Anda di halaman 1dari 22

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PostgreSQL atau sering disebut Postgres merupakan salah satu dari
sejumlah database besar yang menawarkan skalabilitas, keluwesan, dan
kinerja yang tinggi. Penggunaannya begitu meluas di berbagai platform dan
didukung oleh banyak bahasa pemrograman. Bagi masyarakat TI (teknologi
informasi) di Indonesia, Postgres sudah digunakan untuk berbagai aplikasi
seperti web, billing system, dan sistem informasi besar lainnya.
Ada banyak hal unik yang bisa kita temui dari database yang satu ini.
Niatan awal para programmer-nya adalah membuat suatu database yang kaya
akan feature dengan keluwesan yang tinggi. Prioritas ini sempat membuat
Postgres dianggap sebagai database SQL yang tidak sesuai dengan standar
ANSI-SQL92 sebagaimana yang lazim ditemui pada database berskala besar.
Namun kini - secara perlahan tapi pasti - Postgres telah menjawab tantangan
tersebut. ANSISQL92 memang sebuah standar, dan Postgres menawarkan
standar yang lebih baik.
Dibalik masalah teknis tersebut, Postgres tersedia dalam bentuk source
code dan dapat di-download tanpa pembebanan biaya. Tidak heran kalau
Linux Award sempat menobatkan Postgres sebagai database pilihan yang
diikuti Oracle sebagai runner-up-nya.
SQL di Postgres tidaklah seperti yang kita temui pada RDBMS
umumnya. Perbedaan penting antara Postgres dengan sistem relasional
standar adalah arsitektur Postgres yang memungkinkan user untuk
mendefinisikan sendiri SQL-nya, terutama pada pembuatan function atau
biasa disebut sebagai stored procedure. Hal ini dimungkinkan karena
informasi yang disimpan oleh Postgres bukan hanya tabel dan kolom,
melainkan tipe, fungsi, metode akses, dan banyak lagi yang terkait dengan
tabel dan kolom tersebut. Semuanya terhimpun dalam bentuk class yang bisa
diubah user. Arsitektur yang menggunakan class ini lazim disebut sebagai
object oriented. Karena Postgres bekerja dengan class1, berarti Postgres lebih
mudah dikembangkan di tingkat user, dan Anda bisa mendefinisikan sebuah
table sebagai turunan dari tabel lain.
Sebagai perbandingan bahwa sistem database konvensional hanya dapat
diperluas dengan mengubah source codenya, atau menggunakan modul
tambahan yang ditulis khusus oleh vendor, maka dengan Postgres
memungkinkan user untuk membuat sendiri object file atau shared library
yang dapat diterapkan untuk mendefinisikan tipe data, fungsi, bahkan bahasa
yang baru.

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

Dengan demikian Postgres memiliki dua kekuatan besar: source code dan
arsitektur yang luwes, tentunya disamping feature penting lainnya seperti
dokumentasi yang lengkap, dsb. Disamping itu Postgres juga didukung oleh
banyak antarmuka2 ke berbagai bahasa pemrograman seperti C++, Java, Perl,
PHP, Python, dan Tcl. ODBC dan JDBC juga tersedia yang membuat
Postgres lebih terbuka dan dapat diterapkan secara meluas.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini antara lain:
a. Memberikan pengetahuan mengenai bahasa SQL
b. Memberikan pemahaman mengenai cara kerja dari PostgreSQL
c. Melatih kemampuan mahasiswa dalam menggunakan PostgreSQL
1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini antara lain:
a. Mahasiswa mengenal bahasa SQL
b. Mahasiswa mampu memahami cara kerja dari PostgreSQL
c. Mahasiswa mampu menggunakan PostgreSQL

