DIREKTORAT MEDIS
PELAYANAN MEDIS
INSTALASI GAWAT DARURAT
2|P a g e
JUDUL INDIKATOR Pemberi pelayanan kegawat darurat yang bersertifikat
BLS/PPGD/GELS/ALS
DEFINISI OPERASIONAL Tenaga kompeten pada gawat darurat adalah tenaga yang sudah
memiliki sertifikat pelatihan BLS/PPGD/GELS/ALS
TUJUAN Tersedianya Pelayanan Gawat Darurat oleh tenaga kompeten dalam
bidang kegawatdaruratan
DIMENSI MUTU Kompetensi teknis
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR Jumlah tenaga yang bersertifikat BLS/PPGD/GELS/ALS
DENOMINATOR Jumlah tenaga yang memberikan pelayanan kegawat daruratan
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah tenaga yang bersertifikat BLS/PPGD/GELS/ALS ÷ Jumlah
tenaga yang memberikan pelayanan kegawat daruratan) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN Setiap minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 1 Bulan
STANDAR 100%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Kepegawaian
PJ PENGUMPUL DATA Kepala IGD
PUBLIKASI DATA Internal
3|P a g e
JUDUL INDIKATOR Kematian pasien di IGD
DEFINISI OPERASIONAL Kematian pasien di IGD adalah kematian yang terjadi di IGD selain
DOA (Death On Arrival)
TUJUAN Terselenggaranya pelayanan yang efektif dan mampu
menyelamatkan pasien gawat darurat
DIMENSI MUTU Efektifitas dan keselamatan
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR Jumlah pasien meninggal di IGD
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang ditangani di Gawat Darurat
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah pasien meninggal di IGD ÷ Jumlah seluruh pasien yang
ditangani di Gawat Darurat) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus harian
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN Setiap minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 1 Bulan
STANDAR ≤ 2‰
METODOLOGI ANALISA DATA Interpretasi data
SUMBER DATA Rekam Medik
PJ PENGUMPUL DATA Kepala IGD
PUBLIKASI DATA Internal
4|P a g e
INSTALASI RAWAT JALAN
5|P a g e
JUDUL INDIKATOR Pasien rajal tuberkulosis yang ditangani dengan strategi DOTS
DEFINISI OPERASIONAL Pelayanan rajal TB dengan strategi DOTS adalah pelayanan
tuberculosis dengan 5 strategi penanggulangan tuberculosis nasional.
Penegakan diagnosis dan follow up pengobatan pasien tuberculosis
harus melalui pemeriksaan mikroskopis tuberculosis, pengobatan
harus menggunakan paduan obat anti tuberculosis nasional, dan
semua pasien yang tuberculosis yang diobati
dievaluasi secara kohort sesuai dengan penanggulangan nasional
TUJUAN Terselenggaranya pelayanan rawat jalan bagi pasien tuberculosis
dengan strategi DOTS
DIMENSI MUTU Akses, efisiensi
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR Jumlah pasien rajal TB yang ditangani dengan strategi DOTS
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien rajal tuberculosis yang ditangani di rumah
sakit dalam waktu 3 minggu
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah pasien rajal tuberculosis yang ditangani dengan strategi
DOTS ÷ Jumlah seluruh pasien rajal tuberculosis yang ditangani di
rumah sakit dalam waktu 3 minggu) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA Retrospektif
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA 3 minggu
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR 100%
METODOLOGI ANALISA DATA Statisitik
SUMBER DATA Registrasi rajal, TB 03 UPK
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi rawat jalan
PUBLIKASI DATA Internal
6|P a g e
JUDUL INDIKATOR Kepuasan pelanggan di rawat jalan
DEFINISI OPERASIONAL Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap
pelayanan yang diberikan
TUJUAN Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang mampu memberikan
kepuasan pelanggan
DIMENSI MUTU Kenyamanan
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR J kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien rajal yang disurvey
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey (minimal n=50)
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien rajal yang
disurvey ÷ Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey) ×100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Survey
DATA
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN 3 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR ≥ 80%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Kuesioner
PJ PENGUMPUL DATA Humas
PUBLIKASI DATA Internal
7|P a g e
JUDUL INDIKATOR Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan
kasus yang sama < 72 jam
DEFINISI OPERASIONAL Pasien kembali ke perawatan intensif dari ruang rawat inap dengan
kasus yang sama < 72 jam
TUJUAN Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
DIMENSI MUTU Efektifitas
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR Jumlah seluruh pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan
kasus yang sama < 72 jam dalam 1 minggu
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang dirawat di ruang intensif dalam 1
Minggu
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah seluruh pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan
kasus yang sama < 72 jam ÷ Jumlah seluruh pasien yang dirawat di
ruang intensif) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA Setiap minggu
FREKUENSI ANALISA DATA 1 minggu
STANDAR ≤ 3%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Rekam medis
PJ PENGUMPUL DATA Kepala ICU/Komite medis
PUBLIKASI DATA Internal
8|P a g e
BEDAH SENTRAL
9|P a g e
JUDUL INDIKATOR Pasien Pasca pembiusan ditransfer dari Recovery Room Kamar
Operasi ke ruang rawat inap sesuai dengan Aldrette Score
DEFINISI OPERASIONAL Sebelum pasien dipindahkan ke ruangan maka lakukan penilaian
terlebih dahulu menggunakan Aldrette Score yang terdiri dari 5
Penilaian, yaitu :
Nilai warna
Merah muda :2
Pucat :1
Sianosis :0
Pernafasan
Dapat bernafas dalam dan batuk :2
Dangkal namun pertukaran udara adekuat :1
Apnoe atau obstruksi :0
Sirkulasi
Tekanan darah menyimpang < 20% dari normal :2
Tekanan darah menyimpang 20-50% dari normal :1
Tekanan darah menyimpang > 50% :0
Kesadaran
Sadar, siaga dan orientasi :2
Bangun namun cepat kembali tertidur :1
Tidak berespons :0
Aktivitas
Seluruh ekstrimitas dapat digerakkan :2
Dua ekstrimitas dapat digerakkan :1
Tidak bergerak :0
Jika jumlahnya > 8, maka pasien dapat dipindahkan ke
Ruangan
TUJUAN Mengidentifikasi kebutuhan pasien pasca pembiusan setelah
dilakukan operasi sebelum dipindahkan ke ruangan .
DIMENSI MUTU Kesinambungan pelayanan
DASAR PEMIKIRAN 1. Pedoman Teknis Penilaian Kinerja Individu Direktur Utama RS
dan Kepala Balai Tahun 2016
2. Kamus Indikator Kinerja Badan Layanan Umum RSU Tahun2016
3. Kepmenkes Tahun 129 Tahun 2008 tentang SPM RS
NUMERATOR Jumlah pasien yang dipindahkan ke ruangan menggunakan Aldrette
Score
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien operasi yang dilakukan pembiusan
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah pasien yang dipindahkan ke ruangan menggunakan
Aldrette Score dibagi Jumlah seluruh pasien operasi menggunakan
general anestesi ) x 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus Harian
DATA
CAKUPAN DATA Laporan pasien operasi
FREKUENSI PENGUMPULAN 1 Minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 1 Bulan
STANDAR 100%
METODOLOGI ANALISA DATA Kuantitatif
SUMBER DATA Rekam medis rawat inap
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi rawat inap
PUBLIKASI DATA Majalah Inspirasi Sehat, www.rssantoyusup.com
10 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Operasi bersih tanpa pemberian antibiotik profilaksis
DEFINISI OPERASIONAL Operasi bersih adalah semua jenis operasi yang dilakukan pada
daerah atau kulit yang pada kondisi pra bedah tanpa peradangan dan
tidak membuka traktus respiratorius, traktus gastrointestinal,
orofaring, traktus genitourinarius atau traktus bilier.
