Anda di halaman 1dari 9

JURNAL KEDOKTERAN YARSI 20 (1) : 045-053 (2012)

Mencari Penyebab Nyeri Dada?: Kardiak dan Nonkardiak

Looking for the Etiology of Chest Pain?: Cardiac and


Noncardiac cause

Starry H Rampengan
Faculty of Medicine, SAM RATULANGI UNIVERSITY, Manado

KATA KUNCI Nyeri dada kardiak iskemik; bukan iskemik; nyeri dada bukan jantung
KEYWORDS Ischemic; non ischemic; non cardiac chest pain

ABSTRAK Nyeri dada merupakan salah satu keluhan yang paling banyak dijumpai pada
ruang perawatan akut. Penyebab utama dari nyeri dada akut meliputi: kardiak,
gastroesofageal, muskuloskeletal, pulmonal, dan psikologis. Penyebab kardiak
iskemik meliputi penyakit jantung koroner, stenosis aorta, spasme arteri koroner,
dan kardiomiopati hipertrofi. Penyebab kardiak noniskemik meliputi perikarditis,
diseksi aorta, aneurisma aorta, dan prolaps katup mitral. Angina pektoris
merupakan nyeri dada kardiak yang disebabkan oleh insufisiensi pasokan oksigen
miokardium. Pasien seringkali mengemukakan rasa ditekan beban berat atau
diremas yang timbul setelah aktivitas atau stress emosional. Nyeri dada aorta
stenosis bergantung pada aktivitas, berhubungan dengan sinkop dan pada
pemeriksaan fisik disertai murmur ejeksi sistolik pada daerah aorta. Kardiomiopati
hipertrofi menyebabkan nyeri dada disertai adanya murmur sistolik yang
bertambah keras pada valsalva maneuver. Vasospasme koroner menimbulkan
nyeri dada pada saat istirahat. Diseksi aorta menyebabkan rasa nyeri dada hebat
anterior menjalar ke belakang atas. Nyeri perikarditis biasanya berkurang apabila
pasien condong ke depan. Nyeri prolaps katup mitral bersifat tajam. Adanya
murmur sistolik akhir didahului klik midsistolik merupakan ciri khas prolaps
katup mitral. Penyebab nyeri dada nonkardiak bisa disebabkan oleh kelainan
esofagus, kondisi abdomen atas, pulmonal, muskuloskeletal, herpes zoster, dan
psikologis. Kondisi abdomen atas dapat disebabkan kolesistitis akut, pankreatitis
akut, dan perforasi ulkus peptikum. Nyeri dada pulmonal bersifat pleuritik.
Emboli paru dicurigai pada keadaan dispnea, nyeri pleuritik, hipoksia berat, dan
adanya faktor risiko. Nyeri dada yang disebabkan muskuloskeletal berhubungan
dengan palpasi. Herpes zoster juga dapat menimbulkan nyeri dada khas sesuai
distribusi dermatomal. Nyeri dada psikologis dapat dicurigai bila terdapat
riyawat gangguan emosional sebelumnya.

ABSTRACT Chest pain is one of the most common complaints in the acute care setting. Major
causes of acute chest pain include cardiac, gastro esophageal, musculoskeletal,
pulmonary, and psychology. The causes of ischemic include coronary artery
disease, aortic stenosis, coronary artery spasm, and hypertrophic cardiomyopathy.
046 STARRY H RAMPENGAN

On the other hand, the causes of nonischemic include pericarditis, dissecting


aortic aneurysm, and mitral valve prolapse. The chest pain of aortic stenosis is
typically exertional, syncope-related and there is ejection systolic murmur.
Cardiomyopathy results in chest pain with systolic murmur which is louder if
patient carry out valsalva maneuver. Coronary vasospasm causes resting chest
pain. Patients with aortic dissection typically complain of acute severe anterior
chest pain that radiates to the upper back region. The pain usually is alleviated
by sitting forward. The pain from mitral valve prolapse is usually sharp in
quality. Late systolic murmur proceeded by midsystolic click are typical. The
causes of noncardiac chest pain are esophageal disorder, conditions of the upper
abdomen, pulmonic, musculoskeletal, herpes zoster, and psychological. Upper
abdominal conditions include acute cholecystitis, acute pancreatitis, and
perforated peptic ulcer. Chest pain associated with pulmonary diseases
frequently is described as pleuritic in nature. Palpation of the chest may
reproduce musculoskeletal chest pain. Herpes zoster can present as acute chest
pain. The pain associated with herpes zoster usually is located in a unilateral
dermatomal distribution. Psychological chest pain is suspected if there is history
of emotional disorder.

