Anda di halaman 1dari 41

EDISI

SNARS 1.1
A Leading Islamic
Dental Education And Services

LOG BOOK
KUMPULAN PERTANYAAN AKREDITASI

RSIGM SULTAN AGUNG SEMARANG


JL.RAYA KALIGAWE KM 4 SEMARANG 50112 TELP. (024) 6581803
A Leading Islamic Dental Education And Services web : rsigm.unissula.ac.id
email :rsigm@unissula.ac.id
DAFTAR ISI

1. Peningkatan Mutu Dan KeselamatanPasien(PMKP) ………………………………….. 01


2. Pelayanan Kefarmasian Dan PenggunaanObat(PKPO) ………………………………. 10
3. TataKelolaRumahSakit(TKRS) …………………………………………………….. 16
4. Manajemen Fasilitas DanKeselamatan(MFK) ………………………………………… 23
5. Kualifikasi Dan Kewenangan Staf(KKS) ……………………………………………… 27
6. Akses Ke Rumah Sakit Dan KontinuitasPelayanan(ARK) …………………………… 33
7. Pelayanan Dan AsuhanPasien(PAP) …………………………………………………… 37
8. AssesmenPasien(AP)…………………………………………………………………… 44
9. Pelayanan Anestesi DanBedah(PAB)………………………………………………….. 60
10. Integrasi Pendidikan Kesehatan Dalam PelayananRS(IPKP)………………………… 66
11. Hak Pasien DanKeluarga(HPK)……………………………………………………… 68
12. Manajemen Komunikasi DanEdukasi (MKE)………………………………………….. 74
13. Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI )…………………………………………... 79
14. Sasaran KeselamatanPasien(SKP)…………………………………………………….. 87
15. Manajemen Informasi Dan RekamMedis(MIRM)…………………………………….. 98
16. Penurunan AngkaKesakitanHIV/AIDS……………………………………………….. 102
17. Penurunan AngkaKesakitanTuberkulosi……………………………………………… 106
18. PengendalianResistensiAntimikroba…………………………………………………... 109
19. PelayananGeriatri ………………………………………………………………………. 112

A Leading Islamic Dental Education And Services


DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN
PERTANYAAN HPK

N PERTANYAAN JAWABAN
O
1 Apa yang anda ketahui tentang hak pasien dan BerdasarkanUndang-
keluarga UndangRumahSakitNomor44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit, pasal 32 dijelaskan
hak pasienadalah:

1. Memperoleh informasi mengenai tata


tertib dan peraturan yang berlaku di
rumahsakit
2. Memperoleh informasi tentang hak dan
kewajiban pasien
3. Memperoleh Layanan yang manusiawi,
adil, jujur, tanpadiskriminasi
4. Memperoleh layanan kesehatan yang
bermutu sesuai dengan standart profesi dan
standart prosedur operasional(SPO)
5. Memperoleh layanan yang efektif dan
efisien
sehinggapasienterhindardarikerugianfisikd
an materi
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas
pelayanan yangdidapatkan
7. Memilih dokter, kelas perawatan sesuai
dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di rumahsakit;
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang
dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai surat ijin praktek (SIP) baik
didalam maupun diluar rumahsakit
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan
penyakit yangdideritatermasukdata-
datamedisnya
10. Mendapatkan informasi yang meliputi :
diagnosis dan tatacara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan,
risiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi, prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan
11. Memberikan persetujuan atau menolak
atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga tenaga
kesehatanterhadappenyakityangdideritanya
12. Didampingi keluarganya dalam
keadaankritis
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau
kepercayaan yang
14. Memperoleh keamanan dan
keselamatandirinya selama dalam
perawatan di rumahsakit
15. Mengajukan usul, saran perbaikan atas
perlakuan rumah sakit terhadapdirinya
16. Menolak bimbingan rohani yang tidak
sesuai

A Leading Islamic Dental Education And Services


denganagamadankepercayaanyangdianutny
a
17. Menggugat atau menuntut rumah sakit
apabila
rumahsakitdidugamemberikanpelayananya
ng
tidaksesuaidenganstandarbaiksecaraperdata
maupunpidana
18. Mengeluhkan pelayanan yang tidak
sesuai dengan standart pelayanan melalui
media cetak dan elektronik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan

2 Apa yang anda ketahuitentang pemberian 1. Setiappasienbarurawatjalandansetiappasie


informasi HakPasiendan Keluarga n rawat inap akan dijelaskan tentang hak
dan tanggung jawabpasien
2. Petugas admisi memberikan informasi
kepada pasien dan atau keluarga tentang
18 butir hak pasien (sesuai pasal 32 UU
No 44 tahun 2009 tentang RS), dan
memberikan informasitentang tanggung
jawab dan kewajiban pasien (sesuai pasal
28 Permenkes No 69 tahun 2014 tentang
kewajiban RS dan kewajibanpasien)
3. Petugas admisi juga memberikan informasi
tentangpersetujuanumumtindakankedokte
ran
4. Setelah memberikan informasi, petugas
admisi akan melakukan verifikasi tentang
pemahaman pasien
5. Bila pasien dan atau keluarga sudah
mengerti, maka pasien dan atau keluarga
diminta untuk
menandatanganiformpersetujuanumumte
ntang
hak,kewajiban,dantanggungjawabpasiens
erta persetujuan umum
tindakankedokteran
6. Pasiendanataukeluargadiberimateri/leaflet
tentang hak, kewajiban, dan tanggung
jawab pasien dankeluarga.

3 Bagaimana 1. Pasien berhak menentukan akan dirawat


keterlibatanPasiendanKeluargadalamprosesa oleh siapa
suhan 2. Pasien berhak memperoleh edukasi oleh
DPJP terkait hasil assesmen, rencana
asuhan, hasil yang diharapkan, hasil yang
diraih dan hasil yang tidakdiharapkan
3. Pasien berhak menyetujui dan
menolakrencana
asuhanyangakandiberikankepadamereka
4. Pasien berhak tahu secara detail tentang
penyakitnya, sehingga mereka bisa

A Leading Islamic Dental Education And Services


mengambil keputusan terkait pelayanan
yang akan diberikan
5. Pasien berhak meminta pendapat dokter
lain yang sesuai jika mereka ragu terhadap
hasil asesmen/diagnosis, ataupun rencana
asuhan yang akan diberikan kepadamereka
6. Pasien berhak menghentikan asuhan yang
diberikan kepadamereka

4 Apa yang anda lakukan jika ada pasien 1. Perawat memberikan informasi kepada
menginginkan pelayananrohani pasien tentang pelayanan kerohanian diRS
2. Perawat memberikan formulir serta
meminta
pasienataukeluargamengisiformulirpelayan
an kerohanian
3. Perawat menghubungi supervisi
keperawatan untuk permohonan
petugaskerohanian
4. Petugas kerohanian datang ke kamtib untuk
mengisibukutamudanmemakaikalungtamu
5. Petugas kerohanian memberikan pelayanan
ke
ruangperawatandanmengisiformulirpelayan
an kerohanian
5 Apa yang anda 1. Setiappenunggupasiendiberikartutunggu
ketahuitentangCaraandamelindungi pasien dari 2. Setiap pengunjung yang datang diluar jam
kekerasan fisik kunjung harus lapor ke kamtib untuk
mengisi
buku tamu dan memakai kalungtamu
3. SemuapetugasRSwajibmemakaiIDcard 4.
4. Petugaskamtibberjagadisetiappintumasuk
RS, mengawasi setiap individu yang
mencurigakan, mengontrol ruangan dan
lingkungan RS secara periodik serta
memonitor melaluiCCTV
5. Memasuki ruang neoristi menggunakan
metode fingerdetector

6 Apa yang anda ketahuitentang perlindungan 1. RS tidak bertanggung jawab terhadap


barang milik pasien barang milikpasien
2. Informasiinidiberikanolehpetugasadmisi
3. Tetapi RS memiliki kebijakan khusus
terhadap pasien yang sadar tanpa keluarga,
pasien bedah
sehari,pasientidaksadartanpakeluarga

7 Bagaimana alur penanganan komplain 1. Pasiendiberitahutentangprosesmenyampaik


an keluhan
2. Cara menyampaikan komplain & batas
waktu penyelesaian
Langsung 1 jam
SMS 1 jam

A Leading Islamic Dental Education And Services


Telp 1 jam
Kotak Saran 24 jam
Media massa 24 am
3. Alur komplain secara langsung:
Komplain→lapor ke petugas RS→terkait
unit lain? Jika ya diskusikan, jika tidak
terkait buat rencana perbaikan →sampaikan
kekeluarga→catat bukukomplain→selesai.
4. Masing2 unit harus ada buku komplain,
kotak saran diberi kertas danpulpen
5. Semuakomplaindilaporkankecustomerservi
ce

8 Siapa saja yang berhak memberikan 1. Pasienyangsudahberusia21tahunatausudah


persetujuan setelah mendapatkan penjelasan menikahyangkompetendansehatmental
(informedconsent) 2. Bagi pasien yang berusia kurang dari 21
tahun atau belum menikah persetujuan atau
penolakan diberikan oleh:
a. Orang tuakandung
b. Saudarakandung
3. Bagi pasien dibawah umur yang tidak
mempunyai orang tua kandung atau
orangtuanya berhalangan hadir,
persetujuan atau penolakan diberikanoleh:
a. Orangtuaadopsi
b. Saudarakandung
c. Induksemang
4. Bagi pasien dewasa dengan gangguan
mental,
persetujuanataupenolakandiberikanoleh:
a. Orang tuakandung
b. Wali yangsah
c. Saudarakandung
5. Bagi pasien dewasa yang telah menikah,
persetujuanataupenolakandiberikanoleh:
a. Suami/istri
b. Orang tuakandung
c. Anakkandung
d. Saudarakandung
6. Bagi pasien dewasa yang berada dibawah
pengampu, persetujuan atau penolakan
diberikanoleh:Wali atau Pengampu

9 Bagaimana kebijakanRS dalam Demikepentinganpasien(lifesaving),informco


memberikan informconsent nsent tidak diperlukan bagi pasien gawat
darurat dalam
untukpasiengawat darurat, tidak
keadaantidaksadardantidakdidampingikeluarg
sadar dan tanpa pendampingan a
keluarga

A Leading Islamic Dental Education And Services


10 Tindakan kedokteran apa saja yang termasuk 1. tindakan pembedahan dan invasir yang
dalam inform consent khusus beresiko tinggi
2. semua tindakan anestesi dan sedasi (
sedasi sedang dan sedasi dalam )
3. semua tindakan pemberian consen
produk darah dan komponen darah
4. semua tindakan dan pengobatan yang
beresiko tinggi.
11 Apakah yang anda ketahui tentang second 1. Adalah pendapat medis yang diberikan
opini oleh dokter kedua dalam satu disiplin ilmu,
ketika salah satu dokter memberikan
diagnosis
/merekomendasikansuatutindakan
untukindividu
2. SPO
Pasien menyampaikan keinginannya
kepada perawat→pasien atau keluarga
mengisi form second opinion→perawat
menghubungi DPJP→DPJP menulis
dilembar konsul kepada dokter spesialis
lainnya yang ditunjuk (sama disiplin ilmu)
untuk meminta pendapat perihal
pengobatan atau tindakan pada
pasien→dokter yang dituju memeriksa
pasien danmemberikan second opini
dengan menulis dilemberjawaban
konsultasi dan menjelaskan pendapat
kedua pada pasien ataukeluarga
12 Apa yang dimaksut dengan DNR 1. DNR berasal dari permintaanpasien
2. BilaberasaldarikeluargadisebutpenolakanRJ
P
3. Pasien mengisi form DNR dan dokter
menulis dalam lembarintegrasi
4. Perawat/timmedismenginformasikankeputusa
n DNRsaatoperanjaga/pasienpindahruang
5. Perawat memasang kancingungu
13 Bagaimancara PPAdalam menjaga kerahasiaan 1. DPJP dalam memberikan konsultasi dan
informasi pasien dan privasipasien penjelasan penyakit khususnya yang
bersifat sensitif diharuskan untuk
menggunakan ruang konsultasi supaya
privasi pasien dan atau keluarga terjaga dan
kerahasiaan informasinya jugaterjaga
2. Tidak membicarakan informasi medis
pasien diluar kontekspelayanan
3. Memperhatikan privasi saat wawancara,
pemeriksaan, pemberian terapi, konsultasi
dan pemberian informasi kondisipasien
4. Rekam medis bersifat rahasia, tidak boleh

