Disusun oleh :
Achmad Rifai H. (4.21.18.8.02)
Anisa S. Winartati (4.21.18.8.04)
Bagus Febri H. (4.21.18.8.06)
Efendi Setiawan (4.21.18.8.08)
Hafidz Asy’ari A. (4.21.18.8.10)
M. Yusuf N.K. (4.21.18.8.12)
Rizky Anggara (4.21.18.8.14)
Papercut adalah potongan kerajinan pada media kertas dengan tahap awal
pembuatan desain yang dilakukan masih manual. Ini dalam nilai yang kurang
efektif dan efisien. Dengan memanfaatkan pengerjaan mesin CNC akan lebih
cepat diselesaikan, tetapi harga di pasaran mesin ini masih relatif mahal untuk
ukuran kecil. Untuk memenuhi kebutuhan pengrajin papercut maka perlu
membuat mesin CNC yang khusus untuk pembuatan papercut tentunya dengan
harga yang jauh lebih terjangkau.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat
Prototipe Mesin CNC Berbasis Arduino Uno untuk keperluan pembuatan desain
atau pola kerajinan kertas yang dapat bekerja secara otomatis, baik untuk
produksi massal maupun produksi job order. Khususnya produk yang memiliki
desain rumit dan membutuhkan presisi yang presisi.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Secara keseluruhan alat ini dibagi menjadi blok sirkuit, termasuk:
input, unit proses, dan output. Input terdiri dari Shield L293D sebagai pemberi
perintah ke bagian dari unit proses untuk diproses oleh unit proses yaitu Arduino
Uno R3. Blok output adalah Motor Stepper X, Y dan Motor Servo Z untuk
menjalankan perintah program yang diberikan. Dengan mesin ini diharapkan
dapat memberikan solusi bagi pengrajin Papercut sehingga tahap desain / pola
tidak dilakukan secara manual.
Hasil dari penelitian ini adalah Prototipe Arduino Uno CNC Machine
yang dapat membuat dan mencetak pola atau menggambar desain secara
otomatis lengkap dengan pengaturan kecepatan putaran motor. Dapat
disimpulkan bahwa mesin dirancang menggunakan dua motor stepper sebagai
penggerak pada sumbu X dan sumbu Y, dan motor DC sejajar dengan posisi X,
Y yang digunakan untuk mencetak. Posisi langkah motor akan diwakili dalam
model koordinat 2D pada skala milimeter. Data yang dimasukkan kemudian
dikirim melalui komunikasi serial ke mikrokontroler sebagai pusat kendali
mesin.
Kata kunci: Mesin CNC, Papercut, Arduino R3
BAB I
Pendahuluan
1.3. Tujuan
1) Membuat rancang bangun Prototipe Mesin CNC berbasis Arduino Uno
untuk memudahkan seseorang membangun usaha dengan budget
minim.
2) Mencaritahu komponen utama suatu Prototipe Mesin CNC berbasis
Arduino Uno, agar mengetahui seberapa efektifnya pembuatan alat
tersebut.
3) Mempelajari proses dan cara pembuatan Prototipe Mesin CNC berbasis
Arduino Uno.
1.4 Manfaat
1) Mempermudah seseorang memulai usaha sendiri dengan modal minim.
2) Memberikan inovasi kepada mahasiswa sebagai solusi permasalahan
pada proses pembuatan Prototipe Mesin CNC berbasis Arduino Uno.
3) Sebagai sarana penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang
telah diperoleh di perkuliahan program studi Teknik Mesin Produksi
dan Perawatan untuk memberikan pemecahan masalah (problem
solving) dan inovasi.
BAB II
Landasan Teori
2.2 Mikrokontroler
a) Arsitektur Von-Neuman
Mikrokontroler yang di disain berdasarkan arsitektur ini memilik
sebuah data bus 8-bit yang dipergunakan untuk "fetch" instruksi dan data.
Program (instruksi) dan data disimpan pada memori utama secara bersama-sama.
Ketika kontroler mengalamati suatu alamat di memori utama, hal pertama yang
dilakukan adalah mengambil instruksi untuk dilaksanakan dan kemudian
mengambil data pendukung dari instruksi tersebut. Cara ini memperlambat operasi.
b) Arsitektur Harvard
Arsitektur ini memilik bus data dan instruksi yang terpisah,
sehingga sangat memungkinkan eksekusi dilakukan secara bersamaan. Secara
teoritis hal ini memungkinkan eksekusi yang lebih cepat tetapi di lain pihak
memerlukan disain yang lebih kompleks.
a) CISC
Saat ini hampir semua mikrokontroler adalah mikrokontroler CISC
(Complete Instruction Set Computer). Biasanya memiliki lebih dari 80 instruksi.