Nyeri dada merupakan salah satu pada anamnesis dan pemeriksaan fisik
keluhan yang paling banyak dijumpai pada (Braunwald et al., 2001).
ruang perawatan akut. Penyebab nyeri dada
akut meliputi: kardiak, gastroesofageal, PENYEBAB KARDIAK NYERI DADA
muskuloskeletal, dan pulmonal. Penyakit AKUT
jantung merupakan salah satu penyebab
kematian terbanyak di Amerika Serikat Penyebab kardiak nyeri dada akut
(Bernard et al., 2004), oleh karena itu meliputi keadaan iskemik dan noniskemik
mengenali penyebab kardiak sangatlah (Tabel-1). Penyebab iskemik meliputi
penting pada keadaan nyeri dada akut. penyakit jantung koroner, stenosis aorta,
Walaupun demikian, patut diperhati- spasme arteri koroner, dan kardiomiopati
kan bahwa penyebab nonkardiak pun dapat hipertrofi. Penyebab noniskemik meliputi
berakibat fatal. Walaupun teknologi perikarditis, diseksi aorta, aneurisma aorta,
kedokteran berkembang sangat maju, dan prolaps katup mitral. Mengetahui
anamnesis dan pemeriksaan fisik yang teliti adanya faktor risiko penyakit jantung seperti
masih menjadi komponen terpenting dalam hipertensi, diabetes, hiperdislipidemia, mero-
mengevaluasi pasien dengan nyeri dada. kok, dan riwayat keluarga sangatlah penting
Karakterikstik nyeri, meliputi lokasi, durasi, dalam melakukan anamnesis pasien dengan
radiasi, dan kualitas serta gejala penyerta nyeri dada akut (Braunwald et al., 2001).
penting untuk ditelusuri. Artikel ini Correspondence:
mendiskusikan tanda-tanda klinis kunci yang Dr. Starry H Rampengan, SpJP(K), FIHA, FICA, FACC, FAHA,
Fakulty of Medicine, SAM RATULANGI UNIVERSITY,
dapat membantu membedakan penyebab Manado, Jl. Kampus Kedokteran Umum Kleak – Manado 95115,
utama nyeri dada akut dengan penekanan HP. 081228828888, Email: starry8888@yahoo.com
MENCARI PENYEBAB NYERI DADA?: KARDIAK DAN NONKARDIAK 047

Tabel 1. Jenis Nyeri Dada Akut

Penyebab Nyeri Dada Jenis/tipe


Jenis Nyeri Dada
Akut Iskemik Non Iskemik
Kardiak Angina +
Infark miokard +
Kardiomiopati hipertrofi +
Vasospasme koroner +
Perikarditis +
Diseksi aorta +
Prolaps katup aorta +

Gastroesofageal - -
Pulmonal - -
Muskuloskeletal - -
Dermatologis - -
 Non Kardiak - -
Psikologis
Dikutip dari Chest Pain: Differentiating Cardiac from Noncardiac Causes. Hospital Physician. 2004; 38: 24-27
Ket.: + termasuk jenis/tipe, - tidak termasuk jenis/tipe

Penyakit Jantung Koroner nyeri iskemik (Gillick, 2000; Horne et al.,


Penyakit jantung koroner dapat 2000).
diklasifikasikan menjadi penyakit jantung
koroner kronis, sindroma koroner akut, dan
kematian mendadak. Klinis penyakit jantung
koroner bermacam-macam, mulai dari
asimptomatik sampai fatal (Carmel et al.,
2009). Angina pektoris merupakan nyeri dada
kardiak yang disebabkan oleh insufisiensi
pasokan oksigen miokardium (Cristina et al.,
2010). Pasien seringkali mengemukakan rasa
ditekan beban berat atau diremas yang
timbul setelah aktivitas atau stress emosional.
Gejala penyerta meliputi diaforesis, mual,
Gambar 1. Tanda Levine
muntah, dan kelemahan. Nyeri dada dan Dikutip dari http://www.bmj.com/content/311/7021/1660.full
diaforesis merupakan 2 gejala paling umum
dari infark miokard (Dharmarajan et al., Sindroma koroner akut merupakan
2003). Tanda Levine, di mana pasien me- terminologi yang dipakai untuk meng-
letakkan kepalan tangannya di atas sternum gambarkan hasil akhir dari iskhemia miokard
ketika mencoba untuk menggambarkan nyeri akut. Sindroma koroner akut terdiri dari
dadanya juga merupakan salah satu tanda angina pektoris tidak stabil, Non-ST Segment
048 STARRY H RAMPENGAN

Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI), Stenosis Aorta


dan ST Elevation Myocardial Infarction Penyebab stenosis aorta meliputi
(STEMI). Sindroma koroner akut dapat katup bikuspid kongenital, sklerosis aorta,
mengancam nyawa, oleh karena itu diagnosis demam rematik (Lange dan Hillis, 2001).
dan penatalaksanaan yang efektif sangat Penyakit jantung koroner seringkali ada
dibutuhkan (Carmel et al., 2009). bersamaan dengan sklerosis aorta. Nyeri
Berdasarkan penelitian Dharmarajan dada aorta stenosis bergantung pada
et al, mengevaluasi gejala dari 88 pasien aktivitas. Tanda dan gejala dari gagal jantung
infark miokard akut, 78% pasien melaporkan juga dapat dijumpai. Sinkop merupakan
diaforesis, 64% melaporkan nyeri dada, 52% gejala lanjutan dan berhubungan dengan
melaporkan mual, 47% melaporkan sesak aktivitas. Pada pemeriksaan fisik dijumpai
nafas. Menurut Kannel dan Abbott (1984) murmur ejeksi sistolik yang paling jelas
yang harus diperhatikan adalah 25% kejadian didengar di ruang antar iga kedua kanan
infark miokard tidak disadari oleh pasien, yang menjalar ke karotis (Carmel et al., 2009).
dan hal ini ditemukan pada pemeriksaan Splitting paradoks bunyi jantung kedua juga
elektrokardiografi (EKG). Infark yang tidak dapat dijumpai pada stenosis aorta. Pola
disadari bisa merupakan infark silent kenaikan denyut karotis terlambat dan
(asimptomatik) maupun infark dengan gejala beramplitudo rendah. Tanda lainnya adalah
atipikal yang berbeda dengan pasien angina adanya kuat angkat (heaving) pada apeks
(Kannel dan Abbott, 1984). jantung dan thrill pada ruang antar iga kedua
Banyak pasien terlambat pergi ke kanan (Braunwald et al., 2001).
Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hal ini
disebabkan pasien merasakan banyak gejala- Kardiomiopati Hipertrofi
gejala yang bukan nyeri dada. Dharmarajan et Hipertrofi septum interventrikel pada
al. (2003) mengemukakan rerata waktu kardiomiopati hipertrofi menyebabkan
keterlambatan 7,3 jam pada pasien infark obstruksi aliran ventrikel kiri. Gejala paling
miokard pertama kali. Gejala awal dan lokasi umum kardiomiopati hipertrofi adalah
infark miokard berkorelasi dengan pembuluh dispnea dan nyeri dada. Berkurangnya
darah koroner yang tersumbat (Kiyici et al., pengisian ventrikel kiri yang dikenal sebagai
2001). Ada 3 lokasi infark antara lain anterior, disfungsi diastolik menyebabkan dispnea
lateral, dan inferior. Nyeri dada merupakan (Lange dan Hillis, 2001). Sinkope juga sering
gejala paling umum tanpa bergantung pada dijumpai dan dipengaruhi aktivitas. Pada
lokasi infark. Infark anterior sering me- pemeriksaan fisik dijumpai murmur sistolik
nimbulkan sesak nafas karena gangguan yang bertambah keras pada Valsalva
ventrikel kiri. Infark inferior sering me- maneuver , bunyi jantung (S4), denyut karotis
nimbulkan mual, muntah, diaforesis, dan bifid, dan denyut triple apikal karena adanya
cegukan. Nervus vagus mempunyai peran S4 dan celah tekanan midsistolik. Nyeri dada
menimbulkan mual dan muntah pada pasien pada kardiomiopati hipertrofi menyerupai
infark inferior. Infark lateral sering me- angina (Braunwald et al., 2001).
nimbulkan nyeri lengan kiri (Braunwald et al.,
2001).
MENCARI PENYEBAB NYERI DADA?: KARDIAK DAN NONKARDIAK 049

Vasospasme Koroner setelah infark miokard (Sindrom Dressler)


Angina Prinzmetal atau variant (Mia et al., 2010). Cocksackie dan echovirus
angina disebabkan vasospasme koroner. merupakan penyebab tersering. Nyeri dada
Penyakit ini lebih sering dijumpai pada perikarditis menyerupai nyeri dada pleura.
wanita di bawah 50 tahun dan biasanya Nyeri biasanya berkurang apabila pasien
terjadi pagi hari, saat baru bangun tidur. duduk dan condong ke depan dan biasanya
Pasien mengalami nyeri dada iskemik bertambah bila pasien terlentang. Demam
berulang yang berbeda dari angina tipikal merupakan gejala penyerta umum. Friction
karena dirasakan pada saat istirahat. Spasme rub adalah tanda utama adanya perikarditis
koroner dapat terlihat jelas pada angiografi (Braunwald et al., 2001).
(Braunwald et al., 2001).
Ketika pasien risiko rendah atau tanpa Prolaps Katup Mitral
risiko atherosklerosis mengalami nyeri dada Nyeri dada pasien prolaps katup
nontraumatik, pemeriksa harus mencurigai mitral bersifat tajam di apeks. Gejala penyerta
adanya konsumsi kokain. Kokain dapat lain meliputi dispnea, lelah, dan palpitasi.
memincu vasokonstriksi arteri koroner dan Pasien akan merasakan nyeri berkurang
risiko terjadinya infark miokard bergantung ketika terlentang. Pemeriksaan fisik me-
dari jumlah konsumsinya. Infark miokard nunjukkan adanya murmur sistolik akhir di-
atau iskhemia miokard akibat kokain biasa- dahului klik midsistolik yang jelas terdengar
nya terjadi dalam 1 jam setelah konsumsi di apeks (McGinnis dan Foege, 1993).
(Braunwald et al., 2001). Murmur bertambah keras bila pasien berdiri.
Kebanyakan pasien prolaps katup mitral
Diseksi Aorta adalah wanita kurus (Braunwald et al., 2001).
Pasien diseksi aorta biasanya menge-
luh nyeri dada hebat akut anterior menjalar PENYEBAB NONKARDIAK NYERI DADA
ke belakang atas. Marfan syndrome me- AKUT
rupakan salah satu penyebab diseksi
aneurisma aorta (Lange dan Hillis, 2001). Nyeri dada non kardiak akut sering
Hipertensi sering dijumpai dan merupakan dijumpai pada populasi umum. Suatu
faktor risiko. Diseksi tipe A terjadi pada aorta penelitian di Cina meneliti nyeri dada dari
asendens, sedangkan tipe B terjadi pada 2.209 penduduk. Hasil penelitian menunjuk-
distal arteri subklavia sinistra. Pemeriksaan kan nyeri dada terjadi pada 20,6% penduduk,
fisik menunjukkan adanya murmur dan 68% di antaranya merupakan nyeri dada
insufisiensi aorta. Intensitas denyut arteri akut nonkardiak (Michael et al., 1994). Lebih
radialis dapat berbeda-beda (Carmel et al., dari setengah pasien dengan nyeri dada
2009). nonkardiak merasa tidak yakin bahwa nyeri
dada mereka bukan berasal dari jantung.
Perikarditis Selain itu kecemasan dari pasien ini
Perikarditis bisa disebabkan oleh seringkali melebihi pasien dengan nyeri dada
infeksi virus, tuberkulosis, penyakit akut kardiak (Owens, 1986).
autoimun, kegananasan, uremia, radiasi, dan
050 STARRY H RAMPENGAN

