Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENGKAJIAN

KLIEN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Di ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Keperawatan Jiwa II

Oleh :
Indri Yan Agustina
701170014

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2019
LEMBAR PENILAIAN TUGAS

LAPORAN PENILAIAN TUGAS

di Bandung tanggal : …………………………..


dengan Nilai Angka :……………………………

Dosen mata kuliah,

Ganjar Safari,S.kep. Ners,.,M.M


NIDN: 0428108602
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BALE BANDUNG

RUANG RAWAT : 0043A


TANGGAL DIRAWAT :03 MARET 2009

I. Narasi Kasus
Tn. Y 19 tahun beragama islam , belum menikah , datang ke Rsj Cisarua Lembang pada
tanggal 03 maret 2009 . Ia diantarkan oleh kedua orangtua dengan ua nya , kejadian yang
menimpa sebelumnya adalah klien tersebut terus menerus memecahkan barang rumah tangga
yang ada dirumahnya hingga kedua orangtuanya merantai kedua tangannya berharap agar
tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan seperti melukai orang-orang di sekelilingnya.
Tn Y selalu meresahkan orang orang yang ada disekelilingnya , memaki tetangga dengan
bahasa yang kotor dan kasar karena Tn.Y pernah merasakan sakit hati akibat dari fitnah
tetangga tersebut. Ibu Tn.Y mengatakan anaknya sudah mulai melakukan perilaku perilaku
kekerasan mulai dari kelas 4 sd yaitu membakar dirinya sendiri dengan minyak tanah ,
kemudian ketika Tn.Y berada dikelas 1 SMA ia membeturkan kepalanya ke tembok tanpa
alasan yang jelas sehingga Tn.Y dilarikan ke puskesmas terdekat. Perilakunya tersebut
kembali ia ulang ketika berumur 19 tahun. Ketika keinginannya tidak dipenuhi Tn Y akan
merusak barang-barang yang ada disekitarnya , berteriak teriak dan memaki kepada tetangga
sehingga kedua orangtuanya sangat malu dengan keadaan Tn Y. Tidak hanya itu Tn Y juga
memiliki kelainan yaitu biseksual yang perilakunya itu berawal ketika Tn Y mengalami
penolakan oleh wanita yang dicintainya. Di dalam keluarga Tn Y tidak pernah ada yang
mengalami gangguan jiwa. Keadaan Fisik Tn Y normal seperti orang biasanya dan sehat akan
tetapi jika rasa marah Tn Y kembali hadir Tn Y Tidak pernah mandi dan melakukan aktivitas
toileting dikamarnya yang menyebabkan kamarnya menjadi bau tak sedap.

II. IDENTITAS

1. Identitas Klien
Inisial : Tn. Y
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal pengkajian : 04 Maret 2009
Umur : 19 tahun
Alamat : Kp. Citamiang desa Panganeuh kecamatan selaawi
Kab. Garut selatan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Belum bekerja
Bentuk tubuh : kurus, kulit coklat, bentuk muka
Bulat
RM No. : 000043
Sumber data : Klien, keluarga klien, tetangga klien.

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. K
Umur : 49 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien : Ayah kandung
Alamat : Kp. Citamiang desa Panganeuh kecamatan selaawi
Kab. Garut selatan

III. ALASAN MASUK


Klien masuk RSJ pada tanggal 03 maret 2009 diantar oleh kedua orangtua dan ua nya.Sudah sekitar
5 tahun klien di curigai keluarga mengalami gangguan jiwa dikarenakan situasional dan emosional
klien yang mudah berubah.Pembicaraan klien yang selalu berbelit belit dan sikap klien kepada
kedua orangtuanya yang arogan dan menjengkelkan.Oleh karena itu ada salah satu anggota keluarga
yang menyarankan untuk membawa klien ke rumahsakit jiwa.
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
ya √ tidak
2. Pengobatan sebelumnya

berhasil √ kurang berhasil tidak berhasil


3. Pelaku/ Usia Korban / Usia Saksi/ usia

Aniaya fisik √ √

Aniaya seksual √

Penolakan √

√ √
Kekerasan dalam kelg

Tindakan kriminal √ 10
Jelaskan no. 1, 2, 3 :
Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya. Akan tetapi klien pernah
memiliki masalalu yang tidak pernah dialami oleh oranglain.
Keluarga klien mengatakan klien pernah membakar dirinya pada usia 10 tahun tepatnya
pada saat klien bersekolah kelas 4 SD dan bekas luka bakarnya masih membekas sampai
saat ini di bagian anggota tubuh klien.
Keluarga klien mengatakan klien pernah menjedot jedotkan kepalanya ke tembok sampai
bercucuran darah pada saat kelas 1 SMA.
Klien mengatakan dirinya pernah mengalami penolakan oleh seorang wanita ketika klien
berada di kelas 3 SMA.
Klien mengatakan dirinya sudah tidak ada hasrat lagi untuk mencintai seorang wanita
melainkan klien saat ini lebih tertarik pada jenis kelamin yang sama.
Klien mengatakan sama sekali tidak pernah mengalami kekerasakan seksual.
Klien mengatakan selalu emosi dan ingin merusak barang apabila klien menyukai seorang
laki laki namun tidak di respon oleh laki laki tersebut.
Keluarga klien mengatakan perilaku kekerasan yang dilakukan klien hanya pada
orangtuanya saja tidak pada oranglain
.