Antibiotik profilaksis adalah antibiotik yang diberikan sebelum
dilakukan tindakan pembedahan.
TUJUAN Tergambarnya efisiensi penggunaan obat antibiotik
DIMENSI MUTU Efisiensi
DASAR PEMIKIRAN IAK
NUMERATOR Jumlah operasi bersih tanpa penggunaan antibiotik profilaksis
DENOMINATOR Jumlah seluruh operasi bersih
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah operasi bersih tanpa penggunaan antibiotik profilaksis ÷
Jumlah seluruh operasi bersih) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA Retrospektif
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN 1 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 1 minggu
STANDAR 100%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Survey
PJ PENGUMPUL DATA Kepala Instalasi rawat Inap
PUBLIKASI DATA Internal
11 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Tidak adanya kejadian operasi salah sisi
DEFINISI OPERASIONAL Kejadian operasi salah sisi adalah kejadian dimana pasien dioperasi
pada sisi yang salah
TUJUAN Tergambarnya kepedulian dan ketelitian instalasi bedah sentral
terhadap keselamatan pasien
DIMENSI MUTU Keselamatan pasien
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu minggu dikurangi
jumlah pasien yang dioperasi salah sisi dalam waktu satu minggu
DENOMINATOR Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu minggu
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu minggu dikurangi
jumlah pasien yang dioperasi salah sisi ÷ Jumlah pasien yang
dioperasi) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN Setiap minggu dan sentinel event
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA Setiap minggu dan sentinel event
STANDAR 100%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Rekam medis, laporan keselamatan pasien
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi bedah sentral
PUBLIKASI DATA Internal
12 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Komplikasi anestesi karena over dosis, reaksi anestesi dan salah
penempatan endotracheal tube
DEFINISI OPERASIONAL Komplikasi anestesi adalah kejadian zyang tidak diharapkan sebagai
akibat komplikasi anestesi antara lain karena over dosis, reaksi
anestesi dan salah penempatan endotracheal tube
TUJUAN Tergambarnya kecermatan tindakan anestesi dan monitoring pasien
selama proses pembedahan berlangsung
DIMENSI MUTU Keselamatan pasien
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008, IAK
NUMERATOR Jumlah pasien yang mengalami komplikasi anestesi dalam seminggu
DENOMINATOR Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu minggu
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah pasien yang mengalami komplikasi anestesi ÷ Jumlah
pasien yang dioperasi) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA Sensus harian
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN Setiap minggu dan sentinel event
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA Setiap minggu dan sentinel event
STANDAR ≤ 6%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik, interpretasi data
SUMBER DATA Rekam medis
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi bedah sentral
PUBLIKASI DATA Internal
JUDUL INDIKATOR Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada tubuh
pasien setelah operasi
DEFINISI OPERASIONAL Kejadian tertinggalnya benda asing adalah kejadian dimana benda
asing seperti kapas, gunting, peralatan operasi dalam tubuh pasien
akibat tindakan operasi yang tidak sesuai dengan yang direncanakan
TUJUAN Tergambarnya ketelitian dalam pelaksanaan operasi
DIMENSI MUTU Keselamatan pasien
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR Jumlah pasien dioperasi dalam seminggu dikurangi jumlah pasien
yg mengalami tertinggalnya benda asing dlm tubuh akibat operasi
dalam 1 minggu
DENOMINATOR Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu minggu
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah pasien dioperasi dalam seminggu dikurangi jumlah pasien
yg mengalami tertinggalnya benda asing dlm tubuh akibat operasi ÷
Jumlah pasien yang dioperasi) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA Sensus harian
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN Setiap minggu dan sentinel event
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA Setiap minggu dan sentinel event
STANDAR 100%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Rekam medis, laporan keselamatan pasien
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi bedah sentral
PUBLIKASI DATA Internal
13 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Waktu Tunggu Operasi Elektif
DEFINISI OPERASIONAL Waktu tunggu operasi elektif adalah rata-rata tenggat waktu sejak
pasien masuk rawat inap dengan rencana operasi sampai dengan
operasi dilaksanakan.
TUJUAN Tergambarnya kecepatan pelayanan bedah dalam penjadwalan
operasi.
DIMENSI MUTU Efektivitas, efisiensi dan kesinambungan pelayanan.
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR Jumlah waktu tunggu operasi yang terencana.
DENOMINATOR Jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pasien dengan operasi
yang terencana.
FORMULA PENGUKURAN Inklusi: Pasien yang masuk rawat inap dengan rencana operasi.
Eksklusi: Operasi dibatalkan karena kondisi pasien yang tidak
memungkinkan dilakukan operasi, ditunda/dibatalkan atas
permintaan keluarga, fasilitas (ruangan atau peralatan tidak dapat
dipakai disebabkan kondisi di luar kendali manajemen).
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA Sensus
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA Setiap minggu.
FREKUENSI ANALISA DATA Setiap minggu.
STANDAR ≤ 48 Jam
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Data penjadwalan operasi di kamar operasi.
PJ PENGUMPUL DATA Kepala Bagian Kamar Operasi
PUBLIKASI DATA Internal
UNIT HEMODIALISA
14 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kejadian infeksi pada pemasangan kateter vaskular atau
Catheter Double Lumen (CDL)
DEFINISI OPERASIONAL Kateter vaskular adalah akses sementara yang dipasang untuk proses
Hemodialisa, contoh: CDL.
Tanda-tanda infeksi berupa: nyeri, bengkak, kemerahan, keluar pus
di area tempat pemasangan, pasien meneluh panas dan menggigil.
TUJUAN Tergambarnya pelaksanaan pemasangan CDL yang sesuai prinsip
aseptik dan antiseptik dan pelaksanaan edukasi ke pasien untuk
perawatan paska pemasangan CDL di rumah
DIMENSI MUTU Keselamatan dan keamanan
DASAR PEMIKIRAN Mutu RSY
NUMERATOR Pasien yang dicurigai mengalami kejadian infeksi pemasangan CDL
seminggu
DENOMINATOR Seluruh pasien yang dipasang CDL seminggu
FORMULA PENGUKURAN (Pasien yang dicurigai mengalami kejadian infeksi pemasangan
CDL ÷ Seluruh pasien yang dipasang CDL) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA Setiap minggu
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR ≤ 5%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Buku laporan monitoring infeksi CDL
PJ PENGUMPUL DATA Kepala Bagian Hemodialisa
PUBLIKASI DATA Internal
15 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kepatuhan Petugas HD dalam penggunaan APD
DEFINISI OPERASIONAL Kepatuhan petugas HD dalam penggunaan APD adalah ketaatan
petugas HD dalam menggunakan APD selama melakukan tindakan
HD
TUJUAN Tergambarnya kepatuhan petugas HD dalam penggunaan APD
DIMENSI MUTU Keselamatan dan Keamanan
DASAR PEMIKIRAN Mutu RSY
NUMERATOR Jumlah Petugas HD yang menggunakan APD
DENOMINATOR Jumlah Petugas yang memberikan pelayanan HD
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah Petugas HD yang menggunakan APD ÷ Jumlah Petugas
yang memberikan pelayanan HD) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Survey
DATA
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN 1 Minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 3 Minggu
STANDAR 75 %
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Survey
PJ PENGUMPUL DATA Kepala Bagian Hemodialisa
PUBLIKASI DATA Internal
16 | P a g e
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)
17 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kepuasan pelanggan tentang Penyuluhan oleh PKRS
DEFINISI OPERASIONAL Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
TUJUAN Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan PKRS
DIMENSI MUTU Kenyamanan
DASAR PEMIKIRAN Standar Mutu Pelayanan Rumah Sakit Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo
NUMERATOR Jumlah peserta penyuluhan yang merasa puas
DENOMINATOR Jumlah seluruh peserta penyuluhan
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah peserta penyuluhan yang merasa puas ÷ Jumlah seluruh
peserta penyuluhan) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA Retrospektif
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN 1 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR ≥ 80%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Kuesioner
PJ PENGUMPUL DATA Kepala bagian PKRS
PUBLIKASI DATA Internal
PENUNJANG MEDIS
PELAYANAN LABORATORIUM
18 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Pemeriksaan Gula Darah sewaktu Untuk Faktor Risiko Stroke
Infark
Pemeriksaan laboratorium untuk mencari faktor risiko pada kasus
DEFINISI OPERASIONAL stroke infark salah satunya yaitu pemeriksaan Gula Darah Sewaktu.
