Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEPERAWATAN DASAR 1

“LEMAK”

Dosen Mata Kuliah :

Ns. Nurlela Hi. Baco, S.Kep, M.Kep

Disusun Oleh : Kelompok 3

1. Andriyanto Monoarfa
2. Siti Aisyah Abidjulu
3. Nur Ainie Rabiasa
4. Magfira Akili
5. Yuliana Sako
6. Sri Wahyuni Umagapi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


MUHAMMADIYAH MANADO
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya
lah kami dapat menyelesaikan Makalah “LEMAK” ini dengan baik dan tepat waktu. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan karena keterbatasan
pengetahuan, oleh karena itu, kami sangat mengharapkan bimbingan atau saran-saran dari
pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

Berkaitan dengan makalah ini kami banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak yang diterima oleh kami baik secara langsung maupun tidak langsung. Tidak lupa
pula kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Manado, 17 Oktober 2019

Penyusun
Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 4

A. Latar Belakang ............................................................................. 4


B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
C. Tujuan ......................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 5

A. Pengertian Lemak ........................................................................ 5


B. Sifat dan Ciri-Ciri ........................................................................ 5
C. Fungsi ........................................................................................... 6
D. Metabolisme Lemak..................................................................... 7
E. Gizi dan Kesehatan Lemak ........................................................ 10

BAB III PENUTUP ................................................................................... 12

A. Kesimpulan ................................................................................ 12
B. Saran .......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 13

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal lemak berbentuk padat dan minyak
berbentuk cair pada suhu ruang. Contoh lemak seperti lemak kambing yang digunakan
pada pembuatan sate. Contoh minyak seperti minyak goreng. Ditempat yang bersuhu di
bawah 200C, minyak berbentuk setengah padat pada suhu ruang. Para ahli gizi
mengelompokkan lemak dan minyak dengan nama Lipida. Termasuk kelompok lipida
ialah zat-zat lain selain lemak dan minyak, misalnya protein dan kolestrol.
Salah satu senyawa organik golongan ester yang banyak terdapat dalam
tumbuhan, hewan, atau manusia dan sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah
lemak. Lemak pada tubuh manusia terdapat pada jaringan bawah kulit di sekitar perut,
jaringan lemak sekitar ginjal, yang mencapai 90% sedangkan pada jaringan otak sekitar
75% sampai 70%. Lemak pada suhu kamar berbentuk cair, sedangkan istilah lemak
biasanya digunakan untuk yang berwujud padat. Lemak umumnya bersumber dari hewan,
sedangkan minyak dari tumbuhan.

B. Rumusan Masalah

A. Apa yang dimaksud dengan lemak ?


B. Bagaimanakah sifat dan ciri-ciri lemak ?
C. Apa fungsi lemak ?
D. Bagaimana metabolisme lemak ?
E. Bagaimana gizi dan kesehatan lemak ?

C. Tujuan

A. Untuk mengetahui pengertian lemak.


B. Untuk mengetahui sifat dan ciri-ciri dari lemak.
C. Untuk mengetahui fungsi lemak.
D. Untuk mengetahui proses metabolisme lemak.
E. Untuk mengetahui gizi dan kesehatan lemak.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lemak

Lemak (lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air.
Namun lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform, eter dan benzen.
Minyak atau lemak merupakan komponen bahan makanan yang penting. Istilah minyak
atau lemak sebenarnya tergantung apakah pada suhu kamar bahan tersebut dalam
keadaan cair atau padat. Bila pada suhu kamar dalam keadaan cair, maka disebut minyak,
sebalinya bila dalam keadaan padat disebut lemak.
Lipid atau lipda lebih merupakan istilah ilmiah, yang mencakup baik minyak
maupun lemak. Dalam pustaka asing, lipida yang kita makan umumnya disebut ditery fat,
yang dapat kita terjemahkan lemak pangan.
Lemak secara kimiawi tersusun oleh sekelompok senyawa yang berbeda. Dalam
bahan makanan lemak dapat terdiri dari dua bentuk, yaitu yang tampak (visible) dan yang
tidak tampak (invisible). Lemak yang tampak misalnya mentega, margarin, minyak
goreng dan sebagainya. Lemak yang tidak tampak misalnya yang terdapat dalam berbagai
bahan makanan seperti daging, kacang tanah, susu, telur dan sebagainya.
Lemak tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Komponen lemak adalah asam lemak gliserol. Setiap satu gram lemak menghasilkan 9,3
kalori. Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 – 1 gram/kg.BB/ hari.
Kebutuhan per hari lemak esensial untuk anak adalah 1-2% omega-3 dari total asupan per
hari seluruh gizi dan 5-6% energi untuk omega 6.
Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang
berarti “triester dari gliserol”. Jadi lemak dan minyak juga merupakan senyawaan ester.
Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol. Asam
karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang
panjang dan tidak bercabang.