Masalah keperawatan: Perilaku kekerasan


Gangguan konsep diri; Harga diri rendah
Koping individu inefektif
Koping keluarga inefektif
Resiko mencederai diri dan atau orang lain/lingkungan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

ya √ tidak

Hubungan keluarga gejala Riwayat pengobatan/perawatan


-

Jelaskan :
Klien tinggal dirumah bersama kedua orangtuanya dan dua adik perempuannya. Klien
tidak pernah berkomunikasi secara intens dikarenakan ayah klien yaitu Tn.K memiliki
karakter yang pendiam dan tidak banyak ngobrol. Pulang ke rumah hanya pada waktu
malam hari saja sehingga membuat perasaan klien ayah klien tidak sayang dan tidak
memperhatikannya.
Masalah keperawatan: Koping keluarga inefektif

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien mengatakan ingin memiliki pasangan hidup yang setia dan bisa menenangkan jiwa.
Akan tetapi klien merasa trauma atas penolakan wanita yang pernah dia cintai. Oleh sebab
itu klien lebih menyukai jenis kelamin yang sama dengan dirinya.

Masalah keperawatan: Gangguan konsep diri: Harga diri rendah


Koping individu inefektif

V. FISIK
1. Tanda Vital : TD = 110/70 mmhg N = 78x/m S = 36, 8 oC P = 20x/m
2. Ukur : TB = 155 cm BB = 45 kg
3. Keluhan fisik
ya tidak

Jelaskan:
Berat badan ideal klien adalah 49,5 kg. Persentase kategori berat badan klien termasuk dalam
kategori normal yaitu 90,9 % (Normal = 90-110%). Status gizi klien dilihat dari IMT, yaitu
18,73, termasuk dalam kategori normal (N= 18,5-25,0).

Pemeriksaan Fisik Persistem


(1) Sistem Respirasi
Bentuk hidung simetris, septum di tengah, keadaan bersih, tidak terdapat secret, tidak ada
pernafasan cuping hidung, jenis pernafasan dada, ekspansi dada kiri-kanan simetris.
(2) Sistem Kardiovaskuler
Bunyi jantung S1 dan S2 murni regular, tidak terdapat peningkatan JVP, tidak ada suara
tambahan pada bunyi jantung, seperti gallop dan murmur.
(3) Sistem Pencernaan
Bibir kelihatan kering berwarna gelap, tidak sianosis mulut, bersih, gigi lengkap, gusi
berwarna merah muda, tonsil tidak ada pembesaran, gerakan uvula baik, BAB 1x/ hari
konsistensi agak lembek, bising usus 8x/ menit.
(4) Sistem Perkemihan
Tidak ada nyeri saat BAK, frekuensi BAK 5-6 kali per hari.
(5) Sistem Neurologis
Kesadaran Compos mentis dengan nilai GCS 15, klien tidak ada gangguan orientasi
waktu, orang dan tempat, klien merespon terhadap stimulus audio, visual dan taktil.
(6) Sistem Integumen
Kulit teraba hangat, warna coklat, kulit agak kering, terdapat bekas luka bakar di bagian
paha
(7) Sistem Panca Indra
Klien mampu membaca dengan jarak 50 cm tanpa bantuan kaca mata, mata terlihat
simetris, tampak bulat, pupil isokor. Tidak memakai alat bantu dengar, telinga simetris
kiri dan kanan, bersih. Klien dapat merasakan rasa asam, manis dan pahit.
(8) Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid.
(9) Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas atas: bentuk simetris, tangan Kiri ROM dapat, kekuatan otot (nilai 5),
pergerakan bebas. Tangan kanan pergerakan bebas, kekuatan otot (nilai 5).
Ekstremitas bawah: Bentuk simetris, ROM dapat, pergerakan bebas, kekuatan otot (nilai
5).
Kekuatan otot: 5 5
5 5
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

21
Keterangan :

= Laki – laki

= Perempuan

= klien

= Yang tinggal serumah

= Meninggal

= Pernah menderita gangguan Jiwa

= menderita penyakit Jantung (AMI)

= Cerai/ putus hubungan

= menderita TBC

21 = Usia klien 21 tahun

Jelaskan :
Klien tinggal di rumah kedua orangtuanya.Didalam rumahnya terdapat dua orang adik
perempuan.
Masalah keperawatan: Koping keluarga inefektif

2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien menerima diri apa adanya walaupun di pahanya terdapat luka bakar yang dalam
namun klien tidak pernah mempermasalahkan luka bakar tersebut karena tertutupi oleh
celana. Bagian tubuh yang disukai klien adalah tangan. Klien selalu menggosok kedua
telapak tanggannya apabila dia sedang dalam keadaan senang.
b. Peran diri
Klien masih bujangan, Peran klien sebagai anak dalam keluarga, klien sangat sayang
sekali kepada kedua adik perempuannya.
c. Ideal diri
Harapan klien terhadap tubuhnya adalah klien kembali putih seperti saat dia masih kanak
kanak agar ada wanita yang bisa menerima dirinya dengan warna kulit dan bentuk
fisiknya.
Klien mengatakan merasa malu karena pernah mengalami penolakan dan tidak mau lagi
menjalin hubungan dengan seorang wanita

