2023
I. Tujuan Instruksional Umum II. Tujuan Instruksional Khusus
Praktikum bertujuan untuk menerapkan Mahasiswa mampu memahami basis
tentang teori spatial. data spatial
A. Teori Dasar
1. PostgreSQL
PostgreSQL merupakan sebuah Object-Relational Data base Management System
(ORDBMS) berdasarkan pada PostgreSQL Versi 4.2 yang dikembangkan di Universitas
California pada Berkeley Computer Science Department. PostgreSQL sebagai pelopor
bagi banyak software DBMS lain yang kemudian menjadi komersial. PostgreSQL
memiliki lisensi GPL (General Public License) dan oleh karena itu PostgreSQL dapat
digunakan, dimodifikasi dan didistribusikan oleh setiap orang tanpa perlu membayar
lisensi (free of charge) baik untuk keperluan pribadi, pendidikan maupun komersil.
PostgreSQL atau sering disebut Postgres merupakan salah satu dari sejumlah basis data
besar yang menawarkan skalabilitas, keluwesan, dan kinerja yang tinggi. PostgreSQL
merupakan RDBMS yang berbasis client/server. Setiap sesi pada PostgreSQL terdiri
dari beberapa proses, yaitu :
• Proses pada server. Adapun proses ini meliputi mengatur file basis data, menerima
koneksi dari client ke basis data, serta melakukan kegiatan yang diminta oleh client.
Program pada sisi server ini disebut postgres.
• Aplikasi user/client yang ingin melakukan operasi-‐operasi basis data. Aplikasi
client terdiri dari beragam aplikasi, diantaranya: aplikasi yang berisi text, aplikasi
grafik, web server yang mengakses basis data untuk menampilkan halaman web,
atau perangkat khusus untuk basis data. Beberapa aplikasi client didukung oleh
distribusi PostgreSQL, tetapi sebagian besar dikembangkan oleh pengguna sendiri.
2
https://www.postgresql.org/download/).
2. PostGIS
PostGIS adalah spatial extension untuk plat form data base (spatial) PostgreSQL. Spatial
Data base dapat menyimpan dan mengelola (manipulation) objek-objek spasial, seperti
halnya pengelolaan data pada Database umumnya. Aspek yang berkaitan dengan Spatial
Database,mencakup:
• Spatial Data Types; mengacu pada bentuk primitiv geometri: point, line, polygon.
• Spatial Indexing; diterapkan untuk efisiensi proses operasi-operasi spasial.
• Spatial Function; digunakan untuk proses query spasial, baik atribut objek maupun
relasi antar objek spasial.
Spatial Database (Geodatabase) merupakan evolusi terkini dari Arsitektur GIS, dimana
objek spasial terintegrasi dengan data objek relasional database. Illustrasi berikut ini
menunjukkan perkembangan evolusi Arsitektur GIS terkait paradigma penyimpanan
dan pengelolaan data GIS, lihat Gambar di bawah ini.
Spatial Database memiliki tipe data bentukan, yaitu tipe data Geometry untuk
mengelola dan menyajikan objek-objek spasial (geometri). Spatial ADT(Abstract Data
Type) mengenkapsulasi struktur spasial, mencakup: boundary dan dimensi. Spatial
ADT, selanjutnya dikenal juga sebagai objek shapes. Spatial ADT dikelompokkan
secara hirarki dimana sub type merupakan turunan dari type induknya yang mewarisi
Atribut dan Properti (methode|functions) dari masing-masing objek induknya.
PostGIS merupakan basis data spasial untuk database relasional-objek pada DBMS
PostgreSQL. PostGIS memungkinkan pengembang untuk menambahkan dukungan
pada objek geografis yang mengeksekusi kueri lokasi dijalankan di SQL. PostGIS telah
menjadi basis data spasial yang banyak digunakan. Program-program yang mendukung
penggunaan PostGIS mencakup perangkat lunak dari sumber terbuka dan kepemilikan
pada sistem server dan desktop. Instalasi PostGIS dengan mengunduh file installer
PostGIS di situs resminya (link: http://postgis.net/install/).
B. Latihan
I. Cara Membuat spatial database di PgAdmin4.
Pada DBMS PostgreSQL mempunyai beberapa front-end administratif. Untuk yang pertama
yaitu psql yang berguna sebagai alat baris perintah untuk memberikan masukan query SQL.
Front-end dari PostgreSQL yang sangat populer lainnya yaitu pgAdmin yang berguna sebagai
alat grafis yang gratis dari sumber terbuka (open source). Seluruh kueri SQL yang akan
dieksekusi dalam pgAdmin juga dapat dieksekusi pada baris perintah dengan psql. Untuk dapat
menggunakan pgAdmin dalam membuat spatial database, berikut ini langkah-langkah yang
dapat dilakukan:
1. Langkah pertama untuk mulai menjalankan pgAdmin yaitu dengan cara mencari nama
aplikasi pgAdmin pada start menu. Jika, belum menginstall maka dapat dilakukan
instalasi terlebih dahulu, diawali dengan mengunduh file installer pgAdmin dari situs
resminya (https://www.pgadmin.org/download/)
2. Buka Aplikasi pgAdmin 4
3. Pada bagian server Pilih Server yang akan kalian gunakan, disini saya memilih server
PostgreSQL15
6. Setelah diklik Save, kemudian lihat pada bagian List Database SainsData telah berhasil
ditambahkan.
4
Selanjutnya, Cara Membuat Tabel di PgAdmin4. Dengan tools pgAdmin4 kita dapat membuat
tabel didalam database dengan mudah.. Ikuti langkah-langkahnya berikut ini:
1. Klik Pada Database yang akan kita buat tabel didalamnya. Pada tutorial ini saya akan
membuat tabel didalam database SainsData sesuai dengan desain tabel diatas.