5
B. Sifat dan Ciri-Ciri

Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon (-CH2-CH2-
CH2-) maka lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang menjelaskan
sulitnya lemak untuk larut di dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang non
polar atau organik seperti: eter, Chloroform, atau benzol.

C. Fungsi

Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi manusia, yaitu :
1. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel dalam sel. 1 gram lemak menghasilkan
39,06 kjoule atau 9,3 kcal.
2. Lemak mempunyai fungsi seluler dan komponen struktural pada membran sel
yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion
dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel
3. Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada
prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu
4. Menjadi suspensi bagi vitamin A,D,E,dan K yang berguna untuk proses biologis.
5. Berfungsi sebagai penahan gonjangan demi melindungi organ vital dan
melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat

Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen
utama yang membentuk membran semua jenis sel.

1. Membran
Sel eukariotik di sekat-sekat menjadi organel ikatan membran yang melaksanakan
fungsi biologis yang berbeda-beda. Gliserofosfolipid adalah komponen struktural
utama dari membran biologis, misalanya membran plasma seluler dan membran
organel intraseluler; di dalam sel-sel hewani membran plasma secara fisik
memisahkan komponem intraseluler dari lingkungan ekstraseluler. Gliserofosfolipid
adalah molekul amfipatik ( mengandung wilayah hidrofobik dan hidrofilik ) yang
mengandung inti gliserol yang terkait dengan 2 “ekor” turunan asam lemak oleh
ikatan-ikatan ester dan ke satu gugus “kepala” oleh suatu ikatan ester fosfat.

6
Sementara gliserofosfolipid adalah komponen utama membran biologis,
komponen lipid non-gliserida lainnya seperti sfingomielin dan sterol (terutama
kolesterol di dalam membran sel hewani ) juga di temukan didalam memmbran
biologis. Didalam tumbuhan dan alga, galaktosildiasilgliserol, dan
sulfokinovosildiasilgliserol, yang kekurangan gugus fosfat, adalah komponen penting
dari membran kloroplas dan organel yang berhubungan dan merupakan lipid yang
paling melimpah didalam fotosintesis,termasuk tumbuhan tinggi, alga, dan bakteri
tertentu.
Dwilapis telah ditemukan untuk memamerkan tingkat-tingkat tinggi dari
keterbiasan ganda yang dapat digunakan untuk memeriksa derajat keterurutan (atau
kekacauan) di dalam dwilapis menggunakan teknik seperti interferometri polarisasi
ganda.
2. Cadangan Energi
Triasilgliserol, tersimpan di dalam jaringan adiposa, adalah bentuk utama dari
cadangan energi di tubuh hewan. Adiposit, atau sel lemak, dirancang untuk sintesis
dan pemecahan sinambung dari triasilgliserol, dengan pemecahan terutama
dikendalikan oleh aktivasi enzim yang peka-hormon, lipase. Oksidasi lengkap asam
lemak memberikan materi yang tinggi kalori, kira-kira 9 kkal/g, dibandingkan dengan
4 kkal/g untuk pemecahan karbohidrat dan protein. Burung pehijrah yang harus
terbang pada jarak jauh tanpa makan menggunakan cadangan energi triasilgliserol
untuk membahan bakari perjalanan mereka.
3. Pensinyalan
Di beberapa tahun terakhir, bukti telah mengemuka menunjukkan bahwa
pensinyalan lipid adalah bagian penting dari pensinyalan sel. Pensinyalan lipid dapat
muncul melalui aktivasi reseptor protein G berpasangan atau resptor nuklir, dan
anggota-anggota beberapa kategori lipid yang berbeda telah dikenali sebagai
molekul-molekul pensinyalan dan sistem kurir kedua.
Semua ini meliputi sfingosina-1-fosfat, sfingolipid yang diturunkan dari seramida
yaitu molekul kurir potensial yang terlibat di dalam pengaturan pergerakan kalsium,
pertumbuhan sel, dan apoptosis, diasilgliserol (DAG) dan fosfatidilinositol fosfat
(PIPs), yang terlibat di dalam aktivasi protein kinase C yang dimediasi kalsium;

