Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang memerlukan
pengobatan jangka panjang bahkan seumur hidup. Diabetes dapat menyerang
siapa saja baik muda maupun tua karena penyakit ini tidak hanya disebabkan
karena resistensi insulin tetapi juga gaya hidup seperti kurangnya aktivitas
fisik dan pola makan yang tidak sehat. Diabetes didefinisikan sebagai
keadaan naiknya kadar gula darah yang melebihi batas normal atau
hiperglikemia. Diabetes tipe 2 merupakan keadaan tubuh yang resisten
terhadap insulin. Tubuh sebenarnya memiliki insulin yang cukup untuk
mengubah glukosa menjadi energi, hanya saja insulin tidak dapat berikatan
dengan reseptornya sehingga terjadilah penumpukan glukosa dalam darah
(American Diabetes Association, 2015).
Menurut International Diabetes Foundation (IDF), pada tahun 2014
jumlah penderita diabetes di seluruh dunia adalah sekitar 387 juta orang atau
prevalensinya 8,3% dengan 77% penderita diabetes dari negara yang
berpenghasilan rendah sampai dengan menengah dan 46,3% diantaranya tidak
terdiagnosa. Kejadian diabetes meningkat pada tahun 2015, yaitu menjadi
sekitar 415 juta orang dari seluruh dunia dengan rentang usia antara 20-79
tahun (IDF,2015). Kejadian diabetes tertinggi yang mencapai 90% kasus
diabetes adalah diabetes tipe 2 yang ditandai dengan adanya resistensi insulin
dan defisiensi insulin (Dipro et al.,2015).
Diindonesia sendiri, berdasarkan data terbaru Riset Kesehatan dasar
2018, secara umum angka prevalensi diabetes melitus mengalami
peningkatan cukup signifikan selama lima tahun terakhir. Di tahun 2013,
angka prevalensi diabetes pada orang dewasa mencapai 6,9 %, dan di tahun
2018 angka terus melonjak menjadi 8,5 % dengan prevalensi provinsi
tertinggi adalah DKI jakarta 3,4 % dan Kalimantan timur di urutan kedua.

1
2

Berbagai dampak serius dapat muncul pada kasus diabetes yang dapat
menyerang semua organ tubuh dan menimbulkan beberapa keluhan, maka
diabetes bisa menjadi penyebab terjadinya komplikasi baik akut maupun
kronis. Komplikasi akut terjadi jika kadar glukosa darah seorang meningkat
atau menurun tajam dalam waktu relatif singkat, kadar glukosa darah bisa
menurun drastis jika penderita menjalani diet terlalu ketat dan komplikasi
akut meliputi hipoglikemia, ketoasidosis, koma hiperosmoler non ketotik, dan
koma lakto asidosis, Komplikasi kronis diartikan sebagai kelainan pembuluh
darah yang menyebabkan serangan jantung, gangguan fungsi ginjal dan saraf.
Penatalaksana diabetes melitus ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien. Peningkatan kualitas hidup pasien diabetes melitus
perlu dilakukan pengendalian glukosa darah, tekanan darah, berat badan, dan
profil lipid, melalui pengelolaan pasien secara komprehensif.
Berdasarkan persyaratan tugas akhir pada stase keperawatan dasar
maka penulis mendapat kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny.
Ra Dengan Diabetes melitus type II dan ulkus kaki diabetic di Ruang Aster
RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda”.

B. Ruang Lingkup Bahasan


Ruang lingkup bahasan pada Laporan kasus ini adalah pelaksanaan
proses Asuhan Keperawatan Pada Ny.Ra Dengan DM Type II dan Ulkus kaki
diabetic di Ruang Aster RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda yang
dilaksanakan pada tanggal 23 sampai 27 oktober 2019.

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah penyelesaian Laporan kasus ini diharapkan penulis mampu
memberikan asuhan keperawatan pada klien Dm Type II dengan ulkus
kaki diabetic melalui pendekatan proses keperawatan.

2
3

2. Tujuan Khusus
Penulis mampu melakukan :
a. Pengkajian pada klien dengan Dm Type II
b. Menentukan diagnosa Keperawatan yang timbul pada
klien dengan Dm Type II
c. Menetapkan perencanaan untuk pelaksanaan tindakan.
d. Melaksanakan tindakan Keperawatan sesuai dengan
rencana tindakan yang telah dibuat.
e. Melakukan evaluasi terhadap tindakan Keperawatan yang
telah dilakukan.
f. Mendokumentasikan Asuhan Keperawatan.

D. Metode Penulisan
Dalam penyusunan Laporan kasus ini penulis menggunakan metode
deskriptif dengan studi kasus yaitu pengelolaan asuhan Keperawatan secara
komperehensif pada klien dengan Dm Type II dan ulkus kaki diabetic
Adapun data – data yang terhimpun dalam penyusunan Laporan kasus
ini penulis peroleh dengan cara :
1. Wawancara
Diskusi dengan tenaga kesehatan yang terkait, pembimbing dokter, teman
sejawat.
2. Observasi
Teknik ini adalah dengan cara mengamati perilaku keadaan umum klien.
3. Studi Kepustakaan
Meliputi literature – literature yang berkaitan atau berhubungan dengan
Laporan kasus ini.
4. Studi Dokumentasi
Didapatkan dari rekan medik baik berupa catatan perawat maupun
instruksi dokter sebagai penunjang pelengkap data – data yang ada.

3
4

5. Pemeriksaan
a. Fisik
1) Inspeksi yaitu memeriksa dengan cara melihat klien secara
keseluruhan.
2) Palpasi yaitu memeriksa dengan meraba klien dari kepala
hingga kaki.
3) Auskultasi yaitu memeriksa dengan mendengarkan melalui
Stetoschope bunyi paru dan abdomen.
4) Perkusi yaitu memeriksa dengan mengetuk daerah paru – paru,
abdomen, dan tubuh klien yang lainnya.
b. Penunjang
Pemeriksaan laboratorium yaitu memeriksa darah, urine,
ataupun yang lainnya untuk mengetahui adanya kelainan pada tubuh
klien baik bakteri, virus atau ketidaknormalan

E. Sistematika Penulisan
Dalam menyusun Laporan kasus ini penulis membagi daerah dalam
lima bab, yaitu:
BAB I tediri dari pendahuluan yang berisi Latar Belakang, Ruang
Lingkup Bahasan, Tujuan Penulisan dan Sistematika Penulisan. BAB II
berisikan dasar teoritis yang meliputi dua bagian, yaitu bagian pertama
konsep dasar penyakit yang terdiri dari pengertian, etiologi, Patofisiologi,
tanda dan gejala, penatalaksanaan dan komplikasi. Bagian kedua adalah
Asuhan Keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi secara teoritis. BAB III tinjauan
kasus, yang menerangkan tentang kasus yang terjadi dan dilakukan
pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien dengan Dm Type II dan ulkus
kaki diabetic dengan penerapan proses keperawatan yang meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan, tindakan perawatan dan
evaluasi hasil dari apa yang diharapkan. BAB IV pembahasan berisikan
tentang pembahasan pelaksanaan keperawatan pada klien dengan Dm Type II

4
5

dan Ulkus kaki diabetic di ruang Aster RSUD. AW. Syahranie, serta
membandingkan antara proses keperawatan secara teoritis dengan aplikasi
nyata di lapangan, meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. BAB V penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan
saran – saran mengenai Asuhan keperawatan pada klien dengan Dm type II
dan Ulkus kaki diabetic.

Anda mungkin juga menyukai