Pemeriksaan ini wajib dilakukan pada semua kasus stroke infark
sesuai dengan Clinical Pathway. Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu
harus dapat selesai diperiksa dalam waktu < 1 Jam
Terselenggaranyan pelayanan cepat dan responsive serta mampu
TUJUAN menyelamatkan pasien stroke infark
DIMENSI MUTU Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
DASAR PEMIKIRAN Pedoman Teknis Penilaian Kinerja Individu Direktur Utama RS dan
Kepala Balai Tahun 2016
NUMERATOR Jumlah kasus stroke infark yang dilakukan pemeriksaan GDS dalam
waktu < 1 Jam
DENOMINATOR Jumlah seluruh kasus stroke infark
FORMULA PENGUKURAN ( ∑ kasus stroke infark yang dilakukan pemeriksaan GDS dalam
waktu < 1 Jam dibagi Jumlah seluruh kasus stroke infark) x 100 %
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus Harian
DATA
CAKUPAN DATA Data Pengambilan Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN 1 Minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 1 Bulan
STANDAR 100% < 1 Jam
METODOLOGI ANALISA DATA Kuantitatif
SUMBER DATA Buku Laporan Laboratorium
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi laboratorium
PUBLIKASI DATA Majalah Inspirasi Sehat, www.rssantoyusup.com
19 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
DEFINISI OPERASIONAL Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah pelayanan
pemeriksaan laboratorium rutin dan kimia darah yang tidak dirujuk
keluar. Parameternya adalah
Kelompok Hematologi: Darah rutin (Hemoglobin, Hematokrit,
Hitung jumlah Lekosit, Hitung jumlah Trombosit, MCV,
MCH,MCHC), Golongan darah.
Kelompok Urine: Urin rutin
Kelompok Kimia: Glukosa sewaktu,Ureum, Kreatinin,
SGOT,SGPT. Kelompok Feses : Feses rutin
Kelompok Imunologi : HBsAg Rapid, Widal
Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan
laboratorium adalah tenggang waktu mulai pasien diambil sampel
sampai dengan menerima hasil yang sudah diekspertise.
TUJUAN Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
DIMENSI MUTU Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
DASAR PEMIKIRAN 1. Pedoman Teknis Penilaian Kinerja Individu Direktur Utama RS
dan Kepala Balai Tahun 2016
2. Kamus Indikator Kinerja Badan Layanan Umum RSU
Tahun2016
3. Kepmenkes Tahun 129 Tahun 2008 tentang SPM RS
NUMERATOR Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium CITO
pasien yang disurvey dalam satu minggu
DENOMINATOR Jumlah pasien yang diperiksa CITO di laboratorium yang disurvey
dalam minggu tersebut
FORMULA PENGUKURAN Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium CITO
pasien yang disurvey ÷ Jumlah pasien yang diperiksa CITO di
laboratorium yang disurvey dalam minggu tersebut
METODOLOGI PENGUMPULAN Survey
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA Setiap minggu
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR ≤ 60 menit
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Laporan pemeriksaan Cito
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi laboratorium
PUBLIKASI DATA Internal
20 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan lab
DEFINISI OPERASIONAL Kesalahan penyerahan hasil laboratorium adalah penyerahan hasil
pada salah orang
TUJUAN Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium
DIMENSI MUTU Keselamatan
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR Jumlah seluruh pasien yang diperiksa laboratorium dalam 1 minggu
dikurangi jumlah penyerahan hasil lab salah orang dalam 1 minggu
DENOMINATOR Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam minggu tersebut
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah seluruh pasien yang diperiksa laboratorium dalam 1 minggu
dikurangi jumlah penyerahan hasil lab salah orang ÷ Jumlah pasien
yang diperiksa di laboratorium) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN Setiap minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR 100%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Register di laboratorium
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi laboratorium
PUBLIKASI DATA Internal
21 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kejadian salah ambil sampel
DEFINISI OPERASIONAL Salah ambil sampel adalah kondisi dimana sampel tidak memenuhi
persyaratan sampel yang akan diperiksakan/ salah mengambil
sampel dari pasien (salah identitas)
TUJUAN Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium
DIMENSI MUTU Keselamatan dan keamanan
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR Jumlah kejadian salah ambil sampel dalam seminggu
DENOMINATOR Jumlah seluruh sampel dalam seminggu
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah kejadian salah ambil sampel ÷ Jumlah seluruh sampel) ×
100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN Setiap minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR 0%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Buku catatan sampel
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi laboratorium
PUBLIKASI DATA Internal
22 | P a g e
BANK DARAH
23 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi
DEFINISI OPERASIONAL Cukup jelas
TUJUAN Tergambarnya kemampuan bank darah rumah sakit dalam
menyediakan kebutuhan darah
DIMENSI MUTU Keselamatan dan kesinambungan pelayanan
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM, IAK
NUMERATOR ∑ permintaan kebutuhan darah yang dapat dipenuhi dalam 1 minggu
DENOMINATOR Jumlah seluruh permintaan darah dalam 1 minggu
FORMULA PENGUKURAN (∑ permintaan kebutuhan darah yang dapat dipenuhi dalam 1
minggu ÷ Jumlah seluruh permintaan darah dalam 1 minggu) x100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN 1 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 1 minggu
STANDAR 100%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Survey
PJ PENGUMPUL DATA Yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan bank darah
PUBLIKASI DATA Internal
INSTALASI FARMASI
24 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kejadian Nyaris Cidera Peresepan Obat (Medication Error)
pada Kasus Stroke Infark
DEFINISI OPERASIONAL Jumlah kesalahan yang terjadi dalam tahap peresepan yang dapat
teridentifikasi sebelum pasien terpapar akibat dari kesalahan
tersebut.Kesalahan Peresepan Obat yang dimaksud adalah kesalahan
yang teridentifikasi pada verifikasi resep oleh bagian farmasi,
meliputi benar pasien, benar obat, benar dosis, benar rute, benar
waktu pemberian, tidak ada duplikasi, tidak ada interaksi obat
TUJUAN Menurunkan kesalahan peresepan
DIMENSI MUTU Efektivitas dan keselamatan pasien rawat inap
DASAR PEMIKIRAN 1. Pedoman Teknis Penilaian Kinerja Individu Direktur Utama RS
dan Kepala Balai Tahun 2016
2. Kamus Indikator Kinerja Badan Layanan Umum RSU Tahun2016
3. Kepmenkes Tahun 129 Tahun 2008 tentang SPM RS
4.Permenkes No 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
NUMERATOR Jumlah lembar resep yang teridentifikasi kesalahan setelah
diverifikasi pada kasus stroke infark
DENOMINATOR Jumlah lembar resep yang ditulis dokter pada kasus stroke infark
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah lembar resep yang teridentifikasi kesalahan setelah
diverifikasi dibagi Jumlah lembar resep yang ditulis dokter) x 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus Harian
DATA
CAKUPAN DATA Laporan Kejadian Nyaris Cidera Peresepan Obat
FREKUENSI PENGUMPULAN 1 Minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 1 Bulan
STANDAR <5%
METODOLOGI ANALISA DATA Kuantitatif
SUMBER DATA Farmasi
PJ PENGUMPUL DATA Ka. Instalasi Farmasi, Unit KPRS
PUBLIKASI DATA Majalah Inspirasi Sehat, www.rssantoyusup.com
25 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Waktu tunggu pelayanan obat jadi
DEFINISI OPERASIONAL Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah tenggang waktu mulai
pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat jadi
TUJUAN Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi
DIMENSI MUTU Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi pasien yang
disurvey dalam seminggu
DENOMINATOR Jumlah pasien yang disurvey dalam minggu tersebut
FORMULA PENGUKURAN Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi pasien yang
disurvey dalam seminggu ÷ Jumlah pasien yang disurvey dalam
minggu tersebut
METODOLOGI PENGUMPULAN Survey
DATA
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN Setiap minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR ≤ 30 menit
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Survey
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi farmasi
PUBLIKASI DATA Internal
26 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
(medication errors)
DEFINISI OPERASIONAL Kesalahan dalam pemberian obat meliputi:
