Anda di halaman 1dari 3

Sistem Informasi Manajemen – Tugas 3

Izin menjawab,
1. Banyak paket database management system (DBMS) yang beredar, pilihlah 3 (tiga)
dengan menggunakan kriteria paket DBMS yang baik yang ada pada modul 7 BMP Sistem
Informasi Manajemen (EKMA4434) terdapat penjelasan mengenai Basis Data.

Berikut adalah tiga DBMS berlisensi open-source yang dapat dipilih berdasarkan kriteria
paket DBMS yang baik:
1. Oracle Oracle
merupakan salah satu contoh DBMS yang sangat rumit, namun memiliki banyak
keunggulan. Database Oracle sendiri pertama kali mulai didiriakn pada era 1977,
dimana pada saat itu mulai banyak vendor yang mencoba mengembangkan DBMS
untuk keperluan apapun. Oracle saat ini sudah mencapai banyak generasi, dimana
versi terakhir dan terbaru dari Database Oracle ini berada pada versi 11. Oracle
sendiri merupakan salah satu contoh database yang paling kompleks dengan fitur
yang terlengkap dibandingkan kedua pesaingnya, yaiu Microsoft SQL dan juga
MySQL. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari Database Oracle :
-Memiliki kemampuan yang baik untuk melakukan manajemen sistem database
-Jumlah data dan juga angka yang dihandle sangat besar
-Dapat mengolah data dengan cepat dan akurat
-Memiliki kemampuan untuk melakukan cluster server
-Dapat melakukan management User -Multi-Platform
-Pemrosesan data yang cepat
-Memiliki kemampuan flashback
Dengan segala kemampuan tersebut yang dimiliki oleh Database Oracle, maka hal ini
membuat Database Oracle menjadi salah satu vendor database terbaik, dan memiliki
fungsi telengkap diantaa banyak software DBMS lainnya, yang ada di pasaran. Hal ini
sebenarnya wajar, mengingat harga jual yang ditawarkan oleh software ini termasuk
mahal dan juga.
2. Microsoft SQL Server
Microsoft SQL Server merupakan salah satu software DBMS yang dikeluarkan oleh
Microsoft, salah satu raksasa teknologi software dunia. Saat ini, penggunaan dari
Microsoft SQL Server sudah berkembang hingga generasi ke-7 dan memiliki
kemampuan untuk beroperasi baik pada 32 ataupun 64 bit. Microsoft SQL Server
menawarkan kemudhan dalam membangun suatu sistem yang berbasis database,
sehingga anda tidak akan merasa kesulitan dalam membuat suatu sistem. Apabila
dibandngkan dengan ORacle, Microsoft SQL Server tidak terllau rumit dan juga
mudah untuk digunakan. Selain itu, harga beli dari software ini pun tidak semahal
Oracle, begitu pula dengan spesifikasi hardware yang dibutuhkan. Beberapa
kelebihan dari Microsoft SQL Server :
-Bekerja dengan sangat baik pada sistem operasi Windows
-Mendukung banyak software database
-Dapat membuat clustering data
-Pengendalian dari sebuah database yang terpusat
-Mudah untuk digunakan oleh client dan juga user
-Memiliki fitur recovery dan juga restore data
-Management password yang baik dan aman
-Bisa digunakan di berbagai kalangan
3. PostgreSQL
PostgreSQL adalah DBMS open-source yang kuat dan canggih. Ini menawarkan fitur-
fitur seperti dukungan transaksi ACID, integritas referensial, indeks yang kuat, dan
dukungan untuk bahasa pemrograman yang beragam. PostgreSQL sangat sesuai
untuk aplikasi yang membutuhkan keamanan data yang tinggi, konsistensi, dan
kemampuan untuk mengelola data yang kompleks. PostgreSQL dikembangkan oleh
komunitas PostgreSQL Global Development Group.
Berikut ini beberapa kelebihan PostgreSQL.
- Menangani konkurensi dengan lebih baik.
- Sistem stabil dan terpercaya.
- Mengimplementasikan Multiversion Concurrency Control (MVSS) tanpa kunci
baca.
- Database objek rasional.

2. Pendekatan organisasi file basis data mencoba memperbaiki kelemahan-kelemahan yang


terjadi pada pendekatan organisasi file tradisional, sebutkan kelemahan-kelemahan
tersebut!

a. Redundansi Data: Karena setiap aplikasi memiliki file datanya sendiri, data yang sama
mungkin harus direkam dan disimpan dalam banyak file. Misalnya file pribadi dan
penggajian file, keduanya berisi data nama karyawan, peruntukan dll. Hasilnya tidak
diperlukan duplikat atau item data yang berlebihan. Redundansi ini membutuhkan
tambahan atau ruang penyimpanan lebih tinggi, membutuhkan waktu dan uang
ekstra, dan membutuhkan upaya tambahan untuk menyimpan semua file up to date.
b. Ketidakkonsistenan Data: Redundansi data menyebabkan ketidakkonsistenan data
terutama saat data akan diperbarui. Ketidakkonsistenan data terjadi karena item data
yang sama yang muncul di lebih dari satu file tidak diperbarui secara bersamaan di
setiap file. Misalnya, seorang karyawan dipromosikan dari operator menjadi leader
dan hal yang sama segera diperbarui di file penggajian belum tentu diperbarui di file
JHT. Ini menghasilkan dua sebutan berbeda untuk seorang karyawan pada saat yang
bersamaan. Dalam kurun waktu tertentu, ketidaksesuaian tersebut menurunkan
kualitas informasi yang terdapat dalam file data yang mempengaruhi keakuratan
laporan.
c. Kurangnya Integrasi Data: Karena file data independen ada, pengguna menghadapi
kesulitan dalam mendapatkan informasi tentang queri ad hoc yang memerlukan
akses ke data yang disimpan di banyak file. Dalam kasus seperti itu, program yang
rumit harus dikembangkan untuk mengambil data dari setiap file atau pengguna
harus mengumpulkan informasi yang diperlukan secara manual.
d. Ketergantungan Program: Laporan yang dihasilkan oleh sistem pemrosesan file
bergantung pada program, yang berarti jika ada perubahan dalam format atau
struktur data dan catatan dalam file yang akan dibuat, program harus dimodifikasi
sesuai keinginan. Selain itu, program baru harus dikembangkan untuk menghasilkan
laporan baru.
e. Ketergantungan Data: Aplikasi / program dalam sistem pemrosesan file bergantung
pada data, yaitu organisasi file, lokasi fisiknya, dan pengambilan dari media
menyimpanan ditentukan oleh persyaratan aplikasi tertentu. Misalnya, dalam aplikasi
penggajian, file dapat diatur pada catatan karyawan yang diurutkan berdasarkan
nama belakang mereka, yang berarti bahwa mengakses catatan karyawan harus
melalui nama belakang saja.
f. Berbagi Data Terbatas: Ada kemungkinan berbagi data terbatas dengan sistem file
tradisional. Setiap aplikasi memiliki file pribadinya sendiri dan pengguna tidak
memiliki banyak pilihan untuk berbagi data di luar aplikasi mereka sendiri. Program
yang kompleks harus ditulis untuk mendapatkan data dari beberapa file yang tidak
kompatibel.
g. Kontrol Data yang Buruk: Tidak ada control yang terpusat pada tingkat elemen data,
oleh karena itu sistem file tradisional bersifat desentralisasi. Mungkin saja bidang
data memiliki beberapa nama yang ditentukan oleh departemen yang berbeda dari
suatu organisasi dan bergantung pada file tempatnya berada. Situasi ini mengarah
pada arti yang berbeda dari bidang data dalam konteks yang berbeda atau arti yang
sama untuk bidang yang berbeda. Ini menyebabkan kontrol data yang buruk.
h. Masalah Keamanan: Sangat sulit untuk menegakkan pemeriksaan keamanan dan hak
akses dalam sistem file tradisional, karena program aplikasi ditambahkan secara
adhoc.
i. Kemampuan Manipulasi Data Tidak Memadai: Kemampuan manipulasi data sangat
terbatas dalam sistem file tradisional karena mereka tidak menyediakan hubungan
yang kuat antara data dalam file yang berbeda.
j. Membutuhkan Pemrograman yang Berlebihan: Upaya pemrograman yang berlebihan
diperlukan untuk mengembangkan program aplikasi baru karena saling
ketergantungan yang sangat tinggi antara program dan data dalam sistem file. Setiap
aplikasi baru mengharuskan pengembang memulai dari awal dengan mendesain
format dan deskripsi file baru, lalu menulis logika akses file untuk setiap file baru.

Anda mungkin juga menyukai