ABSTRAK
Neonatus BBLR mempunyai proporsi 20% dari seluruh angka kelahiran bayi di dunia dan sering
mengalami stress yang dimanifestasikan dengan peningkatan denyut jantung dan respirasi serta
penurunan saturasi oksigen. Diperlukan terapi stimulasi yang dapat menunjang tumbuh kembangnya.
Terapi suara dapat memberikan ketenangan bagi neonatus, sejauh ini belum diketahui pengaruh suara
sholawat bagi neonatus BBLR. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh suara sholawat terhadap
denyut jantung, respirasi dan saturasi oksigen pada neonatus BBLR. Metode penelitian menggunakan
Pra Experimental One Group Pra-Post Test Design dilakukan pada 15 subjek dan dipilih secara
purposif sampling dari Oktober hingga Desember 2018. Instrumen yang digunakan MP3 berisi suara
sholawat Simtubdhurar berdurasi 40 menit diperdengarkan melalui speaker dengan maksimal suara
yang sampai ke subjek 60 desibel di ukur dengan sound level meter. Nilai rerata denyut jantung dan
respirasi setelah mendapat perlakuan menunjukkan penurunan dan peningkatan saturasi oksigen.
Terdapat penurunan yang signifikan pada denyut nadi (Sig. (2-tailed)= 0,001) dan respirasi (Asymp.
Sig. (2-tailed)= 0,009) serta peningkatan saturasi oksigen (Asymp. Sig. (2-tailed)= 0,004) pada hari
ketiga perlakuan. Suara sholawat mempunyai pengaruh terhadap denyut nadi, respirasi dan saturasi
oksigen pada neonatus BBLR. Suara sholawat dapat dijadikan pilihan terapi komplementer selama
menjalani perawatan di ruang NICU.
ABSTRACT
LBW neonates have a proportion of 20% of all infant birth rates in the world and often
experience stress that is manifested by increased heart rate and respiration and decreased oxygen
saturation. Stimulation therapy is needed that can support growth and development. Sound
therapy can provide peace for the neonate, so far there is no known sound effect of sholawat for
LBW neonates. This study aims to look at the sound effect of sholawat on heart rate, respiration
and oxygen saturation in LBW neonates. The research method using Pre Experimental One
Group Pre-Post Test Design was carried out on 15 infants treated at the NICU and used
purposive sampling technique from October to December 2018. The instruments used by MP3s
containing the sound were Simtubdhurar prayer 40 minutes of playing through speakers with
maximum sound get to the subject of 60 decibels measured by a sound level meter. The mean
heart rate and respiration after receiving treatment showed a decrease and increase in oxygen
saturation. There was a significant decrease in pulse (Sig. (2-tailed)= 0.001) and respiration
(Asymp. Sig. (2-tailed)= 0.009) and increased oxygen saturation (Asymp. Sig. (2-tailed)= 0.004)
on the third day of treatment. The sound of prayer has an influence on pulse, respiration and
oxygen saturation in LBW neonates. Sholawat sounds can be a choice of complementary
therapies while undergoing treatment in the NICU room.
62
Dunia Keperawatan, Volume 7, Nomor 1, Maret 2019: 62-70
64
Dunia Keperawatan, Volume 7, Nomor 1, Maret 2019: 62-70
65
Muhammad A dkk, Suara Sholawat Simtubdhurar...
Hasil analisis pada tabel uji statistik sebelum dan sesudah diberi
tidak menunjukkan ada perbedaan yang terapi suara
berarti terhadap denyut jantung bayi Asymp. Sig. (2-
sebelum dengan sesudah diberikan terapi Hari variabel
tailed)
suara pada hari pertama dan kedua hal ini 1 SpO2 0,002
dibuktikan dengan melihat nilai P= >0,05 2 SpO2 0,006
dengan tingkat kepercayaan 95%, dengan 3 SpO2 0,004
nilai ini dapat diambil keputusan bahwa
tidak ada beda yang bermakna pada
denyut jantung bayi BBLR sebelum dan Hasil analisis uji statistik
wilcoxon pada tabel menunjukkan ada
sesudah diberikan terapi suara.