1. Prescribing errors: kesalahan peresepan oleh dokter
2. Trancribing errors: kesalahan pembacaan resep oleh petugas
farmasi
3. Dispensing errors: keselahan pengemasan oleh petugas farmasi,
misal obat yang dimaksud fevrin tp yang dimasukkan obat lain
4. Administering errors: kesalahan pemberian obat ke pasien baik
oleh petugas farmasi mauoun perawat, misal obat yang diminta
untuk pasien A tp diberikan ke pasien B, obat intravena
diberikan via intramuskular, obat A diberikan obat B, tidak
sesuai jadwal obat, dll
27 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Pemantauan dan pencatatan efek samping obat (MESO)
DEFINISI OPERASIONAL Efek samping obat adalah respons terhadap obat yang merugikan
dan tidak diinginkan, terjadi pada dosis yang biasanya digunakan
pada manusia untuk pencegahan, diagnosa atau terapi penyakit atau
untuk modifikasi fungsi fisiologi (Pedoman monitoring efek
samping obat bagi tenaga kesehatan, BPOM RI, 2012)
TUJUAN Memantau dan memonitoring efek samping obat
DIMENSI MUTU Keselamatan, keamanan dan kenyamanan
DASAR PEMIKIRAN Pedoman akreditasi RS
NUMERATOR Jumlah pasien yang mengalami efek samping obat
DENOMINATOR -
FORMULA PENGUKURAN -
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN Seminggu sekali dan setiap kejadian
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Laporan kejadian
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi farmasi
PUBLIKASI DATA Internal
28 | P a g e
PELAYANAN RADIOLOGI
JUDUL INDIKATOR Pemeriksaan CT Scan Kepala pada pasien stroke < 1 Jam
DEFINISI OPERASIONAL Pemeriksaan CT SCAN Kepala pada pasien stroke infark adalah
tenggang waktu mulai pasien difoto sampai menerima hasil.
TUJUAN Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi
DIMENSI MUTU Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 1014/Menkes/SK/XI/2008
NUMERATOR Jumlah pemeriksaan CT Scan kepala pada pasien Stroke Infark
yang dilakukan < 1 jam
DENOMINATOR Jumlah pemeriksaan CT Scan kepala pada pasien Stroke Infark
yang dilakukan < 1 jam
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah pemeriksaan CT Scan kepala pada pasien Stroke Infark
yang dilakukan < 1 jam ÷ Jumlah seluruh pemeriksaan CT Scan
kepala pada pasien Stroke Infark yang dilakukan < 1 jam) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Retrospektif
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN 1 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 1 minggu
STANDAR 100 %
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Survey waktu tunggu radiologi
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi radiologi
PUBLIKASI DATA Internal
29 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Radiologi
DEFINISI OPERASIONAL Waktu lapor hasil tes kritis radiologi adalah waktu yang diperlukan
untuk memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah
keluar hasil pemeriksaan dan mulai dibaca oleh dokter spesialis
radiologi sampai hasilnya diterima oleh dokter yang mengirim (lisan
atau tulisan).
Standar: harus diterima oleh dokter yang mengirim dalam waktu
kurang dari 60 (enam puluh) menit baik secara lisan maupun tulisan.
Untuk lisan harus ada bukti TBaK (Tulis, Baca, Konfirmasi) yang
dituliskan di rekam medik
Yang dimaksud dengan kritis adalah adalah hasil pemeriksaan yang
termasuk dalam kategori kritis yang ditetapkan dengan kebijakan RS.
RED Category Condition adalah keadaan yang masuk dalam kondisi
kategori kritis atau yang memerlukan penatalaksanaan segera
Waktu tunggu yang memanjang dapat berakibat:
- Menurunkan kepercayaan terhadap layanan radiologi
- Memperpanjang diagnosa dan terapi penderita
30 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto di rawat jalan
DEFINISI OPERASIONAL Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto adalah tenggang waktu
mulai pasien difoto sampai dengan menerima hasil yang sudah
diekspertise
TUJUAN Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi
DIMENSI MUTU Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM
NUMERATOR Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto di rawat
jalan dalam 1 minggu
DENOMINATOR Jumlah pasien rawat jalan yang difoto thorax dalam minggu tersebut
FORMULA PENGUKURAN Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto di rawat
jalan ÷ Jumlah pasien rawat jalan yang difoto thorax
METODOLOGI PENGUMPULAN Retrospektif
DATA
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN 1 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 1 minggu
STANDAR ≤ 3 jam
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Survey waktu tunggu radiologi
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi radiologi
PUBLIKASI DATA Internal
JUDUL INDIKATOR Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto di rawat inap
DEFINISI OPERASIONAL Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto adalah tenggang waktu
mulai pasien difoto sampai menerima hasil yang sudah diekspertise
TUJUAN Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi
DIMENSI MUTU Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto di rawat
inap dalam 1 minggu
DENOMINATOR Jumlah pasien rawat inap yang difoto thorax dalam minggu tersebut
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto di
rawat inap ÷ Jumlah pasien rawat inap yang difoto thorax) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Restrospektif
DATA
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN 1 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 1 minggu
STANDAR ≤ 3 jam
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Survey waktu tunggu radiologi
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi radiologi
PUBLIKASI DATA Internal
31 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kejadian kegagalan hasil foto rontgen
DEFINISI OPERASIONAL Kegagalan hasil foto rontgen adalah kerusakan foto yang tidak dapat
dibaca
TUJUAN Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan rontgen
DIMENSI MUTU Efektifitas dan efisiensi
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM, IAK
NUMERATOR Jumlah foto rusak yang tidak dapat dibaca dalam seminggu
DENOMINATOR Jumlah seluruh pemeriksaan foto dalam seminggu
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah foto rusak yang tidak dapat dibaca ÷ Jumlah seluruh
pemeriksaan foto) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN Setiap minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR ≤ 2%
METODOLOGI ANALISA DATA Statisitik
SUMBER DATA Register radiologi
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi radiologi
PUBLIKASI DATA Internal
32 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kepuasan pelanggan
DEFINISI OPERASIONAL Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas terhadap pelayanan
radiologi
TUJUAN Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan radiologi
DIMENSI MUTU Kenyamanan
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan pasien yang disurvey
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang disurvey (minimal n=50)
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan pasien yang disurvey ÷
Jumlah seluruh pasien yang disurvey) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Survey
DATA
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN 3 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR ≥ 80%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Kuesioner
PJ PENGUMPUL DATA Humas
PUBLIKASI DATA Internal
INSTALASI GIZI
33 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
DEFINISI OPERASIONAL Sisa makanan adalah porsi makanan yang tersisa yang tidak
dimakan oleh pasien (sesuai pedoman asuhan gizi rumah sakit)
TUJUAN Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan instalasi gizi
DIMENSI MUTU Efektifitas dan efisiensi
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR Jumlah kumulatif porsi sisa makanan dari pasien yang disurvey
DENOMINATOR Jumlah pasien yang disurvey dalam seminggu
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah kumulatif porsi sisa makanan dari pasien yang disurvey ÷
Jumlah pasien yang disurvey dalam seminggu) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus
DATA
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN Setiap minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR ≤ 20%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Laporan sisa makanan
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi gizi
PUBLIKASI DATA Internal
34 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Monitoring Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Catering
dan Snack
DEFINISI OPERASIONAL Dilakukan monitoring terhadap kualitas produk catering dan snack
yang disediakan oleh pihak ketiga .