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

BAB 2
DASAR TEORI

2.1. Pengenalan PostgreSQL


PostgreSQL merupakan sebuah Object--Relational Database
Management System (ORDBMS) berdasarkan pada PostgreSQL Versi 4.2
yang dikembangkan di Universitas California pada Berkeley Computer
Science Department. PostgreSQL sebagi pelopor bagi banyak software
DBMS lain yang kemudian menjadi komersial.
PostgreSQL memiliki lisensi GPL (General Public License) dan oleh
karena itu PostgreSQL dapat digunakan, dimodifikasi dan didistribusikan
oleh setiap orang tanpa perlu membayar lisensi (free of charge) baik untuk
keperluan pribadi, pendidikan maupun komersil. PostgreSQL merupakan
DBMS yang open--source yang mendukung bahasa SQL secara luas dan
menawarkan beberapa fitur--fitur modern seperti:
Complex Queries
Foreign Keys
Triggers
Views
Transactional Integrity
Multiversion Concurrency Control
Selain itu, PostgreSQL telah mendukung teknologi lama dengan
menambahkan
fitur-fitur baru pada:
Data Types
Functions
Operators
Aggregate Functions
Index Methods
Procedural Languages
Adapun sejarah singkat perkembangan PostgreSQL adalah sebagai berikut:
1986: Dikembangkan pertama kali oleh Professor Michael Stonebraker,
yang disponsori oleh the Defense Advanced Research Projects Agency
(DARPA). Tahun Ini merupakan inisialisasi konsep untuk pengembangan
sistem.
1987: Dikembangkan definisi dari model data, pembuatan aturan main,
konvensi rasional dan arsitektur dari media penyimpanan.

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

1989: Postgre versi 1 dilaunching dengan banyak kelemahan pada konsep


aturan main.
1990: Postgre versi 2 dilaunching dengan perbaikan pada aturan main.
1991: Postgre versi 3 dilaunching dengan dukungan multiple storage
managers, peningkatan pada pengeksekusi query, dan ditulis ulangnya aturan
main sistem.
1993: Postgre versi 4.2 dilaunching yang merupakan cikal bakal DBMS
masa depan dengan fitur yang lengkap.
1994: Postgre berubah nama menjadi Postgres95. Andrew Yu dan Jolly
Chen, menambahkan sebuah interpreter untuk bahasa SQL.
1996: Postgres95 berubah nama menjadi PostgreSQL. Dan versi ini telah
mencapai PostgreSQL versi 6.0 dengan kemampuan yang lebih baik dan
ditandai dengan dimulainya proyek Postgres pada Berkeley Research.
1997 Sekarang: PostgresSQL telah berkembang dan terus dikembangkan
sebagai basis data relasional dengan lisensi GPL. Hingga April 2013 versi
terakhir dari PostgreSQL adalah 9.2.4.
SQL di Postgres tidaklah seperti yang kita temui pada RDBMS
umumnya. Perbedaan penting antara Postgres dengan sistem relasional
standar adalah arsitektur Postgres yang memungkinkan user untuk
mendefinisikan sendiri SQLnya, terutama pada pembuatan function atau
biasa disebut sebagai stored procedure. Hal ini dimungkinkan karena
informasi yang disimpan oleh Postgres bukan hanya table dan kolom,
melainkan tipe, fungsi, metode akses, dan banyak lagi yang terkait dengan
table dan kolom tersebut. Semuanya terhimpun dalam bentuk class yang bisa
diubah user. Arsitektur yang menggunakan class ini lazim disebut sebagai
object oriented. Karena Postgres bekerja dengan class1, berarti Postgres lebih
mudah dikembangkan di tingkat user, dan bisa mendefinisikan sebuah table
sebagai turunan dari table lain. Sebagai perbandingan bahwa system basis
data konvensional hanya dapat diperluas dengan mengubah source codenya,
atau menggunakan modul tambahan yang ditulis khusus oleh vendor, maka
dengan Postgres memungkinkan user untuk membuat sendiri object file atau
shared library yang dapat diterapkan untuk mendefinisikan tipe data, fungsi,
bahkan bahasa yang baru.
Dengan demikian Postgres memiliki dua kekuatan besar: source code
dan arsitektur yang luwes, tentunya di samping feature penting lainnya seperti
dokumentasi yang lengkap, dsb. Disamping itu Postgres juga didukung oleh
banyak antarmuka ke berbagai bahasa pemrograman seperti C++, Java, Perl,
PHP, Python, dan Tcl. ODBC dan JDBC juga tersedia yang membuat
Postgres lebih terbuka dan dapat diterapkan secara meluas.

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

2.2. Instalasi PostgreSQL


Setelah mengunduh file installer PostgreSQL, ekstrak file tersebut
hingga berubah kedalam bentuk .exe kemudian double klik file tersebut.
Kemudian akan tampil halaman awal instalasi postgresql. Lanjutkan proses
hingga selesai menginstalasi.
a. Tampilan awal proses instalasi PostgreSQL. Kemudian klik tombol Next.

b. Pilih direktori tempat penginstalan, biarkan saja defaultnya atau ganti


sesuai keinginan. Kemudian klik tombol Next.

c. Pilih direktori tempat penyimpanan data, disarankan untuk menggunakan


default saja. Kemudian klik tombol Next.

