Anda di halaman 1dari 6

MITIGASI

ABSTRAK
Dampak perubahan iklim diantaranya perubahan pola curah hujan, kenaikan temperatur,
kenaikan muka air laut dan kejadian iklim ekstrim lainnya. Dampak perubahan iklim lebih lanjut
akan memberikan bahaya yang mengancam kehidupan manusia, lingkungan dan makhluk hidup
lainnya. Perlu upaya aktif untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim tersebut, salah satunya
melalui strategi mitigasi. Strategi mitigasi perubahan iklim bertujuan untuk mengurangi,
menahan atau memperlambat emisi gas rumah kaca dari berbagai kegiatan manusia dan
lingkungan yang menjadi penyebab pemanasan global. Strategi mitigasi yang dapat diterapkan
diantaranya eliminasi, pengurangan, substitusi dan kontrol perilaku. Dengan pendekatan studi
literatur diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan terkait strategi mitigasi yang tepat
untuk mengurangi atau mencegah dampak perubahan iklim.

ABSTRACT
The impact of climate change is a change in rainfall patterns, rising temperatures, sea
level rise and more extreme climate phenomena. The impact of climate change in the future will
give hazards that can threaten human life, the environment and other living organisms. Activated
efforts should be made to anticipate the impact of climate change, one of them through
mitigation strategies. Climate change mitigation strategy aims to reduce, withhold or slow the
emission of greenhouse gases from human activities and environments that cause global
warming. Mitigation strategies that can be applied is the elimination, reduction, substitution and
habit. With the approach of the study of literature is expected to add insight into appropriate
mitigation strategies to reduce or prevent the impact of climate change.

PENDAHULUAN
Cuaca ekstrim, banjir, kekeringan lahan, naiknya muka air laut dan kebakaran hutan
merupakan kejadian atau bencana yang sering terjadi akhir-akhir ini di Indonesia maupun di
belahan dunia lainnya. Tanpa disadari perubahan iklim dari tahun ke tahun telah terjadi dan
mengakibatkan bencana, tidak sedikit manusia serta mahluk hidup lainnya terkena dampak dari
perubahan iklim. Penyebabnya ialah adanya pemanasan global atau Global Warming yang dipicu
oleh efek rumah kaca (Green House Effect) sehingga menyebabkan meningkatnya suhu
dipermukaan bumi. Terdapat dua konsep yang umum digunakan untuk menghadapi dampak
perubahan iklim, yaitu mitigasi dan adaptasi. Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim adalah
sebuah upaya yang dilakukan dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Secara singkat,
mitigasi berarti sebuah usaha yang dilakukan untuk mencegah, menahan dan atau
memperlambat efek gas rumah kaca yang menjadi penyebab pemanasan global di bumi.
Berkebalikan dengan mitigasi, adaptasi lebih kepada upaya yang dilakukan untuk menyesuaikan
diri terhadap dampak perubahan iklim yang telah terjadi dan dirasakan oleh manusia di bumi.

TINJAUAN PUSTAKA
Mitigasi perubahan iklim didefinisikan sebagai sebuah intervensi antropogenik untuk
menurunkan tekanan antropogenik terhadap sistem iklim, termasuk didalamnya strategi untuk
mengurangi sumber-sumber penghasil gas-gas rumah kaca dan meningkatkan penyerapan
karbon. Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan, seperti dari sisi sosial, ekonomi,
politik, dan teknologi; yang semuanya dapat mendukung penurunan emisi yang berkontribusi
terhadap perubahan iklim. Terdapat empat strategi utama penerapan mitigasi:
a. Eliminasi, yaitu menghindari penggunaan alat-alat penghasil emisi gas rumah kaca.
Tindakan ini memberikan penghematan biaya yang terbesar dan dapat langsung
dirasakan. Contoh: Mematikan lampu saat tidak digunakan; mematikan A/C saat tidak
ada orang di dalam ruangan.
b. Pengurangan, yaitu sebuah tindakan dapat dilakukan dengan mengganti peralatan lama
dan/atau mengoptimalkan struktur yang sudah ada. Tindakan mitigasi seperti ini sangat
efektif dan dapat integrasikan ke dalam bisnis sehari-hari dengan usaha minimum.
Contoh: Memasukkan efisiensi energi ke dalam pengambilan keputusan investasi
c. Subtitusi. Sekalipun langkah ini memiliki konsekuensi atau implikasi biaya investasi
yang tinggi. Namun, akan melahirkan dampak positif terhadap penurunan potensi emisi
melalui subtitusi sangatlah tinggi. Contoh: Penggunaan energi terbarukan untuk
memenuhi kebutuhan listrik dan/atau pemanas.
d. Habbit dalam hidup kita sehari hari. Efisiensi energi dapat dilakukan melalui substitusi
ataupun melalui penghematan. Penghematan energi seringkali turut menurunkan emisi
penyebab perubahan iklim. Penggunaan energi secara efisien juga dapat menghemat
biaya.
Dalam hubungannya dengan perubahan iklim, mitigasi menjadi salah satu konsep yang dapat
digunakan untuk mengatasi dampak perubahan iklim, seperti diagram alir berikut:

Mitigasi

Perubahan iklim Dampak Respon

Adaptasi

Gambar 1. Diagram Alir Hubungan Perubahan Iklim dengan Mitigasi dan Adaptasi

PEMBAHASAN
Berdasarkan tinjauan pustaka, diketahui bahwa mitigasi perubahan iklim merupakan
sebuah usaha yang dilakukan untuk mencegah, menahan dan atau memperlambat efek gas rumah
kaca yang menjadi penyebab pemanasan global di bumi. Gas penyebab efek rumah kaca atau
disebut juga dengan Gas Rumah Kaca (GRK) diantaranya adalah karbondioksida (CO2), metana
(CH4), dinitroksida (N2O), dan chlorofluorocarbon (CFC). Gas-gas tersebut merupakan gas yang
kebanyakan dihasilkan dari kegiatan manusia, diantaraya:
- Pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan pemakaian BBM untuk kendaraan bermotor
(transportasi) yang mengeluarkan polusi karbondioksida (CO2)
- Kegiatan pertanian dan peternakan yang dapat menghasilkan gas metan (CH4).
- Tempat Pengolahan Akhir Sampah (TPA) yang dapat menghasilkan CO2 dan CH4.
- Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat menghasilkan dinitroksida (N2O).
- Penggunaan CFC untuk mesin pendingin (AC, Referigator dll).
Gas Rumah Kaca terbacwa hingga lapisan atmosfir bumi serta membentuk
kesetimbangan dan tinggal di atmosfer dalam waktu lama. Ketika matahari mengeluarkan sinar
radiasi yang masuk ke bumi melalui atmosfer, sinar radiasi tersebut diterima oleh permukaan
bumi kemudian diubah menjadi panas yang menyebabkan emisi gelombang panjang (infra
merah), sebagian radiasi infra merah tersebut diserap oleh bumi dan sebagian lagi di emisikan ke
luar atmosfir, karena di lapisan atmosfir terdapat gas rumah kaca, maka radiasi infra merah yang
seharusnya keluar semua, sebagian tertahan dan dipantulkan kembali ke permukaan bumi,
sehingga permukaan bumi menerima lebih banyak panas dan radiasi infra merah. Akibatnya,
permukaan bumi mengalami peningkatan temperatur karena panas yang diterima juga lebih
banyak.
Dampak Perubahan Iklim
Perubahan iklim yang terjadi menyebabkan dampak diberbagai bidang atau sektor, baik
sektor pangan, ketersediaan air, iklim, ekosistem, konsumsi energi, serta kesehatan. Berikut
merupakan dampak perubahan iklim dibeberapa sektor:
1. Sektor pangan atau pertanian
a. Menurunnya hasil panen di banyak daerah, khususnya di negara berkembang
b. Jatuhnya hasil panen di banyak negara maju
2. Ketersediaan sumber daya air
a. Penurunan ketersediaan air/kekeringan
b. Meningkatnya muka air laur yang menyebabkan banjir air laut
c. Mencairnya gunung es di kutub utara
d. Meluapnya sungai ketika hujan lebat turun menyebabkan banjir
3. Ekosistem
a. Kerusakan terumbu karang
b. Meningkatnya kepunahan jumlah species
c. Kebakaran dan kerusakan hutan
4. Iklim
a. Meningkatnya intensitas badai, banjir, kebakaran hutan, kekeringan dan
gelombang panas
b. Meningkatnya temperatur atau suhu bumi
c. Berubahnya pola curah hujan
5. Kesehatan
a. Meningkatnya penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus
b. Meningkatnya penyakit malaria dan demam berdarah.
6. Konsumsi energi
a. Penurunan kebutuhan energi untuk pemanasan air (seperti untuk mandi), dan
kenaikkan konsumsi energi untuk pendinginan/pembuatan es;
b. Konsumsi energi yang lebih besar untuk proses-proses yang sensitif terhadap
perubahan cuaca, seperti pemompaan untuk pengairan sawah, dan lain-lain;
c. Kenaikkan konsumsi energi listrik untuk Air Conditioner (AC);
d. Perubahan konsumsi energi pada beberapa sektor ekonomi, seperti sektor
transportasi, konstruksi, pertanian dan lain-lain.
Dampak yang dihasilkan akibat pengaruh perubahan iklim dapat diatasi dengan
menggunakan konsep Mitigasi yang terdiri dari strategi-strategi mitigasi dalam berbagai bidang
atau sector. Diantaranya sebagai berikut;
1. Sektor Pertanian
a. Pengelolaan tanah: pengurangan pupuk dan pestisida kimia
b. Pemilihan praktek pertanian: pemakaian varietas padi jenis unggul
c. Jerami sisa panen tidak dibakar dan dihindari dari pembusukan akibat
perendaman sawah.
d. Diversifikasi pangan: konsumsi karbohidrat selain beras, seperti kentang, sagu
dan jagung
2. Sektor Peternakan
a. Pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber pembangkit listrik tenaga biogas.
b. Pengelolaan kotoran dengan baik sehingga mengurangi pelepasan ammonia
3. Sektor Transportasi
a. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di bawah kapasitas angkutnya
b. Penggunaan transportasi massal
c. Penggunaan sistem transportasi non-motor untuk jarak pendek.
4. Sektor Energi
a. Pemanfaatan energi terbarukan seperti panas bumi, mikrohidro, tenaga surya,
angin, biomassa
b. Penggunaan energi utamanya energi listrik secara efisien
c. Subtitusi penggunaan batu bara sebagai sumber bahan bakar PLTU
5. Pengelolaan hutan
a. Reboisasi
b. Penanaman kawasan penyangga
c. Penghijauan kembali
6. Pengelolaan sampah
a. Mengurangi jumlah sampah (dari rumah tangga)
b. Pemilahan sampah untuk tujuan daur ulang
c. Pemanfaatan gas metana dari sampah sebagai sumber energi

