Sop Pengukuran Antropometri
Sop Pengukuran Antropometri
1. Tujuan
Tujuan dari pengukuran kesehatan adalah untuk mengetahui kondisi gizi dan status
kesehatan. Pengukuran berat badan digunakan untuk mengukur pertumbuhan secara
umum atau menyeluruh. Sedangkan tinggi badan digunakan untuk mengukur
pertumbuhan linier. Pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan dan lingkar
lengan) sebenarnya sangat mudah dilakukan namun juga sekaligus rawan terhadap bias
dan error data. Untuk menghindari bias dan error data maka hal yang perlu diperhatikan
adalah kualitas alat yang digunakan dan ketelitian pemeriksa dalam melakukan
pengukuran
a. Jelaskan kepada ibu/pengasuh tujuan dari pengukuran berat badan dan berikan
kesempatan untuk bertanya
b. Pastikan bahwa anak tidak menggunakan pakaian tebal, sandal, sepatu, tas, dll, agar
mendapatkan berat badan seakurat mungkin
a. Ketika alat timbang sudah menunjukkan angka 00.00 mintalah klien tersebut untuk
berdiri di tengah-tengah alat timbang.
b. Pastikan posisi badan klien dalam keadaan berdiri tegak, mata/kepala lurus ke arah
depan, kaki tidak menekuk.
c. Pemeriksa dapat membantu klien tersebut berdiri dengan baik di atas timbangan dan
untuk mengurangi gerakan klien yang tidak perlu yang dapat mempengaruhi hasil
penimbangan.
d. Setelah klien berdiri dengan benar, secara otomatis alat timbang akan menunjukkan
hasil penimbangan. Mintalah klien tersebut untuk turun dulu dari timbangan dan
pemeriksa harus segera mencatat hasil penimbangan tersebut
a. Mintalah klien untuk melepas sepatu atau sandal dan melepaskan hiasan atau
dandanan rambut atau jilbab yang mungkin dapat mempengaruhi hasil pengukuran
tinggi badan.
b. Pastikan klien tidak bergerak-gerak
c. Tempatkan kedua kaki klien secara merata dan bersamaan di tengah-tengah dan
menempel pada alat ukur/dinding.
d. Tempatkan tangan kanan anda sedikit di atas mata kaki klien pada ujung tulang
kering, tangan kiri anda pada lutut klien dan dorong ke arah papan ukur/dinding.
Pastikan kaki klien lurus dengan tumit dan betis menempel di papan ukur/dinding.
e. Mintalah klien untuk memandang lurus ke arah depan
f. Pastikan garis padang klien sejajar dengan tanah.
g. Dengan tangan kiri anda peganglah dagu klien. Dengan perlahan-lahan ketatkan
tangan anda.. Jangan menutupi mulut atau telinga klien. Pastikan bahu klien rata,
dengan tangan di samping, dan kepala, tulang bahu dan pantat menempel di papan
ukur/dinding.
h. Mintalah klien untuk mengambil nafas panjang
i. Dengan tangan kanan anda, turunkan meteran alat pengukur hingga pas di atas
kepala klien. Pastikan anda menekan rambut klien. Jika posisi klien sudah betul, baca
dan catatlah hasil pengukuran dengan desimal satu di belakang koma
1. IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan
tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat.
2. IMT 17,0 – 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan
tingkat ringan atau KEK ringan.
Contoh cara menghitung IMT:
Eko dengan tinggi badan 148 cm, mempunyai berat badan 38 kg.
38
-------------------- = 17,3
(1,48 X 1,48) m
Status gizi Eko adalah kurus tingkat ringan. Eko dianjurkan menaikkan berat badan sampai
menjadi normal antara 41- 54 kg dengan IMT 18,5 – 25,0.
PERHATIAN !
Seseorang yang termasuk kategori kekurangan berat badan tingkat ringan (KEK
ringan) sudah perlu mendapat perhatian untuk segera menaikkan berat badan.
PERHATIAN !
Seseorang dengan IMT > 25,0 harus berhati-hati agar berat badan tidak naik. Dianjurkan
untuk menurunkan berat badannya sampai dalam batas normal.