Anda di halaman 1dari 1

stilah kronoterapi dan kronofarmakologi mungkin bukan istilah sangat baru…..

tapi mungkin
banyak yang belum mengetahuinya. Apaan tuh ?

Istilah ini merujuk pada suatu pendekatan pemberian terapi/obat yang mempertimbangkan ritme
biologis pasien. Seperti diketahui, proses dan fungsi biologis, termasuk fungsi kardiovaskuler
(jantung dan pembuluh darah) menunjukkan ritme sirkadian (perubahan aktivitas pada siang-
malam, selama 24 jam). Maksudnya, fungsi-fungsi itu mengikuti ritme tubuh secara berulang.
Studi epidemiologi menunjukkan bahwa risiko terjadinya angina, infark miokard, dan stroke
relatif lebih tinggi pada pagi hari. Hal ini dipengaruhi oleh adanya ritme sirkadian dalam hal
volume plasma, tekanan darah, denyut jantung, kebutuhan oksigen oleh otot jantung, koagulasi
darah, dan fungsi endokrin, serta adanya pemicu dari faktor lingkungan. Sebagai contoh, tubuh
manusia akan memproduksi hormon kortisol (kortikosteroid) paling tinggi pada pagi hari dengan
kadar puncak dicapai pada jam 8 pagi. Demikian pula fungsi-fungsi fisiologis lainnya, termasuk
saluran pencernaan, jaringan tubuh, dan organ-organ utama lainnya termasuk metabolisme obat,
juga mengikuti ritme biologis tertentu, yang mana hal ini dapat mempengaruhi keberadaan obat
dalam tubuh. Dengan demikian, suatu obat yang sama dengan dosis yang sama, jika diminum
pada pagi dan malam, mungkin akan memberikan efek yang sedikit berbeda, tergantung pada
jenis obatnya.

Teknologi baru dalam pengembangan obat perlu memperhatikan kronoterapi, sehingga dapat
meningkatkan efisiensi dan keamanan penggunaan obat, dengan mensinkronkan konsentrasi obat
dalam 24 jam dengan ritme biologis yang terjadi pada kondisi penyakit tertentu. Sebagai
contohnya, pendekatan kronoterapi pada gangguan lambung dilakukan dengan pemberian
antagonis reseptor histamin-2 (seperti cimetidin, ranitidin atau famotidin) pada sore hari.
Untuk penyakit asma, pemberian obat teofilin lepas lambat pada sore hari dan metilprednisolon
pada pagi hari memberikan efek yang lebih menguntungkan. Pemberian obat anti hipertensi
verapamil dalam bentuk sediaan lepas terkontrol sekali sehari menjelang tidur malam
menghasilkan konsentrasi obat yang tinggi pada pagi hari dan siang, dan berkurang pada malam
hari. Studi menunjukkan bahwa cara ini akan memberikan kontrol yang efektif terhadap tekanan
darah, termasuk mencegah peningkatan tensi secara drastis di pagi hari, tanpa menyebabkan
hipotensi pada malam hari. Terlebih lagi, formulasi ini juga efektif mencegah angina, terutama
pada pagi hari ketika risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah jantung paling tinggi. Nah,
di bawah ini aku cuplikkan tabel mengenai waktu optimal minum obat, terutama untuk obat-obat
kardiovaskuler yang digunakan sekali sehari.

Anda mungkin juga menyukai