DIAGNOSA KEPERAWATAN/
MASALAH KOLABORASI TUJUAN DAN KRITERIA RENCANA TINDAKAN
HASIL
Keseimbangan cairan Manajemen Cairan
Kelebihan volume cairan Setelah dilakukan perawatan Catat intake dan output dengan akurat
selama 5 jam..... tercapai Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatremia dilusi dengan
keseimbangan & elektrolit serum Na<130 mEq/L
dengan kriteria hasil: Monitor respon pasien terhadap terapi elektrolit
Tekanan darah dalam kisaran Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi
normal adekuat, tekanan darah)
Rata-rata tekanan arteri Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN
normal osmolalitas urin meningkat)
Tekanan vena central dan Monitor status hemodinamik
tekanan paru normal Monitor vital sign
Nadi perifer teraba Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (crakles, CVP, edema,
Tidak ada hipotensi ortostatik distensi vena jugularis, asites)
Keseimbangan intake dan Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul atau
output dalam 24 jam memburuk
Tidak ada suara nafas Monitor cairan
tambahan Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi
BB stabil, tidak ada asites, Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidakseimbangan
tidak ada edema perifer cairan (hipertermia, terapi diuretic, kelainan renal, gagal jantung,
Tidak ada distensi vena diaphoresis, disfungsi hati, dll)
jugularis Monitor BB monitor serum dan elektrolit urin
Kelembaban kulit dan Monitor albumin dan protein total
membran mukosa baik Monitor tekanan darah orthostatisk dan perubahan irama jantung
Nilai hematokrit dalam Catat dan monitor adanya distensi leher, ronchi, edema perifer dan
kisaran 37-47 mEq/L penambahan BB
Berat jenis urine dbn Kolaborasi perlunya HD
Keseimbangan elektrolit
asam basa Terapi hemodialisis
HR klien dalam kisaran 60- Catat vital sign sebelum tindakan
100x/mnt Jelaskan prosedur HD dan tujuan
RR klien dalam kisaran: 11- Cek peralatan dan cairan, sesuai protocol
24x/mnt Monitor ‘clotting time’ dan sesuaikan pemberian heparin
Na 135-145 mEq/L, K 3.5- Sesuaikan tekanan filtrasi untuk mengeluarkan sejumlah cairan
5mEq/L, Cl 98-106 mEq/L, yang diinginkan
Ca 4.5-5.8mEq/L, Mg 1.5-2.5 Bila pasien mulai hipotensi berikan cairan sesuai indikasi
mEq/l Hentikan HD sesuai protocol
BUN 7-18 mEq/L Bandingkan vital sign pre dan post dialysis
Creat 0.6-1.3 mEq/L Bandingkan hasil pemeriksaan laboratorium sebelum dan setelah
Bikarbonat serum 24-28 HD
mEq/l hindari pemeriksaan tekanan darah pada tangan yang terdapat
Ketegangan otot tidak ada fistula
Tidak terdapat rasa kram lakukan perawatan fistula sesuai protocol
pada ekstremitas bekerja secara kolaboratif dengan pasien untuk menyesuaikan
diet, pembatasan cairan dan obat-obatan untuk mengatur cairan
dan elektrolit diantara tindakan dialysis
ajarkan pasien untuk memonitor tanda dan gejala secara mandiri
yang mengindikasikan perlunya penanganan medis dengan segera
(demam, perdarahan, fistula yang clot, thrombophlebitis, dan nadi
yang ireguler)
bekerja secara kolaboratif dengan pasien untuk mengurangi rasa
tidak nyaman karena efek samping penyakit dan tindakan (kram,
kelelahan, sakit kepala, gatal, anemia, denaturalisasi tulang,
perubahan citra tubuh, dan gangguan peran)
bekerja secara kolaboratif dengan pasien untuk menentukan waktu
dialysis, pengaturan diet, dan nyeri.
Pola nafas tidak efektif dan Gangguan Respiratory status: gas Manajemen Sirkulasi Oksigen
pertukaran gas exchange Monitor status pernafasan laju/ frekuensi, kedalaman, irama,
Berhubungan dengan: Setelah dilakukan perawatan suara nafas tambahan.
