Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Reproduksi Pada Pria


Sistem kelamin pada pria terdiri dari sejumlah organ seks yang merupakan bagian
dari proses reproduksi manusia. Pada pria, organ-organ reproduksi ini terletak di luuar
tubuh manusia sekitar wilayah panggul.

2.2 Organ Reproduksi Pada Pria


2.2.1 Penis
Penis berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai saluran untuk
menyalurkan sperma dan air seni.
2.2.2 Glans
Glans adalah bagian depan atau kepala penis, glans banyak mengandung
pembuluh darah dan syaraf.
2.2.3 Foreskin (preputium)
Foreskin adalah kulit yang menutupi bagian glans dan pada beberapa
Negara sunat dianjurkan karena memudahkan membersikan penis sehingga
mengurangi terkena infeksi.
2.2.4 Kantung kencing
Kantung kencing adalah tempat penambungan sementara air yang berasal
dari ginjal (air seni).
2.2.5 Uretra (saluran kencing)
Uretra yaitu saluran untuk mengelurkan air seni dan air mani.
2.2.6 Kelenjar prostat
Kelenjar prostat yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan yang berisi zat
makanan untuk menghidupi sperma.
2.2.7 Vesikula seminalis
Vesikula seminal berfungsi untuk menampung sperma yang telah matang.
2.2.8 Vas deferens (saluran sperma)
Vas deferens yaitu saluran sperma dari testis menuju vesicle seminalis.
Panjang vas deferens sekitar 45 cm dengan diameter sekitar 2,5 mm.
2.2.9 Epidydimis
Epidydimis yaitu saluran-saluran yang lebih besar dan berkelok-kelok yang
membentuk bangunan seperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh saluran-saluran
testis kecil akan berkumpul di epidydimis.
2.2.10 Testis (pelir)
Berjumlah dua buah untuk memproduksi sperma setiap hari dengan bantuan
testosterone. Testis berada diluar tubuh karena pertumbuhan sperma membutuhkan
suhu yang lebih rendah dari pada suhu tubuh.
2.2.11 Scrotum
Scrotum adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan
berlipat-lipat. Scrotum adalah tempat bergantungnya testis. Scrotum mengandung
otot-otot polos yang mengatur jarak jauh testis ke dinding perut dengan maksud
mengatur suhu testis agar relative tetap.
2.2.12 Tulang kemaluan
Tulang kemaluan terletak dibagian depan kantung kencing.
2.2.13 Rambut kemaluan
Rambut kemaluan berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak langsung
menempel pada kulit kemaluan.

