Anda di halaman 1dari 106

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL

MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MATERI SURAT PENDEK


MENGGUNAKAN MEDIA HIDDEN CHART PADA SISWA KELAS IV
SEMESTER II DI MI AL-IKHLASH SURABAYA TAHUN PELAJARAN 2017-2018

SKRIPSI

Oleh:

INTANIA CAHAYA SARI


NIM. D07214004

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PGMI
APRIL 2018
ii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


ii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


ii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


ABSTRAK
Intania Cahaya Sari. 2018. Peningkatan Kemampuan Menghafal Mata Pelajaran Al-
Qur’an Hadits Materi Surat Pendek Menggunakan Media Hidden Chart Pada
Siswa Kelas IV Semester II Di Mi Al-Ikhlash Surabaya Tahun Pelajaran
2017-2018. Skripsi Program Studi Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan
Ampel Surabaya. Pembimbing I Sulthon Mas’ud, S.Ag. M.Pd.I. dan
Pembimbing II Taufik, M.Pd.I.

Kata Kunci : Kemampuan Menghafal, Media Hidden Chart, Mata Pelajaran Al-
Qur’an Hadits.

Kemampuan menghafal siswa yang rendah yaitu dengan persentase


ketuntasan kemampuan menghafal sebesar 6,25% pada materi menghafal surat
pendek al-Insyirah di MI Al-Ikhlash Surabaya merupakan awal dari adanya
penelitian ini. Kurangnya variasi media pembelajaran dan tidak tersedianya sumber
belajar berupa buku menjadikan pembelajaran kurang menarik dan siswa cenderung
pasif. Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya perbaikan pembelajaran yang mampu
meningkatkan kemampuan menghafal siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.
Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu melalui penggunaan media
hidden chart dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan menghafal siswa.
Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Mengetahui penerapan media hidden chart
dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat pendek pada mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits di kelas IV MI Al-Ikhlash Surabaya. 2) Mengetahui peningkatan
kemampuan menghafal surat pendek melalui media hidden chart pada mata pelajaran
Al-Qur’an Hadits di kelas IV MI Al-Ikhlash Surabaya.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan
kelas model Kurt Lewin yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan,
yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi
(reflecting). Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, unjuk kerja
dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan media hidden chart
dikatakan berjalan dengan baik. Aktivitas guru dalam pembelajaran mengalami
peningkatan, dari 81,25% (baik) menjadi 93,75% (sangat baik) pada siklus II.
Aktivitas siswa pada siklus I sebesar 78,75% (baik) mengalami peningkatan pada
siklus II menjadi 92,5% (sangat baik). (2) Adanya peningkatan kemampuan
menghafal surat pendek mendapat persentase 6,25% (rendah) siswa yang tuntas pada
pra siklus, 56,25% (kurang) siswa yang tuntas pada siklus I, dan dengan persentase
81,25% (baik) siswa yang tuntas pada siklus II. berdasarkan hasil penelitian aktivitas
guru, aktivitas siswa, serta hasil kemampuan menghafal siswa materi menghafal surat
pendek dengan menggunakan media hidden chart menghasilkan perubahan ke arah
yang lebih baik.

vi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ..................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ....................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
DAFTAR DIAGRAM ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 7
C. Tindakan yang Dipilih ............................................................. 7
D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8
E. Lingkup Penelitian ................................................................... 8
F. Signifikansi Penelitian ............................................................. 9

BAB II KAJIAN TEORI


A. Kemampuan Menghafal Al-Qur’an .......................................... 11
1. Pengertian Kemampuan Menghafal Al-Qur’an ................... 11
2. Indikator Kemampuan Menghafal ....................................... 12
3. Dasar Menghafal Al-Qur’an ................................................ 16
B. Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits .............................................. 21

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


1. Pengertian Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits ...................... 21
2. Tujuan Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits ........................... 24
3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits .............. 24
4. Materi Surat Pendek Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah ............ 24
C. Media Hidden Chart ................................................................ 26
1. Pengertian Media Hidden Chart .......................................... 26
2. Tujuan dan Fungsi Penerapan Media Hidden Chart ............. 28
3. Cara Penyajian Media Hidden Chart .................................... 29

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS


A. Metode Penelitian .................................................................... 32
B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian ............. 34
C. Variabel Penelitian ................................................................... 35
D. Rencana Tindakan .................................................................... 36
E. Data dan Cara Pengumpulannya ............................................... 40
1. Jenis Data dan Sumber Data ................................................ 40
2. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 42
3. Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 44
F. Teknik Analisis Data ................................................................ 44
G. Indikator Kinerja ...................................................................... 48
H. Tim Peneliti dan Tugasnya ....................................................... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ......................................................................... 50
B. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 85

BAB V PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................. 94
B. Saran ........................................................................................ 95

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 96

xi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... 98
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... 99
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 100

xii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Madrasah Ibtidaiyah merupakan pendidikan yang berlatar belakang

agama Islam yang setara dengan Sekolah Dasar, yaitu sebagai jenjang yang

paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Pendidikan Agama Islam

(PAI) menjadi mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh siswa Madrasah

Ibtidaiyah maupun Sekolah Dasar Islam. Pendidikan Agama Islam (PAI) terdiri

atas empat mata pelajaran yaitu Al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, dan

Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Mata pelajaran tersebut masing-masing

memiliki karakteristik dan tujuan pembelajaran yang berbeda.

Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits memiliki tujuan diantaranya adalah agar

siswa mampu membaca, menulis, menghafal, memberi pengertian, pemahaman,

penghayatan isi kandungan ayat Al-Qur’an dan Hadits melalui keteladanan dan

pembiasaan, serta membina dan membimbing perilaku siswa dengan berpedoman

pada isi kandungan ayat Al-Qur’an dan Hadits.1 Al-Qur’an berfungsi sebagai

petunjuk bagi seluruh umat manusia yang didalamnya terdapat aturan-aturan

yang harus dijalani demi mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat, 2 sedangkan

1
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, 19-20
2
Tim Reviewer MKD 2014, Studi Al-Qur’an (Surabaya: UIN SA Press, 2014), 11

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


2

Hadits berfungsi untuk menjelaskan dan merinci kandungan ayat-ayat Al-Qur’an

yang bersifat umum. 3

Al-Qur’an dan Hadits sangat penting bagi umat Islam, maka sudah

menjadi keharusan bagi umat Islam untuk mempelajari Al-Qur’an dan Hadits,

baik dalam membaca, menulis dan menghafalkannya. Nabi Muhammad SAW

juga memerintahkan untuk menghafalkan ayat-ayat suci Al-Qur’an setiap kali

diturunkan serta memerintahkan para ahli untuk menulisnya. Sehingga Al-Qur’an

dapat senantiasa terpelihara sampai sekarang dengan cara hafalan dan tulisan

para ahli tersebut pada zaman Nabi Muhammad.

Mempelajari Al-Qur’an menjadi tugas dan kewajiban umat Islam yakni

untuk selalu menjaga dan memeliharanya, salah satunya adalah dengan cara

menghafal Al-Qur’an. Mempelajari Al-Qur’an dengan cara menghafal lebih baik

dimulai sejak dini sebab masa anak-anak merupakan masa awal perkembangan

manusia dimana pikiran anak masih bersih, mudah menerima pelajaran dan

ingatannya masih kuat, sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an

akan mudah tertanam kuat dalam dirinya. Oleh karena itu kemampuan menghafal

Al-Qur’an perlu diberikan kepada anak sejak dini agar nantinya mereka dapat

menjadikan Al-Qur’an sebagai tuntunan dan pedoman hidupnya di dunia. Hal ini

sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:

3
Tim Reviewer MKD 2014, Studi Hadits (Surabaya: UIN SA Press, 2013), 52-53

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


3

َ َ‫َم ْن ت َ َعلَّ َم اْلقُ ْرانَ َو ُه َوفَت َى الس ِِّّن َخل‬


‫طهُ هللاُ ِّبلَحْ ِّم ِّه َودَ ِّم ِّه‬
Barangsiapa yang belajar Al-Qur’an pada saat ia masih dalam usia muda, Allah
akan mencampur (ilmunya) dengan daging dan darahnya. (HR Bukhari) 4

Mempelajari Al-Qur’an dengan cara menghafal, dalam penerapannya

sudah dimulai sejak dini terutama pada tingkat Sekolah Dasar atau Madrasah

Ibtidaiyah mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Kemampuan menghafal Al-Qur’an

merupakan bagian dari penguasaan yang harus dimiliki oleh siswa. Siswa akan

mudah dalam menghayati dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an dan Hadits

melalui kemampuan menghafal.

Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits pada tingkat Sekolah Dasar atau

Madrasah Ibtidaiyah diharapkan dapat membentuk karakter positif dari diri siswa

sehingga setelah dewasa dapat memahami dan mengamalkan sesuai ajaran Al-

Qur’an dan Hadits. Tantangan tersebut memacu para guru untuk lebih kreatif dan

inovatif dalam mengembangkan pembelajaran Al-Qur’an Hadits sehingga siswa

mendapat hasil yang maksimal dalam segi pendidikan dan dapat

mengamalkannya di lingkungan masyarakat kelak. Peran guru dalam

menciptakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan tidak

membosankan, maka dibutuhkan kreatifitas dari seorang guru dalam

menggunakan media dalam proses pembelajaran, karena mengajar merupakan

usaha menciptakan lingkungan yang terdiri atas komponen mengajar, yaitu:

4
Mukhlishoh Zawawi, Pedoman Membaca, Mendengar dan Menghafal Al-Qur’an (Brebes: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri, 2011), 97

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


4

tujuan pengajaran, materi pelajaran, metode pengajaran, dan media

pembelajaran. 5

Dari hasil wawancara dengan Ibu Siti selaku guru mata pelajaran Al-

Qur’an Hadits kelas IV di MI Al-Ikhlash Surabaya, 6 peneliti menemukan

beberapa masalah dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas tersebut. Pertama,

tidak tersedianya sumber belajar atau buku pelajaran, bahkan dalam

pembelajaran Al-Qur’an Hadits mereka hanya menggunakan Juz Amma yang

berisi surat-surat dan terjemahannya saja, dari sekian banyak siswa hanya

beberapa yang membawa Juz Amma. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat

pemahaman siswa menjadi kurang maksimal. Kedua, proses pembelajaran yang

masih berpusat pada guru, selain itu guru juga tidak menggunakan media

pembelajaran sehingga siswa menjadi tidak aktif dan pembelajaran cenderung

membosankan. Ketiga, rendahnya kemampuan menghafal pada materi surat

pendek dan tidak semua siswa di kelas IV yang bisa membaca surat pendek

dengan baik dan benar.

Di MI Al-Ikhlash juga terdapat kegiatan BTQ yakni Baca Tulis Al-

Qur’an, namun di kelas IV jumlah siswa yang masih berada di jilid 1, 2, dan 3

lebih banyak daripada yang telah mencapai jilid 4, 5, dan 6. Hal ini juga menjadi

salah satu faktor rendahnya kemampuan menghafal siswa pada materi menghafal

5
Iskandar Wassid. Strategi Pengajaran Bahasa (Bandung: Rosdakarya, 1987), 1.
6
Siti Aisyah, S.Pd.I, Guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas IV MI Al-Ikhlas, wawancara
pribadi, Surabaya, 15 November 2017.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


5

surat pendek karena jika siswa belum bisa membaca dengan baik maka akan

memengaruhi kecepatan menghafal surat-surat pendek.

Berdasarkan data nilai hasil unjuk kerja siswa kelas IV materi menghafal

surat pendek di semester ganjil dari 16 siswa, yang memiliki kemampuan

menghafal surat pendek al-Insyirah mencapai persentase sebesar 6,25%,

sedangkan yang belum tuntas mencapai persentase sebesar 93,75%. Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran al-Qur’an Hadits di MI Al-Ikhlash

Surabaya yang ditetapkan dan harus dicapai adalah 70 namun, hasilnya masih

kurang atau dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tersebut. Data tersebut

menunjukkan bahwa perlunya peningkatan keterampilan menghafal surat pendek

pada siswa kelas IV.

Permasalahan-permasalahan tersebut diatas menunjukkan bahwa

kemampuan menghafal Al-Qur’an pada anak perlu ditingkatkan. Kemampuan

penguasaan menghafal surat pendek Al-Qur’an dapat ditingkatkan dengan mudah

apabila media pembelajaran yang digunakan dapat menjadikan anak tertarik

dalam menghafal Al-Qur’an dan tidak cepat bosan dalam mengikuti proses

pembelajaran sekaligus dapat menghasilkan peningkatan kemampuan menghafal

surat pendek Al-Qur’an di MI Al-Ikhlash Surabaya. Setelah mempelajari

berbagai media pembelajaran, penulis telah menemukan media pembelajaran

yang memungkinkan dapat tercapainya kemampuan menghafal surat pendek Al-

Qur’an yaitu media hidden chart.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


6

Media pembelajaran hidden chart merupakan salah satu cara yang

digunakan agar mempermudah guru dalam penyampaian materi. Media ini

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menghafal surat pendek

Al-Qur’an. Media hidden chart dalam proses pembelajaran memiliki beberapa

manfaat, diantaranya adalah penyajian secara bertahap, mengurangi tingkat

kebingungan siswa, penyajian satu persatu, menarik perhatian, efektif dan

efisien. Media hidden chart dalam meningkatkan kemampuan menghafal surat

pendek Al-Qur’an dapat memudahkan belajar siswa, meningkatkan keaktifan

siswa serta memudahkan dalam mempelajari materi yang bersifat psikomotor.

Media ini merupakan salah satu cara guru dalam mengajar dimana siswa

melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan suasana yang menyenangkan.

Keberhasilan penerapan media hidden chart dalam meningkatkan

kemampuan menghafal siswa di tingkat Sekolah Dasar dapat diketahui dari

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Andy Widya, Suarjana dan Widiana

dalam jurnal PGSD Vol:3, No:1, Tahun:2015 yang berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantuan Media Hidden Chart

Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD.” Hasil penelitian menunjukkan

bahwa hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 4 Sukasada Kabupaten Buleleng

tahun ajaran 2014/2015 mengalami pengaruh yang signifikan dengan taraf

signifikansi 5% adalah 2,02. Pengaruh media hidden chart terhadap hasil belajar

tampak pada siswa yang lebih aktif dalam bekerja sama, menyampaikan

pendapat, dan mengomunikasikan sesuatu yang ada dipikirannya. Ilmu yang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


7

diperoleh juga akan lebih lama diingat karena diperoleh berdasarkan kerja

kerasnya sendiri, sehingga hasil belajar juga akan meningkat.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dalam

penelitian ini peneliti memilih judul “Peningkatan Kemampuan Menghafal

Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Materi Surat Pendek Menggunakan

Media Hidden Chart Pada Siswa Kelas IV Semester II di MI Al-Ikhlash

Surabaya Tahun Pelajaran 2017-2018”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yang sesuai dengan latar belakang

di atas adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan media hidden chart dalam meningkatkan kemampuan

menghafal surat pendek al-Insyirah mata pelajaran Al-Qur’an Hadits Kelas

IV MI Al-Ikhlash Surabaya?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan menghafal surat pendek al-Insyirah

melalui media hidden chart pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits Kelas IV

MI Al-Ikhlash Surabaya?

C. Tindakan yang Dipilih

Tindakan yang dipilih untuk pemecahan masalah yang dihadapi oleh

peneliti dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits materi surat pendek al-Insyirah

kelas IV semester II adalah penerapan media hidden chart. Media ini diharapkan

dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menghafal surat pendek al-

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


8

Insyirah. Media hidden chart memberikan variasi baru pada proses

pembelajaran. Siswa diharapkan bisa aktif selama proses pembelajaran sehingga

siswa akan mudah dalam menghafal surat pendek yakni surat al-Insyirah.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat di tentukan tujuan

penelitian tindakan kelas diantaranya, sebagai berikut:

1. Mengetahui penerapan media hidden chart dalam meningkatkan kemampuan

menghafal surat pendek al-Insyirah mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas

IV MI Al-Ikhlash Surabaya.

2. Mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menghafal surat pendek

al-Insyirah melalui media hidden chart pada mata pelajaran Al-Qur’an

Hadits kelas IV MI Al-Ikhlash Surabaya.

E. Lingkup Penelitian

Peneliti membatasi permasalahan pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits

kelas IV di MI Al-Ikhlash Surabaya dengan :

1. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV MI Al-Ikhlash Surabaya

semester ganjil tahun ajaran 2017-2018.

2. Tindakan yang diambil dalam penelitian ini adalah menerapkan media

pembelajaran hidden chart untuk mengetahui kemampuan menghafal surat

pendek mata al-Insyirah pelajaran Al-Qur’an Hadits.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


9

3. Materi yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas, yaitu materi surat

pendek al-Insyirah. Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan

Indikator yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kompetensi Inti : 4. Menyajikan pengetahuan faktual terkait dalam

bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam

gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

b. Kompetensi Dasar : 4.2. Menghafalkan Q.S. al-Insyirah secara benar dan

fasih.

c. Indikator : 4.2.1 Melengkapi potongan ayat dalam surat al-Insyirah tanpa

melihat Al-Qur’an, 4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan surat al-Insyirah

dengan tajwid yang benar.

F. Signifikansi Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat secara teoritis penelitian ini dapat menjadi sumber referensi

bagi penelitian penulisan karya selanjutnya. Peneliti mengharapkan hasil

penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan menghafal surat pendek al-

Insyirah melalui media hidden chart pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


10

2. Manfaat Praktis

a) Bagi peneliti

Peneliti berharap penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman

serta wawasan peneliti sendiri dalam membuat karya ilmiah dan dapat

dijadikan sebagai pengalaman oleh peneliti dalam melakukan penelitian

tindakan kelas pada tempat dan media yang berbeda.

b) Bagi sekolah

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan masukan untuk

mengatasi masalah pembelajaran yang dihadapi di kelas, sehingga dapat

menemukan cara yang tepat dan meningkatkan kualitas dan motivasi

belajar siswa yang optimal demi kemajuan sekolah.

c) Bagi guru

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi

variasi media dalam proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits dan dapat

memberikan masukan bagi guru agar kegiatan belajar mengajar dilakukan

dengan baik, serta dapat memajukan kualitas pendidikan di kelasnya yaitu

dengan penggunaan media pembelajaran yang dapat meningkatkan nilai

siswa.

d) Bagi siswa

Peneliti berharap penelitian ini dapat meningkatkan motivasi dan

semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung

dan memudahkan siswa dalam menghafal surat pendek al-Insyirah.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kemampuan Menghafal Al-Qur’an

1. Pengertian Kemampuan Menghafal Al-Qur’an

Pengertian kemampuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

disebutkan bahwa kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti

“sanggup melakukan sesuatu”.7 Kemampuan (apability) menurut Woodworth

dan Marquis memiliki tiga arti, yaitu: 8

a) Achievement yang merupakan actual ability, yang dapat diukur langsung

dengan alat atau tes tertentu.

b) Capacity yang merupakan potential ability, yang dapat diukur secara

tidak langsung dengan melalui pengukuran terhadap kecakapan individu,

dimana kecakapan ini berkembang dengan perpaduan antara dasar dengan

training yang intensif dan pengalaman.

c) Aptitude, yaitu kualitas yang hanya dapat diungkap atau diukur dengan

tes khusus yang sengaja dibuat untuk itu.

Istilah kemampuan biasanya diidentikkan dengan kemampuan

individu dalam melakukan suatu aktifitas, yang menitik beratkan pada latihan

dan performance (apa yang bisa dilakukan oleh individu setelah mendapatkan

7
Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: CV. Widya Karya,
2009), 308.
8
Sumadi Suryabrata, Psikologi Penididikan, (Jakarta: CV Rajawali, 1987), Ed.1, Cet.2, 169

11

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


12

latihan). Kemampuan merupakan sesuatu yang benar-benar dapat dilakukan

oleh seseorang, artinya pada tatanan realistis hal itu dapat dilakukan karena

latihan-latihan dan usaha-usaha juga belajar.

Istilah menghafal berasal dari kata “hafal” yang berarti “dapat

mengucapkan di luar kepala (tanpa melihat buku atau catatan lainnya)”. Jika

diberi awalan “me-” maka berarti ”berusaha meresapkan ke dalam pikiran

agar selalu ingat”.9 Terdapat proses mengingat sesuatu hingga waktu yang tak

tentu, tergantung tingkat hafalan sejauh mana seseorang dapat

mempertahankan sesuatu yang diingat tersebut.

Pengertian Al-Qur’an menurut Az-Zarqani adalah kalam Allah yang

mengandung mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.,

tertulis di dalam mushaf, dinukil dengan cara mutawatir, dan yang

membacanya adalah ibadah.10 Jadi, kemampuan menghafal Al-Qur’an adalah

kecakapan yang ada pada diri anak untuk melaksanakan perbuatan atau

aktivitas yang disertai dengan proses mengingat untuk mencapai suatu tujuan

yang diinginkan yaitu menghafal kalam Allah (Al-Qur’an).

2. Indikator Kemampuan Menghafal

Kemampuan menghafal masuk ke dalam ranah psikomotorik. Domain

psikomotorik menurut Simson yang dikutip oleh Hamzah, meliputi enam

9
Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus, 160.
10
Tim Reviewer MKD 2014, Studi , 4.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


13

domain yang dimulai dari tingkat yang paling rendah, yaitu persepsi sampai
11
pada tingkat tertinggi.

Tabel 2.1
Domain psikomotorik menurut Simson 12

Kategori jenis Kemampuan Kata kerja


Domain
perilaku internal operasional
Persepsi Menafsirkan Memilih
rangsangan, peka Membedakan
terhadap Mempersiapkan
rangsangan, Menyisihkan
mendiskriminasikan Menunjukkan
Mengidentifikasi
Menghubungkan
Kesiapan Berkonsentrasi Memulai
menyiapkan diri Mengawali
Psikomotorik Bereaksi
Mempersiapkan
Memprakarsai
Menanggapi
Mempertunjukkan
Gerakan/respon Meniru contoh Mempraktikkan
terbimbing Memainkan
Mengikuti
Mengerjakan
Membuat

11
Hamzah B. Uno dan Satria Koni, Assessement Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), cet-
1, 64
12
Ibid, 72-73

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


14

Kategori jenis Kemampuan Kata kerja


Domain
perilaku internal operasional
Mencoba
Memperlihatkan
Memasang
Membongkar
Gerakan Berketerampilan, Mengoperasikan
mekanisme berpegang pada Membangun
pola Memasang
Membongkar
Memperbaiki
Melaksanakan
Mengerjakan
Menyusun
Menggunakan
Mengatur
Memainkan
Menangani
Respon yang Berketerampilan Mengoperasikan
kompleks secara: Membangun
Lancar, luwes, Memasang
gesit, lincah, dsb Membongkar
Memperbaiki
Melaksanakan
Mengerjakan
Menyusun
Menggunakan
Mengatur

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


15

Kategori jenis Kemampuan Kata kerja


Domain
perilaku internal operasional
Mendemonstrasikan
Memainkan
Menangani
Penyesuaian Menyesuaikan diri, Mengubah
dan keaslian bervariasi Mengadaptasi
Mengatur kembali
Membuat variasi

Indikator kemampuan menghafal yang digunakan dalam penelitian ini

adalah: Melengkapi potongan ayat dalam surat al-Insyirah dan

mendemonstrasikan hafalan surat al-Insyirah dengan tajwid yang benar.

Menurut Simson, kata kerja operasional mendemonstrasikan termasuk ke

dalam ranah psikomotorik P5 yang merupakan kategori jenis perilaku

gerakan/respon yang kompleks.13 Gerakan yang kompleks adalah suatu

gerakan atau respon yang menampilkan suatu tindakan motorik yang

menuntut pola tertentu dengan tingkat kecermatan, keluesan serta efisiensi

yang tinggi. 14 Menurut teori Bloom, kata kerja operasional melengkapi

terdapat pada ranah psikomotorik P3 yaitu Presisi (berkonsentrasi untuk

menghasilkan ketepatan).15

13
Hamzah B. Uno dan Satria Koni, Assessement, 76
14
Ibid, 66
15
Muhammad Adam Husain, Kata Kerja Operasional Kurikulum 2013 Revisi 2016, (Sukabumi: 31
Desember 2016).
http://www.gurumotivator.com/2016/12/kata-kerja-operasional-kko-kurikulum-2013-revisi-2016.html

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


16

Kriteria yang digunakan oleh peneliti untuk menilai kemampuan

menghafal surat pendek Al-Qur’an, secara umum dapat dijelaskan bahwa

kriteria kemampuan menghafal surat pendek Al-Quran adalah :

a) Menguasai tajwid, antara lain hukum nun mati atau tanwin (idzhar halqi,

ikhfa haqiqi, idgham bighunnah, idgam bila ghunnah, iqlab), hukum mim

sukun (idgham mimi, idzhar syafawi, ikhfa syafawi) mad, qalqalah, al

qamariyah dan syamsiyah, dan hukum tajwid lainya.

b) Menguasai makharijul huruf, yaitu keluarnya bunyi huruf dari mulut

c) Kelancaran, berasal dari kata lancar yang diberi imbuhan ke- dan -an

yang berarti cepat (tidak tersangkut-sangkut), tidak tersendat-sendat.

Maksudnya adalah dalam menghafal Al Qur’an anak dapat membaca

lancar, tidak tersendat-sendat, tidak tersangku-sangkut, sehingga

kelancaran dikatakan sebagai salah satu indikator kemampuan menghafal

Al Qur’an.

3. Dasar Menghafal Al-Qur’an

Menghafal Al-Qur’an merupakan nilai penting dalam upaya

melestraikan dan menjaga kemurnian Al-Qur’an. Diantara yang menjadi

dasar dalam menghafal Al-Qur’an adalah sebagai berikut:

a) Hukum Menghafal Al-Qur’an

Para ulama sepakat bahwa hukum menghafal Al-Qur’an adalah

fardhu kifayah.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


17

Imam as-Suyuthi dalam kitabnya al-Itqan, mengatakan:


‘Ketahuilah, sesungguhnya menghafal Al-Qur’an itu adalah
fardhu kifayah bagi umat’. 16

Apabila di antara suatu golongan masyarakat ada yang sudah

melaksanakannya maka bebaslah beban anggota masyarakat yang

lainnya, tetapi apabila tidak ada sama sekali maka berdosalah semuanya.

Prinsip fardhu kifayah ini dimaksudkan untuk menjaga Al-Qur’an dari

pemalsuan, perubahan dan pergantian seperti yang pernah terjadi pada

kitab-kitab yang lain di masa lalu.

b) Faedah Menghafal Al-Qur’an

Menurut para ulama, diantara beberapa faedah menghafal Al-

Qur’an adalah:17

1) Jika disertai dengan amal sholeh dan keikhlasan, maka ini merupakan

kemenangan dan kebahagiaan di dunia dan di ahirat.

2) Orang yang menghafal Al-Qur’an akan mendapatkan anugerah dari

Allah berupa ingatan yang tajam dan pemikiran yang cemerlang.

Karena itu, para penghafal Al-Qur’an lebih cepat mengerti, teliti, dan

lebih hati-hati karena banyak latihan untuk mencocokkan ayat serta

membandingkan dengan ayat lainnya.

3) Menghafal Al-Qur’an merupakan bahtera ilmu, karena akan

mendorong seseorang yang hafal Al-Qur’an untuk berprestasi lebih

16
Sa’dullah, 9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur’an, (Jakarta: Gema Insani, 2008), Cetakan ke-3, 19
17
Ibid., 21-23

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


18

tinggi daripada teman-temannya yang tidak hafal Al-Qur’an.

Sekalipun umur, kecerdasan, dan ilmu mereka berdekatan.

4) Menghafal Al-Qur’an memiliki identitas yang baik, akhlak, dan

perilaku yang baik.

5) Penghafal Al-Qur’an mempunyai kemampuan mengeluarkan fonetik

Arab dari landasannya secara thabi’i (alami), sehingga bisa fasih

berbicara dan ucapannya benar.

6) Jika penghafal Al-Qur’an mampu menguasai arti kalimat-kalimat di

dalam Al-Qur’an, berarti ia telah banyak menguasai arti kosakata

bahasa Arab, seakan-akan ia telah menghafalkan sebuah kamus

bahasa Arab.

7) Al-Qur’an mengandung banyak sekali kata-kata bijak (hikmah) yang

sangat bermanfaat dalam kehidupan. Ketika seseorang menghafal Al-

Qur’an maka secara tidak langsung mereka akan banyak

menghafalkan kata-kata tersebut.

8) Bahasa dan uslub (susunan kalimat) Al-Qur’an sangatlah memikat

dan mengandung sastra Arab yang tinggi. Seorang penghafal Al-

Qur’an yang mampu menyerap wahana sastranya, akan mendapatkan

dzauq adabi (rasa sastra) yang tinggi. Hal ini bisa bermanfaat dalam

menikmati sastra Al-Qur’an yang akan menggugah jiwa, sesuatu

yang mampu dinikmati oleh orang lain.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


19

9) Di dalam Al-Qur’an banyak terdapat contoh-contoh yang berkenaan

dengan ilmu Nahwu dan Sharaf. Seorang penghafal Al-Qur’an akan

dengan cepat menghadirkan dalil-dalil ayat Al-Qur’an untuk suatu

kaidah dalam ilmu Nahwu dan Sharaf.

10) Al-Qur’an juga mengandung banyak sekali ayat-ayat hukum.

Seorang penghafal Al-Qur’an akan dengan cepat pula menghadirkan

ayat-ayat hukum yang ia perlukan dalam menjawab suatu persoalan

hukum.

11) Seorang penghafal Al-Qur’an setiap waktu akan selalu memutar

otaknya agar hafalan Al-Qur’annya tidak hilang atau lupa. Hal ini

akan menjadikan hafalannya kuat. Ia akan terbiasa menyimpan

memori dalam ingatannya.

c) Keutamaan Penghafal Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan kitab suci yang sangat mulia, jika

berkeinginan untuk mengahafalnya maka Allah SWT akan

mempermudah dan membantunya dalam menghafalkannya. Sesuai

dengan firman Allah dalam surat Al-Qamar (54:17):

‫س ْرنَا ْالقُ ْرانَ ِّل ِّلذ ْك ِّر فَ َه ْل ِّم ْن ُّمدَّ ِّكر‬


َّ َ‫َولَقَ ْد ي‬
“Dan sungguh, telah Kami mudah-kan Al-Qur’an untuk peringatan,
maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”.