Keunggulan dari CISC ini adalah adanya instruksi yang bekerja seperti sebuah
makro, sehingga memungkinkan programmer untuk menggunakan sebuah
instruksi menggantikan beberapa instruksi sederhana lainnya.
b) RISC
Saat ini kecenderungan industri untuk menggunakan disain mikroprosesor
RISC (Reduced Instruction Set Computer). Dengan menggunakan jumlah instruksi
yang lebih sedikit, memungkinkan lahan pada chip (silicon real-estate) digunakan
untuk meningkatkan kemampuan chip. Keuntungan dari RISC adalah
kesederhanaan disain, chip yang lebih kecil, jumlah pin sedikit dan sangat sedikit
mengkonsumsi daya.
Arduino Uno memiliki 6 masukan analog yang diberi label A0 sampai A5,
setiap pin menyediakan resolusi sebanyak 10 bit (1024 nilai yang berbeda). Secara
default pin mengukur nilai tegangan dari ground (0V) hingga 5V, walaupun begitu
dimungkinkan untuk mengganti nilai batas atas dengan menggunakan pin AREF
dan fungsi analogReference(). Sebagai tambahan beberapa pin masukan analog
memiliki fungsi khusus yaitu pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL) yang
digunakan untuk komunikasi Two Wire Interface (TWI) atau Inter Integrated
Circuit (I2C) dengan menggunakan Wire library.
TWI: A4 atau SDA pin dan A5 atau SCL pin. Mendukung komunikasi
TWI.
Aref. Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan
analogReference().
Reset (Duta,2015 :8)
2.3.2 Catu Daya
Arduino uno dapat diberi daya melalui koneksi USB (Universal Serial
Bus) atau melalui power supply eksternal. Jika arduino uno dihubungkan ke kedua
sumber daya tersebut secara bersamaan maka arduino uno akan memilih salah
satu sumber daya secara otomatis untuk digunakan. Power supply eksternal (yang
bukan melalui USB) dapat berasal dari adaptor AC ke DC atau baterai. Adaptor
dapat dihubungkan ke soket power pada arduino uno. Jika menggunakan baterai,
ujung kabel yang dibubungkan ke baterai dimasukkan kedalam pin GND dan Vin
yang berada pada konektor power.
Arduino uno dapat beroperasi pada tegangan 6 sampai 20 volt. Jika
arduino uno diberi tegangan di bawah 7 volt, maka pin 5V pada board Arduino
akan menyediakan tegangan di bawah 5 volt dan mengakibatkan arduino uno
mungkin bekerja tidak stabil. Jika diberikan tegangan melebihi 12 volt, penstabil
tegangan kemungkinan akan menjadi terlalu panas dan merusak arduino uno.
Tegangan rekomendasi yang diberikan ke arduino uno berkisar antara 7-12 volt.
Pin-pin catu daya adalah sebagai berikut:
Vin adalah pin untuk mengalirkan sumber tegangan ke arduino uno ketika
menggunakan sumber daya eksternal (selain dari koneksi USB atau
sumber daya yang teregulasi lainnya). Sumber tegangan juga dapat
disediakan melalui pin ini jika sumber daya yang digunakan untuk
arduino uno dialirkan melalui soket power.
5V adalah pin yang menyediakan tegangan teregulasi sebesar 5 volt
berasal dari regulator tegangan pada arduino uno.
3V3 adalah pin yang meyediakan tegangan teregulasi sebesar 3,3
volt berasal dari regulator tegangan pada arduino uno.
GND adalah pin ground. (Syahwil, 2013 :65)
2.3.3 Memori
Arduino Uno adalah arduino board yang menggunakan mikrokontroler
ATmega328. Maka peta memori arduino uno sama dengan peta memori pada
mikrokontroler ATmega328. ATmega328 ini memiliki 32 KB dengan 0,5 KB
digunakan untuk loading file. Ia juga memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB dari
EEPROM.
2.3.4 Komunikasi
Arduino uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan
komputer, Arduino lain atau mikrokontroler lain. ATmega328 ini menyediakan
UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1
(TX). Firmware Arduino menggunakan USB driver standar COM, dan tidak ada
driver eksternal yang dibutuhkan. Namun pada sistem operasi Windows, format
file Inf diperlukan.