perbedaan signifikan saturasi oksigen
Sedangkan pada hari ketiga ada beda
bayi BBLR yang dibuktikan dengan
yang signifikan yang di buktikan melihat niIai P= < 0,05 yakni P= 0,002
dengan melihat nilai P= < 0,05 dengan hari pertama,p= 0,006 pada hari kedua
tingkat kepercayaan 95% yaitu P= 0,001 dan P= 0,004 pada hari ketiga sehingga
berdasarkan hal tersebut maka dapat dapat diambil kesimpulan ada pengaruh
disimpulkan ada beda yang berarti pada yang bermakna pada saturasi oksigen
denyut jantung bayi BBLR sebelum dan bayi BBLR sebelum dan sesudah
sesudah diberikan terapi suara. diberikan terapi suara. Hasil uji statistik
Tabel 3. Hasil wilcoxon test perbedaan pada ketiga variabel menunjukkan
respirasi bayi BBLR sebelum pengaruh yang signifikan kepada 15
dan sesudah diberi terapi orang bayi BBLR yang diberikan
suara perlakuan, terutama pada hari ke tiga
pemberian terapi suara sholawat. Hasil
Asymp. Sig. (2-
Hari variabel uji statistik pada hari ketiga
tailed)
menunjukkan hasil yang signifikan
1 Respirasi 0,003
dengan nilai P= <0,05 pada hari ketiga
2 Respirasi 0,234
yaitu untuk heart rate P= 0,001 dan niIai
3 Respirasi 0,009 untuk saturasi oksigen p= 0,009 dan
Hasil analisis uji statistik wilcoxon untuk respirasi P= 0,004.
pada tabel menunjukkan tidak ada Suara dapat memberikan efek
perbedaan signifikan repirasi bayi BBLR secara fisiologis, psikologis dan spiritual
pada hari kedua yang dibuktikan dengan dengan efek yang kompleks berupa
melihat nilai P= > 0,05 yaitu P= 0,234 perubahan pada gelombang otak dan
sehingga bisa diambil kesimpulan tidak perubahan dalam produksi hormonal,
ada pengaruh yang bermakna pada suara menstimulasi penurunan aktivasi
respirasi bayi BBLR sebelum dan sesudah lobus frontal kanan yang berefek
diberikan terapi suara. Sedangkan pada menurunkan sekresi hormon stress
hari pertama dan ketiga menunjukkan seperti hormon kortisol ke dalam rentang
perbedaan yang signifikan yang yang normal. Suara menstimulasi
dibuktikan dengan melihat nilai P= < 0,05 reticular activating system (RAS)
yaitu P= 0,003 pada hari pertama dan P= melalui serabut syaraf asendens melalui
0,009 pada hari ketiga sehingga dapat nuklei spesifik rangsangan akan
diambil kesimpulan ada pengaruh yang diteruskan ke daerah cortek cerebral,
bermakna pada respirasi bayi BBLR hipothalamus, corpus colosum, sistem
sebelum dan sesudah diberikan terapi limbik serta area sistem syaraf otonom
suara. dan neuroendokrin, stimulasi pada area
limbik menstimulasi munculnya
Tabel 5 Hasil wilcoxon test perbedaan perasaan dan ekspresi tenang (4,9,11).
saturasi oksigen bayi BBLR
66
Dunia Keperawatan, Volume 7, Nomor 1, Maret 2019: 62-70
Ini sesuai dengan teori Sholawatan bahwa hal ini dapat menurunkan
memiliki efek yang sama dengan ketegangan urat syaraf reflektif yang
kegiatan meditatif mindfullness yang saat berpengaruh secara fisiologi dan
ini menjadi trendi, beberapa manfaat psikologi (4).
