Anda di halaman 1dari 3

Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Teknologi

Oleh Rona Adhim Meirichi

NIM 195211249

Potensi majunya ekonomi Indonesia harus diimbangi dengan


pengembangan teknologi yang berdaya saing. Pengembangan teknologi dan
inovasi ekonomi kreatif akan mendorong daya saing Indonesia dalam upaya
menjadi negara yang produktif di masa depan. Salah satu pengembangan
teknologi dalam ekonomi kreatif adalah munculnya berbagai e-commers di
Indonesia. Selain munculnya bisnis e-commers juga terdapat bisnis ekonomi
kreatif yang berbasis teknologi yaitu fintech, startup, dan bisnis lain yang
menawarkan jasa seperti, Grab, Gojek, dan Uber. Pengembangan ekonomi kreatif
berbasis teknologi ini nyatanya membawa dampak perubahan yang cukup
signifikan bagi negara Indonesia. Pasalnya sekarang ini, Indonesia mendapatkan
sekitar US$5 miliar atau sekitar Rp69 triliun investasi untuk perusahaan ekonomi
digital di Asia Tenggara.

Perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia nampaknya mengalami


kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan munculnya berbagai ekonomi sektor kreatif
yang berbasis teknologi. Masyarakat tentunya juga sangat terbantu dengan
perkembangan ekonomi kreatif berbasis teknologi di Indonesia. Selain kemudahan
akses jual-beli barang, jasa, maupun fintech tentunya dengan kehadiran ekonomi
sektor kreatif berbasis teknologi ini juga banyak mendatangkan lapangan
perkerjaan bagi masyarakat Indonesia.

Pemerintah Negara Republik Indonesia sangat mendukung dalam


pengembangan ekonomi sektor kreatif berbasis teknologi ini. Pemerintah Negara
Republik Indonesia turut menunjang pengembangan ekonomi digital melalui basis
industri dan perdagangan elektronik. Kemudian pemerintah negara republik
Indonesia juga membangun taman digital terintegrasi yang menyediakan tempat
bagi bisnis digital untuk tumbuh (Nongsa Digital Park/NDP) dan proyek
infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik sepanjang 36.000
kilometer (Palapa Ring) dengan harapan, Indonesia dapat menjadi kawasan yang
berbasis pelaku ekonomi kreatif di bidang digital seperti, pengembangan startup,
web, aplikasi, program-program digital, film, dan animasi. Selain itu pemerintah
negara republik Indonesia mulai memfasilitasi dan melakukan harmonisasi
regulasi atau kewenangan publik, termasuk perpajakan, cukai, sistem pembayaran
online (payment gateway), proses logistik, kemudahan ekspor-impor, dan
pembiayaan supaya produk dari dalam negeri bisa dengan mudah beredar di pasar
bebas maupun di luar negeri.

Pengembangan ekonomi kreatif berbasis teknologi ini tidak lepas dari


adanya peran para generasi milenial yang mengerti dan mengikuti pekembangan
teknologi. Partisipasi generasi milenial Indonesia dalam pengembangan ekonomi
kreatif berbasis teknologi terus meningkat seperti menjamurnya e-commers di
Indonesia. Hal ini tentunya diharapkan dapat mengurangi masalah pengangguran
di Indonesia, pemerataan ekonomi, dan meningkatnya kesejahteraan sosial
masyarakat Indonesia. Menteri keuangan negara republik Indonesia, Sri Mulyani
mengatakan bahwa generasi milenial memiliki tiga karakter diri yang khas, yaitu
tekoneksi dengan internet, memiliki kepercayaan diri tinggi, dan berpikir kreatif.
Kaum muda dan generasi milenial yang merupakan aset bagi negara yang harus
mampu mengembangkan ekonomi sektor kreatif berbasis teknologi ini menjadi
lebih baik lagi dan bisa membantu masyarakat Indonesia terutamanya. Seperti
halnya pendapat Boourdeou yang menyatakan bahwa modal ekonomi bukanlah
modal dari segala modal. Tetapi membangun mental/ karakter (character
building) suatu masyarakat adalah potensi ekonomi yang mampu mengalir dalam
struktur sosial, sehingga dapat dijadikan dasar untuk bergerak bagi ekonomi
kreatif berbasis teknologi tersebut ke arah kemanfaatan bagi masyarakat luas.

Strategi pengembangan ekonomi kreatif berbasis teknologi merupakan


salah satu kerjasama yang harus dijalankan oleh pemerintah negara republik
Indonesia dan generasi milenial, yaitu dengan pemerintah melakukan pembekalan
pendidikan agar fondasi ekonomi kreatif berbasis teknologi ini sangat kuat dan
kokoh melalui program peningkatan kualitas pendidikan di universitas, sekolah
menengah kejuruan, maupun di balai latihan kerja, Kemudian pemerintah juga
harus memperbaiki pola dan konsep pendidikan di Indonesia dengan melihat
peluang di masa mendatang dan mulai memfokuskan pendidikan hanya pada satu
bidang yaitu inovasi ekonomi sektor kreatif yang berbasis teknologi. Sehingga
bisa mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang lebih unggul di bidang
ekonomi kreatif berbasis teknologi. Selain itu pemerintah juga harus membantu
berkembangnya usaha baru, industri kecil, dan industri menengah melalui
kemudahan dalam hal memberikan subsidi modal.

Pemerintah seharusnya tak hanya terfokus pada fenomena yang terlihat


pada saat ini, misalnya perbaikan infrastuktur umum yang sebenarnya tidak terlalu
dibutuhkan pada saat ini, tetapi seharusnya pemerintah lebih banyak membuat dan
melaksanakan pembangunan infrastruktur yang lebih menunjang kemajuan
ekonomi kreatif berbasis teknologi dan terfokus untuk meningkatkan nilai tukar
rupiah terhadap dolar melalui ekonomi kreatif berbasis teknologi ini. Selain itu,
sebaiknya pemerintah melihat peluang majunya perekonomian Indonesia melalui
ekonomi sektor kreatif berbasis teknologi yang sebagian besar pelaku utama
perekonomian di Indonesia sekarang ini adalah generasi kaum milenial. Proses
perubahan perekonomian Indonesia dari yang mulanya masih lemah menjadi
perekonomian yang lebih maju sangat bergantung dengan konsep industri pada
era sekarang ini. Maka dari itu pemerintah seharusnya membuat kebijakan-
kebijakan yang memperhatikan potensi-potensi kreatif dan inovatif yang dimiliki
oleh masyarakat Indonesia, khususnya para generasi milenial masa kini. Perlulah
kiranya pemerintah berhenti sejenak untuk membereskan persoalan infrastruktur
umum, dan mulai melihat potensi milenial yang lebih menjanjikan kemajuan
perekonomian bagi bangsa dan negara ini.

Anda mungkin juga menyukai