Ketidakseimbangan perfusi dan selama ..... gangguan pertukaran Berikan posisi untuk meningkatkan ekspansi pernafasan
ventilasi gas pasien teratasi dengan Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian Oksigen
Perubahan membran kapiler alveoli kriteria hasil:
Status mental dalam batas Manajemen cairan
Data subjektif normal Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi
Dispnea Tidak ada sianosis adekuat, tekanan darah)
Gangguan penglihatan Tidak ada sesak nafas Monitor hasil laboratorium yang berhubungan dengan retensi
Sakit kepala ketika bangun Tidak somnolen cairan (BUN meningkat, hematokrit menurun)
Data objektif paO2 dalam batas normal Monitor status hemodinamik
Penurunan karbondiaoksida PaCO2 dalam batas normal Monitor vital sign
Takikardi Ph arteri dalam batas normal Monitor adanya indikasi kelebihan cairan (meningkatnya CVP,
Hiperkapnea Saturasi O2 dalam batas edema, distensi vena jugularis, ascites)
Kelelahan normal Monitor BB sebelum dan setelah dialysis
Somnolen Nadi dalam batas normal Kaji lokasi dan luasanya edema, bila ada
Iritabilitas Respiratori dalam batas Monitor intake makanan/minuman
Hipoksia normal Kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi dalam menentukan intake
Kebingungan Sodium, potassium, calcium, cairan yang tepat dan regimen medikasi
AGD abnormal magnesium, albumin, Monitor status nutrisi
Sianosis creatinin, BUN, Ph urin Tentukan UFG setiap kali HD
Warna kulit abnormal (pucat, kehitam- dalam batas normal Monitor respon paisen setaip kali dilakukan UF dan diuretic
hitaman) Sesuaikan UF dan diuretic sesuai order
Hipoksia Keseimbangan elektrolit asam Monitor cairan sesuai renacana tindakan
Hiperkarbia basa Dorong pasien untuk mematuhi regimen cairan dan diet
Abnormal frek, irama, kedalaman nafas HR klien dalam kisaran: (2th- Dorong kepatuhan pada regimen medikasi
Abnormal Ph arteri 10th: 60-140x/mnt), dewasa Identifikasi sumber-sumber yang dapat membantu pasien
Nafas cuping hidung 60-100 x/mnt mencapai tujuan dari manajemen cairan
RR dalam kisaran (1-4th) 14- Lakukan konsultasi bila diperlukan
25 x/mnt (5-14th) 11-24x/mnt Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul atau
(>14th) memburuk
Na 135-145 mEq/L, K 3.5-5
mEq/L, Cl 98-106 mEq/L, Manajemen Asam-Basa
Mg 1.5-2.5 mWq/L, Creatinin Jaga patensi akses IV
0.6-1.3 mEq/L Jaga patensi jalan nafas
Bikarbonat serum 24-28
Atur posisi pasien agar ventilasi adekuat
mEq/L
Monitor adanya gejala kegagalan respirasi (turunnya PaO2,
Ketegangan otot tidak ada meningkatnya kadar PaCO2, kelebihan otot respirasi)
Iritabilitas neuromuscular Berikan terapi oksigen bila perlu
Tidak terdapat rasa geli pada Kurangi konsumsi oksigen (berikan rasa nyaman, kontrol demam,
ekstremitas kurangi rasa cemas) bila diperlukan
Monitor status neurologi (tingkat kesadaran, bingung)
Kolaboraasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan (Sodium
Bicarbonat/ Meylon)
Terapi Hemodialisa
Catat vital sign sebelum tindakan
Jelaskan prosedur HD dan tujuan
Cek peralatan dan cairan, sesuai protocol
Monitor ‘clotting time’ dan sesuaikan pemberian heparin
Sesuaikan tekanan filtrasi untuk mengeluarkan sejumlah cairan
yang diinginkan
Bila pasien mulai hipotensi berikan cairan sesuai indikasi
Hentikan HD sesuai protocol
Bandingkan vital sign pre dan post dialysis
Bandingkan hasil pemeriksaan laboratorium sebelum dan setelah
HD
hindari pemeriksaan tekanan darah pada tangan yang terdapat
fistula
lakukan perawatan fistula sesuai protocol
bekerja secara kolaboratif dengan pasien untuk menyesuaikan
diet, pembatasan cairan dan obat-obatan untuk mengatur cairan
dan elektrolit diantara tindakan dialysis
ajarkan pasien untuk memonitor tanda dan gejala secara mandiri
yang mengindikasikan perlunya penanganan medis dengan segera
(demam, perdarahan, fistula yang clot, thrombophlebitis, dan nadi
yang ireguler)
bekerja secara kolaboratif dengan pasien untuk mengurangi rasa
tidak nyaman karena efek samping penyakit dan tindakan (kram,
kelelahan, sakit kepala, gatal, anemia, denaturalisasi tulang,
perubahan citra tubuh, dan gangguan peran)
bekerja secara kolaboratif dengan pasien untuk menentukan waktu
dialysis, pengaturan diet, dan nyeri.
