Anda di halaman 1dari 2

Perbandingan Tingkat Penyakit Antara Negara

Indonesia dan Laos

Diare
Tingkat penyakit diare di negara Indonesia sebesar 4.9, sedangkan di negara Laos sebesar
14. Hal ini menunjukkan bahwa dampak penyakit diare lebih banyak ditemukan di negara Laos.
Dilihat dari faktor resiko pada bagan, faktor resiko berupa air, sanitasi, dan higinies khususnya pada
pengembangan air dan sanitasi antar negara terlihat jelas. Perbedaannya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.

Indonesia Laos
Pengembangan air 77% 51%
Pengembangan sanitasi 55% 30%

Dapat dilihat bahwa negara Indonesia lebih berkembang dalam urusan perkembangan air,
sanitasi, dan higinitas. Faktor inilah yang menjadi faktor utama penyebab penyakit diare. Sehingga,
untuk mencegah dan mengurangi meluasnya penyakit diare diperlukan kesadaran dari pemerintah
dan warga negaranya untuk dapat hidup bersih bebas penyakit.

Infeksi Pernapasan

Tingkat penyakit infeksi pernapasan pada negara Indonesia sebesar 3.9, sedangkan di Laos
sebesar 10. Terlihat bahwa keberadaan penyakit infeksi pernapasan si Laos lebih banyak
dibandingkan di Indonesia. Penyebab yang paling umum dari infeksi paru-paru adalah bakteri
Streptococcus pneumoniae. Pada bentuk dari infeksi paru-paru ini, biasanya timbulnya menggigil,
demam yang tiba-tiba dan produksi dari sputum yang berwarna karat. Adapun cara mikroorganisme
itu sampai ke paru-paru bisa melalui inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang
tercemar, aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain, dan migrasi (perpindahan) organisme
langsung dari infeksi di dekat paru-paru. Berdasarkan bagan faktor risiko, pada bagian indoor air
pada SFU% (Solid Fuel Use) menunjukkan bahwa Laos lebih besar daripada Indonesia. Solid Fuel Use
adalah suatu penggunaan pembakaran bahan bakar yang dapat berupa kotoran, arang, kayu, sisa
tanaman, maupun batu bara. Besarnya SFU pada Laos yang lebih dari 95%, dapat menjadi faktor
besarnya angka infeksi pernapasan pada negara ini. Karena SFU ini dapat menjadi salah satu faktor
besar penyebab timbulnya pencemaran udara sehingga menimbulkan penyakit infeksi pernapasan.

Malaria
Tingkat penyakit malaria di negara Indonesia dan Laos besarnya sama, pada angka 0.2.
Berdasarkan bagan faktor resiko, terdapat beberapa vektor utama penyebab penyakit malaria di
setiap negara. Pada negara Indonesia, vektornya berupa A. Maculatus, A. Aconitus, A. Subpictus, A.
Sundaicus, A. Balabacensis, A. Farauti. Sedangkan di negara Laos berupa A. Dirus dan A. Minimus.
Walaupun harga tingkat penyakit malaria di kedua negara ini adalah sama, namun vektor nya dapat
terlihat bahwa negara Indonesia lebih beragam vektornya. Secara garis besar malaria lebih banyak di
temukan pada negara tropis dan sub tropis, Indonesia dan laos adalah negara beriklim tropis, maka
sudah tidak aneh lagi jika kedua negara ini banyak ditemukan korban akibat penyakit malaria.

Penyakit Bawaan Vektor Lain


Pada data organisasi kesehatan dunia atau WHO, menunjukkan bahwa tingkat penyakit
bawaan vektor lain di negara Indonesia sebesar 1.3 dan di negara Laos sebesar 2.6. Di Laos, penyakit
ini berada di golongan ketiga tertinggi diantara penyakit-penyakit yang dikategorikan oleh badan
WHO. Other vector-borne disease adalah istilah yang umum digunakan untuk menggambarkan suatu
penyakit yang disebabkan oleh mikroba menular yang ditularkan kepada orang-orang melalui
hisapan darah dari arthropoda. Di negara Indonesia, vektor yang ada dapt berupa Culex
quinquefasciatus, C. Gelidus, C. Vishnui, C. Tritaeniorrhynchus, Aedes spp, dan Mansonia spp.
Sedangkan di negara Laos dapat berupa Culex tritaeniorrhynchus, C. Vishnui, C. Gelidus. Walaupun
tingkat penyakitnya lebih besar di negara Laos, namun keberagaman vektor yang ada lebih banyak di
negara Indonesia. Walaupun vektor di Laos jauh lebih sedikit, namun populasi dari masing-masing
spesiesnya lebih banyak. Hal ini dapat dilihat dari bagan faktor risiko pada pengembangan air dan
sanitasi di negara Laos yang lebih kecil dibanding Indonesia. Faktor itulah yang dapat mempengaruhi
perkembangbiakan dan habitat vektor, sehingga vektor dapat terus berkembang dan menyerang
manusia.

Kanker Paru-Paru
Berdasarkan data dari badan WHO, penyakit kanker paru-paru di Indonesia terdeteksi
berada pada tingkat negara sebesar 0.5 dan negara Laos sebesar 0.3. Terlihat bahwa keberadan
penyakit kanker paru-paru di Indonesia lebih besar dibandingkan Laos. Sembilan puluh persen
penyakit kanker paru-paru disebabkan oleh rokok. Banyaknya zat iritan yang terhirup saat bernapas
memicu pertumbuhan sel abnormal di dalam paru-paru, tapi rokok mengandung ribuan zat
karsinogen (penyebab kanker). Hal ini terbukti mengingat jumlah perokok Indonesia telah berada di
posisi ketiga di dunia. "Indonesia berada di peringkat ketiga setelah Cina dan India, di atas Rusia dan
Amerika," kata Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Adang Bactiar
mengutip data WHO. Penyebab lain dari penyakit kanker paru-paru adalah zat kimia beracun, faktor
genetik, dan penerapan gaya hidup yang tidak sehat.

Anda mungkin juga menyukai