PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ternak lebah madu di Indonesia mulai dirintis dan dipelopori oleh
Rijkeuns, seorang warga negara Belanda pada tahun 1841. Peluang usaha untuk ternak lebah
madu di Indonesia sangat besar, karena Indonesia memiliki hutan alam yang sangat luas, sekitar
133 juta hektar dengan beraneka ragam jenis tanaman yang berbunga secara bergantian
sepanjang tahun. Tanaman tersebut merupakan habitat ideal untuk usaha ternak lebah madu.
Lebah madu merupakan salah satu sumber daya hutan yang potensial untuk
dikembangkan dalam pembudidayaannya. Hal ini disebabkan karena sumber pakan lebah yang
melimpah (hampir semua tumbuhan yang menghasilkan bunga dapat dijadikan sebagai sumber
pakan) baik yang berasal dari tanaman hutan, tanaman pertanian maupun tanaman perkebunan.
Usaha ternak lebah madu merupakan usaha pengembangan dan penjualan produk hasil ternak
lebah madu. Usaha tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan produk madu yang terus
meningkat. Besarnya permintaan terhadap madu belum dapat diimbangi oleh kemampuan
industri perlebahan dalam meningkatkan produksi madu, sehingga untuk mengatasi kondisi
Budidaya lebah madu dapat memberikan manfaat langsung dengan pemanfaatan produk
yang dihasilkan dari lebah madu seperti madu, royal jelly, tepung sari (bee polen),lilin, perekat
(propolis) dan racun madu. Selain itu juga budidaya lebah madu dapat memberikan manfaat
tidak langsung yaitu yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya hutan, peningkatan
produktifitas tanaman melalui simbiosis yang saling menguntungkan antara tanaman dan lebah madu
karena dalam mencari makanan lebah madu akan membantu proses penyerbukan bunga tanaman.
1
Desa Kloangpopot adalah salah satu desa penyangga kawasan konservasi SM Egon
Ilimedo sangat potensial untuk dimanfaatkan beternak lebah. Hutan yang masih terhampar, areal
perkebunanan yang membentang, merupakan lahan subur untuk beternak lebah. Idealnya adalah
lahan perkebunan atau taman bunga seperti perkebunan kopi, Coklat, mangga,Kemiri, kaliandra,
dll. Jenis pohon tersebut akan berbunga banyak dan dalam waktu yang relatif lama
Dari pemaparan diatas kami warga desa kloangpopot dan difasiliatasi oleh Balai Besar
KSDA NTT saat ini telah terbentuk Kelompok Tani Hutan pada tanggal….bulan Mei 2018
dengan nama Kelompok Tani Hutan “Maju Bersama” sebagai bentuk upaya kami dalam
menggiatkan usaha ternak budidaya lebah madu secara berkelompok ditingkat pedesaan guna
Kelompok Tani Hutan Maju Bersama telah dikukukan menjadi kelompok tani kelas
pemula oleh dinas pertanian Kabupaten Sikka pada tanggal 02 bulan Juni Tahun 2018. Anggota
KTH Maju Berama berjumlah 20 orang warga masyarakat desa kloangpopot yang bermukim
disekitar kawasan Hutan SM Egon Ilimedo. Anggota KTH telah dibekali pengetahan dan
keterampilan budidaya lebah madu melalui kegiatan pelatihan keterampilan bagi Kelompok
masysrakat di daerah penyangga kawasan konservasi oleh Balai Besar KSDA NTT pada tanggal
Dasar pembentukan KTH ini berangat dari kondisi sosial ekonomi di desa Kloangpopot
Kecamatan Doreng Kabupaten Sikka yang masih banyak berada di bawah garis kemiskinan.
Disamping itu,sumber daya manusia dan sumberdaya alam yang sangat potensial untuk
dikembangkan namun belum dimanfaatkan secara maksimal membuat kami membentuk KTH
untuk melaksanakan usaha secara bersama dalam memaksimalkan sumberdaya yang ada guna
2
Berangkat dari pemikiran tersebut kami menyusun proposal ini sebagai upaya dalam
mendapatan modal usaha yang akan kami gunakan untuk membiayai kegiatan usaha bersama
budidaya lebah madu yang terwadahi dalam Kelompok Tani hutan (KTH) maju bersama di desa
1. Maksud
2. Tujuan
C. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan Budidaya Lebah Madu ini adalah pengadaan peralatan (peralatan utama,
penanganan pascapanen dan pemasarannya serta analisa usaha budidaya lebah madu.