Kolaboratif dalam pemberian meylon (sodium karbonat)
INFEKSI Setelah dilakukan tindakan KONTROL INFEKSI
Definisi : peningkatan resiko masuknya keperawatan selama .....x24 jam Definisi: meminimalkan mendapatkan infeksi dan transmisi agen
orgaanisme patogen. status kekebalan pasien infeksi
Faktor resiko : meningkat dengan indilaktor: Intervensi :
Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
prosedur infasif Klien bebas dari tanda dan Pertahankan teknik isolasi
penyakit kronik gejala infeksi Batasi pengunjung bila perlu
imunitas didapat tidak adekuat tidak didapatkan infeksi Instruksikan pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung
ketidakcukupan pengetahuan untuk berulang dan setelah berkunjung
menghindari paparan patogen status respirasi sesuai yang Gunakan sabun anti mikroba untuk cuci tangan
Trauma diharapkan Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
kerusakan jaringan dan peningkatan temperatur badan sesuai yang Gunakan universal precaution dan gunakan sarung tangan selama
paparan lingkunga diharapkan kontak dengan kulit yang tidak utuh
Malnutrisi jumlah leukosit normal Tingkatkan intake nutrisi dan cairan
peningkatan paparan lingkungan klien menunjukan Berikan terapi antibiotik bila perlu
pathogen kemampuan untuk mencegah Observasi dan laporkan tanda dan gejal infeksi seperti kemerahan,
tidak adekuat pertahanan sekunder timbulnya infeksi panas, nyeri, tumor
(penurunan Hb, leukopenia, penekanan klien menunjukan prilaku Kaji temperatur tiap 30 menit
respon inflamasi) hidup sehat Catat dan laporkan hasil laboratorium, WBC
tidak adekuat pertahanan tubuh primer Gunakan strategi untuk mencegah infeksi nosokomial
(kulit tidak utuh, trauma jaringan, Istirahat yang adekuat
penurunan kerja silia, cairan tubuh Kaji warna kulit, turgor dan tekstur, cuci kulit dengan hati-hati
statis, perubahan sekresi PH, perubahan Ganti balutan double lumen kateter dengan aseptik sesuai aturan
peristaltik) yang berlaku
trauma Pastikan perawatan aseptik pada Saran hubungan sirkulasi
Kerusakan jaringan Pastikan teknik perawatan luka yang tepat
Berikan antibiotik sesuai autran
Ajari pasien dan keluarga tanda dan gejal infeksi dan kalau terjadi
melaporkan pada perawat
Ajarkan klien dan anggota keluarga bagaimana mencegah infeksi
PROTEKSI INFEKSI
Definisi : pencegahan dan deteksi dini pada pasien
yang beresiko
Intervensi :
Monitor tanda dan gejala infeksi
Monitor hitung granulosit, WBC
Monitor kerentanan terhadap infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung terhadap penyakit menular
Gangguan rasa nyaman menggigil Setelah dilakukan tindakan Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
keperawatan selama…< 2 jam Identifikasi kebutuhan keamanan pasien sesuai dengan kondisi fisik
Peningkatan denyut nadi klien menunjukkan temperatur dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien
Peningkatan laju dan kedalaman dalam batas normal dengan Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam
pernafasan kriteria hasil: Kaji penyebab menggigil.
