Anda di halaman 1dari 8

GLUSTER FILE SYSTEM

Ditujukan Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah


Cloud Computing Dosen Aji Diyantoro

Nama :
Irwan Nurpadilah 160613025
Muhammad Gilang Ramadhan 160613044
Rian Ramadhan
Wahyudin 160613056

POLITEKNIK KOMPUTER BISNIS LPKIA


PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
KONSENTRASI TEKNIK INFORMATIKA
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan Tugas Ujian Tengah Semester ini, dengan
judul “GlusterFS”. Tugas Ujian Tengah Semester ini disusun sebagai salah satu
syarat nilai UTS pada Program Studi Manajemen Informatika Konsentrasi Teknik
Informatika. Kami menyadari bahwa tugas Ujian Tengah Semester ini masih
mempunyai kekurangan. Olehkarena itu kritik dan saran sangat diterima untuk
memperbaiki tugas Ujian Tengah Semester. Kami berharap semoga tugas Ujian
Tengah Semester ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan
untuk tugas. Dengan segala kerendahan hati pula, kami berharap semoga tugas
Ujian Tengah Semester ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis
khususnya, serta bagi dunia pendidikan pada umumnya. Akhir kata, kami
memohon maaf kepada semua pihak apabila kami telah melakukan kesalahan dan
kekhilafan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Bandung, November 2019


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam suatu jaringan, sebuah server sangatlah berperan penting. Server
bertugas untuk menyediakan file yang diminta oleh user. Pada awalnya di
dalam suatu environtment hanya terdapat satu server. Keadaan ini memiliki
celah, yaitu apabila ada masalah pada server tersebut, maka user tidak dapat
mengakses server dengan baik. Hal ini memunculkan ide untuk
dikembangkannya computer Cluster. Computer Cluster terdiri dari beberapa
komputer, dalam hal ini berupa komputer server. Namun dari sisi lain, yaitu
user, melihat bahwa hanya ada satu komputer saja yang bertindak sebagai
server di dalam environtment tersebut. Computer Cluster dapat dijadikan
solusi dalam menjamin selalu adanya ketersediaan file pada server karena
apabila terjadi masalah pada salah satu server, maka masih ada server lain
yang siap mengambil alih peran untuk memenuhi permintaan file dari user.
Salah satu distributed file system yang dapat digunakan untuk membangun
computer Cluster adalah dengan menggunakan GlusterFS. Dalam beberapa
server yang tergabung dalam Cluster computing, kesamaan file di setiap
server juga harus dijamin kualitasnya. Maka untuk mendukung kesamaan file
dalam setiap server pada computer Cluster, juga harus diterapkan teknik
replication [4]. Replikasi adalah kunci untuk ketersediaan tinggi di dalam
computer Cluster. Tingkat ketersediaan file yang tinggi untuk memenuhi
request dari user merupakan hal yang dituntut oleh user kepada server.
Dengan teknik replikasi, maka diharapkan kesamaan file diantara satu server
dengan server yang lainnya dalam satu Cluster computing dapat selalu terjaga.
Keuntungan dengan adanya replikasi file adalah user cukup hanya dengan satu
kali melakukan penyimpanan file, maka kemudian file tersebut direplika ke
beberapa server yang berada dalam satu Cluster computing secara otomatis,
begitu juga dengan proses menhapus file [5]. Kelebihan lain adalah pada saat
terjadi masalah pada salah satu server, maka server lain dapat bertindak
sebagai back-up file. Metode replikasi file yang dimiliki oleh GlusterFS
diantaranya adalah Distributed Replicated dan Striped Replicated [3]. Seperti
namanya, dalam proses replikasi file, Distributed Replicated langsung
mendistribusikan file yang direplika ke masing-masing server. Sedangkan
pada Striped Replicated, hasil replikasi berupa pecahan file yang sudah
direplika dan berada pada server yang berbeda. Masalah yang timbul adalah
belum adanya penelitian yang membuktikan efektifitas dan membandingkan
tingkat efisiensi diantara kedua metode tersebut. Jadi, dari sisi penyedia
layanan dan pengguna replikasi file masih belum mengetahui tentang
efektifitas dan perbandingan efisiensi kedua metode tersebut pada saat
mereplika file dengan GlusterFS sebagai distributed file system pada
environtment mereka, dalam hal ini adalah pada computer Cluster. Dari segi
penyedia layanan replikasi file, lebih memperhatikan faktor beban pada
jaringan yang berkaitan dengan parameter overhead byte. Sedangkan dari sisi
pengguna atau klien, memprioritaskan lama waktu replikasi dan penggunaan
resources (CPU dan RAM) pada saat proses replikasi file berlangsung.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Gluster File System