3
II. RISALAH UMUM
Lebah madu merupkan insekta penghasil madu yang telah lama dienal manusia. Sejak
zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon dan tempat-
tempat lain untuk diambil madunya. Lebah juga menghasilkan produk yang sangat
dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) dan sebagainya.
Selanjutnya manusia mulai membudidayakan dengan memakai gelodog kayu dan pada saat
Perkembangan budidaya lebah madu di Indonesia mulai dikenal sejak dipelopori oleh
Rijkeuns, seorang bangsa belanda pada tahun 1841, namun perkembangannya sangat jauh
tertinggal apabila dibandingkan dengan kegiatan serupa yang ada di Negara Australia,
tawongung, gambreng, di Sumatera barat disebut labah gadang, gantuang, kabau, jawi dan
sebagainya. Di Kalimantan disebut wani dan di tataran Sunda orang menyebutnya tawon
Dari kegiatan budidayanya, jenis lebah madu dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
1) Apis cerana
Apis cerana merupakan lebah madu yang banyak tersebar di wilayah asia antara
4
jenis Apiscerana dapat dibudidayakan secara tradisional dalam glodok maupun
dan air mencukupi lebah madu ini dapat dipanen tiga kali dalam 1 tahun dengan
2) Apis mellifera
Apis mellifera merupakan lebah madu yang berasal dari Italia, tetapi lebah
madu jenis ini dapat beradaptasi dengan baik untuk dikembangkan di Indonesia
apabila sumber pakan dan air mencukup, lebah madu jenis ini dapat
Jenis lebah madu yang belum bisa dibudidayakan adalah Apis dorsata dan
Apisflorea, jenis lebah madu ini sangat sulit untuk dibudidayakan karena masih
bersifat liar,bersifat sangat ganas dan belum ada teknologi yang bisa merekayasa
tempat hidupnya, sehingga apabila dibudidayakan jenis lebah madu ini tidak betah
1) Ada sumber makanan ( madu / bunga, tepungsari / pollen / bunga) ada tanaman
berbunga
2) Bibit lebah madu yang baik, yaitu anggota koloni banyak, dalam satu stup / sarang
5
III. RENCANA USAHA KELOMPOK
1. Jenis Usaha
Sesuai dengan pertimbangan prinsip analisis SWOT yang telah banyak di terapkan
Dengan kondisi sumber daya manusia yang rata – rata adalah petani yang bermukim
disekitar kawasan hutan serta sumberdaya alam yang mendukung ketersediaan pakan
bagi ternak lebah, maka kami mempertimbangkan dan kemudian menetapakan jenis
usaha ternak budidaya lebah sebagai usaha bersama kelompok Tani Hutan Maju
Bersama.
Secara umum, warga desa kloangpopot khususnya anggota KTH Maju Bersama
keorganisasian serta keterampilan teknis budidaya lebah madu. Namun demikian hal
ini dapat teratasi dengan bantuan dari Balai Besar KSDA NTT yang telah melatih
teknik budidaya lebah madu serta bantuan dari Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan
Doreng dan Petugas dari resort Konservasi SM Egon Ilimedo yang selalu
6
c. Pertimbangan Peluang ( Oportunities )
Melihat pangsa pasar yang masih terbuka lebar hal ini di tandai dengan permintaan
madu sebagai bahan baku produk makanan, obat-obatan maupun kosmetik. Selaian itu
belum ada usaha peternak budidaya lebah madu di kabupaten Sikka menjadikan usaha
budidaya lebah madu memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan keuntungan
Ancaman dan kendala yang akan dihadapi kedepan adalah kemungkinan munculnya
pengusaha budidaya lebah madu yang lain dikabupaten sikka namun hal ini dapat
magang/studibanding kelokasi budidaya lebah madu yang sudah berhasil. Selain itu
peningkatan kualitas dari produk lebah madu yang dihasilkan mulai dari pemanenan
3. Pengelolaan Usaha
Pengelolaan usaha akan kami lakukan dengan cara usaha bersama yang kami bagi
Setelah melakukan analis SWOT maka jenis usaha yag dipilih adalah usaha
7
Setelah kami mempertimbangkan berbagai hal terkait pemilihan lokasi usaha
ternak lebah madu, kami memilih lokasi usaha pada lahan milik Bapak Ambrosius
maupun melalui usulan kepada berbagai sumber antara lain melalui instansi
kabupaten, propinsi dan pusat) dana swadaya kelompok yang terkumpul masih
b. Tahap perintisan
Usaha budidaya lebah madu ini adalah usaha bersama maka pada tahap awal kami
bersepakat untuk setiap anggota wajib memburu satu koloni lebah madu yang di
ambil dari alam utuk dipidahkan dalam stup dan ditempakan pada lokasi yang telah
disepakati bersama.
