Anda di halaman 1dari 12

USAHA KESEHATAN SEKOLAH

OLEH :
KELOMPOK 5
1.Tati susilawati
2.Octafianti arini
3.Doni melani
4.Erma purbarahayu
5.Herlin
6.Rona sugianda
7.Hendri
8.Joko
9.Christania

PROGRAM STUDI ILMIAH KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

JAKARTA

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan bidang kesehatan adalah terwujudnya derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Dalam kehidupan sosial yang beragam di masyarakat, keluarga adalah unit sosial
terkecil, oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga
terutama kesehatan ibu dan anak. Masa anak merupakan waktu yang tepat untuk meletakkan
landasan yang kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas.
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan
Sekolah menengah Atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia dewasa.
Di dalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan
kualitas anak di kemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum,
gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan
tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik di sekolah.
Kesempatan belajar tersebut membutuhkan kondisi fisik prima yaitu tubuh yang sehat, oleh
karena itu diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar anak dapat tumbuh
menjadi manusia yang berkualitas dibutuhkan pendidikan di sekolah, salah satunya melalui
UKS.
Oleh karena itu kami tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai peranan UKS dalam
anak yang sehat.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan UKS?
2. Bagaimana pengendalian penyakit pada usia anak-anak?
3. Bagaimana perkembangan UKS?
4. Bagaimana dukungan UKS terhadap pengendalian penyakit pada anak anak?
5. Sarana dan Prasarana apa saja yang terdapat dalam UKS ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan UKS.
2. Untuk mengetahui pengendalian penyakit pada usia anak-anak.
3. Untuk mengetahui perkembangan UKS
4. Untuk mengetahui dukungan UKS terhadap pengendalian penyakit pada usia anak-anak.

D. Manfaat
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan UKS.
2. Mengetahui pengendalian penyakit pada usia anak-anak.
3. Mengetahui perkembangan UKS.
4. Mengetahui dukungan UKS terhadap pengendalian penyakit pada usia anak-anak.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN UKS
Usaha kesehatan sekolah (UKS) upaya pelayanan kesehatan yang terdapat di sekolah, guna
menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS biasanya
dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah.

UKS tidak hanya menangani murid yang mengalami kecelakaan ringan di sekolah (upaya
pertolongan pertama pada kecelakaan), melayani kesehatan dasar bagi murid selama sekolah
(pemberian imunisasi), pemantauan pertumbuhan anak. Tetapi juga mengajarkan hal-hal kecil
namun penting bagi siswa, seperti menanamkan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,
pengenalan makanan empat sehat lima sempurna, perilaku menggosok gigi setelah makan, dan
perilaku-perilaku lain yang dapat membentuk kebiasaan sehat bagi anak.
Hal tersebut perlu dilakukan karena UKS merupakan upaya terpadu lintas program dan lintas
sektoral untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat.

B. Makna Simbol UKS


1. Segitiga Sama Sisi
Menggambarkan 3 program pokok UKS (Trias UKS)
1) Pendidikan Kesehatan.
2) Pelayanan Kesehatan.
3) Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
2. Lingkaran
Menggambarkan bahwa program UKS dilaksanakan secara terpadu oleh seluruh sektor
terkait.
3. Tulisan Uks (Ditulis Secara Vertikal & Horizontal)
Menggambarkan bahwa UKS dilaksanakan mulai dari TKA/RA sampai SLTA/MA, serta
dilaksanakan secara berjenjang dari sekolah/ Madrasah sampai pusat secara terkoordinasi
baik antara sekolah dengan Tim Pembina, Tim Pembina UKS dibawahnya dengan yang
diatasnya maupun antar sesama TIM Pembina UKS yang sejajar.

C. MASALAH YANG DITEMUKAN PADA UKS


1. masalah diare karena kurangnya penkes tentang cuci tangan
2. jajan sembarangan dan kantin yang kurang bersih
3. tempat bermain atau lingkungan yang kotor
4. tidak sarapan pagi
5. caries gigi
6. personal hygine kurang
7. mck yang kotor

D. PENGENDALIAN PENYAKIT PADA USIA ANAK-ANAK


bz
Usia anak adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya. Saat
ini masih terdapat perbedaan dalam penentuan usia anak, berdasarkan pertumbuhan fisik dan
psikososial, perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya.

Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan
Sekolah menengah Atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Di
dalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas
anak di kemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan
perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan tersebut pada
umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik di sekolah.
Sasaran pelayanan usaha kesehatan sekolah adalah seluruh peserta didik dari tingkat pendidikan
taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan agama, pendidikan
kejuruan, pendidikan khusus atau pendidikan sekolah.