2.3 Sitem dan organ reproduksi pada wanita


Sistem reproduksi pada wanita berada di dalam tubuhh yang disebut panggul dan
secara anatomi, dibagi menjadi dua meliputi:
2.3.1 Genitalia eksterna
Merupakan bagian alat reproduksi wanita yang terletak diluar rongga
panggul, tepatnya diperineum. Adapun bagian dari genitalia eksterna, yaitu:
a. Mons veneris atau mons pubis
Dikenal juga dengan sebutan gunung venus dan merupakan bagian
menonjol yang menutupi simpisis pubis (tulang kemaluan).
Penyusun mons veneris akan ditutupi oleh rambut yang berbentuk pola
seperti segitiga terbalik saat dewasa. Mons veneris mengandung banyak
kelenjar sebasea (kelenjar minyak) yang berfungsi sebagai bantalan saat
melakukan hubungan seksual.
b. Labia mayora
Disebut juga bibir besar kemaluan yang merupakan lanjutan mons
veneris, berbentuk lonjong dan menuju ke bawah bersatu membentuk perineum.
Panjang labia mayora ialah 7- cm dengan lebar 2-3 cm.
Permukaan labia mayora terdiri dari bagian luar: jaringan lemak,
kelenjar keringat dan disaat dewasa akan tertutupioleh rambut yang merupakan
rambut lanjutan dari mons veneris. Bagian dalam: kelenjar sabasea
(lemak)tanpa rambut tetapi banyak terdapat ujung-ujung saraf sehingga
sensitive saat melakukan berhubungan seksual.
c. Labia minora
Disebut juga bibir kecil kemaluan yang berbentuk lipatan, sempit,
terletak di dalam labia mayora tanpa rambut, memanjang kea rah bawah klitoris
dan menyatu dengan forchette.
Pada bagian lateral dan anterior labia minora biasanya terdapat pigmen
dan banyak pembuluh darah sehingga dapat membesar saat gairah seksual
meningkat. Permukaan media labia minora serupa dengan vagina dan analog
dengan kulit skrotum pada alat reproduksi pria.
d. Klitoris
Klitoris ialah suatu bangunan yang terdiri dari glans, kospus (badan),
dan krura klitoris. Klitoris menjadi bagian yang penting dari alat reproduksi luar
dan bersifat erektil. Letak klitoris dekat ujung puperior vulva.
Organ ini mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris
pada ujungnya sehungga sangat sensitive akan rangsangan saat berhubungan
seksual. Klitoris analog dengan penis pada alat reproduksi pria. Fungsi utama
klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan ketegangan seksual.
e. Vestibulum
Vestibulum merupakan alat reproduksi bagian luar yang berbentuk
seperti perahu atau lonjong dan terletak di antara labia minora (sisi kanan dan
kiri), klitoris (sisi atas), dan fourchette (pertemuan ujung bawah labia mayora
dan minora). Vestibulum terdiri dari muara uretra, kelenjar parauretra, vagina
dan kelenjar paravaginal. Permukaan vestibulum yang tipis dan agak berlendir
menyebabkan mudah teriritasi oleh bahan kimia, panas, dan friksi.
f. Perinium
Perinium merupakan daera muscular yang ditutupi kulit antara introitus
vagina dan anus dan akan membentuk dasar badan perinium.
g. Kelenjar bartholin
Kelenjar bartholini merupakan kelenjar penting di daerah vulva dan
vagina yang bersifat rapuh dan mudah robek serta mengeluarkan lender akan
meningkat saat berhubungan seksual.
h. Himen
Himen atau selaput darah merupakan jaringan yang menutupi lubang
vagina, bersifat rapuh dan mudah robek. Dalam keadaan normal, himen
memiliki satu lubang agak besar yang berbentuk lingkaran yang berfungsi
sebagai saluran dari lendir yang dikeluarkan dari uterus dan darah saat
menstruasi. Disaat pertama koitus, hymen akan robek dan mengeluarkan darah
dan setelah melahirkan hanya tertinggal sisa-sisa himen yang biasa disebut
caruncula himenalis (caruncula mirtiformis). Himen menjadi salah satu aspek
penilaian keperawanan pada seorang wanita.
i. Fourchette
Merupakan lipatan jarigan transveral yang pipih dan tipis, terletak pada
pertemuan ujung bawah labia mayora dan labia minora. Garis tenagah
fourchette berada di bawah orifisium vagina. Diantara fourchette dan himen
terdapat suatu cekungan kecil dan fosa navikularis.
2.3.2 Genitalia interna
Merupakan bagian-bagian alat reproduksi yang tidak terlihat karena terletak
didalam rongga pelvis (panggul). Adapun bagian-bagian genitalia interna, yaitu:
a. Vagina
Merupakan suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu
meregang secara luas karena adanya tonjolan serviks ke bagian atas vagina.
Dinding anterior vagina panjangnya sekitar 9 cm, sedangkan dinding
posteriornya lebih panjang yaitu 11 cm. Letak vagina pada bagian anterior
(depan) rectum dan bagian posterior (belakang) kantung kemih.
Vagina merupakan saluran muskolo mmembraneus yang
menghubungkan kelanjutan dari otot sfingter ani dan muskulus levator ani
sehingga dapat dilatih dan dikendalikan. Pada dinding vagina terdapat lipatan-
lipatan melintang, terutama dibagian bawah yang disebut rugae. Pada puncak
(ujung) vagina menonjol serviks pada bagian uterus, bagian ini disebut portio.
Meskipun vagina tidak memiliki kelenjar yang dapat menghasilkan
cairan, namun vagina selalu basah karena adanya cairan yang dihasilkan oleh
kelenjar dari uterus. Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang
menghasilkan asam susu dengan pH 4,5. Keasaman vagina memberikan
proteksi terhadap infeksi.
Vagina sebagai saluran senggama memiliki fungsi penting, yaitu:
1. Saluran untuk mengalirkan lendir uterus dan darah menstruasi.
Aalat berhubungan seksual.
2. Dan jalan lahir bagian lunak pada waktu persalianan.
b. Uterus
Uterus merupakan organ berongga dan berbentuk sepeti buah pir dengan
berat sekitar 30 gram serta disusun dari lapisan otot. Uterus merupakan jaringan
otot yang kuat, berdinding tebal, muscular pipih dan yang terletak di pelvis
minor antara kantung kemih dan rectum. Normalnya uterus memiliki bentuk
yang simetris, nyeri bila ditekan, licin dan teraba padat. Ukuran uterus berbeda-
beda, tergantung dari usia. Pada ank-anak ukuran uterus sekitar 2-3 cm,
nullipara 6- cm, dan multipara 8-9 cm.
Uterus terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Fundus uteri, bagian uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba fallopi.
2. Corpus uteri merupakan bagian utama yang mengelilingi kavum uteri dan
berbentuk seperti segitiga.
3. Dan serviks uteri bagian yang berbentuk seperti silinder.