PENYEBAB GASTROESOFAGEAL NYERI kan sebagai heartburn atau pyrosis. Pyrosis


DADA dipicu dengan berbaring dan memburuk
setelah makan. Gejala penyerta lain meliputi
Menurut Fruergaard et al., penyakit batuk kronis dan disfagia. Pasien juga
gastroesofageal merupakan penyebab nyeri mengeluhkan adanya rasa getir di mulut
dada nonkardiak tersering, mencapai 42%. yang merupakan isi lambung (Owens, 1986).
Penyakit gastroesofageal yang mengakibat- Esofagitis juga berkaitan degan infeksi
kan nyeri dada akut meliputi perforasi seperti Candida albicans. Anamnesis riwayat
esofagus, spasme esofagus, esofagitis reflux, infeksi HIV atau kemoterapi meningkatkan
ulkus peptikum, pankreatitis, dan kolesistitis asumsi ke arah esofagitis Candida
(Owens, 1986). (Braunwald et al., 2001). Trush dapat tidak
atau terlihat pada pemeriksaan fisik. Trush
Kelainan Esofagus terjadi pada selaput mukosa pipi bagian
Perforasi esofagus bisa disebabkan dalam, lidah, palatum mole dan permukaan
oleh pemakaian instrumen secara iatrogenik, rongga mulut yang lain dan tampak sebagai
muntah hebat, dan penyakit esofagus bercak-bercak (pseudomembran) putih
(contoh: esofagitis atau neoplasma). Erosi cokelat muda kelabu yang sebagian besar
esofagus yang terjadi pada saat endoskopi terdiri atas pesudomiselium dan epitel yang
mencapai 10-70% dari pasien nyeri dada terkelupas, dan hanya terdapat erosi minimal
nonkardiak. Pasien perforasi esofagus me- pada selaput. Pasien juga mengeluhkan
ngeluhkan nyeri hebat, mendadak, dan terus adanya nyeri menelan (odynophagia)
menerus dari leher sampai epigastrium yang (Owens, 1986).
diperberat dengan menelan. Pemeriksaan Penyebab lain esofagitis meliputi be-
fisik menunjukkan adanya pembengkakan berapa obat seperti anti inflamasi nonsteroid
leher dan emfisema subkutan yang jelas di- dan alendronate. Sebenarnya semua pil dapat
rasakan sebagai krepitasi. Hal ini disebabkan memicu terjadinya esofagitis bila tidak
oleh udara yang merembes ke mediastinum disertai air yang cukup, namun alendronate
dan jaringan sekeliling. Efusi pleura juga mendapatkan perhatian khusus. Alendronate
dapat ditemukan (Braunwald et al., 2001). sebaiknya diminum dengan 150-250 cc air
Spasme esofagus sering sulit dibeda- dengan berdiri (Rajni, 2009). Esofagitis karena
kan dengan nyeri dada iskemik kardiak zat kimia yang disebabkan tertelannya zat
karena nyeri ini juga hilang atau berkurang kaustik juga patut dipertimbangkan sebagai
dengan pemberian nitrat. Namun nyeri dada salah satu penyebab (Braunwald et al., 2001).
spasme esofagus tidak dipengaruhi oleh
aktivitas. Menelan makanan dingin atau Kondisi Abdomen Atas
hangat dapat memicu terjadinya spasme Kondisi abdomen atas meliputi
(Owens, 1986). kolesistitis, pankreatitis akut, dan perforasi
Esofagitis reflux merupakan penyebab ulkus peptikum dapat menyerupai tanda dan
utama dari nyeri dada nonkardiak yang gejala infark atau iskhemia miokard inferior.
berasal dari esofagus (Horne et al., 2000). Kondisi abdomen atas patut dipertimbang-
Penyakit ini sering digambarkan sebagai kan sebagai salah satu penyebab nyeri dada
sensasi terbakar, suatu gejala yang diasosiasi- bawah. Tanda Murphy, yang merupakan
MENCARI PENYEBAB NYERI DADA?: KARDIAK DAN NONKARDIAK 051