yang dirangkum dari Gelb & Howell Beberapa penelitian menghasilkan
(2012) yakni sebagai berikut : pengaruh yang positif setelah pemberian
1. Membantu oksigen untuk digunakan terapi musik kepada bayi diruang NICU,
lebih efisien. haI ini sejaIan dengan peneIitian yang
2. Menurunkan persepsi terhadap rasa diIakukan oIeh Emaliyawati et all (2017)
sakit. ada perbedaan rata-rata heart rate,
3. Meregulasi tekanan darah. saturasi oksigen dan respirasi hari
4. Memperdalam kondisi relaksasi dan pertama dan ketiga dari bayi prematur
menurunkan ketegangan otot. yang diberikan terapi musik luIlaby
5. Menurunkan level kortisol dan (2,14,18). Neal dan Lindeke (2008) pada
penelitiannya dengan memperdengarkan
hormon stress lainnya.
musik lullaby selama 10 menit
6. Memperbaiki pernafasan bagi para memberikan efek peningkatan saturasi
penderita asma. oksigen pada bayi prematur (7,14,18).
7. Memperkuat sistem kekebalan HasiI ini sama dengan peneIitian Amiri
tubuh. et aI (2009) dengan pemberian musik
8. Membantu menghilangkan sakit lullaby kepada 40 bayi prematur
kepala dan migrain. memberikan dampak yang signifikan
9. Mendukung stabilitas emosi dan pada peningkatan saturasi oksigen.
resiliensi. Arnon et all (2006) sebanyak 31 bayi
10. Menghilangkan gejala depresi dan prematur didapati heart rate mengalami
penurunan setelah diberikan musik
kecemasan. langsung dan bayi tidur dengan tenang
11. Meningkatkan perasaan bahagia, selama perawatan di ruang NICU (7).
kebermaknaan dan kedamaian. musik memberikan impuls pada
12. Memperbaiki ingatan dan waktu hipothalamus dan menghasilkan respon
reaksi. bagi kelenjar medulla adrenal untuk
13. Menguatkan koherensi pola mengurangi hormon efinefrin dan
gelombang otak yang berhubungan norefinefrin serta pengeluaran
dengan perbaikan kemampuan kotekolamin ke dalam darah berkurang,
belajar dan kreatifitas. hal ini memberikan respon tubuh
Dimana pada hasil penelitian ini terlihat menurunkan denyut jantung yang
bayi lebih tenang dengan peningkatan kadar berakibat turunnya kebutuhan oksigen
dan di ikuti dengan penurunan frekuensi
saturasi oksigen dan penurunan frekuensi
pernafasan (2). Penelitian Lai et al
denyut jantung dan nafas pada rentang (2008) dengan memperdengarkan musik
normal setelah diberikan terapi dengan selama 40 menit perhari menaikan berat
.
durasi 40 menit selama 3 hari (11) Menurut badan pada hari ke empat yang mana
Istiqomah (2013) Herbert Benson dalam menurut Standley (2012) hal ini
penelitiannya menyatakan bahwa respon memiliki pengaruh terhadap saturasi
dari perasaan relaksasi berupa turunnya oksigen dan frekuensi respirasi. Musik
tekanan darah, denyut jantung, frekuensi menstimuli perubahan pada gelombang
nafas serta turunnya tingkat konsumsi otak dan produksi hormon stress, musik
di proses secara mekanik oleh telinga
oksigen yang menyebabkan perasaan bagian luar, tengah dan dalam kemudian
tenang dan relaksasi memicu pelepasan dirubah menjadi energi di kokhlea untuk
hormon serotonin, beta endorphin dan zat ditransfer ke lobus temporal dan di
lainnya ke dalam darah (16,18,19). interpretasikan yang berpengaruh
Remolda (2009) Ahmad Al Qadhi menurunkan aktifitas lobus temporal,
dalam penelitiannya tentang pengaruh Al- sehingga kortisol dihambat
Qur’an terhadap manusia mendapati pembentukannya sehingga berada pada
67
Muhammad A dkk, Suara Sholawat Simtubdhurar...
kadar normal, dan menciptakan perasaan fisiologis dan psikologis kepada neonatus
tenang yang berpengaruh pada penurunan BBLR, suara sholawat memberikan
frekuensi nafas dan denyut jantung serta perasaan tenang dan rileks sehingga
meningkatkan saturasi oksigen (1,2).