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

d. Kemudian isikan password yang akan digunakan untuk koneksi ke basis


data PostgreSQL setelah proses instalasi selesai. Disarankan untuk
menggunakan password yang mudah untuk diingat. Misalnya 1234.

e. Pada jendela setup port biarkan saja menggunakan default yaitu 5432.
Kemudian klik tombol Next.

f. Dijendela setup advance option biarkan saja secara default seperti yang
terlihat pada gambar. Kemudian klik tombol Next.

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

g. Pada jendela setup ready to install klik tombol Next. Kemudian akan
muncul jendela yang menunjukkan proses instalasi sedang berlangsung,
tunggu beberapa saat hingga proses instalasi selesai.

h. Proses instalasi selesai. Uncheck kotak Launch Stack Builder, sebab jika
diberi tanda check maka proses instalasi akan dilanjutkan dengan
mengunduh beberapa program pendukung lainnya. Klik tombol Finish.

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

i. Untuk menjalankan PostgreSQL, pada menu Start klik all program, lalu
pilih PostgreSQL 9.x.x. Lalu klik pgAdmin III. Kemudian akan muncul
jendela kerja PostgreSQL.

j. Untuk memulai klik database pada bagian kiri, kemudian klik kanan pada
database tersebut pilih conect, kemudian masukkan password yang pada
bagian sebelumnya telah dibuat. Setelah itu, PostgreSQL siap untuk
digunakan.
2.3. Pengenalan PgAdmin
PgAdmin merupakan tool yang disediakan PostgreSQL dan terinstal
otomatis ketika menginstal PostgreSQL. PgAdmin ini mempermudah user
dalam manajemen basis data dengan tampilan visualnya. Sehingga tanpa
harus menguasai bahasa SQL, user dapat membuat basis data dan tabeltabel
juga memanipulasinya dengan hanya menggunakan menu dan tools yang
tersedia di PgAdmin. Berikut merupakan tampilan awal PgAdmin yang dapat
dibuka melalui Start > Program Files > PostgreSQL 9.x.x > pgAdmin III.

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

Anatomi PostgreSQL Database Object


Pada database di PgAdmin, terdapat beberapa fitur objek yang
memiliki fungsinya masing-masing. Di bawah ini merupakan gambar
tampilan fitur objek yang terdapat di semua database yang dibuat di
PostgreSQL.

Berikut penjelasan untuk masingmasing fitur objek.


Catalogs merupakan tempat dimana sebuah system manajemen basis data
relasional menyimpan metadata skema, seperti informasi tentang table dan
informasi basis data internal.
Extensions merupakan ekstensi yang mendukung kompabilitas penuh
terhadap standar bahasa SQL maupun bahasa pemrograman C untuk
menciptakan beberapa fungsi atau prosedur untuk beberapa kebutuhan.
Schemas merupakan tempat menyimpan tabel, dan objek lainnya seperti
tipe data, function, dan operator. Dengan adanya schemas ini, banyak
pengguna dapat mengakses basis data yang sama tanpa mengganggu satu
sama lain. Selain itu juga digunakan untuk mengorganisir objek basis data ke
dalam logical groups sehingga lebih teratur. Di dalam schemas ini terdapat
Tables sebagai tempat menyimpan table relasi.
Slony Replication merupakan master untuk system replikasi beberapa
perintah dengan kemampuan cascading dan failover. Dengan adanya Slony
Replication ini, user dapat melakukan pengamanan data, kemampuan standby
/ failover basis data, mengoptimalkan proses transaksi online, permintaan BI,
melakukan backup dan restore basis data, dan migrasi sistem.