Al-Qur’an juga menerangkan bahwa orang yang bersama Al-

Qur’an adalah orang yang yang selalu menuntut ilmu, dan tidak ada ilmu

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


20

yang lebih mulia dari Al-Qur’an. 18 Para salafush-shalih (dari para

sahabat, tabiin, dan orang-orang yang selalu mengikuti langkah beliau)

tidak pernah mendahulukan ilmu apapun selain mempelajari Al-Qur’an

terlebih dahulu. Mereka tidak menuntut ilmu hadits atau ilmu yang

lainnya kecuali setelah mempelajari dan menghafal Al-Qur’an di luar

kepala mereka. 19

Diriwayatkan bahwa Rasulullah membedakan sahabat-sahabatnya

menurut kadar hafalan Al-Qur’an mereka. Jika Nabi mengutus sebuah

utusan, maka beliau berwasiat banwa yang menjadi imam di antara kita

adalah yang paling banyak menghafal Al-Qur’an. Ketika mengumpulkan

para syuhada di medan jihad, beliau selalu mendahulukan orang yang

paling banyak menghafal Al-Qur’an untuk dimasukkan ke liang lahad

dalam kuburnya. Beliau juga menguburkannya dengan tangannya yang

mulia. Dalam peperangan jihad, beliau juga mengamanatkan untuk

memegang panji-panji jihad kepada sahabat yang paling banyak

menghafal Al-Qur’an, karena mereka memiliki banyak keistimewaan

daripada yang lain (HR. Bukhari. Shahih). 20

Menghafal Al-Qur’an merupakan suatu keutamaan yang besar,

dan posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan

seorang yang bercita-cita tulus, serta berharap pada kenikmatan duniawi

18
Yahya bin Abdurrazaq, Metode Praktis Menghafal Al-Qur’an, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2004), 44
19
Ibid., 47
20
Ibid., 44-45

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


21

dan ukhrawi agar manusia nanti menjadi warga Allah dan dihormati

dengan penghormatan yang sempurna.21 Al-Qur’an dapat mengangkat

derajat seseorang dan dapat memperbaiki keadaannya jika ia

mengamalkannya. Sebaliknya, jika Al-Qur’an dijadikan bahan tertawaan

dan disepelehkan, maka akan menyebabkan ia disiksa dengan azab yang

pedih di akhirat kelak.22

B. Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits

1. Pengertian Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits

Al-Qur’an dan Hadits merupakan sumber ajaran dan pedoman hidup

bagi umat Islam. Al-Qur’an sebagai sumber hukum memuat ajaran-ajaran

yang bersifat umum dan global, yang perlu dijelaskan lebih lanjut dan

terperinci. Hadist menduduki dan menempati fungsinya, yakni menjadi

penjelas (mubayyin) isi kandungan Al-Qur’an tersebut. 23


Sesuai dengan

firman-Nya dalam surat al-Nahl: 44, yang artinya sebagai berikut:

“...Dan kami turunkan kepadamu Al-Qur’an agar kamu menerangkan

kepada umat manusia”.

Menurut Al-Lihyani (215 H), kata Al-Qur’an (‫ )القرأن‬merupakan

kata benda dari kata kerja ‫– يقرأ – قرأة – قرأناقرأ‬ yang berarti

membaca/bacaan. Pengertia Al-Qur’an secara terminologis menurut As-

21
Sa’dullah, 9 Cara, 23
22
Ibid., 24
23
Tim Reviewer MKD 2014, Studi, 52-53.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


22

Sabuni adalah Al-Qur’an merupakan kalam Allah SWT. yang diturunkan

kepada Nabi dan Rasul terakhir melalui malaikat Jibril a.s. yang tertulis

dalam mushaf dan sampai kepada kita dengan jalan tawatur (mutawatir),

membacanya merupakan ibadah yang diawali dengan surat al-Fatihah dan

diakhiri dengan surat an-Nas. 24

Pengertian hadits berasal dari kata “hadits” atau al-hadits menurut

bahasa, berarti al-jadid (sesuatu yang baru), lawan kata dari al-qadim

(sesuatu yang lama). Kata hadits juga berarti al-khabar (berita), yaitu sesuatu

yang dipercakapkan dan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain.

Menurut para Ulama hadits merupakan segala sesuatu yang disandarkan

kepada Nabi saw. baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan maupun

sifatnya. 25

Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah

satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan membaca dan

menulis al-Qur’an dan hadits dengan benar, serta hafalan terhadap surat-

surat pendek dalam al-Qur’an, pengenalan arti atau makna secara sederhana

dari surat-surat pendek tersebut dan hahadits-hadits tentang akhlak terpuji

untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui teladan dan

pembiasaan. Hal ini sejalan dengan misi pendidikan dasar adalah untuk :

24
Tim Reviewer MKD 2014, Studi Al-Qur’an, 2-3.
25
Tim Reviewer MKD 2014, Studi Hadits, 1-2.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


23

1) Pengembangan potensi dan kapasitas belajar siswa, yang menyangkut:

rasa ingin tahu, percaya diri, keterampilan berkomunikasi dan kesadaran

diri.

2) Pengembangan kemampuan baca-tulis-hitung dan bernalar, keterampilan

hidup, dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME.

3) Fondasi bagi pendidikan berikutnya.

Disamping itu, juga mempertimbangkan perkembangan psikologis

anak, bahwa tahap perkembangan intelektual anak usia 6-11 tahun adalah

operasional konkret. Siswa pada jenjang pendidikan dasar juga merupakan

masa social imitation (usia 6-9 tahunn) atau masa mencontoh, sehingga

diperlukan figur yang dapat memberi contoh dan teladan yang baik dari

orang-orang sekitarnya (keluarga, guru dan teman-teman sepermainan). Usia

9-12 tahun sebagai masa second star of individualisation atau masa

individualisasi. Usia 12-15 tahun merupakan masa social adjustment atau

penyesuaian diri secara sosial. Mata pelajaran Al-Qur’an-Hadits memiliki

kontribusi dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk mencintai kitab

sucinya, mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang

terkandung dalam Al-Qur’an- hadits sebagai sumber ajaran agama Islam

sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-

hari. 26

26
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, 19-20

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


24

2. Tujuan Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits

a) Memberikan kemampuan dasar kepada siswa dalam membaca, menulis,

membiasakan, dan menggemari membaca Al-Qur’an dan hadits.

b) Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-

ayat Al-Qur’an hadits melalui keteladanan dan pembiasaan.

c) Membina dan membimbing perilaku siswa dengan perpedoman pada isi

kandungan ayat Al-Qur’an dan hadits. 27

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah

a. Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur’an yang benar sesuai

dengan kaidah ilmu tajwid.

b. Hafalan surat-surat pendek dalam Al-Qur’an dan pemahaman sederhana

tentang arti dan makna kandungannya serta pengamalannya melalui

keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Pemahaman dan pengalaman melalui keteladanan dan pembiasaan

mengenai hadits-hadits yang berkaitan dengan kebersihan, niat,

menghormati orang tua, persaudaraan, silaturrahmi, takwa, menyayangi

anak yatim, salat berjamaah, ciri-ciri orang munafik, dan amal salih. 28

4. Materi Surat Pendek Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits Madrasah Ibtidaiyah kelas IV pada

semester genap terdapat dua materi surat pendek yaitu surat al-Lahab dan al-

27
Ibid,. 20
28
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah , 23

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


25

Insyirah. Materi surat pendek yang digunakan dalam penelitian ini adalah

surat al-Insyirah. Surat al-Insyirah dalam Al-Qur’an yang disebut surat asy-

Syarh terdiri atas 8 ayat. Diturunkan di Makkah dan tergolong surat

Makkiyah. Surat al-Insyirah merupakan surat ke 94 dalam Al-Qur’an dan

termasuk golongan surat pendek. Surat al-Insyirah diturunkan sesudah surat

ad-Dhuha. Arti dari surat al-Insyirah adalah ‘kelapangan’. Dalam surat al-

Insyirah, Allah SWT memotivasi moral dan perjuangan Nabi Muhammad

SAW selaku manusia sempurna.

Artinya:
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang.
1. Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?
2. dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu,
3. yang memberatkan punggungmu,
4. dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.
5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
6. sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
7. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja
keras (untuk urusan yang lain),
8. Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


26

C. Media Hidden Chart

1. Pengertian Media Hidden Chart

Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak

dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi,

Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima

pesan.29 Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan siswa sedemikian rupa

sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran

secara efektif. 30 Media pembelajaran sebagai wahana untuk memberikan

pengalaman belajar. Media pembelajaran menurut Gagne, dinyatakan sebagai

komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Miarso dikutip Sugiyar dkk juga mendefinisikan media adalah segala sesuatu

yang dapat merangsang terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Briggs

menyatakan media sebagai wahana fisik yang mengandung materi

instruksional. 31 Basyiruddin menyatakan bahwa media berfungsi sebagai

sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam

rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep

yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit, serta mudah

29
Arif Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta: CV. Rajawali, 1984), 6
30
Husniyatus Salamah, Pengembangan Media pembelajaran Berbasis ICT, (Jakarta: Kancana, 2017),
63
31
Mohammad Syarif, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2015), 303

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


27

dipahami. Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya

serap dan retensi anak terhadap materi pembelajaran. 32

Media bagan/chart adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya

secara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk

mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan perkembangan ide,

objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang. Pesan

yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses,

perkembangan atau hubungan-hubungan penting. 33 Chart atau bagan adalah

gambaran suatu situasi atau suatu proses yang dibuat dengan garis gambar

dan tulisan. Hidden chart (Bagan tertutup) atau disebut juga strip chart

termasuk kategori media grafis. Seperti halnya media grafis yang lain, bagan

atau chart juga termasuk dalam media visual. Di dalam bagan seringkali

dijumpai jenis media grafis yang lain seperti gambar, diagram, kartun atau

lambang-lambang verbal. 34 Bagan atau chart mampu memberikan ringkasan

butir-butir penting dari suatu presentasi. 35 Hal-hal yang harus diperhatikan

dalam menggunakan media chart adalah:

a. Dapat dimengerti pembelajar

b. Sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit

c. Dapat diganti pada waktu-waktu tertentu

32
Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Press, 2002), 21
33
Ibid, 33
34
Arief S. Sadiman, Media, 35
35
Husniyatus Salamah, Pengembangan,87

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


28

d. Up to date

e. Tidak kehilangan daya tariknya 36

2. Tujuan dan Fungsi Penerapan Media Hidden Chart

Tujuan penerapan media hidden chart sebagai alat bantu

pembelajaran, yakni untuk mempermudah proses pembelajaran di kelas,

meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, menjaga relevansi antara materi

pelajaran dengan tujuan belajar, membantu konsentrasi pembelajar dalam

proses pembelajaran. 37 Tujuan media hidden chart untuk digunakan dalam

proses pembelajaran adalah:

a. Menerangkan suatu situasi, suatu proses secara simbolik dengan

menggunakan garis-garis, gambar-gambar, dan tulisan.

b. Menerangkan bermacam-macam keterangan menjadi satu.

c. Memberi gambaran tentang hubungan antara sesuatu keadaan dengan

keadaan lain secara simbolis didalam suatu situasi. 38

Penggunaan bagan untuk suatu bahan pelajaran, dapat memberikan

keterangan lebih jelas bila dibandingkan dengan bahan pelajaran yang

diuraikan dengan bentuk verbal atau kata-kata. Hidden chart merupakan

media visual yang memiliki fungsi pokok yaitu:

36
Husniyatus Salamah, Pengembangan, 89
37
Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, (Yogyakarta: Kaukaba Dipantara,
2013), 5
38
Husniyatus Salamah, Pengembangan, 87-88

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


29

a. Sajian atau menyampaikan ide-ide dan konsep yang sulit bila hanya

disampaikan secara tertulis, verbal atau lisan secara visual.

b. Memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu materi pelajaran

yang disajikan.

c. Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa: (1) ringkasan visual

suatu proses, (2) perkembangan atau hubungan-hubungan penting.39

3. Cara Penyajian Media Hidden Chart

Sebelum menyajikan media hidden chart, perlu diketahui alat dan

bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan media hidden chart. Bahan serta

alat yang diperlukan dan cara pembuatan bagan yang akan digunakan dalam

proses pembelajaran adalah sebagai berikut:40

a) Sediakan kertas berukuran luas dan cukup tebal yang akan dipergunakan

untuk membuat gambar berwujud bagan.

b) Sediakan gambar yang berwujud bagan dengan ukuran kecil yang akan

dilukis pada kertas tersebut.

c) Sediakan pensil dan alat tulis lainnya dan apabila diperlukan disediakan

kertas tebal atau triplek untuk menempelkan bagan yang telah dilukis.

d) Membuat gambar yang berwujud bagan pada kertas yang ukurannya

besar. Pada media hidden chart yang peneliti buat, gambar yang

39
Husniyatus Salamah, Pengembangan, 88
40
Ibid, 88

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


30

berwujud bagan diganti dengan kertas-kertas yang telah dipotong dan

akan disusun membentuk bagan.

e) Apabila diperlukan memberi warna pada bagian-bagian dari bagan dan

diletakkan pada kertas. Namun, pada media hidden chart yang peneliti

buat ini menggunakan kertas berwarna sehingga tidak diperlukan lagi

memberikan warna.

f) Menyiapkan isi materi untuk ditempelkan pada kertas berukuran sama

dengan kertas yang telah dipotong sebelumnya, kemudian menutup

materi tersebut dengan kertas yang lain dan dengan ukuran yang sama

pula.

Pesan yang akan disampaikan dengan menggunakan bagan ini

ditutup dengan kertas yang mudah dilepas. Bentuk bagan ini selain mudah

juga dapat menarik perhatian siswa. Penggunaan hidden chart dalam proses

pembelajaran memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah penyajian

secara bertahap, mengurangi tingkat kebingungan siswa, penyajian satu

persatu, menarik perhatian, efektif dan efisien. Penyajian pesan lewat bagan

tertutup dapat dilakukan melalui dua cara yaitu:

1) Bagan tertutup dengan model membuka satu persatu isi pesan yang

ditutupi, baik dari sisi kiri maupun kanan. (lihat gambar 2.1)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


31

2) Bagan tertutup dengan model menarik potongan kertas dari sisi kiri. 41

(lihat gambar 2.2)

َ‫َولَقَدْ َيس َّْرنَا ْالقُ ْران‬

Gambar 2.1
Bagan tertutup dengan model membuka potongan kertas yang menutup isi
pesan

‫َولَقَدْ يَس َّْرنَا‬

Gambar 2.2
Bagan tertutup dengan model menarik potongan kertas yang menutupi isi
pesan, dari posisi kiri atau kanan

41
Arief S. Sadiman, Media, 36

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK), dalam bahasa inggris disebut Classroom Action Research (CAR)

adalah penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru dengan tujuan memperbaiki

mutu praktik pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada proses belajar

mengajar yang terajadi di kelas, dilakukan dengan situasi alami. 42

Penelitian tindakan kelas terdapat tiga unsur atau konsep, yaitu

“penelitian”, “tindakan”, dan “kelas”. Penelitian adalah aktivitas mencermati

suatu obyek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data

dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. Tindakan adalah suatu

aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus

kegiatan dengan maksud untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses

belajar mengajar. Kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama dan

menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.43

Pengertian PTK dapat disimpulkan, bahwa Penelitian Tindakan Kelas

merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru bekerja sama dengan peneliti

(atau dilakukan oleh guru sendiri yang bertindak juga sebagai peneliti) di kelas

42
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2016), cetakan ke-
2, 124
43
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), cetakan ke-6, 45

32

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


33

guna meningkatkan mutu pembelajaran.44 Peneliti dalam pelaksanaannya

menggunakan model Kurt Lewin. Penelitian tindakan menurut Kurt Lewin

adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan,

tindakan, pengamatan dan refleksi. 45

Perencanaan adalah proses menentukan program perbaikan yang

berangkat dari suatu ide gagasan peneliti. Tindakan adalah perlakuan yang

dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh

peneliti. Observasi adalah pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui

efektivitas tindakan atau mengumpulkan informasi tentang berbagai kelemahan

(kekurangan) tindakan yang telah dilakukan. Refleksi adalah kegiatan analisis

tentang hasil observasi hingga memunculkan program atau perencanaan baru. 46

Empat tahapan dalam PTK secara keseluruhan menurut Kurt Lewin membentuk

suatu siklus PTK yang dilakukan tidak hanya sekali, namun berulan-ulang.

