Ria Bandiara
FK UNPAD/ RS Hasan Sadikin Bandung
PENDAHULUAN
• Keadaan status nutrisi pasien hemodialisis (HD) rutin sangat
menentukan kualitas hidup pasien tersebut
• Status nutrisi yang buruk pada populasi ini menyebabkan angka
morbiditas dan mortalitas kardiovaskular menjadi tinggi
• Mengenal secara dini keadaan nutrisi pasien hemodialisis rutin akan
dapat mencegah atau memperbaiki keadaan gangguan nutrisi pasien
hemodialisis tersebut
Mengapa nutrisi penting untuk pasien dialisis rutin?
MALNUTRISI
• Gangguan nutrisi/malnutrisi pada pasien HD
Protein Energy Wasting syndrome (PEW)
JANGAN MEMBUAT
RENCANA TERAPI TANPA Ahli Gizi /Nutrisionist/Dietician harus
TAHU MASALAH masuk dalam tim
SEBENARNYA
Kebutuhan Nutrisi Pasien Dialisis
Zinc (mg/hari) 15
Multi-disciplinary
Approach
Indication for nutrition support
severe malnutrition:
BMI less than 20 kg/m2
body weight loss >10% over 6 months
serum albumin <35 g/l
serum transthyretin <300 mg/l
Clinical experience
Spontaneous Lack of Spontaneous intakes
intakes compliance < 20 kcal/kg/day shows:
> 20 kcal/kg/day or stress conditions Poor compliance
is a limiting factor
for oral nutritional
Enteral Nutrition
Dietary Oral
IDPN if EN is not possible:
supplements
counselling supplements
Central venous PN (ONS)2
5. IDPN should not be started at a blood flow rate less than 200 ml/ minute.
* If only amino acids will be infused, the infusion rate will be lower and limited by the maximum infusion rate
as indicated in the SmPC
# Needs to be reduced appropriately if only amino acids are administered. Cano NJM et al. : Clin Nutr 2009,28:401-414
Intradialytic parenteral nutrition (IDPN)
Clinical effects of IDPN and intradialytic AA supplementation
Content per 1000 ml Gram Asam amino seimbang dengan rasio EAA : NEAA = 60 : 40
mengoptimalkan sintesa protein dan meminimalkan
L- isoleucine 5,10
produk buangan (waste products)
L- leucine 10,30
L- lysine monoacetate 10,01
L- methionine 2,80
Acetylcysteine 0,50 Kadar BCAA tinggi (30%) : membantu sintesa protein
L- phenylalanine 3,80
L- threonine 4,80
L- tryptophan 1,90 Formula disesuaikan dengan gangguan metabolisme
L- valine 6,20
asam amino
L- arginine 4,90
L- histidine 4,30
Glycine 3,20
L- alanine 6,30 Bebas elektrolit : fleksibel menambahkan elektrolit sesuai
L- proline 4,30 kebutuhan
L- serine 4,50
L- malic acid 1,50
Glacial acetic acid 1,38 Osmolaritas rendah (645 mosm/l) : mengurangi resiko
Total amino acids 70 phlebitis
Total energy 280 kcal
Essential amino acids 60% Bebas sulfit : tidak menimbulkan reaksi alergi
Non essential amino acids 40%
Ratio E/N 1,5
BCAA 30% Premium quality : shelf life 3 tahun
Total Nitrogen 10,80
Osmolarity 645 mosm/l
RINGKASAN
• Prevalensi PEW cukup tinggi dengan konsekuensi peningkatan
morbiditas dan mortalitas
• Skrining dan assessment merupakan dua parameter yang wajib
dilakukan untuk perencanaan terapi nutrisi.
• Assessment yang dianjurkan digunakan adalah MIS karena sudah
meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik , IMT dan pemeriksaaan
laboratorium.
• Manajemen terapi nutrisi harus dilakukan oleh tim yang lengkap
termasuk ahli gizi
• Terapi nutrisi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien
22 – 24 MARET 2019
TERIMA KASIH