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

Membuat basis data baru di PgAdmin


Kita dapat membuat basis data pada server yang telah tersedia di
PgAdmin, yaitu Server PostgreSQL 9.x.x. Untuk membuat basis data baru
dengan nama Latihan, lakukan langkah berikut.
1. Klik 2 kali pada PostgreSQL 9.x (localhost : 5432).
2. Kemudian klik kanan pada Databases lalu pilih New Database. Dan
kemudian akan muncul window New Database, dimana disini bisa
dilakukan pengaturan awal pada basis data yang akan dibuat.
3. Selanjutnya lakukan pengaturan pada tab Properties dengan ketentuan
pada Name isi dengan Latihan, dan pada Owner tekan dropdown arrow
dan pilih postgres sebagai user dari basis data.
4. Kemudian pilih tab Definition dan lakukan pengaturan dengan ketentuan:
Encoding diisi dengan UTF8. Maksudnya adalah modifikasi
penyimpanan data dalam basis data Pelatihan akan menggunakan
UTF--8 yang merupakan sistem penyimpanan yang paling umum.
Template diisi dengan postgres. Maksudnya adalah template basis
data yang digunakan yaitu template postgres dimana dengan template
ini hanya bisa menyimpan table non spasial. (Untuk spasial gunakan
template_postgis_20, namun harus menginstal PostGIS terlebih
dahulu)
Tablespace diisi dengan pg_default. Tablespace ini merupakan
sebuah tempat penyimpanan table di dalam basis data yang memiliki
proteksi karena adanya konfigurasi priviledge / hak akses dan juga
memungkinkan admin untuk menentukan lokasi dimana data yang
mewakili objek basis data dapat disimpan. Dengan mengisi bagian
Tablespace ini dengan pg_default, maka table akan disimpan di lokasi
default yang disediakan PostgreSQL.
Collation dikosongkan. Collation ini merupakan seperangkat aturan
untuk menyimpan, menyortir, dan membandingkan data teks.
Biasanya collation ini berpengaruh pada saat menggunakan sintaks
ORDER BY dan pada kasus ini yang digunakan adalah default, jadi
dikosongkan.
Character type juga dikosongkan. Character type ini merupakan
pilihan pengaturan karakter untuk menyimpan nilai atribut. Misalkan
penulisan huruf e dapat berbedabeda tergantung dengan bahasa yang
digunakan, seperti bahasa latin.Disini isi dengan default jadi
dikosongkan.
5. Klik OK.
Membuat table baru pada basis data Latihan
Setelah membuat basis data baru, kita dapat memasukkan table ke
dalam basis data yang telah dibuat. Caranya dengan masuk ke fitur objek
Schemas kemudian pilih privileges public dan pada Tables kita dapat
menyimpan tabel. Untuk membuat table dengan nama Peserta, lakukan
langkah-langkah berikut.

10

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

1. Lakukan klik kanan pada Tables, kemudian pilih New Table... Dan
kemudian akan muncul window New Table, dimana disini akan dilakukan
pengaturan awal pada basis data yang akan dibuat.
2. Selanjutnya lakukan pengaturan pada tab Properties dengan ketentuan
pada Name isi dengan Peserta, dan pada Owner tekan drop--down arrow
dan pilih postgres sebagai user dari tabel. Lalu pada tab Definition untuk
Tablespace pilih pg_default.
3. Lalu pada tab Columns, dapat dimasukkan beberapa kolom baru ke dalam
table Peserta. Caranya dengan mengklik tombol Add, kemudian ikuti
langkah berikut.
Pada tab Properties, isi Name dengan id_peserta. Pada Data type
pilih character varying dan Length untukpanjang karakter isi dengan
10.
Kemudian pada tab Definition, lakukan checklist pada Not NULL
yang artinya atribut id_peserta tidak boleh kosong.
Klik OK.
Buat juga kolom baru dengan nama Nama_Peserta (Text) dan Nilai
(Integer).
4. Setelah memasukkan semua kolom / field baru, selanjutnya ke tab
Constraints. Disini diatur field yang mana yang akan dijadikan primary
key dan key lainnya.
Pilih dropdown arrow kemudian pilih Primary Key, lalu klik tombol
Add.
Kemudian pada window New Primary Key, akan ditentukan kolom
yang mana yang akan dijadikan primary key. Pilih tab Columns,
kemudian pada Column pilih kolom id_peserta lalu klik tombol Add.
Klik OK.
5. Klik OK.
Maka table Peserta telah dibuat dan disimpan dalam basis data Latihan. Jika
Anda ingin mengeceknya, silahkan lakukan expand atau klik tanda + pada
Tables, maka Anda dapat melihat table yang baru dibuat. Untuk melihat
bentuk tabel, klik pada table Peserta, kemudian pilih Selanjutnya lakukan
pengaturan pada tab Properties dengan ketentuan pada Name isi dengan
Latihan, dan pada Owner tekan dropdown arrow dan pilih postgres sebagai
user dari View Data > View All Rows.
2.4. Pengenalan Bahasa SQL
SQL di PostgreSQL tidaklah seperti yang kita temui pada RDBMS
umumnya. Perbedaan penting antara PostgreSQL dengan sistem relasional
standar adalah arsitektur PostgreSQL yang memungkinkan user untuk
mendefinisikan sendiri SQLnya, terutama pada pembuatan function atau
biasa disebut sebagai stored procedure. Hal ini dimungkinkan karena
informasi yang disimpan oleh PostgreSQL bukan hanya table dan kolom,
tetapi juga tipe, fungsi, metode akses, dan banyak lagi yang terkait dengan
table dan kolom tersebut yang terhimpun dalam bentuk class yang dapat