Keempat tahapan dan siklus dalam model Kurt Lewin dapat digambarkan

sebagai berikut:

44
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian, 125
45
Ibid., 42
46
Wina Sanyaja, Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), cetakan ke-2,
154-155

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


34

Identifikasi
Masalah

Perencanaan
(planning)

Refleksi Tindakan
(reflecting) (acting) Siklus I

Pengamatan
(observing)

Perencanaan Siklus II
ulang

Dan seterusnya

Gambar 3.1:
Prosedur PTK Model Kurt Lewin

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian

1. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu

penelitian, dan siklus penelitian sebagai berikut:

a. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Al-Ikhlash

Surabaya pada mata pelajaran Al-Qur’an hadits di kelas IV.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


35

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap kelas IV tahun

ajaran 2017-2018.

c. Siklus Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus untuk

melihat peningkatan kemampuan menghafal surat pendek al-Insyirah

kelas IV semester genap dalam mengikuti mata pelajaran Al-Qur’an

Hadits.

2. Subyek Penelitian

Subyek Penelitian dalam PTK ini adalah siswa kelas IV Madrasah

Ibtidaiyah Al-Ikhlash Surabaya tahun pelajaran 2017-2018. Berjumlah 16

siswa dengan komposisi perempuan 8 siswa dan laki-laki 8 siswa.

C. Variabel Penelitian

Variabel yang diamati dalam penellitian tindakan kelas ini adalah sebagai

berikut:

1. Variabel input: Siswa kelas IV MI Al-Ikhlash Surabaya.

2. Variabel proses: penerapan Media Hidden Chart.

3. Variabel output: Peningkatan kemampuan menghafal surat pendek al-

Insyirah pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


36

D. Rencana Tindakan

Berdasarkan model penelitian tindakan kelas yang dipilih dalam

penelitian ini yaitu model Kurt Lewin. Setiap siklus membutuhkan waktu 2x35

menit dalam pelaksanaannya. Rencana tindakan pada setiap siklus akan diuraikan

sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

Urutan kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap perencanaan

ini adalah:

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai acuan

pelaksanaan proses pembelajaran.

2) Menyiapkan pedoman wawancara dan lembar observasi yang

digunakan untuk mencatat hasil pengamatan terhadap pelaksanaan

pembelajaran serta digunakan untuk mencatat segala perilaku dan

aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.

3) Mempersiapkan alat dan media pembelajaran yang akan digunakan

dalam pembelajaran. Media yang digunakan adalah media hidden

chart.

4) Mempersiapkan instrumen penilaian untuk mengukur tingkat

kemampuan menghafal siswa pada materi menghafal surat pendek al-

Insyirah.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


37

b. Tindakan (Acting)

Tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan pembelajaran pada

materi menghafal surat pendek al-Insyirah menerapkan media hidden

chart. Kegiatan pelaksanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Guru memyiapkan siswa secara fisik dan mental sebelum memulai

pelajaran.

2) Guru memberikan apersepsi tentang materi yang akan disampaikan.

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

4) Guru memperkenalkan kepada siswa mengenai media yang akan

digunakan dalam proses pembelajaran, yakni media hidden chart.

5) Guru melakukan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan RPP.

6) Peneliti menyiapkan lembar pengumpulan data dengan bantuan guru

yang mengajar. Peneliti melakukan penelitian pada semua proses

pembelajaran serta aktivitas yang dilakukan siswa dan guru dalam

melakukan proses pembelajaran.

7) Melaksanakan penilaian unjuk kerja pada semua siswa di akhir siklus.

c. Pengamatan (Observing)

Tahap pengamatan/Observing ini, peneliti melakukan pengamatan

mengenai semua proses pelaksanaan pembelajaran yang sedang

berlangsung. Pengamatan yang dilakukan di antaranya, sebagai berikut:

1) Mengamati secara langsung aktivitas guru untuk mengetahui

keberhasilan guru dalam menerapkan media hidden chart.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


38

2) Mengamati aktivitas dan partisipasi siswa selama proses

pembelajaran, yang bertujuan mengetahui keaktifan siswa selama

proses pembelajaran menggunakan media hidden chart.

d. Refleksi (Reflecting)

1) Peneliti mencatat kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran

berlangsung.

2) Peneliti akan mewawancarai siswa dan guru pada saat sebelum dan

sesudah pelajaran. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana proses pembelajaran menggunakan media hidden chart

dapat meningkatkan kemampuan menghafal surat pendek (al-

Insyirah).

3) Menganalisis data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara

untuk mendapatkan kesimpulan tentang perkembangan dan perbaikan

yang terjadi selama proses pembelajaran pada siklus I.

4) Menyiapkan pola pembelajaran untuk mengatasi masalah yang

ditemukan dalam siklus I.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


39

2. Siklus II

a. Perencanaan (Planning)

1) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah.

2) Pengembangan program tindakan siklus II meliputi: penyusunan RPP

berdasarkan refleksi pada siklus I, penyusunan pedoman observasi

pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi. Menganalisis proses

dan hasil tindakan seperti lembar observasi dan pedoman wawancara

untuk guru dan siswa.

3) Mempersiapkan instrumen penilaian untuk mengukur tingkat

kemampuan menghafal siswa.

4) Mempersiapkan media pembelajaran.

b. Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan pada siklus II, skenario atau ilustrasi

pembelajarannya hampir sama dengan tindakan pada siklus I dan

mengacu kepada RPP yang telah disiapkan. Pembahasan materi pokok

siklus II adalah pembelajaran menghafal surat pendek al-Insyirah, yang

kegiatannya adalah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai

dengan RPP dan melaksanakan tes unjuk kerja untuk semua siswa pada

akhir siklus.

c. Pengamatan (Observing)

Pengamatan atau observasi pada siklus II dilakukan oleh guru

bersama observer untuk mengetahui tingkah laku siswa selama proses

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


40

pembelajaran berlangsung di kelas. Pengamatan ini bertujuan untuk

mengetahui apakah terdapat siswa yang tertinggal dalam pembelajaran.

d. Refleksi (Reflecting)

Melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II, serta membuat

kesimpulan dan analisis atas pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan media hidden chart terhadap peningkatan kemampuan

menghafal surat pendek (al-Insyirah). Jika hasil refleksi dari proses

kegiatan pembelajaran yang dilihat RPP, lembar observasi guru, lembar

observasi siswa sudah baik dan persentase ketuntasan hasil belajar siswa

telah mencapai target yang direncanakan yakni 80% dengan KKM 70,

maka penelitian cukup dan berhenti pada siklus II.

E. Data dan Cara Pengumpulannya

1. Jenis Data dan Sumber Data

a. Jenis Data

Data merupakan sekumpulan fakta tentang sesuatu fenomena, baik

berupa angka-angka maupun berupa kategori, seperti senang, tidak

senang, baik, buruk, berhasil, gagal, tinggi, rendah, yang dapat diolah

menjadi informasi. Informasi merupakan hasil pengelolaan data yang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


41

dapat digunakan untuk berbagi kepentingan. Jenis data dapat dibagi

sebagai berikut:47

1) Kualitatif

Data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi

gambaran tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran dan hasil

observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada materi

menghafal surat al-Insyirah. Data kualitatif ini digunakan untuk

mengetahui penerapan media hidden chart dalam meningkatkan

kemampuan menghafal surat pendek (al-Insyirah).

2) Kuantitatif

Data kuantitatif pada penelitian ini berupa nilai siswa di siklus

I dan II untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan

menghafal surat pendek (al-Insyirah).

b. Sumber Data

Peneliti memperoleh data informasi dalam pelaksanaan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dari berbagai sumber, antara lain:

1) Guru, untuk mengetahui keberhasilan penerapan media hidden chart

dan kemampuan menghafal surat pendek (al-Insyirah).

47
Zainal Arifin. Penelitian Pendidikan-Metode dan Paradigma Baru. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), cetakan ke-2, 191-193

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


42

2) Siswa, untuk mendapatkan data mengenai perkembangan kemampuan

menghafal surat al-Insyirah pada materi surat pendek, serta hasil

belajar selama proses pembelajaran.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan

kelas oleh peneliti adalah teknik observasi, wawancara, penilaian unjuk kerja

dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data tersebut dilakukan agar

mendapatkan data yang valid.

a. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif

dan rasional mengenai berbagai fenomena untuk mencapai tujuan

tertentu.48 Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dapat

membantu peneliti untuk mengetahui secara langsung gambaran utuh

mengenai pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an Hadits materi menghafal

surat pendek al-Insyirah di kelas IV MI Al-Ikhlash Surabaya.

Sebelumnya, peneliti harus menyiapkan lembar observasi yang diisi

dengan data-data ketika proses belajar mengajar berlangsung. Data yang

dikumpulkan adalah sebagai berikut:

1) Aktivitas guru selama proses pembelajaran.

2) Aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

48
Zainal Arifin. Penelitian, 230

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


43

b. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui percakapan dan tanya-jawab, baik langsung maupun tidak

langsung dengan responden untuk mencapai tujuan tertentu. Pada

penelitian ini peneliti menggunakan wawancara secara langsung, yakni

wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara

(interviewer) dan orang diwawancarai (interviewee) tanpa melalui

perantara.49 Teknik wawancara dilakukan sebagai upaya untuk

memperoleh data tentang pendapat siswa mengenai proses pembelajaran

dan pendapat guru mengenai penggunaan media hidden chart.

c. Non tes

Dalam penelitian ini metode non tes digunakan untuk

mengumpulkan data tentang peningkatan kemampuan siswa dalam

menghafal surat pendek (al-Insyirah). Tingkat kemampuan menghafal

tersebut diukur dengan teknik non tes dalam bentuk unjuk kerja dengan

menggunakan instrumen penilaian unjuk kerja. Penilaian unjuk kerja

(Performance Assesment) merupakan penilaian yang dilakukan dengan

mengamati kegiatan siswa dalam melakukan sesuatu, baik berupa tugas

maupun kegiatan lainnya.

49
Zainal Arifin. Penelitian, 233

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


44

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah laporan tertulis yang berupa gambar,

dokumen-dokumen resmi, foto mengenai peristiwa yang memberikan

penjelasan atas gambaran terhadap suatu peristiwa. Dokumen berguna

untuk mendukung dan menambah bukti yang diperoleh dari sumber yang

lain misalnya kebenaran data hasil wawancara. 50 Dokumentasi dalam

penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data-data berupa foto,

RPP, serta nilai hasil unjuk kerja siswa yang ada pada proses

pembelajaran Al-Qur’an Hadits siswa kelas IV MI Al-Ikhlash Surabaya

dengan menggunakan media hidden chart yang bertujuan sebagai

penunjuang hasil penelitian.

3. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam

penelitian ini meliputi:

a. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa

b. Pedoman wawancara guru dan siswa

c. Instrumen penilaian unjuk kerja siswa

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan

kuantitatif, data tersebut kemudian dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif,

yaitu sebagai berikut:

50
Wina Sanyaja, Penelitian, 74

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


45

1. Data kualitatif, merupakan data yang berupa informasi yang berbentuk

kalimat yang memberikan gambaran kenyataan atau fakta sesuai dengan data

yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai

siswa serta untuk mengetahui respon dan aktifitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung.51 Data kualitatif dalam penelitian ini yaitu

gambaran tentang kegiatan pembelajaran siswa yang berkaitan dengan

aktifitas selama mengikuti proses pembelajaran, perhatian, antusias dalam

pembelajaran serta hasil wawancara dengan guru dan siswa dapat dianalisis

secara kualitatif.

2. Data kuantitatif, pada materi kemampuan siswa menghafal surat al-Insyirah

akan dianalisa secara deskriptif. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah

mencari persentase ketuntasan belajar siswa serta hasil observasi aktivitas

guru dan siswa.

a) Persentase ketuntasan belajar siswa

Peneliti perlu mengetahui tingkat ketuntasan siswa secara klasikal

dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 52

𝒇
𝑷 = 𝑵 𝐱 𝟏𝟎𝟎 …………… Rumus I
Keterangan:

P : Angka Persentase

f : Jumlah frekuensi skor yang tuntas

51
Suharsimi Arikunto, Penelitian, 128
52
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran InovatifProgresif: Konsep, Landasan dan Implementasinya
pada KTSP, (Jakarta: Kencana, 2010), 241

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


46

N : Jumlah seluruh siswa

Tabel 3.1
Kriteria Tingkat Ketuntasan Belajar53

Tingkat Ketuntasan (%) Predikat


86%-100% Sangat Baik
76%-85% Baik
60%-75% Cukup
55%-59% Kurang
≤ 54% Kurang Sekali

Penelitian dalam pembelajaran tersebut dikatakan tuntas dan

penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat dikatakan berhasil, apabila

persentase hasil belajar siswa mencapai 80% atau lebih

b) Hasil observasi aktivitas guru dan siswa

Tingkat ketuntasan hasil observasi guru dan siswa dapat dilihat

dari hasil nilai persentase yang diperoleh setelah dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:54


𝑹
𝑵𝑷 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎 …………… Rumus II
𝑺𝑴

Keterangan:

NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan

R : Skor yang diperoleh

SM : Skor maksimum aktivitas

53
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Jakarta: PT Remaja
Rosdakarya, 2002), cetakan ke-11, 103
54
Ibid.,102

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


47

Tabel 3.2
Kriteria Penskoran Observasi Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa
Skor Kriteria Keterangan
Sangat tidak Tidak dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak
1
baik efektif, tidak tepat waktu
Dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak
2 Tidak baik
efektif, tidak tepat waktu
Dilakukan, sesuai aspek, efektif, tidak
3 Baik
tepat waktu
Dilakukan, sesuai aspek, efektif, tepat
4 Sangat baik
waktu

Tabel 3.3
Kriteria Tingkat Ketuntasan Hasil Observasi 55

Tingkat Ketuntasan (%) Predikat


86%-100% Sangat Baik
76%-85% Baik
60%-75% Cukup
55%-59% Kurang
≤ 54% Kurang Sekali

Penelitian dalam pembelajaran tersebut dikatakan tuntas dan

penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat dikatakan berhasil apabila

nilai persentase dari hasil observasi guru dan siswa mencapai 80% atau

lebih.

55
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip, 103

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


48

G. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan suatu kriteria yang digunakan untuk melihat

tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan dan memperbaiki

mutu proses belajar mengajar dikelas.56 Penelitian tindakan kelas dengan

penerapan media hidden chart untuk meningkatkan kemampuan menghafal surat

pendek al-Insyirah mata pelajaran Al-Qur’an Hadits pada siswa kelas IV MI Al-

Ikhlash ini dinyatakan berhasil apabila telah mencapai indikator sebagai berikut:

1. Persentase keberhasilan siswa kelas IV MI Al-Ikhlash Surabaya mencapai

80%.

2. Nilai persentase yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa

yaitu mencapai 80%.

H. Tim Peneliti dan Tugasnya

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara kolaboratif, yakni antara

guru kelas dan mahasiswa sebagai peneliti. Rincian tugas guru kelas dan

mahasiswa adalah sebagai berikut:

1. Identitas Guru

Nama : Siti Aisyah, S.Pd.I

Tugas : Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan, terlibat dalam setiap

tahapan penelitian, melakukan pengamatan terhadap proses kegiatan

belajar mengajar, mitra kerja peneliti dalam pengambilan data.