meningkatkan saturasi oksigen serta
Pada penelitian Lubetzky (2009)
dan Cevasco (2005) dengan pemberian menurunkan frekuensi denyut jantung dan
terapi musik selama 3 hari baru respirasi yang berakibat metabolisme
didapatkan perubahan pada hari ke tiga, tubuh menjadi efektif dan efisien untuk
hasil ini sama dengan peneIitian yang menunjang pertumbuhan dan
diIaksanakan peneliti dimana dengan perkembangan neonatus BBLR untuk
pemberian terapi suara sholawat satu kali mengejar ketertinggalannya. Peneliti
sehari selama 40 menit selama 3 hari, berkesimpulan sholawat simthubdhurar
peneliti temukan adanya penurunan dapat digunakan oleh perawat sebagai
frekuensi denyut jantung dan respirasi terapi komplementer dalam perawatan
setelah pemberian terapi suara sholawat
neonatus. Saran untuk penelitian selanjutnya
namun pada hari ketiga pemberian terapi
baru didapatkan adanya perbedaan rata- masih perlu adanya penelitian lebih lanjut
rata ketiga variabel yang diteliti (2). tentang terapi suara sholawat ini dengan
Berdasarkan teori dan hasil yang kriteria subjek yang tidak terbatas pada
didapatkan oleh peneliti suara sholawat kondisi stabil serta dengan menambah
dapat memberikan pengaruh kepada jumlah subjek dan subjek kontrol yang
neonatus BBLR baik secara fisiologis lebih banyak agar didapatkan hasil yang
maupun psikologis dengan menciptakan lebih akurat dan penggunaan metode
perasaan rileks dan tenang untuk neonatus penelitian yang lebih bagus seperti quasi
BBLR sehingga menstimulasi sekresi experimen maupun true experimen dengan
hormon serotonin, endhorpin dan
menurunkan sekresi hormon stress seperti menggunakan group kontrol serta waktu
kortisol, adrenalin yang berefek penelitian yang lebih panjang untuk
menurunkan denyut jantung, frekuensi melakukan intervensi dan pengumpulan
respirasi dan meningkatkan saturasi data.
oksigen sehingga metabolisme tubuh
menjadi lebih efektif dan efisien untuk KEPUSTAKAAN
tumbuh kembang neonatus BBLR dalam
mengejar ketertinggalannya (1,5,13).
Berdasarkan penelitian ini sholawat 1. Djohan,. Terapi Musik, Teori Dan
simthubdhurar mempunyai khasiat guna Aplikasi. Yogyakarta: Galangpress.
memberikan ketenangan kepada neonatus 2006.
BBLR untuk mencegah terjadinya stress
selama masa adaptasi sehingga optimal
dalam mengejar ketertinggalan tumbuh 2. Emaliyawati, E., Fatimah, S. & L.
kembangnya, terapi suara sholawat ini dapat Pengaruh Terapi Musik Lullaby
digunakan perawat sebagai terapi Terhadap Heart Rate, Respiration Rate,
komplementer selama perawatan neonatus Saturasi oksigen pada bayi premature.
BBLR. JKP, Desember, Volume 5 Nomor 3,
pp. 258-270. 2017.
PENUTUP
3. Elyana, E. & Ma’rifah, B. R..
Pemberian suara sholawat kepada Penggunaan Sholawat Wahidiyah
neonatus BBLR memberikan efek pada Sebagai Mahar Pernikahan. AL
peningkatan saturasi oksigen menjadi lebih MUNAZHZHARAH ejournal
tinggi dan stabil serta penurunan denyut kopertais4. 2017.
jantung dan respirasi menjadi lebih efektif
dan efisien dibandingkan dengan sebelum 4. Faradisi, F. Efektivitas Terapi Murotal
diberikan terapi suara sholawat. Suara dan Terapi Musik Klasik Terhadap
sholawat mempunyai pengaruh secara Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien
68
Dunia Keperawatan, Volume 7, Nomor 1, Maret 2019: 62-70
69
Muhammad A dkk, Suara Sholawat Simtubdhurar...
70