Untuk mempertahankan posisinya uterus disangga beberapa


ligamentum, jaringan ikat dan peritoneum. Dinding uterus terdiri dari tiga
lapisan, yaitu:

1. Peritoneum, meliputi:
a) Dinding rahim bagian luar;
b) Menutupi bagian luar uterus;
c) Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat;
d) Pembuluh darah limfe dan urat saraf;
e) Teliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.
2. Miometrium, disebut juga lapisan otot yang terdiri dari:
a) Lapisan luar: seperti “kap” melengkungdari fundus uteri menuju
ligamentum;
b) Lapisan dalam: berasal dari osteum tuba uteri sampai osteum uteri
internum;
c) Lapisan tengah: terletak diantara kadua lapisan kedua lapisan tersebut
membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah
ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot
ini membentuk angka, sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah
terjepit rapat dengan demikian perdarahan dapat terhenti.
 Endometrium, disebut juga dinding rahim dengan dalam uterus yang
terdiri dari sel-sel epitel dan membatasi uterus. Saat ovulasi lapisan
ini akan menebal dan akan meluruh saat menstruasi.

Fungsi uterus meliputi:

1. Tempat terjadinya menstruasi.


2. Alat tumbuh dan berkembangnya hasil konsepsi.
3. Tempat pembuatan hormone reproduksi
c. Tuba fallopi
Tuba fallopi atau oviduk merupakan organ yang menghubungkan uterus
(rahim) dengan indung telur. Tuba fallopi berjumlah dua buah dan terletak di
sisi kanan dan kiri secara simetris dengan panjang masing-masing 8-20 cm serta
diameter 3-8 cm. Tuba fallopi terentang dari kornu uterine hingga suatu tempat
dekat ovarium dan merupakan jalan ovum mencapai rongga uterus. Tuba fallopi
terletak di tepi atas ligamentum latum berjalan kea rah lateral mulai dari osteum
tubae internum pada dinding rahim.
Dinding tuba terdiri dari tiga lapisan yaitu serosa, muscular, serta
mukosa dengan epitel bersila. Tuba merupakan bagian paling sensitive dan
sering menjadi penyebab utama kemandulan (infertilitas). Tuba fallopi
merupakan saluran telur yang lebar dan dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Infundibulum, merupakan bagian akhir dari tuba fallopi yang berbentuk
seperti corong dan terletak di pangkal serta memiliki lumbai yang disebut
fimbriae tuba.
2. Pars ampularis, merupakan bagian tuba yang paling luas dan berbentuk “s”
serta tempat terjadinya fertilisasi atau pembuahan (pertemuan sperma dan
ovum).
3. Pars intertitialis, merupakan bagian yang terletak dekat dengan uterus yakni
di antara internum tuba.
4. Pars ismika, merupakan bagian-bagian tuba yang berada di luar uterus dan
paling sempit.

