Anda di halaman 1dari 2

Discharge Planning Batu Saluran Kemih

Perawat memiliki peran sebagai caregiver dan educator. Edukasi adalah penambahan
pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi, dengan
tujuan untuk mengingat fakta atau kondisi nyata, dengan cara memberi dorongan terhadap
pengarahan diri (self direction), aktif memberikan informasi-informasi atau ide baru (Craven
dan Hirnle, 1996 dalam Suliha, 2002). Edukasi merupakan serangkaian upaya yang ditujukan
untuk mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok,keluarga dan masyarakat
agar terlaksa nanya perilaku hidup sehat (Setiawati, 2008).

Terapi batu saluran kemih yang dapat dilakukan oleh perawat yang merawat pasien dengan
batu saluran kemih adalah dengan melakukan edukasi dan persiapan pulang pasien
(discharge planning). Edukasi dan persiapan pulang pasien merupakan salah satu tugas
perawat dalam setting pencegahan (preventing) dan pemulihan (rehabilitating) serta
membantu mempersiapkan pasien untuk kembali ke rumah dengan modal pengetahuan yang
baru untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Pada pasien dengan batu saluran kemih, edukasi
pasien yang paling penting mengenai dua hal yaitu pengenceran kemih dan perubahan pola
makan.

Terapi terpenting dalam pembentukan batu saluran kemih adalah pengenceran air kemih. Air
kemih akan encer apabila dalam waktu 24 jam jumlah air kemih antara 2-2,5 liter. Hal ini
dipengaruhi oleh suhu lingkungan dan aktivitas fisik. Untuk mendapatkan jumlah air kemih
tersebut, disarankan untuk minum antara 2-3 liter air per hari. Pengenceran kemih dilakukan
tanpa mengubah komposisi air kemih sehingga ditekankan untuk memilih minuman dengan
pertimbangan jumlah kalorinya sebagai berikut (Nurlina, 2008):
1. Jumlah yang diminum 2,5-3 liter perhari dengan air kemih 2,5 liter perhari
2. Air yang diminum haus terdistribusi sepanjang hari, minum 2 cangkit setiap 2 jam dan
minum sebelum tidur dan seduah buang air kecil.
3. Jenis minuman yang sesuai yaitu fruit tea, herba tea, dan air mineral bergaram rendah
4. Minuman yang kurang sesuai yaitu kopi, teh pahit, dan jus buah yang pekat
5. Minuman yang tidak sesuai yaitu minuman yang beralcohol, cola, dan lemon .
Perubahan pola makan dilakukan dengar mengatur pola diet. Diet yang baik dan sesuai
dengan penderita saluran kemih adalah diet yang terdiri atas buah segar, sayuran dan selada,
lemak nabati, dan susu rendah lemak. Diet yang dibatasi adalah daging, ikan, sosis sebesar
150 gr/hari, sedangkan yang dihindari adalah lemak dan gula serta garam yang terlalu banyak
(Muslim, 2007).
Discharge Planning Pasien dengan GGK

Dengan kualitas intruksi kesehatanyang baik atau pemahaman tentang discharge planning
yang baik diharapakand apat meningkatkan kepatuhan pasien GGK dalam menjalani terapi
hemodialisis (HD harus teratur seminggu 2 kali), meliputi bagaimana pengobatan di rumah,
kebutuhan akan hasil test laboratorium yang dianjurkan sangat dianjurkan untuk mengontrol
hasil laboratorium setiap bulannya seperti (HB, Pospor, Calsium, Serum Iron, Kalium),
bagaimana memilih gaya hidup dan tentang perubahan aktivitas, latihan, diet makanan yang
dianjurkan dan membatasi intake cairan garam, dan buah yang mengandung tinggi kalium,
intake protein 1,2 gr/Kg BB, apa yang dilakukan pada keadaan darurat dan nomor telpon
yang bisa dihubungi, bagaimana mengatur perawatan lanjutan (jadwal terapi lanjutan).
Discharge planning diberikan kepada semua pasien GGK yang menjalani Hemodialisis, baik
pasien baru maupun pasien lama, Sehingga kualitas hidup pasien lebih optimal. Pasien yang
belum menjalani hemodialisis tetapi sudah mengalami GGK pada stage 4 atau 5 harus
membatasi asupan protein 0,8 gr/kg BB, membatasi asupan garam dan buah yang tinggi
kalium, agar ginjal dapat mempertahankan fungsinya dan menunda waktu hemodialisis.

Discharge Planning Batu Saluran Kemih

Anda mungkin juga menyukai