TOPIK
RULE OF LAW DAN HAK ASASI MANUSIA
A. PENDEKATAN
Menurut Friederich J. Stahl, terdapat empat unsur pokok berdirinya rechsstaat (negara
hukum) yaitu :
1. Hak-hak manusia;
2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu;
3. Pemerintahan berdasarkan peraturan – peraturan; dan
4. Peradilan administrasi dalam perselisihan. (Muhtaj,2005:23)
1
2. Pemilihan umum yang bebas;
3. Kebebasan menyatakan pendapat;
4. Kebebasan berserikat/berorganisasi atau beroposisi;
2
C. PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA
Di dalam Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
dijelaskan :
HAM yaitu seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia
sebagai mahluk allah dan merupakan anugrah yang wajib di hormati di junjung tinggi
dan di lindungi oleh negara, hukum pemerintah dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat martabat manusia.
Petition of Rights (hak-hak Petisi) tahun 1628, yaitu suatu petisi yang diajukan para
bangsawan kepada Raja Charles I di muka parlemen. Dalam hubungan inilah maka
perkembangan hak asasi manusia erat hubungannya dengan perkembangan demokrasi
(PROF.DR.H.KAELAN,M.S.,2010 “Pendidikan Kewarganegaraan, untuk PerguruanTinggi, hal 100
Bill of Right (Undang-Undang Hak) tahun 1689, yaitu suatu UU yang diterima oleh
Parlemen Inggris setelah sebelumnya telah mengadakan perlawanan terhadap Raja
James II yang memerintah secara absolut dalam suatu revolusi tidak berdarah (The
Glorious Revolution) tahun 1688. Ide pembaruan di Inggris ini membuat rakyat
Ameriak Serikat membrontak melawan pengusaha Inggris, sehingga melahirkan
Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan) tahun 1776. Deklarasi
Kemerdekaan ini juga merupakan piagam Hak Asasi Manusia karena mengandung
pernyataan “Bahwa sesungguhnya semua bangsa diciptakan sama derajatnya oleh
Maha Pencipta; bahwa semua manusia dianugrahi oleh penciptanya hak hidup,
kemerdekaan, dan kebebasan untuk menikmati kebahagiaan. (P.N.H.Simanjuntak,S.H,2007,
“Pendidikakan Kewarganegaraan” hal 47)
3
F. PENGERTIAN PELANGGARAN HAM
Pasal 1 Angka 6 No. 39 Tahun 1999
Pelanggaran HAM adalah segala tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang termasuk aparat negara baik disegaja maupun tidak disengaja yang
dapat mengurangi, membatasi, mencabut, atau menghilangkan hak asasi orang lain
yang dilindungi oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak
mendapatkan penyelesaian hukum yang benar dan adil sesuai mekanisme hukum yang
berlaku.
Undang-Undang No 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM
Pelanggaran HAM yakni “setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk
aparat negara baik disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi, dan atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan, atau
dikhawatirksn tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar,
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku”.
4
A. KESIMPULAN
5
Kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia
Kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia seperti Kasus
Pembunuhan, Perbudakan, Diskriminasi Ras, Diskriminasi Disabilitas dan masih
banyak kasus-kasus yang lainnya baik itu termasuk kasus pelanggaran HAM berat
maupun kasus Pelanggaran HAM ringan.