Kriteria penilaian terdiri dari :
1. Kualitas produk : Perfomance (penyajian), Durability (daya tahan),
dan Feature (variasi).
2. Kualitas Pelayanan terdiri dari Tangibles (penampilan karyawan),
Reliability (waktu pengantaran/kesesuaian permintaan),
Responsive (daya tanggap), Assurance (kepercayaan)
TUJUAN Tergambarnya kualitas pelayanan gizi oleh pihak ketiga
DIMENSI MUTU Keamanan, efisiensi
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR Bobot :
Perfomance (penyajian) 20
Durability (daya tahan) 20
Feature (variasi) 10
Tangibles (penampilan karyawan) 10
Reliability (waktu pengantaran/kesesuaian permintaan) 10
Responsive (daya tanggap) 15
Assurance (kepercayaan) 15
DENOMINATOR Nilai
3-4 = catering dapat dilanjutkan pelayanannya
2,1-<3 = catering dapat dilanjutkan pelayanannya dengan evaluasi
berkala, apabila selama tiga periode berturut-turut tidak ada
perubahan atau kualitas menurun maka pelayanan catering tidak
dapat dilanjutkan
≤ 2 = catering tidak dapat dilanjutkan pelayanannya
FORMULA PENGUKURAN Bobot x Nilai = Total
Nilai Akhir : Total / 3
METODOLOGI PENGUMPULAN Survey
DATA
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN Setiap minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA Per Periode (Makan 2 minggu, Snack 1 minggu)
STANDAR Nilai 4 : sangat baik
Nilai 3 : baik
Nilai 2 : cukup
Nilai 1 : kurang
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Survey
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi gizi
PUBLIKASI DATA Internal
35 | P a g e
REHABILITASI MEDIK
JUDUL INDIKATOR Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang
direncanakan
DEFINISI OPERASIONAL Drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang direncanakan
adalah pasien yang tidak tersedia meneruskan program rehabilitasi
yang direncanakan
TUJUAN Tergambarnya kesinambungan pelayanan rehabilitasi sesuai yang
direncanakan
DIMENSI MUTU Kesinambungan pelayanan dan efektifitas
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR Jumlah pasien yang drop out dalam seminggu
DENOMINATOR ∑ seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi medik dalam 1 minggu
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah pasien yang drop out ÷ Jumlah seluruh pasien yang
diprogram rehabilitasi medik) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA Sensus
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA Setiap minggu
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR ≤ 50%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Buku registrasi rehabilitasi medik
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi rehabilitasi medik
PUBLIKASI DATA Internal
36 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kepuasan pelanggan
DEFINISI OPERASIONAL Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan rehabilitasi medik
TUJUAN Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan rehabilitasi
medik
DIMENSI MUTU Kenyamanan
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan pasien yang disurvey
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang disurvey (minimal n=50)
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan pasien yang disurvey ÷
Jumlah seluruh pasien yang disurvey) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Survey
DATA
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN 3 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR ≥ 80%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Kuesioner
PJ PENGUMPUL DATA Humas
PUBLIKASI DATA Internal
37 | P a g e
REKAM MEDIS
38 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Rawat Inap 2x24 Jam
setelah pasien pulang
DEFINISI OPERASIONAL Pengembalian Rekam Medik Lengkap dalam 2x24 jam yang
dimaksud adalah jumlah dokumen rekam medik pasien rawat inap
yang diisi lengkap dan dikembalikan ke pengelola rekam medik
dalam waktu 2x24 jam setelah pasien pulang.
TUJUAN Tergambarnya tanggung jawab pemberi pelayanan dalam
pengembalian rekam medis tepat waktu.
DIMENSI MUTU Efektivitas dan Mutu Pelayanan
DASAR PEMIKIRAN Pedoman Teknis Penilaian Kinerja Individu Direktur Utama RS
NUMERATOR Jumlah dokumen rekam medis yang diisi lengkap dan dikembalikan
dalam waktu 2x24 jam setelah pasien pulang
DENOMINATOR Jumlah seluruh dokumen rekam medis pasien rawat inap
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah dokumen rekam medis yang diisi lengkap dan dikembalikan
dalam waktu 2x24 jam setelah pasien pulang ÷ Jumlah seluruh
dokumen rekam medis pasien rawat inap) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Retrospektif
DATA
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN 1 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR >70%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Rekam Medis
PJ PENGUMPUL DATA Kepala bagian rekam medik
PUBLIKASI DATA Internal
39 | P a g e
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR >80%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Rekam Medis
PUBLIKASI DATA Internal
40 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kecepatan pelayanan admisi pelayanan rawat jalan ≤ 10 menit
DEFINISI OPERASIONAL Dokumen rekam medis rawat jalan adalah dokumen rekam medis
pasien baru atau pasien lama yang digunakan pada pelayanan rawat
jalan. Waktu penyediaan dokumen rekam medik rawat jalan mulai
dari pasien mendaftar sampai rekam medis disediakan/ditemukan
petugas
TUJUAN Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran rawat jalan
DIMENSI MUTU Efektifitas, efisiensi dan kenyamanan
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis sampel rawat jalan yang
diamati
DENOMINATOR Total sampel penyediaan rekam medis sampel rawat jalan yang diamati
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis ÷ Total sampel
penyediaan rekam medis sampel rawat jalan yang diamati) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Survey
DATA
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA 3 minggu
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR 85 %
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Survey
PJ PENGUMPUL DATA Kepala bagian rekam medis
PUBLIKASI DATA Internal
41 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Penyelesain pembuatan Resume Medis & Surat Keterangan
Diagnosa Untuk Asuransi
DEFINISI OPERASIONAL Resume Medis dan Surat Keterangan Diagnosa berkaitan dengan
kepentingan Asuransi harus diisi lengkap dan selesai ≤3hari.
