Disusun oleh:
ROSANA
NIM. P0722021409085
Problem :
Kelompok sampel terdiri dari 14 responden yang mengalami Diabetes Melitus di
Ruang perawatan Rsud Labuang Baji Makasar.
Intervention:
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain eksperimen semu
Non-equivolent Control group dimana terdapat kelompok kontrol dan intervensi,
dengan sampel responden sebanyak 14 responden. Masing masing kelompok akan
dilakukan pre dan post tes dimana pada kelompok eksperimen diberikan pendidikan
kesehatan dengan menggunakan video sedangkan kelompok kontrol tidak
diberikan. Kemudian setelah selesai di berikan intervensi masing masing kelompok
akan dilakukan post test menggunakan kuesioner.
Comparison:
Jurnal : Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Diabetes Melitus (DM)
Tipe II Sebelum Dan Sesudah Diberikan Edukasi Dengan Media
Audiovisual Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Di Dusun Sentong
Desa Karangduren Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang.
Variabel yang dievaluasi pada penelitian ini adalah Tingkat Pengetahuan
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan sebelum diberikan
edukasi audiovisual dengan sesudah diberikan edukasi audiovisual dengan
signifikasi 0,00.
Out Come:
Dengan menggunakan uji wilxocon didapatkan nilai p = 0,025 yang berrati nilai p
<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian pendidikan
kesehatan dengan menggunakan metode audiovisual terhadap tingkat pengetahuan
pada pasien diabetes melitus di RSUD Labuang Baji Makasar.
Tabel deskripsi Jurnal 1
Problem :
Kelompok sampel terdiri dari 20 responden yang mengalami DM Type II.
Intervention:
Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperiment dengan rancangan penelitian
one group pretest-postest dimana pengambilan sampel dengan teknik total
sampling dan menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi dan didapatkan 20
responden, penelitian ini hanya 1 kelompok intervensi saja dimana kelompok
intervensi diberikan edukasi menggunakan media audiovisual kemudian peneliti
melakukan pre test untuk mengukur tingkat pengetahuan dengan menggunakan
kuesioner lalu diberikan intervensi dengan video, setelah perlakuan dilakukan sesi
tanya jawab dan dilakukan post test 1 minggu kemudian dengan mengunjungi
rumah-rumah responden.
Comparison:
Jurnal: Pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode audiovisual
terhadap peningkatan pengetahuan pasien diabetes melitus diruang
perawatan Rsud Labuang Baji Makasar.
Variabel yang dievaluasi adalah Tingkat pengetahuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Metode audiovisual didapatkan nilai
sig 0,025 yang berarti jika p<0,05 maka, hasil ini menunjukan perbedaan
yang signifikan karena rerata sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan
kesehatan seilih angka yang cukup tinggi.
Jurnal : Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Diabetes Melitus (DM)
Tipe II Sebelum Dan Sesudah Diberikan Edukasi Dengan Media
Audiovisual Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Di Dusun Sentong
Desa Karangduren Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang.
Variabel yang dievaluasi pada penelitian ini adalah Tingkat Pengetahuan
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan sebelum diberikan
edukasi audiovisual dengan sesudah diberikan edukasi audiovisual dengan
signifikasi 0,00.
Out Come:
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan tingkat pengetahuan responden sebelum dan
sesudah diberikan edukasi dengan media audiovisual meningkat. Hal ini
menunjukan adanya perbedaan tingkat perbedaan responden sebelum dan sesudah
diberikan edukasi menggunakan media audiovisual.
Tabel Deskripsi Jurnal 2
Problem :
Kelompok sampel terdiri dari 126 responden (63 dalam setiap kelompok) yang
mengalami DM type II dan belum mulai terapi insulin.
Intervention:
Penelitian ini merupakan penelitian uji coba terkontrol secara acak pada pasien
diabetes tipe 2 yang setuju berpartisipasi dalam penelitian ini kemudian untuk
mendapatkan sampel maka dilakukan skrining kriteria inklusi dan eksklusi
sehingga didapatkan sebanyak 126 pasien diabetes yang dibagi menjadi kelompok
itervensi dan kelompok kontrol dimana kelompok intevensi diberikan video
pendidikan dan kelompok kontrol diberikan bahan cetak/ brosur, sebelum
dilakukannya intervensi maka diberikan pre test pada masing-masing kelompok
kemudian diberikan intervensi dan dilakukan post test untuk menilai efek langsung,
kemudian 6 minggu kemudian kedua kelompok diminta untuk mengisi kuesioner
lagi untuk menilai efek jangka panjang.
Comparison:
Out Come:
Hasil penelitian menunjukan bahwa metode audiovisual seperti video pendidikan
merupakan sumber penting untuk memberikan berbagai jenis informasi. Studi ini
menunjukan bahwa metode ini dapat berguna untuk memberikan informasi baru
dan meningkatkan pengetahuan umum masyarakat.