Masalah keperawatan: Gangguan Konsep diri: harga diri rendah

2. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Ibu
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Klien tidak pernah aktif dalam kegiatan apapun karena klien merasa malu tetangganya tidak
menerima keadaannya yang suka mengamuk.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien dapat membina hubungan baru dengan orang lain. Akan tetapi sulit membina
hubungan dengan orangtuanya

Masalah keperawatan: Tidak ada masalah

3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam dan percaya adanya Allah, SWT. Klien mengatakan jika sholat
dan berdoa akan menenangkan hatinya. Klien sering melantunkan adzan di mesjid dekat
rumahnya jika klien dalam keadaan sadar dan klien sangat suka bersolawat.
b. Kegiatan ibadah
Di rumah klien melaksanakan sholat lima waktu begitu juga di RSJ. Klien mengatakan
kadang sholat lima waktu ada yang tertinggal karena sering malas, namun klien juga
mengatakan dosa kalau tidak melakukan sholat lima waktu.

Masalah keperawatan:Tidak ada masalah

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan

Tidak rapi

Penggunaan pakaian tdk sesuai

√ Cara berpakaian seperti biasanya

Jelaskan:
Pada saat dikaji klien berpakaian rapi sesuai dengan seragam di ruangan, tidak terbalik.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah

2. Pembicaraan

√ Cepat Apatis

√ Keras Lambat

√ Gagap Membisu

Tidak mampu memulai pembicaraan Inkoheren

Jelaskan:
Klien dapat menjawab pertanyaan perawat dengan sesuai, klien sering berbicara keras dan
agak cepat jika ditanya oleh perawat, dan singkat dalam menjawab.

Masalah keperawatan: Perilaku kekerasan

3. Aktifitas motorik

Lesu Tik

√ Tegang Grimase

√ Gelisah Tremor

Agitasi Konvulsif

Jelaskan:
Klien terlihat gelisah, ekspresi wajah sedih karena klien merasa tidak memiliki gangguan
kejiwaan dan sama seperti oranglain di sekitarnya.

Masalah keperawatan:
- Perilaku Kekerasan
- Resti mencederai diri dan atau orang lain/ lingkungan

4. Alam Perasaan

√ Sedih Khawatir

Ketakutan Gembira
berlebihan
Putus asa

Jelaskan:
Klien terlihat sedih seperti sedang memikirkan sesuatu dengan pandangan kosong, klien
mengatakan ingin menangis karena merasa orangtuanya tega memasukannya ke rumahsakit
jiwa
Masalah keperawatan: Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
5. Afek

Datar √ Labil

Tumpul Tdk sesuai

Jelaskan:
Ada perubahan roman muka saat berbicara tentang masa lalu klien dengan perawat, emosi
mudah berubah, kadang klien terlihat gelisah, sering senyum dan tiba-tiba mengatakan ingin
menangis.

Masalah keperawatan: Gangguan konsep diri; Harga diri rendah


Resti perilaku kekerasan

6. Interaksi selama wawancara



Bermusuhan Kontak mata kurang

Tidak kooperatif Defensif

Mudah tersinggung Curiga

Jelaskan:
Saat dikaji, klien mau diajak berbicara dan hanya sesekali menatap perawat. Klien mudah
mengalihkan perhatian.

Masalah keperawatan: Gangguan konsep diri: Harga diri rendah

7. Persepsi

Pendengaran Pengecapan

Penglihatan Penghiduan

Perabaan

Jelaskan:
Normal seperti biasanya.

Masalah keperawatan: Gangguan PPS: Halusinasi lihat


Resti mencederai diri dan atau orang lain/lingkungan
8. Proses pikir

Sirkumtansial √ Flight of ideas

Tangensial Blocking

Pengulangan pembicaraan Kehilangan asosiasi


Jelaskan:
Klien dapat menjawab pertanyaan perawat sesuai topik namun dijawab dengan singkat,
tidak berbelit-belit.
9. Isi pikir

Obsesi Depersonalisasi

Fobia Ide yang terkait

Hipokondria Pikiran magis

Waham

Agama Curiga

Somatik Nihilistik

Kebesaran Sisip fikir

Siar fikir √ Kontrol fikir

Jelaskan:
Saat dikaji klien mengatakan sering muncul pikiran-pikiran masa lalu kurang
menyenangkan.

Masalah keperawatan: Tidak ada masalah

10. Tingkat kesadaran


√ Bingung Disorientasi waktu

Sedasi Disorientasi org

Stupor Disorientasi tempat

Jelaskan:
Pada saat dikaji oleh perawatmengenai penyebab klien suka melakukan tindakan kekerasan
dan memecahkan barang barang klien emosi ketika ingat dengan wanita masalalu yang
pernah menolaknya.
Masalah keperawatan: Resikoperilaku kekerasan

11. Memori

G3 daya ingat jangka panjang G3 daya ingat saat ini

G3 daya ingat jangka pendek Konfabulasi


Jelaskan:
Saat dikaji klien dapat mengingat kejadian-kejadian sebelum masuk rumah sakit dan riwayat
hidupnya, klien juga mengetahui sudah berapa lama dirawat di RSJ, selain itu klien dapat
mengingat kontrak waktu dan topik yang telah disepakati antara perawat dengan klien.

Masalah keperawatan: Tidak ada Masalah

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

√ Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi

Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan:
Saat dikaji klien mampu berhitung ringan seperti 12-5=7, klien mampu menjawab dengan
benar. Perhatian klien mudah beralih saat berinteraksi dengan perawat bila melihat teman
sekitarnya merokok. Klien juga terlihat kurang berkonsentrasi saat latihan mengontrol
marah, pertanyaan perlu diulang dahulu.