TUJUAN Tergambarnya kecepatan pelayanan terkait dengan pihak ketiga
DIMENSI MUTU Kesinambungan pelayanan
DASAR PEMIKIRAN Mutu RSY
NUMERATOR Resume Medik dan Surat Keterangan Diagnosa yang terisi lengkap
DENOMINATOR Seluruh Resume Medik dan Surat Keterangan Diagnosa
FORMULA PENGUKURAN (Resume Medik dan Surat Keterangan Diagnosa yang terisi lengkap
÷ Seluruh Resume Medik dan Surat Keterangan Diagnosa) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Retrospektif
DATA
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN 1 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR 90%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Rekam medis
PJ PENGUMPUL DATA Bagian rekam medis
PUBLIKASI DATA Internal
42 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Laporan demografi penyakit Stroke Infark
DEFINISI OPERASIONAL Sroke Infark adalah suatu keadaan hilangnya fungsi-fungsi otak
dengan cepat, karena gangguan suplai darah ke otak. Hal ini terjadi
karena berkurangnya aliran darah dikarenakan oleh penyumbatan.
TUJUAN Menggambarkan pola penyakit Stroke Infark
DIMENSI MUTU Kesinambungan pelayanan
DASAR PEMIKIRAN IAM
NUMERATOR -
DENOMINATOR -
FORMULA PENGUKURAN -
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA 1 minggu
FREKUENSI ANALISA DATA 1 minggu
STANDAR -
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Rekam medis
PJ PENGUMPUL DATA Bagian rekam medis
PUBLIKASI DATA Internal
43 | P a g e
DIREKTORAT KEPERAWATAN
RAWAT INAP MEDIKAL
44 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kejadian luka dekubitus (yang didapat di RS)
DEFINISI OPERASIONAL Pasien yang menderita luka dekubitus yang didapat di RS grade II atau
lebih.
Luka dekubitus: luka pada kulit dan/atau jaringan dibawahnya yang terjadi
di rumah sakit karena tekanan yang terus menerus akibat tirah baring.
Tirah baring: penderita yang berbaring total (tidak dapat bergerak) dan
bukan karena instruksi pengobatan.
Angka pasien dengan dekubitus adalah banyaknya penderita yang menderita
dekubitus dan bukannya banyaknya kejadian dekubitus.
Perkecualian: luka lecet yang bukan disebabkan oleh tekanan berat badan
penderita.
Lokasi lecet ini juga tidak jarang terletak pada daerah-daerah
bawah/samping tubuh penderita yang terkena tekanan.
TUJUAN Melihat angka kejadian luka dekubitus di Rumah Sakit
DIMENSI MUTU Keselamatan dan kenyamanan
DASAR PEMIKIRAN IKI Direktur utan dan Kepala Balai
NUMERATOR Jumlah pasien yang mengalami dekubitus baru
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien tirah baring
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah pasien yang mengalami dekubitus baru ÷ Jumlah seluruh pasien
tirah baring) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus harian
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA 1 minggu
FREKUENSI ANALISA DATA 1 minggu
STANDAR 0%
METODOLOGI ANALISA DATA Interpretasi data
SUMBER DATA Rekam medis
PJ PENGUMPUL DATA Bagian Perawatan
PUBLIKASI DATA Internal Eksternal
45 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kematian pasien > 48 jam
DEFINISI OPERASIONAL Kematian pasien > 48 jam adalah kematian yang terjadi sesudah
periode 48 jam setelah pasien rawat inap masuk rumah sakit
TUJUAN Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit yang
aman dan efektif
DIMENSI MUTU Keselamatan dan efektifitas
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Minimal
RS
NUMERATOR Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dalam
seminggu
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam seminggu
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dalam
seminggu ÷ Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam seminggu) ×
100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN Setiap minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 1 minggu
STANDAR ≤ 2.5% (NDR ≤ 25/1000, Indonesia)
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Rekam medis
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi rawat inap
PUBLIKASI DATA Internal
46 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kepuasan pelanggan
DEFINISI OPERASIONAL Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan rawat inap
TUJUAN Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan ranap
DIMENSI MUTU Kenyamanan
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008, IAM
NUMERATOR Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan pasien yang disurvey
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang disurvey (minimal n=50)
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan pasien yang disurvey ÷
Jumlah seluruh pasien yang disurvey) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Retrospektif
DATA
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN 3 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR ≥ 90%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Survey
PJ PENGUMPUL DATA Humas
PUBLIKASI DATA Internal
JUDUL INDIKATOR Pasien ranap tuberkulosis yang ditangani dengan strategi DOTS
DEFINISI OPERASIONAL Pelayanan ranap tuberkulosis dgn strategi DOTS adalah pelayanan
tuberculosis dengan 5 strategi penanggulangan tuberculosis nasional.
Penegakan diagnosis dan follow up pengobatan pasien tuberculosis
harus melalui pemeriksaan mikroskopis tuberculosis, pengobatan
harus menggunakan paduan obat anti tuberculosis nasional, dan
semua pasien yang tuberculosis yang diobati
dievaluasi secara kohort sesuai dengan penanggulangan nasional
TUJUAN Terselenggaranya pelayanan rawat inap bagi pasien tuberculosis
dengan strategi DOTS
DIMENSI MUTU Akses, efisiensi
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR ∑ pasien ranap tuberculosis yang ditangani dengan strategi DOTS
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien ranap tuberculosis yang ditangani di rumah
sakit dalam waktu 3 minggu
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah pasien ranap tuberculosis yang ditangani dengan strategi
DOTS ÷ Jumlah seluruh pasien ranap tuberculosis yang ditangani di
rumah sakit dalam waktu 3 minggu) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA 3 minggu
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR 100%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Registrasi ranap, TB 03 UPK
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi rawat inap
PUBLIKASI DATA Internal
47 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kelengkapan asesmen awal medis di rawat inap
DEFINISI OPERASIONAL Asesmen awal adalah proses mengumpulkan informasi dan data
yang dibutuhkan, yang diperoleh dari pasien untuk merencanakan
tindakan pengobatan selama proses perawatan.
Asesmen awal medis dianggap lengkap adalah formulir telah diisi
lengkap oleh dokter dalam waktu ≤ 24 jam sejak pasien dirawat
inap, meliputi: data subjektif minimal keluhan utama, data objektif
minimal pemeriksaan fisik, diagnosa, planning, tercantum tanda
tangan DPJP beserta tanggal dan jam.
