Anda di halaman 1dari 4

PROSES PERMOHONAN

SLF DAN SHMSRS


APARTEMEN BOTANICA

SLF atau yang dulu dikenal dengan Izin Layak Huni (ILH) adalah suatu sertifikat
yang wajib dipenuhi terlebih dahulu oleh Pelaku Pembangunan sebelum suatu
bangunan dapat dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya sesuai Izin Mendirikan
Bangunan (IMB). SLF didapatkan melalui serangkaian pemeriksaan kelayakan
bangunan mencakup : a. kesesuaian fungsi; b. persyaratan tata bangunan; c.
keselamatan; d. kesehatan; e. kenyamanan; dan f. Kemudahan.

Pemeriksaan kelaikan bangunan tersebut meliputi ventilasi, sanitasi, saluaran air


hujan, instalasi listrik, pencahayaan serta kekuatan bangunan menghadapi bencana
(gempa, kebakaran), sehingga SLF memiliki kedudukan penting di dalam proses
perizinan bangunan gedung sebelum bangunan tersebut dimanfaatkan sesuai
dengan IMB. Setelah proses pemeriksaan selesai dilaksanakan dan bangunan telah
memenuhi persyaratan, barulah SLF akan dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah DKI
Jakarta.

Apartemen Botanica telah selesai dibangun dan telah dihuni oleh para Pemilik
dan/atau Penghuninya. Pelaku Pembangunan selanjutnya wajib untuk memperoleh
Sertipikat Laik Fungsi (SLF) definitif sebagai pelengkap berkas permohonan
penerbitan Sertipikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS) yang
merupakan bukti kepemilikan dari Apartemen Botanica.

Tetapi dalam praktiknya pemerintah DKI Jakarta menerapkan penerbitan SLF secara
bertahap dengan maksud mengontrol kelengkapan dan keamanan gedung serta
mengontrol pemenuhan kewajiban SIPPT khusunya Fasilitas Umum (Fasum) dan
Fasilitas Sosial (Fasos). Oleh karenanya, terdapat 2 (dua) jenis SLF yang dikeluarkan
Pemerintah Daerah yaitu :

1. SLF Sementara
Yaitu SLF yang diterbitkan setelah kelayakan bangunan terpenuhi. Hal ini
dibuktikan dengan adanya Rekomendasi Teknis (REKOMTEK) dari instansi-
instansi berwenang yang terlebih dahulu diadakan pengecekan teknis terhadap
seluruh peralatan termasuk konstruksi, M/E, dan lain-lain dalam suatu kegiatan
Test Commisioning. Dengan kata lain, REKOMTEK merupakan salah satu
dokumen penting yang membuktikan bahwa bangunan gedung/apartemen
telah siap dioperasikan (Ready for Use). Namun, masih terdapat kewajiban dalam
SIPPT yang belum terpenuhi. SLF Sementara ini diberikan hanya untuk masa
waktu 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang bilamana terdapat progress
kegiatan penyelesaian kewajiban SIPPT (Fasum/Fasos).

2. SLF Definitif
Yaitu SLF yang diterbitkan apabila sudah memenuhi seluruh pengecekan
kelayakan bangunan maupun kewajiban-kewajiban yang terdapat dalam SIPPT.
Adapun jangka waktu SLF Definitif selama 5 (lima) tahun, artinya setiap 5 (lima)
tahun bangunan gedung/apartemen akan dilakukan pengecekan ulang
terhadap seluruh peralatan bangunan khusunya yang berkaitan dengan
keselamatan, dan akan diterbitkan SLF yang baru sesuai dengan jangka
waktunya.

Sebagaimana diketahui SLF Apartemen Botanica masih bersifat sementara, hal


tersebut dikarenakan adanya kewajiban Pelaku Pembangunan didalam SIPPT yang
masih belum terpenuhi.

Kewajiban Pelaku Pembangunan Apartemen Botanica didalam SIPPT dapat dilihat


pada lampiran halaman __. Diketahui bahwa pemenuhan SIPPT Apartemen
Botanica masih memiliki kekurangan yaitu pada :

1. Penyediaan dan penyerahan bidang tanah berupa MDT dan MJL kepada
PemProv DKI berikut konstruksi tanpa ganti rugi.
Kewajiban SIPPT ini secara garis besar adalah untuk melakukan pelebaran kali
Simpruk yang terdapat di bagian selatan Apartemen Botanica. Pemenuhan
kewajiban ini dilaksanakan dengan tahapan :
a. Penyerahan Fisik (telah dilaksanakan tanggal 01 Oktober 2015);
b. Penyerahan Lahan (telah dilaksanakan tanggal 17 Desember 2015);
c. Rekomendasi Teknis Jalan dan Saluran (telah diterbitkan tanggal 21
November 2016);
d. Konstruksi MDT dan MJL (masih menunggu IMP);
e. Serah terima Konstruksi MDT dan MJL (setelah konstruksi selesai).

Pelaksanaan pelebaran kali Simpruk harus dilaksanakan berdasarkan gambar


dan rekomendasi dari Dinas Bina Marga DKI Jakarta. Saat ini pelaksanaan
pemenuhan SIPPT tersebut belum dapat dilaksanakan karena masih menunggu
Izin Membangun Prasarana (IMP).