Masalah keperawatan: Gangguan PPS; Halusinasi lihat

13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan

Gangguan bermakna

Jelaskan:
Klien dapat mengambil keputusan saat diberi kesempatan memilih antara mau menonton TV
dulu atau menulis puisi dulu, klien mengatakan ingin menulis puisi dulu. Klien mampu
menilai diri sendiri akan perilakunya yang tidak baik, seperti klien mengatakan bahwa
marah yang dipendam adalah tidak baik.

Masalah keperawatan: Tidak ada masalah

14. Daya tilik diri

Mengingkari penyakit yang diderita

Menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan:
Klien mengatakan dirinya sehat sehat saja.

Masalah keperawatan: Tidak ada masalah


VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan

√ Bantuan minimal

Bantuan total

2. BAB/ BAK

Bantuan minimal

Bantuan total

3. Mandi
√ Bantuan minimal

Bantuan total

4. Berpakaian/ berhias

Bantuan minimal

Bantuan total

5. Istirahat dan tidur

√ Tidur siang lamanya : 14.00 s/d 16.00

√ Tidur malam lamanya : 21.00 s/d 04.00

√ Kegiatan sblm /sesudah tidur: mencuci muka

6. Pengunaan obat
√ Bantuan minimal

Bantuan total

7. Pemeliharaan kesehatan

Perawatan lanjutan √ ya tidak

Perawatan pendukung √ ya tidak

8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan √ ya tidak


Menjaga kerapihan rumah ya tidak

Mencuci pakaian √ ya tidak

Pengaturan keuangan √ ya tidak

9. Kegiatan di luar rumah

Belanja ya√ tidak

Tranportasi √ ya tidak

Dll ya tidak

Jelaskan:
Klien perlu bantuan minimal seperti bantuan motivasi saat melakukan kegiatan sehari-hari,
seperti makan, tidur dan minum obat.

Masalah keperawatan: Tidak ada Masalah

VIII. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif

Bicara dengan orang lain Minum alcohol

Mampu menyelesaikan masalah reaksi lamb/berlebih

Teknik relaksasi bekerja berlebihan

Aktifitas konstruktif menghindar

Olah raga mencederai

Lainnya lainnya

Jelaskan:
Klien mengatakan pernah melakukan bentuk kejahatan apapun selain melukai dirinya
sendiri dan merusak barang barang yang ada dirumahnya
Masalah keperawatan: Koping individu inefektif

VIII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

√ Masalah dengan dukungan kelompok (keluarga), spesifik: keluarga menyadari


keadaan klien yang sakit serta tidak patuh minum obat.

√ Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik: klien mengatakan jarang


mengikuti kegiatan social di masyarakat.
Masalah dengan pendidikan, spesifik: klien hanya sekolah sampai kelas III SMP
tidak tamat

Masalah dengan pekerjaan, spesifik: klien bekerja menjual kopi, membantu usaha
neneknya.

Masalah dengan perumahan, spesifik: klien merasa tidak nyaman tinggal dengan
pamannya.

Masalah dengan ekonomi, spesifik: klien mengatakan dirinya miskin, biaya


ditanggung oleh kakeknya, kedua orang tuanya tidak bekerja. Biaya pengobatan
klien sedang mengajukan Askeskin.

Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik: Keluarga telah berusaha


memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

Masalah lainnya, spesifik: pernah dipenjara dan disodomi

Masalah keperawatan: Penatalaksanaan regimen terapeutik inefektif


Koping keluarga inefektif

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG

√ Penyakit jiwa √ Sistem pendukung

Faktor predisposisi Penyakit fisik

Koping Obat-obatan

Lainnya

Jelaskan :
Klien dan keluarga tidak mengetahui tentang penyakit jiwa yang dialami oleh klien, keluarga
kurang memberikan dukungan terhadap klien selama di RSJ, keluarga klien selalu
memberikan makanan kesukaan klien.
Masalah keperawatan : Koping keluarga inefektif
Koping individu inefektif

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik : Shizoprenia Hebefrenik
Terapi obat : - Chlorpromazine 100 mg1 X sehari (malam)
- Haloperidol 5 mg 3 X sehari
- Trihexypenidyl 2 mg 3 X sehari
- Carbamazepine 200 mg 2 X sehari (pagi dan malam)
- Stelazine 5 mg 2 X sehari (pagi dan malam)
21/01/08
ECG
- Suspicous Abnormal Q
- Sinus tachycardia

Radiologi
- Cor sinuses, diafragma normal
- Pulmo hilli dan corakan paru normal, tidak tampak perbercakan lunak
- Kesan Radiologis: cord dan pulmo tidak ada kelainan.

Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Nilai Nilai Normal Satuan
pemeriksaan
31/01/08 Urinalisa
- Warna Kuning Kuning jernih -
- BJ 1.015 1.003-1.030 -
- PH 6,0 5,0-6,0 -
- Leukosit - - leu/ µl
- Nitrit - - mg/dl
- Protein - - mg/dl
- Glukosa - - mg/dl
- Keton - - mg/dl
- Urobilinogen - 0,1-1 mg/dl
- Bilirubin - - mg/dl
- Blood - - mg/dl
- Sedimen - - ery/µl

22/01/08 Hematologi
- Hb 14,6 12-18 gr/dl
- Leukosit 16.200 4000-10.000 per/L

Kimia darah
- SGOT 105,6 0-37 µ/l
- SGPT 40,5 0-42 µ/l

09/0208 Kimia darah


- SGOT 30,9 0-37 µ/l
- SGPT 40,9 0-42 µ/l

XII.DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN (DIAGNOSIS KEPERAWATAN YANG


MUNGKIN MUNCUL
1. Perilaku kekerasan
2. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
3. Koping keluarga inefektif
4. Koping individu inefektif
5. Resti mencederai diri sendiri dan atau orang lain/ lingkungan

XIII. DIAGNOSIS KEPERAWATAN: UTAMA


Core problem: perilaku kekerasan

IX. ANALISIS DATA

No DATA MASALAH
1 Data subjektif : Perilaku kekerasan
 Keluarga klien mengatakan klien pernah
membakar dirinya pada usia 10 tahun
tepatnya pada saat klien bersekolah kelas 4
SD dan bekas luka bakarnya masih
membekas sampai saat ini di bagian
anggota tubuh klien.
 Keluarga klien mengatakan klien pernah
menjedot jedotkan kepalanya ke tembok
sampai bercucuran darah pada saat kelas 1
SMA.
Data objektif :
 Klien tampak tenang ketika dikaji tentang
riwayat kekerasan yang pernah dilakukannya.
 Klien tampak bersedih dan menyesal atas
apa yang sudah terjadi dalam dirinya
 Klien tampak bingung dan gelisah
Data
2. subjektif : Gangguan konsep diri :
 Klien mengatakan Harapan klien terhadap Harga diri rendah
tubuhnya adalah klien kembali putih
seperti saat dia masih kanak kanak agar
ada wanita yang bisa menerima dirinya
dengan warna kulit dan bentuk fisiknya.
 Klien mengatakan merasa malu karena
pernah mengalami penolakan dan tidak
mau lagi menjalin hubungan dengan
seorang wanita
Data objektif :
 Klien terlihat terus menerus melihat kepada
kondisi tubuhnya
 Klien terus menerus menggosok-gosok
rambutnya
 Klien terlihat cemas dan terlihat tidak mau
berkomunikasi lebih lama
Data subjektif : Koping keluarga inefektif
 Klien mengatakan orangtuanya merasa
tega karena telah memasukannya ke
rumahsakit jiwa.
Data objektif :
 Klien terlihat kesal karena dirinya
berada di rumahsakit jiwa

Data subjektif : Koping individu inefektif


 Klien mengatakan dirinya sehat sehat
saja dan sama dengan oranglain
disekitarnya
 Klien mengatakan ingin cepat pulang ke
rumah
Data objektif :
 Klien terlihat baik baik saja ketika
ditanya oleh perawat
 Klien terlihat berusaha bersikap tenang
untuk menyakinkan perawat bahwa
dirinya baik baik saja
Data subjektif : Resiko mencederai diri
 Klien mengatakan selalu emosi apabila klien sendiri dan atau oranglain /
teringat dengan wanita masalalu yang pernah lingkungan
menolak dirinya.
Data objektif :
 Klien terlihat kesal ketika ditanya tentang
masalalunya
 Klien tampak meringis dan menggosok gosokan
rambutnya
 Klien berulang kali menjambak rambutnya sendiri

VII. POHON MASALAH

Resiko mencederai diri sendiri


dan atau oranglain/ lingkungan
effect
Perilaku kekerasan
core core core problem

Harga diri rendah

Regiment terapeutik causa

Koping individu inefektif Koping keluarga inefektif


Asuhan Keperawatan pada pasien Perilaku Kekerasan

Rencana Keperawatan
Nama Klien : Tn. Y Diagnosa Medis : Perilaku kekerasan
Ruangan : 0043A No. CM : 0089