E. DUKUNGAN UKS TERHADAP PENGENDALIAN PENYAKIT PADA USIA ANAK-


ANAK

Periode anak-anak disebut periode memanjang secara fisik fungsi organ otak mulai terbentuk
mantap sehingga perkembangan kecerdasannya cukup pesat. Oleh karena itu dibutuhkan upaya-
upaya agar anak mampu menjaga kesehatannya sehingga perkembangan kecerdasan dapat
maksimal.
Nemir (1990, dalam Effendi 1998) mengelompokkan usaha kesehatan sekolah menjadi tiga
kegiatan pokok, yaitu :
1. Pendidikan Kesehatan di Sekolah (Health Education in School)
Pendidikan kesehatan di sekolah dasar dapat dilakukan berupa kegiatan intrakurikuler,
kegiatan ekstrakurikuler dan penyuluhan kesehatan dari petugas kesehatan Puskesmas.
Maksud dari kegiatan intrakurikuler yaitu pendidikan kesehatan merupakan bagian dari
kurikulum sekolah, dapat berupa mata pelajaran yang berdiri sendiri seperti mata
pelajaran ilmu kesehatan atau disisipkan dalam ilmu–ilmu lain seperti olah raga dan
kesehatan, ilmu pengetahuan alam dan sebagainya. Kegiatan ekstrakurikuler disini adalah
pendidikan kesehatan dimasukkan dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka
menanamkan perilaku sehat peserta didik. Penyuluhan kesehatan dari petugas puskesmas
yang berkaitan dengan higiene personal yang meliputi pemeliharaan gigi dan mulut,
kebersihan kulit dan kuku, mata, telinga, lomba poster sehat dan perlombaan kebersihan
kelas.
Pendidikan ini meliputi :
a. Pengetahuan tentang dasar – dasar hidup sehat.
b. Sikap tanggap terhadap persoalan kesehatan.
c. Latihan atau demonstrasi cara hidup sehat.
d. Penanaman kebiasaan hidup sehat dan upaya peningkatan daya tangkal terhadap
pengaruh buruk dari luar.
Tujuan pendidikan kesehatan adalah:
a. Memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan termasuk cara hidup sehat dan
teratur.
b. Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.
c. Memiliki ketrampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan pertolongan dan perawatan kesehatan.
d. Memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk berlaku hidup sehat dalam
kehidupan sehari – hari.
e. Memiliki kebiasaan hidup sehari – hari yang sesuai dengan syarat kesehatan.
f. Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan
yang proporsional.
g. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan
penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan
sehari hari
h. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar (narkoba, arus
informasi).
i. Memiliki kesegaran jasmani dan kesehatan yang optimal serta mempunyai daya
tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.