A Leading Islamic Dental Education And Services


dipegangataudibukaolehsembarangorangda
n tidak boleh ditaruh di areaterbuka
5. Melakukan anamnesis→suara tidak
didengar orang lain yang
tidakberkepentingan
Melakukan pemeriksaan dan
tindakan→tirai ditutup
Transport pasien→area tubuh pasien,
khususnya bagian yang sakitditutupi

DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN


MKE
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apakah Rumah Sakit Rumah sakit berkomunikasi dengan masyarakat untuk
melakukan komunikasi memfasilitasi akses masyarakat ke pelayanan di rumah
dengan masyarakat? sakitdaninformasitentangpelayananyangdisediakanoleh
rumahsakit.Tujuan komunikasi efektif dengan masyarakat
adalah memfasilitasi akses masyarakat ke pelayanan di
rumah sakit. Sehingga ada bukti :
1. Pelaksanaan komunikasi efektif antara rumah sakit dan
masyarakat, misalnya sosialisasi pelayanan RS di
masing-masing puskesmas se kab rembang dengan
peserta kepaladesa.
2. Pelaksanaan komunikasi efektif dengan pasien dan
keluarga, misalnya mengadakan penyuluhan diruang
tunggusetiapharirabu.Disampingkonselingpetugas di
setiapruangan.
3. Pelaksanaan komunikasi efektif antarstaf klinis,
Profesional Pemberi Asuhan(PPA)

2 Apa saja Media Informasi Media informasi sbb :


yangdigunakan dalam 1. Brosur atau leaflet yang berisi layanan rumah sakit antara
komunikasi dengan masyarakat lain; rawat jalan spesialis, rawat inap, IGD, hemodialisa,
? bank darah, homecare, Farmasi, Laboratorium, Radiologi,
Gizi, Rehabilitasi Medik, ICU, HND
2. TV/Slideshow,misalnyainfolayananyangdisediakan
RS,antrian
3. Website dengan alamat rsud.rembangkab.go.id,
rsud.rembang.co.id
4. Call center (0295) 691444
5. SMS komplain 0811 2744443
6. Benner info terkini sesuaithema, seperti hari anak,
rujukanonline
7. Ikut serta pada pameran misalnya pameran layanan rsu
di rembangexpo.
8. Menyelenggarakan seminar, misalnya tentang upaya
RSU meminilkan angka kematianbayi
9. Kerjasama dengan media cetak, elektronik untuk
menyampaikan informasi layananRS

A Leading Islamic Dental Education And Services


3 Apa bukti pelaksanaan Dalam melaksanakan tugasnya staf klinis mencatat asuhan
komunikasi efektif antar staff pasien dengan menggunakan formulir di RM sbb :
klinis? 1. Form essesmen kebutuhanedukasi
2. Form pemberianedukasi
3. Formcatatanterintegrasi/CPPT/tulbakon
4. Form Monitoring PasienRujuk
5. FormMonitoringPasien(Earlywarning system/EWS)
6. Surat Pengantar RujukPasien.
7. Asuhan dirumah (dischargeplanning)

4 Bagaimanacara Dengan menyampaikaninformasi yang akurat dan tepat


menginformasikan bila ada waktu di seluruh rumah sakit termasuk yang “urgent”.
keadaan yang urgentseperti Antara lain :
hentijantung, 1. Bila terjadi henti jantung, dengan mengaktifkan code
kebakarandanperintah blue, yaitu:
evakuasi ?
a. Telp IGD113
b. Aktifasi code blue dengan *3301
c. Code blue dewasa / anak di ruang.... diulang 3 kali
d. Sampai Tim code blue menuju Tempatkejadian
2. Bila terjadi kebakaran / code red, dilakukan prosedur
sbb:
a. Memberitahu kamtib / security bila terjadi kebakarandengan
menyebutkan “kode merah
diruangan..........”(Diulangsebanyak3kali).
b. Petugas jagaKamtib/Securitymemberitanda bahaya
dengan menekan tombolsirine
c. Petugas kamtib / security membantu memadamkan api
dengan membawaAPAR dari posjaga.
d. Petugas piket kode merah segera mengambil peran
masing-masing:
a. Koordinator Kebakaran (Helm Merah) : melakukan
pemadaman sambil menunggu
bantuandariKamtib/security.
b. Koordinator Evakuasi Pasien (Helm Biru) :
melakukan evakuasi pasien untuk menuju titik
kumpul terdekat sesuai dengan daerahnya.
c. Koordinator Dokumen ( HelmKuning) :
melakukanevakuasidokumenRM/penting diruangan
dengan skala prioritas ke tempat titikkumpul.
d. Koordinator Alkes (Helm Putih) : melakukan
evakuasi alat kesehatan diruangan ke titik kumpul.
e. Petugas jaga Kamtib / Security dibantu perawat / petugas
lainnya melakukan evakuasi pasien, evakuasi
dokumen.penting, evakuasi alat kesehatan menuju
ke titikkumpul.
f. DokterjagaUGDdanperawatsegeramenujutitik
kumpul untuk melakukan pemeriksaan terhadap
pasienyangberadaditempattitikkumpul.

A Leading Islamic Dental Education And Services


5 BBagaimana proses Informasi penting dapat dikomunikasikan dengan cara lisan,
informasiasuhan tertulis, atau elektronik. Rumah sakit menentukan informasi
pasien yangdilakukan yang akan dikomunikasikan dari satu staf klinis kepada staf
olehantarstafklinissela klinis lainnya, meliputi:
ma bekerja dalam sif atau 1. Status kesehatan pasien antara lain catatan perkembangan
antarsif ? pasien terintegrasi (CPPT) dengan caraSOAP.
2. Ringkasan asuhan yang diberikan (ringkasan pulang
rawat inap dan ringkasan rawatjalan);
3. Informasi klinis pasien saat ditransfer dandirujuk;
4. Serah terima, yaitu mencatat di lembar CPPT dengan
SOAP dilengkapi teknik komunikasi menggunaan SBAR

6 Apakah RSU sudah 1. Rumah sakit sudah menetapkan Unit/Instalasi Promosi


membentuk Kesehatan Rumah Sakit (PKRS), untuk menciptakan
PPKRS ? pelayanan edukasi, dan mengatur penugasan seluruh staf
yang memberikan edukasi secaraterkoordinasi.
2. Struktur organisasi PKRS dengan Surat Keputusan
Direktur No. 445/55/2017 tanggal 2 April2017
3. Penunjukan Personil PKRS dengan Surat Keputusan
Direktur No. 445/56/2017 tanggal 2 April2017
4. Dalam melaksanakan tugas PKRS berdasarkan :
a. Pedoman PelayananPKRS
b. Pedoman PengorganisasianPKRS
c. Program kerja PKRStahunan yang berisi jadwal
penyuluhan baik di dalam maupun di luar rumah
sakit.

7 Bagaimana DPJP DPJP dalam rangka memberikan asuhan kepada pasien


melaksanakan edukasi melakukan edukasi :
pemberian asuhan kepada 1. Tentang hasil esesmen, diagnosa (form pemberian
pasien di ruangan sampai di edukasi oleh DPJP)
rumah? 2. Tentang hasil pemeriksaan, pengobatan, termasuk hasil
asuhan yang tidak diharapkan (Form pemberi edukasi yg
telah diisi oleh DPJP)
3. Tentang asuhan di rumah (dengan menjelaskan cara
minum obat,kontrol sesuai tanggal dan diet)
4. Tentang inform consent (menjelaskan tindakan yang
akan dilkaukan selama dirawat)
5. Tentang hak dan kewajiban pasien dalam partisipasi
prosesasuhan

8 Materi edukasi apa saja yang Pemberian edukasi kepada pasien dan
diberikan kepada pasien dan keluarga terkait dengan :
keluarga ? 1. Asuhan yang diberikan meliputi penggunaan obat-
obatansecaraefektifdanaman,potensiefeksamping obat,
potensi interaksi obat antarobat konvensional, obat

A Leading Islamic Dental Education And Services


bebas, serta suplemen ataumakanan.
2. Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga terkait
dengan asuhan yang diberikan meliputi keamanan dan
efektivitas penggunaan peralatan medis.
3. Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga terkait
dengan asuhan yang diberikan meliputi diet dan nutrisi
yang memadai
4. Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga terkait
dengan asuhan yang diberikan meliputi manajemen nyeri.
5. Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga terkait
dengan asuhan yang diberikan meliputi teknik rehabilitasi
6. Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga terkait
dengan asuhan yang diberikan meliputi cara cuci tangan
yang aman.

9 Bagaimana proses edukasi 1. Profesional pemberi asuhan (PPA) harus menyediakan


yang dilakukan PPA ? waktu yang cukup dalam memberikan edukasi.
2. Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan
secara kolaboratif oleh PPA terkait
3. Pada proses pemberian edukasi, staf harus mendorong
pasien dan keluarga untuk bertanya dan 11ember
pendapat agar dapat sebagai peserta aktif
4. Terdapat bukti dilakukan verifikasi untuk memastikan
pasien dan keluarga dapat memahami materi
edukasi yang diberikan
5. Informasi verbal diperkuat dengan materi tertulis
10 Bagaimana upaya promosi 1. Rumah sakit mengidentifikasi sumber-sumber yang ada
kesehatan apa yang harus di komunitas seperti DM, Stroke, TB-HIV, untuk
dilakukan, untuk menunjang mendukung promosi kesehatan berkelanjutan
keberhasilan asuhan yang 2. Pasien dan keluarga dirujuk terutama pasien-pasien
berkesinambungan? kelainan pembuluh darah (jantung), dan pasien dengan
karsinoma, agar mendapatkan edukasi dan pelatihan
yang diperlukan untuk menunjang asuhan pasien
berkelanjutan, sehingga mencapai hasil asuhan yang
optimal setelah meninggalkan rumahsakit.
3. Edukasi berkelanjutan tersebut diberikan kepada pasien
yang rencana pemulangannya kompleks.Yaitu dengan
memberikan materi edukasi yang berisi tentang cara
minum obat dan diet sesuai dengan penyakitnya.

