Anda di halaman 1dari 3

Pantai Karapyak

Pantai Karapyak merupakan pantai pasir putih yang berada di Desa Bagolo, Kecamatan
Kalipucang, Kabupaten Pangandaran. Pantai ini dekat dengan perbatasan provinsi Jawa Barat
dan Jawa Tengah, dimana pantai ini sangat dekat dengan Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa
Tengah. Dinamakan Pantai Karapyak karena karapyak merupakan tiruan suara ombak yang
menyapu karang di pantai ini. Bunyi karapyak juga disebabkan oleh ombak yang membawa
batu-batu kecil ke pinggir pantai dan menghantam batu karang. Pantai Karapyak terbilang
eksotis karena pantai serta lautnya yang bersih dan tidak ramainya wisatawan yang berkunjung.

A. Atraksi
Daya tarik utama Pantai Karapyak merupakan pantai dan laut itu sendiri. Pantai
Karapyak memiliki hamparan pasir putih yang tidak terlalu halus yang berasal dari
butiran-butiran kecil batu karang dan cangkang kerang. Saat air laut sedang surut,
karang-karang di pantai ini akan terlihat beserta biota laut di dalamnya seperti kepiting,
ikan, umang, dan kerang. Pantai Karapyak menghadap langsung ke Samudera Hindia
dengan air yang jernih kebiruan. Tidak ramainya pengunjung yang datang membuat
pantai ini cukup bersih. Sepanjang Pantai Karapyak ditumbuhi oleh pohon kelapa yang
menambah kesejukkan. Selain pantai, tebing-tebing yang curam juga menjadi daya
tarik pantai ini.

B. Aktivitas
Wisatawan tidak diperkenankan untuk berenang di Pantai Karapyak dikarenakan
ombak yang tinggi dan banyaknya karang sehingga dapat membahayakan wisatawan.
Namun, bermain di tepi pantai masih diperbolehkan saat air sedang surut sambil
memancing ikan yang terlihat di sela-sela karang. Aktivitas lain yang dapat dilakukan
adalah sightseeing dan berfoto. Selain aktivitas wisata, penelitian mengenai biota laut
juga dapat dilakukan di Pantai Karapyak.

C. Aksesibilitas
Untuk menuju Pantai Karapyak dari Jalan Raya Kalipucang dari arah timur mengambil
jalur kiri, jika dari arah Pantai Pangandaran mengambil jalur kanan. Tidak sulit
menemukan Pantai Karapyak karena petunjuk arah tersedia. Kondisi jalan menuju
Pantai Karapyak mulus beraspal sehingga mudah dilalui meskipun terdapat beberapa
tanjakan curam. Tidak terlihat adanya lampu penerang jalan di sepanjang jalan masuk
Pantai Karapyak namun penerangan berasal dari rumah warga setempat dan juga tidak
ada kendaraan umum yang menuju Pantai Karapyak.

D. Akomodasi
Pada sepanjang Pantai Karapyak terdapat beberapa penginapan dan pondok yang
dimiliki serta dikelola langsung oleh pemiliknya. Rata-rata dalam satu pondok terdapat
12 sampai 20 kamar dengan fasilitas berupa tempat tidur, kipas angina, dan kamar
mandi dalam.

E. Amenitas
Amenitas yang tersedia di Pantai Karapyak antara lain penginapan berupa pondok dan
penginapan, warung makan, tambal ban, bensin eceran yang semuanya merupakan
milik pribadi warga setempat serta adanya fasilitas umum rumah ibadah berupa masjid
dan mushola dan toilet umum. Sayangnya, kondisi toilet umum masih kurang baik
karena pada beberapa toilet masih kotor dan pintu yang tidak layak seperti bolong dan
tidak dapat dikunci. Sebagian besar warung makan, serta tambal ban dan bensin di
Pantai Karapyak hanya buka pada akhir pekan atau saat high season. Sepanjang Pantai
Karapyak disediakan banyak tempat sampah, tempat duduk, ayunan, dan beberapa spot
foto dengan latar belakang laut.

F. Identifikasi Industri Pariwisata


Usaha pariwisata yang teridentifikasi oleh tim peneliti di Pantai Karapyak antara lain
adalah usaha jasa makanan dan minuman dan penyediaan akomodasi. Baik jasa
makanan dan minuman dan penyediaan akomodasi dimiliki dan dikelola langsung oleh
penduduk setempat. Mereka sudah mendapatkan izin mendirikan bangunan di Pantai
Karapyak. Usaha penyediaan akomodasi berupa pondok dan penginapan mendapatkan
izin mendirikan usaha dan membayar pajak sesuai Pengumuman Nomor:
973/193.B/BPKD/2017 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pangandaran Nomor
45 Tahun 2016 Tentang Pajak Hotel. Untuk usaha jasa makanan dan minuman baik
warung makan yang menetap maupun pedagang kaki lima yang mobile memiliki izin
usaha dan tergabung dalam Paguyuban Pedagang Karapyak dan diwajibkan memiliki
kartu anggota dan rompi yang langsung diberi oleh pemerintah yang diusulkan oleh
Paguyuban Pedagang Karapyak yang diketuai oleh Bapak Sarwiyan. Rompi hanya
diberikan untuk pedagang yang tidak menetap seperti pedagang kaki lima. Usaha
warung makan tidak memiliki sertifikat mendirikan usaha, hanya sertifikat mendirikan
bangunan, sehingga mereka membayar pajak berupa pajak bumi dan bangunan setiap
tahunnya.

Anda mungkin juga menyukai