Tgl No Dx Diagnosa Perencanaan Intervensi Rasional


Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi

12 3 4 5 6 7

Perilaku 1. Klien dapat 1.1 klien mau membalas 1.1.1 beri salam/panggil  Hubungan saling percaya
kekerasan membina salam nama klien merupakan lan dasan utama
hubungan 1.2 klien mau menjabat 1.1.2 sebutkan nama
saling tangan perawat sambil jabat
percaya 1.3 klien mau menyebutkan tangan
nama 1.1.3 jelaskan maksud
1.4 klien mau tersenyum hubungan interaksi
1.5 klien mau kontak mata 1.1.4 jelaskan tentang
1.6 klien mengetahui nama kontrak yang akan
perawat dibuat
1.7 menyediakan waktu 1.1.5 beri rasa aman dan
untuk kontrak sikap empati
1.1.6 lakukan kontak singkat
tapi sering
2. Klien dapat 2.1 klien dapat 2.1.1 beri kesempatan untuk  Beri kesempatan untuk
mengidentifi mengungkapkan mengungkapkan mengungkapkan perasaannya
kasi perasaannya perasaanya dapat membantu mengurangi
penyebab 2.2 klien dapat 2.1.2 bantu klien untuk stress dan penyebab perasaan
perilaku mengungkapkan mengungkapkan jengkel/kesal dapat
kekerasan penyebab perasaan penyebab diketaahui
jengkel/kesal (dari diri jengkel/kesal
sendiri, dari lingkungan /
orang lain
3. Klien dapat 3.1 klien dapat 3.1.1 anjurkan klien  untuk mengetahui hal yang
mengidentifi mengungkapkan mengungkapkan apa dialami dan dirasa saat
kasi tanda- perasaan saat marah/ yang dialami saat jengkel
tanda jenkel marah/jengkel  untuk mengetahui tanda-
perilaku 3.2 klien dapat 3.1.2 observasi tanda tanda klien jengkel/kesel
kekerasan menyimpulkan tanda- perilaku kekerasan  menarik kesimpulan bersama
tanda jengkel/kesal yang pada klien klien supaya klien
dialami 3.1.3 simpulkan bersama mengetahui secara garis
klien tanda-tanda besar tanda-tanda
jengkel/kesal yang marah/kesal
dialami klien
4. Klien dapat 4.1 klien dapat 4.1.1 anjurkan klien untuk  Mengekplorasikan perasaaan
mengidentifi mengungkapkan mengungkapkan klien terhadap perilaku
kasi perilaku perilaku kekerasan yang perilaku kekerasan kekerasan yang biasa
kekerasan bisa dilakukan yang biasa dilakukan dilakukan
yang biasa 4.2 klien dapat bermain klien  Untuk mengetahui perilaku
dilakukan peran dengan perilaku 4.1.2 bantu klien bermain kekerasan yang biasa
kekerasan yang biasa peran sesuai dengan dilakukan dan dengan
dilakukan perilaku kekerasan bantuan perawat bisa
4.3 klien dapat mengetahui yang biasa dilakukan membedakan perilaku
cara yang biasa dapat 4.1.3 bicarakan dengan klien konstruktif dan deskrutif
menyesuaikan masalah apakah cara yang klien  Dapat membantu klien dapat
atau tidak lakukan masalahnya menemukan cara yang dapat
selesai? menyelesaikan masalah
5. Klien dapat 5.1 klien dapat 5.1.1 bicarakan  Membantu klien untuk
mengidentifi menjelasakan akibat dari akibat/kerugian dari menilai perilaku kekerasan
kasi akibat cara yang digunakan cara yang dilakukan yang dilakukannya
perilaku klien klien  Dengan mengetahui akibat
kekerasan 5.1.2 bersama klien perilaku kekerasan
menyimpulkan cara diharapkan klien dapat
yang digunakan oleh merubah perilaku deskrutif
klien yang dilakukannya menjadi
perilaku yang konstruktif