c. Tahap Promosi
Setelah lebah madu mulai memproduksi Upaya promosi kami lakukan melalui
penyebaran brosur dan memanfaatkan media sosial yang ada saat ini.
d. Tahap Penjualan
Untuk mengatur penjualan kami telah menetapkan petugas atau unit usaha yang telah
kami tunjuk sesuai kesepakatan. Penjualan produk lebah berupa madu dilakukan
8
e. Perhitungan Analisa kelayakan Usaha
pada usaha budidaya lebah madu, adapun analisis kelayakan dapat diketahui dengan
mengetetahui tingat break event point (BEP), benefit cost ratio (BC Ratio) dan return
of investment (ROI)
BEP dipakai untuk mengatahui tingkatan volume produksi dan harga produk
rata-rata dimana para pelaku usaha budidaya lebah madu dapat menutup semua
BEP tercapai apabila biaya produksi sama dengan nilai jual produk yang
dihasilkan oleh lebah madu (madu,lilin dan bee pollen), BEP dirumuskan
sebagai berikut :
dalam kegiatan usaha budidaya lebah madu. B/C ratio pada kegiatan usaha
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
B/C =
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
yang dipergunakan dalam kegiatan usaha budidaya lebah madu, adapun ROI
9
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
ROI = x 100 %
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑠𝑖
Dalam pengelolaannya, kami membagi hasil Usaha dengan cara bagi hasil dengan
menggunakan azaz keadilan distributive yakni membagi hasil usaha sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab sehingga tidak di bagi rata. 90 % dari keuntungan bersih
2. Waktu Pembagian
Waktu pembagian hasil usaha kami lakukan setiap satu tahun sekali.
Rencana Anggaran dalam usaha Budidaya Lebah Madu adalah sebagai berikut :
Asumsi-asumsi :