2. Klik Schemas, lalu kemudian Pilih Public.
3. Kemudian Pilih Tables
4. Klik Kanan pada tables, Lalu pilih Create Table. Akan muncul box dialog Pada
Tab General – Field name isikan nama tabelnya
5. Selanjutnya kita membuat kolom pada menu tab Columns. Untuk menambahkan kolom
klik tombol plus (+) pada sebelah kanan atas. Masukan nama kolom, tipe data dan panjang
karakter sesuai dengan desain database yang sudah kita buat diatas.Untuk Menyimpannya.
Klik Save
5
II. Membuat Database dengan Command Line
Pada sub pembahasan ini akan dijelaskan mengenai langkah-langkah yang dilakukan untuk
membuat database spasial dengan Command Line. Berikut ini tahapannya:
a) Langkah pertama yaitu buka Command Line, kemudian masuk ke folder PostgreSQL di
direktori C:\Program Files\PostgreSQL\15\bin (sesuaikan dengan versi yang digunakan).
6
c) Selanjutnya ketikkan kode \c gis_cmd untuk mengakses database gis_cmd. Apabila muncul
tampilan jendela seperti dibawah ini, artinya pengguna sudah dapat mengakses database
gis_cmd. Muncul tulisan You are connected to database .
Shapefile merupakan sebuah bentuk format dari data dalam penyimpanan data spasial yang
bukan geometri dan berbasis vektor. Shapefile berfungsi sebagai pentimpanan data pada
peta digital yang ditampilkan di sistem informasi geografis. Untuk memuat shapefile dapat
memanfaatkan penggunaan database PostgreSQL dan PostGIS untuk penampilannya.
Untuk langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Langkah pertama yaitu kembali ke bagian dasbor PostGIS. Kemudian user mengeklik
tautan untuk Import shapefiles yang terdapat di PostGIS. Selanjutnya, PgShapeLoader
untuk import shapefile GUI pada PostGIS akan ditampilkan
7
2. Langkah selanjutnya, user mengisi detail koneksi dengan menekan tombol View
connection details untuk menghubungkan PostGIS dengan database di PostgreSQL,
kemudian klik tombol OK
3. Selanjutnya, user dapat membuka browser untuk tambah berkas (Add File) dan
mengarahkan ke direktori tempat menyimpan data shapefile. Untuk latihan user dapat
mengunduh data terlebih dahulu di situs web (https://tanahair.indonesia.go.id/portal-
web). Untuk data yang digunakan dalam panduan ini didapat dari
(https://tanahair.indonesia.go.id/portalweb/bencana/metadata_bali.html) dengan nama
data Bali Zona Permukiman. Selanjutnya, setelah direktori tujuan terbuka, pilih file
yang digunakan (disini menggunakan pemukiman.shp). Kemudian klik Open.
8
4. Langkah selanjutnya ubah nilai SRID pada file menjadi 26918. Perhatikan bahwa
skema, tabel, dan nama kolom sudah terisi menggunakan shapefile, tetapi user juga
dapat mengubahnya secara opsional (sianjurkan untuk tidak mengubahnya). Kemudian,
klik di luar bidang isian setelah selesai mengubah SRID. Pastikan isi SRID telah
dimasukkan.
5. Kemudian, tekan tombol Options untuk melihat pilihan pemuatan data. Pemuat data akan
menggunakan mode "COPY" cepat dan membuat indeks spasial secara default setelah memuat
data.
9
6. Terakhir yaitu klik shapfile dan menekan tombol Import dan perhatikan prosesnya hingga
selesai.
PostGIS juga dapat digunakan untuk mengekspor shapfile. Opsi ini dapat dimanfaatkan untuk
menyimpan data salinan untuk backup. Pada proses Export shapefile memanfaatkan penggunaan
database PostgreSQL dan PostGIS. Untuk langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Langkah pertama yaitu kembali ke bagian dasbor PostGIS. Kemudian user mengeklik
tautan untuk Export shapefile yang terdapat di PostGIS. Selanjutnya, PgShapeLoader untuk
Export shapefile GUI pada PostGIS akan ditampilkan
b. Langkah selanjutnya, user mengisi detail koneksi dengan menekan tombol View connection details
untuk menghubungkan PostGIS dengan database di PostgreSQL, kemudian klik tombol OK.
10
c. Selanjutnya, user dapat membuka browser untuk tambah tabel (Add Table). Kemudian pilih tabel
yang tersedia pada database dan klik OK.
11
e. Terakhir yaitu pilih direktori tempat menyimpan file untuk backup dan klik Open. Tunggu sampai
proses ekspor selesai.
12
b. Selanjutnya, ubah pengaturan Source Type dengan memilih File dan pada pilihan Encoding ubah
menjadi System. Kemudian tekan browse file, lalu arahkan ke direktori tempat penyimpanan file SHP
yang digunakan. Sesuaikan jenis file dengan mengatur format menjadi ESRI Shapefiles (*.shp).
Kemudian, pilih file dan klik Open. Selanjutnya, klik tombol Add
13
C. TUGAS INDIVIDU
Lakukan percobaan praktikum berdasarkan latihan diatas. Tugas dikumpulkan dengan format pdf.
Deadline pengumpulan : 6 Maret 2023 Pukul 23:59 WIB di GCR
D. TUGAS KELOMPOK
Buatlah anggota kelompok 3-4 individu. Setiap masing-masing kelompok membuat tutorial
materi modul praktikum ini dengan menggunakan data berbeda. Lampirkan laporan dalam
bentuk .zip yang terdiri link video tutorial dan laporan akhir.
Deadline pengumpulan : 11 Maret 2023 Pukul 23:59 WIB di GCR
14