Anda di halaman 1dari 2

Alat dan Bahan

4.1 Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah air, asam sulfat
1M, asetonitril, dapar ammonium asetat, siprofloksasin, trietanolamin 0,1%
dan urin.
4.2 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan kali ini adalah HPLC, labu ukur 10
mL, lemari pendingin, matkan, mikro pipet, dan vial.
Prosedur
A. Pengambilan Sampel
Sampel yang berupa urin diambil dari sukarelawan sebagi blanko sebelum
obat diminum. Kemudian pada jam 08.00 siprofloksasin 500 mg diminum
oleh relawan satu hari sebelum percobaan. Urin sukarelawan kemudian
dikumpulkan pada rentang waktu sebagai berikut:

Pengambilan Rentang Waktu


Shift
Ke Pengumpulan Urin

1 08.00-11.00
2 11.00-14.00
3 14.00-17.00
Pagi
4 17.00-20.00
5 20.00-tidur
6 bangun tidur-08.00
Urin yang telah terkumpul dimasukan kedalam matkan plastik. Volume
yang diambil setiap waktu tersebut di ukur dan diambil sebanyak 10 mL,
dimasukan kedalam bial dan semua sampel urin disimpan pada lemari
pendingin dengan suhu -4 ͦC.
B. Perlakuan Sampel
Masing-masing sampel urin diambil sebanyak 1 mL kemudian
dimasukan kedalam labu takar 10 mL. kemdudian sampel diencerkan
dengan menggunakan dapar ammonium asetat hingga volume 10 mL.
Setelah sampel urin di encerkan, masing-masing sampel urin dimasukan
kedalam kolom HPLC menggunakan kolom fasa balik oktadesil silane dan
fase gerak asetonitril:air (25:72) dengan 0,1% trietanolamin dan pH nya
disesuaikan hingga 2,5 dengan asam sulfat 1M. kemudian setelah disuntikan
dicatat luas area siprofloksasin.
C. Pengolahan Data
Dibuat kurva kalibrasi dengan cara membuat larutan siprofloksasin
dalam urin blanko dengan konsentrasi 0,1;0,5;1,5,10,20, dan 50 µg/mL.
Dihitung luas area dari tiap larutan siprofloksasin dengan system HPLC
yang sama. Kurva kalibrasi dibuat berdasarkan rasio luas area antara
siprofloksasin dan standar. Kemudian konsentrasi siprofloksasin dari
sampel urin dihitung. Kamudian ditentukan konstanta laju eliminasi dan
waktu paruh eliminasi.

Anda mungkin juga menyukai