1. Waktu analisa usaha : 1 tahun
2. Jenis lebah : Apis Cerana
3. Kekuatan peralatan produksi : 3 tahun
4. Pendapatan yang berasal dari Penambahan jumlah koloni hasil penangkaran : tidak
diperhitungkan
5. Lama penggembalaan lebah : 3 bulan per tahun
6. Jumlah periode panen dalam 1 tahun : 4 kali.
7. Penyusutan alat produksi : 30 % tahun
10
RENCANA ANGGRAN BELANJA PERALATAN BUDIDYA LEBAH MADU APIS CERANA
A. Belanja Lokal
Harga
No Uraian Volume Jumlah (RP)
Satuan (RP)
I
1 Koloni Lebah 25 unit 950,000 23,750,000
2 Kotak Lebah/ Stup 25 unit 200,000 5,000,000
3 Frame/sisiran bingkai sarang 175 unit 25,000 4,375,000
4 Dudukan Stup/kaki kotak 25 unit 100,000 2,500,000
5 Kurungan Ratu 25 Buah 25,000 625,000
6 Bingkai Stimulasi/Freeder Frame 25 Buah 25,000 625,000
36,875,000
B. Belanja Toko
I Peralatan Perlengkapan
1 Penyekat Ratu 20 Buah 28,000 560,000
2 Mangukan Ratu 20 Buah 35,000 700,000
3 Sarang Pondasi 100 Buah 14,000 1,400,000
Jumlah I 2,660,000
II Peralatan Petugas
4 Wearpak 20 Buah 350,000 7,000,000
5 Topi 20 buah 56,000 1,120,000
6 Masker 20 buah 56,000 1,120,000
7 Sarung Tangan 20 pasang 84,000 1,680,000
8 Pengasap/smoker 5 Buah 294,000 1,470,000
9 Pengungkit/Hive tool 1 Buah 63,000 63,000
Jumlah II 12,453,000
III Peralatan Panen dan Peralatan
Pascapanen
10 Sikat lebah 10 Buah 84,000 840,000
11 Pisau Panen Madu 20 Buah 56,000 1,120,000
12 Ektraktor Lokal 1 unit 2,052,000 2,052,000
13 Botol plastik ukuran 1000 ml 100 btl 11,000 1,100,000
14 Botol plastik ukuran 500 ml 250 btl 7,000 1,750,000
15 Botol plastik bening ukuran 250 ml 250 btl 4,200 1,050,000
Jumlah III 7,912,000
Jumlah Total 23,025,000
11
IV. PENUTUP
Lebah madu adalah salah satu kekayaan sumber daya alami Indonesia. Selain dapat
dimanfaatkan sebagai penghasil madu dan produk perlebahan lainnya bagi kepentingan
peningkatan pendapatan dan gizi masyarakat, keberadaan lebah madu juga penting bagi
kesehatan lingkungan. Peran lebah madu terhadap penyerbukan tumbuhan memberikan
sumbangan yang sangat besar bagi kelangsungan hidup banyak species tumbuhan mengingat
tidak sedikit tumbuhan yang proses polinasinya hanya dapat dilakukan oleh lebah madu.
Mengingat peran dan manfaat lebah madu yang sangat besar tersebut, maka keberadaannya perlu
dijaga dan pemanfaatannya perlu ditingkatkan. Kemampuan meningkatkan produksi dan
produktivitas koloni lebah madu akan sangat membantu upaya peningkatan pendapatan
masyarakat dan pengembangan perlebahan nasional.
Demikian proposal permohonan bantuan untuk kelompok Tani Maju Bersama ini kami
sampaikan, Besar harapan kami agar permohonan kami dapat dipertimbangkan untuk kemudian
direalisasikan agar kelompok Tani Maju Bersama dapat segera melakukan kegiatan Usaha
Budidaya lenah Madu, atas perkenaannya di ucapkan terima kasih.
12
Lampiran
SUSUNAN PENGURUS
13
14
15
Pada dasarnya rencana pengembangan lebah madu ini akan dilaksanakan secara berkesinambungan terus
menerus selama 5 tahun yang meliputi :
1. Tahun Pertama (Tahap Awal)
Pada tahun pertama ini direncanakan akan dilakukan peningkatan Sumber Daya Manusia, dengan
mengirim beberapa tenaga / personil baik dari dinas terkait maupundari beberapa lembaga /
kelompok Tani Hutan untuk secara khusus mempelajari teknik budidaya lebah madu mulai
dari pemeliharaan dan pengelolaan lebah madu, penangananpasca panen dan pemasarannya,
serta analisa usaha budidaya lebah madu
2. Tahun Kedua
Jika tenaga trampil yang ahli dalam budidaya lebah madu telah tersedia makadirencanakan
di tahun kedua ini akan diadakan pelatihan budidaya lebah madu untukmasyarakat yang
terdapat disekitar kawasan hutan dan pembuatan kebun percontohanlebah madu
3. Tahun Ketiga
16
Diadakannya pelatihan pasca panen lebah madu, cara-cara pengolahan dan pemasaranhasil
budidaya lebah madu. Pendampingan tenaga ahli bagi masyarakat, kelompok tanihutan
maupun lembaga-lembaga masyarakat lainnya yang berniat untukmengembangkan usaha
budidaya lebah madu
4. Tahun keempat
Perluasan jaringan pemasaran dan penghitungan analisa kelayakan lebah madu. Analisa kelayakan
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pada usaha budidaya lebah
madu, adapun analisis kelayakan dapat diketahui dengan mengetetahui tingat break event
point (BEP), benefit cost ratio (BC Ratio) dan return of investment (ROI)
4) Break event point (BEP).