A Leading Islamic Dental Education And Services


DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN
POKJA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI ( PPI )

NO POKJA PERTANYAAN JAWABAN


1 Bagaimanakan Pengelolaan PPI di rumah sakit meliputi :
pengelolaan  PPI. 1 : Regulasi Komite PPI dan uraiantugasnya

Pencegahan dan  PPI. 2 : Regulasi IPCN dan uraiantugasnya

 PPI. 3 : Regulasi IPCLN dan uraiantugasnya


Pengendalian Infeksi (
 PPI.4 :Penetapananggarandanpelaksanaanprogram PPI
PPI ) di rumah sakit
 PPI. 5 : Ada program PPI dan kesehatan kerja yang

komprehensifdiseluruhRSuntukmenurunkaninfeksi
terkait dengan pelayanankesehatan
 PPI. 6 : Rumah sakit menetapkan pelaksanaan
surveilens
 PPI. 7 : Rumah sakit menetapkan resiko infeksi pada

prosedur dan proses asuhan invasih yang berseriko


infeksi
 PPI. 8 : Rumah sakit melindungi pasien, pengunjung

pasien,pengunjung,danstaffdaripenyakitmenular
 PPI. 9 : Rumah sakit menetapkan regulasi dan
pelaksanaan Kebersihan tangan danAPD
 PPI. 10 : Peningkatan mutu dan program edukasi

 PPI. 11 : Rumah sakit melakukan edukasi tentang PPI

kepada staff
Klinis dan non klinis, pasien, keluarga pasien, serta
petugas lainnya.
2 PPI Apa bukti laporan Laporan PPI kepada direktur dibuat setiap 3 bulan
Ep.3 kegiatan PPI kepada (triwulan ), dimana isi laporan mengenai :
Direktur RS setiap 3 a. SDM
bulan? b. Laporan HAI‟s ( Phlebitis, IADP, IDO, ISK, VAP,
HAP, Sepsis, Dekubitus)
c. Laporan monitoring ruang rawat
d. Laporan monitoring Instalasi
e. Hasil pemeriksaan kesehatan lingkungan
f. Laporan pemeriksaan kultur
g. Laporan Standar Pelayanan Minimal
h. Laporan sensitivitas kuman

3 PPI. Bagaimanakan Di dalam laporan sudah ada analisa dan rencana tindak
7.5 penanganan limbah lanjut dalam bentuk PDSA
benda tajam ? a. Jangan menekuk atau mematahkan bendatajam
b. Jangan meletakkan limbah benda tajamsembarang
tempat
c. Segerabuanglimbahbendatajamkekontaineryang
tersedia tahan tusuk dan tahanair dan tidak bisa
dibuka lagi Selalu buang sendiri oleh sipemakai
d. Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis
pakai
e. Kontainer benda tajam diletakkan dekat lokasi
tindakan

A Leading Islamic Dental Education And Services


4 PPI Bagaimana prosedur a. Tersedia APD lengkap
8.1 b. Tersedia fasilitas cuci tangan
penempatan pasien ?
c. Penempatan pasien di kamar terpisah yang
bertekanan negatif atau ruang dengan pintu tertutup,
jendela dibuka dan memasang exhaust fan, untuk
pasien fluburung
d. Kamar terpisah atau kohort dengan ventilasi dibuang
keluar dengan exhaust kearea yang jarang dilalui
orang, Misalnya pada TBC
e. Kamar terpisah dengan udara terkunci bila
diwaspadai menderita airborne disease (Misalnya
varicella)
f. Bila kamar terpisah tidak memungkinkan, dapat
dilakukan sistem kohorting. Bila pasien infeksi
dicampur dengan pasien non infeksi, p etugas dan
pengunjung menjaga kewaspadaan untuk mencegah
transmisi infeksi. Dengan cara penderita ditempatkan
diruangan paling ujung atau ditempatkan dilokasi
tertentu yang tidak memungkinkan kontak dengan
banyakorang

5 PPI Sebutkan label jenasah a. Kategori 1:LabelBiru;. Penyakit selain kategori 2 dan
7.4.1 3.
dan carapenerapannya
b. Kategori 2:LabelKuning. Penyakit: HIV, Hepatitis C,
SARS, Avian Influenza dan beberapa penyakit sesuai
anjuran dokter atau ahli mikrobiologi.
c. Kategori 3 :Label Merah. Penyakit Anthrak, Plague,
Rabies, Viral hemorrhagic Fever dan penyakit yang
sesuai anjuran dokter atau ahli mikrobiologi

6 PPI Bagaimana cara a. Sampah rumah sakit harus diberi label sesuai dengan
7.4 Pengelolaan sampah jenisnya:
Infeksius dan cairan 1) Sampah infeksius diberi labelkuning
tubuh? 2) Sampah non infeksius diberi labelkuning
3) Sampah botol infus,vial,spuit 50cc diberi label
kuning
4) Sampah non medis diberi warnahitam
b. Sampah benda tajam dan jarum harus dimasukkan ke
dalamsafetybox
c. Sampah ditempatkan dalam tempat sampah tertutup,
tutup mudah dibuka, sebaiknya bisa dengan
menggunakan kaki
d. Container dalam keadaan bersih dan harus dicuci
setiap hari serta terbuat dari bahan yang kuat, ringan,
dan tidak mudah berkarat
e. Tempatkan setiap container sampah pada jarak 10 –
20meter
f. Ikat sampah jika sudah terisi ¾penuh
g. Mengangkut sampah harus menggunakan kereta
dorong khusus, kereta dorong harus kuat, mudah

A Leading Islamic Dental Education And Services


dibersihkan, dan tertutup serta tidak boleh ada yang
tercecer
h. Petugas sampah medis harus menggunakan alat
pelindung diri ketika menangani sampah
i. Menuangkan sampah cair ( cairan tubuh pasien ) ke
system pembuangan kotoran yang tertutup dan diolah
diIPAL
j. Sampah cairan tubuh pasien tidak boleh terecer
selama proses transportasi
k. Petugas kesehatan harus membersihkan sisa cairan
tubuh yang tercecer sesuai dengan SPO pembersihan
cairan tubuh.
l. Petugas kesehatan yang terkena percikan cairan tubuh
pada tangan harus melakukan cuci tangan dengan air
mengalir dan sabun

7 PPI Bagaimana cara a. Kegiatan pembersihan ruang minimal dilakukan pagi


5.2 dan sore hari.
pembersihan
Ep.2 b. Pembersihan lantai di ruang perawatan pasien
lingkungan disekitar
lingkungan perawat ? dilakukan setelah pembenahan / merapikan tempat
tidur pasien, jammakan
c. Cara-cara pembersihan yang dapat menebarkan debu
harus dihindari.
d. Untuk ember tempat lap pel pembersihan lantai juga
dibedakan menjadi:
1) Ember hitam untuk ruang non infeksius / kantor
2) Ember kuning untuk ruang infeksius / ruang
pasien
e. Harus menggunakan cara pembersihan dengan
perlengkapan pembersih (pel) yang memenuhi syarat
dan bahan antiseptic yang tepat. (berbahan dasar klorin
0,05 % – 0,5%
8 PPI Bagaimana cara a. Memasang tanda pengenal
7.4 pembersihan tumpahan b. Memakai gaun pelindung, celemek, sarung tangan,
Ep.2 kaca mata google, dan sepatu boot
cairan tubuh?
c. Bersihkan bagian permukaan yang terkena tumpahan
dengan kain pembersih memakai penjepit
d. Buang kain pembersih ke sampah medis infeksius
yang tahan bocor
e. Lakukan desinfeksi pada bagian permukaan yang
terkena tumpahan dengan klorin 0,5%
f. Tunggu 5 menit kemudian dilap kembali dan
memasukan lap ke sampah infeksius
g. Pembersihan lantai seperti biasa
h. Petugas melepas sarung tangan karet, sepatu boot, kaca
mata google, celemek dan tempatkan peralatan ke
wadah yang sesuai
i. Petugas melakukan cuci tangan
9 PPI Bagaimana cara a. Mencuci tangan sebelum memakai sarungtangan
7.4.1 memberi pelayanan b. Memakai pelindung wajah danjubah
pasien meninggal dunia c. Luruskan tubuh jenazah dan letakkan dalam posisi

A Leading Islamic Dental Education And Services


yang berpenyakit terlentang dengan tangan disisi atau terlipat di dada
menular diruang rawat d. Tutup kelopak mata dan/atau ditutup dengan kapas
inap? atau kasa ; begitu pula mulut,hidung dan telinga
e. Beri alas kepala dengan kain handuk untuk
menampung bila ada rembesan darah atau cairan
tubuh lainnya
f. Tutup anus dengan kasa dan plester kedapair
g. Lepaskan semua alat kesehatan dan letakkan alat
bekas tersebut dalam wadah yang aman sesuai dengan
kaidah kewaspadaan universal
h. Tutup setiap luka yang ada dengan plester kedapair
i. Bersihkan tubuh jenazah dan tutup dengan kain bersih
untuk disaksikan oleh keluarga
j. Pasang label identitas pada kaki
k. Beritahu petugas kamar jenazah bahwa jenazah
adalah penderita penyakit menular
l. Cuci tangan setelah melepas sarung tangan

10 PPI Bagaimana cara a. Alat dan bahan steril disimpan dalam almari alat steril
7.2 penyimpanan bahan / b. Alat dan bahan steril harus disteril ulang setelah 4 hari
alat steril ? c. Pengambilan alat dan bahan steril menggunakan
system FIFO ( First In First Out)
d. Alat dan bahan harus terbungkus rapi

11 KKS Cara penanganan bila a. Bila terkena benda tajam atau tertusuk jarum,
8.2 Ep
terjadi pajanan jarum keluarkan darah sesegera mungkin
1
infeksius? b. Lakukan tindakan pencucian seger apa diarea yang
tertusuk/tergoresjarum/benda tajam dengan air mengalir
dan sabun atau cairan antiseptik selama 1 menit
c. Segera lapor keatasan dan segeramemeriksakandiri ke
IGD. Kepala Ruang/PJS tempat petugas terpajan
bekerja, segera membuat laporan pajanan dengan
formulir yang telah disediakan,dan dalam waktu 24
jam pertama diserahkan ke K3,tembusan ke Komite
PPI, untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.
d. Apabila di TKP tindakan pertolongan pertama
(prosedur nomor 1–2) belum adekuat, maka di IGD
segera dilakukan tindakan pertolongan pertama
tersebut
e. Selanjutnya dokter jaga IGD melakukan telaah
pajanan, meliputi:
1) Seberapa besar pajanan memiliki risiko penularan
infeksi
2) Status infeksi sumber pajanan
3) Kerentanan petugas yang terpajan
f. Bila status infeksi sumber pajanan belum diketahui,
lakukan pendekatan dan edukasi pada pasien yang
diduga menjadi sumber pajanan dan minta pasien
untuk membuat persetujuan (informed consent)
dilakukan pemeriksaan laboratorium, dan lakukan
pemeriksaan Hepatitis B,Hepatitis C, dan HIV pada

A Leading Islamic Dental Education And Services


pasien sumber pajanan..
g. Penentuan kerentanan petugas terpajan meliputi:
1) Pernahkah mendapat vaksinasi hepatitisB?
2) Bila pernah, bagaimana status serologinya terhadap
HBV?
3) Anti HCV
4) Anti HIV
h. Berikan profil aksis paska pajanan (PPP) jika sumber
pasien tidak diketahui.Jika sumber pasien diketahui
dan setelah ditest pasien positif menderita:
1) HIV : maka mulailah pengobatan PPP dalam
waktu dua jam setelahpaparan
2) Hepatitis B: berikan Hepatitis B
Immunoglobulin (HBIg) dan mulailah vaksinasi
serial sebanyak tiga kali jika belum pernah di
vaksin. Jika pernah di vaksin dan masih dalam
batas waktu, tidak dilakukan tata laksana apapun
3) Hepatitis C: tidak ada profilaksis yang standar
untuk Hepatitis C namun konsultasikan dengan
dokter penyakit dalam.
i. Lakukan test lanjutan, konseling dan monitoring
toksisitas profilaksis paska pajanan

12 PPI.5 Bagaimana proses 1. Bersihkan dan disinfeksi permukaan lingkungan di


Ep.2 pembersihan ruangan area perawatan
setelah digunakan 2. Lakukan pembersihan dua kali sehari atau bilakotor
pasien infeksius ? 3. Jangan menggunakan high level disinfektan /cairan
chemikal untuk peralatan non kritikal dan permukaan
lingkungan
4. Jangan melakukan disinfeksi fogging di area
keperawatan
5. Hindari metode pembersihan permukaaan yang luas
yang menghasilkan mist atau aerosol
6. Jaga kebersihan lingkungan, lantai, dinding,
permukaan meja
7. Gunakan detergen atau air untuk pembersihan
permukaan non perawatan seperti perkantoran
administrasi
8. Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering
disentuh seperti pegangan pintu,bed rails, light switch
9. Bersihkan dinding, blinds dan jendela, tirai di area
perawatan pasien
10. Ikuti prosedur tepat yang efektif menggunakan
mops, cloths and solution
11. Siapkan cairan pembersih setiap hari atau jika
diperlukan, dan gunakan cairan yang baru
12. Ganti mop setiap hari
13. Bersihkan mop dan kain pembersih setelah dipakai
dan biarkan kering sebelum dipakai lagi
14. Selesai operasi terakhir setiap hari, bersihkan