Perangkat lunak Arduino termasuk monitor serial yang memungkinkan
data sederhana yang akan dikirim ke board Arduino. RX dan TX LED
diboard akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dan
koneksi USB ke komputer. ATmega328 ini juga mendukung komunikasi I2C
(TWI) dan SPI. Fungsi ini digunakan untuk melakukan komunikasi inteface pada
sistem. (Duta, 2015 : 13)
Gambar 2.2 Kabel USB Arduino Uno
(https://www.arduino.cc/en/Guide/ArduinoUno, 2016)
a) Multitester
b) Solder
c) Tang
Tang yang digunakan ada beberapa macam yaitu tang potong, tang cucut
dan tang kombinasi. Tang potong berfungsi untuk memotong kabel dan
merapikan komponen elektronika yang sudah terpasang di PCB (Printed Circuit
Board), tang cucut berfungsi untuk memegang atau menjepit kabel dan tang
kombinasi untuk memegang mur pada saat mengencangkan baut.
e) Bor Listrik
Bor listrik digunakan untuk membuat lubang pada bagian mika yang akan
digunakan sebagai dudukan PCB (Printed Circuit Board), dengan ukuran mata bor
S4 yang kemudian difungsikan sebagai lubang tempat mengencangkan mur dan
baut penopang PCB (Printed Circuit Board). Gambar dari bor listrik dapat dilihat
pada gambar 3.5.
Gambar 2.7 Bor Listrik
f) Obeng
Obeng yang digunakan adalah obeng plus dan minus yang disesuaikan
dengan kepala baut yang dipakai. Obeng difungsikan untuk memasang dan
mengencangkan baut dalam pemasangan PCB (Printed Circuit Board) maupun
komponen lain pada casing. Gambar dari obeng dapat dilihat pada gambar 3.6.
Berikut ini ialah spesifikasi dari modul driver Arduino Motor Driver Shield 2-
L293D.
1. Menggunakan komponen penguat Dual Full Bridge Drive :
Tegangan suplai operasi 4,5V~36V
Total arus DC yang mampu dilewatkan sampai dengan 0,6 A (1,2A peak)
Terdiri dari 2 bagian yang independen
2. Memiliki fitur :
2 interface untuk servo 5V
Dapat mendrive 4 DC motor atau 2 motor steper atau 2 motor servo
Support 4 bi-directional DC motor with individual 8-bit speed selection
Support 2 stepper motor (unipolar atau bipolar) dengan single coil, double
coil, atau interleaced stepping
Tombol Reset
Kompatibel dengan Arduino
Dimensi : 7 cm x 5,3 cm x 2 cm
Berat : 30 gr
b) Motor Stepper
Motor stepper adalah salah satu jenis motor DC yang dapat berputar pada
sudut tertentu pada langkah tetap. Besarnya langkah bervariasi antara 0,9° hingga
90°. Motor stepper digunakan pada aplikasi yang memerlukan perputaran pada
sudut tertentu namun tidak memerlukan feedback dari sensor posisi. Sudut
perpindahan diketahui dengan menghitung jumlah langkah yang telah dilakukan.
Motor stepper merupakan satu-satunya jenis motor DC yang pengendaliannya
dapat dilakukan secara open loop.
Gambar 2.11 Bentuk Motor Stepper
Sumber; Zona Elektro, 2015
Spesifikasi:
Datasheet(17HS8401,1.8A,78 oz-in or holding torque,5mm diameter
shaft):
Model 17HS3401
Step Angle 1.8(deg)
Motor Length 34(mm)
Rated Current 1.3(A)
Phase Resistance 2.4(Ohm)
Phase Inductance 2.8(mH)
Holding Torque 28 Ncm / 2.8 KgCm / 39 OzIn
Detent Torque 1.6
Rotor Inertia 34(g.cm2)
Lead Wire 4
Motor Weight 220(g)
Step angle accuracy: + - 5%(full step,not load)
Resistance accuracy: + - 10%
inductance accuracy: + - 20%
Temperature rise: 80deg Max(rated current,2 phase on)
Ambient temperature ----------20deg ~+50deg
Insulation resistance:100M Min,500VDC
Insultion Strength--------500VAC for one minute
Gambar 2.12 Wiring Motor Stepper
Berikut ini adalah ilustrasi struktur motor stepper sederhana dan pulsa yang
dibutuhkan untuk menggerakkannya :
Gambar 2.13 diatas memberikan ilustrasi dari pulsa keluaran pengendali motor
stepper dan penerpan pulsa tersebut pada motor stepper untuk menghasilkan arah
putaran yang bersesuaian dengan pulsa kendali.
