Welcome!

“Always Getting Better”

Perkenalan
Teori dan Praktek Elektro Pneumatik

Oleh : Agus Setiawan

 PERKENALAN
(Sistem Elektro-Pneumatik)
 Sistem Elektro Pneumatik

 Sistem Elektro Pneumatik mengagabungkan

dua sistem yang berbeda, yaitu sistem
pneumatik dan sistem elektrik.

 Sistem pneumatik untuk bagian powernya,

sedangkan sistem elektrik sebagian rangkaian
kontrol.
 Rangkaian Elektrik

Rangkain listrik terdiri dari 3 bagian penting,

yaitu :
1 2 3

Power Supply Switching Load

Element
Contoh : Battery, Contoh : Push Contoh ; Lampu,
generator, dll Button, limit coil, solenoid, dll
switch, dll
 Susunan Rangkaian Elektro Pneumatik

• Power Components
• Linier Cyinder
Execution • Rotary Cylinder
• Rodless Cylinder

Signal • Final controls elements

Output • Directional Control Valves

• Processing Elements
Signal • Relay
Processing • Timer
• Counters, etc

• Input Elements
• Push bottons
Signal • Limit Switches
Input • Reed Switches
• Proximity sensors
Rangkaian Elektro Pneumatik
 Diagram Rangkaian Listrik

Ladder Diagram Ladder Diagram

 JIS (Japan Industrial • DIN (Deutsches
Standars) Institut für Normung)
 Petunjuk Garis pada Rangkaian Listrik

JIS Ladder Diagram

1. Power supply digambarkan dengan 2
garis paralel secara vertical
2. Signal listrik mengalir dari kiri ke kanan

DIN Ladder Diagram

1. Power supply digambarkan dengan 2 garis
paralel secara horizontal
2. Signal listrik mengalir dari atas ke bawah
 Petunjuk garis dari Rangkaian Listrik

1. Control component harus digambar pada posisi

awal. Contoh : limit switces, tombol, dll
2. Garis kerja harus digambar secara horisontal (JIS)
atau vertikal (DIN).
3. Garis yang bersilangan/crossing atau garis yang
berhubungan/tersambung harus dijelaskan secara
benar.
 Petunjuk garis dari Rangkaian Listrik

4. Jika memungkinkan, garis kerja yang

bersilangan/crossing harus dihindari.
5. Beban seperti lampu, buzzer, coil, solenoid, dll
dihubungkan secara langsung ke terminal negatif.
Contoh : ke 0 V
Komponen Pengontrol - Sinyal
PushButton – Normally Open - NO

1.JIS

2.DIN
PushButton – Normally Close - NC

1.JIS

2.DIN
PushButton – Change Over Contact

1.JIS

2.DIN
PushButton – Detent switch

1.JIS

2.DIN
Emergency Stop PushButton
Limit Switch
 Limit Switch

1.JIS

2.DIN
SISTEM KONTROL

KONTROL LOGIKA
Fungsi Logika AND
Fungsi Logika OR
 Jenis Valve & Prinsip Kerjanya

• Air Operated Valve

Jenis valve yang dikendalikan oleh sinyal dari udara
bertekanan
• Direct Operated Solenoid Valve
Valve yang pengendaliannya menggunakan sinyal
electrik melalui relay maupun PLC
• Pilot Operated Solenoid Valve
Sama dengan solenoid valve, perbedaannya yaitu
solenoid pada valve bertugas membuka katup kecil
yang bertugas membuka jalur angin untuk
memindahkan spull
 Solenoid Valve

5/2 Solenoid Valve Single Coil 5/2 Solenoid Valve Double Coil

5/3 Solenoid Valve Closed Center

5/3 Solenoid Valve Pressured Center

5/3 Solenoid Valve Exhaust Center

JIS DIN
 Penjelasan Valve

Internal Pilot Operated

Solenoid Valve

Eksternal Pilot Operated

Solenoid Valve
Untuk aplikasi tekanan rendah :
air blowing
 Penjelasan Valve

3. Posisi Normal / Home position

Contoh : Normally Closed dan Normally Open

Monostable Valves Bistable Valves

Mempunyai pegas untuk mengembalikan Tidak bisa ditentukan ke posisi

ke posisi awal. Valve ini bisa kembali ke awal. Posisi awal adalah posisi
posisi awal secara otomatis (Normally terakhir hasil sinyal yang
position) mengaktifkan valve tersebut.
Tipe Manifold Body Port
Tipe Manifold Body Port
Multiple Sub Base
Multiple Sub Base
Tegangan Operasi
Electrical Entry
Komunikasi
Automatic Assembly Line
 Sensor Proximity