GlusterFS merupakan salah satu produk dari perusahaan Gluster Inc. Yang
ditemukan pada tahun 2005 dengan pendanaan dari Nexus Venture
Partnership dan Index Ventures. Kemudian pada tahun 2011 Gluster Inc.
diakuisisi oleh RedHat. Gluster Inc. adalah salah satu perusahaan yang
menyediakan platform open-Source untuk scale-out yang bersifat public dan
cloud storage yang bersifat privat.Nama GlusterFS berasal dari gabungan
GNU dan Cluster. GlusterFS merupakan salah satu open-source Clustering.
Di dalam dunia open-source, ditawarkanberbagai macam Clustered file
system yang dapat beroperasi di atas Storage AreaNetwork (SAN). Masing-
masing Clustered file system fokus pada aplikasi dan skala Cluster komputer
yang berbeda-beda. GlusterFS tidak memerlukanperangkat keras jaringan
yang khusus dan juga dapat beroperasi pada jaringan ethernet pada umumnya.
GlusterFS juga termasuk ke dalam jenis Distributed Parallel File Systems
(DPFS). Keunggulan DPFS diantaranya adalah performansinya yang
menjanjikan [20]. Sebelumnya, performansi GlusterFS telah dievaluasi oleh
Ergodata, sebagai satu-satunya teknologi SAN yang pernah diuji. Pengujian
tersebut diantara duakomputer Linux dengan menggunakan koneksi jaringan
10 Gbit Ethernet (10GbE) yang menghasilkan kecepatan maksimal 300 MB/s
dalam membaca dan 420 MB/s dalam menulis. Sedangkan saat dilakukan
pengujian dengan komputer Mac dan Linux, hasilnya hanya mencapai 140
MB/s pada saat membaca dan kecepatan menulisnya sangat kecil, yaitu 17
MB/s. Belum diketahui alasan yang jelas mengapa timbul masalah tersebut.
Karena hasil yang kurang memuaskan tersebut, maka penggunaan GlusterFS
pada Mac sedikit dikesampingkan, tetapi tetap dilakukan penelitian untuk
pengembangan lebih lanjut [15]. GlusterFS mengembangkan ide dari
penggunaan Cluster yang terdiri dari beberapa unit independent storage dan
mengkombinasikannya menjadi satu server dengan kapasitas besar. Konsep
ini dapat mengalami peningkatan performansi dibandingkan dengan
networked file systems lainnya, karena setiap node memiliki CPU, memori,
Input/Output bus, RAID storage, dan antarmuka interconnet masing-masing.
Gabungan dari unit-unit tersebut dapat meningkatkan performansi total.
GlusterFS didesain secara skala linear untuk Cluster denganmedia
penyimpanan yang sangat besar. GlusterFS terdiri dari komponen-komponen
sebagai berikut: [10]
a. GlusterFS Server and Client, server memiliki kemampuan sebagai media
penyimpanan dan memberikan info tentang standar kapasitas media
penyimpanan, sehingga klien dapat melakukan mounting.
b. GlusterFS Translator, digunakan untuk meningkatkan kemampuan file
system melalui antarmuka yang didefinisikan dengan baik.
c. GlusterFS Transport Modules, diimplementasikan oleh translator dan
modul ini mendefinisikan metode transport, seperti TCP/IP, Infiniband
Userspace Verbs (IB-verbs), dan Infiniband Socket Direct Protocol (IB-
SDP).
d. GlusterFSScheduler Modules, melakukan load-balancing diantara server