11

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

diubah oleh user. Arsitektur yang menggunakan class disebut dengan object
oriented. Karena Postgres bekerja dengan class, berarti PostgreSQL
lebihmudah dikembangkan di tingkat user, dan Anda bisa mendefinisikan
sebuah table sebagai turunan dari table lain.
Memulai penggunaan bahasa SQL di PostgreSQL
Penggunaan bahasa SQL di PostgreSQL dilakukan di Command Prompt.
Jadi sebelum memulai, kita perlu membuka command prompt dengan cara
pilih tombol Start kemudian ketik cmd kemudian tekan Enter, kemudian
muncul window Command Prompt seperti gambar di bawah ini.

Psql merupakan tool yang disediakan PostgreSQL untuk mendefinisikan


dan memanipulasi data dengan menggunakan bahasa SQL. Caranya adalah
pilih tombol Start kemudian ketik psql kemudian tekan Enter, kemudian
muncul window SQL Shell (psql). Tekan Enter dan masukkan username yaitu
postgres dan password yang dibuat saat menginstal PosgreSQL 9.x.x. Maka
akan muncul seperti gambar di bawah ini.

12

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

Perintah yang berhubungan dengan PSQLCommand


Berikut ini merupakan daftar sintaks yang tersedia di PostgreSQL 9.3.3.
Kita perlu menggunakan salah satu sintaks namun kita lupa bagaimana aturan
penulisan sintaksnya, maka kita dapat menggunakan sintaks \h dan kemudian
SQL Shell (psql) akan menampilkan daftar sintaks.

Berikut ini merupakan daftar perintah yang berhubungan dengan


penggunaan PSQL (Procedural SQL) pada PostgreSQL 9.3.3. Sintakssintaks
yang ditampilkan bertujuan untuk memudahkan database administrator
dalam mengelola basis data dengan PostgreSQL. Caranya dengan
mengetikkan \?.

13

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

2.5. Pengenalan DDL dan DML


2.5.1. Bahasa Definisi Data (DDL)
Data Definition Language (DDL) adalah bahasa komputer untuk
mendefinisikan struktur data . Istilah pertama kali diperkenalkan
sehubungan dengan Codasyl model database, mana skema database
ditulis dalam Data Definisi Bahasa menggambarkan catatan, ladang, dan
"set" yang membentuk pengguna Data Model . Awalnya itu disebut
subset dari SQL, tetapi sekarang digunakan dalam pengertian generik
untuk merujuk ke bahasa formal untuk menggambarkan data atau
struktur informasi, seperti skema XML. jenis lainnya kalimat DDL di
SQL merupakan laporan untuk mendefinisikan integritas referensial
hubungan, biasanya diimplementasikan sebagai primer kunci dan kunci
asing tag di beberapa kolom tabel.
XML Schema adalah contoh dari DDL murni (walaupun hanya
relevan dalam konteks XML ).
Apache DdlUtils adalah mudah,-untuk-menggunakan komponen
kecil untuk bekerja dengan Database Definisi (DDL) file. Ini adalah file
XML yang mengandung definisi sebuah skema database, misalnya tabel
dan kolom. File-file ini dapat dimasukkan ke dalam DdlUtils melalui
tugas Ant atau pemrograman untuk menciptakan database yang sesuai
atau mengubahnya agar sesuai dengan DDL. Demikian pula, DdlUtils
dapat menghasilkan file DDL untuk database ada.
2.5.2. Bahasa Manipulasi Data (DML)
Bahasa Manipulasi Data (DML) adalah suatu keluarga bahasa
komputer yang digunakan oleh program komputer dan / atau pengguna
database untuk menyisipkan, menghapus dan update data dalam database
. Read-only query, yaitu SELECT , data ini dapat dianggap sebagai salah
satu bagian dari DML atau di luar itu, tergantung pada konteksnya.
Saat ini bahasa manipulasi data yang paling populer adalah yang dari
SQL , yang digunakan untuk mengambil dan memanipulasi data dalam
database relasional. Bentuk lain dari DML adalah yang digunakan oleh
IMS / DLI, CODASYL database (seperti IDMS ), dan lain-lain .
Bahasa Manipulasi Data terdiri dari 'perubahan data SQL' laporan,
yang memodifikasi data disimpan tetapi tidak skema atau objek database.
Manipulasi objek database persisten (misalnya tabel atau disimpan
prosedur) melalui 'skema SQL-' laporan , bukan data yang tersimpan di
dalamnya, dianggap bagian dari yang terpisah Data Definition Language
. Dalam SQL kedua kategori adalah sama dalam sintaks rinci mereka,
tipe data, ekspresi dan sebagainya, namun berbeda dalam fungsi mereka
secara keseluruhan.