Tabel Deskripsi Jurnal 3
N Komponen Aspek Hasil Analisa
o
1 Dimensi Abstrak Studi ini mengevaluasi efektivitas
Substantif dari video pendidikan terhadap
dan teori keyakinan tetap pasien dan
kurangnya pengetahuan
dibandingkan dengan metode
pendidikan tradisional.
Pendahuluan Diabetes Melitus adalah suatu
penyakit karena tubuh tidak mampu
mengendalikan jumlah gula, atau
glukosa dalam aliran darah.
Survei yang dilakukan di Amerika
Serikat menunjukan bahwa
presentase pasien diabetes
terkontrol hanya 36% dan sebuah
studi di wilayah Al Hassa Arab
2012 menunjukan bahwa presentase
pasien Diabetes Melitus yang tidak
terkontrol adalah 69%.
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui efek intervensi
Audiovisual pada hambatan
psikologis pasien untuk terapi
insulin.
Kerangka Teori Pendidikan kesehatan diperlukan
karena penyakit diabetes adalah
penyakit yang berhubungan dengan
gaya hidup. Salah satu stsrategi
untuk meningkatkan pengetahuan
seseorang yaitu dengan pemberian
program edukasi/ pendidiikan
kesehatan dengan upaya untuk
merubah perilaku kearah yang
positif.
Media Audiovisual mengendalikan
pendengaran dan penglihatan dari
sasaran. Penggunaan audiovisual
melibatkan semua alat indra
pembelajaran, sehingga semakin
banyak alat indra yang terlibat
untuk menerima, dimengerti dan
dipertahankan dalam ingatan.
2. Dimensi Penelitian Penelitian uji coba terkontrol
design Pendidikan kesehatan dengan
Metodologi metode audiovisual (Variabel
independen)
Hambatan psikologis (Variabel
dependen)
Peneliti tidak menjelaskan metode
penelitian apa yang digunakan.
Sampel Pengambilan sampel dilakukan
secara acak / random dan di
skrining menggunakan kriteria
inklusi dan ekslusi didapatkan
sampel sebanyak 126 pasien (63
dalam setiap kelompok).
Instrumen Penelitian Peneliti menggunakan Kuesioner
yang sudah peneliti uji validitas
sebelumnya.
Video pendidikan kesehatan yang
sudah divalidasi layak untuk
menjadi instrumen penelitian.
Analisis Statistik Analisa Statistik menggunakan
SPSS dengan maksud mengetahui
adanya pengaruh terhadap sebelum
diberi perlakuan dan sesudah
diberikan perlakuan. .
3 Dimensi Pembahasan Pendidikan dengan metode
Interpretasi audiovisual adalah sebuah
teknologi pendidikan yang lebih
baru yang dapat membuat
pendidikan kesehatan tepat tujuan
dan sasarannya.
4 Dimensi Subjek Penelitian Sebanyak 126 responden (63 dalam
Etik setiap responden)
Dilema Etik -
Pelanggran Prinsip -
Etik
5 Presentasi Kejelasan informasi -
dan
penulisan
Teknik Penulisan -
6. Daftar Edelman S, Pettus J. Challenges
associated with insulin therapy in type 2
Pustaka
diabetes mellitus. Am. J. Med.
2014;127:S11–6.
Bogatean MP, Hâncu N. People with
type 2 diabetes facing the reality of
starting insulin therapy: factors involved
in psychological insulin resistance.
Pract. Diabetes Int. 2004;21:247–52.
Korytkowski M. When oral agents fail:
practical barriers to starting insulin. Int.
J. Obes. Relat. Metab. Disord. 2002;26
Suppl 3:S18–24.
Funnell MM. Overcoming barriers to the
initiation of insulin therapy. Clin.
Diabetes. 2007;25:36–38.
Davis SN, Renda SM. Psychological
insulin resistance: overcoming barriers
to starting insulin therapy. Diabetes
Educ. 2006; 32 Suppl 4:146S–52S.
Peragallo-Dittko V. Removing barriers
to insulin therapy. Diabetes Educ.
2007;33 Suppl 3:60S–5S.
Brod M, Kongsø JH, Lessard S,
Christensen TL. Psychological insulin
resistance: patient beliefs and
implications for diabetes management.
Qual. Life Res. 2009;18:23–32.
Koro CE, Bowlin SJ, Bourgeois N,
Fedder DO. Glycemic control from 1988
to 2000 among U.S. adults diagnosed
with type 2 diabetes: a preliminary
report. Diabetes Care. 2004;27:17–20.
Khan AR, Al-Abdul Lateef ZN, Al
Aithan MA, Bu-Khamseen MA, Al
Ibrahim I, Khan SA. Factors
contributing to non-compliance among
diabetics attending primary health
centers in the Al Hasa district of Saudi
Arabia. J Fam Commun Med.
2012;19:26–32.
Kadiri A, Chraibi A, Marouan F et al.
Comparison of NovoPen 3 and
syringes/vials in the acceptance of
insulin therapy in NIDDM patients with
secondary failure to oral hypoglycaemic
agents. Diabetes Res. Clin. Pract.
1998;41:15–23.