2. Identitas Peneliti

56
Kunandar, Langkah, 127

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


49

Nama : Intania Cahaya Sari

NIM : D07214004

Prodi/Fakultas : PGMI/Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Tugas : Bertanggung jawab atas semua kegitan pembelajaran,

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

instrumen penelitian, melaksanakan kegiatan pembelajaran

menggunakan media hidden chart, mendiskripsikan hasil

observasi, menganalisis hasil penelitian tiap siklus.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di MI Al-Ikhlash Surabaya kelas

IV, pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi surat pendek Al-Insyirah

dengan menggunakan media hidden chart dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap

siklus dalam model Kurt Lewin terdiri atas empat tahapan, yakni: perencanaan

(planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting).57

Data yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu berupa data hasil

wawancara dengan guru dan siswa, hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas

siswa, dokumentasi berupa data hasil unjuk kerja siswa dan foto saat proses

pembelajaran berlangsung. Hasil wawancara digunakan untuk memperoleh data

atau informasi mengenai pembelajaran Al-Qur’an Hadits.

Data hasil observasi aktivitas guru dan hasil observasi aktivitas siswa

diperoleh melalui kegiatan pengamatan di kelas selama proses pembelajaran

berlangsung, yakni pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas IV MI Al-

Ikhlash. Data hasil observasi tersebut digunakan untuk mengetahui penerapan

media hidden chart dalam meningkatkan kemampuan menghafal siswa. Data

penilaian siswa diperoleh melalui unjuk kerja berupa melengkapi potongan ayat

dalam surat Al-Insyirah dan mendemonstrasikan hafalan surat Al-Insyirah.

57
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian, 42

50

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


51

Penilaian unjuk kerja dilakukan untuk mengetahui hasil peningkatan

keterampilan menghafal siswa setelah diterapkan media hidden chart.

Hasil penelitian ini merupakan bentuk uraian dalam tahapan berupa siklus

pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Penelitian

ini dilakukan dalam beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Prasiklus

a. Pelaksanaan Pembelajaran

Tahap prasiklus dilakukan untuk mengetahui keadaan yang

sebenarnya di lapangan sebagai data awal sebelum peneliti melakukan

proses penelitian di siklus I. Data diperoleh melalui wawancara,

dokumentasi dengan pengambilan nilai awal siswa kelas IV MI Al-

Ikhlash Surabaya. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana

kemampuan menghafal siswa terhadap materi menghafal surat pendek

(al-Insyirah) sebelum menerapkan penggunaan media hidden chart dalam

proses pembelajaran.

Pelaksanaan prasiklus dalam penelitian ini dilakukan untuk

menemukan masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran. Peneliti

melakukan wawancara pada tahap prasiklus, wawancara dilakukan

sebelum pelaksanaan pembelajaran. Peneliti mewawancarai guru mata

pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas IV MI Al-Ikhlash Surabaya, informasi

yang diperoleh dari hasil wawancara yakni tentang masalah kesulitan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


52

belajar pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits khususnya pada materi

menghafal surat-surat pendek.

Guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits mengungkapkan bahwa

kesulitan siswa dalam materi menghafal surat pendek tersebut

dikarenakan tidak tersedianya buku untuk menunjang pelajaran. Siswa

biasaya hanya menggunakan juz amma. Hal tersebut menjadikan

pemanfaatan sumber belajar menjadi tidak optimal dan siswa merasa

kesulitan dalam menerima pelajaran. Kebanyakan dari siswa menghafal

dengan membaca terlebih dahulu. Guru juga tidak menggunakan media

pembelajaran sebagai sarana untuk mempermudah siswa dalam

menghafal surat pendek serta pendukung proses pembelajaran. 58

Wawancara selanjutnya dengan siswa kelas IV.59 Siswa tersebut

mengungkapkan bahwa materi menghafal surat pendek (al-Insyirah) pada

mata pelajaran Al-Qur’an Hadits merupakan salah satu pelajaran yang

diangggap sulit karena tidak tersedianya sumber belajar, kegiatan

pembelajaran cenderung membosankan, dan perbedaan kemampuan

dalam membaca surat pendek juga menjadi faktor penghambat siswa

untuk menghafal. Menurut penuturan siswa tersebut, hal ini dikarenakan

dalam satu kelas yang berjumlah 16 siswa, hanya ada satu siswa yang bisa

membaca dengan lancar karena tingkatan mengajinya paling tinggi

58
Siti Aisyah, S.Pd.I, Guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas IV MI Al-Ikhlash, wawancara
pribadi, Surabaya, 2 Januari 2018.
59
Suryani, Siswa kelas IV MI Al-Ikhlash, wawancara pribadi, Surabaya, 2 Januari 2018.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


53

dibanding yang lain, sedangkan siswa yang lain masih ada dijilid 3, 4, 5,

bahkan ada satu siswa yang masih dijilid 1, siswa tersebut tidak bisa

membaca dan menulis Arab. Sehingga dalam materi menghafal surat

pendek, siswa tersebut merasa sangat kesulitan.

Peneliti memperoleh hasil nilai unjuk kerja siswa dalam materi

menghafal surat pendek (al-Insyirah) kelas IV MI Al-Ikhlash Surabaya.

Nilai KKM yang harus dicapai untuk mata pelajaran Al-Qur’an Hadits

adalah 70. Hasil nilai unjuk kerja dari 16 siswa yaitu hanya satu siswa

yang berhasil mencapai KKM dengan persentase ketuntasan yaitu 6,25%.

Nilai persentase ketuntasan dalam prasiklus masih belum memenuhi

kriteria yang ditetapkan yakni dengan persentase ketuntasan 80%.

Data yang diperoleh tersebut menunjukkan masih rendahnya

kemampuan menghafal surat pendek pada siswa kelas IV MI Al-Ikhlash

Surabaya. Oleh karena itu, setelah melihat hasil prasiklus, peneliti perlu

melakukan tindakan perbaikan dalam kemampuan menghafal siswa

dengan menerapkan penggunaan media hidden chart untuk

mempermudah siswa dalam menghafal surat pendek (al-Insyirah).

Tindakan perbaikan ini akan dilakukan dalam dua siklus. Jika

siklus I tujuan penelitian masih belum tercapai, maka peneliti akan

melakukan siklus II. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan menghafal siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits,

khususnya materi menghafal surat pendek (al-Insyirah).

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


54

b. Hasil Nilai Prasiklus

Adapun hasil belajar Al-Qur’an Hadits siswa kelas IV prasiklus

dari data dokumentasi berupa daftar nilai yang diperoleh dari guru mata

pelajaran Al-Qur’an Hadits yakni sebagai berikut:

Tabel 4.1
Nilai Prasiklus Siswa

No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan


1 AA 70 25 TT
2 AK 70 80 T
3 DW 70 55 TT
4 FW 70 65 TT
5 HA 70 25 TT
6 DP 70 30 TT
7 IL 70 30 TT
8 MAP 70 35 TT
9 PM 70 25 TT
10 SA 70 40 TT
11 SR 70 50 TT
12 S 70 30 TT
13 RM 70 30 TT
14 AN 70 40 TT
15 W 70 50 TT
16 MAS 70 55 TT
𝑓 1
x 100 = x 100
Persentase Ketuntasan Belajar 𝑁 16
= 6,25%

Dari data tersebut, dapat dilihat jumlah keseluruhan siswa yaitu

16. Siswa yang dinyatakan tuntas hanya satu orang siswa sedangkan 15

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


55

siswa lainnya dinyatakan tidak tuntas. Ketuntasan siswa dilihat dari nilai

KKM yang harus dicapai yaitu minimal 70. Persentase ketuntasan belajar

siswa yang tuntas yaitu 6,25% dan persentase siswa yang belum tuntas

yaitu 93,75%. Hasil nilai tersebut dapat dijadikan pertimbangan dalam

melakukan tahapan pada siklus I.

c. Refleksi Prasiklus

Berdasarkan hasil prasiklus yang sudah dipaparkan diatas,

kemampuan menghafal siswa kelas IV MI Al-Ikhlash dapat dikatakan

rendah. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil unjuk kerja menghafalkan

surat pendek (al-Insyirah) dari jumlah siswa kelas IV yaitu 16 siswa,

hanya satu siswa yang tuntas sedangkan 15 siswa lainnya memperoleh

nilai dibawah KKM. Persentase ketuntasan hasil unjuk kerja menghafal

surat pendek (al-Insyirah) pada prasiklus adalah 6,25%, yang berarti hasil

unjuk kerja siswa pada prasiklus termasuk dalam kategori kurang sekali.

Beberapa kekurangan yang telah peneliti temukan pada prasiklus

adalah sebagai berikut:

1) Tidak tersedianya sumber belajar berupa buku paket maupun LKS

pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas IV Semester II

2) Karena tidak tersedianya buku sumber belajar, siswa merasa bahwa

pembelajaran Al-Qur’an Hadits membosankan karena tidak ada varisi

dalam mengajar yang dilakukan oleh guru.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


56

Berdasarkan paparan diatas, peneliti perlu memperbaiki

kekurangan yang ada pada kegiatan prasiklus untuk kemudian dilakukan

pada siklus I. Adapun cara untuk memperbaiki kekurangan pada prasiklus

antara lain:

1) Pada pembelajaran Al-Qur’an Hadits materi menghafal surat pendek

(al-Insyirah), dapat menggunakan juz amma sebagai sumber belajar.

Sehingga, siswa diharapkan membawa juz amma ketika materi

menghafal surat pendek (al-Insyirah).

2) Guru dapat menggunakan media hidden chart pada proses

pembelajaran agar menjadi lebih menarik, serta memperjelas

penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan

meningkatkan proses dan kemampuan siswa dalam menghafal surat

pendek (al-Insyirah).

2. Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu

2 x 35 menit pada hari Selasa 9 Januari 2018 di kelas IV MI Al-Ikhlash

Surabaya. Penelitian ini menggunakan model PTK model Kurt Lewin yang

terdiri dari empat tahapan, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting),

observasi (observing) dan refleksi (reflecting).

a. Perencanaan (planning)

Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan,

yaitu:

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


57

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan (RPP) yang telah disesuaikan

dengan kurikulum yang digunakan oleh sekolah, yakni kurikulum

2013. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menghafal

surat pendek (al-Insyirah). RPP yang telah disusun kemudian

divalidasikan kepada bapak Sulthon Mas’ud, S.Ag. M.Pd.I selaku

validator. Hasil validasi tersebut baik dan dapat digunakan oleh

peneliti untuk melakukan tindakan siklus.

2) Menyusun dan menyiapkan pedoman wawancara untuk guru dan

siswa serta menyiapkan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran

untuk guru dan siswa.

3) Mempersiapkan alat dan media pembelajaran. Media yang digunakan

adalah media hidden chart.

4) Mempersiapkan instrumen penilaian untuk mengukur keterampilan

menghafal siswa pada materi menghafal surat pendek (al-Insyirah).

b. Tindakan (acting)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah

divalidasikan ke validator atau dosen ahli, siap untuk diimplementasikan

pada siklus I. Tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Selasa 9 Januari

2018 bertempat di kelas IV MI Al-Ikhlash Surabaya. Siswa dikelas IV

berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8 siswa

perempuan. Kegiatan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam waktu

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


58

2x35 menit pada pukul 10.30-11.40 WIB, dengan materi menghafal surat

pendek (al-Insyirah).

Peneliti bertindak sebagai pengajar dan memberikan inovasi

pembelajaran pada siswa kelas IV berupa penggunaan media hidden chart

dalam kegiatan pembelajaran. Sementara guru bertugas untuk

mengobservasi kegiatan pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti dan

kegiatan siswa selama pembelajaran, dengan mengisi lembar observasi

yang telah disiapkan sebelumnya oleh peneliti.

Tahap tindakan ini memiliki tiga kegiatan yang dilaksanakan,

yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup yang telah

dirancang sesuai dengan media hidden chart. Peneliti mempersiapkan

ruang yang akan digunakan untuk pembelajaran sebelum melakukan

kegiatan pendahuluan. Adapun pembahasan ketiga kegiatan tersebut

adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan pendahuluan

Kegiatan pendahuluan diawali dengan guru mengondisikan

siswa agar tertib, hal ini dilakukan dengan tujuan agar membangun

kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran. Guru mengucapkan

salam untuk membuka pembelajaran setelah siswa sudah tertib,

kemudian siswa menjawab salam dengan sangat antusias. Guru

bersama siswa berdoa bersama. Setelah berdoa, guru melanjutkan

dengan menanyakan kabar siswa dan mengecek kehadiran siswa.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


59

Guru memancing ingatan siswa mengenai materi yang telah dipelajari

sebelumnya dengan menanyakan materi yang diperoleh pada

pertemuan sebelumnya. Siswa sangat antusias menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh guru.

Langkah selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai yakni siswa dapat melengkapi secara lisan surat al-

Insyirah tanpa melihat Al-Qur’an serta dapat mendemonstrasikan

hafalan surat al-Insyirah dengan tajwid yang benar. Guru menjelaskan

secara singkat pada siswa mengenai materi yang akan dipelajari yaitu

tentang surat al-Insyirah.

2) Kegiatan inti

Berlanjut pada kegiatan inti, dalam kegiatan inti ini dibagi

menjadi lima tahap yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba dan

mengeksplorasi. Pada tahap mengamati, guru menunjukkan media

hidden chart yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Guru

kemudian menunjukkan cara pemakaian media hidden chart yakni

dengan membuka satu persatu ayat kemudian siswa diminta membaca

surat al-Insyirah bersama-sama.

Pada tahap menanya, guru meminta siswa untuk mencermati

tajwid yang terdapat pada surat al-Insyirah. Kemudian guru

menanyakan pada siswa hukum tajwid nun sukun yang terdapat pada

surat al-Insyirah. Beberapa siswa angkat tangan dan menyebutkan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


60

tajwid yang terdapat pada surat al-Insyirah. Tahap selanjutnya yaitu

mengeksplorasi/menalar, masing-masing siswa diminta oleh guru

untuk membaca per-ayat dan mencermati tajwid yang terdapat pada

surat al-Insyirah. Guru dalam tahap ini berperan memberikan

penguatan terutama bagi siswa yang tergolong lambat.

Pada tahap mencoba, guru mulai menerapkan media hidden

chart dalam pembelajaran, meskipun diawal sudah diterapkan namun

berbeda dengan kali ini. Kali ini siswa melakukan unjuk kerja berupa

melengkapi ayat pada surat pendek (al-Insyirah). Siswa diminta untuk

berpasangan, setiap pasangan merupakan satu tim. Setiap tim tersebut

akan mendapat giliran maju kedepan untuk menggunakan media

hidden chart. Dua orang siswa yang maju kedepan adalah satu tim

yang masing-masing memperoleh tugas yaitu siswa pertama mendapat

bagian membuat pertanyaan tentang isi dari beberapa ayat pada surat

pendek (al-Insyirah) untuk siswa kedua, dan siswa ke dua melengkapi

ayat pada surat pendek (al-Insyirah) secara lisan.

Pertanyaan yang dibuat berupa bunyi ayat pada surat pendek

(al-Insyirah) dengan menerapkan media hidden chart. Jadi, siswa

pertama membuka 5 ayat yang ada pada media hidden chart secara

acak, sedangkan 3 ayat sisanya masih dalam keadaan tertutup,

kemudian siswa kedua bertugas melengkapi 3 ayat yang tertutup

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


61

tersebut dengan menyebutkan isinya secara lisan. Kemudian

dilakukan secara bergantian.