2. Pemeliharaan Kesehatan Sekolah (School Health Service)


Pemeliharaan kesehatan sekolah untuk tingkat sekolah dasar, dimaksudkan untuk
memelihara, meningkatkan dan menemukan secara dini gangguan kesehatan yang
mungkin terjadi terhadap peserta didik maupun gurunya. Pemeliharaan kesehatan di
sekolah dilakukan oleh petugas puskesmas yang merupakan tim yang dibentuk dibawah
seorang koordinator usaha kesehatan sekolah yang terdiri dari dokter, perawat, juru
imunisasi dan sebagainya. Untuk koordinasi pada tingkat kecamatan dibentuk tim
pembina usaha kesehatan sekolah dengan kegiatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan
kesehatan, pemeriksaan perkembangan kecerdasan, pemberian imunisasi, penemuan
kasus-kasus dini yang mungkin terjadi, pengobatan sederhana, pertolongan pertama serta
rujukan bila menemukan kasus yang tidak dapat ditanggulangi di sekolah.
Pelayanan kesehatan ini dilaksanakan dengan kegiatan komprehensif yang meliputi ;
a. Kegiatan Peningkatan Kesehatan ( Promotif )
Kegiatan promotif kesehatan tersebut berupa latihan ketrampilan teknis dalam rangka
pemeliharaan kesehatan, dan pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam
pelajaran kesehatan, antara lain:
1) Dokter Kecil
2) Kader Kesehatan Remaja
3) Palang Merah Remaja
4) Pembinaan warung sekolah sehat.
5) Pembinaan lingkungan sekolah yang terpelihara dan bebas dari vektor pembawa
penyakit.
6) Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Kegiatan pencegahan (Preventif )
Berupa kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan rantai penularan
penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul
kelainan. Kegiatan preventif ini berupa :
1) Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus
untuk penyakit – penyakit tertentu.
2) Penjaringan kesehatan anak sekolah.
3) Memonitor/ memantau pertumbuhan peserta didik.
4) Imunisasi peserta didik.
5) Usaha pencegahan penularan penyakitdengan jalan memberantas sumber infeksi
dan pengawasan kebersihan lingkungan sekolah.
6) Konseling kesehatan di sekolah .
c. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan ( Kuratif dan rehabilitatif)
Berupa kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik agar dapat berfungsi optimal.
Kegiatan kuratif dan rehabilitatif ini adalah :
1) Diagnosa dini.
2) Pengobatan ringan.
3) Pertolongan pertama pada kecelakaan, pertolongan pertama pada penyakit.
4) Rujukan medik.
Pelakasanaan pelayanan kesehatan dilakukan secara terpadu, baik secara antar kegiatan pokok
dari puskesmas, maupun secara terpadu dengan para tenaga kependidikan, dengan peran serta
peserta didik dan orang tua mereka. Puskesmas adalah kesatuan unit organisasi kesehatan yang
langsung memberi pelayanan kepada masyarakat secara menyeluruh dan terintegrasi di wilayah
kerja tertentu dalam bentuk usaha – usaha kesehatan. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka
pembinaan kesehatan dalam rangka usaha-usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu
kegiatan pokok puskesmas.
Tugas dan fungsi puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembinaan kesehatan dalam
rangka usaha kesehatan sekolah mencakup :
a. Memberikan pencegahan terhadap suatu penyakit dengan immunisasi dan lainnya yang
dianggap perlu.
b. Merencanakan pelaksanaan kegiatan dengan pihak yang berhubungan dengan peserta didik.
c. Memberikan bimbingan tekhnis medis kepada kepala sekolah dan guru dalam rangka
pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah.
d. Memberikan penyuluhan tentang kesehatan pada umumnya dan UKS pada khususnya
kepada kepala sekolah, guru, dan pihak lain dalam rangka meningkatkan peran serta dalam
pelaksanaan UKS.
e. Memberikan pelatihan/penataran kepada guru UKS dan kader UKS ( dokter kecil dan kader
kesehatan remaja)
f. Melakukan penjaringan dan rujukan terhadap kasus- kasus tertentu yang memerlukan.
g. Memberikan pembinaan dan pelaksanaan konseling.
h. Menginformasikan kepada kepala sekolah tentang derajat kesehatan dan tingkat kesegaran
jasmani peserta didik dan cara peningkatannya.
i. Menginformasikan secara teratur kepada tim pembina UKS setempat
meliputi :
1) Segala kegiatan pembinaan kesehatan yang telah, sedang, dan akan dilakukan.
2) Permasalahan yang dialami dan saran untuk penanggulangannya.

Tujuan pelayanan kesehatan :


a. Supaya peserta didik memiliki ketrampilan dan kemampuan untuk menjalankan tindakan
hidup sehat dan terdorong untuk melaksanakan perilaku hidup sehat.
b. Supaya peserta didik memiliki daya tahan serta tercegahnya kelainan/ kecacatan.
c. Supaya proses penyakit berhenti dan tercegahnya komplikasi penyakit, sehingga
kemampuan peserta didik dapat pulih kembali dan berfungsi secara optimal.
d. Supaya peserta didik sehat baik mental, fisik maupun sosial.

3. Lingkungan Sekolah yang Sehat


Lingkungan sekolah yang dimaksud dalam program usaha kesehatan sekolah untuk tingkat sekolah
dasar meliputi lingkungan fisik, psikis dan sosial. Kegiatan yang termasuk dalam lingkungan fisik
berupa pengawasan terhadap sumber air bersih, sampah, air limbah, tempat pembuangan tinja, dan
kebersihan lingkungan sekolah. Kantin sekolah, bangunan yang sehat, binatang serangga dan
pengerat yang ada dilingkungan sekolah, pencemaran lingkungan tanah, air dan udara di sekitar
sekolah juga merupakan bagian dari lingkungan fisik sekolah. Kegiatan yang dilakukan
berhubungan dengan lingkungan psikis sekolah antara lain memberikan perhatian terhadap
perkembangan peserta didik, memberikan perhatian khusus terhadap anak didik yang bermasalah,
serta membina hubungan kejiwaan antara guru dengan peserta didik. Sedangkan kegiatan yang
berhubungan dengan lingkungan sosial meliputi membina hubungan yang harmonis antara guru
dengan guru, guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, serta membina
hubungan yang harmonis antara guru, murid, karyawan sekolah serta masyarakat sekolah.
Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat dilaksanakan dalam rangka menjadikan sekolah
sebagai institusi pendidikan yang dapat menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar yang
mampu menumbuhkan kesadaran, kesanggupan dan ketrampilan peserta didik untuk menjalankan
prinsip hidup sehat, kegiatan ini meliputi:

a. Program pembinaan lingkungan sekolah


1) Lingkungan fisik sekolah meliputi :
a) Penyediaan air bersih
b) Pemeliharaan penampungan air bersih
c) Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah
d) Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
e) Pemeliharaan WC/kakus
f) Pemeliharaan kamar mandi
g) Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas, perpustakaan,
laboratorium dan tempat ibadah
h) Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun
sekolah
2) Lingkungan mental dan sosial