Berikut fungsi dari tuba fallopi, diantaranya:

1. Jalan transportasi ovum dari ovarium sampai ke kavum uteri.


2. Manangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi.
3. Saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi.
4. Tempat terjadinya konsepsi.
5. Tempat pertumbuhan dan oerkembangan hasil konsepsi sampai mencapai
bentuk blastula yang siap mengadakan impantasi sebelum masuk ke uterus.
d. Ovarium
Merupakan organ reproduksi utama pada wanita yang berbentuk oval
dengan panjang 2,5 - 4 cm, berjumlah sepasang yang terletak di sisi kanan dan
kiri serta akan dihubungkan dengan rahim oleh tuba fallopi. Ovarium terletak
kea rah uterus bergantung pada ligamentum infundibulo pelvikulum melalui
mesovarium.
Ovarium mempunyai 300.000-an telur dan sebagian besarnya dapat
mengalami kegagalan pematangan atau mati sehingga jika sel telur habis, maka
wanita disebut dalam kondisi menopause.
Ovarium terdiri dari dua bagian, yaitu:
1. Korteks ovarii, bagian yang menngandung folikel primordial, corpus luteum
dan alkantes. Pada korteks ini juga terjadi berbagai fase pertumbuhan folikel
menuju folikel de graff.
2. Medulla ovarii, bagian yang memiliki pembuluh darah dan limfe serta
serabut saraf.

Berikut fungsi dari ovarium diantaranya: penghasil sel telur/ovum, organ


penghasil hormon yang berperan saat menstruasi (progresteron dan estrogen).

