Anda di halaman 1dari 21

Ns. Rodiah, S.

Kep
• peningkatan suhu tubuh yang
merupakan respon fisiologis
DEFINISI akibat pengaturan pada set point
di hipothalamus

•Pirogen yang berasal


ETIOLOGI dari eksogen maupun
endogen
NON
INFEKS Pirogen eksogen INFEKSI

I
Fagositosis oleh
leukosit

Pirogen endogen
Pada hipotalamus
terjadi pelepasan
asam arakhidonat
meningkat
Aktifitas Peran sintesis
metabolik PGE2
meningkat
VASOKONSTRIKSI
PERIFER
Produksi
panas
meningkat PENGELUARAN
PANAS MENURUN

DEMAM
 Pengeluaran panas dikurangi  penurunan
aliran darah ke kulit  perasaan dingin
 Produksi panas meningkat  menggigil
 Frekuensi denyut jantung ↑
 Metabolisme ↑  lemah, nyeri sendi, sakit
kepala
 Gelombang tidur lambat ↑  delirium
Tipe Demam Karakteristik Contoh

Demam Septik - Suhu badan berangsur naik sangat tinggi sekali TBC berat,
pada malam hari reaksi obat
- Turun kembali ke normal pada pagi hari
- Sering disertai menggigil dan berkeringat

Demam - Suhu badan turun tiap hari tetapi tidak kembali ke Sepsis, demam
Remiten suhu normal tifoid stadium
- Perbedaan suhu lebih dari 1 derajat lanjut, reaksi
obat
Demam - Suhu badan turun ke normal selama beberapa jam Malaria, reaksi
Intermiten dalam satu hari obat
- Bila terjadi tiap hari  quotidian
- Bila terjadi tiap 2 hari sekali  tersiana
- Bila terjadi tiap 3 hari sekali  kuartana

Demam - Demam terus menerus tanpa pernah mencapai TB Miliaris,


Kontinyu suhu normal pneumonia
- Variasi suhu sepanjang hari tidak lebih dari lobaris, demam
1 derajat tifoid
permulaan,
reaksi obat
Tipe Demam Lain Karakteristik Contoh

Demam Belum - Demam terus menerus selama 3 minggu


Terdiagnosis (Fever - Suhu badan di atas 38,3 °C
Unknown Origin) - Penyebab belum diketahui walaupun
telah diteliti selama 1 minggu secara
intensif dengan lab dan penunjang
lainnya

Demam Dibuat-Buat Pasien sengaja berusaha dengan berbagai Gangguan


(Facitious Fever) cara agar suhu badan yang akan dicatat psikiatri, sering
lebih tinggi dari suhu badan pada wanita dan
sesungguhnya paramedis
1. Infeksi (bakteri, virus, parasit)
2. Keganasan
3. Reaksi Obat (obat-obatan, pasca imunisasi)
4. Trauma (pasca operasi, infeksi nosokomial)
5. Gangguan Imun (Penyakit Vaskular
Kolagen)
6. Terpapar suhu yang dingin (Ekstrim)
7. Dehidrasi
ETIOLOGI PENYAKIT KARAKTERISTIK

Bakteri 1) Demam Thyphoid Onset gradual malaise,


sakit kepaka, nyeri
tenggorok, batuk, diare
dan konstipasi

Pada PF : rose spot,


bradikardia,
splenomegali, distensi
abdomen

Slow rise of fever to


maximum and then slow
return to normal

Lab : leukopenia, hasil


kultur darah,urin dan
tinja positif untuk
ETIOLOGI PENYAKIT KARAKTERISTIK

Bakteri TBC Gejala Mudah lelah,


demam, keringat malam,
dan batuk

Hasil Ro Thorax :
Gambaran infiltrat pada
apex

Tuberkulin tes positif

Pemeriksaan bta sputum


(+)

Virus DBD Exposure 7 – 10 hari


sebelum kejadian

Onset Tiba- tiba demam


tinggi, menggigil, nyeri
hebat, neyri kepala,
nyeri tenggorok
ETIOLOGI PENYAKIT KARAKTERISTIK