Sedangkan peneliti melakukan pengamatan untuk penilaian

unjuk kerja masing-masing siswa. Tahap terakhir yaitu

mengomunikasi, guru meminta siswa maju kedepan satu persatu

untuk mendemonstrasikan hafalan surat al-Insyirah. Peneliti

melakukan pengamatan pada tahap mengomunikasi untuk penilaian

unjuk kerja (performance). Guru memberi umpan balik mengenai

demonstrasi masing-masing siswa.

3) Kegiatan penutup

Kegiatan penutup dilakukan dengan menyimpulkan bersama-

sama materi yang telah dipelajari. Guru kemudian mengingatkan

siswa untuk mempelajari materi selanjutnya dan agar selalu belajar

ketika dirumah. Kemudian diakhiri dengan mengucapkan hamdalah

untuk menutup proses pembelajaran serta guru mengucapkan salam.

c. Observasi (observing)

Observasi atau pengamatan dilakukan selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung untuk mengetahui hasil pembelajaran dengan

penerapan media hidden chart pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits

materi menghafal surat pendek (al-Insyirah). Berikut ini adalah hasil

observasi yang dilakukan observer pada kegiatan pembelajaran yaitu:

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


62

1) Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Hasil observasi aktivitas guru terhadap pelaksanaan

pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan menerapkan penggunaan

media hidden chart.

Tabel 4.2
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Skor
No Indikator / Aspek yang Diamati
1 2 3 4
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam setelah
1 √
masuk kedalam kelas
Sebelum memulai pelajaran guru
2 menyiapkan siswa secara fisik dan √
mental
Guru mengintruksikan siswa untuk
3 √
berdoa sebelum pelajaran dimulai
4 Guru mengecek kehadiran siswa √
Guru menanyakan pelajaran yang
5 √
telah dipelajari sebelumnya
Guru menyampaikan tujuan
6 √
pembelajaran yang akan dicapai
Guru menjelaskan secara sederhana
7 √
tentang materi yang akan di pelajari
Kegiatan Inti
Guru mengintruksikan siswa agar
8 mengamati dan membaca surat al- √
Insyirah
Guru menunjukkan pemakaian media
hidden chart yakni dengan membuka
9 satu persatu ayat kemudian siswa √
diminta membaca surat al-Insyirah
bersama-sama.
Mengintruksi siswa agar mencermati
10 huruf /tanda baca dan tajwid yang √
terdapat pada surat al-Insyirah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


63

Skor
No Indikator / Aspek yang Diamati
1 2 3 4
Guru melakukan tanya jawab tentang
11 hukum tajwid nun mati yang terdapat √
pada surat al-Insyirah
Mengintruksi masing-masing siswa
diminta untuk membaca per-ayat dan
12 √
mencermati tajwid yang terdapat
pada surat surat al-Insyirah.
Guru memberikan penguatan,
13 terutama bagi siswa yang tergolong √
lambat.
Memberikan siswa waktu untuk
menghafal surat al-Insyirah,
14 √
kemudian memberi tugas kepada
siswa untuk melengkapi ayat.
Guru meminta siswa maju satu
persatu untuk mendemonstrasikan
15 √
hafalan surat al-Insyirah dengan
lancar
Guru memberi umpan balik
16 mengenai demonstrasi masing- √
masing siswa
Penutup
Guru mengajak siswa untuk
17 menyimpulkan hasil pembelajaran √
hari ini.
Guru memberi tugas untuk
18 √
dikerjakan di rumah
Guru mengingatkan siswa agar
19 √
mempelajari materi selanjutnya.
Guru menutup proses pembelajaran
20 dengan mengucap hamdalah bersama √
serta guru mengucapkan salam
Jumlah Skor yang Diperoleh 65
Jumlah Skor Maksimal 80
𝑅
Nilai Persentase = 𝑆𝑀 x 100
65 81,25%
=
80
x 100

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


64

Data hasil observasi aktivitas guru selama proses

pembelajaran siklus I dalam menerapkan penggunaan media hidden

chart pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi menghafal surat

pendek (al-Insyirah), jumlah skor yang diperoleh adalah 65 dengan

jumlah skor maksimal 80. Persentase ketuntasan yang diperoleh dari

hasil observasi ini adalah 81,25% dan kriteria tingkat keberhasilan

aktivitas guru adalah 80% sehingga dapat dikatakan sudah memenuhi

kriteria.

2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Data hasil aktivitas siswa siklus I dalam menerapkan media

hidden chart pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi

menghafal surat pendek (al-Insyirah) dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.3
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Skor
No Indikator / Aspek yang Diamati
1 2 3 4

Pendahuluan
Siswa menjawab salam dari guru
1 √
dengan penuh antusias dan semangat
2 Siswa siap menerima pembelajaran √
Siswa berdoa dengan tenang dan
3 √
khusyuk
Siswa memperhatikan guru ketika
4 √
sedang mengecek kehadiran
5 Siswa menjawab pertanyaan dari √

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


65

Skor
No Indikator / Aspek yang Diamati
1 2 3 4
guru tentang pelajaran yang
dipelajari pada pertemuan
sebelumnya
Siswa memperhatikan saat guru
6 √
menyampaikan tujuan pembelajaran
Siswa mendengarkan penjelasan oleh
7 guru tentang tentang materi yang √
akan di pelajari
Kegiatan Inti
Siswa agar mengamati dan membaca
8 surat al-Insyirah secara individu √
dengan suara pelan
Siswa membaca surat al-Insyirah
9 √
bersama-sama.
Siswa mencermati huruf /tanda baca
10 dan tajwid yang terdapat pada surat √
al-Insyirah.
Siswa dengan antusias menjawab
pertanyaan guru tentang hukum
11 √
tajwid nun mati yang terdapat pada
surat al-Insyirah.
Siswa membaca per-ayat dan
mencermati tajwid yang terdapat
12 √
pada surat surat al-Insyirah dengan
teliti.
Siswa pemperhatikan dan
mendengarkan guru ketika
13 memberikan penguatan bacaan dan √
tajwid surat al-Insyiroh yang siswa
baca.
14 Siswa menghafal surat al-Insyirah. √
Siswa maju satu persatu untuk
15 mendemonstrasikan hafalan surat al- √
Insyirah dengan lancar.
Siswa memperhatikan guru ketika
sedang guru sedang memberikan
16 √
umpan balik mengenai demonstrasi
masing-masing siswa.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


66

Skor
No Indikator / Aspek yang Diamati
1 2 3 4

Penutup
Siswa mampu menarik kesimpulan
17 √
dari pembelajaran hari ini.
Siswa menerima tugas dengan
18 senang hati dan mencatat tugas yang √
diberikan oleh guru
Siswa menanggapi dengan antusias
19 ketika guru meminta untuk √
mempelajari materi selanjutnya.
Siswa mengucap hamdalah dan
20 √
menjawab salam dari guru.
Jumlah Skor yang Diperoleh 63
Jumlah Skor Maksimal 80
𝑅
Nilai Persentase = 𝑆𝑀 x 100
63 78,75%
= 80 x 100

Data hasil observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran siklus I dalam menerapkan penggunaan media hidden

chart pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi menghafal surat

pendek (al-Insyirah), jumlah skor yang diperoleh adalah 63 dengan

jumlah skor maksimal 80. Persentase ketuntasan yang diperoleh dari

hasil observasi ini adalah 78,75% dan kriteria tingkat keberhasilan

aktivitas guru adalah 80% sehingga dapat dikatakan belum

memenuhi kriteria.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


67

3) Hasil Nilai Kemampuan Menghafal Siswa Siklus I

Peneliti mengukur peningkatan kemampuan menghafal siswa

dalam menerapkan media hidden chart menggunakan hasil nilai

siswa yang didapat dari penilaian unjuk kerja. Penilaian unjuk kerja

merupakan hasil kegiatan siswa selama pembelajaran di siklus I.

berikut ini adalah hasil penilaian unjuk kerja siswa pada siklus I:

Tabel 4.4
Daftar Nilai Unjuk Kerja Siswa Kelas IV pada Siklus I
Belum
No Nama Siswa KKM Nilai Tuntas
Tuntas
1 AA 70 25 √
2 AK 70 85 √
3 DW 70 70 √
4 FW 70 85 √
5 HA 70 31 √
6 DP 70 79 √
7 IL 70 31 √
8 MAP 70 57 √
9 PM 70 72 √
10 SA 70 79 √
11 SR 70 53 √
12 S 70 49 √
13 RM 70 35 √
14 AN 70 70 √
15 W 70 83 √
16 MAS 70 70 √
Jumlah 9 7

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui perhitungan hasil

nilai unjuk kerja pada siklus I adalah sebagai berikut:

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


68

𝑓
𝑃= x 100
𝑁

9
𝑃= x 100
16

𝑃 = 56,25%

Berdasarkan data nilai unjuk kerja siklus I tersebut, penerapan

penggunaan media hidden chart pada materi menghafal surat pendek

(al-Insyirah) diperoleh persentase tingkat ketuntasan belajar siswa

adalah 56,25% dengan jumlah siswa yang tuntas 9 siswa dan yang

belum tuntas 7 siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan

menghafal siswa belum memenuhi kriteria yang telah ditentukan

dalam indikator ketercapaian yaitu dengan persentase keberhasilan

siswa mencapai 80%. Maka kegiatan pembelajaran pada siklus I

dinyatakan belum berhasil dan perlu diadakan tindakan selanjutnya

pada tahap siklus II.

d. Refleksi (reflecting)

Peneliti mengkaji beberapa hal yang telah dilakukan pada

pembelajaran siklus I, baik yang sudah dapat dikatakan baik maupun

yang kurang maksimal. Dalam pelaksanaan tindakan siklus I yang terdiri

dari kegiatan awal, inti dan penutup. Guru dan siswa melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan RPP, hanya saja ada langkah-langkah

pembelajaran yang belum terpenuhi. Hasil penelitian data yang diperoleh

pada siklus I dapat diketahui bahwa observasi kegiatan guru memperoleh

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


69

persentase ketuntasan sebesar 81,25% sedangkan observasi kegiatan

siswa memperoleh persentase sebesar 78,75%.

Adapun hasil ketuntasan kemampuan siswa dalam menghafal

surat pendek jika dibandingkan dengan hasil dari pembelajaran

sebelumnya yang belum menggunakan media hidden chart, sudah

mengalami peningkatan yaitu pada prasiklus sebesar 6,25% menjadi

56,25% pada siklus I. Namun, kriteria keberhasilan penelitian ini masih

perlu ditingkatkan karena masih termasuk dalam kategori kurang. Peneliti

telah menemukan beberapa kekurangan yang ada pada pelaksanaan

tindakan kelas siklus I, diantaranya sebagai berikut:

1) Ada beberapa aktivitas guru dan siswa yang belum terlaksana secara

maksimal sesuai yang direncanakan di RPP dan masih kurang dalam

memanfaatkan waktu yang tersedia dengan sebaik mungkin.

2) Guru masih kurang maksimal dalam menyiapkan siswa secara fisik

dan mental saat memulai pelajaran, beberapa siswa masih mengobrol

dengan temannya sendiri.

3) Pelaksanaan penggunaan media hidden chart pada saat melakukan

unjuk kerja sudah berjalan baik. Namun, ketika saat salah satu siswa

maju ke depan kelas, siswa yang lainnya juga ikut maju karena

penasaran ingin mencoba menggunakan media hidden chart sehingga

kelas menjadi tidak kondusif, beberapa siswa ada yang berjalan-jalan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


70

dan mengganggu konsentrasi siswa yang sedang melakukan unjuk

kerja.

4) Pada prasiklus sebelumnya, siswa diminta untuk membawa juz amma

sebagai sumber belajar. Namun, pada pelaksanaannya dari seluruh

siswa kelas IV tidak ada yang membawa juz amma.

Berdasarkan paparan diatas, peneliti melanjutkan siklus II untuk

mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Peneliti dan guru bersepakat

untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan cara melakukan

perbaikan pada siklus selanjutnya. Adapun cara untuk memperbaiki

kekurangan pada siklus I antara lain:

1) Melaksanakan aktivitas guru dan siswa dengan maksimal, jika pada

siklus I masih ada yang belum dilaksanakan, maka pada siklus II akan

dioptimalkan. Serta menggunakan waktu yang ada dengan optimal

sesuai yang telah direncanakan di RPP.

2) Guru menyiapkan siswa secara fisik dan mental dengan baik lagi

sehingga siswa siap untuk menerima pelajaran yang akan

disampaikan.

3) Ketika salah satu siswa melaksanakan penilaian unjuk kerja berupa

melengkapi ayat pada surat (al-Insyirah) dengan menggunakan media

hidden chart, hendaknya guru mengondisikan siswa yang lain dahulu.

Hal ini dilakukan agar siswa mempersiapkan hafalan surat pendek (al-

Insyirah) dengan baik sehingga suasana kelas menjadi kondusif.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


71

4) Guru lebih menghimbau siswa agar membawa juz amma untuk

pegangan mereka ketika menghafalkan surat pendek (al-Insyirah).

3. Siklus II

Pada penelitian siklus II, proses pembelajaran akan lebih ditingkatkan

agar hasil ketuntasan kemampuan menghafal siswa dapat meningkat sebagai

perbaikan dari siklus I. Penelitian pada siklus II dilakukan sama seperti pada

siklus I yakni terdiri dari empat tahapan yaitu: tahap perencanaan (planning),

tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting).

a. Perencanaan (planning)

Tahap perencanaan ini dilaksanakan berdasarkan refleksi

pelaksanaan pada siklus I yang telah didiskusikan oleh peneliti dengan

guru kolabolator. Tahap perencanaan pada siklus II sama halnya dengan

tahap perencanaan yang dilakukan pada siklus I sebelumnya. Peneliti

menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan

pedoman wawancara dan lembar observasi, menyiapkan media yang akan

digunakan yaitu media hidden chart, serta menyiapkan instrumen

penilaian unjuk kerja untuk mengukur kemampuan menghafal materi

surat pendek (al-Insyirah).

b. Tindakan (acting)

Siklus II dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi

waktu dua jam pelajaran (2 x 35 menit) pada hari Rabu 10 Januari 2018.

Kegiatan belajar mengajar siklus II ini mengacu pada rencana perbaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


72

pembelajaran sehingga diharapkan pelaksanaan siklus II bisa

memperbaiki kekurangan yang terdapat pada siklus I. Pelaksanaan siklus

II sama halnya dengan siklus I yakni dilaksanakan secara kolaboratif

dengan guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas IV sebagai observer.

Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan pendahuan, inti dan

penutup.

1) Kegiatan pendahuluan

Kegiatan pembelajaran awal yang dilakukan pada siklus II

hampir sama dengan kegiatan di siklus I. Pembelajaran diawali

dengan guru menyiapkan siswa secara fisik dan mental serta

mengondisikan siswa agar tertib siap menerima pelajaran dengan cara

mengajak siswa untuk melakukan tepuk diam. Setelah semua siswa

tertib dan siap menerima pelajaran maka guru membuka pembelajaran

dengan mengucapkan “Assalamualaikum Wr. Wb”, kemudian secara

serentak siswa menjawab salam dari guru.

Setelah menjawab salam guru mengajak siswa berdo’a dan

seluruh siswa berdoa dengan khusyu’. Guru menanyakan kabar

kepada siswa “Bagaimana kabar kalian pada hari ini anak-anak?”

serentak siswa menjawab pertanyaan dari guru “Alhamdulillah, luar

biasa, Allahu Akbar, yes .. yes .. yes”. Kemudian guru mengecek

kehadiran siswa satu persatu, siswa pun menjawab dan

mengacungkan tangan. Guru melakukan apersepsi dengan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


73

menanyakan pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya, guru dan

siswa bertanya jawab dengan mengulang sedikit tentang materi

minggu sebelumnya. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai pada pertemuan saat ini. Guru menuliskan materi

pembelajaran dipapan tulis.