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa konsep
mitigasi merupakan salah satu konsep yang dapat digunakan untuk menghadapi perubahan iklim.
Mitigasi dapat berupa usaha yang dilakukan untuk mencegah, menahan dan atau memperlambat
efek gas rumah kaca yang menjadi penyebab pemanasan global di bumi. Mitigasi dapat
diterapkan diberbagai sektor kegiatan yang berpotensi menyebabkan peningkatan gas rumah
kaca di atmosfer.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Lingkungann Hidup Daerah Cianjur. 2013. Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim.
Dalam http://blhd.cianjurkab.go.id/Berita/Mitigasi-dan-Adaptasi-Perubahan-Iklim.html. Diakses
pada 15 Desember 2016 pukul 11.45
Chairul Muslim. 2013. Mitigasi Perubahan Iklim dalam Mempertahankan Produktivitas Tanah
Padi Sawah (Studi Kasus di Kabupaten Indramayu) dalam
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=154072&val=5937&title=Mitigasi
%20Perubahan%20Iklim%20dalam%20Mempertahankan%20Produktivitas%20Tanah%20Padi
%20Sawah%20(Studi%20kasus%20di%20Kabupaten%20Indramayu)%20%20Climate
%20Change%20Mitigation%20In%20Maintaining%20Land%20Productivity%20Rice%20Rice
%20Fields%20(Cases;%20Regency%20of%20Indramayu) diakses pada 15 Desember 2016
pukul 12.20
Kebijakan Nasional Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim dalam
http://www.bappenas.go.id/files/3613/5029/1386/kebijakan-nasional-mitigasi-dan-adaptasi-
perubahan-iklim-2nov2011__20111201124614__1.pdf diakses pada 15 Desember 2016 pukul
13.30
Kurniatun Hariah dan Subekti Rahayu. 2010. Mitigasi Perubahan Iklim: Agroforestri Kopi untuk
Mempertahankan Cadangan Karbon Landskap. Dalam
http://www.worldagroforestry.org/sea/Publications/files/paper/PP0302-11.pdf diakses pada 15
Desember 2016 pukul 11.58
Wahyu Surakusumah.2013. Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim dalam
http://file.upi.edu/Direktori /FPMIPA /JUR.
PEND._BIOLOGI/197212031999031WAHYU_SURAKUSUMAH/Adaptasi_dan_mitigasi.pdf
diakses pada 15 Desember 2016 pukul 12.12

Anda mungkin juga menyukai