Teknis pelaksanaan pelebaran kalo Simpruk harus dilaksanakan secara


menyeluruh atau dari hulu kehilir dan tidak mungkin untuk dilaksanakan
pelebaran hanya yang menjadi kewajiban Apartemen Botanica saja.

2. Menyediakan kebutuhan sarana kota (FASUS/ FASOM) - relokasi sekolah


Pemenuhan kewajiban ini dilaksanakan dengan tahapan :
a. Surat Penunjukkan KJPP (didapatkan tanggal 06 April 2017);
b. Kajian Estimasi Biaya Relokasi (tanggal 13 April 2017);
c. Konstruksi / Kompensasi.

Tahap akhir pemenuhan kewajiban tersebut mengalami kendala megenai


payung hukum yang belum terealisasi. Sekalipun KJPP sudah ditunjuk oleh
Pemprov DKI dan sudah keluar hasil penilaian yang dikeluarkan KJPP untuk
merekolasi sekolah tersebut.

Dari penjelasan tersebut diatas maka telah diketahui bahwa proses permohonan SLF
Apartemen Botanica masih terkendala / tersandera mengenai pemenuhan
kewajiban SIPPT, namun dengan aturan dan kebijakan yang masih menunggu
adanya payung hukum diatasnya atau dengan kata lain masih menunggu aturan
dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
SLF Definitif merupakan salah satu persyaratan didalam permohonan penerbitan
SHMSRS. SLF Definitif, gambar pertelaan, akta pemisahan dan uraian teknis akan
diajukan kepada Kantor Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta untuk kemudian
dilaksanakan peninjauan lokasi oleh Dinas Penataan Kota.

Secara lengkap mengenai permohonan penerbitan SHMSRS dapat dilihat didalam


flowchart dibawah ini :

Toping Off Mechanical Electrical

SHMSRS Terbit atasnama Pemilik


Pembuatan Gambar Pertelaan, Permohonan SLF
Akta Pemisahan dan Uraian Teknis

Proses AJB dan Balik Nama SHMSRS


Rakor oleh Dinas
Penataan Kota, Dinas
Permohonan Pertelaan pada Kanwil BPN Prov
PU, Dinas Pemdam Penyerahan SHM Sarusun oleh Kanwil
DKI Jakarta disertai Gambar Pertelaan dan
Uraian Teknis serta kelengkapan Administrasi Kebakaran, Dinas BPN yang telah ditandatangani oleh
Perhubungan,PLN Kantor Pertanahan wilayah
yang lainnya

Tinjau Lokasi oleh Kanwil BPN Proses Penandatanganan SHM Sarusun


Test Comitioning oleh
Prov DKI Jakarta oleh Kantor Pertanahan wilayah
Dinas Terkait

Kanwil BPN Prov DKI Jakarta Mengirim Surat


Rekomendasi Proses Pencetakan SHM Sarusun atas
tinjau lokasi disertai Kelengkapan Administrasi
nama Developer oleh BPN Kanwil
kepada Dinas Penataan Kota

Verbal Pengesahan SLF


Pemerikasaan Kelengkapan Administrasi Pendaftaran Akta Pemisahan SHM
Pertelaan oleh Bagian Pengawasan DCKTRP Sarusun pada Kantor Pertanahan
Pemprov DKI Jakarta Pengesahan SLF oleh
Gubernur DKI Jakarta
Pengesahan Gambar Pertelaan, Akta
Tinjauan Lapangan oleh Bagian Pengawasan
Pemisahan dan Uraian Teknis oleh
DCKTRP PemProv DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta
SLF
Hasil Tinjauan Lapangan sebagai Bahan
Pembahasan untuk Rapat Koordinasi Proses Administrasi Verbal SK
Pengesahan Pertelaan oleh Kanwil BPN
Prov DKI Jakarta
Rapat Koordinasi yang dihadiri oleh Dinas
Perumahan, DCKTRP, Biro Hukum Prov DKI
Jakarta dan Kanwil BPN Prov DKI Jakarta Hasil Kajian dibuat dalam bentuk
rekomendasi Kajian bagian
pengawasan dan selanjutnya dikirim
kepada Kanwil BPN untuk proses verbal
Revisi Berkas Pertelaan sesuai dengan hasil
Rapat Koordinasi

Dari flowchart tersebut dapat diketahui bahwa proses penerbitan SHMSRS di DKI
Jakarta
Penyerahan memakan
Berkas waktu
yang telah direvisi kira-kira selama
kepada Tinjau 2-3 (dua
tiga) tahun
Lokasi sampai
terhitung
oleh Bagian
Bag.Pengawasan sejak
mengkaji berkas yang
Bag.Pengawasan disertai pengantar dari BPN Pengawasan DCKTR Pemprov DKI telah direvisi dengan hasil tinjau
permohonan Kanwil
pertelaan diajukan. Jakarta (±2x Tinjau) lapangan
Pelaku Pembangunan Apartemen Botanica tetap berkomitmen dan berjanji untuk
menyegerakan pengurusan SLF Definitif dan juga penerbitan SHMSRS Apartemen
Botanica sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Besar
harapan kami agar seluruh Pemilik dan/atau Penghuni Apartemen Botanica dapat
mengerti, memahami dan turut mendukung dalam pelaksanaan proses SLF dan
SHMSRS tersebut.

Anda mungkin juga menyukai