh dengan Ibu W ya
ibu, menurut ibu jika ibu berinteraksi dengan ibu W bagaiamana perasaan
ibu? Wah senang ya ibu. Oh iya bu menurut ibu apakah keuntungan
berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang
lain? Oh jadi ibu tidak tahu ya, baiklah bu saya akan jelaskan bagaimana
kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain dan keuntungan berinteraksi
dengan orang lain. Jadi kerugiannya ibu akan merasa sendiri, kesepian, tidak
ada yang menolong, tidak ada yang peduli, kalau keuntungannya ibu akan
memiliki banyak teman bu, tidak merasa sendiri, banyak yang akan peduli
dan mau menolong ibu, saling bercerita sehingga ibu tidak bosan. Sekarang
saya akan mengajarkan ibu cara untuk berkenalan dengan benar. Baguss..
ibu dapat mempraktekkan apa yang saya ajarkan tadi. Oh iya bu bagaimana
kalau berbincang-bincang dengan orang lain ibu masukkan dalam jadwal
kegiatan harian ibu? Wah bagus bu”
C. Fase Terminasi
1. Evaluasi
a. Evaluasi Subjektif
b. Evaluasi Objektif
“Ibu setelah kita berbincang-bincang tadi, coba ibu ceritakan kembali
pada saya apa keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian
tidak berinteraksi dengan orang lain? Wah bagus, betul sekalii ibu”
2. Tindak Lanjut
“Oh iya besok kira-kira ibu punya waktu berapa lama untuk kita
berbincang-bincang? Bagaimana kalau seperti tadi saja bu cukup 20
menit”
NamaPerawat : PerawatK
NamaPasien : Ny. X
Hari/ Tanggal : Kamis, 02 Mei 2019
PertemuanKe :2
SP : 2 Isolasi Sosial
1. Kondisi Pasien
Data subjektif :
a. Klien mengatakan malas berinteraksi
b. Klien mengatakan cepat lelah jika beraktivitas
Data Objektif:
a. Klien tampak menyendiri di kamar
b. Klien tidak mau melakukan aktivitas di luar kamar
c. Klien tidak mau melakukan interaksi dengan orang lain
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial : Menarik Diri
3. Tujuan
a. Klien dapat mempraktekkan cara berkenalan yang benar dengan orang
lain
b. Klien memiliki keinginan untuk berinteraksi dan berbincang-bincang
dengan orang lain.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Memberikan kesempatan kepada klien untuk mempraktekkan cara
berkenalan yang benar dengan orang lain
B. Strategi Pelaksanaan
A. Orientasi
“Selamat pagi ibu X. Masih ingat saya bu? Iya betul bu, saya perawat
krisma”
“Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Wah kenapa malas ibu? Oh begitu,
supaya ibu tidak malas bagaimana kalau ibu mempraktekkan cara
berkenalan dengan benar? Apakah ibu masih ingat yang saya ajarkan
kemarin?”
“Baiklah ibu sesuai kesepakatan kita kemarin, hari ini kita akan
mempraktekkan cara berkenalan dengan benar dengan waktu 20 menit dan
bertempat di teras supaya ibu lebih nyaman. Apakah ibu setuju? Baiklah
ibu”
“Ibu, kita melakukan ini dengan tujuan supaya ibu dapat saling mengenal
dengan orang lain. Iya ibu”
B. Fase Kerja
“Baiklah ibu sebelum ibu berkenalan dengan orang lain, coba ibu
perlihatkan kepada saya bagaimana cara berkenalan yang benar dengan
orang lain? Waaaahh hebat, bagus bu....ibu dapat melakukannya dengan
benar dan baik”
“Baiklah ibu sekarang mari kita melakukannya dengan satu orang yang
belum anda kenal? Tidak apa-apa bu jangan takut, lakukan saja? Waaahh
baguuss ibu melakukannya dengan benar”
“Ibu dapat mempraktekkan apa yang saya ajarkan kemarin dengan benar
dan baik, bagaimana kalau kegiatan ini ibu masukkan kedalam jadwal
harian ibu? Iya ibu supaya ibu dapat saling mengenal dengan orang lain dan
memiliki banyak teman, sehingga ibu tidak merasa kesepian atau sendiri”
C. Fase Terminasi
1. Evaluasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tadi?”
“Siapa nama orang yang ibu ajak berkenalan tadi?”
b. Evaluasi Objektif
“klien terlihat berkenalan dengan orang lain sebanyak 1 orang”
2. Tindak Lanjut
“Ibu, saat saya tidak ada, ibu dapat melakukan hal seperti yang sudah
saya ajarkan kepada Ibu X. Ibu dapat berbincang-bincang dengan orang
lain, ibu dapat berinteraksi dengan orang lain, saling membantu, dan
saling berkenalan bu dengan orang yang belum ibu kenal. Kemudian ibu
ingat nama seseorang yang ibu ajak berkenalan atau ibu bisa catat di
buku catatan ibu saat ibu berkenalan”
3. Kontrak Yang Akan Datang
“Baiklah ibu pertemuan kita hari ini cukup sampai disini ya bu. Besok
kita akan melakukan interaksi/berkenalan lagi dengan orang lain lebih
dari 1 orang saja ya bu”
“Berapa lama besok inu memiliki waktu untuk interaksi dengan orang
lain? Bagaimana kalau besok kita melakukannya selama 25 menit?