7
prostaglandin, yang merupakan satu jenis asam lemak yang diturunkan dari
eikosanoid yang terlibat di dalam radang dan kekebalan, hormon steroid seperti
estrogen, testosteron, dan kortisol, yang memodulasi fungsi reproduksi, metabolisme,
dan tekanan darah; dan oksisterol seperti 25-hidroksi-kolesterol yakni agonis reseptor
X hati.
4. Fungsi lainnya
Vitamin-vitamin yang “larut di dalam lemak” (A,D,E, dan K1) – yang merupakan
lipid berbasis isoprena – gizi esensial yang tersimpan di dalam jaringan lemak dan
hati, dengan rentang fungsi yang berbeda-beda. Asil-karnitina terlibat di dalam
pengangkutan dan metabolisme asam lemak di dalam dan di luar mitokondria, di
mana mereka mengalami oksidasi beta.
Poliprenol dan turunan terfosforilasi juga memainkan peran pengangkutan yang
penting, di dalam kasus ini pengangkutan oligoskarida melalui membran. Fungsi gula
fosfat poliprenol dan gula difosfat poliprenol di dalam reaksi glikosilasi ekstra-
sitoplasmik, di dalam biosintesis polisakarida ekstraseluler (misalnya, polimerisasi
peptidoglikan di dalam bakteri), dan di dalam protein eukariotik N-glikosilasi.
Kardiolipin adalah sub-kelas gliserofosfolipid yang mengandung empat rantai asil
dan tiga gugus gliserol yang tersedia melimpah khususnya pada membran
mitokondria bagian dalam. Mereka diyakini mengaktivasi enzim-enzim yang terlibat
dengan fosforilasi oksidatif.

D. Metabolisme Lemak

Lemak yang menjadi makanan bagi manusia dan hewan lain adalah trigliserida,
sterol, dan fosfolipid membran yang ada pada hewan dan tumbuhan. Proses metabolisme
lipid menyintesis dan mengurangi cadangan lipid dan menghasilkan karakteristik lipid
fungsional dan struktural pada jaringan individu.

 Biosintesis
Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi makhluk
hidup dan puri mirip hanoman, maka asupan tersebut harus segera diolah oleh
tubuh, menjadi energi maupun disimpan sebagai glikogen. Asupan yang baik