14

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

Bahasa Manipulasi Data memiliki kemampuan fungsionalnya yang


diselenggarakan oleh kata awal dalam sebuah pernyataan, yang hampir
selalu merupakan kata kerja . Dalam kasus SQL, verba ini adalah:
SELECT ... INTO
INSERT
UPDATE
DELETE
Murni read-only SELECT query pernyataan digolongkan dengan
'data' pernyataan SQL dan karena itu dianggap oleh standar yang akan di
luar DML. The SELECT ... INTO SELECT ... INTO formulir dianggap
DML karena memanipulasi (yaitu memodifikasi) data. Dalam praktek
umum meskipun, pembedaan ini tidak dibuat dan SELECT secara luas
dianggap sebagai bagian dari DML. Kebanyakan implementasi database
SQL SQL memperluas kemampuan mereka dengan memberikan perintah
, yaitu, prosedural, bahasa. Contoh ini adalah Oracle 's PL / SQL dan
DB2 's PL SQL.
Bahasa manipulasi data cenderung memiliki rasa yang berbedabeda dan kemampuan antara vendor database. Ada beberapa standar yang
ditetapkan untuk SQL oleh ANSI , tapi vendor masih menyediakan
ekstensi standar mereka sendiri untuk sementara tidak menerapkan
seluruh standar.
Bahasa manipulasi data pada awalnya hanya digunakan oleh
program komputer , tetapi (dengan munculnya SQL) telah datang untuk
digunakan oleh orang-orang juga.

15

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

BAB 3
METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan dari praktikum Sistem Basis data
ini adalah :
Tempat : Laboratorium Geospasial lantai 2 Gedung Teknik Geomatika-ITS
Waktu
: Senin, 17 dan 24 Maret 2014 pukul 09.00 BBWI
3.2. Langkah Pengerjaan
Penjelasan:
a. Membuat Database
Syntac yang digunakan dalam membuat database adalah:
CREATE DATABASE nama_table;
Untuk berpindah dari database postgres ke database yang baru dibuat
digunakan syntac sebagai berikut:
\c nama_table;
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

b. Membuat Table dengan syntac Create


Tabel merupakan wadah dimana data tersimpan. Setiap tabel
memiliki field / kolom dan record / baris. Ada beberapa ketentuan dalam
pembuatan tabel :
Harus memiliki field atau sekelompok field yang menyebabkan
setiap record dalam tabel tersebut unik alias tidak ada yang sama,
hal ini biasa disebut dengan primary key