6. Klien dapat 6.1 klien dapat melakukan 6.1.1 tanyakan pada klien  Agar klien dapat mempelajari
mengidentifi cara berespon terhadap apakah ia ingin cara yang lain yang
kasi cara kemarahan secara mempelajari cara baru konstrutif
konstrutif konstruktif yang sehat?  Dengan mengidentifikasi
dalam 6.1.2 Berikan pujian jika cara yang konstruktif dalam
merespon klien mengetahui cara merespon terhadap
terhadap lain yang sehat kemarahan dapat membantu
kemarahan 6.1.3 Diskusikan denfan klien klien menemukan cara baik
cara lain yang sehat untuk mengurangi
a. Secara fisik: tarik kejengkelan sehingga klien
nafas dalam jika tidak stres lagi
sedang  Reinforcement positif dapat
kesal/memukul memotivasi klien dan
bantal/kasur atau meningkatkan harga dirinya
olahraga atau  Berdiskusi dengan klien
pekerjaan yang untuk memilih cara yang lain
memerlukan tenaga sesuai dengan kemampuan
b. Secara verbal: klien
katakan bahwa anda
sedang
kesal/tersinggung/jen
gkel (saya kesal anda
berkata seperti itu,
saya marah karena
mama tidak
memenuhi
kebutuhan saya
c. Secara sosial:
lakukan dalam
kelompok cara-cara
marah yang sehat,
latihan asentif.
Latihan manajemen
perilaku kekerasan
d. Secara spritual:
anjurkan klien
sembahyang berdoa/
ibadah lain, meminta
pada Tuhan
kekerasan/kejengkela
n
7. Klien dapat 7.1 klien dapat 7.1.1 bantu klien memilih  memberikan simulasi kepada
mendemonst mendemonstrasikan cara cara yang paling tepat klien untuk menilai respon
rasikan cara mengontrol perilaku untuk klien perilaku kekerasan secara
mengontrol kekerasan 7.1.2 bantu klien tepat
perilaku  fisik: tarik nafas mengidentifikasi  membantu klien dalam
kekerasan dalam, olahraga, manfaat cara dipilih membuat keputusan terhadap
menyiram tanaman 7.1.3 bantu kelurga klien cara yang telah dipilihnya
 verbal: untuk menstimulasi dengan melihat manfaatnya
mengatakannya cara tersebut (roleplay)  agar klien mengetahui cara
secara langsung 7.1.4 berreinforcement marah yang konstruktif
dengan tidak positif atau  pujian dapat meningkatkan
menyakiti keberhasilan klien motivasi dan harga diri klien
 spritual: menstimulasi cara  agar klien dapat
sembahyang, berdoa tersebut melaksanakan cara yang
atau ibadah lain 7.1.5 anjurkan klien untuk telah dipilihnya jika ia
menggunakan cara sedang kesal/marah
yang telah dipelajari
saat jengkel/marah
8. Klien 8.1 keluarga klien dapat 8.1.1 identifikasi  kemampuan keluarga dalam
mendapat  menyebutkan cara kemampuan keluarga mengidentifikasi akan
dukungan merawat klien merawat klien dari memungkinkan keluarga
keluarga dengan berprilaku sikap apa yang telah untuk meakukan penilaian
dalam kekerasan dilakukan keluarga terhadap perilaku kekerasan
mengontrol  mengungkapkan rasa terhadap klien selama  meningkatkan pengetahuan
perilaku puas dalam merawat ini keluarga tentang cara
kekerasan klien 8.1.2 jelaskan peran serta merawat klien sehinnga klien
keluarga dalam terlibat dalam perawatan
merawat klien klien
8.1.3 jelaskan cara-cara  agar keluarga dapat merawat
merawat klien klien dengan perilaku
 Terkait dengan cara kekerasan
mengontrol perilaku  agar keluarga mengetahui
marah secara cara merawat klien melalui
kontruktif demonstrasi yang dilihat
 Sikap tenang, bicara keluarga secara langsung
tenang, dan jelas  mengeksplorasi perasaan
 Membantu klien keluarga setelah melakukan
mengenal penyebab demonstrasi
ia marah
8.1.4 bantu keluarga
mendemonstrasiakan
cara merawat klien
8.1.5 bantu keluarga
mengungkapkan
perasaannya setelah
melakukan
demonstrasi
9. Klien dapat 9.1 Klien dapat 9.1.1 Jelaskan jenis-jenis  Klien dan keluarga dapat
menggunaka menyebutkan obat- obat yang diminum mengetahui nama-nama
n obat- obatan yang diminum klien pada klien obat yang diminum oleh
obatan yang dan kegunaannya (jenis, keluarga.
klien
diminum waktu dan efek). 9.1.2 Diskusikan manfaat
dan 9.2 Klien dapat meminum minum obat dan
 Klien dan keluarga dapat
kegunaanny obat sesuai program kerugian berhenti
a (jenis, pengobatan minum obat tanpa mengetahui kegunaan obat
waktu, dosis seizin dokter. yang dikonsumsi klien
dan efek) 9.1.3 Jelaskan prinsip benar
minum obat (baca  Klien dan keluarga
nama yang tertera pada mengetahui prinsip benar
botol obat, dosis obat, agar tidak terjadi kesalahan
waktu dan cara dalam mengkonsumsi obat
minum)
9.1.4 Ajarkan klien minta  Klien dapat memiliki
obat dan minum tepat kesadaran pentingnya
obat minum obat dan bersedia
9.1.5 Anjurkan klien
minum obat dengan
melaporkan pada
perawat/dokter jika kesadaran sendiri
merasakan efek yang
tidak menyenangkan  Mengetahui efek samping
9.1.6 Beri pujian jika klien sedini mungkin sehingga
minum obat dengan tindakan dapat dilakukan
benar sesegera mungkin untuk
menghindari komplikasi

 Reinforcement positif dapat


memotivasi keluarga dan
klien serta dapat
meningkatkan harga diri
4. Implementasi dan Evaluasi

Nama Klien : Tn. Y Diagnosa Medis : Perilaku kekerasan


Ruangan : 0043A No.CM : 0089

Hari/ No. Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan Evaluasi


tgl Diag Keperawatan Keperawatan
nosa
1 2 3 4 5 6
Senin 1 Perilaku SP1P Perilaku Melakukan SP1P perilaku S : “saya mau berbincang 10 menit saja”
16 juni Kekerasan Kekerasan kekerasan : “saya mudah marah jika keinginan saya tidak dipenuhi
2017  Mengidentifikasi penyebab orang tua saya”
perilaku kekerasan. “saya langsung teriak-teriak dan membanting barang
08.00 apapun disekitar saya”
 Mengidentifikasi tanda dan “Saya bila ada masalah di rumah, klien sering, marah,mencederai,
gejala perilaku kekerasan. lebih suka diam atau tidur.”
“Saya merasa sedih karena kehilangan adiknya
 Mengidentifikasi akibat “Saya jika sedang kesal klien langsung tidur.
perilaku kekerasan. “saya mau latihan kalau marah saya ambil tarik nafas
dalam.. tarik dari hidung perlahan dan keluarkan
 Menyebutkan cara mengontrol lewat mulut dan diulang sebanyak 5 kali”
perilaku kekerasan. “saya mau latihan nafas dalam setiap pagi 7.00 dan
sore 16.00”
 Membantu latihan cara 1 O:
perilaku kekerasan : latihan - Pembicaraan cepat
nafas dalam.
- Mata melotot
 Menganjurkan memasukkan
- Klien terlihat gelisah
dalam jadwal harian.
- Klien menulis dijadwal harian latihan tarik nafas
dalam setiap pukul 7.00 dan 16.00

A: SP1P tercapai
P: Perawat :
Lanjutkan SP2P pada pukul 9.00 diruang perawatan
klien.
Klien:
Motivasi klien untuk latihan mengontrol marah
tarik nafas dalam sesuai jadwal harian setiap hari
pukul 07.00 dan 16.00
09.00 2 Perilaku SP2P Perilaku Melakukan SP2P perilaku S: “10 menit saja ya kita berbincang”
kekerasan Kekerasan kekerasan : “saya mau lagi diajarkan cara mengontrol marah
 Mengevaluasi jadwal kegiatan dengan memukul kasur dan bantal”
harian klien. “pokonya nanti kalo saya marah saya langsung pukul
 Melatih klien mengontrol bantal dan kasur sekerasnya untuk
perilaku kekerasan dengan cara melampiaskanmarah saya”
fisik 2: pukul kasur dan bantal “saya mau latihan setiap hari pukul 10.00 dan 17.00”