A Leading Islamic Dental Education And Services


ruangan dengan wet vacum atau mop lantai dan
dinding dengan menggunakan pembersih. Jangan
gunakan mats di pintu masuk ruangoperasi
15. Gunakan metode pembersihan debu yang tepat
untuk pasien yang immonocom promised
16. Tutup pintu pasien immonocom promised saat
membersihkan lantai.
17. Segera bersihkan dan dekontaminasi tumpahan
darah atau material lain yang potensial infeksi
18. Vacum carpet di area umum fasilitas pelayanan
sarana kesehatan dan area umum pasien secara
regular
19. Secara periodik pembersihan sampai kedalamcarpet
20. Hindari penggunaan carpet di daerah keramaian
diruang perawatan pasien atau vacum carpet di area
umum sarana kesehatan dan area umum pasien secara
rutin
21. Hindari penggunaan carpet di daerah keramaian di
ruang perawatan pasien atau tumpahan darah seperti
unit terapi, ruang operasi, laboratorium, intensivecare
22. Bunga dan tanaman pot tidak dianjurkan di area
pelayanan pasien
23. Perawatan dan pemeliharaan bunga dan tanaman pot
Kepada petugas khusus (bukanyangmerawatpasien).
Namun jika tidak ada petugas khusus makapetugas
memakaisarung tangan dan cuci tangan setelah
melepas sarung tangan
24. Tidak mengizinkan bunga segar atau kering atau
tanaman pot di area perawatan
25. Lakukan pest control secararutin
26. Pakai APD selama prosedur pembersihan dan
disinfeksi.
27. Berikan perhatian ketat untuk pembersihan dan
disinfeksi permukaan yang sering disentuh di area
perawatan seperti charts, bedside commode,
pegangan pintu
28. Cairan untuk membersihkan lantai yaitu Marble
Clean dengan komposisi 1 liter marble clean + air
menjadi 60liter
29. Untuk membersihkan bahan dari porselin
menggunakan cairanGother
30. Untuk membersihkan bahan dari kaca menggunakan
cairan Glass Cleaner
31. Untuk membersihkan bahan dari stainless
menggunakan cairan Forward
32. Untuk membersihkan bahan dari kayu cukup
menggunakan air sabun
33. Cara pembersihan lantai menggunakan mob ( tidak
boleh menggunakan sapu lantai ), dimana mob yang
digunakan dibagi menjadi:

A Leading Islamic Dental Education And Services


a. Mob dan ember warna kuning : untuk ruang
rawat pasien
b. Mob dan ember warna biru : untuk ruang kantor
perawatan ( Nurse stations )
c. Mob dan ember warna hijau : untuk ruang
perkantoran
d. Mob dan ember warna ungu : untuk ruang
kemotherapi
34. Untuk ember tempat lapel pembersihan lantai juga
dibedakan menjadi :
a. Ember biru untuk ruang non infeksius / kantor
Nurse Stations
b. Ember kuning untuk ruang infeksisus / ruang
pasien
c. Ember hijau untuk ruang perkantoran
35. Untuk membersihkan dinding harus menggunakan
cara pembersihan dengan perlengkapan pembersih
yang memenuhi syarat dan bahan antiseptic yang
tepat. ( berbahan dasar klorin 0,05 % - 0,5%)
36. Pastikan kepatuhan dari petugas kebersihan untuk
pembersihan dan disinfeksi
37. Pembersihan dan infeksi lingkungan permukaan
peralatan medis secara regular.
38. Jangan lakukan random pemeriksaan mikrobologi
udara, air dan permukaan lingkungan.
39. Lakukan pembersihan dengan khlorin 0,5 % pada
mobil ambulans dan mobil jenasah sehabis digunakan
mengangkut /mengantar pasien infeksius

A Leading Islamic Dental Education And Services


DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)

NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa yanganda ketahui Keselamatan pasien (patient safety) merupakan prioritas
tentang Sasaran utama dalam pelayanan RS. Untuk menjamin keselamatan
Keselamatan pasien di pasien di RS, maka ditetapkan 6 sasaran keselamatan pasien
Rumahsakit? yang wajib diterapkan di rumah sakit, yaitu :
1. Mengidentifikasi pasien denganbenar
2. Meningkatkan komunikasi yangefektif
3. Meningkatkan pelayanan obat yang perlu diwaspadai
(High AlertMedications)
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur
yang benar, pembedahan pada pasien yangbenar
5. Mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Mengurangi risiko cedera pasien akibatjatuh

2 Bagaimana prosedur di Setiap pasien yang masuk ke RSUD dr.R.Soetrasno


Rumah sakit dalam meng Rembang harus tercatat identitas diri pasien dengan jelas
identifikasi pasien? dan benar.

Untuk pasien rawat inap, hemodialisa, one day surgery


dipasanggelangidentitasyangberisinama, nomor RM dan
tanggal lahir. Sebelum pemasangan gelang, pasien
dijelaskan bahwa tujuan pemasangan gelang untuk
memastikanidentitaspasienbenardalammendapatkan
pelayanan, jelaskan bahwa petugas akan selalu
menanyakan nama dan meminta pasien menunjukkan
gelang identitas sebelum memberikan pelayanan, dan
pasien diminta tidak melepas gelang selama dirawat di RS.

Petugas akan selalu melakukan identifikasi pasien secara


verbal dan visual yaitu dengan cara menanyakan nama
pasien dan melihat gelang identitas pasien untuk
dicocokkan dengan pelayanan yang akan diberikan.
Untuk itu semua lembar RM, label obat, resep,
makanan,specimen,permintaan pemeriksaan lab/rad,
darah, dll harus ada identitas nama, nomor RM dan
tanggal lahir. Tidak boleh menggunakan nomor kamar
sebagai identitas.
Proses identifikasi ini selalu dilakukan sebelum tindakan,
prosedur diagnostik dan terapeutik,misalnya sebelum
memberikan obat, darah, produk darah, pengambilan
spesiman, pemberian diet, sebelum pemberian radioterapi,
menerima cairan intravena, hemodialysis, pengambilan
darah atau pengambilan spesiman untuk pemeriksaan
klinis, prosedur radiologi diagnostik,dan identifikasi
terhadap pasien koma.

Untuk pasien rawat jalan tidak menggunakan gelang


identitas. Cara mengidentifikasi pasien dengan cara

A Leading Islamic Dental Education And Services


menanyakan nama pasien dan meminta pasien
menunjukkan kartu berobat yang berisi nama dan nomor
RM kemudian dibandingkan dengan dokumen /
pelayanan yang akan diberikan.

3 Dapatkah Anda Komunikasidianggapefektifbiladilakukantepatwaktu,


menjelaskan tentang cara akurat, lengkap, tidak bermakna ganda dan diterima
komunikasi yang efektifdi penerima informasi yang bertujuan untuk mengurangi
rumahsakit? kesalahan dan untuk meningkatkan keselamatan pasien.

Komunikasi efektif dilakukan :


 Antar professional pemberi asuhan (PPA) saat laporan
pasien, memberikan instruksi pengobatan, saat serah
terimapasien.
 Antara RS dengan pasien/keluarga saat memberikan
informasi tentang jenis pelayanan dan akses untuk
mendapatkan pelayanan, saat memberikan edukasi
 Saat menyampaikan informasi yang urgent misalnya
codeblue,kode merah dan perintah evakuasi.

Komunikasi efektif saat melaporkan kondisi pasien / hasil


pemeriksaan kritis atau saat serah terima pasien (Hand
over) menggunakan tehnik SBAR (Situation – Background
– Assesment –Recommendation)
a. Situation(S):Kondisiterkiniyangterjadipada pasien.
b. Background (B) : Informasi penting apa yang
berhubungandengankondisipasienterkini.
c. Assessment (A) : Hasil pengkajian pasien yang terkini
d. Recommendation (R) : yang perlu dilakukan
untukmengatasimasalahpasienpadasaatini. Hal-
halkhususyangharusmenjadiperhatian
Hasil pemeriksaan diagnostic kritis misalnya :
laboratorium, radiologi, EKG dan tanda-tanda vital. Hasil
pemeriksaan kritis dilaporkan oleh perawatke pada dokter
/DPJP, atau oleh dokter kepada DPJP, Hasil pemeriksaan
diagnostic kritis laboratorium / radiologi disampaikan oleh
petugas laboratorium / radiologi kepada dokter, atau
kepada perawat ruangan jika dokter belum bisa di hubungi.
Serah terima pasien antar ruang di dokumentasikan di
lembar transfer intra RS,sedangkan serah terimaantar shift
perawat di dokumentasikan dengan metoda SOAP di tanda
tangani perawat yang menyerahkan dan yang menerima di
Catatan Perkembangan PasienTerintegrasi,
Komunikasi efektif saat menerima instruksi lisan /
telepon,dan saat menerima informasi hasil pemeriksaan
diagnostic lisan/telepon menggunakan metoda CABAK.
Pesan yang disampaikan secara lisan/via telepon harus di
:Catat - Baca kembali - Konfirmasi kebenaran terhadap

A Leading Islamic Dental Education And Services


pesan yang diberikan, kemudian di stempel “Telah dibaca
ulang dan di konfirmasi”, tulis nama dan paraf penerima
dan pemberi pesan.

4 Apa saja yang anda ketahui Obat-obat yang perlu diwaspadai (high-alert medication)
tentang obat-obat yang perlu adalah obat yang mengandung risiko yang meningkat bila
diwaspadai / high alert kita salah menggunakan dan dapat menimbulkan
medication di rumah sakit? kerugianbesarpadapasien.Obatyangperludiwaspadai terdiri
atas:
1. High risk / RisikoTinggi
Yaituobatyangbilapemberiannyaterjadikesalahan (error)
dapat menimbulkan kematian atau kecacacatan, seperti :
Insulin, heparin atau kemoterapeutik.

2. NORUM /LASA
Obatyangnama,kemasan,label,penggunaanklinis tampak
sama, bunyi ucapan sama (look alike sound alike /
LASA), seperti Dopamin dan Dobutamin, atau
KAEN3AdanKAEN3Bataudisebutjuganamaobat rupa
ucapan mirip(NORUM).