2.4 Fungsi alat atau organ reproduksi pada wanita


Berdasarkan fisiologinya (fungsi) alat reproduksi wanita memiliki tiga fungsi, yaitu:
a. Fungsi seksual
Dalam menjalankan fungsi seksual, alat reproduksi wanita yang berperan adalah
vulva dan vagina. Vulva dan vagina berperan sebagai jalan lahir. Pada vulva terdapat
kelenjar yang dapat mengeluarkan cairan. Adapun fungsi dari cairan tersebut sebagai
pelumas pada saat senggama sehingga mengurangi nyeri.
b. Fungsi hormonal
Fungsi hormonal merupakan bagaimana cara indung telur dan rahim
mempertahankan ciri kewanitaan dan pengaturan haid. Indung telur sebagai penghasil
hormone-hormon wanita, seperti estrogen dan progesterone memberikan perubahan-
perubahan fisik dan psikis sepanjang kehidupan seorang wanita.
Indung telur mulai produktif menghasilkan hormon-hormon tersebut mulai dari
usia 9 tahun. Hormon-hormon yang diproduksi ini akan berinteraksi dengan hormone
yang dipoduksi oleh hipotalamus yang ada di otak sehingga terjadilah perubahan fisik
seseorang berupa pertumbuhan payudara, rambut di ketiak dan kelamin. Selain itu,
adanya interaksi hormon-hormon tersebut jugalah yang menjadi stimulus seseorang
mengalami haid.
Haid pertama kali disebut sebagai menarche dan cenderung terjadi pada usia 10-
16 tahun. Haid akan berlangsung mengukuti siklusnya dan biasanya berjalan hingga 30
tahun. Saat inilah seorang wanita memasuki masa reproduksi.
Pertumbuhan secara fisik setelah menarche berlangsung sangat cepat, masa ini
disebut sebagai masa pubertas. Setelah masa reproduksi, seorang wanita akan
memasuki masa yang menunjukan fungsi indung telur mulai berkurang dan lama
kelamaan akan berhenti. Jika hal tersebut berlangsung hingga 1-2 tahun, maka wanita
dikatakan telah memasuki masa menopause.
Siklus haid atau menstruasi terjadi 24-36 hari sekali dan dipengaruhi oleh
hormon yang berinteraksi terhadap selaput lendir rahim (endometrium). Ketebalan
lapisan tersebut berbeda dari hari ke hari. Pada masa subur, lapisan tersebut paling
tebal, karena endometrium dipersiapkan untuk kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi,
maka lapisan ini akan mengelupas dan runtuh keluar dari vagina berupa darah haid.
Haid ini akan berlangsung 28-30 hari dan jumlahnya kurang lebih 30-80 cc.
Sesaat setelah darah haid habis dikeluarkan, lapisan tersebut akan tumbuh kembali.
Mula-mula lapisan tipis kemudian bertambah tebal dan mengelupas kembali jika
kehamilan tidak terjadi. Siklus ini terus berulang selama persediaan sel telur belum
habis dan fungsi reproduksi masih baik.
c. Fungsi alat reproduksi
Fungsi reproduksi dijalankan oleh indung telur, saluran telur dan Rahim. Sel
telur yang setiap bulannya dihasilkan oleh ovum pada masa subur akan masuk ke dalam
saluran telur untuk kemudian bertemu dan menyatu dengan sel sperma dari pria
(spermatozoa) membentuk organisme baru yang disebut zigot.
Pada saat inilah ditentukan jenis kelamin janin dan sifat-sifat genetiknya.
Kemudian zigot akan terus berjalan sepanjang saluran telur dan masuk ke dalam rahim.
Pada bagian atas Rahim zigot akan berimplantasi dan berkembang menjadi midigah.
Selanjutnya, mudigah akan tumbuh dan berkembang sebagai janin yang kemudian akan
lahir pada umur kehamilan cukup bulan.
Pada siklus haid yang berlangsung selama 28 hari, masa suburnya terjadi sekitar
hari ke empat belas terhitung dari hari pertama haid. Umur sel telur sejak dikeluarkan
dari indung telur hanya berumur 24 jam, sedangkan sel sperma berumur kurang lebih 3
hari.
2.5 Kelainan dan penyakit sistem reproduksi pada manusia
Kelainan dan penyakit pada system reproduksi manusia dapat disebabkan oleh virus
maupun bakteri seperti penyakit sifilis, gonore (kencing nanah), dan herpes genetalis.
Penyakit yang menyerang system reproduksi manusia juga disebut sebagai penyakit
kelamin. Pada umumnya penyakit kelamin ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit
tersebut dapat menyerang pria maupun wanita. Berikut adalah penyakit dan kelainan
system reproduksi pada manusia:
1. Kelainan dan penyakit sistem reproduksi pada pria
a. Hipogonadisme
Adalah penyakit penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan
interaksi hormone, seperti hormone androgen dan testoteron.gangguan ini
menyebabkan infertilitas impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.
Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormone.
b. Kriptorkidisme
Adalah gangguan dari satu atau dua testis untuk turun dari rongga abdomen
kedalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberiaan
hormone human chorionic gonadotropin untuk merangsang testosterone. Namun