tanda kolesistitis akut, dapat diperlihatkan pasien dengan penyakit paru seperti
dengan menginstruksikan pasien menarik emfisema. Biasanya penyakit ini mengenai
nafas dalam sementara dokter melakukan laki-laki tinggi, kurus, dan perokok.
palpasi daerah subkosta kanan. Terhentinya Pemeriksaan fisik menunjukkan hilangnya
inspirasi karena nyeri merupakan hasil positif suara nafas dan hipersonor dari paru yang
tanda Murphy. Pankreatitis akut menyebab- sakit (Braunwald et al., 2001).
kan nyeri terus menerus di daerah Emboli paru dicurigai pada keadaan
epigastrium. Riwayat alkoholik, kolelitiasis, dispnea akut, nyeri dada pleura, hipoksia
dan hipertrigliseridemia meningkatkan berat, dan faktor risiko seperti riwayat
kecurigaan pankreatitis akut. Pasien perforasi operasi baru-baru ini, keganasan, tirah baring
ulkus peptikum umumnya menderita nyeri lama, atau sikap hidup yang bermalas-
epigastrium hebat. Tanda-tanda peritonitis, malasan (Ronnie dan Tomas, 2008). Kebanya-
seperti perut keras seperti papan, dapat kan emboli paru berasal dari tromboemboli
segera ditemukan pada pasien perforasi ekstremitas bawah. Stein et al. menemukan
ulkus peptikum (Braunwald et al., 2001). gejala paling umum yaitu dispnea (73%),
nyeri pleura (28%), hemoptisis (13%).
PENYEBAB PULMONAL NYERI DADA Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya ronki
(51%) dan takikardia (30%) (Schlant et al.,
Nyeri dada yang sering berkaitan 1994).
dengan penyakit paru mempunyai sifat nyeri
pleura. Terminologi nyeri pleura meng- PENYEBAB LAIN NYERI DADA
implikasikan nyeri yang berubah-ubah sesuai
dengan siklus pernapasan (bertambah ketika Penyebab muskuloskeletal
inspirasi dan berkurang ketika ekspirasi). Berdasarkan Fruergaard et al, nyeri
Nyeri pleura bersifat tajam dan unilateral. dinding dada mencapai 28% dari seluruh
Pleuritis merupakan penyebab klasik yang penyebab nyeri dada nonkardiak pasien Unit
menimbulkan nyeri pleura. Pleuritis disebab- Perawatan Koroner. Penyebab muskulos-
kan oleh inflamasi pleura akut. Pleuritis keletal (dinding dada) dari nyeri dada akut
umumnya disebabkan oleh infeksi saluran meliputi kostokondritis (Sindrom Tietze), yang
nafas bawah. Penyebab lain pleuritis adalah disebabkan oleh inflamasi costochondral
penyakit autoimun. Nyeri bersifat tajam dan junction; fraktur iga, dan mialgia. Untuk
bertambah ketika batuk, menarik nafas pasien dengan nyeri dinding dada, palpasi
dalam, atau bergerak. Pleural friction rub dada dapat mencetuskan nyeri. Pergerakan
biasanya terdengar dengan auskultasi. vertebra pasif seperti fleksi, ekstensi, dan
Penyebab paru lain adalah pneumothoraks rotasi vertebra thorakal dan servikal juga
spontan, emboli paru, pneumonitis, bronkitis, dapat menimbulkan nyeri (Smith, 2000).
dan neoplasma intratorakal (Braunwald et al., Fibromialgia adalah suatu sindrom
2001). dari nyeri muskular regional, kelelahan, dan
Pneumothoraks spotan menghasilkan gangguan tidur yang mempunyai ciri khas
nyeri tajam yang menjalar ke bahu ipsilateral. berupa rasa nyeri pada palpasi daerah yang
Pneumothoraks spontan dapat terjadi pada sakit. Patofisiologi fibromialgia masih belum
052 STARRY H RAMPENGAN