8
terjadi pada saat energi yang terkandung dalam karbohidrat setara dengan energi
yang diperlukan oleh tubuh, dan sangat sulit untuk menggapai keseimbangan ini.
Ketika asupan karbohidrat menjadi berlebih, maka kelebihan itu akan diubah
menjadi lemak. Metabolisme yang terjadi di mulai dari :
 Asupan karbohidrat, antara lain berupa sakarida, fruktosa, galaktosa pada
saluran pencernaan diserap masuk ke dalam sirkulasi darah menjadi
glukosa/gula darah. Konsentrasi glukosa pada plasma darah diatur oleh
tiga hormon, yaitu glukagon, insulin dan adrenalin.
 Insulin akan menaikkan laju sirkulasi glukosa ke seluruh jaringan tubuh.
Pada jaringan adiposa, adiposit akan mengubah glukosa menjadi glukosa
6-fosfat dan gliserol fosfat, masing-masing dengan bantuan satu molekul
ATP. “Jaringan adiposit ini yang sering dikonsumsi kita sebagai lemak”.
 Glukosa 6-fosfat kemudia dikonversi oleh hati dan jaringan otot menjadi
glikogen. Proses ini dikenal sebagai glikogenesis, dalam kewenangan
insulin. “Pada saat rasio glukosa dalam plasma darah turun, hormon
glukagon dan adrenalin akan dikeluarkan untuk memulai proses
glikogenolisis yang mengubah kembali glikogen menjadi glukosa.
 Ketika tubuh memerlukan energi, glukosa akan dikonversi melalui proses
glikolisis untuk menjadi asam piruvat dan adenosin trifosfat.
 Asam piruvat kemudian dikonversi menjadi asetil-KoA, kemudia menjadi
asam sitrat dan masuk ke dalam siklus asam sitrat. “Pada saat otot
berkontraksi, asam piruvat tidak dikonversi menjadi asetil-KoA,
melainkan menjadi asam laktat. Setelah otot beristirahat, proses
glukoneogenesis akan berlangsung guna mengkonversi asam laktat
kembali menjadi asam piruvat.

Sementara itu :

 Lemak yang terkandung di dalam bahan makanan juga dicerna dengan


asam empedu menjadi misel.
 Misel akan diproses oleh enzim lipase yang disekresi pankreas menjadi
asam lemak, gliserol, kemudian masuk melewati celah membran intestin.

9
 Setelah melewati dinding usus, asam lemak dan gliserol ditangkap oleh
kilomikron dan disimpan di dalam vesikel. Pada vesikel ini terjadi reaksi
esterifikasi dan konversi menjadi lipoprotein. Kelebihan lemak darah,
akan disimpan di dalam jaringan adiposa, sementara yang lain akan
terkonversi menjadi trigliserida, HDL dan LDL. Lemak darah adalah
sebuah istilah ambiguitas yang merujuk pada trigliserida sebagai lemak
hasil proses pencernaan, sama seperti penggunaan istilah gula darah
walaupun :
a. Trigliserida terjadi karena proses ester di dalam vesikel kilomikron
b. Lemak yang dihasilkan oleh proses pencernaan adalah berbagai
macam asam lemak dan gliserol.
 Ketika tubuh memerlukan energi, baik trigliserida, HDL dan LDL akan
diurai dalam sitoplasma melalui proses dehidrogenasi kembali menjadi
gliserol dan asam lemak. Reaksi yang terjadi mirip seperti reaksi redoks
atau reaksi Bronsted-Lowry; asam + basa  garam + air; dan
kebalikannya garam + air  asam + basa
a. Proses ini terjadi di dalam hati dan disebut lipolisis. Sejumlah hormon
yang antagonis dengan insulin disekresi pada proses ini menuju ke
dalam hati, antara lain :
1. Glukagon, sekresi dari kelenjar pankreas
2. ACTH, GH, sekresi dari kelenjar hipofisis
3. Adrenalin, sekresi dari kelenjar adrenal
4. TH, sekresi dari kelenjar tiroid
b. Lemak di dalam darah yang berlebih akan disimpan di dalam jaringan
adiposa.
 Lebih lanjut gliserol dikonversi menjadi dihidroksiaketon, kemudian
menjadi dihidroksiaketon fosfat dan masuk ke dalam proses glikolis.
 Sedangkan asam lemak akan dikonversi di dalam mitokondria dengan
proses oksidasi, dengan bantuan asetil-Koa menjadi adenosin trifosfat,
karbondioksida dan air.

10
Kejadian ini melibatkan sintesis asam lemak dari asetil-Koa dan
esterifikasi asam lemak pada saat pembuatan triasilgliserol, suatu proses yang
disebut lipogensis atau sintesis asam lemak. Asam lemak dibuat oleh sintasa asam
lemak yang mempolimerisasi dan kemudian mereduksi satuan-satuan asetil-KoA.
Rantai asil pada asam lemak diperluas oleh suatu daur reaksi yang
menambahkan gugus asetil, mereduksinya menjadi alkohol, mendehidrasinya
menjadi gugus alkena dan kemudian mereduksinya kembali menjadi gugus
alkana.

