Potensi majunya ekonomi Indonesia harus diimbangi dengan
pengembangan teknologi yang berdaya saing. Pengembangan teknologi dan inovasi ekonomi kreatif akan mendorong daya saing Indonesia dalam upaya menjadi negara yang produktif di masa depan. Salah satu pengembangan teknologi dalam ekonomi kreatif adalah munculnya berbagai e-commers di Indonesia. Selain munculnya bisnis e-commers juga terdapat bisnis ekonomi kreatif yang berbasis teknologi yaitu fintech, startup, dan bisnis lain yang menawarkan jasa seperti, Grab, Gojek, dan Uber. Pengembangan ekonomi kreatif berbasis teknologi ini nyatanya membawa dampak perubahan yang cukup signifikan bagi negara Indonesia. Pasalnya sekarang ini, Indonesia mendapatkan sekitar US$5 miliar atau sekitar Rp69 triliun investasi untuk perusahaan ekonomi digital di Asia Tenggara.
Perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia nampaknya mengalami
kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan munculnya berbagai ekonomi sektor kreatif yang berbasis teknologi. Masyarakat tentunya juga sangat terbantu dengan perkembangan ekonomi kreatif berbasis teknologi di Indonesia. Selain kemudahan akses jual-beli barang, jasa, maupun fintech tentunya dengan kehadiran ekonomi sektor kreatif berbasis teknologi ini juga banyak mendatangkan lapangan perkerjaan bagi masyarakat Indonesia.
Pemerintah Negara Republik Indonesia sangat mendukung dalam
pengembangan ekonomi sektor kreatif berbasis teknologi ini. Pemerintah Negara Republik Indonesia turut menunjang pengembangan ekonomi digital melalui basis industri dan perdagangan elektronik. Kemudian pemerintah negara republik Indonesia juga membangun taman digital terintegrasi yang menyediakan tempat bagi bisnis digital untuk tumbuh (Nongsa Digital Park/NDP) dan proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik sepanjang 36.000 kilometer (Palapa Ring) dengan harapan, Indonesia dapat menjadi kawasan yang berbasis pelaku ekonomi kreatif di bidang digital seperti, pengembangan startup, web, aplikasi, program-program digital, film, dan animasi. Selain itu pemerintah negara republik Indonesia mulai memfasilitasi dan melakukan harmonisasi regulasi atau kewenangan publik, termasuk perpajakan, cukai, sistem pembayaran online (payment gateway), proses logistik, kemudahan ekspor-impor, dan pembiayaan supaya produk dari dalam negeri bisa dengan mudah beredar di pasar bebas maupun di luar negeri.
Pengembangan ekonomi kreatif berbasis teknologi ini tidak lepas dari
adanya peran para generasi milenial yang mengerti dan mengikuti pekembangan teknologi. Partisipasi generasi milenial Indonesia dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis teknologi terus meningkat seperti menjamurnya e-commers di Indonesia. Hal ini tentunya diharapkan dapat mengurangi masalah pengangguran di Indonesia, pemerataan ekonomi, dan meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia. Menteri keuangan negara republik Indonesia, Sri Mulyani mengatakan bahwa generasi milenial memiliki tiga karakter diri yang khas, yaitu tekoneksi dengan internet, memiliki kepercayaan diri tinggi, dan berpikir kreatif. Kaum muda dan generasi milenial yang merupakan aset bagi negara yang harus mampu mengembangkan ekonomi sektor kreatif berbasis teknologi ini menjadi lebih baik lagi dan bisa membantu masyarakat Indonesia terutamanya. Seperti halnya pendapat Boourdeou yang menyatakan bahwa modal ekonomi bukanlah modal dari segala modal. Tetapi membangun mental/ karakter (character building) suatu masyarakat adalah potensi ekonomi yang mampu mengalir dalam struktur sosial, sehingga dapat dijadikan dasar untuk bergerak bagi ekonomi kreatif berbasis teknologi tersebut ke arah kemanfaatan bagi masyarakat luas.
Strategi pengembangan ekonomi kreatif berbasis teknologi merupakan
salah satu kerjasama yang harus dijalankan oleh pemerintah negara republik Indonesia dan generasi milenial, yaitu dengan pemerintah melakukan pembekalan pendidikan agar fondasi ekonomi kreatif berbasis teknologi ini sangat kuat dan kokoh melalui program peningkatan kualitas pendidikan di universitas, sekolah menengah kejuruan, maupun di balai latihan kerja, Kemudian pemerintah juga harus memperbaiki pola dan konsep pendidikan di Indonesia dengan melihat peluang di masa mendatang dan mulai memfokuskan pendidikan hanya pada satu bidang yaitu inovasi ekonomi sektor kreatif yang berbasis teknologi. Sehingga bisa mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang lebih unggul di bidang ekonomi kreatif berbasis teknologi. Selain itu pemerintah juga harus membantu berkembangnya usaha baru, industri kecil, dan industri menengah melalui kemudahan dalam hal memberikan subsidi modal.
Pemerintah seharusnya tak hanya terfokus pada fenomena yang terlihat
pada saat ini, misalnya perbaikan infrastuktur umum yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan pada saat ini, tetapi seharusnya pemerintah lebih banyak membuat dan melaksanakan pembangunan infrastruktur yang lebih menunjang kemajuan ekonomi kreatif berbasis teknologi dan terfokus untuk meningkatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar melalui ekonomi kreatif berbasis teknologi ini. Selain itu, sebaiknya pemerintah melihat peluang majunya perekonomian Indonesia melalui ekonomi sektor kreatif berbasis teknologi yang sebagian besar pelaku utama perekonomian di Indonesia sekarang ini adalah generasi kaum milenial. Proses perubahan perekonomian Indonesia dari yang mulanya masih lemah menjadi perekonomian yang lebih maju sangat bergantung dengan konsep industri pada era sekarang ini. Maka dari itu pemerintah seharusnya membuat kebijakan- kebijakan yang memperhatikan potensi-potensi kreatif dan inovatif yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia, khususnya para generasi milenial masa kini. Perlulah kiranya pemerintah berhenti sejenak untuk membereskan persoalan infrastruktur umum, dan mulai melihat potensi milenial yang lebih menjanjikan kemajuan perekonomian bagi bangsa dan negara ini.