BEP dipakai untuk mengatahui tingkatan volume produksi dan harga produk rata-
ratadimana para pelaku usaha budidaya lebah madu dapat menutup semua biaya
yangdikeluarkan tanpa mengalami kerugian dan keuntungan/titik inpas. BEP tercapai
apabilabiaya produksi sama dengan nilai jual produk yang dihasilkan oleh lebah madu
(madu,lilin dan bee pollen), BEP dirumuskan sebagai berikut :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑠𝑖
BEP Volume produsi rata − rata =
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑠𝑖
VI. PENUTUP
Lebah madu adalah salah satu kekayaan sumber daya alami Indonesia. Selain dapatdimanfaatkan
sebagai penghasil madu dan produk perlebahan lainnya bagi kepentinganpeningkatan pendapatan
dan gizi masyarakat, keberadaan lebah madu juga penting bagikesehatan lingkungan. Peran
lebah madu terhadap penyerbukan tumbuhan memberikan sumbangan yang sangat besar
bagi kelangsungan hidup banyak species tumbuhan mengingattidak sedikit tumbuhan yang
proses polinasinya hanya dapat dilakukan oleh lebah madu.Mengingat peran dan manfaat lebah
madu yang sangat besar tersebut, maka keberadaannyaperlu dijaga dan pemanfaatannya perlu
ditingkatkan. Kemampuan meningkatkan produksidan produktivitas koloni lebah madu akan
sangat membantu upaya peningkatan pendapatanmasyarakat dan pengembangan perlebahan
nasional.Demikian usulan proposal kegiatan ini kami sampaikan dengan harapan
mendapattanggapan, dan atas perkenaannya diucapkan terima kasih.
18
Lampiran : Adapun rincian biaya pembuatan kebun percontohan budidaya lebah madu,
dapatdilihat di bawah ini :
Asumsi-asumsi :
8. Waktu analisa usaha : 1 tahun
9. Jenis lebah : Apis mellifera
10. Kekuatan peralatan produksi : 3 tahun
11. Pendapatan yang berasal dari Penambahan jumlah koloni hasil penangkaran : tidakdiperhi
tungkan
12. Lama penggembalaan lebah : 3 bulan per tahun
13. Jumlah periode panen dalam 1 tahun : 4 kali7.
14. Penyusutan alat produksi : 30 % tahun
19
11 Perlengkapan Petugas 2 unit 1,000,000
(masker,topi,pengaman,baju 500,000
lapangan)
Jumlah II 16,475,000
Biaya Poperasional / 3 bulan
12 Biaya operasional pengembalaan 90 Hari 50,000 4,500,000
13 biaya Transportasi (sewa 2 Peket 3,000,000
kendaraan, upah bongkar muat) 1,500,000
14 Sewa lahan 1 Peket 1,000,000 1,000,000
Jumlah III 8,500,000
Jumlah Total 84,975,000
Roadmap umumnya disusun sebagai bagian dari rencana strategis. Substansi penulisannya
dapat terdiri dari:
Keadaan saat ini (sebagai baseline)
Tujuan yang ingin dicapai
Uraian tahap pelaksanaan untuk mencapai tujuan
Sasaran dari setiap tahap
Indikator pencapaian sasaran
Roadmap dapat diterapkan untuk berbagai domain persoalan, seperti ekonomi, kesehatan,
transportasi, reformasi birokrasi, teknologi informasi, dan lain sebagainya. Juga untuk
kehidupan kita di dunia ini. Apa tujuan hidup kita 5, 10, 25 tahun mendatang? Apa yang
harus kita lakukan untuk mencapai tujuan tersebut? Apa dan berapa banyak yang harus
kita capai setiap tahunnya? Silahkan direnungkan.
20
PROPOSAL LEBAH MADU
21
KELOMPOK TANI
MAJU BERSAMA
Dusun Wualadu, Desa Kloangpopot, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka
22