 Menganjurkan klien O:
memasukkan kedalam jadwal - Pandangan tajam
harian klien.
- Suara tinggi

- Klien menulis dijadwal harian latihan pukul


kasur dan bantal setiap hari pukul 10.00 dan
17.00

A: SP2P tercapai

P: Perawat:

Lanjutkan SP3P pada pukul 10.30 diruang


perawatan klien

Klien:
Motivasi klien untuk latihan mengontrol marah
pukul kasur dan bantal setiap hari pukul 10.00 dan
17.00 sesuai jadwal.

10.30 3 Perilau SP3P Perilaku Melakukan SP3P perilaku S: “saya tadi pukul 10.00 latihan memukul kasur dan
Kekerasan Kekerasan kekerasan : bantaldikamar saya tanpa disuruh.”
 Mengevaluasi jadwal kegiatan “saya mau lagi diajarkan cara mengontrol perilaku
harian klien. kekerasan dengan dibicarakan baik-baik.”
“kalau saya meminta sesuatu tidak perlu marah
 Melatih klien mengontrol marah tapi saya harus bicara.”
perilaku kekerasan dengan cara “kalau ada yang suruh-suruh saya terus saya tidak
sosial/verbal. mau saya juga harus menolaknya dengan baik.”
“nah, kalau saya kesal sama orang saya harus
 Menganjurkan klien ungkapkan.”
memasukkan kedalam jadwal “saya mau latihan ini setiap hari setiap pukul 13.00
saja setelah makan siang.”
kegiatan harian.
O:
- Klien kooperatif

- Klien terlihat tenang

- Klien memasukkan kedalam jadwal harian latihan


mengontrol perilaku kekerasan dengan cara
sosial/verbal setiap hari pukul 13.00

A: SP3P tercapai
P: Perawat :
Latihan SP4P pada tanggal 24 juli 2012 pukul 08.00
diruang perawatan klien.
Klien:
Motivasi klien untuk latihan mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara social/verbal setiap hari
pukul 13.00 sesuai jadwal harian.
17 Juni 4 Perilaku SP4P Perilaku Melakukan SP4P perilaku S : “kita berbincang 15 menit ya”
2017 Kekerasan kekerasan kekerasan : “pukul 13.00 kemarin saya sudah latihan
 Mengevaluasi jadwal kegiatan menyampaikan sesuatu dengan baik pada teman
08.00 harian klien. saya sekamar.”
“kemaren sore pukul 16.00 saya latihan tarik nafas
 Melatih klien mengontrol dalam terus pukul 17.00 saya latihan pukul bantal
perilaku kekerasan dengan cara dan kasur.”
spiritual “tadi pukul 07.00 saya latihan tarik nafas dalam
dilapangan sekalian saya senam pagi.”
 Menganjurkan klien “kalau saya marah sebaiknya saya langsung istighfar.”
memasukkan kedalam jadwal “saya harus rajin shalat 5 waktu supaya lebih tenang
dan tidak mudah marah.”
harian klien.
“saya akan lakukan sesuai jadwal shalat setiap hari.”
O:
- Kontak mata baik

- Klien kooperatif

- Klien menulis dijadwa harian shalat 5 waktu


sesuai jadwal shalat.

A: SP4P tercapai
P: Perawat :
Lanjutkan SP5P pada pukul 09.00 di ruang
perawatan klien.
Klien:
Motivasi klien untuk shalat 5 waktu sesuai jadwal
shalat setiap hari.
09.00 5 Perilaku SP5P perilaku Melakukan SP5P perilaku S : “kita berbincang 10 menit ya”
kekerasan kekerasan kekerasan : “saya dapat obat 3 macam dari dokter.”
 Mengevaluasi jadwal kegiatan “oh berarti yang warna orange itu CPZ supaya pikiran
harian klien. saya tenang dan tidak marah-marahlagi.”
“terus yang putih itu supaya saya rileks dan tidak
 Melatih klien mengontrol tegang ya disebut THP.”
perilaku kekerasan dengan “yang warna merah jambu itu disebut HPL supaya saya
minum obat. tida marah-marah lagi kan ?”
“semua obatnya harus saya minum sehari 3 kali kan ?”
 Menganjurkan klien “saya akan minum obat sesuai jadwal dan teratur, baik
memasukkan kedalam jadwal dirumah sakit sekarang ata sudah pulang ke
harian klien. rumah nanti.”
“saya akan minum obat setiap hari pukul 7 pagi, 1
siang dan 7 malam.”
O:
- Kontak mata baik

- Klien kooperatif

- Klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan


harian minum obat setiap pukul 7 pagi, 1 siang
dan 7 malam.

A: SP5P tercapai
P: Perawat :
Lanjutkan SP budaya perilaku kekerasan pukul
10.00 diruang perawatan klien.
Klien:
Motivasi klien untuk minum obat sesuai jadwal
harian setiap hari pukul 7 pagi, 1 siang dan 7
malam.

Anda mungkin juga menyukai