3. Elektrolitkonsentrat
Elektrolit konsentrat misalnya potassium chloride / KCL
injeksi , Natrium bicarbonate (meylon), NaCL 3%,
magnesium sulfat (Mg SO4), dan Dextrosa 40%
Pengelolaan high alert medication:
 Penyimpanan di lokasi khusus dengan akses terbatas
dan diberi penandaan yang jelas “High Alert”
 Elektrolit konsentrat tidak boleh disimpan diruang
perawatan kecuali di ICU, IBS, PICU NICU, Neonatal
RisikoTinggi, HND,Anggrek,VK, Ponek
 Ruang Perawatan yang boleh menyimpan elektrolit
konsentrat harus memastikan bahwa elektrolit
konsentrat disimpan dilokasi dengan akses terbatas
bagi petugas yang diberi wewenang.
 Obat diberi penandaan yang jelas berupa stiker
berwarna merah bertuliskan “High Alert”
 Ada daftar obat yang perlu diwaspadai (high alert
medications).
 Sebelum pemberian obat high alert harus dilakukan
periksa ulang 2 petugas /double check

5 Apa saja langkah- langkah Untuk menjamin keselamatan pasien pembedahan, RS


untuk menjamin tepat menetapkan prosedur :
lokasi, tepat prosedur dan 1. Penandaan operasi
tepat pasien Pemberian tanda pada lokasi operasi oleh dokter
pembedahan? operatorpadasisi(laterality),multipelstruktur(jari tangan,
jari kaki, lesi), atau multipel level (tulang
belakang)pasienyangakandioperasidengantanda
lingkaranmenggunkanspidolyangtidakhilangsaat operasi

A Leading Islamic Dental Education And Services


dan melibatkanpasien.
2. Verifikasi praoperasi
Verifikasi yaitu melakukan pengecekan terhadap pasien
yang dilakukan pembedahan : pasien yang benar,
lokasi/sisi pembedahan yang benar, dan prosedurbenar
3. Timeout
Timeoutadalahjedadalamwaktusingkatsebelum
melakukanincisiuntukmengkonfirmasikebenaran pasien,
prosedur, dan lokasi/sisi pasien yang akan dioperasi
RS menggunakan Surgical Safety Checklist (SSC) yaitu
daftar periksa untuk memeriksa secara cermat pasien operasi
untuk memastikan bahwa hal‐ hal yang tercantum dalam
check listini telah dilakukan,misalnya apakah informed
consent sudah benar dan lengkap, apakah tepat lokasi, tepat
prosedur dan tepat pasien sudah teridentifikasi, apakah
semua dokumen dan peralatan sudah tersedia dan berfungsi
dengan baik.
SSC ini merupakan standar operasi yang meliputi pembacaan
dan pengisian formulir sebelum induksi (sign in), di kamar
operasi (time out), di kamar pulih sadar (signout).
Ketentuan tepat lokasi,tepat prosedur dan tepat pasien ini
dilaksanakan di kamar operasi dan di luar kamar operasi
misalnya prosedur tindakan medis gigi.
6 Bagaimanakah standar Semua petugas di rumah sakit wajib melakukan 6 langkah
prosedur cuci tangan yang kebersihan tangan pada 5 momen yang telah ditentukan,
benar dirumah sakit? yakni :
 Sebelum kontak denganpasien
 Sebelum tindakanaseptik
 Setelah kontak denganpasien
 Setelah terkena cairan tubuhpasien
Setelahkontakdenganlingkungansekitarpasien Ada 2 cara
 cuci tangan yaitu:
1. HandWash–dengansabundanairmengalir waktunya : 40 –
60detik
2. Hand Rub – dengan antiseptik berbasis alcohol,
tanpadibilas,dengansyarattanganterlihatbersih. Waktunya
: 20 – 30detik
Agar cuci tangan sesuai dengan waktu tersebut,masing
masing gerakan diulang 4 kali dengan kecepatan 100
kalipermenit
Disiinfeksi alat kesehatan dilakukan di pusat sterilisasi
(CSSD).Alat medis yang telah digunakan di masukkan ke
dalam kontainer, lalu di bawa ke pusat sterilisasi (CSSD).

A Leading Islamic Dental Education And Services


7 Bagaimanakah pencegahan Semua pasien dilakukan asesmen risiko jatuh
risiko jatuh di RS menggunakanmetodepengkajianrisikojatuhyangtelah
ditetapkan. Untuk pasien rawat jalan dewasa menggunakan
get up and go, rawat inap dewasa menggunakan morse fall
scale, rawat inap anak menggunakan humptydumpty.

Selama di rawat inap, pasien di asesmen ulang risiko jatuh


tiap shift dan jika terjadi perubahan kondisi dan terapi.

Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan


dijadikandasarmembuatrencanapencegahanjatuhdan untuk
memberikan rekomendasi kepada dokter untuk tatalaksana
lebihlanjut.
Tindakan pencegahan jatuh secara umum adalah :
 Orientasi kamar kepadapasien
 Tempat tidur posisi rendah, roda
terkunci,
pegangandikeduasisiTTterpasangb
aik
 Barangpribadi/alatbantudalamjangkauan.
 Pencahayaan adekuat, ruangan rapi, tidaklicin
 Pantau efekobat-obatan
 Sediakan dukungan emosional danpsikologis
 Edukasi pasien dan keluarga : berikan informasi
mengenai faktor risiko jatuh dan menyetujui untuk
mengikuti strategi pencegahan jatuh yang telah
ditetapkan, pasien diminta memberitahu perawat bila
membutuhkan sesuatu dan bila lingkungan tidak aman

A Leading Islamic Dental Education And Services


Untuk risiko sedang – tinggi selain tindakan diatas
ditambah tindakan sebagai berikut :
 Beri tanda kuning “Fall Risk” di tempat tidur (risiko
sedang &tinggi).
 Beri tanda (kancing) kuning “Fall Risk” pada gelang
(jika risikotinggi)
 Tawarkan bantuan perawat setiap 2 jam ( ke kamar
mandi,dll)
 Kunjungi dan amati pasien minimal setiap 1 jam oleh
perawat dan lakukan pengawasan ketat.
Untuk pencegahan jatuh pasien di rawat jalan, petugas
kamtib melakukan skrining risiko jatuh dengan
menggunakan metode get up and go sebagai berikut :
a. Perhatikan caraberjalan
1) Tidakseimbang/sempoyongan
2) Jalan menggunakan alat bantu (kruk, tongkat,
tripot, kursi roda, bantuanorang)
b. Menopang saat akan duduk : tampak memegang
pinggirankursiataumeja/bendalainsebagai penopang saat
akanduduk
Untuk menilainya, jika tidak ditemukan a dan b, pasien tidak
berisiko jatuh, tidak ada tindakan.
Namun jika ditemukan salah satu a atau b, pasien
berisikojatuhsedang,jikaditemukankeduanyaadanb pasien
risiko jatuh tinggi, segera lakukan tindakan pencegahan jatuh
sebagai berikut:
 Tempatkan di ruang / tempat yang aman sehingga
keselamatan terjamin.
 Berikan kursi roda /brankar jika diperlukan.
 Lakukan pendampingan / bantuan petugas sesuai
kebutuhan
 Hindari alas kaki licin, lantailicin
 Berikan edukasi pasien/keluarga mengenai faktor risiko
jatuh dan menyetujui mengikuti strategi pencegahan
jatuh yang telah ditetapkan, pasien diminta
memberitahu petugas bila membutuhkan sesuatu dan
bila lingkungan tidak aman
 Khusus Risiko Tinggi selain tindakan diatas, petugas
kamtib memasang kalung kuning “Fall Risk” dan
memberi penjelasan bahwa tujuannya sebagai tanda
agar petugas mudah untuk mengidentifikasi dan
mengawasi pasien yang berisiko tinggijatuh.
Petugas kamtib melepas kalung fall risk jika pasien telah
selesai rawat jalan
8 Apa yang dilakukan jika Berikan pertolongan pasien yang jatuh, lakukan tatalaksana
ada pasien yang jatuh? pasien jatuh yaitu nilai apakah terdapat cidera akibat
jatuh,nilai tanda vital, keterbatasan gerak, beritahu dokter
untuk tindakan lebih lanjut, dan buat rencana tindakan inter
disiplin sesuai dengan kondisi pasien. Setelah pasien
ditangani,laporkan insiden jatuh kepada perawat penanggung
jawab/kepala ruang (lihat cara pelaporan insiden

A Leading Islamic Dental Education And Services


keselamatan pasien)

DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN


MIRM
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagaimana pelayanan MIRM Pelayanan MIRM di RSUD dr. R. Soetrasno Rembang
di RSUD dr. R. Soetrasno dibagi menjadi 2 pelayanan
Rembang? a. Manajemen Informasi yang dikelola Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS)
Suatu sistem teknologi informasi komunikasi
yangmemprosesdanmengintegrasikanseluruh alur
proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk
jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur
administrasi untuk memperoleh informasi secara
tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem
Informasi Kesehatan.
b. Manajemen RekamMedis
Proses kegiatan yang dimulai saat pasien diterima di
rumah sakit sampai dengan pencatatan data
identitas social, medis, keperawatan,manajer
pelayanan pasien(MPP), serta PPA lainnya selama
pasien mendapat asuhan. Kegiatan dilanjutkan
dengan penanganan rekam medis yang meliputi
Penyimpanan dan penggunaan untuk kepentingan
pasien atau keperluan lainnya.
2 Bagaimana cara agar RSUDdr.RSoetrasnoRembangmemilikikebijakan
datapasien terintegrasi pada bahwasetiappasienyangberobatdiRSharusentry data
seluruh pelayanan kesehatan pasien di SIMRS yang meliputi nama, alamat, tempat
di RS? tanggal lahir, agama, status marital, pendidikan,
pekerjaan, golongan darah (optional) Data pasien
berdasarkan kartu identitas pasien (KTP, SIM atauKK)
3 Siapa yang mempunyai Hak Semua petugas RSUD dr. R. Soetrasno Rembang yang
Akses ke SIMRS memiliki username dan password sesuai dengan unit
masing-masing
4 Bagaimana cara pasien Pasien yang akan mendapatkan pelayanan diRSIGM dr.
berobat atau R. Soetrasno Rembang dapat dilayani dengan 3 cara
Mendapatkan pelayanan antaralain
kesehatan di RSUD dr. 1. Poliklinik
R.
Pasien rawat jalan poliklinik mendaftar di TPPRJ,
Soetrasno?
terbagi menjadi 2 Poliklinik
a. Poliklinik vip
Terdapat di gedung karniti terdiri dari klinik
anak, penyakit dalam, syaraf, bedah, obsgtn,
kulit dan kelamin, THT
b. Poliklinik NonVIP
Loket pendaftaran poliklinik non VIP dibagi
menjadi 4 tempat antara lain:
1) Gedung utama lantai 1 meliputi kluster 1
melayani pendaftaran pasien klinik Ortopedi,

A Leading Islamic Dental Education And Services


Bedah dan Syaraf, Kluster 4 melayani
pendaftaran pasien Geriatri, Kluster 5
melayani pendaftaran pasien Anak,
Hemodialisa, Kebidanan dan Kandungan,
TB,Gigi
2) Gedung utama lantai 2 utara meliputi
kluster 2 terdapat 1 loket melayani
pendaftaran pasien klinik Jiwa, THT, Umum
3) Gedung utama lantai 2 selatan
meliputi kluster 3 ada 2 loket melayani
pendaftaran pasien klinik Penyakit Dalam,
DM, VCT, KDRT,Gizi
4) Gedung klinik Fisioterapi/Rehab Medik
melayani pendaftaran pasien Fisioterapi dan
Rehab Medik
Antrian pendaftaran dilakukan dengan 4 cara:
a. Pasien datang langsung mengambil
antriandenganmenggunakananjungan
b. Antrian melaluisms
c. Antrian melalui MobileAplication berbasis Android
d. Antrian melalui Web RSwww.rsurembang.co.id
2. RawatInap
Pasien rawat inap mendaftar di TPPRI
3. Instalasi Gawat Darurat(IGD)
Pasien gawat darurat mendaftar di TPPGD

5 Kapan rekam medis boleh Pelepasan Informasi rekam medis tentang identitas,
dibuka dan bagian apa saja diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan, dan
yang diperbolehkan? riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal:
a. Untuk kepentingan kesehatan pasien;
b. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum
dalam rangka penegakan hukum atas perintah
pengadilan;
c. Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri;
d. Permintaan institusi/ lembaga berdasarkan ketentuan
perundang- undangan;dan
e. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit
medis, sepanjang tidak menyebutkan identitaspasien
6 Apa yang saudara ketahui 1. Berkas rekam medis milik Rumah Sakit
tentang Aspek kepemilikan 2. Isi milik pasien dalam bentuk ringkasan Rekam
berkas rekam medis Medis
3. Ringkasan rekam medis dapat diberikan dicatat, atau
dicopy oleh pasien atau orang yang diberi kuasa atau
atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien
yang berhak untukitu.
7 Bagaimana cara Rumah 1. Rumah Sakit mengembangkan suatu kebijakan
Sakit melindungi Rekam bahwa yang diberikan kewenangan mengakses
Medis pasien dari rekam medis klinis adalah para PPA yang
kehilangan/kerusakan/ memberikan layanan kepada pasien tersebut,selain
penyalahgunaan? PPA diatur sendiri