Enzim-enzim biosintesis asam lemak dibagi ke dalam dua gugus, di dalam


hewan dan fungi, semua reaksi sintasa asam lemak ini ditangani oleh protein
tunggal multifungsi, sedangkan di dalam tumbuhan, plastid dan bakteri
memisahkan kinerja enzim tiap-tiap langkah di dalam lintasannya. Asam lemak
dapat diubah menjadi triasilgliserol yang terbungkus di dalam lipoprotein dan
disekresi dari hati.

Sintesis asam lemak tak jenuh melibatkan reaksi desaturasa, di mana


ikatan ganda diintroduksi ke dalam rantai asil lemak. Misalnya, pada manusia,
desaturasi asam stearat oleh stearoil-KoA desaturasa-1 menghasilkan asam oleat.
Asam lemak tak jenuh ganda-dua (asam linoleat) juga asam lemak tak jenuh
ganda-tiga (asam linolenat) tidak dapat disintesis di dalam jaringan mamalia, dan
oleh karena itu asam lemak esensial dan harus diperoleh dari makanan.

Sintesis triasilgliserol terjadi di dalam retikulum endoplasma oleh lintasan


metabolisme di mana gugus asil di dalam asil lemak-KoA dipindahkan ke gugus
hidroksil dari gliserol-3-fosfat dan diasilgliserol.

Terpena dan terpenoid, termasuk karotenoid, dibuat oleh perakitan dan


modifikasi satuan-satuan isoprena yang disumbangkan dari prekursor reaktif
isopentenil pirofosfat dan dimetilalil profosfat. Prekursor ini dapat dibuat dengan
cara yang berbeda-beda. Pada hewan dan archaea, lintasan mevalonat
menghasilkan senyawa ini dari asetil-KoA, sedangkan pada tumbuhan dan bakteri
lintasan non-mevalonat menggunakan piruvat dan gliseraldehida 3-fosfat sebagai

11
substratnya. Satu reaksi penting yang menggunakan donor isoprena aktif ini
adalah biosintesis steroid. Di sini, satuan-satuan isoprena digabungkan untuk
membuat skualena dan kemudian dilipat dan dibentuk menjadi sehimpunan cincin
untuk membuat lanosterol. Lanosterol kemudia dapat diubah menjadi steroid,
seperti kolesterol dan ergosterol.

 Degradasi
Oksidasi beta adalah proses metabolisme di mana asam lemak dipecah di
dalam mitokondria dan/atau di dalam peroksisoma untuk menghasilkan asetil-
KoA. Sebagian besar, asam lemak dioksidasi oleh suatu mekanisme yang sama,
tetapi tidak serupa dengan, kebalikan proses sintesis asam lemak.
Yaitu, pecahan berkarbon dua dihilangkan berturut-turut dari ujung
karboksil dari asam itu setelah langkah-langkah dehidrogenasi, hidrasi, dan
oksidasi untuk membentuk asam keto-beta, yang dipecah dengan tiolisis. Asetil-
KoA kemudian diubah menjadi Adenosina trifosfat, CO2, dan H2O menggunakan
daur asam sitrat dan rantai pengangkutan elektron.
Energi yang diperoleh dari oksidasi sempurna asam lemak palmitat adalah
106 ATP. Asam lemak rantai-ganjil dan tak jenuh memerlukan langkah enzimatik
tambahan untuk degradasi.