sepenuhnya jelas, namun meliputi Terapi pada nyeri dada nonkardiak


hipersensitivitas jangka panjang. Hal ini dapat dilaksanakan tergantung pada setiap
berupa allodynia (suatu nyeri yang keadaan. Pemberian medikasi terhadap
dicetuskan oleh rangsang nonnoxious), masalah gastroesofageal perlu diperhatikan
hiperalgesia (suatu respon nyeri yang lebih mengingat ini merupakan etiologi tersering
berat dan lebih lama dari seharusnya) (Wai et nyeri dada akut nonkardiak (Lange dan
al., 2004). Hillis, 2001). Terapi alternatif seperti
Hipnoterapi juga dapat digunakan sebagai
Herpes Zoster salah satu terapi nyeri dada akut nonkardiak
Herpes zoster dapat menimbulkan (Yanerys dan Leonard, 2010).
nyeri dada akut. Nyeri disebabkan herpes
zoster menyerupai sensasi terbakar dan KEPUSTAKAAN
mengikuti distribusi dermatomal unilateral
bagian yang sakit. Pada pemeriksaan fisik Bernard K, Mark DH, Nasir Hussain 2004. Chest Pain:
Differentiating Cardiac from Noncardiac Causes.
tidak dijumpai hal yang spesifik karena nyeri
Hospital Physician 38: 24-27.
biasanya timbul sebelum adanya lesi Braunwald E, Zipes DP, Libby P 2001. Heart disease: a
vesikuler. Hal ini menyulitkan diagnosis textbook of cardiovascular medicine. 6th ed.
(Yanerys dan Leonard, 2010). Philadelphia: W.B. Saunders.
Carmel MH, Maran T, Brian PG 2009. Mitral Valve
Disease. In: Brian PG, Eric JT, ed. Manual of
Psikologis
Cardiovascular Medicine. 3rd ed. Philadelphia:
Serangan panik dapat menimbulkan Lippincott Williams Wilkins.
nyeri dada akut. Nyeri dapat berupa rasa Cristina A, Benjamin W, Sami RA 2010. Noncardiac
tertekan, ditusuk, seringkali disertai sesak Chest Pain and Fibromyalgia. Med Clin N Am 94;
dan berlangsung 30 menit atau lebih. Nyeri 275-289.
Dharmarajan TS, Adiga GU, Norkus EP 2003. Vitamin
ini tidak berkaitan dengan aktivitas dan dari B12 deficiency. Recognizing subtle symptoms in
anamnesis dapat diperoleh riwayat gangguan older adults. Geriatrics 58:37–38.
emosional sebelumnya (Wai et al., 2004). Gillick MR 2000. Rethinking the role of tube feeding in
pa-tients with advanced dementia. N Engl J Med
342:206–210.
SIMPULAN
Horne R, James D, Petrie K, et al. 2000. Patients’
interpretation of symptoms as a cause of delay in
Nyeri dada adalah masalah umum reaching hospital during acute myocardial
pada ruang perawatan akut dan disebabkan infarction. Heart. 83:388–393.
baik oleh kardiak maupun nonkardiak. Kannel WB, Abbott RD 1984. Incidence and prognosis
of un-recognized myocardial infarction: An update
Penyebab yang mengancam nyawa harus
on the Framingham study. N Engl J Med 311:1144–
segera diidentifikasi. Tidak semua penyebab 1147.
yang mengancam nyawa berasal dari Kiyici N, Dharmarajan TS, Pitchumoni CS 2001.
kardiak. Penyebab gastrointestinal dan Percutaneous endoscopic gastrostomy in the elderly:
pulmonal harus dipertimbangkan. clinical and ethical aspects. Pract Gastroenterol 25:12–
23.
Anamnesis dan pemeriksaan fisik masih Lange RA, Hillis LD 2001. Cardiovascular complications
menjadi lini terdepan dalam mengevaluasi of cocaine use [published erratum appears in N Engl
dan mengidentifikasi nyeri dada (Braunwald J Med 2001;345:1432]. N Engl J Med 345:351–358.
et al., 2001).
MENCARI PENYEBAB NYERI DADA?: KARDIAK DAN NONKARDIAK 053

Mia ME, Patrick TO, Leonard SL 2010. Valvular Heart Ronnie F, Tomas N-R 2008. Noncardiac Chest Pain. J
Disease. In: Leonard SL, ed. Pathophysiology of Heart Clin Gastroenterol 42: 636-646.
Disease. 5th ed. Philadelphia: Lippincott William Schlant RC, Alexander RW, O’Rouke RA, et al. 1994.
Wilkins. editors. Hurst’s the heart. 8th ed. New York: McGraw-
McGinnis MK, Foege WH 1993. Actual causes of death Hill Health Professions Division.
in the United States. JAMA 270:2207–2212. Smith DL 2000. Anemia in the elderly. Am Fam
Michael CK, Annapoorna SK, Valentin F 1994. Physician. 62:1565–1572.
Definition of Acute Coronary Syndromes. In: Wai MW, Kwok FL, Cecilia C, et. al. 2004. Population
Valentin F, Richard AW, Robert AO, Philip P-W, ed. based study of noncardiac chest pain in southern
Hurst’s the heart. 8th ed. New York: McGraw-Hill Chinese: Prevalence, psychosocial factors and health
Health Professions Division 1210-1211. care utilization. World Journal of Gastroenterology
Owens GM 1986. Chest Pain. Prim Care 13:55–61. 10(5): 707-712.
Rajni K 2009. Pulmonary Embolic Disease. In: Michael Yanerys R, Leonard SL 2010. Diseases of Pericardium.
HC, ed. Current Diagnosis&Treatment Cardiology. 3rd In: Leonard SL, ed. Pathophysiology of Heart Disease.
ed. McGraw-Hill. 5th ed. Philadelphia: Lippincott Williams Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai