Anda di halaman 1dari 7

C.

PENGOLAHAN DATA MENGGUNAKAN SPSS

Proses pengolahan data merupakan suatu pekerjaan yang rumit. Data yang dikumpulkan
melalui kuesioner maupun dari hasil pengukuran dengan jumlah sampel yang banyak, terkadang
membingungkan bagaimana cara mengolahnya. Salah satu cara yang paling mudah dan efektif
untuk mengolah data kuantitatif adalah dengan menggunakan program pengolahan data. Salah
satu program data yang biasa digunakan adalah program SPSS. Sebelum melakukan pengolahan
data, maka harus melakukan proses input atau entry data.

1. Membuka SPSS
Untuk membuka program SPSS pada computer dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
pertama, klik icon SPSS yang ada tampilan computer, dan kedua menggunakan star menu
program. Membuka SPSS melalui star menu program dilakukan dengan cara: klik menu star >
Program > SPSS, seperti berikut.

Setelah anda membuka program, maka akan Nampak tampilan layar kerja SPSS. Layar kerja
SPSS menyerupai layar kerja Microsof Excel.
Keterangan:
• Menu Bar : menu pull down untuk perintah-perintah SPSS

• Tool Bar : tombol cepat untuk memberikan perintah-perintah SPSS

• Kolom variabel : berisi nama variabel-variabel penelitian

• Nomor baris : menunjukkan nomor kasus atau urutan data

• Sel data editor : tempat untuk entry data

• Data view : tempat melihat tampilan data

• Variabel view : untuk melihat, membuat dan mengatur variabel.

2. Membuat Variabel
Proses Entry data dapat dilakukan pada data editor. Pemasukkan data dalam program SPSS
dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
a. Memberi nama variabel
Nama variabel sebaiknya istilah yang mudah dipahami oleh pengolah data, dapat berupa
karakter, nomor atau gabungan keduanya, dan harus dapat menggambarkan variabel yang akan
dimasukkan datanya. Contoh, data yang akan dimasukkan tentang pengetahuan gizi ibu dapat
diberi nama variabel tahugizi, pendidikan ibu diberi nama variabel didiki.
b. Mendifinisikan tipe variabel
Mendifinisikan variabel adalah menentukan tipe variabel yaitu apakah Numerik (angka), String
(karakter/huruh), Date (tanggal). Tipe data disesuaikan dengan jenis data yang akan dimasukkan.
c. Mendifinisikan adanya decimal
Fasilitas ini untuk mengatur decimal dari hasil pengukuran. Jika hasil pengukuran suatu variabel
tertulis sampai 2 desimal, maka pada sel decimal variabel tersebut ditulis 2.
d. Memberi label variabel
Label variabel adalah keterangan singkat dari suatu variabel. Contoh di atas, variabel tahugizi
maka pada label variabel ditulis pengetahuan gizi ibu, variabel didiki pada label variabel ditulis
pendidikan ibu.
e. Memberi nilai/value variabel.
Fasilitas ini digunakan untuk membuat keterangan setiap kode kategori dari suatu variabel.
Contoh, variabel pengetahuan gizi ibu (tahugizi) kategorinya 1 = baik, 2 = sedang, 3 = kurang.
Data yang dientry adalah berupa kode, namun hasilnya akan dibaca dalam pengolahan dan
analisis dalam bentuk keterangannya.

Berikut ini disajikan contoh penggalan kuesioner yang digunakan pada pengumpulan data di
lapangan dan dan pemasukan data pada variabel view SPSS.

Informasi variabel dalam kuesioner di atas kemudian dimasukkan pada variabel view SPSS
sebagai fasilitas untuk meimasukkan data hasil isian kuesioner, seperti pada gambar berikut.

3. Entry Data
Setelah selesai membuat variabel, selanjutnya data siap memasukkan data. Entry data dilakukan
dengan cara klik Data View masukkan data hasil isian pada setiap kuesioner. Entry data
dilakukan berurutan mulai responden 1 sampai terkahir. Hasil entry data akan terlihat seperti
gambar berikut.
4. Mengelompokkan Data
Data hasil pengumpulan data yang sudah dientry terdiri dari data yang sudah dikelompokkan dan
data yang belum dikelompokkan. Data-data sudah dikelompokkan sudah dapat dianalis untuk
mengetahui distribusinya. Namun, data yang belum dikelompokkan harus dikelompokkan lebih
dahulu baru dapat dianalisis untuk mengetahui distribusinya. Data yang harus dikelompokkan
adalah data dalam skala pengukuran rasio dan interval. Pengelompokkan data adalah mengubah
data numeric menjadi data kategorik. Pengelompokkan data dilakukan berdasarkan kriteria-
kriteria objektif atau standar-standar tertentu serta kebutuhan peneliti. Misalnya, definisi variabel
dalam tugas akhir adalah sebagai berikut.

Variabel Definisi Operasional Kriteria


Frekwensi Jumlah penimbangan berat 1. Baik = > 5 kali
penimbangan badan bulanan yang 2. Kurang = < 5 kali
dilakukan terhadap anak
balita dalam enam bulan
terakhir

ASI Eksklusif Pemberian ASI saja tanpa 1. ASI Eksklusi =


disertai makanan/minuman MPASI mulai diberikan
selain ASI pada bayi sejak pada usia > 6 bulan.
lahir sampai usia 6 bulan, 2. ASI non-Eksklusif =
yang dinilai berdasarkan MPASI diberikan
umur pertama pemberian sebelum bayi usi 6 bulan.
MPASI
Umur Lamanya anak hidup dalam 1. < 12 bulan
satuan bulan yang dihitung 2. 12-23 bulan
berdasarkan tanggal lahir dan 3. 24-35 bulan
waktu pengumpulan data. 4. 36-47 bulan
5. 48-60 bulan

Pengelompokkan data dapat dilakukan dari variabel ke variabel baru. Variabel baru yang
dibuat harus berbeda dengan variabel-variabel yang sudah ada.
Proses pengelompokkan data melalui SPSS dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut.
a. Klik Transform > Recode Into Different Variables. Selanjutnya akan muncul tampilan
Recode into Different Variables.
b. Pindahkan variabel yang ingin dibuat kategori ke dalam kotak Input->output Variabel, dengan
cara Klik nama variabel > Klik tandah panah. Misalnya, ingin dibuat kategori frekwensi
penimbangan sesuai definisi operasional di atas. Klik variabal timbang > klik tanda panah
sehingga variabel tersebut sudah masuk ke kotak input->output.
c. Isi nama variabel baru di kotak Name (output variabel). Misalnya, nama variabel baru dari
umur tersebut adalah Frktimbang. Selanjutnya isi label atau keterangan dari variabel baru
tersebut. Misalnya, Frekwensi penimbangan.
d. Klik Chenge. Selanjutnya, nama variabel baru akan tertulis pada kotak variabel input-> output
variabel, yaitu timbang->Frktimbang.
e. Klik Old and New Values
f. Tulis nilai yang ingin dikategorikan satu per satu pada kotak Recode Into Different Variables:
Old and New Values.
Misalnya, dengan menggunakan definisi operasional dan kriteria variabel frekwensi
penimbangan di atas, maka urutan pengkategorian nilai selanjutnya sebagai berikut:

1) Pertama, nilai penimbangan untuk kategori 1 adalah > 5. Tulis 5 pada kotak Range, value
throught HIGHEST, kemudian tulis 1 pada kotak value (dari New Value), sehingga hasil
pengkategorian masuk di kotak Old ->New. Artinya, jika variabel lama (timbang) nilainya 5 ke
atas maka pada variabel baru dimasukkan pada kategori 1.
2) Kedua, nilai penimbangan untuk kategori 2 adalah < 5 kali atau nilai 4 ke bawah. Masukkan
nilai variabel lama pada Range, LOWEST through value dan tulis 2 pada kotak Value (dari
New Values), dilanjutkan klik Add sehingga hasil pengkategorian masuk di kotak Old ->New.
Artinya, jika nilai variabel lama (timbang) adalah 4 ke bawah maka pada variabel baru akan
dimasukkan pada kategori 2.
g. Klik Continue
h. Klik OK, maka pada View Data akan muncul data veriabel baru dengan nama Ktgtimbang.
Namun, data pada variabel tersebut belum ada keterangan kategorinya sehingga perlu dilakukan
pemberian keterangan dengan langkah sebagai berikut; klik Variabel View, pastikan kursor
ditempatkan pada variabel baru (Ktgtimbang). Pindahkan kursor ke kolom Values atau klik Sel
yang menghubungkan kolom value dengan variabel Ktgtimbang, sehingga akan muncul kotak
kecil sebelah kanan berisi titik-titik pada sel tersebut. Klik kotak kecil tersebut sehingga akan
muncul kotak dialog Value-Label seperti dibawah ini. Tulis 1 pada kotak Value dan tulis baik
pada kotak label, klik Add. Selanjutnya, tulis 2 pada kotak Value dan tulis kurang pada kotak
Label, klik Add. Kalau semua nomor kategori sudah diberi label/keterangan, klik OK.

Anda mungkin juga menyukai