E. Gizi dan Kesehatan Lemak

Sebagian besar lipid yang ditemukan di dalam makanan adalah berbentuk


triasilgliserol, kolesterol dan fosfolipid. Kadar rendah lemak makanan adalah penting
untuk memfasilitasi penyerapan vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (A,D,E, dan
K) dan karotenoid. Manusia dan mamalia lainnya memerlukan makanan untuk memenuhi
kebutuhan asam lemak esensial tertentu, misalnya asam linoleat (asam lemak omega-6)
dan asam-linolenat (sejenis asam lemak omega-3) karena mereka tidak dapat disintesis
dari prekursor sederhana di dalam makanan.
Kedua-dua asam lemak ini memiliki 18 karbon per molekulnya, lemak majemuk
tak jenuh berbeda di dalam jumlah dan kedudukan ikatan gandanya. Sebagian besar
minyak nabati adalah kaya akan asam linoleat (safflower, bunga matahari, dan jagung).

12
Asam alfa-linolenat ditemukan di dalam daun hijau tumbuhan, dan di beberapa biji-
bijian, kacang-kacangan, dan leguma (khususnya flax, brassica napus, walnut, dan
kedelai).
Minyak ikan kaya akan asam lemak omega-3 berantai panjang asam
eikosapentaenoat dan asam dokosaheksaeneoat. Banyak pengkajian telah menunjukkan
manfaat kesehatan yang baik yang berhubungan dengan asupan asam lemak omega-3
pada perkembangan bayi, kanker, penyakit kardiovaskular (gangguan jantung), dan
berbagai penyakit kejiwaan, seperti depresi, kelainan hiperaktif/kurang memperhatikan,
dan demensia. Sebalinya, kini dinyatakan bahwa asupan lemak trans, yaitu yang ada pada
minyak nabati yang dihidrogenasi sebagian, adalah faktor risiko bagi penyakit jantung.
Beberapa pengkajian menunjukkan bahwa total asupan lemak yang dikonsumsi
berhubungan dengan menaiknya risiko kegemukan dan diabetes. Akan tetapi, pengkajian
lain yang cukup banyak, termasuk Women’s Health Initiative Dietary Modification Trial
(Percobaan Modifikasi Makanan Inisiatif Kesehatan Perempuan), sebuah pengkajian
selama delapan tahun terhadap 49.000 perempuan, Nurse’s Health Study (Pengkajian
Kesehatan Perawat dan Health Professionals Follow-up Study (Pengkajian Tindak-Lanjut
Profesional Kesehatan), mengungkapkan ketiadaan hubungan itu.
Kedua-dua pengkajian ini tidak menunjukkan adanya hubungan antara dari
persentase kalori dari lemak dan risiko kanker, penyakit jantung, atau kelebihan bobot
badan. Nutrition Source, sebuah situs web yang dipelihara oleh Departemen Gizi di
Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard, mengikhtisarkan bukti-bukti terkini pada
dampak lemak makanan : “Sebagian besar rincian penelitian yang dilakukan di Harvard
ini menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan lemak di dalam makanan tidak berhubungan
dengan bobot badan atau penyakit tertentu.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Lemak adalah ester yang dari gliserol dan asam-asam karboksilat pada suku tinggi
yang dapat larut dalam pelarut organik nonpolar. Tatanama lemak dimulai dengan kata
gliseril yang diikuti oleh nama asam lemak.
Berdasarkan klasifikasi kejenuhan ikatannya lemak dibagi menjadi lemak jenuh
dan lemak tak jenuh. Pada umumnya lemak bersifat tidak mudah larut dalam air dan bisa
larut dengan baik pada pelarut nonpolar dan alkohol panas.
Ada 3 cara dalam mengenali lemak, antara lain : uji akrolein, uji peroksida, dan
uji kejenuhan. Dalam kehidupan sehari-hari lemak berguna sebagai sumber energi,
pembuatan sabun dan pembuatan margarin.
Pada metabolisme tubuh lemak berperan sebagai pengganti energi yang kurang
akibat sudah habisnya energi utama pada tubuh atau sebagai cadangan makanan dalam
proses metabolisme tubuh.

B. Saran

Makalah ini masih belum mencapai kata sempurna, sehingga pembaca dapat
menambahkan atau menghapus bagian yang kurang serta pembaca bisa memberikan
kritik dan sarannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lemak

https://www.slideshare.net/mobile/indrisranti/makalah-lemak

15

Anda mungkin juga menyukai