2) Kegiatan inti

Kegiatan inti pada siklus II hampir sama dengan kegiatan inti

di siklus I yakni terdapat lima tahap. Kelima tahapan tersebut adalah

mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengeksplorasi.

Namun, ada perbedaan pada tahap mencoba dan tahap

mengeksplorasi. Pada tahap mencoba siswa melakukan unjuk kerja

berupa menyebutkan secara lisan surat al-Insyirah. Jika pada siklus I,

pada tahap mencoba siswa diminta maju masing-masing dua siswa.

Namun, pada siklus II guru mengacak siswa kemudian

meminta setiap siswa maju satu-persatu untuk menjawab pertanyaan

yang telah disediakan yaitu tentang melengkapi potongan ayat pada

surat al-Insyirah dengan cara menyebutkan bunyi ayat pada surat al-

Insyirah. Guru telah menyiapkan kertas sejumlah siswa kelas IV,

kertas-kertas tersebut berisi perintah tentang melengkapi potongan

ayat. Masing-masing siswa berhak mengambil satu kertas untuk

kemudian dibuka dan siswa melengkapi potongan ayat dengan

menyebutkan bunyi ayat sesuai perintah yang ada didalam kertas.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


74

Misalnya, jika dalam kertas tersebut bertuliskan “buka ayat ke 1,2,3,4

pada media hidden chart kemudian lengkapi ayat yang kosong!”

maka siswa menyebutkan ayat dari surat al-Insyirah ayat 5,6,7, dan 8.

Jawaban tersebut akan dicocokkan dengan media hidden chart,

apakah sesuai atau tidak. Sementara itu, siswa yang lainnya

menyiapkan hafalan mereka. Setelah siswa tersebut selesai melakukan

unjuk kerja menyebutkan ayat pada surat al-Insyirah maka guru

menunjuk secara acak siswa yang belum mendapatkan giliran maju

untuk maju kedepan melakukan unjuk kerja berupa menyebutkan ayat

pada surat al-Insyirah.

Hal ini dilakukan agar siswa tetap konsentrasi dan kondisi

kelas menjadi kondusif. Karena jika tetap diadakan unjuk kerja

melengkapi surat al-Insyirah secara berkelompok, maka kelompok

lain yang tidak mendapatkan giliran untuk maju kedepan akan ramai

dan berjalan-jalan seperti pada pembelajaran di siklus I.

Pada tahap eksplorasi di siklus I, siswa mendemonstrasikan

hafalan surat al-Insyirah didepan kelas satu-persatu. Pada siklus II

guru tidak lagi menyuruh siswa maju satu-persatu, namun langsung

dua siswa maju kedepan untuk melakukan demonstrasikan hafalan

surat al-Insyirah. Hal ini dilakukan agar waktu yang digunakan dalam

proses pembelajaran tidak molor sehingga sesuai dengan RPP yang

telah dibuat.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


75

3) Kegiatan penutup

Pada kegiatan penutup guru melakukan refleksi dengan

bertanya jawab pada siswa tentang pembelajaran hari ini, kemudian

guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah

dipelajari hari ini. Guru memberikan siswa tugas untuk dikerjakan

dirumah dan mengingatkan siswa agar mempelajari materi

selanjutnya. Selanjutnya guru dan siswa mengakhiri pembelajaran

dengan membaca doa penutup majlis bersama-sama dan

mengucapkan hamdalah dan salam sebagai penutup.

c. Observasi (observing)

Tahap observasi dilaksanakan oleh guru yang berperan sebagai

observer selama proses pembelajaran berlangsung. kegiatan yang

dilakukan adalah mengamati proses pembelajaran dari awal sampai akhir

mencakup aktivitas guru dan aktivitas siswa menggunakan lembar

observasi yang telah peneliti siapkan sebelumnya. Adapun data hasil

observasi yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Observasi aktivitas guru

Berikut ini adalah hasil observasi aktivitas guru terhadap

pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan menerapkan

penggunaan media hidden chart pada siklus II.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


76

Tabel 4.5
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
Skor
No Indikator / Aspek yang Diamati
1 2 3 4
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam setelah
1 √
masuk kedalam kelas
Sebelum memulai pelajaran guru
2 menyiapkan siswa secara fisik dan √
mental
Guru mengintruksikan siswa untuk
3 √
berdoa sebelum pelajaran dimulai
4 Guru mengecek kehadiran siswa √
Guru menanyakan pelajaran yang
5 √
telah dipelajari sebelumnya
Guru menyampaikan tujuan
6 √
pembelajaran yang akan dicapai
Guru menjelaskan secara sederhana
7 √
tentang materi yang akan di pelajari
Kegiatan Inti
Guru mengintruksikan siswa agar
8 mengamati dan membaca surat al- √
Insyirah
Guru menunjukkan pemakaian media
hidden chart yakni dengan membuka
9 satu persatu ayat kemudian siswa √
diminta membaca surat al-Insyirah
bersama-sama.
Mengintruksi siswa agar mencermati
10 huruf /tanda baca dan tajwid yang √
terdapat pada surat al-Insyirah
Guru melakukan tanya jawab tentang
11 hukum tajwid nun mati yang terdapat √
pada surat al-Insyirah
Mengintruksi masing-masing siswa
diminta untuk membaca per-ayat dan
12 √
mencermati tajwid yang terdapat
pada surat surat al-Insyirah.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


77

Skor
No Indikator / Aspek yang Diamati
1 2 3 4
Guru memberikan penguatan,
13 terutama bagi siswa yang tergolong √
lambat.
Memberikan siswa waktu untuk
menghafal surat al-Insyirah,
14 √
kemudian memberi tugas kepada
siswa untuk melengkapi ayat.
Guru meminta siswa maju satu
persatu untuk mendemonstrasikan
15 √
hafalan surat al-Insyirah dengan
lancar
Guru memberi umpan balik
16 mengenai demonstrasi masing- √
masing siswa
Penutup
Guru mengajak siswa untuk
17 menyimpulkan hasil pembelajaran √
hari ini.
Guru memberi tugas untuk
18 √
dikerjakan di rumah
Guru mengingatkan siswa agar
19 √
mempelajari materi selanjutnya.
Guru menutup proses pembelajaran
20 dengan mengucap hamdalah bersama √
serta guru mengucapkan salam
Jumlah Skor yang Diperoleh 75
Jumlah Skor Maksimal 80
𝑅
Nilai Persentase = 𝑆𝑀 x 100
75 93,75%
= 80 x 100

Dari data hasil observasi guru selama proses pembelajaran

siklus II dalam menerapkan media hidden chart pada mata pelajaran

Al-Qur’an Hadits materi menghafal surat pendek (al-Insyirah),

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


78

jumlah skor yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru adalah

75 dari skor maksimal 80 dengan persentase 93,75%. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa hasil observasi aktivitas guru pada siklus II

mengalami peningkatan. Adapun kriteria tingkat keberhasilan guru

pada siklus II dinyatakan dengan kategori sangat baik (A). Terdapat

beberapa faktor yang memengaruhi peningkatan aktivitas guru

diantaranya adalah guru dapat mengondisikan siswa lebih baik dari

sebelumnya serta dapat mengatur waktu sesuai dengan RPP yang

telah dibuat, sehingga dapat dikatakan kesiapan guru sudah semakin

membaik dibanding pada siklus sebelumnya.

2) Observasi aktivitas siswa

Data hasil aktivitas siswa siklus II dalam menerapkan media

hidden chart pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi

menghafal surat pendek (al-Insyirah) dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.6
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Skor
No Indikator / Aspek yang Diamati
1 2 3 4

Pendahuluan
Siswa menjawab salam dari guru
1 √
dengan penuh antusias dan semangat
2 Siswa siap menerima pembelajaran √
Siswa berdoa dengan tenang dan
3 √
khusyuk

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


79

Skor
No Indikator / Aspek yang Diamati
1 2 3 4
Siswa memperhatikan guru ketika
4 √
sedang mengecek kehadiran
Siswa menjawab pertanyaan dari
guru tentang pelajaran yang
5 √
dipelajari pada pertemuan
sebelumnya
Siswa memperhatikan saat guru
6 √
menyampaikan tujuan pembelajaran
Siswa mendengarkan penjelasan oleh
7 guru tentang tentang materi yang √
akan di pelajari
Kegiatan Inti
Siswa agar mengamati dan membaca
8 surat al-Insyirah secara individu √
dengan suara pelan
Siswa membaca surat al-Insyirah
9 √
bersama-sama.
Siswa mencermati huruf /tanda baca
10 dan tajwid yang terdapat pada surat √
al-Insyirah.
Siswa dengan antusias menjawab
pertanyaan guru tentang hukum
11 √
tajwid nun mati yang terdapat pada
surat al-Insyirah.
Siswa membaca per-ayat dan
mencermati tajwid yang terdapat
12 √
pada surat surat al-Insyirah dengan
teliti.
Siswa pemperhatikan dan
mendengarkan guru ketika
13 memberikan penguatan bacaan dan √
tajwid surat al-Insyiroh yang siswa
baca.
14 Siswa menghafal surat al-Insyirah. √
Siswa maju satu persatu untuk
15 mendemonstrasikan hafalan surat al- √
Insyirah dengan lancar.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


80

Skor
No Indikator / Aspek yang Diamati
1 2 3 4
Siswa memperhatikan guru ketika
sedang guru sedang memberikan
16 √
umpan balik mengenai demonstrasi
masing-masing siswa.
Penutup
Siswa mampu menarik kesimpulan
17 √
dari pembelajaran hari ini.
Siswa menerima tugas dengan
18 senang hati dan mencatat tugas yang √
diberikan oleh guru
Siswa menanggapi dengan antusias
19 ketika guru meminta untuk √
mempelajari materi selanjutnya.
Siswa mengucap hamdalah dan
20 √
menjawab salam dari guru.
Jumlah Skor yang Diperoleh 74
Jumlah Skor Maksimal 80
𝑅
Nilai Persentase = 𝑆𝑀 x 100
74 92,5%
=
80
x 100

Dari data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II dalam

menerapkan media hidden chart mata pelajaran Al-Qur’an Hadits

materi menghafal surat pendek, jumlah skor yang diperoleh adalah 74

dari jumlah skor maksimal yaitu 80 dengan persentase 92,5%.

Observasi aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran siklus II

dinyatakan meningkat dengan kategori sangat baik (A).

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


81

3) Hasil Nilai Kemampuan Menghafal Siswa Siklus II

Peningkatan kemampuan menghafal surat pendek (al-Insyirah)

pada siklus II diukur menggunakan hasil nilai siswa yang didapat dari

penilaian unjuk kerja. Berikut ini adalah hasil penilaian unjuk kerja

siswa pada siklus II:

Tabel 4.7
Daftar Nilai Unjuk Kerja Siswa Kelas IV pada Siklus II
Belum
No Nama Siswa KKM Nilai Tuntas
Tuntas
1 AA 70 28 √
2 AK 70 100 √
3 DW 70 91 √
4 FW 70 79 √
5 HA 70 50 √
6 DP 70 83 √
7 IL 70 71 √
8 MAP 70 67 √
9 PM 70 91 √
10 SA 70 100 √
11 SR 70 72 √
12 S 70 81 √
13 RM 70 88 √
14 AN 70 92 √
15 W 70 100 √
16 MAS 70 93 √
Jumlah 13 3

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui perhitungan hasil

nilai unjuk kerja pada siklus II adalah sebagai berikut:

𝑓
𝑃= x 100
𝑁

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


82

13
𝑃= x 100
16

𝑃 = 81,25%

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui hasil nilai siswa

pada siklus II dengan menggunakan media hidden chart mata

pelajaran Al-Qur’an Hadits materi menghafal surat pendek (al-

Insyirah) dengan persentase ketuntasan belajar siswa adalah 81,25%

yang terdiri dari 13 siswa yang dikatakan tuntas dan 3 siswa yang

dikatakan belum tuntas, sehingga dapat dinyatakan sudah memenuhi

kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu dengan persentase

ketuntasan adalah 80%. Kemampuan menghafal siswa pada materi

menghafal surat pendek siklus II dinyatakan meningkat dengan

kategori baik (B).

d. Refleksi (reflecting)

Pelaksanaan siklus II secara umum telah berjalan sesuai dengan

perencanaan yang telah disusun dan semua kendala pada siklus I dapat

diselesaikan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan

aktivitas guru dan siswa serta hasil nilai siswa. Pada siklus II persentase

ketuntasan pada aktivitas guru adalah 93,75%, sedangkan aktivitas siswa

persentase ketuntasan sebesar 92,5%, keduanya dinyatakan memenuhi

indikator yang ditentukan dengan predikat sangat baik. Sedangkan hasil

persentase ketuntasan nilai siswa ketika melakukan unjuk kerja di siklus

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


83

II adalah 81,25%, dari hasil tersebut juga dapat dinyatakan dengan

predikat baik dan telah melampaui kriteria indikator kinerja yang

diharapkan yaitu dengan persentase ketuntasan 80%.

Peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus II penerapan media

hidden chart untuk meningkatkan kemampuan menghafal surat pendek

(al-Insyirah) mata pelajaran Al-Qur’an Hadist kelas IV MI Al-Ikhlash

telah mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil peningkatan yang

terjadi, maka peneliti memandang penelitian cukup pada siklus II

sehingga tidak perlu lagi melakukan penelitian siklus selanjutnya.

Peningkatan pada setiap siklus, baik pada siklus I maupun siklus II

dikarenakan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu:

1. Telah terjadi perbaikan pada aktivitas guru dan aktivitas siswa di

siklus II, yakni guru dapat menyiapkan siswa secara fisik dan mental

dengan baik sehingga siswa siap menerima pelajaran yang akan

disampaikan.

2. Guru dan siswa sudah dapat melaksanakan aktivitas pembelajaran

dengan maksimal, hal ini dapat dibuktikan dengan dilaksanakannya

semua aktivitas guru dan siswa.

3. Guru dapat mengondisikan siswa pada saat kegiatan unjuk kerja

berlangsung, terbukti pada saat dilakukan unjuk kerja menyebutkan

bunyi ayat pada surat al-Insyirah dan mendemonstrasikan hafalan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


84

surat al-Insyirah, siswa tidak ada lagi yang ramai dan suasana kelas

juga menjadi kondusif.

4. Guru sudah dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin

sesuai yang telah direncanakan di RPP, misalnya guru meminta dua

siswa secara langsung untuk melakukan demonstrasi menghafal surat

al-Insyirah sehingga tidak menyita banyak waktu, hal ini berbeda

pada siklus sebelumnya karena pada siklus I siswa diminta untuk

melakukan demonstrasi menghafal surat al-Insyirah satu-persatu.

5. Penggunaan media hidden chart pada mata pelajaran Al-Qur’an

Hadits materi menghafal surat pendek (al-Insyirah) juga menjadi

alasan meningkatnya kemampuan menghafal siswa. Hal ini dapat

dibuktikan dari nilai yang diperoleh ketika unjuk kerja menghafal

surat al-Insyirah yang selalu meningkat pada setiap siklusnya. Selain

itu, penggunaan media hidden chart membuat siswa semakin

semangat karena dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa, hal

ini terbukti pada saat wawancara dengan siswa yang ternyata terdapat

satu siswa yang belum bisa membaca maupun menulis Arab. Namun,

setelah diterapkan media hidden chart siswa tersebut semakin

semangat untuk belajar menghafal surat pendek al-Insyirah, meskipun

nilai yang didapatkan masih belum memenuhi KKM yang telah

ditentukan namun, dengan adanya media hidden chart dapat

menumbuhkan motivasi siswa untuk semangat belajar. Media hidden

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


85

chart juga menjadi pengganti sumber belajar yang tidak tersedia pada

mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi menghafal surat pendek al-

Insyirah. Meskipun guru sudah memberi opsi lain sebagai pengganti

sumber belajar materi menghafal surat pendek yakni dengan

menggunakan juz amma, namun pada pelaksanaan prasiklus dan

siklus I tidak ada sama sekali yang membawa juz amma dan pada saat

siklus II hanya terdapat tiga siswa yang membawa juz amma.