Baiklah bu”
“Oh iya bu bagaimana kalau besok di taman? Apakah ibu setuju?
Waaahh baiklah ibu, sampai jumpa besok bu”
.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Data subjektif :
a. klien mengatakan sudah dapat berinteraksi dengan orang lain
b. klien mengatakan sudah mengajak beberapa orang untuk berkenalan
Data Objektif :
a. klien tampak sudah mau untuk keluar kamar
b. klien sudah mau melakukan kegiatan di ruangan
c. klien tampak berinteraksi dengan orang di sekitarnya
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial : Menarik Diri
3. Tujuan
a. Klien mampu berkenalan dengan banyak orang
b. Klien mampu dan dapat memasukkan kegiatan ke dalam jadwal haeian
klien
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Memberikan kesempatan kepada klien untuk berkenalan dengan
banyak orang
c. Menganjurkan klien untuk memasukkan kegiatan kedalam jadwal
harian
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
“Selamat pagi ibu X? Masih ingat saya kan? Hhehe iya bu betul saya
perawat krisma”
“Ibu hari ini bagaimana perasaannya? Apa ibu masih ingat dengan apa yang
saya ajarkan dan yang sudah ibu lakukan kemarin? Wah hebat, betul sekali
bu”
“Oh iya bu sesuai kesepakatan kita kemarin, kita akan melakukan cara
berkenalan yang benar lagi bu selama 20 menit”
“Dan sesuai kesepakatan kemarin juga kita akan melaukannya di taman bu
supaya ibu lebih nyaman dan dapat berkenalan dengan banyak orang.
Apakah ibu setuju? Baiklah ibu mari kita ke taman”
“Jadi begini bu tujuan kita ini adalah supaya ibu dapat saling mengenal
dengan orang lain dan memilii banyak teman bu. Iya bu”
2. Fase Kerja
“Baiklah ibu sebelum ibu berkenalan dengan orang lain, coba ibu
perlihatkan kepada saya bagaimana cara berkenalan yang benar dengan
orang lain? Waaaahh hebat, bagus bu....ibu dapat melakukannya dengan
benar dan baik”
“Baiklah ibu sekarang mari ibu dapat melakukannya dengan dua orang atau
lebih yang belum ibu kenal? Tidak apa-apa bu jangan takut, lakukan saja?
Waaahh baguuss ibu melakukannya dengan benar”
“Ibu dapat mempraktekkan dengan benar dan ibu dapat berkembang untuk
berinteraksi dengan orang lain. Bagaimana kalau kegiatan berkenalan
dengan orang yang belum ibu kenal ini ibu masukkan kedalam jadwal
harian ibu? Iya ibu supaya ibu dapat saling mengenal dengan orang lain dan
memiliki banyak teman, sehingga ibu tidak merasa kesepian atau sendiri.
Iya bu”
3. Fase Terminasi
1. Evaluasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tadi?”
“Siapa saja nama orang yang ibu ajak berkenalan tadi?”
b. Evaluasi Objektif
“klien terlihat berkenalan dengan orang lain sebanyak 4 orang”
2. Tindak Lanjut
“Ibu, saat saya tidak ada, ibu dapat melakukan hal seperti yang sudah
saya ajarkan kepada Ibu X. Ibu dapat berbincang-bincang dengan orang
lain, ibu dapat berinteraksi dengan orang lain, saling membantu, dan
saling berkenalan bu dengan orang yang belum ibu kenal. Kemudian ibu
ingat nama seseorang yang ibu ajak berkenalan atau ibu bisa catat di
buku catatan ibu saat ibu berkenalan”
3. Kontrak Yang Akan Datang
“Baiklah ibu pertemuan kita hari ini cukup sampai disini ya bu. Besok
kita akan melakukan interaksi/berkenalan lagi dengan orang lain lebih
banyak lagi supaya teman ibu semakin banyak”
“Berapa lama besok ibu memiliki waktu untuk interaksi dengan orang
lain? Bagaimana kalau besok kita melakukannya selama 25 menit?
Baiklah bu”
“Oh iya bu bagaimana kalau besok di taman? Apakah ibu setuju?
Waaahh baiklah ibu, sampai jumpa besok bu”
STRATEGI PELAKSANAAN ISOLASI SOSIAL