Merasakan sensasi dingin Suhu Tubuh dalam batas Selimuti pasien (extra selimut)
Kontraksi otot normal Berikan cairan intravena
Kulit pucat dan dingin karena Bebas dari kedinginan Kompres hangat pasien pada lipat paha dan aksila, pada daerah
vasokontriksi Suhu tubuh stabil 36,50- perifer yang kelihatan sianosis.
Rambut kulit berdiri 37,50c Masage daerah perifer untuk meningkatkan sirkulasi perifer
Dasar kuku mengalami sianosis karena Termoregulasi dalam batas menghindari terjadinya sianosis
vasokontriksi normal Naikkan suhu mesin hemodialisis 37,5 oC-38 oC .
Mengigil Nadi dalam batas normal Hentikan HD bila perlu
Peningkatan suhu tubuh. 14 thn : 65-100 >14thn : 60- Pantau tingkat kesadaran.
100
Tingkatkan sirkulasi udara
Respirasi dalam batas normal Beri Oksigen bila perlu untuk meningkatkan sirkulasi O2
Anak-anak : 15-30 x/m Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil
Dewasa : 12-20 x/m Temperature regulation
Tidak terjadi sianosis pada Monitor suhu minimal tiap 30 menit
dasar kuku Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu
Monitor TD, nadi dan RR
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan irama pernafasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernafasan abnormal
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi
HIPERTERMI Setelah dilakukan tindakan PENGATURAN SUHU
Definisi: suhu tubuh naik diatas rentang keperawatan selama ......< 2 jam Monitor minimal tiap 30 menit
normal pengaturan suhu tubuh pasien Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu
Batasan karakteristik: kenaikan suhu normal dengan indikator : Monitor TD, nadi, dan RR
tubuh naik diatas rentang normal, Suhu Tubuh dalam batas Monitor warna dan suhu kulit
kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi
normal, serangan atau konvulsi (kejang), Bebas dari kedinginan Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
kulit kemerahan, pertambahan RR, Suhu tubuh stabil 36,50-37,50c Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh
takikardi, saat disentuh tangan terasa Termoregulasi dalam batas Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas
hangat normal Diskusikan tentang pentingnya penagturan suhu dan kemungkinan
Nadi dalam batas normal efek negatif dari kedinginan
14 thn : 65-100 Beritahuakan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan
>14thn : 60-100 emergency yang diperlukan
Respirasi dalam batas normal Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan
Anak-anak : 15-30 x/m Berikan antipiretik jika perlu
Dewasa : 12-20 x/m FEVER TREATMENT
Tidak ada sakit kepala Definisi: manajemen pasien dengan hiperpireksia yang disebabkan
Tidak ada nyeri otot oleh faktor non lingkungan.