A Leading Islamic Dental Education And Services


2. Berkas Rekam Medis disimpan di Instalasi Rekam
Medis
 Berkas rekam medis di simpan
sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5
(lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir
pasien berobat atau dipulangkan
 Setelah melebihi waktu penyimpanan 5 (lima)
tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien
Berobat atau dipulangkan, rekam medis
dilakukan retensi.
 Retensi rekam medis dilakukan diruang
penyimpanan yang terjamin keamanan dan
kerahasiaan data dan informasipasien.
3. Apabila di ruang rawat inap, maka berkas rekam
medis disimpan di laci
8 Siapa yang boleh mencatat PPA (Professional Pemberi Asuhan) antara lain dokter
asuhan pelayanan pasien di umum, dokter spesialis, doker gigi dan dokter gigi
berkas rekam medis? spesialis, dokter tamu, Peserta Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) yang diverifikasi Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP), tenaga
paramedis perawatan, tenaga paramedis non
keperawatan yang meberikan asuhan pelayanan

9 Bagaimana cara Koreksi, pembetulan atau penulisan ulang rekam


pembetulan kesalahan pada medis dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan
dokumen rekam medis? catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter,
dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang
bersangkutan

10 Adakah standarisasi simbol 1. Di RSIGM dr. R. Soetrasno terdapat standarisasi


dan singkatan di RSIGM dr. singkatan dan simbol yang digunakan untuk
R. Soetrasno Rembang? meningkatkan keselamatan pasien dan keselamatan
kerja
2. Standarisasi singkatan dan simbol digunakan untuk
mengurangi multitafsir atau interprestasi ganda yang
dapat menimbulkan KTD (Kecelakaan Tidak
Diinginkan) dan Sentinel
3. Diagnosis dan kode diagnose mengacu ICD 10 dan
kode tindakan mengacu ICD 9CM

DAFTAR PERTANYAAN PROGNAS STANDAR 2


PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Pelayanaa pasajakah yang 1. Pelayananpadapasienyag beresiko HIV dengan
telah dilakukan diRS dalam dilakukan konseling terlebih dahulu dipoli
penanggulangan penurunan VCT(VoluntaryCounselingandTesting) sebelum
angka kesakitan HIV/AIDS? pemeriksaan laboratorium HIV
2. Pelayanan pencegahan penularan ibu hamil
dengan HIV positif ke janin dengan PMTCT

A Leading Islamic Dental Education And Services


(PreventionMothertoChidTransmision) dilakukan
di PoliCST
3. Pelayanan pemberian ART(Anti Retroviral
Virus) pada ODHA di lakukan di Poli CST yang
di buka setiap harirabu
4. Pelayanan pada pasien ODHA dengan Infeksi
Oportunistik dilakukan dirawat jalan dan rawat
inap
5. Pelayanan penunjang untuk mendukung
penanggulangan HIV/AIDS yang meliputi
pelayanan gizi, laboratorium danradiologi,
pencatatan dan pelaporan
2 Bagaimana penanganan jika 1. Dilakukantriasesesuaipenyakitnya
ada pasien dengan AIDS 2. Dilakukan skriningTB
masukke IGD ? 3. Penempatan ruang untuk rawat inapnya sesuai
dengan Infeksi Oportunistik Pasien.Jika pasien
ODHA ada IOTB maka dimasukkan diruang
rawat inap Isolasi (RuangDahlia2), padaRM
depan pasien diberi stiker resiko tinggi
KarenaTermasuk criteria pasien dengan penyakit
menular
4. Jika pasien tidak ada IO, missal masuk ke IGD
dengan demam maka Pasien ODHA masuk ruang
rawat inap diruang yang tidak isolasi dan pada
RM depan tetap di berikan stiker resiko tinggi
karena termasuk pasien Dengan criteria
imunosupresan
5. Setelahmasuk ruang rawat inap maka bagian gizi
mengaturu ntuk nutrisi ODHA tersebut.

3 Bagaimana penanganan Ibu 1. Dari dokter pelaksana CST dilakukan konsul


Hamil HIVpositif rujukan dari keunit lainya itu poli Obgyn Untuk di lakukan
PKM datang kelayanan CST ANC
Jawaban: 2. Setelah dilakukan ANCmaka pasien kembali
kepoli CST lagi untuk dilakukan Pengobatan ARV
oleh dokter pelaksana tanpa memandang stadium
Dan CD4.
3. Pasien di lakukan skrining TB
4. Pengobatan ARV dosis awal di berikan selama 2
minggu dengan dipantau Keadaan pasien apakah
ada alergi atau tidak,selanjutnya jika tidak ada
alergi Pasien control setiap bulan untuk
Pengobatan rutin,jika ada alergi maka di Edukasi
untuk rujuk ke RS.dr.SOEWONDO Pati
5. Setelah umur kehamilan 32 minggu pasien
diedukasi untuk rujukke RS. Dr.Soewondo Pati
untuk dilakukan Operasi Caesar

4 Bagaimana alur ODHA kasus 1. Dilakukan skrining TB


baru rujukan dan PKM dating 2. Dilakukan konseling positive prevention dan
kelayanan CST kepatuhan
3. Diagnose infeksi oportunistik untuk
menemukan stadium HIV dan pemenuhan

A Leading Islamic Dental Education And Services


indikasi arv atau profilaksi
4. Pemeriksaaan jumlah CD4 untuk menentukan
profilaksis kontrimokzasaol dan pemenuhan
indikasi ARV
a)Jika memenuhi syarat diberikan pemberian
obat profilaksisko trimokzasol, Dilanjutkan
terapi ARV, dicatat deregister ART,
KonselingpraART,
Monitor klinis dan pemeriksaan laboratorium
serta konseling secara berkala
b) Jika tidak memenuhi syarat obat
profilaksiskotrimokzasol,tidakmemenuhi
Syarat pemberian ARV,dicatat diregisterpra
ART,periksa jumlah CD4 tiap
6 bulan,pertimbangkan pemberian PP INH.

5 Ada pasien yang ingin 1. Pasien diarah kan untuk keklinik vct(oleh petuga
melakukan tes HIV dilayanan sadiministrasi rawat jalan)
klinik VCT, karena diam 2. Pasien melakukan pendaftaran di pendaftaran rawat
erasa beresiko tinggi tertular jalan, dijelaskan oleh petugas admisi tentang Hak
virus HIV dari pasanganya
Kewajiban Pasien, jika pasien setuju pasien
yang sudah terkena virus
HIV, bagaimana alur pasien kemudian tanda tangan dan nama terang
yang ingin mengetahui status 3. Setelah proses pendaftaran selesai pasein
HIVnya dipersilahkan untuk menuju ke klinik VCT di lantai2
4. Di klinik VCT pasien di terima oleh petugas VCT
terlatih dan bersertifikat pelatihan
konselorHIV/AIDS
5. Dalam klinik VCT pasien di lakukan konseling
(Tahap Pre Test) di gali factor resikopasien,karena
pasien factor resiko tertular dari pasangannya yang
sudah terkena virus HIV maka pasien bersedia untuk
di lakukan pemeriksaan laboratorium Anti
HIV,setelah pasien tanda tangan persetujuan di form
persetujuan maka kemudian pasein kita antarke unit
laboratorium untuk melakukan pemeriksaan HIV
(TahapTest)
6. Setelah hasil laboratorium jadi maka konselor
menyampaikan hasil laboratorium tersebut ke pasien
(Tahap PostTest)
7. Sebelum hasil di sampaikan terlebih dahulu konselor
mencocokkan hasil laboratorium tersebut dengan
identitas pasien sesuai dengan identitas pasien yaitu
nama,no RM, tanggallahir.
8. Jika hasil dari pemeriksaan laboratorium tersebut
negative maka pasien Di sarankan untuk cek ulang
HIV 3 bulan kemudian.Tapi jika hasil
PemeriksaanpositifmakadirujukkeklinikCS Tuntuk
perawatan,dukungan, Dan pengobatan.
9. Konselor melakukan pencatatan kunjungan pasien
danmengisi formVCT Untuk pelaporan.

A Leading Islamic Dental Education And Services


6 Terkait kewenangan dan 1. Untuk konselor (perawat) sudah memiliki sertifikat
kompetensi staf ( KKS) pelatihan konselor yang di
Bagaimana kompetensi selenggarakanolehDiklatDinasKesehatanProvinsiJaw
pelatihan dokter dan
aTengah
perawatan dilayanan HIV /
AIDS 2. UntukpetugasCST(DokterdanPerawat)sudahmemilik
ipelatihanCareSupport Treatment (CST) yang di
selenggarakan oleh Diklat Dinas Kesehatan Provinsi
JawaTengah

7 Bagaimana assesmen a. Petugas melakukan penilaian kondisi pasien


meliputi tingkatpendidikan,
nilai – nilais piritual,kemampuan komunikasi,status
kebutuhan formasi dan mental dan kesediaan pasien dalam menerima
informasi
edukasi pasien HIV / AIDS b. Petugas mencatat assesmen tersebut dalam rekam
dan keluarganya
medic pasien di form assesmen kebutuhanedukasi
c. Selanjutnya pasien di lakukan assesmen kebutuhan
edukasi terkait kondisi kesehatan dan
diagnosepenyakit
d. Setelah dilakukan pemberian informasi dan
edukasi maka di lakukan verifikasi dengan
pemberian tanda tangan dan mencantumkan nama
terang pasien dan petugas

8 Terkait dengan penunjukan a. Bila pasien sadar maka pasien menunjuk keluarga /
kewenangan penerima saudara yang berhak menerima informasi tentang
informasi perkembangan penyakitnya dengan menulis nama,no
pasien siapa saja yang berhak
telepon,hubungan dengan pasien di form
untuk mendapatkan informasi
tentang penyakit pasien penunjukan kewenangan penerima
dengan HIV / AIDS informasiperkembanganpasienkemudianpasientand
atangandannamaterang
b. Jikapasientidaksadarmakakeluargapasien(Suami/istri
/anak)pasienyang menulis di form penunjukan
kewenangan penerima informasi perkembangan
pasien kemudian pasien tanda tangan dan
namaterang
9 Siapa saja PPA (professional a. PPA(ProfesionalPemberiAsuhan)padapelayananpasien
pemberi asuhan ) yang terkait HIV/AIDSadalah dokter
dalam pelayanan HIV / AIDS DPJP,perawat,apoteker,ahligizi
b. PPA(ProfesionalPemberiAsuhan)melakukanpencat
atandiformCPPT(Catatan Perkembangan
PasienTerintegrasi)

10 Terkait kewaspadaan a. Cuci tangan dengan handscrub sebelum dan sesudah


standaruni versal (PPI) apa kontak denganpasien
saja yang perlu dilakukan b. Segera cuci tangan handwash setelah terkena cairan
dalam pelayanan pada pasien tubuhpasien
HIV / AIDS c. Memakai sarung tangan bila mungkin akan ada
hubungan cairan tubuhpasien
d. Memakai masker dan kacamata
pelindung bila mungkin ada
percikan cairan tubuh
e. Bersihkan dan desinfeksi tumpahan cairan tubuh

A Leading Islamic Dental Education And Services


pasien denganclorin
f. Mematuhi standar untuk desinfeksi dan sterilisasi
alatmedis
g. Menangani semua bahan yang tercemar dengan
cairan tubuh sesuai dengan prosedur
h. Membuang limbah sesuai denganprosedur

11 Bagaimana kebijakan direktur a. MembuatkebijakanpelayananHIV/AIDS


RS terhadap penurunan angka b. Membentuk TimHIV/AIDS
kesakitan HIV / AIDS c. MengevaluasikeberhasilanpenyelengaraanHIV/AIDS

DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN PROGRAM NASIONAL

SASARAN III PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TUBERKULOSIS

NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Tuberkulosis merupakan a. Rumah sakit memberikan pelayanan berbagai macam
salah satu dari pelayanan pasien dengan berbagai macam kebutuhan
pasien kelompok risiko pelayanankesehatan.
tinggi, jelaskan ?
b. Rumahsakitmengidentifikasipasiendanpelayananyangdia
nggapberisikotinggi di RumahSakit.
c. Rumah sakit melakukan identifikasi risiko sebagai suatu
prosedur atau rencana asuhan contohnya pelayanan
penyakit menular(Tuberkulosis)
d. Setelah teridentifikasi sebagai pasien risiko tinggi maka
dalam form asessmen
pasiendiberipenempelanstikerwarnahijauyaitustikerrisik
otinggi.
e. Salah satu dari 13 pelayanan pasien risiko tinggi di
Rumah Sakit adalah pelayanan penyakit menular yaitu
Tuberkulosis.

2 Terkait sasaran keselamatan a. Penurunan resiko infeksi pasien Tuberkulosis dilakukan


pasien di RS, bagaimana cara dengan kepatuhan cuci tangan petugaskesehatan
rumah sakit dalam rangka b. Cuci tangan dilakukan dengan five moment dan dengan 2
menurunkan resiko infeksi
cara (hand rub dan handwash)
pasien tuberculosis.

3 Bagaimana proses skrining a. Proses skrining pasien Tuberkulosis dilakukan oleh


pasien baru yang dicurigai petugas surveyor batuk di dekat petugas admisi dan
TB ? selanjutnya dilakukan skrining TB dengan menggunakan
form skriningTB
b. Jika pasien suspek TB datang sendirian ke RS maka
pasien diberikan masker
bedahdandiprioritaskanpendaftarannyasehinggamengura
ngipenularanTB
c. JikapasiendatangkeRSdengandidampingikeluargamakap
asienTBdiberikan masker bedah dan dipersilahkan
menunggu di poli DOTS dan keluarga yang mendaftar
ke petugaspendaftaran.

A Leading Islamic Dental Education And Services


4 Ada pasien TB dating ke IGD a. TriasepasienTByangdatangkeIGDmakapasienditempatka
dengan batuk darah dan sesak ndiruangkohorting khusus pasien TB
nafas bagaimana proses trises b. Setelah mendapatkan penanganan oleh dokter jaga,
pasien, transfer pasien
pasien segera ditransfer ke ruang rawat inap (ruang
keruangan rawat inap
(ruangisolasi) isolasi khususTB)

5 Ada pasien dari poli mata a. Pasien katarak tersebut oleh dokter mata dikonsulkan ke
yang diprogramkan operasi bagian terkait yaitu ke dokter spesialis dalam/spesialis
katarak, sebelum tindakan paruuntuk penegakan diagnose TB lebih lanjut seperti
operasi dokter melakukukan
dilakukan pemeriksaan dahak dengan TCM(Tes Cepat
persiapan pemeriksaan foto
thoraks gambaran TB paru Molekular).Setelah
aktif, bagaimana tindakan dinyatakanpositifterdiagnosisTBmakadokterspesialisdalam/s
operasi yang akan dilakukan pesialisparu
jika pasien ditemukan dengan menyatakanuntukpenundaanoperasidananjuranpengobata
tuberculosis ? nTBdulu.
b. Dikarenakan penularan TB melalui airbone maka
tindakan operasi katarak
dilakukanpenundaanoperasi,pasien menandatangani form
penundaan operasi.
c. Pasien disarankan menjalani pengobatan TB rutin dan
tuntas selama 6 bulan,setelah dinyatakan sembuh dari TB
maka pasien dapat menjalankan operasi.

6 Bagaimana proses asessmen a. Petugas melakukan penilaian kondisi pasien meliputi


kebutuhan informasi dan tingkat pendidikan, nilai-
edukasi pasien tuberculosis nilaispiritual,kemampuankomunikasi,statusmentaldankes
dan keluarga ?
ediaanpasiendalam menerimainformasi
b. Petugas mencatat asesmen tersebut didalam rekam medis
diform asessmen kebutuhan informasi danedukasi
c. Selanjutnya pasien dilakukan asessmen kebutuhan
edukasi terkait kondisi kesehatan dan diagnosis
penyakitTuberkulosis
d. Setelah dilakukan pemberian informasi dan edukasi
maka dilakukan verifikasi dengan pemberian tanda
tangan dan mencantumkan nama terang pasien dan
petugas.

7 Siapa saja PPA (professional a. PPA (Profesional Pemberi Asuhan) pada pelayanan
pemberian asuhan) yang pasien Tuberkulosis adalah dokter DPJP, perawat,
terkait pelayanan pasien apoteker, ahligizi
tuberculosis?
b. PPA melakukan pencatatan di form CPPT (Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi)
c. Pelayanan pasien Tuberkulosis yang diberikan oleh PPA
mengacu pada PPK (Panduan Praktik Klinik
Tuberkulosis) yangada.

8 Salah satu indicator mutu a. PemeriksaandahakmikroskopisdenganTCM(TesCepatM


instalansi rawat jalan terkait olekular)padapasien suspekTB

A Leading Islamic Dental Education And Services


tuberculosis ada 3 hal yang b. Pasien TB yang mendapatkan pengobatan dengan
harus dilaporkan ke tim stategiDOTS
PMKP (peningkatan mutu c. Pencatatan dan pelaporanTB
dan keselamatan pasien RS, d. Pelaporanindikatormututersebutdilaporkansetiap1bulans
mohon dijelaskan indicator ekaliketimPMKP RS.
mutu tersebut?
9 Terkait kewaspadaan standar a. Kepatuhan APD pada petugas dengan menggunakan
TB di RS dalam hal ini PPI masker N95
TB adalah penggunaan APD ( b. Kepatuhan APD pada pasien dan keluarga dengan
alat pelindung diri ) baik menggunakan maskerbedah
untuk petugas maupun pasien c. Senantiasa menganjurkan pasien terkait etika batuk yang
dan keluarganya, bagaimana benar disaat pasien tidak menggunakan APD masker
terkait APD tersebut ?
sehingga mengurangi resiko penularan TB

10 Bentuk komitmen direktur a. Membuat kebijakan pelayanan TB dengan


RS terhadap penyelenggaraan strategiDOTS
DOTS di RSIGM b. 2 hal penting terkait kebijakan pelayanan TB dengan
strategi DOTS yang harus diketahui oleh masyarakat
adalah pemeriksaan dahak mikroskopis dengan TCM
(TesCepatMolekular)danPengobatanTBdenganOAT(Ob
atAntiTuberkulosis)
c. Membentuk Tim DOTS sebagai wadah khusus dalam
pengelolaan pasien TB di rumahsakit
d. Mengevaluasi keberhasilan penyelenggaraan DOTS
dirumahsakit
11 Terkait kewenangan Dokterdanperawatmemilikisertifikatkompetensipelatihan
kompetensi pelatihan dokter TBdenganstrategiDOTS yang diselenggarakan oleh diklat
dan perawatan di poli DOTS Dinas Kesehatan Propinsi JawaTengah.
jelaskan?

A Leading Islamic Dental Education And Services


DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN
PPRA
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa yang anda ketahui Sesuai Permenkes no 8 2015 RSIGM drsoetrasno
tentang PPRA melaksanakan program pengendalian resistensi antimikroba
(PPRA) ditujukan untuk mencegah dan menurunkan kejadian
mikrobaresisten dibentuk komite PPRA tugas Komite PPRA
:
1. Pelaksanaan program pengendalian resistensiantimikroba

2. menyelenggarakan forum kajian kasus pengelolaan penyaki

tinfeksi (FORKIT) diskusi kasus pasien yang menggunakan


antibiotiklama
3. surveilans pola penggunaanantibiotik

4. surveilan spolamikroba penyebab infeksi & kepekaannya

terhadap antibiotik
5. laporan:

- komite PPRA kedirektur setiaptriwulan

- DirekturkeMENKESmelaluiKOMITEPRApusat1x/tahun

2 6 pilar Komite PPRA?  keperawatan, farmasi, PPI, mikrobiologi, KFT


 Buku PPAB (pedoman penggunaan antibiotik)
 PPK (panduan praktik klinik)

3 Apa acuan penggunaan - SPO : SPO antibiotic profilaksis, SPO antibiotic empirik,
antibiotic di RSIGM SPO antiobiotik definitive, SPO penggunaan antibiotic lini
3
- Formularium obat RSIGM

4 Bagaimana prosedur Antibiotik profilaksis adalah antibiotik yang diberikan sebelum,


pemberian antibiotik saat dan hingga 24 jam pascaoperasi pada pada operasi bersih &
profilaksis? bersih kontaminasi. Operasiter kontaminasi dan kotor tidak
memerlukan antibiotic profil aksis tetapi antibiotic terapi
Prosedur :
1.Dipilih sefalospringolI-II (cefazolin/cefuroxime).
2.Antibiotik pilihan lain adalah ampisilin/ampisilin sulbactam.
3.Tdkdiperkenankanmemakaisefalosporin III-IV (ceftri/cefo)
4.Tidak diperkenankan memakai sefazolin sebagai terapi.
5.Pemberian antibiotic aprofilaksis diberikan 30 menit sebelum
insisi kulit. Idealnya diberikan pada saat induks anastesi.
6.Dosis pemberian adalah dua kali dosisterapi (2 gram)
7.intravena bolus dalam 20 ml NS dalam waktu 5 menit yang
sebelumnya dilakukan skin test dan dilakukan dikamar
operasi.
8.Dosis ulangan dapat diberikan perdarahan ≥1500 cc atau
operasi berlangsung lebih dari 3 jam

A Leading Islamic Dental Education And Services


5 Bagaimana alur
Antibiotik
penanganan pasien infeksi
empiric -

>belumdik
etahuijenis
kuman
(berdasarg
uidline)
evaluasi 3x24
jam

Antibiotik definitif ->sudah

diketahu ijenis kuman (berdasar


hasil kultur)

Antibiotik empiric dibagi:


a. Lini1: dapat diberikan oleh dokter IGD, DPJP (penisilin,
sefalosporingol I-II, gentamisin, kloramfenikol, asamfusidat,
linkosami, tetrasiklin, makrolid, quinolongol I-II, cotri)
b. Lini 2: diberikan atas persetujuan DPJP atau alergi terhadap
lini1.(quinolonongol III-IV, fosfomicin, cefoperazon-sulbact)
c. Lini3 :hanya dapat diberikan bila ada hasil kultur atau atas
persetujuan Komite PPRA. (teiclopanin, linezolid, vancomisin,
cefepime, cefpirome, carbapenem, tygeciclin, ceftasidime,
amikasin, meropenem, imipenem)

6 Bagaimana alur pasien Untuk infeksi berat(SEPSIS/SIRS) di ICU/PICU kultur diambil


infeksi berat sebelum pemberian antibiotic empiric
(SEPSIS/SIRS)

7 Bagaiamana prosedur SPO PENGGUNAAN ANTIBIOTIK LINI3


penggunaan antibiotik 1. HARUS ada hasil kultur atau mendapatkan persetujuan komite
lini 3 PPRA,. KECUALI Meropenem dapat digunakan tanpa hasil
kultur maksimal 7 hari.
2. DPJP menulis resep antibiotic tersebut.
3. Farmasi mengkonfirmasike Komite PPRA.
4. Komite PPRA melakukanvisite ke pasien.
5. Keputusan pemberian antibiotic lini 3 berdasarkan kondisi
klinis pasien, hasil kultur dan diskusi antaraKomite PPRA dan
DPJP.

