Anda di halaman 1dari 11

TRAUMA

Sukini, S.Kep, Ns
Pengertian Trauma

 Trauma secara umum adalah luka atau jejas baik secara fisik atau
psikologis.

 Trauma atau injury merupakan kerusakan atau luka yang disebabkan


oleh tindakan fisik dengan terputusnya kontinuitas nomar suatu
struktur atau terjadi karena kontak yang keras dengan suatu benda.
Jenis Trauma

Trauma Murni Trauma Multipel

apabila korban didiagnosa terdapat 2 atau lebih trauma secara


dengan satu cedera pada salah fisikal atau organ tertentu yang salah
satu regio atau bagian anatomis satunya menyebabkan kematian dan
mayor memberi impak pada fisikal, kognitif,
psikologis atau disabilitas fungsional
Trauma Multipel

 Trauma Servikal, batang otak dan tulang belakang.


 Trauma toraks.
 Trauma abdominal.
 Tungkai atas.
 Tungkai bawah.
Memindahkan Korban Trauma
Hal yang harus diperhatiakan:

Sebelum memindahkan atau mengevakuasi pasien perhatikan kondisi dan tanda vital pasien
apakah pasien dalam keadaan tranportabel, jika tidak maka tunda untuk melakukan evakuasi.

Pasien tidak boleh dipindahkan sebelum :

pasien berada pada kondisi yang paling stabil

telah disiapkan peralatan yang memadai untuk transportasi

fasilitas kesehatan penerima telah diinformasikan dan siap menerima pasien


“A B C D E” Dalam Trauma

A B C

Airway Breathing Cirkulasi


Menilai jalan nafas, apakah Menilai pernafasan, nilai ulang Menilai sirkulasi/ peredaran
pasien dapat bicara, bernafas apakah jalan nafas bebas. darah, nilai ulang apakah jalan
dengan bebas, terdapat obstruksi nafas bebas dan pernafasan
atau tidak cukup.
D E

Disability Eksposure
Menilai kesadaran dengan cepat, apakah Lepaskan baju dan penutup tubuh pasien agar dapat
pasien sadar, hanya respons terhadap nyeri dicari semua cedera yang mungkin ada. Jika ada
atau sama sekali tidak sadar. Tidak dianjurkan kecurigaan cedera leher atau tulang belakang, maka
mengukur Glasgow Coma Scale (GCS). imobilisasi in-line harus dikerjakan.
Klasifikasi Luka
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit, terjadi kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa
membran dan tulang atau organ tubuh lain. Luka sering digambarkan berdasarkan bagaimana cara
mendapatkan luka itu dan menunjukkan derajat luka.

Berdasarkan tingkat Berdasarkan kedalaman dan Berdasarkan waktu


kontaminasi: luasnya luka: penyembuhan luka:
 Clean Wounds (Luka bersih)  Stadium I : Luka Superfisial  Luka akut
 Clean-contamined Wounds (“Non-Blanching Erithema)  Luka kronis
(Luka bersih terkontaminasi)  Stadium II : Luka “Partial
 Contamined Wounds (Luka Thickness”
terkontaminasi)  Stadium III : Luka “Full
 Dirty or Infected Wounds (Luka Thickness”
kotor atau infeksi)  Stadium IV : Luka “Full
Thickness”
Mekanisme Terjadi Luka

Memar Luka gores Luka iris


Abrasi
(Contusio) (Laserasi) (Incisi)

Luka tikam, Luka tusuk


Luka Bakar
Luka potong luka yang (Punctured
(Combustio)
berpenetrasi wound)
Perdarahan
Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah akibatkerusakan (robekan) pembuluh darah.
Kehilangan darah bisa disebabkan perdarahan Internal dan Eksternal.

Internal Eksternal

Perdarahan dalam adalah perdarahan yang terjadi  Perdarahan dari pembuluh rambut (kapiler)
di dalam rongga dada,rongga tengkorak dan  Perdarahan dari pembuluh darah balik (vena)
rongga perut. Biasanya tidak tampak darah  Perdarahan dari pembuluh nadi (arteri)
mengalir keluar, tapi terkadang dapat juga darah
keluar melalui lubang hidung,telinga, dan mulut.
SYOK
Keadaan berkurangnya perfusi organ dan oksigenasi jaringan.

Jenis – Jenis Syok

Hemoragik
(Hipovolemik Kardiogenik Neurogenik Septik
)
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai