LANDASAN TEORI
6
7
B. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan merupakan suatu kegiatan bersama oleh
anggota kelompok atau organisasi dengan kesadaran tinggi
berdasarkan peran dan fungsi masing-masing dengan penuh
tanggung jawab guna mencapai satu tujuan yang telah di
tetapkan.
C. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah penyusunan, pengelompokkan
dan pengaturan berbagai macam kegiatan dengan menempatkan
orang-orang yang telah mempunyai keahlian dibidangnya
dalam satu struktur organisasi guna mempermudah proses
kegiatan demi tercapainya suatu tujuan.
D. Pengawasan (Supervising)
Pengawasan adalah interaksi langsung antara
individu-individu dalam organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi melalui kinerja yang optimal.
E. Pengarahan (Directing)
Pengarahan merupakan mobilisasi sumber daya yang
dimiliki agar dapat bergerak secara terpadu sesuai rencana yang
dibuat atau disusun sebelumnya. Kegiatan pengarahan
berdasarkan pada aspek motivasi dan koordinasi.
10
H. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian adalah proses penetapan apa yang telah
dicapai, dengan mengadakan evaluasi kinerja dan
menentukan langkah-langkah perbaikan bila diperlukan.
I. Pengkoordinasian (Coordinating)
Koordinasi merupakan suatu proses kegiatan pemimpin
atau atasan dalam pengembangan pola usaha kelompok
secara teratur diantara bawahan dan menjadi kesatuan
tindakan dalam rangka pencapaian tujuan.
J. Pelaporan (Reporting)
Pelaporan merupakan kegiatan untuk pencatatan,
penelitian dan pemeriksa. Kegiatan ini diperlukan baik oleh
pimpinan maupun bawahan untuk mengetahui kemajuan
pekerjaan
11
K. Anggaran (budget)
Anggaran merupakan sarana pelaksanaan kegiatan
dalam bentuk rencana perhitungan dan pengawasan anggaran
dalam rangka menunjang hasil pekerjaan yang dilaksanakan.
2. Staff
Pembentukan staf organisasi didasarkan pada bidang keahlian
masing-masing. Staf juga bertugas membuat laporan-laporan harian
dan bulanan serta ijin pelaksanaan. Staf secara langsung melakukan
pengawasan pekerjaan. Staf organisasi ini meliputi bidang-bidang
teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal dan bidang administrasi.
Sedangkan untuk keamanan mempunyai kedudukan yang
sedikit Iebih bawah, tetapi mempunyai tanggung jawab langsung
kepada ketua.
B. Tahap Pengolahan
Strategi pengolahan manajemen pada proyek sangat
diperlukan pada saat memulai pelaksanaan pekerjaan. Hal ini
dilakukan agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan
baik, terkendali dan terkontrol. Sebelum pekerjaan fisik
13
B. Menggambar Program
Penggambaran program dimaksudkan untuk
mempermudah pengontrolan dan mudah dipahami. Uraian
pekerjaan yang telah dikerjakan digambar dalam suatu pola
balok, selanjutnya dituangkan menjadi pola penggambaran
yang lebih jelas dan terperinci ataupun yang lebih sering
dikenal dengan namadetail.
15
C. Membuat Laporan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk
mendapatkan informasi yang mencakup prestasi pekerjaan dan
data statistik untuk mengevaluasi prestasi pekerjaan yang
sedang berlangsung. Laporan yang dibuat meliputi laporan
harian, mingguan dan bulanan.
D. Pengendalian Biaya
Pembiayaan yang menyangkut terlaksananya proyek
didasarkan atas rancangan penganggaran yang sebagian
penggunaannya untuk :
1. Pengadaan alat dan bahan
2. Pembayaran upah dan bahan
Di dalam manajemen konstruksi proses kegiatan
pembiayaan berlangsung bertahap sesuai dengan generasi
pelaksanaannya dan terjadinya hubungan timbal balik pihak
pelaksana dan direksi dalam pelaksanaan PROYEK
PEMBANGUNAN GEDUNG PENUNJANG PELAYANAN
LPFK SURAKARTA.
B. Segi Waktu
1. Memungkinkan tahap pelaksanaan dimulai seawal mungkin,
meskipun perencanaan belum selesai seluruhnya. Sehingga
waktu pelaksanaan dapat dihemat, yang berarti pemilik
proyek dapat memakai fasilitas yang sudah selesai dengan
segera.
2. Terutama untuk proyek-proyek komersial dimana faktor
pasaran, besarnya modal, tingginya bunga pinjaman dan nilai
inflasi sangat menentukan. Penghematan waktu dalam
penyelesaian proyek berarti penghematan biaya.
3. Pembelian material utama yang memerlukan waktu
penyerahan lama dapat dilakukan seawal mungkin.
4. Pemilik proyek tidak perlu banyak membuang waktunya
yang berharga, untuk mengurus hal yang bukan profesinya.
Staf pemilik yang bertugas di proyek cukup dengan sedikit
orang saja dan tidak dituntut profesional tinggi.
C. Segi Mutu
1. Pemimpin proyek dan pengawasannya dilakukan oleh
Manajemen Konstruksi yang ahli dan berpengalaman,
sementara pada umumnya pemilik proyek tergolong awam
mengingat pengetahuan pemilik proyek pada bidang industri
konstruksi memang terbatas.
18
B. Pelelangan Terbatas
Adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diikuti
oleh penyedia jasa yang dinyatakan telah lulus prakualifikasi dan
jumlahnya diyakini terbatas dengan pengumuman secara luas melalui
media massa, sekurang-kurangnya 1 (satu) media cetak dan papan
pengumuman resmi untuk umum sehingga masyarakat dunia usaha
yang berminat dan memenuhi kualitikasi dapat mengikutinya.
20
C. Pemilihan Langsung
Adalah pengadaan jasa konstruksi tanpa melalui pelelangan
umum atau pelelangan terbatas, yang dilakukan dengan
membandingkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) penyedia jasa dengan
cara melakukan negoisasi baik dari segi teknis maupun harga sehingga
diperoleh harga yang wajar dan dapat dipertanggung jawabkan.
D. Penunjukan Langsung
Adalah pengadaan jasa kontruksi yang dilakukan tanpa melalui
pelelangan umum/pelelangan terbatas atau pemilihan langsung yang
dilakukan hanya terhadap 1 (satu) penyedia jasa dengan cara
melakukan negoisasi baik dari segi teknik maupun harga sehingga
diperoleh harga yang wajar dan secar teknis dapat dipertanggung
jawabkan.
B. Faktor Peralatan
Faktor peralatan juga sangat mendukung ketepatan waktu
pekerjaan. Untuk mendukung kelancaran pekerjaan terkadang
dibutuhkan peralatan yang besar atau alat berat. Oleh karena itu
22