TUJUAN Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan untuk memulai proses
pelayanan
DIMENSI MUTU Kesinambungan pelayanan
DASAR PEMIKIRAN Standar Akreditasi RS 2012, IAK
NUMERATOR Jumlah asesmen awal medis lengkap ≤ 24 jam yang disurvey dalam
1 minggu
DENOMINATOR Jumlah asesmen awal medis yang disurvey dalam 1 minggu
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah asesmen awal medis lengkap ≤ 24 jam yang disurvey ÷
Jumlah asesmen awal medis yang disurvey) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Retrospektif
DATA
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA 1 minggu
FREKUENSI ANALISA DATA 1 minggu
STANDAR 100%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Rekam medis rawat inap
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi rawat inap
PUBLIKASI DATA Internal
48 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kesalahan transfusi
DEFINISI OPERASIONAL Kesalahan transfusi adalah kesalahan karena salah golongan darah
atau salah jenis darah
TUJUAN Tergambarnya pelayanan transfusi yang aman bagi pasien
DIMENSI MUTU Keamanan dan keselamatan pasien
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Minimal
RS
NUMERATOR Jumlah kesalahan transfusi dalam seminggu
DENOMINATOR Jumlah seluruh transfusi dalam minggu tersebut
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah kesalahan transfusi ÷ Jumlah seluruh transfusi) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN 1 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA Jumlah kesalahan transfusi dalam seminggu
STANDAR 0%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Laporan transfusi
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi rawat inap
PUBLIKASI DATA Internal
49 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kepatuhan verifikasi instruksi verbal melalui telefon
diverifikasi (TBK)
DEFINISI OPERASIONAL Verifikasi instruksi verbal adalah verifikasi yang dilakukan pada
instruksi secara verbal pertelpon dengan memberikan cap verifikasi
(TBK)
TUJUAN Sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar
pemberi layanan
DIMENSI MUTU Keselamatan pasien
DASAR PEMIKIRAN Permenkes No. 1691/Menkes/PER/VIII/2011
NUMERATOR Jumlah pelaporan pasien melalui telpon pada DPJP yang dilakukan
verifikasi.
DENOMINATOR Jumlah pelaporan pasien melalui telpon pada DPJP
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah pelaporan pasien melalui telpon pada DPJP yang dilakukan
verifikasi ÷ Jumlah pelaporan pasien melalui telpon pada DPJP) ×
100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Retrospektif
DATA
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA 1 minggu
FREKUENSI ANALISA DATA 1 minggu
STANDAR 100%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Pengamatan/supervise, Rekam medis
PJ PENGUMPUL DATA Kepala bagian rawat inap, ICU, IGD
50 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kepatuhan hand hygiene / cuci tangan
DEFINISI OPERASIONAL HandHygiene adalah salah satu tindakan yang dilakukan untuk
mereduksi kejadian infeksi di rumah sakit dengan cuci tangan 6
langkah pada 5 momen.
TUJUAN Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi pasien
DIMENSI MUTU Keselamatan pasien
DASAR PEMIKIRAN Permenkes No. 1691/Menkes/PER/VIII/2011
NUMERATOR Jumlah pelaksanaan cuci tangan dengan langkah yang benar.
DENOMINATOR Jumlah tindakan yang seharusnya dilakukan cuci tangan dengan 6
langkah pada 5 momen.
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah pelaksanaan cuci tangan dengan langkah yang benar ÷
Jumlah tindakan yang seharusnya dilakukan cuci tangan dengan 6
langkah pada 5 momen) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Supervisi
DATA
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN 1 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 1 minggu
STANDAR 100%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Pengamatan/supervise, laporan insiden keselamatan pasien
PJ PENGUMPUL DATA Kepala bagian rawat inap, OK, ICU, IGD, Poli Klinik, Laborat,
Radiologi dan Rehabilitasi medik
PUBLIKASI DATA Internal
51 | P a g e
RAWAT INAP BEDAH
52 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kelengkapan asesmen pra-bedah di rawat inap
DEFINISI OPERASIONAL Asesmen pra-bedah adalah asesmen yang dilakukan oleh dokter
bedah sebelum dilakukan operasi
TUJUAN Mengidentifikasi kebutuhan pasien sebelum dilakukan operasi
DIMENSI MUTU Kesinambungan pelayanan
DASAR PEMIKIRAN Standar Akreditasi RS 2012,IAK
NUMERATOR Jumlah pasien yang dilakukan asesmen pra-bedah dalam 1 minggu
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang akan mengalami pembedahan dalam 1
minggu
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah pasien yang dilakukan asesmen pra-bedah dalam 1 minggu
÷ Jumlah seluruh pasien yang akan mengalami pembedahan dalam 1
minggu) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Retrospektif
DATA
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN 1 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 1 minggu
STANDAR 100%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Rekam medis rawat inap
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi rawat inap
PUBLIKASI DATA Internal
53 | P a g e
RAWAT INAP KEBIDANAN
54 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Pertolongan persalinan melalui seksio caesaria
DEFINISI OPERASIONAL Sectio caesaria adalah tindakan persalinan melalui pembedahan
abdominal baik elektif maupun emergensi
TUJUAN Tergambarnya pertolongan di rumah sakit yang sesuai dengan
indikasi dan efisien.
DIMENSI MUTU Efektifitas, keselamatan dan efisiensi
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Minimal
Rumah Sakit
NUMERATOR Jumlah persalinan dengan sectio caesaria dalam seminggu
DENOMINATOR Jumlah seluruh persalinan dalam seminggu
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah persalinan dengan sectio caesaria dalam seminggu ÷ Jumlah
seluruh persalinan dalam seminggu) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN Setiap minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR ≤ 20%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Rekam medis
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi rawat kebidanan
PUBLIKASI DATA Internal
55 | P a g e
PASOSMED
56 | P a g e
DIREKTORAT UMUM
SDM & UMUM
57 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun
DEFINISI OPERASIONAL Pelatihan adalah semua kegiatan peningkatan kompetensi karyawan
yang dilakukan baik di rumah sakit ataupun di luar rumah sakit yang
bukan merupakan pendidikan formal. Minimal per karyawan 20 jam
per tahun.
TUJUAN Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap kualitas sumber
daya manusia
DIMENSI MUTU Kompetensi teknis
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Minimal
Rumah Sakit
NUMERATOR Jumlah karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam per
tahun
DENOMINATOR Jumlah seluruh karyawan rumah sakit
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam per
tahun ÷ Jumlah seluruh karyawan rumah sakit) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN 1 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 6 minggu
STANDAR ≥ 60%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA SDM
PJ PENGUMPUL DATA Kepala bagian SDM
PUBLIKASI DATA Internal
58 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala
DEFINISI OPERASIONAL Usulan kenaikan berkala adalah kenaikan gaji secara periodik sesuai
peraturan kepegawaian yang berlaku
TUJUAN Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap tingkat
kesejahteraan pegawai
DIMENSI MUTU Efektifitas, kenyamanan
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Minimal
Rumah Sakit
NUMERATOR Jumlah pegawai yang diurus kenaikan gaji berkalanya tepat waktu
dalam setahun
DENOMINATOR Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya diurus kenaikan gaji
berkala dalam setahun
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah pegawai yang diurus kenaikan gaji berkalanya tepat waktu
dalam setahun ÷ Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya diurus
kenaikan gaji berkala dalam setahun) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN 1 tahun
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 1 tahun
STANDAR 100%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA SDM