jika belum turun juga langkah selanjutnya harus dilakukan pembedahan.
c. Urethritis
Adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering
buang air kecil. Organisme yang palingsering menyebabkan urethritis adalah
chlamydia tracomathis, ureplasma urealyticum atau virus herpes.
d. Prostatitis
Adalah peradangan prostat yang sering disertai dengan peradangan pada uretra,
gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menghambat uretra sehingga timbul
rasa nyeri ketika buang air kecil. Penyebabnya dapat berupa bakteri seperti
Escherichia coli maupun bukan bakteri.
e. Epididymitid
Adalah penyakit kelamin yang berupa infeksi yang sering terjadi pada saluran
reproduksi pria. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh bakteri E.coli dan
chlamydia.
f. Orkitis
Adalah penyakit kelamin yang berupa peradangan pada testis yang disebabkan oleh
virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
g. Anorkidisme
Adalah kelainan alat reproduksi (kelamin) dimana testis hanya berjumlah satau,
atau bahkan tidak ada sama sekali.
h. Hypertropic prostat
Adalah penyakit kelamin yang berupa pembesaran kelenjar prostat yang biasanya
terjadi pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun. Penyebabnya belum diketahui.
i. Hernia inguinalis
Merupakan penyakit kelamin yang berupa benjolan atau penonjolan isi rongga
melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan.
j. Kanker prostat
Gejala kanker prostat mirip dengan hypertrois prostat, bahkan penyakit ini
menimbulkan banyak kematian pada pria usia lanjut.
k. Kanker testis
Merupakan penyakit kelamin yang berupa pertumbuhan sel-sel ganas didalam testis
(buah zakar) yang bisa menyebabkan testis membesar atau menyebabkan benjolan
di dalam skrotum (kantung zakar).
l. Impotensi
Merupakan kalainan alat reproduksi yang berupa ketidak mampuan ereksi maupun
mempertahankan ereksi penis pada hubungan kelamin yang normal.
m. Imfertilitas (kemandulan)
Merupakan kelainan pada organ reproduksi yang berupa ketidak mampuan untuk
menghasilkan keturunan.imfertilitasdapat disebabkan oleh pihak pria maupun
wanita. Pada pria imfertilitas didefinisikan sebagai ketidak mampuan
mengfertilisasi ovum, hal ini dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1) Ganguan spermatogenesis, misalnya testis terkena sinar radioaktif, terkena
racun, infeksi maupun gangguan hormone.
2) Tersumbatnya saluran sperm, jumlah sperma yang disalurkan terlalu sedikit.
n. Mikro penis
Merupakan kelainan pada alat reproduksi pria dimana ukuran penis tidak seperti
ukuran normal atau ukuran penis terlalu kecil. Hal ini dapat disebabkan karena
faktor hormonal sejak seorang anak masih dikandungan, salah satunya adalah
kekurangan hormone ondrogen pada kehamilan dini.
o. Merupakan salah satu masalah ynag kerap menimpa pria. Dimana pria tidak mampu
mengendalikan ejakulasi sehingga mengalami ejakulasi sedini mungkin sebelum
waktunya tiba.
2. Kelainan dan penyakit sistem reproduksi pada wanita
a. Gangguan menstruasi
Ganguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua yaitu, amenore primer dan
amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadi menstruasi sampai usia 17
tahun atau lebih dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amnore sekunder
merupakan tidak terjadinya menstruasi sampai 3-6 bulan atau lebih pada orang yang
tengah mengalami siklus menstruasi.
b. Kanker vagina
Secara umum tidak diketahui sevara pasti apa penyebabnya, akan tetapi pada
banyak kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus.
Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah laser.
c. Kanker serviks
Adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh diseluruh lapisan epitel serviks.
Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga
bagian atas vagina dan kelenjar limfe pinggul.
d. HIV/AIDS
Merupakan penyakit pada kekebalan tubuh yang ditularkan melalui hubungan
seksual (kontak seksual). HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit paling
mematikan di dunia. Cara yang utama agar virus bisa memasuki ke dalam aliran
darah adalah melalui luka terbuka di kulit, melalui dinding tipis di dalam anus atau
alat kelamin, melalui suntikan langsung ke pembuluh darah memakai jarum atau
suntikanyang terinfeksi. Penyebaran virus yang paling utama adalah dengan cara
hubungan seksual melalui vagina dan anal tanpa pelindung, seks oral tanpa
pelindung juga beresiko terinfeksi, tapi resikonya cukup kecil.
e. Kanker ovarium
Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada
panggual, perubahan fungsi pada saluran pencernaan atau mengalami pendarahan