Inductive Sensor
(For Metallic object)
Capacitive Sensor
(For Metallic/
Non-metallic Optical Sensor
object) (For most object)
Sensor Induktif
 Sensor Induktif

+
+ _
IS IS
O/P
O/P _

High Frequency
Electromagnetic field

Internal Amplified
Oscillator Circuit Output
Conductive
Metal
Sensor Kapasitif
 Sensor Kapasitif

+
+ _
CS CS
O/P _
O/P

High Frequency
Electrical field

Internal Amplified
Metallic/ Oscillator Circuit Output
Non-metallic
Object
 Aplikasi Sensor

 Pendeteksi Botol tanpa tutup

 Aplikasi Sensor

 Kontrol Level Tank

Sensor Optik
 Sensor Optik

Receiver
Emitter
 Sensor Optik

+
+ _
OS OS
O/P
O/P _

Transmitter
O INFRARED
B RAY Internal circuit Amplifier
J
E
C
T
Receiver
 Macam Sensor Optik

 Sensor Optik – Separate Type

Receiver

Emitter
 Sensor Optik-Separate Type

E Object R

Object

Sensor
ON
 Sensor Optik-Separate Type

 Mendeteksi Bor yang patah

Alarm
Sensor Optik-Reflektive Type

Emitter
&
Receiver
 Sensor Optik-Reflektive Type

No Object
Object Detected

E&R Object

Object
 Sensor Optik-Reflektive Type

 Mendeteksi Pin Konektor

QC PASS
Sensor Optik-Retro Reflektive Type

Reflector

Emitter
 Sensor Optik-Retro Reflektive Type

E&R

No Object
 Sensor Optik-Retro Reflektive Type

Object
E&R

Object
Object Detected
 Sensor Optik-Retro Reflektive Type

 Mendeteksi Botol Transparan

Bottle
Detected
 Sensor Proximity (Induktife/Optik)

 3-Wire • 4-Wire
 Wiring Diagram (PNP)

 JIS • DIN
 Wiring Diagram (NPN)

 JIS • DIN
 Reed Switch

 Simbol • Cara Kerja

+
Leaf Electrical
Spring Connection

O/P

Glass Tube Reed Contact

(Gas) (Gold Plated)
Cara Kerja Reed Switch

Electrical
Electrical
Connection
Connection

Magnet
Cara Kerja Reed Switch

OFF ON

magnetic
ring
Cara Kerja Reed Switch

OFF
ON ON
OFF
Cara Kerja Reed Switch

OFF ON
Sistem 2 Wire (Reed Contact Type)

Red
(+)

Black

Without LED
Sistem 2 Wire (Reed Contact Type)

Red
(+)

Black

With LED
Sistem 3 Wire (Reed Contact Type)

Red
Resistor

White (+)
Load
Power
Supply

(-)
Black
 Sistem 2 Wire (Solid State Type)

Red (+)

Static
Switch

Black
 Sistem 3 Wire (Solid State Type)

Red
(+)
White

Static
Switch

Black
(-)

NPN Type
 Sistem 3 Wire (Solid State Type)

Red
(+)

Static
Switch White

Black
(-)

PNP Type
RELAY
 RELAY

 Simbol • Gambar
 RELAY

Relay adalah switch yang dioperasikan secara

elektrik.
Relay terdiri dari :
 Coil dengan iron core (soft iron)
 Beberapa kontak change over (NO dan NC)
 Pegas
Pergantian posisi kontak berasal dari medan
magnet dari rangkaian coil
Contoh Aplikasi RELAY
Contoh Pemakaian RELAY

NO Contact
Contoh Pemakaian RELAY

NC Contact
 Rangkaian Diagram

 JIS • DIN
 Rangkaian Diagram

Fungsi :
 Inversion : Mengganti kontak NO menjadi kontak NC
 Multiplication : Menambah 1 kontak menjadi beberapa
kontak
 Power Amplification: Input sinyal yang kecil untuk
mengatur output sinyal yang besar
 Voltage Change : Menggati supply DC ke AC atau supply
AC ke DC
 Memory Function : Menggunakan self holding circuit untuk
membuat memory circuit
 Fungsi Relay
Inversion : Mengganti kontak NO
menjadi kontak NC

N.O.
24V 0V
R1

N.C. Lamp
R1
 Fungsi Relay
Multiplication : Menambah 1 kontak menjadi beberapa
kontak
N.O.
24V 0V
R1

R1
Load 1

R1
Load 2

R1
Load 3
 Fungsi Relay

Power Amplification : Input sinyal yang kecil untuk

mengatur output sinyal yang besar
Voltage Change : Menggati supply DC ke AC atau supply
AC ke DC
N.O.
24V 0V
R1

L Large N
R1 Load
 Fungsi Relay

Memory Function : Menggunakan self holding circuit

untuk membuat memory circuit

24V Start Stop 0V

R1

R1

Lamp
R1
ELECTRICAL TIMER
SLOW-OPERATING RELAY
(ENERGIZING DELAY)
TIMING DEPENDENT CONTROL
(SLOW-OPERATING RELAY)
Soal Latihan
 Exercise 1 - 2
Membuat Rangkaian
1. Jika tombol S1 ditekan maka lampu H1 akan
menyala
2. Jika tombol S2 ditekan maka lampu H2 akan
menyala,
+24V 1 2

S1 S2

H1 H2

0V
 Exercise 3
Membuat Rangkaian
3. Jika salah satu atau semua tombol ditekan
dari S1 dan S2, maka silinder akan maju.
Silinder akan mundur saat tombol dilepas.
+24V 1 2

S1 S2
4 2

SOLA
5 3
SOLA 1

0V
 Exercise 4
4. Jika semua tombol ditekan dari S1 dan S2 maka
silinder akan maju. Silinder akan mundur saat tombol
dilepas.
+24V 1

S1

4 2
S2
SOLA
5 3
1

SOLA

0V
 Exercise 5
5. Jika hanya salah satu tombol ditekan dari S1
dan S2 maka maka silinder akan maju. Silinder
akan mundur saat tombol dilepas.
+24V 1 2 3 4

S1 S2 R1 R2

4 2
R2 R1

SOLA
5 3
1
R1 R2 SOLA

0V

4 3 3 4
 Exercise 6
• Double Acting Cylinder dengan single solenoid
• Tombol Start membuat silinder maju, tombol Stop
membuat silinder mundur
+24V 1 2 3

START R1 R1

4 2

STOP
SOLA
5 3
1
R1 SOLA

0V

2
3
 Exercise 7
• Double Acting Cylinder
• Saat Start ditekan sesaat silinder maju sampai
maksimum,kemudian mundur sampai minimum
• Bisa menggunakan sensor proxymity atau jenis sensor
yang lain
 Exercise 8
• Double Acting Cylinder
• Setelah Start ditekan, silinder maju mundur berulang
• Saat stop ditekan silinder berhenti di posisi minimum
 Exercise 7
• Peralatan stamping dapat dioperasikan dari 3 sisi
• Benda kerja dimasukkan melalui jalur yang telah
disediakan
• Jika dua dari ketiga tombol (B1,B2,B3) aktif maka
Double Acting Cylinder yang digerakkan oleh
double solenoid akan bergerak maju
• Jika tombol dilepas silinder akan mundur
• Silinder tidak boleh maju jika ketiga tombol aktif
atau hanya satu yang aktif
 Exercise 8
• Alat pencampur material terdiri dari tombol
tekan (S1) dan tombol (S2) dan dua silinder
double acting
• Posisi silinder awal adalah maju
• Silinder A mundur jika S1 ditekan
• Silinder B mundur jika S2 ditekan dan S1 ditekan
• Ketika S2 ditekan,tidak terjadi apa-apa
• Kedua silinder digerakkan oleh solenoid tunggal
 Exercise 9
• Ada dua buah tombol yaitu S1 dan S2
• Jika tombol 1 ditekan silinder A dan silinder B
maju
• Jika tombol 2 ditekan silinder A dan silinder B
mundur
• Jika tombol 1 dan 2 ditekan bersamaan,
silinder A maju, silinder B mundur
• Gunakan Single solenoid Valves