e. GlusterFS Volume Specification, konfigurasi file agar bisa dikoneksikan
dari serverke klien.
Berdasarkan situs resmi GlusterFS (www.gluster.org), sejarah GlusterFS
dimulai pada sekitar bulan Juli tahun 2005, saat menjadi bagian dari proyek
Gluster. Tapi kode yang pertama kali berhasil committed adalah pada saat
tepat setahun kemudian, yaitu sekitar bulan Juli tahun 2006. GlusterFS
dimulai dengan desain skalabilitas tinggi. DOA (Dead On Arrival) pertama
kali dirilis pada bulan September tahun 2006, versi inilah yang menunjukkan
kemampuan dan ideologi GlusterFS diciptakan. Versi stable GlusterFS
pertama kali dirilis pada bulan Februari tahun 2007, yaitu GlusterFS 1.2.3,
dimana hasil benchmark menunjukkan sejumlah hasil performansi yang baik,
namun demikian tidak mencapai apa yang diharapkan. Kemudian ada
pergantian desain yang berujung pada rilis seri 1.3 yang diberi nama
VERGACION. Seri ini langsung mendorong performa ke tingkat yang lebih
tinggi dari seri yang sebelumnya dirilis, dan mendapatkan perhatian dari
komunitas open-source dan beberapa ahli HPC.
Hingga sekarang, ada banyak hasil produksi dan tes yang dikembangkan, dan
tentunya banyak dari komunitas yang mendukung testing yang membantu
perkembangan GlusterFS. GlusterFS bersifat POSIX, maka untuk mobilisasi
menuju sistem operasi lain, seperti BSD’s, Solaris dll merupakan hal yang
rumit. Gluster FS merupakan Clustered file system yang skalanya dapat
mencapai hingga beberapa peta-bytes. GlusterFS menyatukan berbagai
macam storage bricks melalui Infiniband RDMA atau interkoneksi TCP/IP
membentuk satu paralel network file system yang besar. Storage bricks
tersebut dapat terdiri dari berbagai macam hardware , seperti server x86-64
dengan SATA-II RAID dan Infiniband HBA. GlusterFS mudah dikonfigurasi,
user friendly, dan file system yang bersifat scalable. GlusterFS menggunakan
kombinasi scheduler/translator miliknya sendiri untuk mendapatkan sistem
yang lebih banyak menyediakan kinerja yang lebih baik. Bagian yang paling
menarik dari GlusterFS adalah ide ”HURD kernel and userspace process
management”, sehingga juga GlusterFS adalah proses userspace yang
menggunakan implementasi dari kernel Linux dengan backend FUSE (File
system in User Space). Salah satu alasan penggunaan GlusterFS adalah karena
mudah digunakan dalam Clustered file system sehingga memenuhi
persyaratan level perusahaan.

2.2 Ilustrasi Gluster File System


GlusterFS mendukung klien standar yang menjalankan aplikasi standar pada
jaringan IP standar apa pun. Gambar di atas mengilustrasikan bagaimana
pengguna dapat mengakses data aplikasi dan berkas di namespace
menggunakan beragam protokol standar. Pengguna tidak lagi terpaku pada
platform penyimpanan yang mahal dan kuno. GlusterFS memberikan
kemampuan untuk menggunakan penyimpanan virtual scale out - skala dari
terabyte hingga petabyte dalam penyimpanan yang dikelola secara sentral dan
komoditas.

Anda mungkin juga menyukai