PJ PENGUMPUL DATA Kepala bagian SDM
PUBLIKASI DATA Internal
60 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Peralatan laboratorium dan alat ukur yang lain yang
terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi
DEFINISI OPERASIONAL Kalibrasi adalah pengujian kembali terhadap kelayakan peralatan
laboratorium oleh Badan Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK)
TUJUAN Tergambarnya akurasi pelayanan
DIMENSI MUTU Keselamatan dan efektifitas
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Minimal
Rumah Sakit
NUMERATOR Jumlah seluruh alat laboratorium yang dikalibrasi tepat waktu dalam
setahun
DENOMINATOR Jumlah akat yang perlu dikalibrasi dalam setahun
FORMULA PENGUKURAN (∑seluruh alat laboratorium yang dikalibrasi tepat waktu dalam
setahun ÷ ∑ akat yang perlu dikalibrasi dalam setahun) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA Sensus
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA 1 tahun
FREKUENSI ANALISA DATA 1 tahun
STANDAR 100%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Buku register
PJ PENGUMPUL DATA Kepala bagian teknik pemeliharaan
PUBLIKASI DATA Internal
61 | P a g e
KEBERSIHAN DAN LINGKUNGAN
62 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kejadian kehilangan kendaraan di lingkungan RS
DEFINISI OPERASIONAL Tidak ada kejadian kehilangan kendaraan baik mobil/motor/sepeda
di lingkungan rumah sakit
TUJUAN Tergambarnya keamanan di lingkungan rumah sakit
DIMENSI MUTU Kenyamanan dan Keamanan
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR Kejadian kendaraan yang hilang di lingkungan rumah sakit
DENOMINATOR -
FORMULA PENGUKURAN -
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus harian
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN 4 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 4 minggu
STANDAR 0
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Survey supervisi
PJ PENGUMPUL DATA Ka Seksi Kebersihan dan Lingkungan
PUBLIKASI DATA Internal
63 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan parkir
DEFINISI OPERASIONAL Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan parkir di lingkungan rumah sakit
TUJUAN Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan parkir di
lingkungan rumah sakit
DIMENSI MUTU Kenyamanan
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008
NUMERATOR Jumlah kumulatif hasil penilaian pengunjung rs yang disurvey
DENOMINATOR Jumlah seluruh pengunjung rs yang disurvey (minimal n=50)
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah kumulatif hasil penilaian pengunjung rs yang disurvey ÷
Jumlah seluruh pengunjung rs yang disurvey) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA Survey
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN 4 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 4 minggu
STANDAR ≥ 80%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Kuesioner pengunjung rs
PJ PENGUMPUL DATA Kasie kebersihan lingkungan
PUBLIKASI DATA Internal
64 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kepatuhan Satpam menjalankan prosedur kunjungan diluar
jam besuk
DEFINISI OPERASIONAL Petugas satpam wajib melakukan pengawasan terhadap pengunjung
yang ingin besuk diluar jam besuk pasien. Terdapat prosedur yang
harus ditaati oleh pengunjung, antara lain menitipkan kartu identitas,
mendapat persetujuan dari perawat yang bertugas dan dicatat
waktu/lamanya berkunjung oleh satpam
TUJUAN Tergambarnya ketanggapan petugas satpam dalam mengawasi
kunjungan diluar jam besuk
DIMENSI MUTU Kenyamanan dan ketertiban
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM
NUMERATOR Jumlah kunjungan diluar jam besuk sesuai prosedur
DENOMINATOR Jumlah seluruh kunjungan di luar jam besuk
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah kunjungan diluar jam besuk sesuai prosedur /Jumlah
seluruh kunjungan di luar jam besuk) x 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Sensus harian
DATA
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN 4 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 4 minggu
STANDAR 100 %
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Survey harian
PJ PENGUMPUL DATA Kepala bagian keamanan dan kendaraan
PUBLIKASI DATA Internal
65 | P a g e
JUDUL INDIKATOR Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta jenazah
DEFINISI OPERASIONAL Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta jenazah adalah
waktu yang dibutuhkan mulai permintaan ambulance/kereta jenazah
diajukan oleh pasien/keluarga pasien di rumah sakit sampai
tersedianya ambulance/kereta jenazah. Maksimal 30 menit
TUJUAN Tergambarnya ketanggapan rumah sakit dalam menyediakan
kebutuhan pasien akan ambulance / kereta jenazah
DIMENSI MUTU Kenyamanan, keselamatan
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM
NUMERATOR Jumlah penyediaan ambulance yang tepat waktu
DENOMINATOR ∑ seluruh permintaan ambulance/kereta jenazah dalam 1minggu
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah penyediaan ambulance yang tepat waktu ÷ Jumlah seluruh
permintaan ambulance/kereta jenazah dalam seminggu) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA Sensus
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN 1 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 3 minggu
STANDAR 100%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Catatan penggunaan ambulance/kereta jenazah
PJ PENGUMPUL DATA Kepala bagian keamanan dan kendaraan
PUBLIKASI DATA Internal
66 | P a g e
PELAYANAN LINEN
JUDUL INDIKATOR Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap
DEFINISI OPERASIONAL Ketepatan waktu penyediaan linen adalah ketepatan penyediaan
linen sesuai dengan ketentuan waktu yang ditetapkan
TUJUAN Tergambarnya pengendalian dan mutu laundry
DIMENSI MUTU Efisiensi dan efektifitas
DASAR PEMIKIRAN Kepmenkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Minimal
Rumah Sakit
NUMERATOR Jumlah hari dalam 1 minggu dengan penyediaan linen tepat waktu
DENOMINATOR Jumlah hari dalam seminggu
FORMULA PENGUKURAN (Jumlah hari dalam 1 minggu dengan penyediaan linen tepat waktu
÷ Jumlah hari dalam seminggu) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN Survey
DATA
CAKUPAN DATA Sampel
FREKUENSI PENGUMPULAN 1 minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 1 minggu
STANDAR 100%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Linen
PJ PENGUMPUL DATA Kepala instalasi laundry
PUBLIKASI DATA Internal
67 | P a g e
KEUANGAN
PENAGIHAN
68 | P a g e
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN Setiap minggu
DATA
FREKUENSI ANALISA DATA 1 minggu
STANDAR ≥ 75%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Data tagihan
PJ PENGUMPUL DATA Bagian penagihan
PUBLIKASI DATA Internal
PERBENDAHARAAN
69 | P a g e
AKUNTANSI & ANGGARAN
70 | P a g e
PENGADAAN
71 | P a g e
NON DIREKTORAT
PURS
72 | P a g e
SRS
JUDUL INDIKATOR Tindak lanjut penyelesaian komplain
DEFINISI OPERASIONAL Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksi adalah
pelaksanaan tindak lanjut yang harus dilakukan oleh bagian humas
TUJUAN Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap komplain pasien
atau keluarga pasien
DIMENSI MUTU Efektifitas
DASAR PEMIKIRAN Mutu RSY
NUMERATOR Komplain yang berhasil diselesaikan
DENOMINATOR Total komplain
FORMULA PENGUKURAN (Komplain yang berhasil diselesaikan ÷ Total complain) × 100%
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA Sensus
CAKUPAN DATA Total
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA Setiap minggu
FREKUENSI ANALISA DATA 1 minggu
STANDAR 100%
METODOLOGI ANALISA DATA Statistik
SUMBER DATA Humas
PJ PENGUMPUL DATA SRS
PUBLIKASI DATA Internal
SISTEM INFORMASI
73 | P a g e
MANAJEMEN RISIKO
74 | P a g e
75 | P a g e
PERKUMPULAN “PERHIMPUNAN SANTO BORROMEUS”
RUMAH SAKIT SANTO YUSUP
lalan CikuEa No. 7 Telp. (022) 7208172 (Hunting) Fax (022) 7202419
E-mail : i o rssan o usu o
Bandung 40124
MEMUTUSKAN
PERTAMA : Menetapkan Kamus Indikator Unit Kerja di Rumah Sakit Santo Yusup
Tahun 2018 sebagaimana tersebut dalam Lampiran Surat Keputusan inl.
KEDUA . Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 Januari 2018 sampai dengan
31 Desember 2018.
KETIGA Surat Keputusan ini akan ditinjau kembali bilamana dikemudian hari
terdapat kekeliruan didalam penetapannya.
*+ ^
Fdr. Odilia Ba(â @p&K.M.MRS
Direktur