Anda di halaman 1dari 1

1.

PARACETAMOL
Nama dagang : Sanmol, Pamol, Bodrex, Oskadon, Panadol
Indikasi : Menurunkan demam dan meredakan nyeri ringan (sakit kepala, sakit
gigi)
Kontraindikasi :Hipersensitivitas dan gangguan hati berat atau penyakit
hati akut.
Efek samping : Mual, sakit perut bagian atas, gatal-gatal, kehilangan nafsu makan,
resiko perdarahan lambung
Mekanisme : Parasetamol bekerja langsung di pusat saraf dengan mempengaruhi
ambang rasa sakit dengan menghambat enzim cyclooxsygenase,
COX-1, COX-2 dan COX-3 yang terlibat dalam pembentukan
prostaglandin, substansi yang bertindak mengatur rasa sakit dan
diketahui juga sebagai regulator panas pada hipotalamus. Dengan
berkurangnya produksi prostaglandin di otak maka efek rasa sakit dan
demam dapat berkurang.
Dosis : Dewasa 1 tablet (500mg) 3-4x sehari. Anak ½ - 1 tablet, 3-4x sehari
2. Ibuprofen
Nama dagang : Proris, Bigestan, Oraprofen, Profen, Farsifen
Indikasi : Nyeri ringan sampai sedang antara lain nyeri pada penyakit gigi atau
pencabutan gigi, nyeri pasca bedah, sakit kepala, gejala artritis
reumatoid, gejala osteoartritis, gejala juvenile artritis reumatoid,
menurunkan demam pada anak.
Kontraindikasi : Kehamilan trimester akhir, pasien dengan ulkus peptikum (ulkus
duodenum dan lambung), hipersensitivitas, polip pada hidung,
angioedema, asma, rinitis, serta urtikaria ketika menggunakan asam
asetilsalisilat atau AINS lainnya.
Efek samping : pusing, sakit kepala, dispepsia, diare, mual, muntah, nyeri abdomen,
konstipasi, hematemesis, melena, perdarahan lambung, ruam.
Mekanisme : Ibuprofen bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase
COX-1 dan COX-2 sehingga konversi asam arakidonat menjadi
terganggu dan membatasi produksi prostaglandin yang berhubungan
dengan rasa sakit dan peradangan akan mereda.
Dosis : Dewasa, dosis yang dianjurkan 200-250 mg 3-4 kali sehari. Dosis
maksimum 2400 mg/hari

Anda mungkin juga menyukai