16

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

Primary key tidak boleh null (hampa), jadi harus dideklarasikan


sebagai not null. Jika Anda tidak menyebutkan NULL / NOT
NULL maka Postgres secara default menganggapnya sebagai
nullable (boleh kosong).
Pembuatan tabel terkait erat dengan sistem yang akan dibuat. Yang
digunakan sekarang adalah table mahasiswa. Struktur tabel mahasiswa
terdiri dari ID bertipe integer dan merupakan primary key, NAMA yang
bertipe 30 karakter dan TANGGAL LAHIR yang bertipe date. Syntac
yang digunakan untuk membuat suatu table adalah:
CREATE TABLE Mahasiswa (
ID INTEGER NOT NULL, NAMA VARCHAR(30) NOT NULL,
TANGGAL_LAHIT DATE, PRIMARY KEY (ID)
);
Untuk melihat tabel yang telah dibuat bisa menggunakan syntac: \dt
Jika ingin melihat definisi dari tabel pegawai dapat menggunakan syntac:
\d pegawai
Untuk menghapusnya table yang telah dibuat bisa menggunakan syntac:
DROP TABLE pegawai;
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

c. Mengisi Tabel dengan syntac Insert


Pengisian tabel (menambah record) menggunakan perintah
INSERT1 dan field yang diisi juga tidak harus semuanya. Yang perlu
diingat adalah:
Jika suatu field tidak diisi, secara otomatis Postgres akan
mengisinya dengan NULL
Suatu field yang didefinisikan sebagai NOT NULL, maka harus
diisi. Kalau tidak, Postgres akan menampilkan pesan kesalahan,
dan pengisian dibatalkan.

17

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

Misalkan tabel Mahasiswa akan diisi dengan nilai sebagai berikut :


Field ID berisi 3513
Field NAMA berisi "Faruq Caesar Wijanarko"
Field Tanggal_Lahir berisis 27//4/1994
maka perintahnya :
INSERT INTO Mahasiswa (id, nama, tanggal_lahir)
VALUES (3513, Faruq Caesar Wijanarko, 27/4/1994);
Gunakanlah kutip tunggal untuk string.
Untuk melihat isi table digunakan syntac berikut:
SELECT*FROM Mahasiswa;
Lebih jelasnya bisa dilihat pada gambit dibawah ini.

SELECT juga bisa menampilkan field tertentu saja misalnya field


NAMA dengan syntac sebagai berikut:
SELECT NAMA FROM Mahasiswa;
Maka akan muncul seperti gambar dibawah ini

18

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

d. Memodifikasi Tabel dengan Syntac Alter


Meski tabel telah dibuat, bukan berarti tidak bisa dihapus,
ditambah, atau diubah tipe field-fieldnya. Mengubah struktur tabel tidak
perlu menghapus tabelnya terlebih dahulu, karena hal itu dapat
menghilangkan data. Kata kunci ALTER TABLE dapat digunakan untuk
masalah ini. Contohnya menambah field Kota_Asal yang bertipe TEXT
pada tabel Mahasiswa.
ALTER TABLE Mahasiswa
ADD kota_asal TEXT;
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

e. Memperbaharui Tabel dengan Syntac Update


Field kota_asal untuk setiap mahasiswa bisa diisi tidak hanya
menggunakan perintah INSERT tetapi juga bisa menggunakan perintah

19

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

UPDATE dengan menggunakan WHERE. Syntac yang digunakan adalah


sebagai berikut:
UPDATE Mahasiswa
SET kota_asal = Ponorogo
WHERE id = 3501;
Untuk lebih jelsnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

f. Menghapus Field ( Kolom ) dengan Syntac Drop

20

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

3.3. Hasil Praktikum


Hasil dari praktikum ini adalah sebuah data base yang berisikan sebuah
table mengenai Daftar Nama Mahasiswa seperti pada gambar berikut.

21

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

BAB 4
ANALISA
4.1. Analisa Hasil Praktikum
Berdasarkan yang praktikum

BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari analisa diatas maka bisa ditarik beberapa kesimpulan
diantaranya:
a.
5.2. Saran
Setelah praktikum ini berlangsung ada beberapa saran diantaranya:
a. Sebaiknya diberikan penjadwalan mengenai materi yang akan
disampaikan setiap praktikum berlangsung, agar saat praktikum
berlangsung mahasiswa juga tidak bingung dengan apa yang akan
dipelajari.
b. Sebaiknya waktu praktikum juga ditambah agar mahasiswa semakin
memahami materi yang disampaikan oleh asisten dosen

DAFTAR PUSTAKA
Kementrian RISET. 2013. Modul 1 Basis Data Spasial. Bandung.
Sugiono, Owo. 2001. Modul Pelatihan SQL dengan Postgres. Jakarta: PT RAB
Linux Indonesia.

22

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM BASIS DATA

Anda mungkin juga menyukai