Sehingga guru lebih memfokuskan pada penggunaan media hidden

chart selama proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits materi menghafal

surat pendek al-Insyirah.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Peneliti akan menjawab rumusan masalah berdasarkan pemaparan hasil

penelitian dan data yang diperoleh setelah melakukan siklus I dan siklus II dalam

menerapkan media hidden chart untuk meningkatkan kemampuan menghafal

surat pendek (al-Insyirah) mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas IV MI Al-

Ikhlash Surabaya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai pembahasan tersebut:

1. Penerapan media hidden chart

Penerapan penggunaan media hidden chart dalam meningkatkan

kemampuan menghafal surat pendek paa siswa kelas IV MI Al-Ikhlash

Surabaya dilakukan dengan dua siklus karena penerapan pada siklus I belum

berjalan dengan baik, maka peneliti melakukan siklus II untuk perbaikan.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


86

Aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan di setiap siklusnya, hal

tersebut dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa. Pada

siklus I persentase ketuntasan aktivitas guru diperoleh sebesar 81,25%

menjadi 93,75% pada siklus II. sedangkan persentase ketuntasan aktivitas

siswa pada siklus I diperoleh sebesar 78,75% menjadi 92,5% pada siklus II.

Kurang maksimalnya penerapan media hidden chart pada siklus I

dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini, yaitu: aktivitas guru dan aktivitas siswa

belum terlaksana secara maksimal sesuai RPP, kurang maksimalnya

pemanfaatan waktu sehingga tidak sesuai dengan yang telah direncanakan di

RPP, siswa masih belum dapat dikondisikan pada saat dilakukannya unjuk

kerja melengkapi ayat pada surat al-Insyirah dengan dengan media hidden

chart sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.

Berdasarkan penerapan media hidden chart pada siklus I yang terdapat

kendala, maka pada siklus II peneliti melakukan perbaikan sehingga terjadi

peningkatan aktivitas pada penerapan media hidden chart. Perbaikan yang

dilakukan diantaranya adalah mengoptimalkan pelaksanaan aktivitas guru

dan siswa serta menggunakan waktu sesuai dengan yang telah direncanakan

di RPP, guru menyiapkan secara fisik dan mental siswa sebelum pelajaran

dimulai dengan memberikan tepuk siap agar siswa siap untuk menerima

pelajaran yang akan disampaikan, dan guru mengondisikan siswa yang lain

ketika salah satu siswa melaksanakan unjuk kerja melengkapi ayat pada surat

al-Insyirah dengan menyuruh siswa yang lain mempersiapkan hafalan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


87

mereka sehingga tidak mengganggu konsentrasi siswa yang maju ke depan

kelas serta kelas menjadi kondusif.

Perbandingan persentase hasil aktivitas guru pada siklus I dan siklus II

dapat dilihat pada diagram berikut:

100%
93,75%
90%
81,25%
80%

70%

60%

50%
Siklus I Siklus II
Gambar 4.1
Diagram Perbandingan Nilai Observasi Aktivitas Guru

Perbandingan persentase hasil aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II

dapat dilihat pada diagram berikut:

100%
92,5%
90%
78,75%
80%

70%

60%

50%
Siklus I Siklus II
Gambar 4.2
Diagram Perbandingan Nilai Observasi Aktivitas Siswa

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


88

Diagram diatas membuktikan bahwa penerapan penggunaan media

hidden chart pada materi menghafal surat pendek dikatakan berjalan dengan

baik dan mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, persentase ketuntasan

aktivitas guru dan siswa juga sudah mencapai kriteria yang telah ditentukan.

Sejalan dengan hasil wawancara dengan guru bahwa penerapan media media

hidden chart dapat membuat siswa termotivasi belajar dan lebih antusias

dalam mengikuti pembelajaran serta lebih mudah menyerap informasi yang

didapat sehingga kemampuan menghafal siswa menjadi meningkat dan

aktivitas guru dan siswa pun menjadi lebih maksimal. 60 Peningkatan aktivitas

guru dan siswa dalam pembelajaran dengan diterapkannya media hidden

chart sesuai dengan tujuan dari penerapan media hidden chart yakni, sebagai

alat bantu pembelajaran untuk mempermudah proses pembelajaran dikelas,

meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, dan membantu konsentrasi

siswa dalam proses pembelajaran.61

2. Peningkatan kemampuan menghafal surat pendek (al-Insyirah)

Kemampuan menghafal siswa pada materi surat pendek (Al-Insyirah)

dengan menerapkan penggunaan media hidden chart meningkat pada setiap

siklusnya. Persentase ketuntasan kemampuan menghafal pada prasiklus

sebesar 6,25%, siklus I sebesar 56,25%, dan pada siklus II menjadi 81,25%.

60
Siti Aisyah, S.Pd.I, Guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas IV MI Al-Ikhlash, wawancara
pribadi, Surabaya, 9 Januari 2018.
61
Hujair AH Sanaky, Media, 5

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


89

Siklus II menunjukkan bahwa perbaikan yang dilakukan peneliti cukup

berhasil.

Peningkatan kemampuan menghafal surat pendek al-Insyirah dari

6,25% di prasiklus menjadi 56,25% di siklus I dipengaruhi oleh: (1) Adanya

guru yang turut berperan dalam meningkatkan kemampuan menghafal siswa,

sehingga dapat membantu siswa untuk mencapai hasil pembelajaran yang

lebih maksimal dengan cara menerepakan media hidden chart dalam proses

pembelajaran. Sehingga memotivasi siswa untuk lebih semangat belajar

karena pada pembelajaran sebelumnya, siswa tidak pernah menggunakan

media dalam proses pembelajaran pada materi menghafal surat pendek dan

ketidak tersediaannya sumber belajar Al-Qur’an Hadits pada pembelajaran

sebelum siklus I juga menjadi pengaruh dalam peningkatan kemampuan

menghafal siswa. (2) Kemampuan siswa dalam menguasai tajwid dan

makhorijul huruf, serta kelancaran menghafal mereka. Penguasaan tajwid,

makhorijul huruf dan kelancaran dalam menghafal merupakan aspek-aspek

yang harus diperhatikan dalam menghafal surat pendek al-Insyirah. Pada

siklus I, guru meminta siswa untuk mencermati hukum tajwid yang ada pada

surat pendek al-Insyirah dan meminta siswa untuk membacanya sehingga

siswa dapat mengetahui macam-macam hukum bacaan tajwid pada surat al-

Insyirah.

Peningkatan kemampuan menghafal surat pendek al-Insyirah dari

56,25% di siklus I menjadi 81,25% di siklus II dipengaruhi oleh perbedaan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


90

pelaksanaan dalam melaksanakan unjuk kerja menghafal surat al-Insyirah.

Jika pada siklus I siswa melengkapi ayat pada surat al-Insyirah dengan

berpasangan masing-masing dua siswa, hal tersebut menjadikan siswa yang

lain ramai dan banyak yang jalan-jalan kedepan kelas, namun pada siklus II

guru meminta siswa untuk maju satu persatu, sehingga konsentrasi siswa

tidak terganggu dan siswa yang lain dapat mempersiapkan hafalan mereka.

Selain itu, pelaksanaan unjuk kerja melengkapi ayat pada surat al-Insyirah

yang dilakukan sendiri-sendiri juga mengantisipasi kebingungan pada siswa,

karena guru telah menyiapkan kertas kecil berisi nomor ayat yang nantinya

akan disebutkan oleh siswa yang maju kedepan melakukan unjuk kerja.

Berbeda dengan siklus I sebelumnya, yakni siswalah yang bertugas untuk

menanyai temannya tentang ayat yang akan disebutkan.

Berikut ini adalah perbandingan persentase ketuntasan kemampuan

menghafal siswa materi surat pendek (Al-Insyirah) dengan menggunakan

media hidden chart:

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


91

100%
90%
81,25%
80%
70%
56,25%
60%
50%
40%
30%
20%
6,25%
10%
0%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Gambar 4.3
Diagram Perbandingan Ketuntasan Kemampuan Menghafal Siswa

Berdasarkan pemaparan diatas, maka penerapan media hidden chart

dalam meningkatkan kemampuan menghafal siswa pada materi menghafal

surat pendek (Al-Insyirah) dikatakan berjalan dengan baik. Media hidden

chart mampu untuk meningkatkan aktivitas dan kemampuan menghafal

siswa, sehingga dengan adanya media hidden chart siswa lebih mudah

termotivasi dalam menghafal surat pendek.

Hal ini terbukti dari hasil observasi yang menunjukkan antusias siswa

dalam proses belajar, dan juga terbukti dari hasil wawancara dengan satu

siswa yang mempunyai kesulitan dalam menghafal surat pendek, siswa

tersebut merasa termotivasi dengan adanya media hidden chart dalam proses

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


92

pembelajaran sehingga siswa tersebut lebih bersemangat belajar dan

menghafal dengan adanya media, bahkan siswa yang diwawancarai tersebut

pada awalnya agak sulit dalam membedakan huruf karena dibanding

temannya yang lain dia satu-satunya siswa yang agak sulit dalam membaca

surat dalam Al-Qur’an.62

Berdasarkan hal tersebut, motivasi siswa yang ditimbulkan setelah

penerapan media hidden chart sangat penting pengaruhnya bagi peningkatan

kemampuan menghafal siswa baik dalam hasil belajarnya maupun

keaktifannya dikelas. Motivasi sebagai faktor inner (batin) berfungsi

menimbulkan, mendasari, mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat

menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar

motivasinya maka akan semakin besar pula kesuksesan belajarnya. Seorang

yang besar motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih tidak mau

menyerah, giat membaca buku-buku untuk meningkatkan prestasinya, untuk

memecahkan masalahnya. Sebaliknya mereka yang motivasinya lemah,

tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatiannya tidak tertuju pada

pelajaran, suka mengganggu kelas, sering meninggalkan pelajaran akibatnya

banyak mengalami kesulitan belajar.63

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi

62
Abdullah Althaf, Siswa kelas IV MI Al-Ikhlash, wawancara pribadi, Surabaya, 10 Januari 2018.
63
Ahmad Mudzakir dan Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Pustaka Setia, 1997), 159

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


93

dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

psikologis pada siswa. Selain itu, media juga membangkitkan rasa senang

dan gembira bagi murid-murid dan memperbarui semangat mereka,

membantu memantapkan pengetahuan pada benak para siswa serta

menghidupkan pelajaran. 64 Hal yang sama diungkapkan oleh Andy Widya

Putra, dkk dalam jurnal penelitiannya bahwa penerapan media hidden chart

menyebabkan siswa aktif dalam proses pembelajaran, siswa lebih mudah

menyampaikan pendapat dan mengomunikasikan sesuatu yang ada

dipikirannya kepada guru dan siswa yang lain. 65

64
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT Raja Grafindo, 1996), 15-16
65
Andy Widya Putra, dkk, Pengaruh Model Pembelajaran TGT Berbantuan Media Hidden Chart
Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD, e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha,
Vol: 3, No: 1, Tahun: 2005, 7

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang peningkatan

kemampuan menghafal surat pendek (al-Insyirah) melalui penerapan media

hidden chart pada siswa kelas IV MI Al-Ikhlash Surabaya dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Penerapan media hidden chart materi surat pendek (al-Insyirah) dalam

meningkatkan kemampuan menghafal siswa kelas IV MI Al-Ikhlash

Surabaya berjalan dengan baik. Siklus I diperoleh persentase ketuntasan

aktivitas guru sebesar 81,25% dengan kategori baik, sedangkan aktivitas

siswa sebesar 78,75% dengan kategori baik, namun pada aktivitas siswa

masih belum memenuhi keriteria yang telah ditentukan peneliti yaitu dengan

persentase minimal 80%, sehingga perlu diadakan perbaikan pada kegiatan di

siklus II. Hasil observasi aktivitas guru siklus II mengalami peningkatan

sebesar 93,75% dengan kategori sangat baik, dan hasil observasi aktivitas

siswa juga mengalami peningkatan yakni dengan persentase sebesar 92,5%

dengan kategori sangat baik.

2. Kemampuan menghafal surat pendek dengan menerapkan media hidden

chart pada siswa kelas IV MI Al-Ikhlash Surabaya juga mengalami

peningkatan. Persentase ketuntasan kemampuan menghafal pada pra siklus

94

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


95

sebesar 6,25%. Pada siklus I meningkat menjadi sebesar 56,25% dengan

kategori kurang. Dari data tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I, siswa

belum memenuhi kriteria persentase ketuntasan kemampuan menghafal yang

telah ditentukan. Hal tersebut mendorong peneliti untuk melakukan perbaikan

pada siklus II, dan pada siklus II persentase ketuntasan kemampuan

menghafal siswa meningkat lagi menjadi 81,25% dengan kategori baik.

Siklus II menunjukkan bahwa perbaikan yang dilakukan cukup berhasil.

B. Saran

Bersadarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan

media hidden chart, dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Guru Al-Qur’an Hadits bisa menggunakan media hidden chart pada materi

menghafal surat pendek.

2. Guru Al-Qur’an Hadits bisa menggunakan media hidden chart pada materi

lain yang cocok untuk meningkatkan kemampuan siswa yang masih rendah.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrazaq, Yahya. 2014. Metode Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka


Azzam.

Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan-Metode dan Paradigma Baru. Bandung:


PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi dkk. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi


Aksara.

Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Dananjaya, Utomo. 2013. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia.

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan


Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Mudzakir, Ahmad dan Joko Sutrisno. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: CV.
Pustaka Setia.

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2 Tahun 2008 Tentang Standar


Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa
Arab di Madrasah.

Purwanto, Ngalim. 2002. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Jakarta:


PT Remaja Rosdakarya.

Sadiman, Arif. 1984. Media Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali.

Sa’dullah. 2008. 9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur’an (Jakarta: Gema Insani).

Salamah, Husniyatus. 2017. Pengembangan Media pembelajaran Berbasis ICT.


Jakarta: Kancana.

Sanaky, Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:


Kaukaba Dipantara.

96

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


97

Sanyaja, Wina. 2014. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media


Group.

Sudjana, Nana. 1988. Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Pustaka Martiana.

Syarif, Mohammad. 2015. Strategi Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Tim Reviewer MKD 2014. 2013. Studi Hadits. Surabaya: UIN SA Press.

. 2014. Studi Al-Qur’an. Surabaya: UIN SA Press.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan


dan Implementasinya pada KTSP. Jakarta: Kencana.

Uno, Hamzah B. 2006. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT


Bumi Aksara.

Uno, Hamzah B dan Satria Koni. 2012. Assessement Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi
Aksara.

Usman, Basyiruddin dan Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat


Press.

Wassid, Iskandar. 1987. Strategi Pengajaran Bahasa. Bandung: Rosdakarya.

Widya, Andy dkk. 2005. Pengaruh Model Pembelajaran TGT Berbantuan Media
Hidden Chart Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD. Jurnal PGSD
Universitas Pendidikan Ganesha Vol: 3 No: 1.

Zawawi, Mukhlishoh. 2011. Pedoman Membaca, Mendengar dan Menghafal Al-


Qur’an. (Brebes: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri).

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Anda mungkin juga menyukai