Tidak lekas marah Intervensi:
Tidak ada perubahan warna Monitor suhu sesering mungkin
kulit Monitor IWL
Tidak ada tremor Lakukan monitoring suhu secara kontinyu
Berkeringat saat kepanasan Monitor warna dan suhu kulit
Menggigil saat kedinginan Monitor tekanan darah, nadi dan RR
Denyut nadi sesuai dengan Monitor penurunan tingkat kesadaran
yang diharapkan Monitor WBC, Hb dan Ht Leukosit, LED, Trombosit
Pernafasan sesuai dengan Monitor input dan output monitor keabnormalan elektrolit
yang diharapkan Monitor adanya aritmia
Hidrasi adekuat Monitor ketidakseimbangan asam basa
Melaporkan kenyamanan Berikan antipiretik
suhu tubuh Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam
Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh
Kompres pada lipatanpaha dan ketiak
Tingkatkan sirkulasi udara
Berikan pengobatan untuk mencegah pasien menggigil
Kaji penyebab demam
Monitor warna, suhu dan kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan perawatan Terapi aktivitas
Berhubungan dengan: selama ..... intoleransi aktivitas Tentukan penyebab intoleransi aktivitas
tirah baring atau imobilisasi pasien teratasi dengan kriteria Berikan periode istirahat saat beraktivitas
kelemahan menyeluruh hasil: Pantau respon kerja kardiopulmonal sebelum dan setelah aktivitas
ketidakseimbangan antara suplai Konservasi energy Minimalkan kerja kardiopulmonal
oksigen dan kebutuhan Istirahat dan aktivitas klien Tingkatkan aktivitas secara bertahap
seimbang Ubah posisi pasien secara perlahan dan monitor gejala intoleransi
data subjektif Klien mengetahui aktivitas
melaporkan secara verbal adanya keterbatasan energinya Ajarkan klien teknik mengontrol pernafasan saat aktivitas
kelelahan atau kelemahan Klien mengubah gaya hidup Monitor dan catat kemampuan untuk mentoleransi aktivitas
adanya dyspnea atau ketidaknyamanan sesuai tingkat energy Monitor intake nutrisi untuk memasatikan kecukupan sumber
saat beraktivitas Klien memelihara nutrisi energi
yang adekuat Kolaborasi dengan fisioterapi untuk peningkatan level aktivitas
Persediaan energy klien Bantu klien melakukan dayly activitiesnya.
Data objektif cukup untuk beraktivitas
Respon abnormal dari tekanan darah Toleransi aktivitas
atau nadi terhadap aktivitas SaO2 pasien dalam batas
Perubahan EKG: aritmia, iskemia normal dalam respon
aktivitas
HR klien dalam kisaran 0-3
bln: 85-200x/mnt, 3bl-2th:
100-190x/mnt, 2th-10th; 60-
140x/mnt, > 10th 60-100
x/mnt
RR klien dalam kisaran; 25-
60x/mnt (1-4 th), 20-30
x/mnt (5-14th), 11-25 x/mnt
(5-14 th), 11-24 x/mnt
(>14th)
Tekanan darah dalam batas
norml
R/ Nutrisi kurang dari kebutuhan Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrient
tubuh keperawatan selama ....... Kaji adanya alergi makanan
Berhubungan dengan ketidakmampuan Status nutrisional: Yakinkan diet yang dimakan tinggi serat untuk mencegah
untuk memasukkan atau mencerna nutrisi keadekuatan nutrient konstipasi
oleh karena faktor Status nutrisional: asupan Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
biologis/psikologis/ekonomi makanan dan cairan Informasikan pada pasien dan keluarga manfaat nutrisi
Kontrol berat badan Atur posisi semifowler atau fowler tinggi selama makan
data subjektif .............................. Kelola pemberian anti emetic sesuai order
Nyeri abdomen .............................. Pertahankan terapi IV line
Muntah Albumin serum dalam Catat adanya edema, hiperemetik, hipertonik papilla lidah dan
Kejang perut kisaran 3.5-5.5 mEq/L, Hb cavital oval
Rasa penuh tiba-tiba setelah makan dalam kisaran 12-16 mEq/L,
Monitor turgor kulit
Hmt 37-47 mEq/L
Monitor adanya penururnan BB dan gula darah
Data objektif Klien mampu mengahbiskan
Monitor kekeringan kulit, rambut kusam, total protein, Hb dan
Diare diet tiap porsi
kadar Ht
Kurang nafsu makan BB klien naik 0.9kg/minggu
Monitor mual dan muntah
Bising usus berlebih Konjungtiva klien berwarna
Monitor warna konjungtiva
Konjungtiva pucat merah muda
Monitor intake nutrisi
Denyut nadi lemah Klien tidak merasakan mual,
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
Angka albumin nyeri perut, diare
nutrisi yang dibutuhkan pasien
BB......... TB.............IMT.............. Bising usus klien baik
Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama .......x24 Berikan subtansi gula
jam status nutrisi: intake nutrient Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
pasien adekuat dengan indikator Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli
: gizi)
intake kalori
intake protein
intake lemak
intake karbohidrat
intake vitamn
intake mineral
intake zat besi
intake kalsium