c) Motor Servo
Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo akan
bergerak atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti pada
posisi tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Jika ada kekuatan
eksternal yang mencoba memutar atau mengubah posisi tersebut, maka motor
servo akan mencoba menahan atau melawan dengan besarnya kekuatan torsi yang
dimilikinya (rating torsi servo). Namun motor servo tidak akan mempertahankan
posisinya untuk selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus diulang setiap 20 ms
(mili detik) untuk menginstruksikan agar posisi poros motor servo tetap bertahan
pada posisinya.
e) Adaptor 5V 2A
Arduino Uno R3
Motor Shield L293D
Motor Stepper
Motor Servo
USB Serial 2.0
Adaptor 5V 2A
Mur dan Baut
Kabel
Mika 1000mm x 300mm x 3mm
3.2. Spesifikasi
Berdasarkan gambar 3. dan 3. maka dapat diuraikan fungsi dari masing-masing blok
yaitu:
a) Arduino Uno R3
Arduino sebagai otak dari sistem, data input dari pengguna dan
motor diproses oleh mikrokontroler yang hasilnya outputnya akan
diumpankan ke Motor Shield L293D, Motor Stepper dan Motor Servo.
c) Motor Stepper X
Posisi motor bergerak mengarah ke kiri dan ke kanan dengan
koordinat awal 0,0 (horizontal).
d) Motor Stepper Y
Posisi motor bergerak mengarah maju dan mundur dengan
koordinat awal 0,0 (vertikal).
e) Motor Servo Z
Berfungsi sebagai pengatur naik turunnya pena.
Motor Shield L293D digunakan sebagai driver motor stepper dan motor
servo untuk mengatur pergerakan motor. Konfigurasi pin dapat dilihat pada gambar
3.18 berikut.
Rangkaian Motor Stepper dapat dilihat pada gambar 3.19 sebagai berikut :
Gambar 3.19 Rangkaian Motor Stepper
Jumlah 483.000
Jumlah 382.500
Jumlah 194.000
No Nama Jumlah
Jumlah 1.059.500
[1] Latif, 2016. Kendali Pergerakan Motor Stepper Sumbu X-Y Pada Prototipe
Mesin Cutter Untuk Membuat Pola Garis Tegak Lurus Dan Persegi.
Universitas Muria Kudus.
[2] Mahardika, 2014. Perancangan Mekanika Alat CNC Router Berbasis Arduino
Uno. Universitas Telkom.
[3] Motor DC L293D. http://elektronika-dasar.web.id/driver-motor-dc-l293d/ , di
akses tanggal : 25 Oktober 2017.
[4] Motor Servo. http://elektronika-dasar.web.id/motor-servo/ , di akses tanggal :
25 Oktober 2017.
[5] Motor Stepper. http://www.partner3d.com/motor-stepper-pengertian-cara-
kerja-dan-jenis-jenisnya/ , di akses pada tanggal : 26 Oktober 2017.
[6] Purwanto, T. Pudji. 2011. Desain dan Implementasi Sistem Kendali CNC
Router. Jakarta : LIPI.
[7] Setiawan, Afrie. 2011. 20 Aplikasi Mikrokontroler ATMega 8535 & ATMega
16 Menggunakan Bascom-AVR. Andi. Yogyakarta.
[8] Silalahi, Ulber. 2006. Metodologi Penelitian. Bandung : Unpar Press.
[9] Software Inkscape. http://manual-inkscape.co.id/2013/08/tutorial-
menggunakan-inkscape.html , di akses pada tanggal : 26 Oktober 2017.
[10] Software Processing. https://blogs.itb.ac.id/wnugroho/processing/ , di akses
pada tanggal : 26 Oktober 2017.
[11] Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung
: Alfabeta.
[12] Sulaiman, Arif. 2012. Arduino : Mikrokontroler bagi Pemula hingga Mahir.
http://buletin.balaielektronika.com, di akses tanggal : 25 Oktober 2017.
[13] Syahwil, Muhammad. 2013. Panduan Mudah Simulasi dan Praktik
Mikrokontroler Arduino. Yogyakarta : Andi Publisher.
[14] Syaripudin, Amir. 2010. Elektonika 2. Jakarta : Yudhistira.
[15] Yunus, 2015. Mesin Pengebor Printed Circuit Board (PCB) Otomatis.
Universitas Hasanuddin Makasar.