8 Bagaimana monitoring monitoring penggunaan antiobiotik dilaksanakan di pilot


penggunaan antibiotik di project obginsetiap 3 bulan
RSIGM a. Evaluasi kualitatif penggunaan antibiotik (metodegyssens)
->dilakukan olehdokter 2-3
b. Evaluasi kuantitatif penggunaan
antibiotik (DDD) oleh farmasi

A Leading Islamic Dental Education And Services


DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN
GERIATRI

NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa yang dimaksud dengan  Pengertian
pelayanan geriatri?  Lanjut Usia adalah seseorang yang telah
mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas.
 Geriatri adalah cabang disiplin ilmu
kedokteran yang mempelajari aspek
kesehatan dan kedokteran pada warga Lanjut
Usia
 Pasien Geriatri adalah pasien Lanjut Usia
dengan multi penyakit dan/atau gangguan
akibat penurunan fungsi organ, psikologi,
sosial, ekonomi dan lingkungan yang
membutuhkan pelayanan kesehatan secara
terpadu dengan pendekatan Multidisiplin yang
bekerja secara Interdisiplin.
 Pelayanan Geriatri diberikan kepada pasien Lanjut
Usia dengan kriteria:
a. memiliki lebih dari 1 (satu) penyakit fisik
dan/atau psikis; atau
b. memiliki 1 (satu) penyakit dan mengalami
gangguan akibat penurunan fungsi organ,
psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yang
membutuhkan pelayanan kesehatan.
c. Pelayanan Geriatri juga diberikan kepada pasien
dengan usia 70 (tujuh puluh) tahun ke atas yang
memiliki 1 (satu) penyakit fisik dan/atau psikis.
 Jenis pelayanan Geriatri di RSIGM adalah jenis
pelayanan tingkat sederhana yang paling sedikit
terdiri atas rawat jalan dan kunjungan rumah (home
care).

2. Siapa saja ketenagaan yang terlibat  Ketenagaan dalam pelayanan Geriatri di Rumah
dalam pelayanan geriatri? Sakit terdiri atas tenaga kesehatan dan tenaga non
kesehatan yang bekerja bersama-sama sebagai
Tim Terpadu Geriatri. Semua KSM Interna bisa
menjadi DPJP utama pasien geriatri.

 Tim Terpadu Geriatri pada pelayanan Geriatri


tingkat sederhana paling sedikit terdiri atas:
a. dokter spesialis penyakit dalam;
b. dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis
penyakit Pasien Geriatri;
c. dokter;
d. perawat yang telah mengikuti pelatihan
keperawatan gerontik atau pelatihan

A Leading Islamic Dental Education And Services


keterampilan inteligensia;
e. apoteker;
f. tenaga gizi;
g. fisioterapis; dan
h. okupasi terapis.
 Peran Tim Terpadu Geriatri yaitu
memberikan pelayanan kesehatan secara
paripurna / komprehensif terhadap pasien
geriatric, berupa :

 Penegakkan diagnosis medic dan fungsional


 Pelayanan non medikamentosa dan
medikamentosa
 Rehabilitasi

 Pelayanan psikoterapi

3. Bagaimana alur pelayanan 


Alur Pelayanan Geriatri di RSIGM Sultan
geriatri? Agung Semarang
 Semua pasien lanjut usia yang datang ke
poliklinik/UGD akan dilakukan triase apakah
tergolong ke dalam pasien geriatri. Untuk pasien
lanjut usia biasa akan diteruskan ke dokter
spesialis yang sesuai dengan penyakitnya.
Apabila tergolong pasien geriatri (misalnya
memiliki: penurunan status fungsional, ada
sindrom geriatri, gangguan kognitif-demensia,
jatuh–osteoporosis dan inkontinensia) akan
dilakukan asesmen geriatri komprehensif oleh
Tim Terpadu Geriatri. Semua anggota KSM
Interna bisa menjadi DPJP utama pasien
geriatri.

 Pasien lansia biasa yang dirawat inap akan


dirawat sesuai DPJP saat masuk, jika dalam
perawatan didapatkan 2 diagnosis lebih DPJP
utama dapat mengkonsulkan ke tim geriatri.
Pasien lansia yang masuk dari IGD apabila
termasuk dalam kriteria geriatri maka akan
dirawat oleh Penyakit Dalam untuk kemudian
dirawat bersama jika dalam perawatan
dikonsulkan ke bagian lain.

 Alur Pelayanan Poliklinik Geriatri


 Prosedur Pelayanan Poliklinik Geriatri :
1. Pasien mendaftar secara langsung atau online
dibagian pendaftaran untuk mendapatkan
nomor rekam medis dan dilakukan skrining
pasien yang bisa dilayani dipoliklinik geriatri :
a) Pasien dengan usia ≥ 60 tahun yang memiliki
lebih dari 1 (satu) penyakit fisik dan/atau

A Leading Islamic Dental Education And Services


psikis; atau
b) Pasien dengan usia ≥ 60 tahun yang memiliki
1 (satu) penyakit dan mengalami gangguan
akibat penurunan fungsi organ, psikologi,
sosial, ekonomi dan lingkungan yang
membutuhkan pelayanan kesehatan.
c) Pasien dengan usia ≥ 70 tahun dan
didapatkan penyakit degeneratif dan
sindrom geriatri, seperti : insomnia,
malnutrisi, bedridden/imobilisasi,
inkontinensia urine/alvi, depresi, dellirium,
dimensia.

2. Apabila pasien masuk dengan usia ≥ 60 tahun


dan saat masuk pasien hanya didapatkan 1
(satu) diagnosa, maka pasien tersebut dirawat
sesuai dengan DPJP nya.
3. Setelah dilakukan pemeriksaan dan didapatkan
diagnosa lebih dari 2 (dua), maka pasien
dikonsultasikan/diraberkan kepada Tim Geriatri
sesuai dengan permasalahan (diagnosanya) dan
dilakukan pengisian asesmen geriatri oleh Tim
Geriatri.
4. Pelaksanaan pelayanan Rawat Jalan Geriatri
dilaksanakan setiap hari senin sampai sabtu jam
08.30 – 14.00 WIB.
5. Alur masuk pasien Rawat Jalan Geriatri melalui
pendaftaran di Poliklinik Rawat Jalan yang
terpisah dengan pasien lain.
4. Apa saja syarat bangunan yang  Konstruksi bangunan
ramah lansia? 1. Jalan
Jalan menuju ke pelayanan geriatri harus cukup
kuat, rata, tidak licin serta disediakan jalur
khusus untuk pasien/pengunjung dengan kursi
roda.
2. Pintu
Pintu harus cukup lebar untuk memudahkan
pasien/pengunjung lewat dengan kursi roda atau
tempat tidur. Lebar pintu sebaiknya 120 cm
terdiri dari pintu 90 cm dan pintu 30 cm.
3. Listrik
Daya listrik harus cukup dengan cadangan daya
bila suatu saat memerlukan tambahan
penerangan sehingga diperlukan stabilisator
untuk menjamin stabilitas tegangan, dilengkapi
dengan generator listrik.
4. Penerangan
Penerangan lorong dan ruang harus terang
namun tidak menyilaukan. Setiap lampu
penerangan di atas tempat tidur harus diberi
penutup, agar tidak menyilaukan.
5. Lantai

A Leading Islamic Dental Education And Services


Lantai harus rata, mudah dibersihkan tetapi tidak
licin, bila ada undakan atau tangga harus jelas
terlihat dengan warna ubin yang berbeda untuk
mencegah jatuh.
6. Langit-langit
Langit-langit harus kuat dan mudah dibersihkan.
7. Dinding
Dinding harus permanen dan kuat dan sebaiknya
di cat berwarna terang. Agar memberi semangat
dan di sepanjang dinding, terdapat pegangan
yang kuat sebaiknya terbuat dari kayu (hand
rail).
8. Ventilasi
Semua ruangan harus diberi cukup ventilasi.
Ruangan yang menggunakan pendingin/air
condition harus dilengkapi cadangan ventilasi
untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu
terjadi kematian arus listrik.
9. Kamar mandi dan WC
Kamar mandi menggunakan kloset duduk
dengan pegangan di sebelah kanan dan kirinya.
Shower dilengkapi dengan tempat duduk dan
pegangan. Gagang shower harus diletakkan di
tempat yang mudah dijangkau oleh pasien dalam
posisi duduk. Demikian pula tempat sabun harus
diletakkan sedemikian agar mudah dijangkau
pasien. Tersedia bel untuk meminta bantuan dan
pintu membuka keluar.
10. Air
Penyediaan air untuk kamar mandi, WC, cuci
tangan harus cukup dan memenuhi persyaratan.
Semua fasilitas gedung dan lingkungan harus
mengacu kepada pedoman Pekerjaan Umum
tentang standar teknis eksesibilitas gedung dan
lingkungan.
11. Pada dinding-dinding tertentu harus diberi
pengaman dan kayu atau alumunium (leuning)
yang berfungsi sebagai pegangan bagi pasien
pada saat berjalan serta untuk melindungi
dinding dari benturan kursi roda.
12. Agar dihindari sudut-sudut yang tajam pada
dinding atau bagian tertentu untuk menghindari
kemungkinan terjadinya bahaya/trauma.
13. Disediakan wastafel pada setiap ruangan
pemeriksaan, pengobatan dan ruangan yang lain.

5. Selain poliklinik geriatri pelayanan  Pelayanan Home Care


apalagi yang termasuk dalam Pelayanan home care dilakukan bila ada
pelayanan geriatric tingkat permintaan pasien dan atau keluarganya atau
sederhana?

A Leading Islamic Dental Education And Services


setelah mendapatkan penjelasan dari petugas saat
diputuskan oleh dokter penanggung jawab (DPJP)
boleh pulang dan perawat memberikan edukasi
persiapan pulang / Dischart Planning. Pelayanan
home care pada pasien poliklinik dilakukan sesuai
perintah dokter spesialis dipoliklinik geriatri.

6. Selain  Pada pelayanan ini, rumah sakit yang telah


memberikan pelayanan kesehatan di melakukan layanan geriatri bertugas
Rumah Sakit, Rumah Sakit juga membina warga lanjut usia yang berada di
memberikan Pelayanan Kesehatan wilayahnya, baik secara langsung atau
Warga Lanjut Usia di Masyarakat tidak langsung melalui pembinaan pada
Berbasis Rumah Sakit (Hospital Puskesmas yang berada di wilayah
Based Community Geriatric Service). kerjanya. “Transfer of knowledge” berupa
Apa yang dimaksud dengan Pelayanan lokakarya, simposium, ceramah-ceramah
Kesehatan Warga Lanjut Usia di baik kepada tenaga kesehatan ataupun
Masyarakat Berbasis Rumah Sakit kepada awam perlu dilaksanakan. Di lain
(Hospital Based Community Geriatric pihak, rumah sakit harus selalu bersedia
Service)? bertindak sebagai rujukan dari layanan
kesehatan yang ada di masyarakat.

7. Seperti apa pelaksanaan  Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut Usia di


Pelayanan Kesehatan Warga Masyarakat ini bisa berupa edukasi warga
Lanjut Usia di Masyarakat lanjut usia sebagai bagian dari pelayanan
Berbasis Rumah Sakit geriatric dalam rangka promosi kesehatan
(Hospital Based Community diberikan kepada warga lanjut usia di
Geriatric Service)? wilayah Rumah Sakit. Edukasi diberikan
oleh tim terpadu geriatri yang bekerja sama
dengan PKRS dengan menjalankan
program kerja terkait pelayanan kesehatan
lanjut usia. Tim terpadu geriatri dan PKRS
bekerja sama dengan Puskesmas untuk
memberikan edukasi kepada warga lanjut
usia melalui Program Kesehatan Lanjut
Usia yang ada di Puskesmas, serta pelatihan
pelayanan geriatri kepada petugas kesehatan
Puskesmas. Selain puskesmas edukasi
warga lanjut usia ini juga bisa diberikan
melalui komunitas – komunitas lansia yang
ada dalam wilayah kerja Rumah Sakit.
 Penyampaian materi edukasi dilakukan
dengan menggunakan media elektronik
berupa video dan/atau media cetak berupa
pamphlet atau leaflet yang berisi tentang
informasi penyakit yang sering diderita
pasien geriatri dengan bahasa yang mudah
dimengerti. Materi edukasi dibuat oleh
tenaga medis yang berkompeten di bidang
tersebut.

A Leading Islamic Dental Education And Services


A Leading Islamic Dental Education And Services

Anda mungkin juga menyukai