Program pembinaan lingkungan mental dan sosial ini dilakukan dalam


bentuk kegiatan :
a) Konseling kesehatan
b) Bakti sosial masyarakat sekolah terhadap lingkungan
c) PMR, dokter kecil, kader kesehatan remaja
a. Pembinaan lingkungan keluarga
Pembinaan lingkungan keluarga ini bertujuan :
1) Meningkatan pengetahuan orang tua peserta didik tentang hal – hal yang
berhubungan dengan kesehatan.
2) Meningkatkan kemampuan dan partisipasi orang tua peserta didik dalam
pelaksanaan hidup sehat.
Pembinaan lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan:
1) Kunjungan rumah yang dilakukan oleh pelaksana UKS.
2) Ceramah kesehatan yang dilakukan di sekolah
b. Pembinaan masyarakat sekitar
Pembinaan masyarakat sekitar dengan cara :
1) Penyelenggaraan ceramah kesehatan dan pentingnya arti pembinaan lingkungan sekolah
sebagai lingkungan sekolah yang sehat.
2) Penyuluhan baik melalui media cetak dan audio visual.

Dilihat dari tujuan yang ingin dicapai pada setiap kegiatan UKS, maka jelas terlihat peran dan
hubungan UKS dalam mengendalikan kesehatan anak. Ketiga program utama UKS telah
mencerminkan upaya dari pihak sekolah untuk menjaga bahkan meningkatkan kesehatan peserta
didik.
Pengamatan dan pemantauan keadaan gizi anak usia sekolah merepukan tanggung jawab kita
semua. Karena sekolah merupakan salah satu tempat yang strategis dalam kehidupan anak, maka
sekolah dapat difungsikan secara tepat sebagai salah satu institusi yang dapat membantu atau
berperan dalam upaya optimalisasi tumbuh kembang anak usia sekolah. Paling tidak UKS dapat
berperan sebagai institusi yang dapat melakukan kerjasama dalam upaya promotif dan preventif

pada kelainan gizi (Graeff, Elder, Booth; 1996).


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Usaha kesehatan sekolah (UKS) upaya pelayanan kesehatan yang terdapat di sekolah, guna
menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS memiliki
3 program pokok (Trias UKS), yaitu:

1. Pendidikan Kesehatan.
2. Pelayanan Kesehatan.
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.

Tujuan UKS secara umum adalah mempertinggi nilai kesehatan, mencegah dan mengobati
penyakit serta rehabilitasi anak-anak sekolah dan lingkungannya sehingga didapatkan anak-anak
yang sehat jasmani, rohani, dan sosialnya. Sedangkan tujuan UKS secara khusus ialah mencapai
keadaan sehat anak-anak sekolah, keluarganya dan lingkungannya sehingga dapat memberikan
kesempatan tumbuh dan berkembang secara harmonis serta belajar secara efisien dan optimal.
Usia anak adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya.

Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia TK dan SD biasanya berkaitan dengan
kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci
tangan pakai sabun, kebersihan diri.
Ketiga program utama UKS telah mencerminkan upaya dari pihak sekolah untuk menjaga
bahkan meningkatkan kesehatan peserta didik. Sekolah merupakan salah satu tempat yang
strategis dalam kehidupan anak, maka sekolah dapat difungsikan secara tepat sebagai salah satu
institusi yang dapat membantu atau berperan dalam upaya optimalisasi tumbuh kembang anak usia
sekolah. Paling tidak UKS dapat berperan sebagai institusi yang dapat melakukan kerjasama dalam
upaya promotif dan preventif pada kelainan gizi (Graeff, Elder, Booth; 1996). Dengan melakukan
kerjasama yang erat dengan institusi yang berwenang dan mampu menangani masalah gizi dan
kesehatan masyarakat, maka upaya tersebut perlu dilakukan secara efisien dan efektif (Gillespie;
McLachlan; Shrimpton; 2003).

Anda mungkin juga menyukai