Virus DBD Kurva demam bifasik :


fase awal 3 – 7 hari,
remsi, beberapa jam – 2
hari, fase kedua 1 – 2
hari

virus bronkiolitis Biasanya pada bayi


antara umur 2-24 bulan

Lebih sering terjadi pada


musim hujan

Biasanya dimulai dari


ISPA lalu turun ke
bawah sesudah 2-4 hari

Demam subfebril (38-


38,5 ˚C)
Etiologi Penyakit karakteristik

Parasit Malaria Riwayat perjalanan ke daerah endemik


malaria

Serangan periodik antara demam,


menggigil, dan berkeringat

Sajit kepala, nyeri otot, splenomegali,


anemia, leukopenia

Dapat diidentifikasi melalui sediaan darah


tipis maupun tebal dengan menemukan
pasrasit dalam eritrosit
Etiologi Penyakit Karakteristik

Keganasan Leukimia Durasi gejala pendek


meliputi lelah, demam,
dan pendarahan

Laboratorium : terda[at
sitopenia atau
pansitopenia

Sel muda 30% dlm


sumsum tulang, 90%
dalam sirkulasi darah
perifer

Keganasan Limfoma Demam berkepanjangan


dengan suhu > 38˚C,
disertai keringat malam
Etiologi Penyakit Karakteristik
Obat Drug fever Efek samping
pengobatan berupa
demam obat terjadi pada
3-5% dari seluruh reaksi
obat yang dilaporkan
Obat yang sering
menyebabkan demam
antibiotik dan
antikonvulsi
Eosinofilia dan ruam
dapat membantu
diagnosis

Demam akan timbul


tidak lama setelah pasien
mulai dengan
pengobatan dan
menghilang bila
pengobatan dihentikan
patognomonis
Etiologi Karakteristik
Obat Post Imunisasi Vaksin yang sering menyebabkan
demam antara lain Hepatitis B,
DPT, campak

Demam tinggi
 Peningkatan denyut jantung
 Peningkatan laju dan kedalaman pernafasan
 Menggigil
 Kulit pucat dan dingin karena vasokontrisi
 Merasakan sensasi dingin
 Dasar kuku mengalami sianosis karena
vasokontriksi
 Rambut kulit berdiri
 Pengeluaran keringat berlebihan
 Peningkatan suhu tubuh
 Proses mengigil lenyap
 Kulit terasa hangat/ panas
 Merasa tidak panas/ dingin
 Peningkatan nadi dan laju pernafasan
 Peningkatan rasa haus
 Dehidrasi ringan sampai berat
 Mengantuk, delirium/ kejang akibat iritasi sel
saraf
 Lesi mulut herpetik
 Kehilangan nafsu makan
 Kelemahan, keletihan dan nyeri ringan pada otot
akibat katabolisme protein
 Kulit tampak merah dan hangat
 Berkeringat
 Menggigil ringan
 Kemungkinan mengalami dehidrasi
 ultrasonografi, endoskopi atau scanning uji
coba darah, pembiakan kuman dari cairan
tubuh/lesi permukaan atau sinar tembus rutin.
 biopsy pada tempat- tempat yang dicurigai
 angiografi, aortografi, atau limfangiografi
 darah rutin (trombosit, hemoglobin, leukosit,
LED, hemotokrit), elektrolit (Natrium
cendrung menurun)
a. Secara Fisik
 Pengukuran suhu tubuh (pantau ketika klien
mengatakan mulai menggigil, proses demam,
pemulihan/ 30 menit), jika dalam fase menggigil beri
extra selimut dan buli buli panas, suhu mesin
hemodialisis dinaikan 37,5 oC-38 oC, jika pasien mengigil
hebat hentikan hemodialisis, berikan Oksigen agar suplai
Oksigen sampai ke otak.
 Jika pada proses demam bukalah pakaian dan selimut
yang berlebihan
 Memperhatikan aliran udara di dalam ruangan
 Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya
suplai oksigen ke otak yang akan berakibat rusaknya sel-
sel otak.
 Berikan cairan melalui mulut, minum
sebanyak-banyaknya. Minuman yang
diberikan dapat berupa air putih, susu
(perhatikan balance cairannya seperti pasien
dengan diare harus disesuaikan)
 Tidur yang cukup agar metabolisme
berkurang
 Kompres dengan air hangat pada dahi,
ketiak,lipat paha
b. Obat-obatan Antipiretik

Anda mungkin juga menyukai