pada vagina abnormal. Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan
kemoterapi.
f. Kanker Rahim (uterus)
Kanker Rahim (uterus) atau yang sebenarnya kanker jaringan endometrium adalah
kanker yang sering terjadi di endometrium, tempat dimana janin tumbuh, sering
terjadi pada wanita usia 60-70 tahun.
g. Fibroademona
Yaitu tumor yang bersifat jinak. Gejalanya berupa benjolan kenyal pada payudara.
Pengobatannya dengan operasi.
h. Kanker payudara
Yaitu tumor yang bersifat ganas. Kanker payudara terdapat pada wanita yang telah
menopause. Pengobatannya dengan cara operasi, sinar radio aktif dan obat-obatan.
i. Endometriosis
Keadaan dimana jaringan endometrium terdapat diluar uterus, yaitu dapat tumbuh
disekitar ovarium, oviduk, atau jauh diluar uterus, misalnya paru-paru. Gejla
endometriosis berupa nyeri pada menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis
dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan
memberikan obat-obatan secara intensif, laproskopi, atau bedah laser.
j. Infeksi vagina
Gejala infeksi vagina berupa keputihan dan gatal-gatal. Infeksi vagina menyerang
wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain jamur atau bakteri.
k. Condyloma
Yaitu tumbuhnya benjolan keras berbungkul seperti bunga kola tau jengger ayam
atau dikenal sebagai kutil kelamin. Kutil kelamin atau condyloma merupakan
penyakit menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV), atau
virus yang menyebabkan keganasan pada jaringan. Penyakit ini dapat ditularkan
melalui kontak langsung secara seksual dengan penderita HPV lainnya. Penyakit ini
ditemukan disekitar alat kelamin bagian luar, didalam liang vagina, disekitar anus,
hingga mulut Rahim. Jika sampai menginfeksi mulut Rahim, dapat menyebabkan
kanker mulut Rahim atau kanker serviks. Kutil kelamin dapat diobati dengan obat
oles, suntik, maupun operasi. Untuk tindakan operasi dapat dilakukan
mengguanakan alat kotter (pemotong) oleh tenaga medis. Pengobatan dapat
dilakukan dengan obat topical (obat oles).
l. Bartolinitis
Yaitu infeksi pada kelenjar bartolin. Bartolinitis dapat menimbulkan pembengkakan
pada alat kelamin luar wanita. Biasanya, pembengkakan di sertai dengan rasa nyeri
hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai demam, seiring dengan
pembengkakan pada kelamin yang memerah. Bartolinitis disebabkan oleh infeksi
kuman pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian dalam vagina agak keluar.
Penyakit ini disebabkan oleh chlamyda dan gonorrhea. Bartolinitis dapat
menyumbat mulut kelenjar tempat diproduksinya cairan pelumas vagina. Akibat
penyumbatan ini, lama kelamaan cairan memenuhi kantong kelenjar sehingga
disebut sebagai Kristal (kantong berisi cairan. Untuk mengatasinya pemberiaan
antibiotic untuk mengurangi radang dan pembengkakan. Jika terus berlanjut, dokter
akan melakukan tindakaan operatif untuk mengankat kelenjar yang membengkak.
m. Vulvovaginatis
Merupakan suatu peradangan pada vulva dan vagina yang sering menimbulkan
gejala keputihan (flour albus) yaitu keluarnya cairan putih/putih kehijauan dari
vagian.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme misalnya gardnerella
vagimalis, trichomonas vaginalis, candida albicans, virus herpes, candyloma
accuminata.
n. Keputihan yaitu munculnya gumpalan seperti endapan susu berwarna putih.
Disebabkan karena infeksi jamur candida albicans. Keputihan ini dapat muncul
akibat karena ketidak seimbangan hormonal yang disebabkan oleh kegemukan,
pasca menstruasi, kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi hormonal, pengguanaan
obat-obatan steroid, kondisi organ intim yang terlalu lembab, dan lainya. Juga bisa
merupakan akibat dari gula darah yang terlalu tinggi. Penanganan untuk keputihan
cukup dengan menjaga kebersihan dan kelembaban organ intim wanita.
Pengguanaan sabun khusus pembersih vagina dan menjaga agar bagian intim tak
telalu lembab bisa dilakukan. Namun jika memang tak tertahankan dan
menimbulkan gatal ynag amat sangat, dapat diberikan obat anti jamur misalnya
triazol atau imidazole.
o. Sifilis atau raja singa
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama treponema pallidum.
Sifilis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS). Umumnya, infeksi ini
menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Sifilis dapat
ditularkan dari satu orang ke orang lain selama hubungan seks tanpa kondom,
melalui transfuse darah yang terkontaminasi atau dari ibu yang terinfeksi ditularkan
kepada bayinya selama kehamilan atau persalinan.

Anda mungkin juga menyukai